Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9956 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pritam, Amrita
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia , 1999
813 PRI e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Markandaya, Kamala
New York: John Day, 1955
823.3 MAR s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ismarita Ramayanti
"Madras on Rainy Days adalah novel yang berlatar belakang budaya India yang kental dibumbui dengan berbagai konflik dan intrik keluarga. Banyak istilah dan ungkapan yang mengandung budaya India yang memerlukan anotasi pada terjemahannya. Metode yang digunakan penerjemah adalah eksotis, pinjaman kultural, chalque, komunikasi, idiomatis, dan adaptasi. Teknik yang digunakan adalah transposisi, modulasi, deskriptif, kontekstual, anotasi, baku, dan tidak memberi padanan. Ideologi yang dipilih adalah foreigniaation agar nuansa India yang merupakan keunggulan novel ini tetap terasa. Ideologi inilah yang memegang peranan penting pads penentuan padanan terjemahan. Anotasi dibagi atas dua belas kelompok, yaitu budaya, busana, sapaan, pekerjaan, jargon, bentuk dan ukuran, kendaraan, musim, jenis bahan, alat, onomatope, serta makanan dan minuman. Terjemahan bergantung pads metode, teknik, dan ideologi yang dipilih penerjemah. Sebagian besar anotasi mengandalkan konteks kalimat. Kendala utama penerjemahan novel ini adalah masalah ideologi. Konteks tertentu mengharuskan penerjemah menggunakan domestication alih-alih foreigniation. Hal ini memberi kesan bahwa penerjemah tidak konsisten. Meskipun demikian, hal ini tetap dilakukan demi kepentingan pembaca TSa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T39668;
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Puji Haryanti
"Anglophilia is a kind of state of mind in which the owner (the anglophile) adhores English people or English things. In this research the meaning of this term is broadened into a state of mind of people who adhore white people (including white American) and all their properties (way of life, culture, language, etc). This research tries to undo what has happened to the anglophiles especially those who live in am ex-British and American colonized areas as described in two novels - The God of Small Things by Arundhati Roy and Dog-eaters by Jessica I Tagedorn. First, it reveals that the theme of those novels is how the people in the novels, in facing the conflicts between their traditional (eastern) culture and the colonizer's (western) culture, strive for a cultural identity. After that, this research shows how anglophi/ia is developed within the frame of the theme. It can be infered that, then, anglophilia is a dilemma for those people (especially the main characters) as, on one side, it does not give a clear stance to the upholders but, on the other side, it cannot be completely avoided. When the anglophiles try to get rid of the western culture and turn to their ancestors' culture, the are faced with dislocation. They cannot deny that they still need self actualization by embracing the western culture.
This research finds out that both novels offer a temporary solution to the problem. It is the idea of hybridization. The conflicts are regarded as historical impact that has to be taken by the new generation in the colonial areas. They are not anymore purely local while, at the same time, the cannot be fully western. Their identity is in the grey area (between black and white). However, as said before, it is a temporary stance since with their position, they are not yet satisfied. They sill continue searching while being active and dynamic in living their life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
T37232
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tyagita Silka Hapsari
"Vidiadhar Surajprasad Naipaul adalah keturunan generasi ketiga buruh kontrak India yang lahir di Trinidad dan menempuh pendidikan tinggi di Inggris. Ia menuliskan perjalanan pertamanya ke India dalam novel perjalanan An Area of Darkness dan ia mempersonifikasikan dirinya sebagai tokoh 'Aku' dalam teks. Dalam perjalanan tersebut Naipaul juga seringkali mengingat dan membandingkan India dengan pengalaman hidupnya di Trinidad dan di Inggris. Hal ini menunjukkan betapa kehidupannya di kedua tempat itu memengaruhi caranya melihat India sebagai negeri nenek moyangnya. Permasalahan utama yang dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimana kontradiksi yang dialami oleh tokoh 'Aku' dalam An Area of Darkness berkaitan dengan latar belakang diaspora yang dimilikinya memengaruhi cara pandangnya dalam perjalanan.
