Ditemukan 119122 dokumen yang sesuai dengan query
Moh. Anief
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press,, 1995
615 MOH p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Moh. Anief
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2000
615.1 MOH p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta: EGC , 2021
615 GOO
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Jakarta: Sagung Seto, 2019
616.12 ARI
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Ida Ayu Trisnadewi
"Pendahuluan : Kesehatan jiwa merupakan komponen integral dari kesehatan dan kesejahteraan yang mendasari kemampuan individu untuk mengambil keputusan, membangun hubungan, dan membentuk dunia ditempat yang ditinggali. Rawat inap dan penyakit kronis meningkatkan level distres psikologis yang dialami klien terutama ansietas dan ketidakefektifan koping. Ansietas dan ketidakefektifan koping berdampak negatif pada diri klien diantaranya dapat memperburuk kondisi medisnya, kualitas hidup menurun, meningkatnya penggunaan dan biaya layanan kesehatan serta penurunan kepatuhan pengobatan. Tujuan : Memberikan gambaran hasil penerapan acceptance commitment therapy dan family psychoeducation pada klien ansietas dan ketidakefektifan koping menggunakan pendekatan model adaptasi Roy di Rumah Sakit Umum. Hasil : Terdapat penurunan tanda gejala ansietas dan ketidakefektifan koping setelah diberikan acceptance commitment therapy dan family psychoeducation. Selain itu terdapat peningkatan kemampuan individu dan keluarga dalam mengatasi masalah ansietas dan ketidakefektifan koping. Kesimpulan : Acceptance Commitment Therapy dan Family Psychoeducation dengan pendekatan model adaptasi Roy direkomendasikan untuk diberikan pada klien dengan ansietas dan ketidakefektifan koping.
Introduction: Mental health is an integral component of health and well-being that underlies an individual's ability to make decisions, build relationships, and shape the world in which they live. Hospitalization and chronic illness increase the level of psychological distress experienced by clients, especially anxiety and ineffective coping. Anxiety and ineffective coping have a negative impact on clients, including worsening medical conditions, decreasing quality of life, increasing use and costs of health services and decreasing medication compliance. Objective: To provide an overview of the results of applying acceptance commitment therapy and family psychoeducation to clients with anxiety and ineffective coping using the Roy adaptation model approach at a General Hospital. Results: There was a decrease in signs of anxiety symptoms and ineffective coping after being given acceptance commitment therapy and family psychoeducation. Apart from that, there is an increase in the ability of individuals and families to overcome anxiety problems and ineffective coping. Conclusion: Acceptance Commitment Therapy and Family Psychoeducation with the Roy adaptation model approach are recommended for clients with anxiety and ineffective coping."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Japaries, Willie
Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
615.321 WIL f
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Katzung, Bertram G.
Jakarta: Salemba Medika, 2001
615.1 KAT f
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Katzung, Bertram G.
Jakarta: Kedoktoran EGC, 1995
615.1 KAT f
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Anang Nurwiyono
"
ABSTRAKDepresi psikotik merupakan gangguan jiwa pada lansia, 30 - 40% lansia yang dirawat unit psikogeriatri RSJ Lawang Malang dengan depresi psikotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kognitif dan terapi reminiscence terhadap penurunan kondisi depresi psikotik, harga diri rendah, ketidakberdayaan, keputusasaan dan isolasi sosial pada lansia di RSJ Propinsi Jawa Timur. Desain quasi eksperimental pre test ? post test with control group. Responden penelitian lansia depresi psikotik di RSJ Propinsi Jawa Timur. Jumlah responden 60 orang (20 orang terapi kognitif, 20 orang terapi reminiscence dan 20 orang kelompok kontrol) diperoleh dengan cara consecutive sampling. Data dianalisis menggunakan uji anova.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi kognitif dan terapi reminiscence menurunkan kondisi depresi psikotik, harga diri rendah, ketidakberdayaan, keputusasaan dan isolasi sosial secara bermakna (p-value < 0,05). Terapi kognitif menurunkan kondisi depresi psikotik, ketidakberdayaan dan keputusasaan lebih besar secara bermakna dibandingkan terapi reminiscence. Terapi reminiscence menurunkan harga diri rendah dan isolasi sosial lebih besar secara bermakna dibandingkan terapi kognitif. Terapi kognitif dan terapi reminiscence direkomendasikan untuk dapat digunakan dalam mengatasi kondisi depresi psikotik, harga diri rendah, ketidakberdayaan, keputusasaan dan isolasi sosial pada lansia di rumah sakit jiwa.
