Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168959 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anwar Salahuddin
"Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sebenamya merupakan salah satu pilihan kebijakan yang cukup dilematis bagi Pemerintah Republik Indonesia kenaikan ini mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat Hal ini menyebabkan kebijakan pemerintah yang tidak populer ini selalu menimbulkan reaksi negatif di hampir setiap kalangan, apakah para anggota Dewan Perwakilan Rakyat sebagai representasi kepentingan publik maupun para ahli dalam bidangnya masing-masing dengan segala macam analisis dampak kenaikan harga BBM ini dari berbagai sudut tinjauan.
Bagi para pelaku pasar modal, dampak kenaikan harga BBM pada dunia ekonomi, dunia usaha serta iklim investasi di fndonesia, penting untuk disikapi agar perubahan return saham akibat kejadian atau event ini dapat tetap terkendaJi dan optimal.
Pada karya akhir ini dilakukan identifikasi reaksi pasar atas kenaikan harga BBM 2005 yang terjadi dua kali yaitu I Maret 2005"dan 1 Oktober 2005, penelitian ini dibatasi pada saham para emiten non-finansial LQ-45 di Bursa Efek Indonesia.
Metodologi yang digunakan dalarn karya akhir ini terdiri atas dua tahapan analisis: time series dan event study. Tahapan analisis time series digunakan untuk pembentukan model peramalan expected return sebagai dasar pengukuran abnormal return. Selanjutnya dilakukan tahapan even/ sfudy untuk memperoleh infonnasi mengenai reaksi pasar terhadap event kenaikan harga BBM 2005 dan mengetahui keberadaan abnormal return selama periode penelilian.

Fuel price increasing was one of difficult choices which has to be taken by Indonesian
Government. The increasing of fuel price will effect to lower purchasing power. This
unfavorable government policy always return with a negative response from all level of society, from DPR who represents the public voices to experts with various analysis of the effects of fuel price increasing from every point of view.
For investors, fuel price increasing effect to the economy and the investment climate in Indonesia, it was a very crucial matter and needs to be put in to a high consideration in a way that investor has to maintain stock price in a balance level and provides an optimum return.
In this paper, writer is ,trying to analyze market reaction to the fuel price increasing by the Government, the 1st increasing (Event 1) on march 1, 2005 and the 2nd increasing (Event 2) on October 1, 2005. The analysis was limited to non-financial LQ-45 Stocks in Bursa Efek Indonesia.
Analysis method which wa used in this paper can be diyjd into two stages: time series and event study. The time serles analysis was used to do forecasting of the stocks expected return and later to be used to measure abnormal return. The next stage is event study analysis, this is to obtain information of the market reaction to the fuel price increasing in 2005 and to check any abnormality during the event period.
Estimation window period which was used is twenty one week, event window period is 4 week before the increasing and 4 week after.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T 25558
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anwar Salahuddin
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25558
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Silvia
"Pada tahun 2022, Pemerintah menaikkan harga BBM jenis tertentu dan jenis khusus Penugasan. Keputusan ini membuat masyarakat turun kelapangan untuk melakukan demo yang artinya keputusan yang di ambil ini masih menuai kritik dari masyarakat. Penelitian ini di lakukan untuk menganalisa kesesuaian antara Keputusan Menteri ESDM mengenai penetapan harga jual eceran BBM dan peraturan perundang–undangan yang berlaku, manfaat dari dikeluarkannya keputusan tersebut, pendapat dan tindakan yang dilakukan masyarakat terhadap kenaikan BBM tersebut dengan menggunakan penelitian sosio legal, dengan bahan analisa yang terdiri dari bahan primer berupa wawancara dengan pengemudi ojek online, dan wawancara dengan pegawai Kementerian ESDM, serta bahan sekunder berupa peraturan perundang-undangan, buku, dan sumber sekunder lainnya. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa keputusan terkait penetapan harga didasarkan 3 pertimbangan yakni pertama, harga minyak dunia yang melambung jauh dari perkiraan Kementerian ESDM yakni ICP Januari - Agustus USD$ 103,25 per barrel, kedua, pada realitanya BBM tertentu dan BBM jenis khusus penugasan sulit pengawasannya untuk tepat sasaran, dan ketiga, kenaikan harga BBM ini dilakukan untuk mendukung kemampuan daya beli masyarakat dengan cara Pemerintah mengalihkan dana APBN untuk Subsidi tersebut ke bantuan langsung tunai atau bantuan sosial. Serta, Surat keputusan ini tidak melanggar peraturan perundang-undangan. Namun, pengemudi ojek online merasa lebih banyak penderitaan akibat dampak kenaikan harga BBM ini, sehingga berdasarkan teori utilitarianism of rule, Keputusan ini tidak memenuhi ketentuan rule dalam utilitarianism of rule. Pendapat pengemudi ojol terkait keputusan ini adalah 5 dari 10 mereka berpendapat bahwa kebijakan ini tidak memiliki manfaat sama sekali dan 5 dari 10 lainnya berpendapat bahwa kebijakan ini hanya bermanfaat bagi sebahagian orang saja. Tindakan yang dilakukan pengemudi ojek online terbagi 2 yaitu ada yang melakukan demonstrasi dan ada juga yang tidak melakukan demonstrasi. Kedua tindakan yang dilakukan tersebut sesuai dengan teori utilitarianism of rule.

