Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10768 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ter-Gazarian, A.
London: Peter Peregrinus, 1994
621.042 TER e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Dzulfikar Hanif Maulana
"Penetrasi pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) pada saat ini di Indonesia semakin meningkat. Peningkatan tersebut disebabkan oleh berbagai macam hal diantaranya adalah cadangan energi fosil yang semakin menurun, emisi polusi yang semakin meningkat, dan juga kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan tersebut. Meningkatnya penetrasi pembangkit EBT menyebabkan peningkatan penggunaan Battery Energy Storage System (BESS) sebagai Ancillary Service dalam menyeimbangkan frekuensi pada jaringan distribusi. Namun, dengan penggunaan BESS dalam menyeimbangkan frekuensi dapat menurunkan life time BESS akibat dari peningkatan cycle (charge dan discharge) yang mempengaruhi biaya investasi dari BESS. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi polemik tersebut adalah dengan menerapkan BESS sebagai pengoperasian Black start dalam peningkatan back-up sistem pada pembangkit bila terjadi gangguan yang menyebabkan pemadaman (Black Out). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya investasi BESS sebagai Ancillary Service dengan minimum cycle dari baterai dalam penerapan pengoperasian Black Start. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan matematis dalam memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dalam pengoperasian Black Start tanpa menggunakan BESS dan dengan menggunakan BESS.

The penetration of New and Renewable Energy Generators (EBT) in Indonesia is currently on the rise. This increase is attributed to various factors, including the diminishing fossil energy reserves, escalating pollution emissions, and the growing awareness of environmental importance among the public. The increasing penetration of EBT generators has led to a rise in the utilization of Battery Energy Storage Systems (BESS) as an Ancillary Service for balancing the frequency in the distribution network. However, the use of BESS in frequency balancing can reduce the lifetime of BESS due to increased cycles (charge and discharge), which affects the investment costs of BESS. One approach to address this issue is to implement BESS for Black Start operations to enhance backup systems in power plants in the event of disruptions leading to a blackout. This research aims to determine the investment costs of BESS as an Ancillary Service with a minimum battery cycle in the application of Black Start operations. This study is conducted using a mathematical approach to calculate the expenses incurred in Black Start operations without utilizing BESS and with the use of BESS.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avisiena Mumtaza
"

Di Indonesia, penetrasi pembangkit energi baru terbarukan (EBT) khususnya PLTS atap sedang marak, hal ini dapat dilihat dari jumlah instalasi PLTS atap yang naik sebesar 700% dari tahun 2018 sampai ke akhir tahun 2020. Peningkatan PLTS atap pada sistem distribusi tegangan menengah ini dapat menyebabkan permasalahan jika pemasangannya jika tidak perhatikan. Permasalahan tersebut adalah permasalahan kestabilan sistem tenaga listrik akibat sifat intermittent dari PLTS atap tersebut. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan Battery Energy Storage System (BESS) sebagai ancillary services. Dengan menggunakan BESS pemasangan PLTS atap bisa semakin ditingkatkan lagi selama kapasitas BESS tersebut masih memadai. Namun, Kapasitas BESS tersebut tidak mungkin dinaikan begitu saja, karena semakin besar kapasitas BESS maka akan semakin besar juga harga investasinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan penetrasi PLTS atap dengan cara menentukan kapasitas dan pengaturan droop pada BESS sebagai ancillary services yang terpasang secara terdistribusi. Kasus pada penelitian ini ditentukan berdasarkan tingkat penetrasi PLTS atap, dimana untuk setiap kasus akan diterapkan BESS ke sistem secara terdistribusi dan pada setiap kasus akan terdapat variasi droop yang berbeda. Penentuan kapasitas BESS optimal dilakukan dengan menggunakan metode iterasi yang akan dilakukan pada perangkat lunak DIgSILENT PowerFactory dan MATLAB. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemasangan BESS ini akan membantu kestabilan sistem distribusi tegangan menengah dan penetrasi PLTS atap pada sistem distribusi tegangan menengah dapat ditingkatkan sampai dengan 80% dari total bebannya. Namun, hal tersebut hanya bisa dilakukan jika parameter Rate of Change of Frequency (RoCoF) diabaikan. Jika RoCoF tidak diabaikan maka penetrasi PLTS atap pada sistem distribusi tegangan menengah hanya dapat ditingkatkan hingga 20% dari total beban sistem.


