Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142955 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Rohmani
"Penelitian ini membahas tentang beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai Setditjen Mandikdasmen. Adapun faktor-faktor tersebut adalah pendidikan dan pelatihan (diklat), prosedur kerja, kompensasi, dan kepemimpinan yang dijadikan sebagai variabel bebas, dan kinerja sebagai variabel terikat. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 297 responden, dan setelah dilakukan uji hipotesa dengan model regresi, maka diperoleh jawaban bahwa faktor pendidikan dan pelatihan, prosedur kerja, dan kompensasi, serta kepemimpinan yang diduga berpengaruh tersebut diterima secara signifikan. Selanjutnya, terkait dengan hasil temuan dalam penelitian ini, disarankan bahwa untuk meningkatkan kinerja pegawai Setditjen Mandikdasmen agar dilakukan secara konsepsional dan terencana dalam suatu program yang sistematis.

This research is trying to examine some factors which affect the performance of the employees in the Secretariat of the Directorate General of the Management for Primary and Secondary Education. Those factors are divided into two variables. The independent variables are training, working procedures, compensation, and leadership, while performance is the dependent variable. Based on the study towards 297 respondents as well as after the result of the regression test towards the hypothesis, those factors significantly give influences to the performance of the employees. Furthermore, based on the findings of this research, it is suggested that the performance of the employees should be improved conceptionally and planned in such a systematical program."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T28149
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Audya Medina
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari employer branding terhadap retensi serta kepuasan kerja dan komitmen karyawan sebagai variabel mediasi. Penelitian ini termasuk ke dalam tipe applied research, kuantitatif dengan desain penelitian non-eksperimental. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini dilakukan terhadap karyawan PT.XYZ dengan total responden sebanyak 100 orang yang sebagian besar merupakan Generasi Y. Analisis data penelitian ini menggunakan metode structural equation modeling dengan aplikasi SmartPLS.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa employer branding berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, selanjutnya kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap komitmen karyawan, dan komitmen karyawan berpengaruh signifikan terhadap retensi. Retesi karyawan yang menjadi isu bagi PT.XYZ yang perlu ditingkatkan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Dari hasil penelitian yang menunjukkan employer branding berpengaruh secara signifikan terhadap retensi, dapat dikatakan untuk meningkatkan retensi karyawan perusahaan dapat melakukan strategi employer branding.

The purpose of this study is to analyze the effect of employer branding on retention, also employee satisfaction and employee commitment as mediator variable. This study belongs to the type of applied research, and quantitative non- experimental research design. Data collected by using a questionnaire. This research was conducted on employees who work at PT.XYZ with total respondent of 100, which is majority a Generation Y. Data analysis is conducted using structural equation modeling with SmartPLS application.
The result of the study show that employer branding have significant effect on employee satisfaction, and employee satisfaction have significant effect on employee commitment, employee commitment have significant effect on retention. Employee retention becomes an issue for PT.XYZ that needs to be improved in order to compete with other companies. The study that shows employer branding significantly affect retention, therefore to improve the employee retention of a company can do employer branding strategy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Adji
"Perawat adalah salah satu profesi di rumah sakit yang berperan penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien yang dirawat. dimana perawat berada selama 24 jam disisi pasien. Asuhan Keperawatan merupakan titik sentral pelayanan keperawatan. Sebagai ukuran kinerja perawat di ruang rawat inap dapat dilihat dari kegiatan perawat memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dalam bentuk pendokumentasian asuhan keperawatan. Menurut Gibson (1996), perilaku dan kinerja individu dipengaruhi oleh variabe! individu. variabel organisasi dan variabel psikologis.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja perawat dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat di Ruang Rawat Inap R.S.U. Raden Mattaher Jambi. Penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional dengan sampel 70 responden. Variabel independen yang diteliti adalah karakteristik individu perawat meliputi umur, tingkat pendidikan, masa kerja dan status perkawinan serta karakteristik organisasi mencakup sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur organisasi dan disain pekerjaan. Variabel dependen yaitu kinerja perawat di ruang rawat inap.
Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan menggunakan uji statistik deskriptif, Chi-Square dan multiple regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja perawat dengan katagori kurang dan baik didapatkan hasil masing-masing yaitu 50%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan merupakan faktor yang mempunyai hubungan paling dominan dengan kinerja perawat (nilai p = 0,001, OR = 80,325) dimana perawat yang berpendidikan bidan berpeluang* mempunyai kinerja kurang baik 80,3 kali dibandingkan dengan perawat yang berpendidikan Dili Keperawatan. Selain itu faktor imbalan ( nilai p = 0,002, OR = 20,937), sumber daya (nilai p = 0,014, OR = 14, 578) dan disain pekerjaan (nilai p = 0,047, OR - 8,628) juga berhubungan dengan kinerja perawat diruang rawat inap RSU Raden Mattaher Jambi, dimana perawat yang menilai besarnya imbalan tidak sesuai dengan peran dan beban kerja mereka berpeluang mempunyai kinerja kurang baik 20,9 kali dibandingkan dengan perawat yang menilai besar imbalan sesuai dengan peran kerja. Begitu juga perawat yang menilai sumber daya kurang berpeluang mempunyai kinerja kurang baik 14,5 kali dibanding dengan perawat yang menilai cukup sumber daya. Demikian juga perawat yang menilai disain pekerjaan kurang baik berpeluang mempunyai kinerja kurang baik 8,6 kali dibanding dengan perawat yang menilai cukup baik disain pekerjaan.
Mempertimbangkan hasil penelitian ini perlu bagi piliak Direksi dan Bidang Keperawatan R.S.U Raden Mattaher, untuk memperhatikan pegawai yang pendidikannya masih dibawah Dili Keperawatan agar dapat disekolahkan ke jenjang Dili Keperawatan dan bila menambah tenaga perawat pelaksana di ruang rawat inap agar tingkat pendidikannya minimum DIII Keperawatan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T561
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Maulana
"Tesis ini mengkaji tentang perkembangan mekanisme pengisian jabatan kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam peraturan perundang-undangan yang pernah berlaku di Indonesia dan permasalahan konstitusionalitas pengisian jabatan melalui pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah yang berlaku saat ini. Masalah konstitusional kedudukan wakil kepala daerah dan persoalan pemaknaan pemilihan kepala daerah secara demokratis haruskah untuk seluruh daerah, termasuk daerah istimewa menjadi bagian dari kajian. Penelitian ini dikaji dengan menggunakan metode penelitian hukum normatif. Pendekatan undang-undang, pendekatan kasus dan pendekatan konsep juga pendekatan sejarah digunakan untuk mengkaji permasalahan penelitian. Bahan hukum yang ada dianalisis dengan menggunakan silogisme dan interpretasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan mekanisme pengisian jabatan kepala daerah dan wakil kepala daerah mengalami perubahan dari masa ke masa. Dalam perkembangannya pernah diberlakukan pengaturan pengisian jabatan kepala daerah baik secara langsung maupun tidak langsung. Perubahan mekanisme pengisian jabatan kepala daerah tersebut dipengaruhi dan ditentukan oleh corak peraturan perundang-undangan otonomi daerah yang ditetapkan oleh rezim pemerintahan yang berlaku. Pengisian jabatan melalui pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah yang berlaku saat ini tidak memiliki landasan konstitusional yang kuat.
Dasar hukum pelaksanaannya cenderung merujuk pada politik hukum dari pembentuk undang-undang yang menafsirkan makna pemilihan demokratis sebagai pemilihan umum. Kedudukan Wakil Kepala Daerah dan pemilihan umum untuk memilih wakil kepala daerah yang dilaksanakan satu paket dengan kepala daerah meskipun tidak diatur secara eksplisit dalam konstitusi adalah konstitusional. Pengisian jabatan kepala daerah melalui pemilihan demokratis tidak harus dimaknai dengan pemilihan langsung untuk seluruh daerah. Menurut konstitusi pengaturan pengisian jabatan kepala daerah dan wakil kepala daerah dapat berbedabeda untuk setiap daerah termasuk untuk satuan pemerintahan daerah yang bersifat istimewa.