In 2022, the Government will increase the price of certain types of fuel and special types of duty. This decision made the public hold demonstrations which mean that the decision taken is still receiving criticism from the public. This study was conducted to analyze the conformity between the Minister of Energy and Mineral Resources' Decree regarding the determination of retail fuel pricing and the applicable laws and regulations, the benefits of the issuance of the decision, opinions and actions taken by the community regarding the increase in fuel using socio-legal research. Moreover, analytical materials consisted of primary materials in the form of interviews with online motorcycle drivers, and interviews with employees of the Ministry of Energy and Mineral Resources, Meanwhile, secondary materials are in the form of statutory regulations, books and other secondary sources. The result shows that decisions regarding price setting are based on 3 considerations that are first, world oil prices which have soared far from the estimates of the Ministry of Energy and Mineral Resources, namely ICP January - August USD$ 103.25 per barrel; second, In fact, certain types of fuel and special types of fuel for assignments are difficult to monitor on target; and third, the increase in fuel prices is conducted to support people's purchasing power by diverting APBN funds for subsidies into direct cash assistance or social assistance. However, online motorcycle taxi drivers feel more suffering due to the impact of this increase in fuel prices, so based on the theory of utilitarianism of rule, this decision does not fulfill the provisions of the rule in utilitarianism of rule. The opinion of online motorbike taxi drivers regarding this decision is that 5 out of 10 of them believe that this policy has no benefits at all while other 5 out of 10 believe that this policy is only beneficial for some people. In addition, the actions taken by online motorcycle taxi drivers are divided into 2 that are those who demonstrate and those who do not demonstrate. Both actions taken are in accordance with the theory of utilitarianism of rule."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Transportasi biaya rendah untuk orang dan barang sangat penting untuk kesejahteraan ekonomi bangsa. Hingga kini jika harga minyak naik, biaya transportasi otomatis akan mengikuti dan sebagian rakyat menderita akibat melambungnya harga makanan dan barang-barang lainnya. Hampir 100 persen kebutuhan energi transportasi negara Indonesia didukung oleh minyak. Sementara biaya di sektor energi terutama listrik, di negara maju yang juga berperan signifikan untuk mendukung transportasi, jauh lebih stabil dan dapat diprediksi. Kebutuhan energi yang begitu tinggi di sektor transportasi cenderung memaksa manusia untuk mengupayakan sumber dan sarana energi dalam bentuk lain seperti listrik atau hydrogen yang dapat menyamai atau melebihi kinerja bahan bakar minyak. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan keekonomian harga energi dari sumber EBT dan fosil untuk melihat sejauh mana peluang keekonomian beberapa jenis energi dapat memainkan peran signifikan di sektor transportasi dan dampak selanjutnya di dalam sistem energi. Metodologi yang digunakan adalah penelusuran pustaka dan perhitungan langsung pada bahan atau sumber energi terkait. Dari hasil analisis diperoleh bahwa akan semakin dibutuhkan peran energi nuklir dan energi tertentu lainnya sebagai sumber energi listrik menimbang aspek keekonomiannya yang relatif lebih baik."
JPEN 16:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Transportasi biaya rendah untuk orang dan barang sangat penting untuk kesejahteraan ekonomi bangsa. Hingga kini jika harga minyak naik, biaya transportasi otomatis akan mengikuti dan sebagian rakyat menderita akibat melambungnya harga makanan dan barang-barang lainnya. Hampir 100 persen kebutuhan energi transportasi negara Indonesia didukung oleh minyak. Sementara biaya di sektor energi terutama listrik, di negara maju yang juga berperan signifikan untuk mendukung transportasi, jauh lebih stabil dan dapat diprediksi. Kebutuhan energi yang begitu tinggi di sektor transportasi cenderung memaksa manusia untuk mengupayakan sumber dan sarana energi dalam bentuk lain seperti listrik atau hydrogen yang dapat menyamai atau melebihi kinerja bahan bakar minyak. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan keekonomian harga energi dari sumber EBT dan fosil untuk melihat sejauh mana peluang keekonomian beberapa jenis energi dapat memainkan peran signifikan di sektor transportasi dan dampak selanjutnya di dalam sistem energi. Metodologi yang digunakan adalah penelusuran pustaka dan perhitungan langsung pada bahan atau sumber energi terkait. Dari hasil analisis diperoleh bahwa akan semakin dibutuhkan peran energi nuklir dan energi tertentu lainnya sebagai sumber energi listrik menimbang aspek keekonomiannya yang relatif lebih baik."