In Indonesia, renewable energy generation, especially solar panel rooftop, is on the rise. This can be seen from the number of rooftop solar panel installations which have increased by 700% from 2018 to the end of 2020. The increased rooftop solar panel usage in medium voltage distribution systems can caused problems if it’s too much. One of these problem is the stability problem caused by the intermittent nature of rooftop solar panels. One way to overcome this problem is to use Battery Energy Storage System (BESS) as ancillary service. With BESS rooftop solar panel installation in medium voltage distribution system can be increased as long as BESS or its capacity can handle it. However, it is impossible to increase the capacity of BESS just like that, because the greater the capacity of BESS, the greater the investment price. The aim of this study is to increase the penetration of rooftop solar power panels by determining the capacity and droop settings of BESS as ancillary services that are installed in a distributed manner. Determination of the optimal BESS capacity is carried out using the iteration method which will be carried out on the DIgSILENT PowerFactory and Matlab software. The results of this study indicate that the installation of BESS will help stabilize the medium voltage distribution system with high rooftop solar panel penetration and the penetration of rooftop PLTS in medium voltage distribution systems can be increased up to 80% of the total load. However, this can only be done if the Rate of Change of Frequency (RoCoF) is ignored. But if we consider the RoCoF parameter, then the penetration of rooftop solar panels in medium voltage distribution system can only be increased up to 20% of the total system load.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafa Tria Putri
"Pulau Sebira adalah salah satu daerah terisolir dengan sistem elektrifikasi off-grid yang menggunakan PLTD sebagai sumber utamanya. Untuk memberikan peningkatan pelayanan elektrifikasi di Pulau Sebira, penambahan sumber energi berbasis energi terbarukan, dalam hal ini energi surya, dilakukan dengan membangun PLTS yang sekaligus untuk mengurangi ketergantungan akan penggunaan PLTD berbahan bakar fosil. Namun, sampai saat ini sebagian besar kebutuhan listrik Pulau Sebira masih disuplai oleh PLTD tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan pelayanan sistem tenaga listrik sepanjang waktu selama 24 jam dalam satu tahun dengan memaksimalkan penggunan PLTS tersedia di Pulau Sebira. Simulasi berbasis data tersedia dilakukan menggunakan bantuan perangkat lunak PVsyst untuk meningkatkan pemanfaatan energi tersedia dan memaksimalkan produksi energi PLTS tersedia. Didapatkan dari hasil komputasi dan simulasi bahwa jumlah penyediaan baterai optimal untuk PLTS tersedia adalah 816 unit baterai dengan total kapasitas energi 1.632 kWh. Penambahan 360 unit baterai meningkatkan pemanfaatan energi tersedia PLTS dalam menyuplai beban 24 jam dalam satu tahun sebesar 19,38% dari kondisi sebelumnya dan memaksimalkan produksi energi PLTS. Sehingga dengan kondisi tersebut nantinya PLTS dapat menyuplai 86,2% beban satu tahun dan dapat mengurangi ketergantungan akan pengoperasian PLTD di Pulau Sebira.

