Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124735 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Odin Rosidin
"Tesis ini merupakan laporan penelitian tentang klasifikasi dan deskripsi bentuk, kategori, dan sumber makian, serta alasan penggunaan makian oleh responden lakilaki dan oleh responden perempuan. Responden penelitian ini terdiri atas 43 orang laki-laki dan 43 orang perempuan. Melalui kuesioner diperoleh sebanyak 95 buah makian yang digunakan oleh responden laki-laki dan sebanyak 143 buah makian yang digunakan oleh responden perempuan. Analisis data makian dilakukan berdasarkan sudut pandang bentuk, kategori, dan sumber makian, serta alasan penggunaan makian.
Temuan penelitian ini menunjukkan (1) tidak terdapat perbedaan klasifikasi bentuk makian antara makian yang digunakan oleh responden laki-laki dan oleh responden perempuan, (2) tidak terdapat perbedaan klasifikasi kategori makian antara makian yang digunakan oleh responden laki-laki dan oleh responden perempuan, (3) tidak terdapat perbedaan klasifikasi sumber makian antara makian yang digunakan oleh responden laki-laki dan oleh responden perempuan, dan (4) tidak terdapat perbedaan klasifikasi alasan penggunaan makian antara alasan responden laki-laki dan alasan responden perempuan.

This thesis is a research report on the clasification and description of forms, categories, and sources of swearing, as well as the reason of using swearing performed by the male and female students as the respondents. There are 86 taken as the sample that consist of 43 male and 43 female. Based on the questionnaire, there are 95 kinds of swearing performed by male students and 143 by female.
Based on the findings of the research, it shows that: (1) there is no difference between the forms of swearing performed by male and female respondents; (2) there is no difference between the categories of swearing perfomed by male and female respondents; (3) there is no difference between the sources of swearing performed by male and female respondents; and (4) there is also no difference between the reasons of using swearing performed by male and female respondents."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T27827
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ritonga, Noah Chrisella Gabriel
"Makian atau umpatan merupakan sebuah perilaku bahasa yang lazim dalam budaya tutur lisan. Makian seringkali juga ditemukan dalam sketsa komedi atau sketch comedy. Dalam sebuah sketsa, seringkali menggunakan berbagai variasi kata makian beserta fungsinya yang juga beragam. Fungsi kata makian yang beragam dalam dialog muncul secara kontekstual yang dapat dilihat dari unsur nonverbal, seperti ekspresi wajah, suara, dan gerak tubuh. Menurut Andersson dan Trudgill serta Burridge dan Stebbins, kata makian memiliki empat fungsi, yakni abusive, expletivestylistic atau auxiliary, dan social atau humorous. Penelitian ini akan membahas bentuk makna dan fungsi kata makian dalam  tiga video sketsa komedi Slupschutters tahun 2019 dengan menggunakan metode desktriptif kualitatif serta penghitungan data. Hasil analisis menunjukkan beberapa temuan baru seperti kata tunggal yang bermakna positif bisa berfungsi sebagai kata makian dan terdapat variasi penggunaan interjeksi dalam tuturan lisan.

Pursing or swearing is a language behavior that is common in oral speech culture. Swearing can also be found in a sketch comedy. In a sketch, there are various swearwords with their own functions. Contextually, the variations of swearwords` function can be seen from nonverbal elements, such as facial expression, voice, and gesture. According to Andersson and Trudgill and Burridge and Stebbins, there are four functions of swearwords (expletive, abusive, stylistic/auxiliary, social/humorous). This journal focuses on the analyzing the swearwords` form of meaning functions in the three episodes of sketch comedy Sluipschutters (2019) based on context and speech situations they are spoken. This research uses qualitative descriptive method, supported by calculation of datas. Analysis` results show that there are several new findings, such as a single word that has a positive meaning can be used as a swear word and there are some variation in the use of interjection in oral speech.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
MUL 9 (1-2)2010
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wilis Putri Andreasti
"Skripsi ini membahas fungsi bahasa Roman Jakobson yang muncul pada ujaran dalam film Fack Ju Göhte yang mengandung kata Arsch dalam berbagai bentuk. Film Fack Ju Göhte dipilih karena merupakan film komedi remaja yang menjadi film tersukses di Jerman pada tahun 2013. Teori yang digunakan, yaitu fungsi bahasa, makna kata, dan morfologi dalam bahasa Jerman. Hasil dari penelitian ini adalah kalimat yang mengandung kata Arsch memiliki fungsi referensial, emotif, konatif, dan puitis. Selain itu, kalimat yang mengandung kata Arsch lebih banyak muncul bukan sebagai makian.

