Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3186 dokumen yang sesuai dengan query
cover
McLean, Fiona, 1961-
London: Routledge, 1997
069.068 8 MCL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Naomi Christiari
"Fokus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi apa saja yang sudah dilakukan oleh Museum Nasional terkait dengan usahanya untuk menlngkatkan minat masyarakat Wltuk berkonjung ke Museum Nasional. Penelitian ini adalah penelitian knalitatif dengan deasin deslaiptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa Museum Nasional perlu lebih mengembangkan program­ program yang menawarkan pengalaman lebih banyak kepada pengunjung, juga perlunya urnukmenyediakan filsilitas dan sarana y1111g mendakung.

The focus of this study is to know the marketing conunu.oication strategy that National Museum has done to increase tba public interest to visit National Museum. This study is using qualitative study, with descriptive design. The researcher found that Museum Nasional has done several communication strategy to increase public interest. The researcher suggest that National Museum need to use more of marketing mix in offering the visitor experience, and need to increase the quality of liability.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T32448
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Saraswati Vradisca Sadgamaya
"ABSTRACT
Experiential Marketing tidak hanya dapat memberi keuntungan bagi sektor swasta, namun dapat memberi keuntungan pula bagi sektor publik dalam hal ini pada museum. Museum di Indonesia mulai mengikuti pergerakan fungsi museum yang berorientasi pada pengalaman yang dirasakan oleh pengunjung. Skripsi ini membahas bagaimana experiential marketing pada Museum Sejarah Jakarta dapat berpengaruh pada behavioral intentions pengunjung museum yang tergolong pada kategori favorable behavioral intentions dengan kecenderungan mengarah kepada loyalitas. Penelitian ini dilakukan di Museum Sejarah Jakarta dengan membagikan kuesioner penelitian pada pengunjung museum. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa memang terdapat hubungan yang signifikan antara experiential marketing dan behavioral intentions. Penelitian ini menyarankan bahwa museum sebagai pihak yang memberikan pengalaman sebagai hal yang ditawarkan dalam pemasaran maupun ketika dikunjungi oleh pengunjungnya, sangat perlu memperhatikan dari sudut pandang pengunjung dalam berinovasi dan berkembang untuk terus memberikan pengalaman terbaik bagi para pengunjungnya, sehingga selalu tercipta kesan yang baik terhadap museum terhadap para pengunjung telah berkunjung maupun yang akan melakukan kunjungan.

ABSTRACT
Experiential marketing not only has benefits for private sector but also public sector, in this case is museum. Museum in Indonesia is starting to transform its function to explore more experience they could give to museums visitors. This thesis main focus is how experiential marketing could impact visitors behavioral intentions which cathegorized as favorable behavioral intentions that conduct to loyalty. The field research take place at Museum Sejarah Jakarta by distribute questionnare to museums visitors. The result shows that there is a significant correlation between experiential marketing and behavioral intentions. This research suggest that while developing and inovating in order to give an amazing experience to its visitors, museum management as the company that offers experience on their marketing and service, should be giving more attention to visitors point of view about the experience they got. So it will conduct to a delightful experience that leads visitor to do favorable behavioral intentions."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Addina Silvia Yourdan
"Penyebaran pandemi Covid-19 menyebabkan museum mengalami penurunan kunjungan akibat dilakukannya penutupan museum. Pentingnya memberikan edukasi kepada masyarakat menyebabkan museum melakukan inovasi pemasaran berupa experiential marketing secara online untuk dapat memberikan informasi koleksi dan pengalaman berada di museum meskipun berada di rumah saja sehingga dapat menarik minat berkunjung wisatawan dikemudian hari. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis pengaruh experiential marketing pada live Instagram Museum KAA terhadap minat berkunjung ke museum. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan responden sebanyak 95 orang yang pernah menonton kegiatan “Ngobrol Bareng Edukator Museum KAA”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara experiential marketing pada live Instagram Museum KAA berupa kegiatan “Ngobrol Bareng Edukator Museum KAA” terhadap minat berkunjung ke museum.