ABSTRACTPsychotic depression is a problem mental health in the elderly, 30 ? 40% elderly with psychotic depression in the psychiatric units at RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang. The purpose of this research is to understand the influence of cognitive therapy and reminiscence therapy take effects on decreasing the state of depression, low self esteem, helplessness, hopelessness, and social isolation of the elderly in Mental Health Hospital of East Java Province. The design of this study was Quasi experimental, pre test ? post test with control group. The respondents for this resarch were the psychotic depressed elderly in Mental Health Hospital of East Java Province, the quantity of the samples were 60 elders selected with consecutive sampling (20 elders was cognitive therapy, 20 elders was reminiscence therapy and 20 elders in control group). The data analyzed using a anova method.The results showed that cognitive therapy and reminiscence therapy significant decrease on the state of psychotic depression, low self esteem, helplessnes, hopelessnes and social isolation (p-value < 0,05). Cognitive Therapy more significant decrease on the state of psychotic depression, helplessness and hopelessnes than reminiscence therapy. Reminiscence therapy more significant decrease low self esteem and social isolation than cognititive therapy. Cognitive therapy and reminiscence therapy recommended to decreasing the state of psychotic depression, low self esteem, helplessnes, hopelessnes and social isolation of the psychotic elderly in Mental Health Hospital."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36101
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Alfunafi Fahrul Rizzal
"Remaja merupakan kelompok usia yang rentan mengalami adaptasi negatif terhadap proses perubahan yang terjadi pada masa pertumbuhan dan perkembangannya. Penyalahgunaan NAPZA merupakan salah satu bentuk adaptasi remaja dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh terapi kelompok terapeutik dan assertiveness training terhadap aspek perkembangan, kemampuan penolakan penyalahgunaan NAPZA, dan Penggunaan NAPZA pada remaja.. Penelitian ini menggunakan desain quasi-experimental pre-posttest with control group dengan dua tahap penelitian, yaitu penelitian pertama melakukan survey penggunaan NAPZA menggunakan Drugs Abuse Scale Test (DAST-20) pada 613 responden. Tahap kedua 174 responden dengan kategori bersih penggunaan NAPZA yang terbagi menjadi dua kelompok intervensi 1 dan intervensi 2. Kelompok intervensi 1 mendapatkan terapi kelompok terapeutik dan assertiveness training dan kelompok 2 mendapatkan terapi kelompok terapeutik dan latihan mandiri. Hasil survey menunjukkan bahwa 79% remaja bersih dari penggunaan NAPZA.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aspek perkembangan yang signifikan setelah mendapatkan terapi kelompok terapeutik (p-value < 0.05) dan semakin meningkat setelah mendapatkan assertiveness training. Kemampuan penolakan penyalahgunaan NAPZA meningkat dignifikan setelah terapi kelompok terapeutik dan assertiveness training (p-value<0.05) tetapi tidak meningkat setelah terapi kelompok terapeutik dan latihan mandiri (p-value>0.05). Penggunaan NAPZA tidak meningkat dan bertahan berseih setelah terapi kelompok terapeutik dan assertiveness training. Terapi kelompok terapeutik di rekomendasikan untuk upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA pada remaja pada remaja.
Adolescent are vulnerable group whi can shown negative adaptation according the process of change. Substance abuse is a responses related negative adaptation in adolescent. This research goals is examine influence of the therapeutic group therapy the assertiveness training on developmental aspects, the ability to rejected susbsatnce abuse, and Substance Abuse Level in adolescents. The research uses quasi-experimental design pre-posttest with control group with two stages of research, which is the first research to conduct a survey using Drugs Abuse Scale Test (DAST-20) in 613 respondents. The second phase is 174 respondents has clear from substance abuse was divided into two intervention groups 1 and Intervention 2. Intervention Group 1 gets therapeutic group therapy and assertiveness training and Group 2 get therapeutic Group therapy and self-training. The survey showed that 79% of teenagers were clean from substance abuse. The results showed that there was an increase in the significant developmental aspects after obtaining therapeutic Group therapy (P-value of < 0.05) and increasing after obtaining assertiveness training. The ability to decline the abuse of NAPZA increases significantly after therapeutic group therapy and assertiveness training (P-value < 0.05) but does not increase after therapeutic group therapy and self-training (p-value > 0.05). The use of NAPZA does not increase and persist after therapeutic group therapy and assertiveness training. Therapeutic group therapy is recommended for the prevention of abuse of NAPZA in adolescents in adolescents."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53248
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library