JPEN 16:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Transportasi biaya rendah untuk orang dan barang sangat penting untuk kesejahteraan ekonomi bangsa. Hingga kini jika harga minyak naik, biaya transportasi otomatis akan mengikuti dan sebagian rakyat menderita akibat melambungnya harga makanan dan barang-barang lainnya. Hampir 100 persen kebutuhan energi transportasi negara Indonesia didukung oleh minyak. Sementara biaya di sektor energi terutama listrik, di negara maju yang juga berperan signifikan untuk mendukung transportasi, jauh lebih stabil dan dapat diprediksi. Kebutuhan energi yang begitu tinggi di sektor transportasi cenderung memaksa manusia untuk mengupayakan sumber dan sarana energi dalam bentuk lain seperti listrik atau hydrogen yang dapat menyamai atau melebihi kinerja bahan bakar minyak. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan keekonomian harga energi dari sumber EBT dan fosil untuk melihat sejauh mana peluang keekonomian beberapa jenis energi dapat memainkan peran signifikan di sektor transportasi dan dampak selanjutnya di dalam sistem energi. Metodologi yang digunakan adalah penelusuran pustaka dan perhitungan langsung pada bahan atau sumber energi terkait. Dari hasil analisis diperoleh bahwa akan semakin dibutuhkan peran energi nuklir dan energi tertentu lainnya sebagai sumber energi listrik menimbang aspek keekonomiannya yang relatif lebih baik."
JPEN 16:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rimi Gusliana Mais
"Investasi dalam saham dinilai mempunyai risiko lebih besar dibanding investasi bentuk lain seperti obligasi, tabungan dan deposito. Hal ini disebabkan return yang diharapkan dari saham tidak pasti, dimana return saham diperoleh dari dividen dan capital gain. Kesanggupan perusahaan untuk membayar dividen ditentukan oleh kemampuan perusahaan menghasilkan laba, sedang capital gain ditentukan oleh fluktuasi harga saham (perbedaan harga beli dan harga jual).
Penelitian ini mencoba melihat berbagai rasio-rasio keuangan utama perusahaan yang mempengaruhi harga saham perusahaan. Rasio-rasio tersebut diwakili oleh net profit margin, return on assets, return on equity, Debt equity ratio, earning per share perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan yang konsisten di sektor Jakarta Islamic Index, Bursa Efek Jakarta tahun 2004.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor tersebut secara bersama-sama berpengnaruh signifikan terhadap harga saham. Variabel yang berpengaruh signifikan dan positif terhadap harga saham adalah Net Profit Margin earning per share ,return on assets dan return on equity. Variabel yang berpengaruh signifikan dan negatif terhadap harga saham adalah debt equity ratio. Hal ini sesuai dengan teori yang mendukungnya dan penelitian yang terdahulu.
Dengan demikian keputusan untuk melakukan investasi dalam saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index ternyata telah dilakukan oleh investor dapat berpedoman kepada laporan keuangan melalui rasio-rasio keuangan utama perusahaan.

Stock investment is predicted has bigger risk than investment in other form such as saving bond and bank deposit because we can not certainty expected then return of the stock which gained from dividend and capital gain is determined by fluctuation of stock price rate (differentiation of buying and selling price)
Through this research I try to see various of the company stock price of the main financial ratios that influence company the factors are net Net Profit margin, Return On Assets, Return On Equity, Debt To Equity ratio and Erring Per Share. As the sample of this research is the company who consist in Jakarta Islamic Index at Jakarta stock exchange period 2004.
According to the result of this research showed that all of the factors in the same times influenced significantly to the stocks price, Variable are give significant and poisitive influenced to the stock price are Earning Per Share, Net Profit Margin, Return On Assets, and Return On Equity. Debt Equity Ratio significant and negative influenced to the stock price. This result shows us fit to the teoretical and researched in the past.
It means that the decision of doing investment in stock of the company which is included in ill based on financial report trought the main of financial ratios of the investor decision.