This thesis discusses Roman Jakobson?s functions of language in a statement uttered in a film called Fack Ju Göhte, which contains the word Arsch in various forms. The Fack Ju Göhte film is chosen because it is a young adult comedy that became the most successful film in Germany in the year 2013. The theories being used are language function, the meaning of a word, and morphology in Germany language. The result from this research is the finding that sentences that contain the word Arsch have the functions of referential, emotive, conative, and poetic. Furthermore, sentences that contain the word Arsch appear more often not as a swearing."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S61896
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Starry Leticia Virtue
"Dalam pembelajaran bahasa, seseorang cenderung diajarkan untuk berbahasa dengan santun. Namun, pada kenyataannya penggunaan kata-kata kasar seperti umpatan kerap kali ditemui dalam interaksi sehari-hari. Umpatan juga dapat ditemui dalam media hiburan, anime atau animasi Jepang merupakan salah satunya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana tuturan umpatan dalam bahasa Jepang itu direalisasikan. Berdasarkan pencermatan terhadap tuturan dengan kata umpatan bermakna ‘bodoh’ yakni baka dan aho pada anime Bungo Stray Dogs, ditemukan 5 variasi dari kata baka, yakni (i) baka, (ii) bakayarou, (iii) bakamegane, (iv) oobaka, dan (v) oobakayarou. Sedangkan pada kata aho, ditemukan 2 variasi, yakni (i) aho dan (ii) doaho. Variasi-variasi kata umpatan tersebut menunjukkan adanya perbedaan intensitas makna yang dikandung. Cara penyampaian umpatan tersebut pun beragam, menjadikan tiap-tiap tuturan yang diujarkan penutur memiliki maksud yang berbeda bergantung pada bagaimana umpatan tersebut dikomunikasikan.

When studying language, people tend to be taught to speak politely. Even so, swearing, which considered rude, can be found in nearly every daily situation. Swearing can also be found in entertainment, including anime or Japanese animation. Thus, the purpose of this study is to explain the realization of swearing in Japanese. Based on the observation of utterances with swear words containing the meaning ‘stupid’ such as baka and aho in the anime Bungo Stray Dogs, there are 5 variations of the word baka, namely, (i) baka, (ii) bakayarou, (iii) bakamegane, (iv) oobaka, and (v) oobakayarou. Whereas for the word aho, there are 2 variations, (i) aho and (ii) doaho. These variations showed that there are differences in the intensity of the meaning from each swear word. The way those swear words are delivered also varies. Depending on how the swear word is communicated, each utterance uttered by the speaker can have a different meaning"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Yuanda Putri
"Penelitian ini membahas mengenai penerjemahan kata umpatan dalam novel Pasung Jiwa yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman dengan judul Gebunden. Pembahasan penelitian ini adalah pergeseran dalam terjemahan, yaitu pergeseran bentuk dan makna. Selain itu, penelitian ini juga membahas kecenderungan penerjemahan mengenai orientasinya pada bahasa sumber atau pada bahasa sasaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian studi pustaka dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan hampir seluruh kata umpatan yang telah diterjemahkan mengalami pergeseran pada tiap penerjemahannya, baik itu pergeseran bentuk maupun pergeseran makna. Penerjemahan kata umpatan lebih cenderung berorientasi pada bahasa sasaran agar dapat dipahami baik oleh pembaca dari bahasa sasaran.

