Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70828 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Finny Fauzana
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T 28128
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tafia Sulistyani Prasojo
"Tesis ini membahas mengenai analisis kinerja saham berdasarkan perbedaan komposisi Index LQ45 menggunakan metode empat faktor Carhart. Penelitian dilakukan terhadap ketiga jenis saham, yaitu saham yang secara konsisten berada dalam indeks (saham inti), dikeluarkan dari indeks, dan menjadi saham pengganti dari saham yang keluar indeks LQ45 selama Tahun 2009-2014. Analisis kinerja saham dilakukan menggunakan metode empat faktor Carhart, antara lain konstanta intercept, market premium, faktor SMB (kapitalisasi pasar), faktor HML (nilai buku terhadap nilai pasar), dan faktor WML (momentum). Menggunakan metode empat faktor Carhart, hanya saham inti yang memiliki excess return positif, yang ditunjukkan oleh konstanta intercept positif. Variabel dependen saham inti dapat dijelaskan oleh nilai konstanta intercept dan HML (rasio nilai buku terhadap nilai pasar). Variabel dependen saham yang dikeluarkan dari indeks LQ45 dapat dijelaskan oleh faktor SMB (nilai kapitalisasi pasar). Sedangkan variabel dependen saham yang masuk sebagai pengganti di indeks LQ45 dapat dijelaskan oleh faktor rm-rf, HML (rasio nilai buku terhadap nilai pasar), dan faktor WML (momentum). Bila dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Chan et al (2013), menggunakan periode 1962-2003 dengan 788 saham yang masuk ke dalam indeks S&P 500 dan 244 saham yang dikeluarkan dari indeks S&P 500, Chan et al memiliki kesimpulan kedua jenis saham dipengaruhi secara signifikan oleh nilai konstanta intercept, faktor SMB (kapitalisasi pasar), dan faktor HML (nilai buku terhadap nilai pasar).

The objective of this research is to analyze the stock performance based on differences in the composition of the LQ45 Index using the Carhart four-factor. This research is conducted on three types of stocks, which are stocks that consistently remain in the index, being removed from the index, and become substitution of the stock that comes out from LQ45 index during the year of 2009-2014. The analysis of the stock performance uses Carhart four factors method, which are the intercept constant value, market premium, SMB factor (market capitalization), HML factor (book value to market value), and WML factor (momentum). Using the method of Carhart four factors, only stocks that consistently remain in the index LQ45 have positive excess return, while also demonstrating positive intercept constants. These intercept constants value and HML factor (ratio of book value to market value) explain dependent variable of stocks that consistently remain in the index LQ45. SMB factor (market capitalization) explain dependent variable of stocks that are removed from LQ45 index. While market premium, HML factor (ratio of book value to market value) and WML factor (momentum) explain dependent variable stocks that is being substitution of the stock that comes out from LQ45 index. In comparation to the results of previous studies by Chan et al (2013), using period of 1962-2003 with 788 of shares join into the S&P 500 and removal 244 of shares from S&P 500, Chan et al conclude that intercept constants value, SMB factor and HML factor influence both types of stock significantly."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhi Kurniawan
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi atas kinerja reksa dana saham yang dipilih dengan menggunakan strategi data historikal Nilai Aktiva Bersih NAB per unit selama periode 2010 2015 yaitu
menggunakan data 52 week high, prior 6 month return dan abnormal return empat faktor carhart harian 6 bulan terakhir dari reksa dana bersangkutan dan untuk mengetahui apakah holding period mempengaruhi imbal hasil yang diterima investor. Reksa dana diperingkat setiap bulan selama periode pengamatan yaitu tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 menggunakan data historikalnya dengan strategi 52 week high, prior 6 month return, dan abnormal return empat faktor carhart kemudian dihitung ratarata return yang dihasilkan setiap portofolio winner dan looser dengan masa holding period 1 sampai 12 bulan. Kinerja masing-masing portofolio dengan masing-masing strategi diukur dengan melihat raw return Sharpe Ratio dan Treynor Measure. Strategi memilih reksa dana dengan data historikal abnormal return empat faktor carhart menghasilkan return tertinggi dari semua strategi, juga mempunyai nilai Sharpe ratio dan Treynor measure yang tertinggi untuk holding period selama 6 bulan. Dalam penelitian terlihat bahwa reksa dana yang terpilih dalam portofolio winner belum tentu menghasilkan return secara individu reksa dana lebih baik dari yang lain. Penelitian menunjukkan bahwa holding period mempengaruhi return yang didapat oleh investor