"
2006
T20207
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Hidayat
"Penelitian ini menganalisa pengaruh harga bahan bakar minyak Eceran dan Industri (premium dan solar) terhadap indeks harga kelompok komoditi pembentuk indeks harga konsumen (IHK) dan pengaruh antar indeks harga tujuh kelompok komoditi tersebut. Dengan menggunakan Vector Autoregression - Vector Error Correction Model (VAR-VECM) untuk melihat pengaruh kejutan dan kontribusi tiap-tiap variabel terhadap respon dan variabilitas variabel lainnya pada periode bulan Januari 2004 sampai dengan Desember 2008. Berdasarkan analisa impulse respon, harga bahan bakar minyak berpengaruh terhadap indeks harga kelompok komoditi pembentuk indeks harga konsumen (IHK). Pengaruhnya positif terhadap IHK rata-rata sebesar 1,263%. Hal ini bermakna bahwa harga bahan bakar minyak premium eceran berpengaruh positif mendorong meningkatnya IHK rata-rata sebesar 1,263%. Pengaruh terbesar berasal dari kejutan harga bahan bakar minyak premium eceran yang mendapat respon indeks harga kelompok komoditi rata-rata sebesar 1,052%. Kejutan harga bahan bakar minyak industri secara kumulatif mendapat respon indeks harga kelompok komoditi rata-rata sebesar 0,370%. Hal ini bermakna bahwa harga bahan bakar minyak industri berpengaruh positif mendorong meningkatnya IHK rata-rata sebesar 0,370%. Pengaruh terbesar berasal dari kejutan harga bahan bakar minyak solar yang mendapat respon indeks harga kelompok komoditi rata-rata sebesar 0,297 %. Berdasarkan analisa Variance Decomposition, kontribusi harga bahan bakar minyak industri kepada varian indeks harga kelompok komoditi rata-rata sebesar 7,82%. Kontribusi variabel harga bahan bakar minyak eceran lebih berperan dalam varian indeks harga kelompok komoditi dibandingkan harga bahan bakar minyak industri yaitu rata-rata sebesar 23,55%.

This study analyzed the influence of retail and industrial fuel prices (gasoline and diesel fuel) to the commodity group price index of forming index consumer price index (CPI) and the effect of inter seven commodity groups price index. Using Vector Autoregression - Vector Error Correction Model (VARVECM to see the impact of shocks and the contribution of each variable to The response and variance of the other variables in the period January 2004 until December 2008. Based on Impulse Response Analysis, the result is fuel prices influence the price index of commodity groups to forming the consumer price index (CPI). The influence is positive averaged 1,263 on the CPI. This means that retail premium fuel prices encourage positive average increase of CPI 1,263% . The biggest influence comes from the premium oil price shock, which received responses the commodity groups price index average 1,052. Respond of commodities price index to industrial gasoline prices shocks average 0.370%. This means that industry fuel prices have encouraged positive CPI increased an average of 0.370%. The biggest influence comes from the premium oil price shock, which received responses the commodity groups price index average 0.297%. Based on Variance Decomposition Analysis, the contribution of industrial fuel prices to variance of commodity group price index average 7.82%. The contribution of retail fuel prices a greater role in changing the variance of the commodity group price index compared to the industry in fuel prices which averaged 23.55%."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T 27630
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dahlifah
"Investasi dalam saham dinilai mempunyai risiko lebih besar dibanding investasi bentuk lain seperti dalam obligasi, tabungan, dan deposito. Hal ini disebabkan karena return yang diharapkan dari saham tidak pasti, dirnana return saham diperoleh dari dividen dan capital gain. Kemampuan perusahaan dalam membayar dividen ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalarn menghasilkan laba, sehingga capital gain ditentukan oleh fluktuasi harga saham (perbedaan antara harga bell dan harga jual).
Price earning ratio adalah model valuasi yang sering digunakan pars analis untuk menentukan harga saham. Perbandingan antara harga saham dan earning per share yang ditunjukkan dengan price earning ratio adalah pertumbuhan dividen yang berarti laba. Semakin tinggi pertumbuhan dividen maka semakin tinggi price earning ratio. Husnan (1996, h.279-280).
Penelitian ini mencoba melihat beberapa faktor fundamental yang mempengaruhi price earning ratio perusahaan. Faktor-faktor tersebut diwakili oleh dividend payout, return on equity, earning growth, dan kurs rupiah. Perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan yang konsisten di kelompok Jakarta Islamic Index dan LQ 45 tahun 2004 sampai 2005.
