Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154257 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Angga Hernanda
"Penelitian ini membahas tentang penerapan metode Credit Risk+ untuk mengukur risiko kredit untuk produk kredit tanpa agunan atau unsecured loan dengan studi kasus tentang consumer finance. Hasil dari pengukuran risiko kredit ini adalah menilai kerugian yang dapat diperkirakan ( exported loss ) dan kerugian yang tidak dapat diperkirakan (unexpected loss)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25560
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Nur Ayu Dana Pradipta
"Risiko kredit yang terburuk adalah saat terjadinya default atau gagal bayar oleh debitur. Salah satu mitigasi awal terjadinya risiko default dilakukan melakukan penyaringan kualitas nasabah yang baik sebelum memberikan kredit. Scoring merupakan salah satu cara yang efisien dalam memberikan gambaran potensi default nasabah pembiayaan konsumen. Scoring yang umum dilakukan untuk kredit konsumsi pada lembaga keuangan saat ini hanya menggunakan variabel aplikasi kredit yang bersifat statis, sementara risiko terjadinya default dapat berubah seiring dengan waktu atau bersifat dinamis. Penelitian dilakukan untuk menguji penggunaan model dinamis dengan variabel aplikasi dan variabel perilaku nasabah kredit pembiayaan konsumen dengan tujuan memberikan gambaran probabilitas terjadinya default dalam periode waktu tertentu. Penelitian ini membangun model dinamis dengan pendekatan survival analysis dan menggunakan rasio loglikelihood untuk menilai goodness of fit. Model dinamis yang dihasilkan menunjukkan nilai hazard ratio yang lebih tinggi dibandingkan dengan model dengan variabel statis (variabel aplikasi).

Default or repayment failure is the worst scenario in credit risk. One of the early default mitigation is by implementing best customer screening selection before giving credi, such as scoring. Many scoring method that been used by financial company nowadays only pointed in application variable data which is static for the time data was taken, but the default risk itself is changing over time or dynamic. The study was conducted to test the use of dynamic models with variable applications and customer behavior variables on consumer financing with the goal of providing an overview of probability of default within a specified time period. This research try to builds a dynamic model with survival analysis approach and use loglikelihood ratio to assess the goodness of fit. The result show that dynamic model have a higher hazard ratio compared to a model with a static variable (application variable)."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Widayanti
"Metode Credit Risk+ telah banyak digunakan untuk mengukur risiko kredit portofolio dengan karakteristik small balances dengan high volumes, seperti pada portofolio kartu kredit, dimana probability of default (PD) masing-masing account tidak saling mempengaruhi satu sama lainnya. Seperti yang telah disadari sebelumnya bahwa metode Credit Risk+ ini memiliki beberapa kelemahan yaitu salah satunya adalah mengabaikan pengaruh faktor eksternal seperti risiko pasar dan suku bunga.
Dalam penelitian ini penulis mencoba menarik hubungan antara beberapa faktor makro ekonomi terhadap probability of default eksposur kartu kredit setiap band. Nilai Expected Loss, Value at Risk (Unexpected Loss), dan Economic Capital dihitung dengan menggunakan unexpected number of default yang berasal dari hasil regresi linier PD terhadap variabel makro ekonomi.

Credit Risk+ method has been applied to measure credit risk of portfolios with small balances and high volumes such as credit cards porfolio, in which the probability of default (PD) of each account is mutually exclusive. As known before, there are some limitations of this method, like disregarding the influence of external factors such as market risk and interest rate risk.
In this research, the author is trying to find any correlations between macroeconomics variables and probability of default of credit cards exposures in each band. The values of Expected Loss, Value at Risk and Economic Capital will be measured by using unexpected numbers of default which are originated from single linear regression of PD to macroeconomics variables."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28121
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Wayan Diana Cahyawati
"Penelitian ini membahas mengenai kredit perbankan yang dilakukan oleh debitur dengan jaminan berupa boedel waris. Bank dalam hal memberikan kredit harus memiliki keyakinan dan perlu menerapkan prinsip kehati-hatian. Untuk menunjang keyakinannya tersebut, salah satu cara yang dilaksanakan antara lain adalah mensyaratkan adanya jaminan kredit kepada calon debitur. Dalam hal penjaminan benda tidak bergerak berupa boedel waris oleh debitur yang merupakan salah satu dari ahli waris, maka hal tersebut berarti debitur turut pula menjadikan hak waris dari para ahli waris lainnya menjadi jaminan atas utangnya kepada bank. Seiring berjalannya waktu, apabila di kemudian hari debitur mengalami gagal bayar, maka pihak bank akan menyita jaminan berupa boedel waris tersebut dan kemudian dieksekusi untuk mendapatkan pencairan dana guna pelunasan utang debitur. Maka dari itu, permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah mengenai kedudukan ahli waris terhadap boedel waris dan substansi serta prosedur pembebanan Hak Tanggungan. Selain itu, apabila boedel waris dijadikan jaminan utang kepada pihak lain, maka kemungkinan adanya kreditur lain yang kedudukannya menjadi terpengaruh oleh bank sebagai kreditur pemegang hak jaminan. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis, sedangkan jenis data yang digunakan dalam penelitian hukum ini adalah data sekunder. Hasil dari analisa dalam penelitian ini adalah bahwa seluruh ahli waris berkedudukan serta bertindak sebagai penjamin oleh karena mereka wajib turut menandatangani perjanjian penjaminan, yang berarti memahami risiko yang akan timbul. Selain itu, dengan adanya pembebanan Hak Tanggungan atas boedel waris menyebabkan kedudukan bank sebagai kreditur dengan hak jaminan kebendaan diutamakan dari kreditur lain yang mungkin ada.