ABSTRACT
The purpose of this study is to evaluate the performance of mutual funds that selected using strategies 52 week high the prior 6 month return and abnormal return four daily Carhart four factor in the last 6 months of the mutual funds during period 2010 2015 and to get information about whether the holding period affects returns received by investors. Mutual funds are rated every month during the observation period 2010 to 2015 using their historical data base on strategies of 52 week high the prior 6 month return and abnormal return four factor Carhart, then calculated the average return generated from each portfolio winner and looser with holding period of 1 to 12 months. The performance of each portfolio with each strategy was measured by looking at raw returns Sharpe Ratio and Treynor Measure. Strategy for choosing mutual funds with historical data of the abnormal return Carhart four factor produces the highest returns of all strategies it also has the highest value of the Sharpe ratio and Treynor measure for the holding period of 6 months. In this study it appears that mutual funds in winner portfolio does not necessarily produce a return of individual mutual funds better than others and the study also shows that the holding period affect the return earned by investors"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Teta Taufik Rijal
"Pada portofolio investasi yang kompisisinya sebagian besar terdiri dari ekuitas saham, akan membutuhkan fokus yang lebih besar untuk melihat pergerakan return saham. Dalam penelitian mi akan dikaji mengenai volatilitas return reksa dana saham dan kinerjanya. Pengukuran volatilitas dilakukan melalui pendekatan model GARCH pada 18 Reksa Dana saham yang telah aktif paling tidak 3 tahun. Pergerakan dan sensitivitas dari reksa dana saham tentu saja dapat diduga oleh beberpa faktor beta selain beta dari indeks pasar. Dalam hal mi dasar dari pemodelan disini merupakan turunan dari Multfrictor Model (APT). Namun pendekatan variabel independentnya (faktor makro) di proxy dengan vaniabel yang berbeda. Faktor-faktor yang dijadikan vaniabel independet tersebut adalah return indeks harga saham gabungan (IHSG) , return kurs rupiáh terhadap US.Dollar dan return JIBOR. Variabel independent yang tidak signifikan akan dihilangkan dari model barn setelah itu dibuat pemodelan volatilitasnya melalui mean process dan variance process. Berdasarkan sensitivitas yang dapat dilihat dari model, sebagiai besar reksa dana masih menjadikan faktor IHSG sebagai penduga resiko. Terdapat tiga reksa dana yang memiliki proxy faktor tambahan lain yaitu DR. Reksa dana tersebut adalah Manulife Dana Saham, Panin Dana Maksima dan Si Dana Saham. Berdasarkan pemodelan volatilitas dengan pendekatan model GARCH didapatkan 17 reksa dana memiliki gejala (heteroscedastic). Namun 4 diantaranya masih kurang kuat jika volatilitasnya dijelaskan dengan menggunakan pendekatan GARCH. Reksa dana tersebut diantaranya Bahana Dana Prima, Maestrodinamis, Platinum Saham dan Scbroder Dana Prestasi Plus. Sedangkan 1 reksa dana lagi ditemukan memiliki vanians yang konstan (homoscedastic). Pada pengkuran kinerja akan dipilih 3 reksa dana urutan teratas. Berdasarkan indeks sharpe : Manulife Dana Saham, Trim Kapital, Fortis Ekuitas. Berdasarkan Indeks Treynor yaitu ; Fortis Ekuitas, Panin Dana Maksima dan Trim Kapital. Sedangkan pada Indeks Jensen yaitu Fortis Ekuitas, Panin Dana Maskima dan Trim Kapital."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T23473
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Teta Taufik Rijal
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T23473
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
I Ketut Suterakhir
"ABSTRAK
Sebagai salah satu instrumen portofolio, pengukuran dalam penelitian ini menggunakan tiga metode yang lazim digunakan yaitu: Sharpe, Treynor dan Jenson Indeks. Ketiga metode ini diharapkan mampu memberikan penjelasan secara menyeluruh mengenai tingkat return yang dihasilkan unit linked tanpa mengesampingkan potensi resiko instrumen tsb."