Covid-19 pandemic has caused museum visits to decrease due to museum closures. The importance of providing education to the public has led museums to make marketing innovations in the form of online experiential marketing to be able to provide information and experiences in museums even though they are at home so they can attract tourists to visit in the future. The purpose of this study is to analyze the effect of experiential marketing on the live Instagram of the KAA Museum on intention to visit museum. This study used a quantitative approach with 95 respondents who had watched "Ngobrol Bareng Edukator Museum KAA" activity. The results showed that there was a significant influence between experiential marketing on the live Instagram of the KAA Museum through "Ngobrol Bareng Edukator Museum KAA" on intention to visit museum."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eryana Damayanti
"ABSTRAK
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala, karena hanya
dengan rahmatnya dan hidayahNya penyusunan tesis dengan judul: Optimalisasi
Ruang Terbuka Museum dalam Pengembangan Strategi Pemasaran. Studi Kasus
Ruang Terbuka Bagi Remaja di Museum R.A. Kartini Rembang ini dapat
diselesaikan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam
pengembangan Museum R.A Kartini Rembang.
Di dalam penulisan penelitian ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarmya
kepada: Pertama-tama kepada Dr. Kresno Yulianto, M.Hum., selaku
Ketua Program Magister Museologi Universitas Indonesia sekaliagus ketua
pembimbing yang denagn penuh kesabaran telah memberikan bimbingan. Kedua
kepada Prof. Dr. Noerhadi Magetsari dan Dr. Irmawati Marwoto Johar, yang
senantiasa memberikan dukungan dan semangat, sehingga penulisan tesis ini
dapat diselesaikan. Tidak lupa pula kepada Dr. Ali Akbar , M. Hum selaku
pembimbing akademik yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah
memberikan bimbingan dan arahan.
Ayahku H. Rusli dan Ibuku Hj. Aminarti yang dengan sabar mendoakan agar
penulis dapat menyelesaikan kuliahnya. Suamiku Sugiharto, S.Pt, M.Sc. dan
anakku Dhamar Ilham Adhitama, yang telah memberikan dorongan semangat dan
moril dan doanya kepada penulis agar dapat segera menyelesaikan kuliahnya.
Tidak lupa adikku, Indra Rosantiko, yang selalu memberikan bantuannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliahnya.

ABSTRACT
The title of this research is Optimization the Museum Open Space in Developing
Marketing Strategy. A Studycase of Open Space for Teenagers at Museum R.A.
Kartini Rembang. In accordance with the title then purpose of this study is to
discuss about the problem about visitors amenity at museum especially for
teenagers. Principal studies in this research is: Museum Marketing Strategy
include: SWOT Analysis of Museum R.A. Kartini Rembang, museum management,
developing program for visitors and improving more facilities at the open space.
This study uses a qualitative approach to the inductive reasoning method. How to
obtain data on the exhibition layout is through field surveys, literature review and
interviews. From the results can be described as factual observation that the
conditions of Museum R.A. Kartini Rembang is very worrying. The conclusion of
this research is: there is a miss concept at museum management and, the lack of
museum program arrangement for visitors , lack of supporting facilities and
unfeasible, minimal human resources as the manager of the museum, and yet the
organizational structure of the museum as the driving element museum
organization running effectively and efficiently."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T38704
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peter Leonaldy Ngapa Djami
"Rendahnya minat masyarakat dalam berkunjung menjadi permasalahan museum sejak lama. Padahal, museum menawarkan hal-hal menarik untuk dikunjungi. Salah satu cara relevan mengomunikasikan nilai jual museum masa kini adalah lewat strategi komunikasi pemasaran digital. Museum Bekasi sebagai museum baru berkonsep digital membutuhkan strategi komunikasi pemasaran digital untuk meningkatkan kesadaran dan kunjungan dari khalayak sasarannya. Lewat analisis situasi baik eksternal dan internal, lalu perumusan posisi, serta penetapan tujuan dan objektif, maka program komunikasi pemasaran digital yang diusulkan adalah Susuraksi (Susuri, Beraksi, dan Selebrasi) Museum Bekasi yang menggunakan model pemasaran Inbound Marketing Flywheel. Program ini dilakukan selama enam bulan, dan akan menyampaikan pesan kunci "Rasakan Pengalaman Baru Berwisata" lewat dua fase, yaitu, susuri dan beraksi pada triwulan pertama, serta beraksi dan selebrasi pada triwulan kedua dengan evaluasi program di akhir linimasa.