This research discusses about banking credits by the debtor with a unitary of inheritance as the collateral. In giving credit, the bank must has trust and apply the precautionary principle to the debtor. For support the trust, the bank can require a collateral to guarantee the debtor’s debt. In case of the debtor make an immovable object in the form of unity of inheritance as a collateral, it means that the debtor use the inheritance rights of all the heirs as the collateral of his debt. By the time, if the debtor cannot pay the debt, so the bank will confiscate and execute the collateral to get the repayment. Therefore, the problems of this study is about the position of heirs against unitary of inheritance also the substance and procedure of mortgage. On the other hand, if the unitary of inheritance used as collateral to the bank, so there is a possibility to another creditors whose position is affected by the bank as the creditor that hold the collateral right. The type of research in this research is analytical-descriptive, while the data type used in this research is secondary data. The analysis result of this research is about all the heirs act as guarantor because they all signed the collateral agreement. It means all the heirs know the risk that might be exist due to the endorsement they gave. Other than that, the bank as the collateral right holder will be prioritized in get the repayment of the debt beside all the creditor with no collateral."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T54133
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucky Indah Pratiwi
"Tesis ini membahas tentang Tower BTS dan Collocation sebagai jaminan kredit Bank. Penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif. Hasil penelitian ini menyarankan agar pihak Bank perlu meminta kepastian dari debitur mengenai IMB dari lokasi dibangunnya Tower BTS dan Collocation agar pengikatan jaminan fidusia dapat dilakukan secara sempurna. Bank juga perlu melakukan pengecekan dengan seksama di Kantor Pendaftaran Fidusia supaya terdapat kejelasan apakah terhadap BTS dan Collocation tersebut sudah pernah dilakukan pengikatan fidusia sebelumnya, sehinga Bank dapat memperoleh kedudukan yang diutamakan dibandingkan kreditur lainnya apabila terjadi eksekusi di kemudian hari.

This thesis discusses BTS Tower and Collocation as loan collateral. The results of this study suggest that the Bank needs to ask the debtor about the certainty of the IMB (Ijin Mendirikan Bangunan) of the location and construction of BTS Tower Collocation order binding fiduciary can be done perfectly. Banks also need to check carefully the Fiduciary Registration Office so that there is clarity as to whether the BTS and Collocation is binding fiduciary've ever done before, so that the Bank can obtain a preferred position over other creditors in the event of execution in the future."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
T33089
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariesca Vanya Manik
"Tesis ini membahas tanggung jawab kreditur dan Notaris dalam Perjanjian Kredit karena hilangnya Sertipikat Objek Jaminan Sertipikat tanah yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan yang kemudian diserahkan kepada kreditur sebagai jaminan dalam suatu perjanjian kredit merupakan hal yang penting untuk dijaga serta disimpan dengan baik, karena merupakan tanda bukti kepemilikan suatu tanah serta bangunan, apabila sertipikat tersebut hilang, maka akan sangat merugikan pemilik sertipikat yang sudah melunasi hutangnya. Maka untuk melindungi kepentingan pemilik, seharusnya diatur secara tegas peraturan mengenai hal tersebut.
Dalam prakteknya tak jarang dijumpai sertipikat hak tanggungan yang dimiliki debitur yang telah melunasi hutangnya kepada kreditur hilang oleh karena pengarsipan dari pihak kreditur atau pihak ketiga yang dipercayakan oleh kreditur yang kurang baik ataupun karena terjadinya mutasi petugas kredit yang menanganinya langsung. Keadaan ini tentunya akan menyulitkan serta merugikan pihak debitur. Namun diketahui juga bahwa sertipikat hak tanggungan tidak pernah dibuat, karena hilangnya sertipikat.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui akibat hukum sertipikat objek jaminan yang hilang bagi para pihak serta tanggung jawab hukum pihak kreditur dan Notaris atas hilangnya sertipikat yang ada pada Notaris. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis-normatif, yang mengacu pada norma hukum yang terdapat dalam perundang-undangan serta norma-norma yang mengikat masyarakat, serta menggunakan data sekunder berupa bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Tipologi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analistis dan menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa akibat hukum sertipikat objek jaminan yang hilang dalam perjanjian kredit ini berdampak bagi seluruh pihak yang terlibat, baik Kreditur, Debitur serta Notaris selaku pihak yang menghilangkan sertipikat dan tanggung jawab yang diberikan oleh kreditur dan Notaris karena telah menghilangkan objek jaminan adalah berupa pembelian 2 (dua) objek jaminan milik debitur.

