Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61105 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: InfoBank, 1997
346.073 SOL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hendry Sulistiyono
"Bahwa pelepasan dana masyarakat kepada pihak-pihak yang memerlukan diberikan dalam bentuk kredit. BerdasarKan riset yang kami lakukan di Bank Mandiri aldalah berpedoman pada U.U. No.10 tahun 1998 antara lain bahwa bank dalam melakukan usahanya berdasarkan penilaian secara objektif berazaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Oleh karena itu disaat meminjamkan kredit pada debitur bank haruslah melakukan analisa yang mendalam terhadap setiap permohonan kredit, apabila fasilitas kredit yang diberikan telah melampaui jangka waktu yang diperjanjikan atau debitur membuat suatu kelalaian atas peraturan yang telah ditetapkan maka oleh bank akan dimasukkan kedalam kolektilibilitas dari tingkat lancar menjadi yang lebih rendah yaitu: (2) dalam perhatian khusus (3) kurang lancar (4) diragukan (5) macet.Adapun perubahan kolektibilitas dimaksud sesuai dengan lamanya tunggakan bunga atas kewajiban debitur yang telah jatuh tempo. Terhadap kredit bermasalah tersebut selanjutnya bank melakukan penilaian dan menganalisa untuk diketahui bahwa debitur masih memiliki prospek usaha yang baik namun kesulitan likuiditas untuk memenuhi kewajibannya baik yang telah jatuh tempo dan , atau berupa angsuran pokok/ bunga, maka atas persetujuan management bank, dilakukan restrukturisasi kredit. Atas Restrukturisasi tersebut akan berdampak adanya perubahan pada perjanjian pokok, maka dalam hal ini legal risk perlu menjadi perhatian untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya wansprestasi dikemudian hari oleh debitur. Adapun aspek hukumnya adalah dengan melakukan suatu pengikatan berupa perjanjian yang dibuat dalam suatu akta pengakuan hutang di hadapan notaris."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16648
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arika Widi Asmara
"Pada dasarnya kredit bermasalah merupakan hal yang wajar terjadi di industri perbankan karena faktor penyebabnya yang begitu beragam. Akan tetapi, meskipun terdapat kewajaran atas terjadinya kredit bermasalah pada suatu bank, berdasarkan data statistik Bank Indonesia bulan Desember 2005 bahwa kredit bermasalah pada bank BUMN dengan bank swasta nasional, dengan nilai perbandingan persentase NPL 14,75% : 3,22%. Maka dari itu perlu dikaji apa yang menjadi penyebab besarnya kredit macet dan bagaimana mekanisme penanganan kredit bermasalah yang dilakukan oleh bank di dalam praktek. Untuk mengkajinya digunakan metode studi kepustakaan yang bersifat yuridis-normatif, Namun, didukung dengan alat pengumpulan data yaitu studi draf perjanjian kredit dari Bank X. Dari hasil kajian perangkat hukum perdata dan hukum ternyata perbankan telah diberikan perlindungan memadai dalam menangani persoalan kredit macet. Oleh hukum, bank telah diberi beberapa jalan untuk menanganinya. Secara preventif, bank dilarang mengobral dana atau bersikap ”murah hati” kepada nasabah dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dengan sungguh-sungguh. Penyaluran kredit harus disertai jaminan (agunan) lengkap dengan perjanjian untuk menjual barang agunan atas kekuasaan kreditur (beding van eigen matige verkoop). Dengan janji tersebut bank selaku kreditur dapat langsung menjual barang jaminan (parate executie) dengan bantuan Kantor Lelang Negara (KLN) tanpa harus meminta izin (fiat) pengadilan negeri (PN). Apabila tidak diperjanjikan hak demikian, bank (swasta) dapat meminta PN melakukan sita eksekusi atas barang jaminan dan menjual lelang melalui KLN berdasarkan Pasal 224 HIR. Sedang bank pemerintah dapat meminta PUPN (Panitia Urusan Piutang Negara) untuk menyelesaikan kredit yang berada di tangan debitur."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007
S24679
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sirait, Rufinus
Depok: Universitas Indonesia, 1994
S23079
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Josefina Agatha Syukur
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T37455
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Maharini
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1996
S23063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zaky
"[ABSTRAK
Perkembangan perbankan saat ini di Indonesia semakin maju, ini ditandai dengan
semakin banyaknya bank dan mempunyai peran penting dalam pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi. Tidak hanya perbankan lokal, dewasa ini banyak bank
asing yang masuk ke Indonesia, masuknya bank asing ke Indonesia diantaranya
melalui akuisisi bank lokal yang ada di Indonesia. Dalam dunia perbankan, suatu
permasalahan dan resiko yang seringkali terjadi dan berpotensi terjadi adalah
kredit bermasalah atau kredit macet. QNB Indonesia yang merupakan bank hasil
akuisisi di Indonesia memiliki beberapa cara dalam mencegah dan menyelesaikan
kredit bermasalah. QNB Indonesia selalu mengupayakan kredit bermasalah dapat
diselesaikan dengan cara non litigasi melalui penyelamatan kredit dengan
restrukturisasi. Jalur peradilan atau jalur litigasi bukan prioritas dalam
menyelesaikan kredit bermasalah.