The low interest of the public visit has been being a problem for museum since a long time ago. In fact, the museum offers interesting things to visit. One of the relevant way to communicate the unique selling points of the museum nowadays is through a digital marketing communication strategy. The Museum of Bekasi as a new museum with a digital concept requires a digital marketing communication strategy to increase awareness and visits from its target audience. Through analysis of both external and internal situations, then the formulation of positions, as well as setting goals and objectives, the proposed digital marketing communication program is Susuraksi (Browse, Act, and Celebrate) The Museum of Bekasi which uses the Inbound Marketing Flywheel model. This program will be implemented for six months, and will convey the key message "Feel the New Experience of Visiting Museum" through two phases, namely, browse and act in the first quarter, and act and celebrate in the second quarter with program evaluation at the end of the timeline."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Febrika Widharini Widyaka
"Museum merupakan organisasi non-profit yang membutuhkan pengunjung sehingga perlu melakukan kegiatan pemasaran. Museum kini bukan lagi sekadar tempat penyimpanan benda-benda kuno yang pasif, melainkan sebagai sarana bermain dan belajar interaktif bagi semua kalangan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kesenjangan (gap analysis) antara persepsi konsumen dan persepsi manajemen terkait kesadaran merek (brand awareness) museum yang dilihat dari enam elemen komunikasi pemasaran terpadu (integrated marketing communication), yaitu: periklanan (advertising), hubungan masyarakat (public relations), penjualan personal (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), pemasaran langsung (direct marketing), pemasaran internet (internet marketing).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif agar mampu memahami secara mendalam mengenai strategi komunikasi pemasaran terpadu dengan terlibat langsung dengan museum sebagai subjek penelitian. Paradigma post-positivism juga digunakan untuk mengungkapkan asumsi mengenai adanya gap pada strategi komunikasi pemasaran museum, antara pihak manajemen dan pengunjung museum. Gap-gap tersebut ditemukan dari hasil triangulasi dalam melakukan analisis data, yang dilakukan dengan cara melakukan korelasi dengan teori dan konsep yang digunakan, kemudian disajikan dalam bentuk narasi deskriptif agar lebih mudah dipahami. Setelah itu, dianalisis menggunakan open, selective, axial coding. Gap yang ditemukan dalam strategi komunikasi pemasaran dapat diminimalisir dengan cara melakukan evaluasi terbuka, demi menjangkau masyarakat yang lebih luas.

Museum is a non-profit organization that needs visitors so it needs to do marketing activities. The museum is now no longer just a passive storage of ancient objects, but as a means of interactive learning and play for all people. This research was conducted to analyze the gap between consumer perceptions and management perceptions related to brand awareness seen from six elements of integrated marketing communication, namely: advertising, public relations, personal selling, sales promotion, direct marketing, internet marketing.
This study uses a qualitative approach to be able to understand deeply about integrated marketing communication strategies by directly engaging with museums as research subjects. The post-positivism paradigm is also used to express assumptions about gaps in the museum's marketing communication strategy, between management and museum visitors. These gaps are found from the results of triangulation in conducting data analysis, which is done by correlating with the theories and concepts used, then presented in the form of descriptive narrative to make it easier to understand. After that, analyzed using open, selective, axial coding. The gap found in marketing communication strategies can be minimized by conducting open evaluations, in order to reach the wider community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T55379
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muammar Elfikri Nizar
"Analisis Situasi
1. Saat ini tren berwisata ke museum meningkat karena terdapat banyak komunitas yang memberikan penawaran paket wisata sejarah.
2. Kehadiran teknologi informasi membuat informasi terkait museum dapat dijangkau dengan mudah oleh khalayak melalui media online maupun media sosial.
3. Museum Sejarah Jakarta memiliki jumlah pengunjung yang banyak setiap harinya. Hal ini menunjukan eksistensi Museum Sejarah Jakarta masih terjaga dan masih menjadi pilihan untuk berlibur bagi sebagian orang.
4. Pihak pengelola menyatakan bahwa Museum Sejarah Jakarta saat ini tidak lagi berfokus pada peningkatan jumlah kunjungan secara kuantitas, tetapi lebih berfokus pada peningkatan kualitas kunjungan melalui pengembangan produk dan penyampaian informasi melalui peningkatan engagement dari pengunjung (visitor engagement) terhadap koleksi yang ada di MSJ.
5. Berdasarkan hasil survei, visitor engagement terhadap Museum Sejarah Jakarta masih rendah, baik engagement secara fisik dengan koleksi/event yang pernah diselenggarakan maupun engagement dengan media sosial milik Museum Sejarah Jakarta. Maka dari itu Museum Sejarah Jakarta membutuhkan program yang dapat meningkatkan visitor engagement.
Tujuan
1. Meningkatkan visitor engagement khalayak sasaran terhadap Museum Sejarah Jakarta melalui optimasi media sosial dari 43,5 persen menjadi 65 persen.
2. Meningkatkan visitor engagement khalayak sasaran terhadap Museum Sejarah Jakarta melalui special event dari 21,1 persen menjadi 45 persen.
Khalayak Sasaran
Demografis
a. Jenis kelamin: laki-laki dan perempuan
b. Usia: 18-24 tahun
c. Tingkat ekonomi: SES golongan A dan B
d. Target primer: mahasiswa
e. Target sekunder: first jobber (usia 25-27 tahun), pelajar (usia 14-17 tahun) Psikografis
a. Lifestyle: digital savvy, high curiosity, artsy
b. Tertarik dengan sejarah dan ilmu pengetahuan
c. Menyukai hal-hal menarik
Geografis: Berdomisili atau berkuliah di daerah Jabodetabek
Pesan Kunci
Museum Sejarah Jakarta menciptakan penjelajahan menelusuri lorong waktu untuk mengetahui sejarah pembentukan Kota Jakarta sehingga diharapkan khalayak dapat terlibat secara aktif dengan koleksi yang ada di Museum Sejarah Jakarta
Program
1. Optimasi Kanal Media Sosial: Instagram
2. Special Event
a. Quiz #JakartaGueDulu
b. Night At The Museum: A Journey to Discover Jakarta