Land Certificates issued by Kantor Pertanahan which is then handed over to the creditors as collateral in a credit agreement is important to be kept and stored well, as it is a sign of proof of ownership of a land and building, if the sertificate is lost, it will be detrimental to the owner of the sertificate who have paid off the debt. Thus, in order to protect the owner's interests, it should be strictly regulated.
In practice, it is not uncommon to have a certificate that the debtor has paid off the debts to the creditors lost because of the archiving from the creditors or third parties entrusted by the poor creditors or Due to the mutation of credit officers who handle it directly. This situation will certainly be difficult and detrimental to debtors. But it is also known that a serotyband of dependents was never made, due to the loss of certificate.
This research is conducted with the aim to know the consequences of the legal collateral objects lost warranty for the parties as well as the legal responsibility of the creditors and the notary for the loss of the existing certificate in notary. The form of research used in this study is juridical-normative, referring to the legal norm contained in legislation and norms that bind the community, as well as use secondary data of primary legal material, secondary and tertiary. The typology of the research used is descriptive analytic and uses data collection techniques through document studies and produces deductive sympulsion.
The results showed that due to the legal consequences of the collateral object lost in this credit agreement impacted all parties involved, both the creditor, the debtor and the notary as the party who eliminated the certificate and the responsibility given by the creditor and notary because it has eliminated the warranty object is a purchase of 2 (two) collateral objects belonging to the debtor.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T53719
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Sarawati Purnamasari
"Diana Saraswati Purnamasari, Mahasiswi Program Pasca Sarjana Magister Hukum Universitas Indonesia,?Perjanjian Baku Dalam Kredit Pemilikan Rumah (KPR) (Studi kasus: Analisis PerjanjianKPR antara PT. Bank Panin Tbk dengan X) dengan pembimbing Prof.Dr.Rosa Agustina, S.H., M.H. Perjanjian baku sebagai salah satu jenis perjanjian yang sering kali digunakan karena dianggap efektif oleh pihak konsumen sering kali menimbulkan berbagai permasalahan yang terkait dengan perlindungan hukum bagi pihak-pihak yang terlibat di dalamnya karena tidak mempunyai peluang untuk merundingkan isi dari klausula-klausula di dalamnya. Dalam thesis ini yang menjadi permasalahan adalah dalam hal klausul-klausul apa saja yang tidak boleh dimuat dalam perjanjian KPR yang menimbulkan kerugian dan kedudukan yang tidak seimbang diantara para pihak, bagaimanakah kekuatan mengikat dari perjanjian baku KPR yang dibuat oleh Bank Panin serta bagaimana penyelesaian wanprestasi yang dilakukan oleh salah satu pihak dalam perjanjian baku KPR Bank Panin. Berdasarkan ketertarikan penulis, maka dilakukan penelitian pada kantor Bank Panin Kantor Pusat Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan metode yuridis normatif, dimana penulis meneliti dan melihat penerapan aturan-aturan hukum yang berkaitan dengan pemberian kredit dengan menggunakan perjanjian baku berdasarkan asas-asas perjanjian dalam Hukum Perdata dengan dikaitkan dengan prinsip-prinsip perbankan.Penelitian juga dilakukan dengan metode wawancara, dengan tujuan untuk mengetahui prosedur pemberian kredit, persyaratan pemberian kredit serta data-data pemberian KPR oleh Bank Panin. Perjanjian baku ini sangat sulit dihilangkan sebagai satu jenis perjanjian yang selalu digunakan dengan alasan efektif. Dalam rangka untuk memberikan perlindungan hukum kepada para Debitor, maka yang dapat dilakukan adalah dengan terus memberikan perbaikan-perbaikan dan memonitor jalannya perjanjian baku ini.