2008
T 25572
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ridzky Utomo
"Fokus dari penelitian ini adalah melakukan pengukuran kinerja Reksa Dana Saham periode 2007-2013 berdasarkan sudut pandang investor, menggunakan Bayesian Model. Variabel yang menjadi acuan sebagai kinerja dari Reksa Dana Saham adalah abnormal return yang bernilai positif. Proses pengolahan data yang dilakukan yaitu menggunakan model regresi, Single Index Model (Bodie, Kane,dan Marcus, 2011), yang kemudian akan diperoleh keluaran berupa nilai intercept sebagai abnormal return dan koefisien variabel β. Reksa Dana yang memberikan nilai abnormal return positif akan dihitung kembali menggunakan Bayesian Model (P. Baaks, Metrick, dan Wachter, 2001). Keluaran dari model regresi tersebut akan dibandingkan dengan keluaran Bayesian Model. Pada model Bayes tersebut akan ditentukan prior beliefs beserta hyperparameter sesuai dengan kriteria dari investor, dan kemudian dengan menggunakan koefisien variabel β dari model regresi akan dihitung nilai posterior dan posterior probability dari Reksa Dana Saham. Hasil yang diperoleh adalah untuk seluruh Reksa Dana yang memiliki abnormal return positif, baik signifikan atau tidak, pada keluaran Bayesian Model memberikan nilai posterior abnormal return yang positif dengan posterior probability yang besar.

The focus of this study is to measure the performance of the Mutual Fund Shares 2007-2013 period based on the viewpoint of investors, using Bayesian models . Variable which is used as the performance of the Equity Fund is positive abnormal return. Data processing is performed using a regression model, the Single Index Model (Bodie, Kane, and Marcus, 2011), which will then be obtained as the output of the intercept value of abnormal return and variable coefficient β. Mutual Funds provide a positive abnormal return value will be recalculated using the Bayesian model (P. Baaks, Metrick, and Wachter, 2001). Output from the regression model will be compared with the output of a Bayesian model. In Bayes models will be determined prior hyperparameter and their beliefs according to the criteria of the investor, and then using the variable β coefficients from the regression model will be calculated posterior and posterior probability value of Mutual Fund Shares. The results obtained are for the entire mutual fund has a positive abnormal returns, whether significant or not, the output value of the posterior Bayesian models provide a positive abnormal return with a large posterior probability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renta Wachya
"Dewasa ini investor mempunyai beberapa alternatif untuk menginvestasikan dananya dalam instrumen investasi. Secara garis besar ada 2 jenis instrumen investasi yang dapat dipilih oleh investor yaitu investasi berisiko (risky assets) dan investasi bebas risiko (risk free assets). Investasi pada risky assets berarti investasi tersebut nempunyai ketidakpastian dalam tingkat pengembalian di masa depan seperti saham dan obligasi. Sedangkan investasi pada risk free assets berarti investasi tersebut mempunyai kepastian tingkat pengembalian di masa depan seperti deposito, SBI dan surat berharga komersial. Namun investor juga dapat memilih risky dan risk free assets sekaligus melalui instrumen investasi yang disebut dengan Reksa Dana.
Berdasarkan portofolio investasinya, Reksa Dana yang dipasarkan saat ini oleh Manajer Investasi ada 4 jenis yaitu Reksa Dana pendapatan tetap, Reksa Dana saham, Reksa Dana pasar uang dan Reksa Dana campuran. Dan keempat jenis Reksa Dana tersebut Reksa Dana saham merupakan Reksa Dana dengan nilai pengelolaan terkecil, hal ini dikarenakan risiko yang terdapat pada Reksa Dana saham lebih besar dibandingkan dengan jenis Reksa Dana lainnya. Indikasi tersebut menandakan bahwa tipikal investor Indonesia lebih menyukai investasi dengan risiko seminimal mungkin bahkan kalau bisa tanpa risiko sama sekali. Tetapi dengan kondisi dimana tingkat suku bunga Setifikat Bank Indonesia (SBI) yang semakin tinggi dengan nilai diatas 10%, nilai pengelolaan Reksa Dana yang ada khususnya Reksa Dana pendapatan tetap semakin mengecil dikarenakan banyaknya yang melakukan redemption secara besar-besaran. Dengan melihat kondisi dimana Sertfikat Bank Indonesia (SBI) yang cenderung naik, apakah kemampuan Reksa Dana saham masih dapat memberikan return lebih tinggi bagi investor.