This thesis examines the development of position filling mechanism of regional and vice regional head in the constitution that has been issued by Indonesian Government before and the constitutionality of position filling problem through the current elections of regional and vice regional head. The constitutional position problem of the Vice Regional Head and meaning issue in democratic local elections, whether or not it should be for the entire region including a special area, becomes part of the study. This study examines the use of normative legal research methods. Law approach, case and concept approach, and historical approach are used to assess research problems. Legal materials are analyzed by using syllogisms and interpretation.
The results show that the development of position filling mechanism of the regional and vice regional head amended from time to time. In its development, direct and indirect position filling regulations have ever been imposed. Changes in the mechanism of position filling of the regional head is affected and determined by the mode of legislation of regional autonomy regime stipulated by government regulations. The position filling through the current elections of regional and vice regional head does not have a strong constitutional basis.
The legal basis for its implementation tends to refer to the legal politics of the legislators who interpret the meaning of democratic elections as elections.Position of Regional Head and general elections to elect representatives of regional heads that was conducted together with the head region election is constitutional, although not set explicitly in the Constitution. Filling the position of the regional head through democratic elections should not be interpreted as direct elections for the entire region. According to the constitution, regulation for the position filling of regional and vice regional head may be different for each local unit of government, including special regions. According to the constitution, regulation for the position filling of regional and vice regional head may be different for each local unit of local government.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
T30110
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Naufal Darydzaky
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat secara spesifik hubungan antara jenis-jenis tuntutan kerja (quantitative job-demand,cognitive demand, &emotional demand) dengan burnout serta melihat jenis tuntutan kerja mana yang paling dirasanakan tenaga kesehatan. Penelitian dilakukan kepada 317 tenaga kesehatan (Perawat 75%, 77.3% Perempuan, rentang usia berkisar dari 20-65 tahun) Menggunakan alat ukur Oldenburg burnout inventoryuntuk mengukur burnout, dan bagian dari Copenhagen Psychosocial Questionnaire-II untuk mengukur tuntutan kerja. Pengambilan data dilakukan secara daring dan menggunakan teknik convenient sampling dan dilakukan selama 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara quantitative demand dan burnout (r = .46, p < .01), lalu terdapat hubungan positif yang signifikan antara cognitive demand dan burnout (r = .31, p < .01) dan terdapat hubungan positif yang signifikan antara emotional demand dan burnout (r = .37, p < .01). Tuntutan kerja dengan jenis emotional demand yang tinggi dirasakan oleh 84% tenaga kesehatan, diikuti dengan cognitive demand yang tinggi dirasakan oleh 64% tenaga kesehatan, dan quantitative job demand yang tinggi dirasakan oleh 30% tenaga kesehatan.

This study aim to analyze the specific relationship between various type of job-demand (quantitative job-demand, cognitive demand, & emotional demand) with burnout and seek which type that healthcare workers experienced the most. The study was conducted on 317 healthcare workers (75% nurse, 77.3% female, age range 20-65 years) using the Oldenburg Burnout Inventory to measure burnout, and several part of the Copenhagen Psychosocial Questionnaire-II to measure job-demand. The data were collected using online questionnaire, we also used convenient sampling method, the data collection we’re took seven days. We founded that quantitative job-demand corelates with burnout (r = .46, p <.01), cognitive demand also corelates with burnout (r = .31, p <.01) and emotional demand also corelates with burnout (r = .37, p <.01). The majority of healthcare workers experienced that emotional demand are the worse. We also founded that 84% of healthcare workers felt high emotional demand, 64% of healthcare workers felt a high cognitive demand, and 30% of healthcare workers felt high quantitative job demand."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukmanul Hakim
"Penelitian ini berupa business coaching yang dilaksanakan di UMKM JEE Ballroom Group & Exhibitor yang berlokasi di Grand Galaxy Park, Bekasi. Tujuan dari pelaksanaan business coaching ini adalah untuk mengembangkan proses sumber daya manusia dengan merumuskan format selection, penyusunan uraian pekerjaan dan penyusunan sistem penilaian kinerja. Hasil dari wawancara terstruktur dianalisis menggunakan analisis SWOT, STP, Business Model Canvas, PESTEL, Marketing Mix, Porters 5 Forces, Gap Analysis, dan Pareto Analysis. Temuan menunjukkan bahwa terdapat tiga masalah utama yang dihadapi UMKM, yaitu:  1) Belum memiliki format selection untuk calon karyawan, 2) Belum memiliki uraian pekerjaan yang baku, 3) Belum memiliki sistem penilaian kinerja karyawan (Performance Appraisal). Proses business coaching ini diharapkan dapat membantu JEE Ballroom Group & Exhibitor dalam meningkatkan kinerjanya.