Dari basil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor tersebut secara bersamasama berpengaruh terhadap tingkat price earning ratio. Pada periode tahun 2004 untuk kelompok Jakarta Islamic Index, variabel yang berpengaruh signifikan adalah dividend payout, return on equityn dan earning growth. Hal yang sama juga terjadi pads kelompok LQ 45.
Pada periode tahun 2005 untuk kelompok Jakarta Islamic Index, variabel yang berpengaruh signifikan adalah dividend payout dan kurs rupiah. Hal yang sama juga berlaku untuk kelompok LQ 45.
Dengan demikian keputusan untuk melakukan investasi dalam saham perusahaan dengan berpedoman pada price earning ratio hendaknya juga memperhatikan faktorfaktor yang mempengaruhi price earning ratio.

Stock investment is predicted has bigger risk than investment in other form such as saving account, saving bond, and bank deposit, because we can not certainly expected the return of the stock which gained from dividend and capital gain. The capability of a company to pay dividend is determined by profit outcome of company it self, while capital gain is determined by fluctuation of stock rate (differentiation of buying and selling price).
Price earning ratio is valuation model that is often used by the analyst to determine of stock price. The comparison between the stock rate and earning per share that is showed by price earning ratio, is the growth of dividend -means profit. The higher the growth it gains, the higher price earning ratio too. Husnan (1996, p. 279-280).
Through this research I try to see various fundamentally factors that impact price earning ratio of company. The factors are dividend payout ratio, return on equity, earning growth, and rupiah rates. As the sample of this research is the company who consist in Jakarta Islamic Index group and LQ 45 group, at Jakarta Stock Exchange period 2004 till 2005.
According to the result of this research showed that the factors in the same times influenced to price earning ratio. At period 2004 the Jakarta Islamic Index group mean while dividend payout, return on equity, and earning growth are given significant impact. At the same with LQ 45.
At period 2005, the Jakarta Islamic Index group mean while dividend payout and rupiah rates, are give significant impact. At the same with LQ 45.
It means that the decision of doing investment in stock company which is based on price earning ratio, it will be better to pay attention the factors that influence of price earning ratio.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T20548
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramel Yanuarta R.E.
"Dalam penelitian ini, penulis menguji kinerja return jangka panjang dari 39 perusahaan yang melakukan lnitiai Public Offering (IPO) dari tahun 1999-2001. Pengujian bettujuan untuk melihat apakah kinmja saham-saham IPO tersebut Iebih rendah dibandingkan dengan kinerja pasar (imderperform) seperti yang ditemukan peneliti lain di mancanegara scbagai "new issues puzzle". Penulis juga menguji konsistensi beberapa metode pengukuran kinerja terhadap hipotesa underperform, serta melihat teori mana yang dapat menjelaskan fenomena underperform tersebut diantara tiga teori ; the divergence of opinion, the impresario dan the windows of oppotunity hypothesis.
Pengujian dilakukan Secara event study dan cross section. Event study digunakan untuk melihat pergerakan harga saham-saham IPO dengan parameter abnormal rerun: secara kumulatif dan stratcgi buy-and-hold dengan pembobotan seimbang dan berdasarkan value. Sedangkan analisa cross section digunakan untuk melihat teori yang mempengaruhi return dengan strategi buy-and-hold.
Dalam analisa ini digunakan model regresi berganda dengan variabel bebas initial return hari pertama saham-saham IPO, size perusahaan dan return pasar enarn (6) bulan sebelum IPO juga dimasukan variabel variabel dummy selector keuangan. Secara keseluruhan diperoleh kesimpulan bahwa kinerja yang underperjorm hanya terjadi pada emiten non keuangan dalam penode satu, dua maupun tiga tahun.
Dari metode pengukuran yang digunakan, diperoleh hasil dan kekuatan pengujian yang berbeda Penulis juga menemukan dalam analisa cross section bahwa hanya variabel initial return hari pertama saham-saham IPO dan dummy sektor keuangan yang mempunyai pengaruh signifikan dengan I1 5-10% terhadap kinerja jangka panjang saham-saham IPO.
Hasil ini sesuai dengan teori The impressario hypothesis dari Shiller (1990) dan Debont &. Thaler (l985,I98'?) yang menjelaskan bahwa IPO merupakan subyek yang bisa diatur untuk menciptakan excess demand. Penulis melihat dipacunya perkembangan BEJ dengan pesat melalui proses IPO yang relatif mudah dan orientasi trading investor yang jangka pendek, membuka peluang pengaturan dalam IPO. Sehingga dalam jangka panjang kinerja return saham-saham IPO tersebut akan jelek. Namun hal ini sulit teljadi pada emiten-emiten hesar yang mempunyai fundamental yang kuat. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15825
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>