Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3430 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Glenn Dinov Harun Pangestu
"Gereja Katolik Santo Yoseph merupakan sebuah bangunan peribadatan yang terletak di Matraman, Jakarta Timur. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek arsitektural bangunan gereja ini Melalui pendekatan arkeologi, penelitian ini menganalisis struktur, desain, dan elemen-elemen arsitektural gereja untuk memahami konteks budaya dan religius yang membentuk pembangunan gereja tersebut. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hubungan antara arsitektur dengan praktik ibadah dan peran gereja dalam kehidupan beragama. Metode dalam penelitian ini melibatkan analisis arkeologi yang dikemukakan oleh Sharer dan Ashmore. ata primer dan sekunder dikumpulkan dan dianalisis untuk mengungkapkan makna dan fungsi yang terkait dengan aspek arsitektur gereja Santo Yoseph Matraman. Konsep-konsep teoritis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi simbolisme arsitektur gereja, makna ritus keagamaan, dan hubungan antara ruang fisik dan praktik keagamaan. Mengungkapkan bahwa komponen-komponen arsitektur bangunan tersebut memiliki makna-makna yang relevan dengan aktivitas keagamaan, seperti simbolisme dalam fasad, denah, lantai, dan fasad bangunan. Selain itu, komponen-komponen arsitektur tersebut juga berperan penting dalam mendukung berbagai kegiatan keagamaan, termasuk perayaan Ekaristi, Prosesi Sakramen Mahakudus, dan Ziarah Maria Fatima.

Santo Yoseph Catholic Church is a worship building located in Matraman, East Jakarta. The aim of this research is to determine the architectural aspects of this church building. Using an archaeological approach, this research analyzes the structure, design and architectural elements of the church to understand the cultural and religious context that shaped the construction of the church. This research also aims to determine the relationship between architecture and worship practices and the role of churches in religious life. The method in this research involves archaeological analysis proposed by Sharer and Ashmore. Primary and secondary data were collected and analyzed to reveal the meaning and function related to the architectural aspects of the Santo Yoseph Matraman church. The theoretical concepts used in this research include the symbolism of church architecture, the meaning of religious rites, and the relationship between physical space and religious practice. Revealing that the architectural components of the building have meanings that are relevant to religious activities, such as symbolism in the facade, floor plan, and building facade. Apart from that, these architectural components also play an important role in supporting various religious activities, including the celebration of the Eucharist, the Procession of the Blessed Sacrament, and the Pilgrimage of Mary Fatima."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adryanta
"Sejak saat pertama kali ditemukan sampai sekarang, kaca sudah mengalami kemajuan yang pesat. Kaca tidak lagi hanya berfungsi untuk hiasan, tetapi menjadi sebuah benda yang memiliki fungsi sendiri, seperti pot dan vas. Perkembangan kaca menjadi sangat cepat sejak ditemukan cara-cara baru dalam membuatnya. Dengan menambahkan unsur-unsur kimia tertentu, kaca bias memiliki sifat sesuai dengan kebutuhannya. Kaca tidak hanya menjadi lebih variatif, melainkan juga menjadi lebih kuat dan solid.
Dengan perkembangan tersebut, kaca mulai digunakan sebagai elemen pengisi bangunan, seperti dinding kaca. Tangga kaca dan lantai kaca juga mulai dipakai pada zaman sekarang, walaupun anggapan masyarakat mengenai kaca masih tidak berubah. Kaca masih dianggap sebuah material yang getas dan mudah pecah.
Dengan perkembangan teknologi, kaca bisa menjadi material yang cukup kuat untuk menjadi struktur dalam bangunan, dengan tetap mempertahankan sifat-sifat estetika kaca tersebut.

Since glass discovered, it already has a very fast development progress. Glass is not used just for decoration, but it became the subject itself, such as pot or vase. The development of glass goes more advance since the new way of producing glass were invented. By adding a certain chemicals, the characteristics of glass can be changed. It will become more varies, solid, and even stronger.
By that reason, glass nowadays is used in a building as walls, floors, and stairs. Even so, people?s opinion about glass is still the same. It still has the image as a very weak material, easy to break and crush.
With advance technology, glass can be strong enough to be used as structures, while it still has the aesthetic characteristics.
"
2008
S48422
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agustinus Leonardo W.
"Bangunan cagar budaya merupakan warisan yang harus diturunkan ke generasi berikutnya, sehingga perlu dijaga kelestariannya. Salah satu cara pelestarian atau yang disebut konservasi adalah dengan melakukan revitalisasi. Dalam proses ini terjadi perubahan-perubahan yang berupa perubahan fisik maupun fungsional. Sebagai bangunan cagar budaya golongan A, Gedung Kunstkring juga telah mengalami beberapa perubahan-perubahan dalam proses revitalisasi. Perubahan-perubahan ini berhubungan dengan periode/zaman yang sedang terjadi saat itu. Meskipun begitu, beberapa diantara perubahan ini tidak sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dikarenakan minimnya pengawasan terhadap bangunan cagar budaya dan kurang mendetailnya aturan mengenai konservasi.