Standard agreement as one of the types of agreements which are often used because it is considered effective by the consumer often cause various problems associated with legal protection for the parties involved in it because they do not have the opportunity to negotiate the content of clauses in it. In this thesis, the problem is in terms of any clauses that should not be contained in Credit House Loan agreements to incur losses and position are not balanced between the parties, how the binding force of the standard agreement of Credit House Loan made by Bank Panin and how to breach the settlement performed by one party in default of Credit House Loan Agreement Panin Bank. Based on the interest the writer, then conducted research at the office of Panin Bank Head Office in Bandung. This research was conducted with normative method, in which the writer examines and see the application of legal rules relating to the granting of credit by using standard agreements based on the principles of the agreement in Civil Law to be associated with the principles of banking. Research is also done with the interview method, with the aim to know the procedures for granting credit, lending requirements and the datas of Loan Home given by the Bank Panin. This standard agreement is very difficult to remove as one type of agreement that is always used with an effective excuse. In order to give legal protection to the debtor, then that can be done is to continue to deliver improvements and monitor the course of this standard agreement."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
T28161
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adetyas Wendiana
"Tesis ini membahas mengenai langkah-langkah apa yang perlu dilakukan bank selaku kreditur dalam menganalisis peningkatan risiko yang timbul dari kebijakan akuisisi yang dilakukan debitur dengan sumber pembiayaan dari PUT. Digunakan studi kasus Bank X sebagai kreditur dan PT Leyand International Tbk (PT Leyand) sebagai debitur yang akan mengakuisisi PT Asta Keramasan Energi (PT AKE) dan Sumatera Energy Capital Pte. Ltd (SEC). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi sektor perbankan secara umum, yaitu memahami risiko-risiko yang timbul dari langkah akusisi yang akan dilakukan debitur, memahami kelebihan dan risiko pelaksanaan PUT yang akan dilakukan debitur, mampu melakukan analisis terhadap kelayakan kredit yang diberikan kepada debitur yang akan melakukan akusisi dengan sumber dana dari PUT serta memberikan keputusan kredit yang tepat terkait rencana akuisisi yang dilakukan debitur dengan sumber pembiayaan dari PUT. Metode penelitian yang digunakan adalah pengumpulan data industri kemasan plastik dan industri pembangkit listrik serta data laporan keuangan historis PT Leyand, PT AKE dan SEC. Atas dasar data-data tersebut dilakukan proyeksi atas kondisi keuangan konsolidasi PT Leyand setelah mengakuisisi PT AKE dan SEC. Proyeksi keuangan dibuat dalam tiga skenario, yaitu best case, most likely dan worst case.Analisis kelayakan kredit PT Leyand dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil analisis atas proyeksi keuangan konsolidasi PT Leyand menunjukkan bahwa kinerja operasional perusahaan pada tahun 2008 kurang baik dimana perusahaan membukukan rugi bersih dan tidak mampu membayar bunga bank. Namun pada tahun 2009 perusahaan mampu membayar bunga bank walau pada skenario most likely dan worst case masih membukukan rugi bersih. Sementara kondisi keuangan diperkirakan baik karena akuisisi dibiayai oleh setoran modal hasil PUT. Dengan mempertimbangkan hasil proyeksi serta karakter manajemen dan pemegang saham yang baik maka Bank X merekomendasikan agar fasilitas kredit modal kerja PT Leyand dapat diteruskan sampai dengan jatuh tempo dengan adanya tambahan syarat. Berdasarkan hasil analisis dapat diambil kesimpulan bahwa langkah-langkah yang perlu dilakukan bank selaku kreditur terkait dengan rencana debitur untuk melakukan akuisisi dengan sumber pembiayaan PUT adalah melakukan analisis industri, analisis laporan keuangan historis dan membuat proyeksi laporan keuangan konsolidasi debitur serta perusahaan yang diakuisisi, melakukan perbandingan proyeksi bila tidak dilakukan akuisisi serta memberikan rekomendasi keputusan kredit.