Situation Analysis
1. The current trend of traveling to museums is increasing because there are many communities that offer historical tour packages.
2. The presence of information technology makes museum-related information easily accessible to the public through online and social media.
3. Museum Sejarah Jakarta has a large number of visitors every day. This shows the existence of the Museum Sejarah Jakarta is still awake and still a choice for a vacation for some people.
4. The management states that the Museum Sejarah Jakarta is now no longer focused on increasing the number of visits in quantity, but rather focusing on improving the quality of visits through product development and delivery of information through increased engagement from visitors (visitor engagement) to the collection in MSJ.
5. Based on the survey results, visitor engagement for Museum Sejarah Jakarta is still low, both physical engagement with collections/events that have been held and engagement with social media owned by Museum Sejarah Jakarta. Therefore the Museum Sejarah Jakarta needs a program that can increase visitor engagement.
Goals
1. Increase target audience engagement with Museum Sejarah Jakarta through social media optimization from 43.5 percent to 65 percent.
2. Increase the target audience engagement with Museum Sejarah Jakarta through special events from 21.1 percent to 45 percent.
Target Audience
Demographic
a. Gender: male and female
b. Age: 18-24 years old
c. Economic level: SES A and B
d. Primary target: students in college
e. Secondary target: first jobber (ages 25-27 years), students (ages 14-17 years) Psychographic
a. Lifestyle: digital savvy, high curiosity, artsy
b. Interested in history and science
c. Like interesting things
Geographic: Domicile or study in Jabodetabek area
Key Message
The Museum Sejarah Jakarta creates exploration tracing time passages to know the history of the formation of the city of Jakarta so it us expected that the audience can be actively engaged with collections in the Museum Sejarah Jakarta Program
1. Optimization of Social Media Channel: Instagram
2. Special Event
a. Quiz #JakartaGueDulu
b. Night At The Museum: A Journey to Discover Jakarta
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Royyan Noor Arofianto
"Fishscape Museum adalah proyek akhir yang berlokasikan di daerah Pasar Ikan, Jakarta Utara. Direncanakan pada lahan seluas kurang lebih 2700m2, dengan rancangan akhir bermassa 2 lantai dan langsung berinterkai dengan perairan lepas Sunda Kelapa. Dengan adanya latar belakang matinya nilai turisme pada kawasan sehingga disini mengupayakan untuk mengembangkan nilai turisme yang mati pada kawasan tersebut. Dibawa dengan konsep utama bagaimana sebuah narasi dari habitat ikan di Jakarta sendiri dan narasi morfologi dari sungai dapat menyampaikan pesan tentang pentingnya bagaimana kehidupan ikan dan lingkungannya perlu dibudidayakan secara optimal. Museum ini terprogram untuk menyediakan kegiatan turisme berupa edukasi tentang kehidupan perikanan di Jakarta dan budidayanya, yang diharapkan user nantinya dapat memahami dan menyadari pentingnya keberadaan ikan pada kehidupannya. Serta ruang untuk para peneliti dan edukator habitat perairan dapat berkumpul untuk bertukar pendapat tentang isu perikanan Jakarta.

Fishscape Museum is a final project located in the Fish Market area, North Jakarta. Planned on an area of ​​approximately 2700m2, with a final design with a 2-storey mass and directly interact with the waters off Sunda Kelapa. With the background of the death of the value of tourism in the region so here strives to develop the value of tourism that dies in the region. Taken with the main concept of how a narrative of fish habitat in Jakarta itself and the morphological narrative of the river can convey a message about the importance of how fish life and its environment need to be optimally cultivated. The museum is programmed to provide tourism activities in the form of education about the life of fisheries in Jakarta and its culture, which is expected to later users can understand and realize the importance of fish in their lives. As well as space for researchers and educators of aquatic habitats can gather to exchange opinions on Jakarta fisheries issues.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
London: McGraw-Hill, 2002
658.8 MAR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>