ABSTRAK
The development of the current banking in Indonesia is advancing, it is marked by
the increasing number of banks and has an important role in the growth and
economic development. Not only local bank, many foreign banks to enter
Indonesia, the entry of foreign banks to Indonesia, including through the
acquisition of local banks in Indonesia. In the banking world, the problems and
risks that often occur and are potentially problematic credit or bad credit. QNB
Indonesia, which is the result of the acquisition of a bank in Indonesia has several
ways to prevent and resolve problem loans. QNB Indonesia has always sought
nonperforming loans can be solved by means of non-litigation through credit
rescue with restructuring. Lane or lanes judicial litigation is not a priority in
solving the problem loans.;The development of the current banking in Indonesia is advancing, it is marked by
the increasing number of banks and has an important role in the growth and
economic development. Not only local bank, many foreign banks to enter
Indonesia, the entry of foreign banks to Indonesia, including through the
acquisition of local banks in Indonesia. In the banking world, the problems and
risks that often occur and are potentially problematic credit or bad credit. QNB
Indonesia, which is the result of the acquisition of a bank in Indonesia has several
ways to prevent and resolve problem loans. QNB Indonesia has always sought
nonperforming loans can be solved by means of non-litigation through credit
rescue with restructuring. Lane or lanes judicial litigation is not a priority in
solving the problem loans.;The development of the current banking in Indonesia is advancing, it is marked by
the increasing number of banks and has an important role in the growth and
economic development. Not only local bank, many foreign banks to enter
Indonesia, the entry of foreign banks to Indonesia, including through the
acquisition of local banks in Indonesia. In the banking world, the problems and
risks that often occur and are potentially problematic credit or bad credit. QNB
Indonesia, which is the result of the acquisition of a bank in Indonesia has several
ways to prevent and resolve problem loans. QNB Indonesia has always sought
nonperforming loans can be solved by means of non-litigation through credit
rescue with restructuring. Lane or lanes judicial litigation is not a priority in
solving the problem loans., The development of the current banking in Indonesia is advancing, it is marked by
the increasing number of banks and has an important role in the growth and
economic development. Not only local bank, many foreign banks to enter
Indonesia, the entry of foreign banks to Indonesia, including through the
acquisition of local banks in Indonesia. In the banking world, the problems and
risks that often occur and are potentially problematic credit or bad credit. QNB
Indonesia, which is the result of the acquisition of a bank in Indonesia has several
ways to prevent and resolve problem loans. QNB Indonesia has always sought
nonperforming loans can be solved by means of non-litigation through credit
rescue with restructuring. Lane or lanes judicial litigation is not a priority in
solving the problem loans.]"
2015
T42863
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Sutopo
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
S24617
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Setiawati
"Persoalan pertanggungjawaban pemegang saham perseroan terbatas pada mulanya merupakan masalah yang kontroversial, karena tanggung jawab pemegang saham dalam perseroan terbatas tidak boleh lebih dari nilai saham yang diambilnya, sebagaimana tertuang dalam Pasal 3 ayat (1) UU No.1/1995 (UUPT). Akan tetapi dalam keadaan tertentu tabir pemisah antara perseroan terbatas dan para pemegang saham dapat disingkap oleh hakim (piercing the corporate veil) sesuai dengan Pasal 3 ayat (2) jo. Pasal 110 UUPT. Pemegang saham dapat bertanggung jawab secara tidak terbatas atau terbatas adalah melalui suatu proses pemeriksaan di pengadilan. Hakim akan menentukan apakah pemegang saham perseroan terbatas melanggar norma Pasal 3 ayat 2 UUPT. Proses pengadilan inilah yang akan membuktikan apakah ada piercing the corporate veil pada PT bank apabila terjadi likuidasi PT bank akibat kredit macet dan asset yang ada tidak mencukupi untuk membayar kepada kreditur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis normatif. Terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan dalam penyelesaian pertanggungjawaban pemegang saham PT bank, yaitu pertama, menggunakan hukum perusahaan melalui mekanisme piercing the corporate veil, dan kedua, melalui hukum perbankan. Apabila terbukti pemegang saham secara langsung atau tidak langsung menyebabkan PT bank mengalami kebangkrutan maka pemegang saham dapat bertanggung jawab secara pribadi. Namun apabila tidak terbukti tetapi PT bank tetap bermasalah, pemegang saham pengendali PT bank secara pribadi tetap dapat dituntut untuk bertanggung jawab atas dasar pernyataan kesanggupan pemegang saham pengendali sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 9 hurup a angka 4) Undang-undang Nomor 24 Tahun 2004 dan Pasal 25 ayat (2) hurup c PBI Nomor 5/25/PBI/2003. Dengan demikian, pemegang saham PT bank dapat dituntut pertanggungjawaban secara pribadi walaupun tidak ada piercing the corporate veil."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19811
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>