This thesis research is in form of business coaching conducted at SME JEE Ballroom Group & Exhibitor, located in Grand Galaxy Park, Bekasi. The purposes of this study is to develop the human resource management process with the formulation of employees selection, forming of job description and forming of performance appraisal systems. The results of structured interviews were analyzed using SWOT, STP, Business Model Canvas, PESTEL, Marketing Mix, Porters 5 Forces, Gap analysis, and Pareto Analysis. The finding shows that there were three main problems faced by the SME, which were: 1) Not having prospective employee selection format, 2) Not having a standard job description, 3) Not having performance appraisal system. This business coaching process is expected to help JEE Ballroom Group & Exhibitor to improve their performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53545
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anun Nurfuddoh
"ABSTRAK
Dalam era persaingan bebas ini, perusahaan harus memperhatikan kebutuhan dan harapan dari karyawannya. Apabila harapan dan kebutuhan tersebut terpenuhi maka akan memunculkan perasaan sejahtera (workplace well- being) dalam diri karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan workplace well-being yang dirasakan karyawan melalui intervensi penyusunan job description dan job specification berbasis kompetensi. Penelitian ini adalah studi kasus pada Operation Budget Section Head di PT.X. Alat ukur yang digunakan merupakan modifikasi workplace well-being index yang disusun oleh Page. Dari hasil uji reliabilitas didapatkan hasil bahwa reabilitas alat ukur ini memiliki alpha cronbach sebesar 0,851. Kriteria yang digunakan adalah apabila subjek memiliki skor dibawah atau sama dengan 52 maka memiliki workplace well-being yang rendah, sedangkan apabila subjek memiliki skor diatas 52 maka memiliki workplace well-being yang tinggi. Berdasarkan data pre-test yang telah dilakukan memiliki workplace well-being yang rendah dengan skor sebesar 42. Rendahnya workplace well-being yang dirasakan oleh subjek dikarenakan faktor intrinsik seperti amount of responsibilities at work, meaningfulness of work, independence at work, dan use of abilities and knowledge at work. Sedangkan melalui intervensi penyusunan job description dan job specification berbasis kompetensi yang diberikan kepada subjek, subjek mempersepsikan workplace well-being yang tinggi dengan skor hasil post-test sebesar 53 dan faktor intrinsik mengalami peningkatan.
ABSTRACT
In this era of free competition, companies must consider the needs and expectations of theirs employees. If the expectations and needs are met, they will bring up the feelings of workplace well-being to the employees. The purpose of this research is to improve employee workplace well-being through the preparation job description and competency-based job specification intervention. This research is case study on Budget Operations Section Head at PT.X. The measurement tools used is a modification of workplace well-being index by Page. The reliability test results showed that this measurement tools' reliability has an alpha cronbach 0.851. Subject will has low workplace well-being if the subject has a score below or equal to 52, whereas if subject has score over 52 will has high workplace well-being. Based on pre-test data that have been done, the score of workplace well-being is 42. The meaning of this result is the subject has a low workplace well-being. The low of workplace well-being felt by the subject due to Intrinsic factors such as the amount of responsibilities at work, meaningfulness of work, independence at work, and use of abilities and knowledge at work. Meanwhile, after given an intervention of preparation of job description and competency based job specification, the result obtained is post-test score of 53 which means that the subject perceives the workplace well-being higher with the existence of of such intervention and intrinsic factor increased."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
T38453
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahid Hasyim
"Transformasi organisasi dengan mengubah proses bisnis dari portofolio based (unit kerja berdasarkan portofolio produk) menjadi value chain (unit kerja berdasarkan fungsi unit dan pelanggan) menuntut adanya keterhubungan antar unit dan direktorat sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan struktur, unit dan jabatan, tugas dan tanggung jawab, serta proses kerja pada Direktorat OI PT X.