Sebira Island is one of rural area with off-grid electrification system supplied by diesel generator as its source. To provide increased electrification services on Sebira Island, the addition of renewable energy-based sources, in this case solar energy, is carried out by applying PV system and relieve dependency on fossil fuel for diesel generator. However, up until now, most of the electricity needs of Sebira Island are still supplied by diesel generator. Therefore, the purpose of this research is to provide electric power system services for 24 hours in a year by maximizing the operations of the existing PV system in Sebira Island. The available data-based simulations were carried out using the PVsyst software to increase the utilization of available energy and maximize production energy of available PV system. From the computation and simulation results shows the optimum battery size for the existing PV system is 816 battery units with total energy capacity 1.632 kWh. The addition of 360 battery units increase the utilization of the available PV energy in supplying loads for 24 hours a year by 19,38% from the previous condition and maximize production energy of PV system. Therefore, the condition of PV system after optimization can supply 86,2% of the one year load and will reduce the operation of diesel on Sebira Island."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Rahmadan
"Tanaman Kaliandra merupakan salah satu varian biomassa yang memiliki potensi keekonomian sebagai sumber energi bahan bakar. Untuk menilai keekonomian dari tanaman tersebut maka dianalisis agar mengetahui bagaimana meningkatkan nilai investasi agar dapat memberikan tingkat pengembalian yang baik. Dengan menggunakan disain pembangkit berkapasitas 2 X 7 MW dan periode produksi berlangsung selama 25 tahun dimana setiap tahunnya membutuhkan suplai bahan bakar sebanyak 196.827.882 ton maka berdasarkan hasil perhitungan terbaik dimana target perusahaan (NPV > 0 dan IRR > 6 %) yaitu adalah menggunakan skenario 1 dimana dari rencana penjualan energi listrik ke PLN rata-rata 99.338 MWh dalam setahun. Total pemakaian sendiri dan losses lainnya adalah 10 % dari total kapasitas terpasang yaitu 14.000 kW atau 2 X 7 MW. Total daya yang siap di supply adalah 12.600 kW. Selain itu unuk menjaga ketersediaan pasokan bahan bakar dari resiko - resiko yang ada maka didapatkan kurang lebih 10 % dari total kebutuhan bahan bakar setiap tahunnya. Sehingga berdasar analisis keekonomian yang dilakukan terhadap tanaman kaliandra maka dapat diketahui bahwa tanaman tesebut berpotensi sebagai salah satu sumber energi bahan bakar pembangkit yang baik.

Kaliandra plant is one variant that has the potential economics of biomass as an energy source of fuel. To assess the economic value of the plant is then analyzed in order to determine how to increase the value of the investment in order to provide a good rate of return. By using the plant design capacity of 2 x 7 MW and a production period of 25 years where each year require the supply of fuel as much as 196 827 882 tons and based on the best calculation results where the target company (NPV> 0 and IRR> 6%) which is using scenario 1 which of the proposed sale of electricity to PLN average 99 338 MWh per year. Total use of its
own and other losses is 10% of the total installed capacity is 14,000 kW or 2 x 7 MW. Total power that is ready to supply is 12,600 kW. Moreover transform and maintain the fuel supply of risk - the risk that there are obtained approximately 10% of total fuel needs annually. So based on economic analysis carried out on the plant kaliandra it is known that the plant have a good potential as a source of generating fuel energy."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T45953
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Michael Bonardo Siswono
"Studi ini berfokus pada pentingnya peningkatan kebutuhan energi yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi dari implementasi sistem Photovoltaic (PV), Micro Wind Turbine (MWT), dan Battery Energy Storage System (BESS) sebagai pasokan listrik pada PLTD Sikakap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data sistem dan simulasi dengan software HOMER Pro. Data sistem yang digunakan meliputi data dari sistem listrik PLTD Sikakap serta spesifikasi PV, MWT, dan BESS yang akan disimulasikan. Simulasi dengan software HOMER Pro digunakan untuk memprediksi kinerja dari sistem hibrida PV-MWT-BESS dan menganalisis kelayakan ekonominya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi dari implementasi sistem hibrida PV-MWT-BESS pada PLTD Sikakap sangat menjanjikan. Sistem hibrida ini dapat menurunkan penggunaan dari bahan bakar fosil dan meningkatkan keandalan serta efisiensi pembangkit listrik PLTD Sikakap. Analisis kelayakan ekonomi menunjukkan bahwa konfigurasi dengan menggunakan generator diesel, PV, MWT, BESS memiliki efisiensi biaya, keandalan sistem, dan penggunaan energi terbarukan yang sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa sistem hibrida ini secara ekonomis layak untuk diimplementasikan.