Berdasarkan data yang diperoleh dan Biro Pengelolaan Investasi dan Riset (PIR) Bapepam terdapat 16 Reksa Dana saham yang secara aktif diperdagangkan selama 5 tahun berturut-turut yaitu sejak Januari 2001 sampai dengan Desember 2005 dengan nilai average return bulanan positif. Dari ke 16 Reksa Dana saham tersebut akan dibentuk suatu portofolio yang optimal dengan menggunakan Metode Markowitz dimana pembentukan portofolio tersebut untuk mendapatkan return yang sesuai dengan risikonya.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa investor dapat melakukan investasi portofolio sepenuhnya yaitu 100% pada Reksa Dana Schroder Dana Prestasi Plus. Dengan menginvestasikan 100% pada Scroder Dana Prestasi Plus maka akan mendapatkan tingkat return portofolio sebesar 42,33% dengan standard deviasi 23,19% serta indeks Reward to Variability Ratio sebesar 1,2953.
Selanjutnya penulis juga akan melakukan pengukuran kinerja Reksa Dana saham dengan menggunakan empat metode, keempat metode adalah metode Sharpe, Traynor, Jensen (Alpha) dan Appraisal Ratio. Setelah rasio keempat pengukuran ini didapat maka untuk pengukuran kinerja apakah buruk atau tidak, akan dibandingkan dengan benchmarknya yaitu kinerja pasarnya (menggunakan keempat pengukuran juga). Jika outperformed terhadap pasar berarti Reksa Dana tersebut baik sedangkan'sebaliknya jika underperformed berarti buruk.
Dari hasil penelitian terhadap pengukuran kinerja dengan metode Sharpe, terdapat 7 Reksa Dana saham yang kinerjanya berada di atas pasar. Ketujuh Reksa Dana tersebut adalah Reksa Dana Schroder Dana Prestasi Plus, Si Dana Saham, Rencana Cerdas, Phinisi Dana Saham, Panin Dana Makisma, Citereksadana Ekuitas, dan Bahana. Begitu juga untuk kinerja portfolio yang mempunyai kinerja jauh diatas pasar. Untuk kinerja portofolio memiliki kinerja yang terbaik dibandingkan dengan Reksa Dana saham jika berdiri sendiri-sendiri.

Currently, investors have some alternative for investing their fund within investment instrument. Globally, there are two types of investment instruments to be elected by investors those are both risky and risk-free assets. Risky assets means there is uncertainty investment return rate in the future such as stocks and obligation. Whereas, risk-free assets means there is certainty investment return rate in the future such as deposits, SBI and other commercial bonds. But investors may choose both of them simultaneously by investment instruments so called Mutual Fund.
Based on its investment portfolio, Mutual Fund having been marketed by Investment Manager is four types for Fixed Income, Equity, Money Market, and Balancing. From which Mutual Fund for Equity is the smallest one of management values, because its risk is larger than other varied Mutual Fund. Typically, such indication remark that Indonesia investor preferred investment with as minimal as possible investment risk or even without risk. But, as result of condition in which interest rate of Indonesia Bank Certificate (SBI) being increasingly high, i.e. more than 10%, value of Mutual Fund Management specially, for Fixed Income being decreasingly because so many investor had done redemption massively. By such condition in which SBI trend to rise, whether Mutual Fund may remain higher return for their investors.
Based on the data obtained from Bureau of Research and Investment Management (PIR) of Bapepam there are 16 Equity Fund had been dealt actively for five (5) years consecutively, from January 2001 through December 2005 with monthly average return is positive. From those 16 Equity Fund will be formed any optimal portfolio using Markowitz Method in which such portfolio establishment to get return suitable with its risk.
By research result had indicated that investors fully, they may invest to portfolio, i.e. 100% to Equity Fund of Schroder Dana Prestasi Plus. By investing 100% in it, then, investors will get portfolio rate of return is 42,33% with standard of deviation is 23,19% and index Reward to Variability Ratio of 1.2953
Hence, the author also will measure performance of Equity Fund using four methods those are Sharpe, Treynor, Jensen, and Appraisal Ratio. Then, upon obtaining those four measurement ratios, for measuring whether or not that performance is bad, it will be compared with its benchmark, i.e., its market performance (using those four measurements as well). If outperformed against market, it means such Equity Fund is good and conversely, it will be bad if it is underperformed.