Transformasi tersebut tidak didukung oleh kesiapan yang matang, salah satunya terkait kejelasan peran sehingga menghambat pekerjaan karyawan dan berakibat pada kurangnya komitmen karyawan terhadap perubahan sehingga transformasi tersebut tidak berjalan dengan optimal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut hubungan antara ketidakjelasan peran dan komitmen terhadap perubahan pada karyawan Direktorat OI PT X (Studi 1). Pada studi 1, sampel penelitian berjumlah 164 orang yang diambil dengan menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian studi 1 menunjukkan adanya hubungan negatif dan signifikan antara ketidakjelasan peran dan komitmen terhadap perubahan (r = -.540, p<.001). Selanjutnya, hasil tersebut menjadi acuan peneliti untuk melakukan studi 2 dengan membuat dan mengevaluasi efektivitas pemberian intervensi analisis jabatan dan sosialisasi untuk menurunkan ketidakjelasan peran dan meningkatkan komitmen terhadap perubahan. Sampel penelitian pada studi 2 berjumlah 14 orang (kelompok intervensi dan pembanding) yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Hasil studi 2 menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan skor ketidakjelasan peran (z=-2.37, p<.005, r= .018) dan komitmen karyawan terhadap perubahan (z=-2.37, p<.005, r= .018) sebelum dan setelah intervensi. Selanjutnya, peneliti juga melakukan analisis perbandingan skor kelompok intervensi dan kelompok pembanding untuk membuktikan intervensi tersebut tepat dan efektif. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan skor ketidakjelasan peran (z=-3.0, p<.005, r= .003) dan komitmen terhadap perubahan (z=-2.95, p<.005, r= .003) pada kelompok intervensi dan kelompok pembanding. Dengan demikian, dapat disimpulkan intervensi analisis jabatan dan sosialisasi tergolong efektif.

Organization transformation in business processes from portfolio based (product portfolio) to value chain (unit and customer functions) requires linkages between units and directorate resulting in change structure, units and positions, responsibilities and duties, and work processes at Directorate OI PT X.
The transformation is not supported by thorough readiness, one of which is related to clarity of roles which hinders employee performance and resulted in a lack of employee commitment to change so that the transformation did not run optimally. This research was conducted to find out more about the relationship between role ambiguity and commitment to change in Directorate OI PT X (Study 1). The research sample in study 1 consisted of 164 people who were taken using accidental sampling technique. The results of study 1 showed a negative
and significant relationship between role ambiguity and commitment to change (r
= -.540, p<.001). These results become a reference for researchers to conduct study 2 by creating and evaluating job analysis and socialization intervention to reduce role ambiguity and are expected to increase commitment to change. The research
sample in study 2 consisted of 14 people (intervention and comparison group)
who were selected using purposive sampling technique. The results of study 2 showed a significant difference in the role ambiguity (z = -2.37, p<.005, r=
.018) and employee commitment to change scores (z = -2.37, p<.005, r= .018)
before and after the intervention. Furthermore, the researcher also conducted a comparative analysis of the scores of the intervention group and the comparison group to prove the intervention was appropriate and effective. The results of the analysis indicated that there were significant differences in the role ambiguity (z = -3.0, p<.005, r= .003) and commitment to change scores (z = -2.95, p<.005, r= .003) between intervention group and comparison group. Thus, it can
be concluded that job analysis and socialization interventions are classified as effective interventions.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahadevintha Luberizky
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hubungan antara kompetensi dan kompensasi dengan kinerja guru. Pelayanan kualitas kinerja guru di sekolah berpengaruh pada mutu pendidikan sekolah tersebut karena guru sebagai frontline worker yang bekerja dan berinteraksi secara langsung dalam proses pembelajaran siswa dan hasil hidup mereka. Salah satu faktor yang berkaitan dengan tinggi rendahnya kinerja guru tergantung pada faktor internal, yakni kompetensi diri dan faktor eksternal, yaitu kompensasi yang diterima. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Februari 2024 dengan total responden 42 guru mata pelajaran yang aktif mengajar di SMP dan SMA Vianney melalui instrumen kuesioner dalam bentuk Google Form. Hasil penelitian melalui uji korelasi Kendall’s tau-b dari nilai correlation coefficient kedua variabel tersebut menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan di tingkat kekuatan sedang antara kompetensi (T = 0.468, p < 0.05) dan kompensasi (T = 0.412, p < 0.05) pada kinerja guru. Maka semakin tinggi kompetensi guru maka kinerja guru juga tinggi. Sedangkan itu, kompensasi juga memiliki hubungan positif dengan kinerja guru, yang bekerja sebagai faktor motivasi bagi guru untuk meningkatkan kinerjanya.