This study focuses on the importance of increasing sustainable energy demand. This research aims to assess the potential of implementing Photovoltaic (PV), Micro Wind Turbine (MWT), and Battery Energy Storage System (BESS) as electricity sources at the Sikakap diesel power plant. The methods used in this research include system data analysis and HOMER Pro software simulation. The system data includes information from the Sikakap diesel power plant electricity system, and specifications for PV, MWT, and BESS that will be simulated. Simulation using HOMER Pro software is used to predict the performance of a PV-MWT-BESS hybrid system and analyze its economic feasibility. The results show that the potential for implementing the PV-MWT-BESS hybrid system at the Sikakap diesel power plant is very promising. This hybrid system can reduce fossil fuels use and increase the reliability and efficiency of the Sikakap diesel power plant. The economic feasibility analysis indicates that the configuration using diesel generators, PV, MWT, BESS has excellent cost efficiency, system reliability, and renewable energy usage. This suggests that the hybrid system is economically viable. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siburian, Yogi Yohannes
"Potensi Energi Terbarukan (ET) di Indonesia cukup tinggi namun belum dimanfaatkan secara optimal. Minimnya pemanfaatan ET untuk ketenagalistrikan disebabkan masih ketergantungan dengan pembangkit fosil terutama batu bara karena sejak dahulu batu bara adalah sumber energi petahana yang melimpah dan sudah dimanfaatkan sejak lama di Indonesia. Energi surya dan energi hidro merupakan potensi ET terbesar pertama dan ke-dua di Indonesia, namun pemanfaatannya masih minim. Salah satu kendala yang dihadapi dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah keterbatasan lahan terbuka untuk menghasilkan energi keluaran yang besar. Selain keterbatasan lahan, lahan yang tersedia pun memiliki risiko harga tanah yang terlalu tinggi dan kompleksitas dari struktur kepemilikan tanah untuk memperoleh perizinan lahan. Salah satu inovasi pengembangan energi surya untuk mengatasi hambatan ketersediaan lahan tersebut adalah adanya PLTS terapung (Floating Photovoltaic). Salah satu jenis pembangkit ET dalam kapasitas besar yang diandalkan untuk mencapai target bauran ET adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pumped Hydro Storage (PHS) dengan studi kasus pada PLTA Upper Cisokan Pumped Storage berkapasitas 1040 MW. Tujuan pembangunan Proyek PHS ini adalah untuk meningkatkan kapasitas daya beban puncak sistem pembangkit listrik di Jawa-Bali yang ramah lingkungan dan sustainable dengan memanfaatkan kondisi oversupply kelistrikan dimana PLTU Batubara yang beroperasi surplus pada Luar Waktu Beban Puncak (LWBP) dapat digunakan untuk memompa air dari Lower Reservoir menuju Upper Reservoir. Selain itu efisiensi dari Floating PV System yang tidak lagi membutuhkan lahan. Sehingga, dapat diintegrasikan dengan PHS akan membantu memompa air dari Lower Reservoir menuju Upper Reservoir. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis keekonomian dari integrasi pemasangan Floating Photovoltaic (FPV) pada luasan permukaan air Lower Reservoir dan Upper Reservoir dengan PHS. Sesuai dengan analisis perhitungan menggunakan software Homer Pro didapatkan bahwa biaya energi rata rata (LCOE) dari konfigurasi yang paling optimal untuk integrasi PHS dengan FPV lebih efisien sebesar 18,79 %.