From research results of performance by Jensen Method, there are 7 Equity Fund which if performance is above the market. Those are Schroder Dana Prestasi Plus, Si Dana Saham, Rencana Cerdas, Phinisi Dana Saham, Panin Dana Maksima, Citareksadana Ekuitas, and Bahana Dana Prima. As well as portfolio which have performance more above the market. For performance of portfolio which has the best one compared to Equity Fund if it is autonomy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18270
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thomas A. Pandu A.
"Investasi pada instrumen reksa dana yang berbasis saham mengandung tingkat risiko yang relatif lebih besar daripada investasi lain seperti deposito, tabungan dan obligasi. Hal ini dikarenakan penghasilan dari saham yaitu berupa deviden dan capital gain bersifat tidak pasti, dimana deviden ini dapat dibayarkan oleh perusahaan jika ada kelebihan kas. Di lain sisi capital gain ditentukan naik turunnya harga saham di bursa. Risiko tersebut muncul karena adanya volatilitas (fluktuasi) harga sekuritas dari waktu ke waktu.
Penelitian karya akhir ini bertujuan untuk mengetahui profil volatilitas imbal hasil Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana saham. Model yang dihasilkan diharapkan dapat digunakan untuk memprediksi tingkat volatilitas di masa yang akan datang, yang berguna dalam penentuan keputusan investasi. Pembentukan model adalah dengan menggunakan metode ARCH/GARCH. Penelitian ini menggunakan pendekatan single index dimana indeks pasar digunakan sebagai variabel independen yang memprediksi NAB. Pembentukan model ARCH/GARCH diawali dengan proses mean lalu kemudian dilanjutkan proses conditional variance dimana kemudian baru bisa ditentukan profil volatilitas dari masing-masing reksa dana saham yang dijadikan sampel. Pemodelan dengan menggunakan ARCH/GARCH baru bisa dilakukan apabila didapatkan adanya volatilitas yang tidak konstan atau ada masalah heteroskedastisitas. Hasil penelitian ini menunjukkan hanya ada 3 reksa dana yang dapat dimodelkan dengan menggunakan ARCH/GARCH, hal ini berarti volatilitas imbal hasil reksa dana saham secara umum relatif konstan. Volatilitas yang konstan diduga karena efek dari diversifikasi, dimana terjadi pengurangan unsystematic risk. Model GARCH(1,1) dan GARCH(1,0) merupakan model yang paling cocok digunakan untuk menggambarkan volatilitas portofolio reksa dana saham. Kesimpulan ini berdasarkan temuan hasil penelitian yang menyatakan bahwa model GARCH(1,1) adalah model yang paling optimal untuk dua reksa dana yang volatilitasnya tidak konstan, kecuali Reksa Dana Mawar yang model terbaiknya adalah GARCH(1,0). "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T23052
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Fajar Saputra
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat style dan kinerja reksa dana berdasarkan styte yang dibuat. Style dari reksa dana dibangun atas lima buah indeks sebagai pendekatan faktor aset yaitu indeks LQ45, indeks nonLQ45 Aktif, indeks nonLQ45 Semi-Aktif, indeks nonLQ45 Pasif dan suku bunga SBI 1 bulanan sebagai pendekatan dari aset pasar uang.
Untuk membangun tiga indeks pendukung yang digunakan (indeks nonLQ45 Aktif, indeks nonLQ45 Semi Aktif dan indeks nonLQ45 Pasit) digunakan metode market capitalization weighted index. Style dibangun menggunakan metode style analysis yang diciptakan oleh William Sharpe. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa reksa dana saham yang diteliti cenderung mengalokasikan dananya pada saham-saham LQ45 dan aset-aset pasar uang. Sedangkan kinerja reksa dana yang diteliti menunjukkan mayoritas dari reksa dana ini masih belum dapat mengalahkan style-nya secara signifikan.

Abstract
This study based on Sharpe 's study on return-based style analysis. This study aimed at build a style and measure fund performance based on that style. There are five asset class factors that being used to build style. Indexes that being used to proxy those factors are LQ45 index, nonLQ45 Aktif index, nonLQ45 Semi-Aktif index, nonLQ45 Pasif index and SBI 1 Month rate as proxy for money market assets. To build nonLQ45 Aktif, nonLQ45 Semi-Aktif and LQ45 Pasif indexes, market-capitalization weighted index method will be used. Result from this study show that stock fund in this study have their most asset allocation on LQ45's stock and money market assets. Perfomance measure in this study shows that most fund in this stuady still had their return below their style.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T16978
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>