This thesis discussed about steps that should be done by bank as creditor in analyzing the increase of risk from acquisition plan taken by debtor with financing resource from right issue of stocks. Using case study of Bank X as creditor and PT Leyand International Tbk (PT Leyand) as debtor that will acquire PT Asta Keramasan Energi (PT AKE) and Sumatera Energy Capital Pte. Ltd (SEC). Hopefully this research could give many benefits for banking industry for general in understanding risks risen from acquisition plan of debtor, understanding strengths and risks of right issue done by debtor, ability in analyzing the feasibility of the credit given to debtor who have acquisition plan with financing resource from right issue of stocks and having right credit decision relating with that. Research methodology being used was data collection of plastic packaging industry and electrical generating industry and also historical financial reports of PT Leyand, PT AKE and SEC. Based on the data, we built the projection of consolidation financial report of PT Leyand after they acquiring PT AKE and SEC. The projection was built in three scenarios, best case, most likely and worst case. The feasibility credit analysis of PT Leyand was done qualitatively and quantitatively. The analysis of projected consolidation report of PT Leyand after acquisition showed that the operating performance in 2008 would be bad where the company would book net loss and could not pay interest expense. But in 2009, the company could pay interest expense although in most likely and worst case scenario they still book net loss. Meanwhile, the financial condition was predicted in good performance because the acquisition would be financed by equity from right issue of stocks. Considering the projection results and the good character of management and shareholder, Bank X recommended that the working capital facility of PT Leyand could be continued until the due date with additional covenants. From the analysis, we summarize that the steps should be taken by bank as creditor relating with debtor's acquisition plan with financing resource from right issue of stocks are analyzing the industry, analyzing the historical financial report and building the projection of consolidated financial report, comparing the projection of non acquisition condition with after acquisition condition and giving recommendation of credit decision."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26498
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zarina Marta Dahlia
"Bank merupakan lembaga keuangan yang memilki peran penting dalam rangka kesejahteraan masyarakat melalui berbagai jenis kegiatan perbankan. Salah satunya adalah pemberian kredit. Pemberian kredit ini tentunya ditujukan agar debitur yang membutuhkan dana dapat mendapatkan pinjaman dan agar bank juga mendapat keuntungan dalam bentuk bunga. Dalam pemberian kredit, bank harus berpegang kepada prinsip kepercayaan karena uang yang dipinjamkan kepada debitur merupakan uang titipan dari nasabah yang lain, meskipun telah berhati-hati tidak menutup kemungkinan bahwa kredit yang diberikan dapat menjadi kredit bermasalah. Kredit bermasalah dapat timbul karena berbagai faktor. Bank akan selalu berusaha untuk meminimalkan angka kredit bermasalah, diantaranya melalui upaya restrukturisasi kredit. Melalui Penelitian dengan metode yuridis normatif, penelitian ini membahas mengenai tinjauan hukum perkreditan pada perbankan di Indonesia serta upaya restrukturisasi kredit bermasalah. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai upaya restrukturisasi kredit bermasalah antara PT. X dan PT. Y dengan Bank Z.

Banks play an important role in creating and alleviating social welfare through its? activities. One of which is providing loans. Loans are given so that the debtor in need would be able to have funds and the bank would also benefit from receiving interests. In providing loans, a bank must uphold the fiduciary principle as the money belongs to other clients that have placed their trust upon said bank. Even when Banks have done their tasks carefully, there is still a possibility for the loan to become a non-performing loan. Non-performing loans occur due to numerous factors. Bank will always try to minimize the number of non-performing loans, one of the ways is through loan restructuring. By using normative legal research, this research will discuss the legal aspects of loans in banking and also loan restructuring as a method to mitigate non-performing loans. This research will also discuss the loan restructuring agreement in the non-performing loan between PT. X and PT. Y with Bank. Z."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S61912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pane, Zhikita Ralia
"Menggunakan data dari 89 Bank Umum Konvensional di Indonesia dari periode 2006 hingga 2012, penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pertumbuhan kredit abnormal terhadap risiko kredit, profitabilitas dan solvabilitas bank. Hasil penelitian dengan menggunakan teknik estimasi Fixed Effect Model menunjukan bahwa pertumbuhan kredit abnormal memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap risiko kredit, sedangkan pertumbuhan kredit abnormal memiliki pengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas dan solvabilitas Bank Umum Konvensional di Indonesia.

Using data from 89 Conventional Banks in Indonesia from period 2006 to 2012, this reasearch examines how abnormal loan growth affects credit risk, bank profitability and bank solvability. Estimation results from Fixed Effect Model show that abnormal loan growth has a negative significant impact on credit risk, while abnormal loan growth has a positive significant impact on profitability and solvability of Conventional Banks in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>