This research attemps to explain the translation of swear words found in novel Pasung Jiwa by Okky Madasari which is translated into german with the title Gabunden. The focus discussion of this research is the shifts in translation, namely the shift of meaning in translation and the shift of form in translation. Besides, this research also attempts to explain the tendency of translator about their orientation of translation to the source language or to the target language. This research applies the qualitative method in form of literature study. The result shows that the translated swear words mostly have more than two shifts of translation. The translation of swear words tends to be more target language oriented in order to be well understood by readers of the target language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Allan, Keith, 1943-
New York : Cambridge University Press, 2006
417.2 ALL f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Kurniati
"Tutur makian adalah suatu cara untuk mengungkapkan perasaan, misalnya rasa marah dengan menggunakan kata-kata makian tertentu. Dalam skripsi ini penulis tertarik untuk membuat suatu perbandingan konotasi leksem hewan dalam tutur makian bahasa Indonesia dan bahasa Perancis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan konotasi dalam dua bahasa tersebut. Untuk mendapatkan banyak informasi, penulis menggunakan komik dan kamus, dan melakukan interview dengan penutur asli bahasa Indonesia dan Perancis. Data dianalisis dalam dua tahap yaitu pada tahap perta_ma adalah analisis konotasi. Selanjutnya dilakukan analisis berdasarkan asosiasinya dengan acuan. Hasil analisis tersebut adalah, pertama konotasi yang sama dimiliki oleh leksem hewan yang sama, kedua konotasi yang sama dimiliki oleh leksem hewan yang berbeda. Dan ketiga konotasi yang berbeda dimiliki oleh leksem hewan yang berbeda pula.
Dari analisis dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat konotasi yang berbeda dalam leksem hewan dalam tutur makian bahasa Indonesia dan bahasa Perancis. Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan bahasa sesuai dengan latar belakang kebudayaan masing-masing penutur bahasa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14562
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi S. Tawari
"Togal adalah tradisi hiburan yang ada pada masyarakat Makian di Propinsi Maluku Utara. Tradisi ini menggabungkan beberapa unsur, yaitu musik, tarian, lantunan syair dan pantun. Dalam perkembangannya togal cenderung melemah, meskipun lemah tradisi ini masih bertahan sampai saat ini, dan dimungkinkan terus bertahan hingga di masa-masa mendatang. Hipotesanya adalah togal bisa bertahan karena memiliki kekuatan tertentu. Dengan demikian, penelitian ini bermaksud memeriksa kekuatan apa yang dimiliki togal sehingga tradisi tersebut dimungkinkan bisa terus bertahan.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pilihan ini beradasarkan asumsi bahwa etnografi memanfaatkan tekhnik pengumpulan data pengamatan berperan serta (participant observation) yang memungkinkan togal bisa diungkapkan secara holistik.
Hasil penelitian menunjukkan kekuatan togal berada pada wilayah komunikasi, selain itu hakikat togal yang menampakkan kelenturannya pada berbagai aspek ternyata juga turut menjaga tradisi ini terus bertahan.

Togal is entertainment tradition of Makian society in North Maluku province. This tradition combines several elements, namely music, dance, syair, and pantun. In its development togal tends to be weakened, although togal is weak this tradition survived until now, and it is possible to continue to endure in the future. The hypothesis is togal can survive because it has certain strengths. Thus, this study intends to examine what powers belong to the traditions that made possible togal can continue to survive.
The research method used is qualitative with the ethnographic approach. This option base on the assumption that ethnographic utilize participant observation that allows togal can be disclosed holistically.
The result of the study showed strength of togal is at the communication, besides that, the essence of togal that appear flexible on various aspects is also take care of this tradition continue to survive."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T34946
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retty Irawati
"ABSTRAK
Topik ini saya ajukan berdasarkan beberapa pertimbangan. Belum adanya pembahasan tentang kata makian membuat saya tertarik mengemukakan topik ini. Tidak adanya topik yang menyangkut hal ini disebabkan dalam keadaan atau kehidupan sehari-hari orang enggan membicarakan kata makian. Kata-kata makian ini dianggap terlalu kotor, kasar dan kurang sopan untuk dipakai. Demikian yang dikatakan Trudgill karena kata makian diambil dari kata tabu.
Analisis skripsi ini diuraikan ke dalam 4 tabel. Tabel I menganalisis 6 macam situasi dimana kata-kata makian dipakai (6 buah kata makian). Tabel II mengenalisis masing-masing pemakaian kata makian. Tabel III berhubungan atau lanjutan dari Tabel I, dan Tabel II merupakan kelanjutan Tabel II; hanya pada tabel III dan IV sudah terperinci karena dibagi pemakaiannya antara wanita dan pria...

"
1985
S14026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>