The potential for Renewable Energy (RE) in Indonesia is quite high but has not been used optimally. The lack of use of RE for electricity is due to the dependence on fossil fuel generation, especially coal, because the incumbent energy source is abundant and has been used for a long time in Indonesia. Solar Energy and Hydro Energy are the first and second largest RE potentials in Indonesia, but their utilization is still minimal. One of the obstacles faced in the development of solar power plants (PLTS) is the limited open land to produce large amounts of energy. In addition to land limitations, the available land also carries the risk of too high land prices and the complexity of the land ownership structure to obtain land permits. One of the innovations in developing solar energy to overcome the availability of land is the Floating Photovoltaic PLTS (Floating Photovoltaic). One type of RE generator with a large capacity that can be relied upon to achieve the RE mix target is a Pumped Hydro Storage Hydroelectric Power Plant (PLTA) with a case study on the Upper Cisokan Pumped Storage with a capacity of 1040 MW. The objective of this PHS Project is to increase the peak power capacity of the power generation system in Java-Bali which is environmentally friendly and sustainable by taking advantage of the oversupply of electricity where coal power plants operating in surplus at Outside Peak Load Time (LWBP) can be used for the reservoir to the Upper Reservoir. In addition, the efficiency of the Floating PV System which no longer requires land so that it can be integrated with PHS will help pump water from the Lower Reservoir to the Upper Reservoir. In this study, an economic analysis will be carried out from the integration of the installation of Floating Photovoltaic (FPV) on the water surface area of ​​the Lower Reservoir and Upper Reservoir with PHS. In accordance with the calculation analysis using the Homer Pro software, the calculation result shows levelized cost of energy (LCOE) from the most optimal configuration for PHS integration with FPV is more efficient by 18.79% rather than the PHS stand alone."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lentera
"Saat ini bahan bakar fosil masih mendominasi sumber bahan bakar pembangkit listrik di Indonesia. Adanya dominasi bahan bakar fosil ini membuat emisi Gas Rumah Kaca (GRK) meningkat pesat. Sementara itu, kebutuhan masyarakat akan energi listrik terus meningkat, terlebih lagi masi terdapat beberapa daerah di wilayah Indonesia bagian timur yang belum memiliki aliran listrik. Oleh karena itu, energi alternatif saat ini sangat dibutuhkan untuk memberikan energi listrik ke daerah yang belum teraliri listrik tanpa meningkatkan emisi gas rumah kaca. Energi alternatif ini dapat diperoleh dari potensi local yang ada di wilayag Indonesia timur dimana wilayah ini memiliki potensi penyinaran matahari yang tergolong tinggi sehingga daerah ini sangat cocok untuk diimplementasikan sistem PLTS karena dapat memanfaatkan energi matahari. Sistem PLTS diharapkan bisa memproduksi energi listrik secara maksimal, namun ada beberapa aspek utama yang mempengaruhi produksi listrik oleh PLTS salah satunya adalah aspek sudut kemiringan atau Tilt yang menentukan kinerja sistem PLTS. Oleh karena itu, studi ini meninjau pengaruh sudut kemiringan modul PV terhadap energi yang dihasilkan oleh PLTS. Perancangan serta evaluasi dilakukan melalui simulasi dengan perangkat lunak PVSyst. Dari hasil simulasi PVSyst menunjukkan bahwa potensi pengimplementasian sistem PLTS berkapasitas 50 kWp di wilayah Indonesia timur menghasilkan energi sampai 85.6 MWh per tahun, dengan kinerja pembangkitan sebesar 81,73% per tahun.

Currently, fossil fuels still dominate the source of fuel for power generation in Indonesia. The dominance of fossil fuels makes Greenhouse Gas (GHG) emissions increase rapidly. Meanwhile, the community's need for electrical energy continues to increase, moreover, there are still several areas in eastern Indonesia that do not yet have electricity. Therefore, alternative energy is currently needed to provide electrical energy to areas that do not have electricity without increasing greenhouse gas emissions. This alternative energy can be obtained from local potential in eastern Indonesia where this area has a relatively high potential for solar radiation so that this area is very suitable for implementing a PLTS system because it can utilize solar energy. The PLTS system is expected to produce maximum electrical energy, but there are several main aspects that affect the production of electricity by PLTS, one of which is the aspect of the tilt angle or Tilt which determines the performance of the PLTS system. Therefore, this study examines the effect of the tilt angle of the PV module on the energy produced by PV mini-grid. The design and evaluation is done through simulation with PVSyst software. The PVSyst simulation results show that the potential for implementing a PV mini-grid system with a capacity of 50 kWp in eastern Indonesia can produce up to 85.6 MWh of energy per year, with a generation performance of 81.73% per year."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>