This study aims to describe the relationship between competence and compensation with teacher performance. The quality of teacher performance services in schools affects the quality of education at the school because teachers are frontline workers who work and interact directly in the student learning process and their life outcomes. One of the factors related to the high or low performance of teachers depends on internal factors, namely self-competence, and external factors, namely the compensation received. The research uses a quantitative approach with a descriptive type of research. Data collection was carried out in February 2024 with a total of 42 subject teachers actively teaching at Vianney Junior High and Senior High Schools through a questionnaire instrument in the form of a Google Form. The research findings, using Kendall’s tau-b correlation test, with the correlation coefficient values for the two variables, indicate a significant positive relationship of moderate strength between competence (T = 0.468, p < 0.05) and compensation (T = 0.412, p < 0.05) on teacher performance. Thus, the higher the teacher's competence, the higher the teacher's performance. Similarly, compensation also has a positive relationship with teacher performance, serving as a motivational factor for teachers to improve their performance."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Istri Mas Indrawati
"Sumber daya manusia merupakan aspek kritikal dalam pelayanan di rumah sakit.Kinerja rumah sakit dapat menurun karena perilaku karyawan diantaranya adalahkeinginan pindah dari pekerjaan intention to quit . Angka turnover perawat diRumah Sakit BaliM d pada pertengahan tahun 2017 yaitu 13,9 . Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor apa saja yang berhubungan keinginan berpindah kerja intentions to quit tenaga perawat di RS BaliM d.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional menggunakan metode potong lintang melalui pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Responden kuantitatif adalah perawat yang telah bekerja di rumah sakit minimal 6 bulan berjumlah 154 orang. Responden kualitatif yaitu perawat yang sudah berhenti kerja di tahun 2017 dan manajemen RS BaliM d.
Hasil studi menunjukkan faktor yang berhubungan dengan keinginan berpindah kerja yaitu lama kerja, status kepegawaian dan pendidikan pelatihan. Manajemen RS diharapkan memberikan sosialisasi secara rutin terkait sistem jenjang karir, penggajian dan pendidikan-pelatihan kepada perawat dengan lama kerja < 1 tahun, memberikan kepastian terhadap status kepegawaian pada perawat kontrak dan merancang anggaran yang tepat sehingga seluruh perawat mendapatkan pendidikan-pelatihan.

Human resources is a critical factor in providing hospital services. Performance ofhospital were decrease due to the behavior of their employees including intentionto quit. Nurse turnover number in BaliM d Hospital in 2017 is 13.9. This study is aiming at analyzing factors related to intention to quit of nurses in BaliMed hospital.
This observational study was using cross sectional method throughquantitative and qualitative approachs. Respondents were nurses who have beenworking for 6 month or more 154 nurses. The qualitative data was accessedform who has resigned in 2017 and BaliMed management.
Study revealed factorsrelated to intentions to quit were length of work, employee status and educationtraining.It is expected that hospital desiminatim program and provide adequateinformation on career path, salary and educational especially for nurses who workless than 1 year in hospital, a clear contract includes employement status of nursesand ensure finding to support training.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51357
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>