Heritage buildings is a legacy that must be passed down to the next generation, so it needs to be preserved. One way of preservation or conservation is through revitalization. In this process, changes occur in the form of physical or functional changes. As an A class of heritage building, Kunstkring building has also undergone some changes in the process of revitalization. These changes relate to the period / era which was going on at that time. Even so, some of these changes are not in accordance with the rules in force due to lack of supervision of the heritage buildings and less detail rules on conservation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: Applied Science Publishers, 1975
004 SPA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Schiler, Marc
New York: Wiley, 1992
621.32 SCH s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Creswell, H. B.
Chicago : Academy Chicago Publishers, 2000
823.912 CRE h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Evans, Robin
Cambridge, UK: MIT Press, 1997
720.284 EVA t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Pratama Putra
"Kebutuhan perluasan ruang vertikal di daerah perkotaan terutama Jakarta terkadang mengalami hambatan dari keberadaan bangunan purbakala yang harus dilestarikan. Oleh karena itu bangunan baru yang ingin dibangun diatas bangunan purbakala harus menggunakan sistem transfer, yang dalam penelitian ini berupa balok prategang dan kolom pendukungnya. Terletak pada wilayah gempa, nantinya beban gempa termasuk gempa vertikal dan beban gravitasi akan dikerjakan pada bangunan bertingkat yang akan diteliti. Selain itu, untuk menjamin bahwa sistem transfer tidak gagal terlebih dahulu daripada komponen struktur lainnya, gaya gempa pada sistem transfer diperbesar dengan faktor kuat lebih yang diambil berdasarkan SNI 03-1726-2002.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja sistem transfer akan semakin baik dengan penambahan dimensi dari balok prategang. Selain itu, kinerja sistem transfer akan semakin baik seiring dengan pertambahan jumlah lantai yang dipikulnya. Displacement pada titik tengah balok prategang akan semakin berkurang seiring peningkatan jumlah lantai dengan profil dan gaya prategang yang berbeda-beda serta akan berkurang juga seiring dengan peningkatan dimensi balok prategang. Dapat dilihat juga dengan adanya sistem prategang pada balok transfer, kebutuhan tulangan longitudinal non-prategang pada balok dapat berkurang.

The need of vertical expansion in cities especially Jakarta sometimes has obstacle from the existence of heritage building which should be kept. Therefore the new building intended to be built above the heritage building must use particular transfer system, in this research it would be a prestress beam and its supporting column. Located in seismic region, later a seismic load including its vertical and horizontal component and gravity force will be assigned to the multi-story building. In addition, to guarantee the transfer system doesn?t fail before the other structural components do, seismic forces for transfer system will be scaled up with excessive strength factor based on SNI 03-1726-2002.
This research shows that the performance of transfer system will be better with the increase of transfer beam dimension. Furthermore, the performance of transfer system also will be better with the increase of number of stories. Displacements at transfer beam mid-span will be less with increasing amount of stories held with different transfer beam dimensions and different prestress loads, also will be less with the increase of prestress beam dimension. It is observable since the existence of prestress system at transfer beam, the need of non-prestress longitudinal reinforcement will be reduced.
"
2012
S44676
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Pradipta
"ABSTRAK
Pembangunan lingkungan dewasa ini lebih mengarah pada konteks tanggung jawab dan kepedulian, termasuk pembangunan gedung, yang dinilai dari penyelidikan dengan eksplorasi pembobotan dan indikator kinerja. Salah satu alat penilai bangunan gedung adalah Greenship yang merupakan produk dari Green Building Council Indonesia GBCI . Bangunan hijau merupakan bangunan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, disertifikasi berdasarkan kondisi, karakter alam serta peraturan dan standar yang ada pada suatu wilayah. Peraturan dan standar tentang kondisi dan karakter vegetasi maupun pohon dalam hubungannya dengan temperatur lingkungan belum terdapat pada kategori penilaian yang diinisiasi oleh GBCI. Penelitian ini ingin mengetahui hubungan vegetasi maupun pohon pada bangunan bersertifikasi hijau yang memenuhi kategori Appropriate Site Development ASD dalam menurunkan temperatur di lingkungan sekitarnya, yaitu dengan mencari hubungan melalui dua atau lebih variabel yang terlibat dalam penelitian. Pengambilan sampel variabel dilakukan melalui studi kasus. Analisis menggunakan regeresi linear ganda untuk mengetahui hubungan antara variabel satu dengan lainnya. Pada penelitian kali ini, ingin diketahui mengenai suhu panas, dalam derajat Celcius yang dikeluarkan oleh bangunan dan diserap oleh vegetasi maupun pohon melalui naungan dan evapotranspirasi . Penelitian dilakukan dengan membandingkan temperatur lingkungan yang dipengaruhi vegetasi dari bangunan yang masuk kategori hijau. Kata kunci:Pohon, Bangunan Hijau, Panas, Temperatur, Iklim Mikro

ABSTRACT
Environmental development today is more directed to the context of responsibility and care, including development, the so called performance of weighted exploration and performance indicators. One of the building appraisal tools is Greenship which is a product of Green Building Council Indonesia GBCI . Green building is environmentally responsible building, certified based on condition, natural character and existing regulation. Rules and standards on the condition and character of vegetation or trees in context with ambient temperatures do not exist in the categories initiated by GBCI. This study aims to determine the vegetation or trees in buildings that fit the Appropriate Site Development ASD category in removing the temperature in the surrounding environment, namely by finding the variables involved in the study. The sampling of the variable is done by case study. Analysis using multiple linear regress to know the relationship between variables with each other. At this time, want to know the temperature heat, in degrees Celsius issued by the Building and absorbed by vegetation or trees through shade and evapotranspiration . The study was conducted using environmental temperature the vegetation symptom of the building into the green category. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51114
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>