Kontradiksi dalam identitas tokoh 'Aku' diteliti berdasarkan kajian-kajian pascakolonial yang membahas tentang identitas, terutama konsep identitas diaspora. Dua buah konsep yang bersifat fundamental bagi penelitian ini adalah konsep yang dicetuskan Stuart Hall (1990) dan Amal Treacher (2000). Hall menyatakan adanya dua macam identitas budaya: pertama, identitas budaya yang bersifat tetap dan kolektif sehingga menyatukan orang-orang dengan kesamaan budaya; kedua, identitas budaya yang terus berubah karena perjalanan waktu dan perbedaan pengalaman masing-masing orang dalam lingkup budaya tersebut. Treacher menuliskan adanya kontradiksi keinginan yang dimiliki kaum diaspora, antara lain keinginan untuk tidak berbeda dengan orang lain dan pada saat yang bersamaan penolakan untuk dianggap sama; serta keinginan untuk pergi dan hasrat untuk pulang.
Penelitian difokuskan pada karakter J.S. Naipaul dalam teks An Area of Darkness sebagai tokoh 'Aku', dengan menggunakan dua buah konsep yang dikemukakan di alas sebagai dasar pembacaan. Penelitian dibagi ke dalam segmen_segmen berdasarkan lokasi geografis tokoh, yaitu Trinidad, Inggris, dan India, Pembahasan dalam segmen India dibagi ke dalam beberapa subbagian yang lebih spesifik untuk menunjukkan identitas tokoh di awal, pertengahan, dan akhir perjalanan. Analisis karakter tokoh 'Aku' difokuskan pada pikiran, emosi, dan reaksi yang terkait dengan identitas diaspora tokoh tersebut yang terjadi dalam segmen-segmen geografis seperti disebutkan sebelumnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan identitas tokoh 'Aku' dalam perjalanan, baik perjalanan hidup dalam lingkup besar, maupun dalam lingkup yang lebih spesifik yaitu perjalanan di India, Perubahan tersebut menunjukkan bahwa walaupun ia percaya akan identitas budaya yang bersifat tetap dari masa lalu, ia sebetulnya adalah bukti hidup dari identitas budaya yang terus berubah karena pengalaman perpindahan tempat dan ketercerabutan dari akar budayanya. Hasil temuan penelitian ini menggambarkan bagaimana identitas budaya seseorang yang berlatar belakang diaspora cenderung mengalami perubahan karena perpindahan tempat dan perbedaan budaya yang menuntut terjadinya adaptasi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S14028
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Citra Sari Hartanto
"Tesis ini membahas usaha tokoh utama Balram Halwai untuk mengakhiri posisinya dalam ruang sosial yang menekan dan berusaha untuk menjadi seseorang yang mandiri, serta bagaimana perspektif Adiga terhadap novel The White Tiger. Penelitian ini menggunakan teori unsur-unsur naratif serta menggunakan konsep Pierre Bourdieu tentang ruang sosial, arena, kapital (modal), habitus, dan distinction.
Hasil analisis menunjukkan bahwa Balram yang berasal dari keluarga miskin dan kasta bawah mendapatkan tekanan dari keluarganya dan keluarga majikannya. Balram kemudian melakukan berbagai upaya dan strategi untuk keluar dari ruang sosial yang menekannya tersebut sehingga ia menjadi seorang yang sukses. Novel ini menjadi media bagi Adiga untuk menyatakan kritiknya terhadap masalah kemiskinan dan masalah ketidakadilan kasta sebagai permasalahan yang menekan kasta bawah dan merupakan permasalahan yang kompleks dan terstruktur.

This thesis analyses the main character named Balram Halwai and his efforts to get himself out of his sophisticated social space in order to build himself as an independent man, and this thesis also discusses Aravind Adiga?s perspective toward the novel The White Tiger itself. This research uses the theory of the elements of novel and Pierre Bourdie?s concepts of field, habitus, capital, and distinction.
The result shows that Balram, who comes from poor family and belongs to lower caste, get domination from his family as well as his master's family. Balram, then, do some efforts and strategies to make himself out of the stressing social space until he becomes a success man. Furthermore, this novel functions as a media for Aravind Adiga to declare his critics toward poverty and inequity of caste system as problems that dominate lower caste as well as complex and structural problems.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28919
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Seth, Vikram
London: Phoenix House, 1993
823.914 SET s
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
cover
Farasi, Ali bin Syah Al
Yogyakarta: Navila, 2007
891.43 FAR kt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Daswani, Kavita
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004
894.81 DAS ft
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pritam, Amrita
[place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
891.43 AMR a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>