Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78963 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Yohannes Arief Ninditta
"Pada umumnya perancangan struktur bangunan rumah toko (Ruko) di Indonesia tidak memperhitungkan keberadaan dinding pengisi bata tanpa tulangan ke dalam struktur secara keseluruhan. Dinding bata hanya dimodelkan sebagai beban yang disalurkan kepada struktur portal. Kenyataannya, keberadaan dinding pengisi bata memberikan efek yang berbeda pada struktur. Hal seperti ini yang kadang menimbulkan kesalahan pada pendekatan sistem struktur. Dinding pengisi bata memberikan tambahan kekakuan kepada struktur Ruko tersebut.
Penelitian ini melakukan permodelan 3D struktur Ruko dengan memasukan model dinding bata sebagai Diagonal Compression Strut. Analisa dilakukan secara inelastis untuk mengetahui bagaimana sifat struktur secara detail dan sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa dinding bata pada struktur Ruko lebih baik diikut sertakan dalam modelisasi struktur, karena dinding bata memberikan efek yang signifikan pada struktur Ruko, terutama pada beberapa konfigurasi bukaan dinding bata.

Design of the ?Rumah Toko? (Ruko) building structures in Indonesia, generally does not consider the presence of unreinforced masonry infill walls into the overall structure. Brick wall is modeled as a line load subjected to the frame structure. In fact, the presence of masonry infill walls has different effects on the structure. This structural model sometimes causes errors in structural systems approach. Masonry infill walls also provide additional rigidity to the structure of the Ruko.
This research is a 3D modeling for Ruko structures by entering the brick wall model as Diagonal Compression Strut. Inelastic analysis is performed to determine how the properties of the structure in detail and in accordance with actual conditions.
Results obtained from this study indicate that the brick walls in commercial structures are better included in the modeling structure, because the brick walls provide a significant effect on commercial structures, especially in some of the brick walls opening configurations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27568
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Khoeri
"Konsepsi bahwa pemasangan dinding bata (DB) pada portal belum akan meningkatkan kapasitas penahan beban lateral, sehingga menguntungkan struktur dalam merespon gempa dan jika dalam tahap disain kontribusi kekakuan DB diabaikan akan menambah faktor keamanan tidaklah sepenuhnya benar. Kenyataannya, pada beberapa peristiwa gempa, banyak kerusakan terjadi karena modifikasi struktur dengan pemasangan DB pada portal. Walau relatif lemah, DB dapat merubah respon struktur secara drastis. Karena, dengan adanya DB kekakuan struktur bertambah sehingga periode getar struktur menjadi lebih kecil, akibatnya respon struktur berubah, yang bisa jadi menguntungkan atau malah merugikan struktur.
Tesis ini mengkaji bagaimana pengaruh adanya pemasangan DB pada portal beton untuk struktur simetris dan asimetris pada rasio periode getar struktur terhadap periode gempa, Tn/Tg<1 (merepresentasikan bangunan rendah), Tn/Tg=1 (resonansi) dan Tn/Tg> 1 (merepresentasikan bangunan tinggi). Analisis dilakukan dengan memvariasikan kekakuan dan kekuatan DB, eksentrisitas pusat massa terhadap pusat geometri dan periode getar gempa.
Berdasarkan hasil simulasi dan analisis, adanya pemasangan DB pada portal untuk bangunan rendah akan memberikan efek yang menguntungkan pada sistem struktur. Pengabaian kontribuSi kekakuan DB pada tahap disain akan menambah faktor keamanan struktur. Hal sebaliknya terjadi pada bangunan tinggi dan kondisi resonansi. Ketika terkena gempa kuat, DB cenderung berinteraksi dengan portal yang mengelilinya dalam merespon gempa, namun ketika bata retak atau hancur, respon struktur akan berubah secara drastis, yang mengakibatkan gaya dalam yang ditahan portal beton akan meningkat. Jika tidak diperhitungkan sebelumnya kondisi ini akan membahayakan struktur. Terlebih utuk struktur asimetris akibat adanya eksentrisitas pusat massa terhadap pusat geometri, kekakuan ataupun kekuatan DB yang berbeda."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T3854
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Rachmanto Wibowo
"Perilaku struktur dapat berubah akibat peristiwa kebakaran yang menimpa struktur tersebut. Kebakaran menyebabkan perubahan suhu yang besar dalam waktu yang relatif singkat pada elemen-elemen struktur dan mengakibatkan perubahan kekuatan. Kekuatan material sesudah kebakaran akan berbeda tergantung pada besarnya perubahan suhu dan selang waktu terjadninya perubahan suhu. Akibat kebakaran juga terjadi pemuaian lebih besar pada baja dibanding pada beton sehingga lendutan baja lebih besar dari lendutan beton. Selain itu juga menyebabkan pada elemen struktur timbul retak-retak dan kehancuran lokal. Gedung Dekanat FTUI adalah sebuah struktur beton 3 lantai dan atap rangka baja dengan menggunakan beton K-225. Musibah kebakaran yang terjadi pada tanggal 5 Mei 2001 selama 30 menit menyebabkan gedung Dekanat FTUI harus dibangun kembali denganmemanfaatkan kekuatan dari struktur yang masih ada. Pembangunan kembali gedung ini ternyata menimbulkan perubahan tata guna ruang sehingga terjadi perubahan beban yang bekerja pada struktur. Selain itu terdapat perubahan kuat tekan beton dan lendutan pada batang baja di beberapa lokasi. Kondisi ini mengakibatkan pembangunang gedung Dekanat FTUI harus dirancang ulang dengan berbagai analisa. Tugas akhir ini bertujuan meneliti perilaku struktur dengan berbagai analisa. Analisa linier dilakukan untuk mengevaluasi kekuatan struktur dengan strength design dan analisa secara non-linier dengan push-over analysis dengan memperhatikan sifat non-linier beton bertulang. Analisa sterngth design dilakukan dengan bantuan program Structure Analysis Program 2000 (SAP 2000) sedangkan analisa pushover dilakukan dengan program Dynamic Response Analisys of Inelastic Building Structure 2DX (DRAIN 2DX)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34723
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karel Dipa Herwono
"Dinding pasangan bata telah digimakan secara luas dalam berbagai pekerjaan konstruksi beton bertulang maupun baja. Dalam pendesainan bangunan pada umumnya dinding pasangan bata hanya diperhitungkan sebagai elemen nonstruktural dan konstibusi dinding pasangan bata terhadap respons strukturjarang diperhitungkan. Perilaku struktur portal beton bertulang dengan dinding pasangan bata dalam beberapa taraf pembebanan dipelajari melalui studi analisa. Dalam studi analisa ini dilakukan beberapa penyederhanaan metode serta model analisa dengan tujuan untuk mempermudah studi analisa yang dilakukan sedangkan analisa struktural dilakukan dengan menggunakan bantuan program DRAIN-2DX. Analisa perilaku portal dengan dinding bata dapat dilakukan dengan menggunakan metode Elemen Hingga yang kompleks maupun metode Bracing Ekivalen yang lebih sederhana seperti yang digunakan dalam studi analisa ini. Metode Bracing Ekivalen yang digunakan dalam studi ini t'dak sama persis dengan teori-teori pada beberapa referensi tetapi mengalami sedikit modifikasi. Sebelum digunakan, metode yang sudah mengalami modifikasi tersebut dicek terlebih dulu dengan menggunakan bantuan program SAP-90 untuk mengetahui apakah modifikasi yang dilakukan dapat digunakan dalam analisa tahap selanjutnya.
Berdasarkan metode tersebut di atas, dibuat beberapa model struktur yang bervariasi terhadap tingkat (storey), bay, jumlah dan posisi dinding bata dan selanjutnya dianalisa terhadap beberapa taraf pembebanan berupa beban gempa. Pada model struktur dimasukkan parameter-parameter berupa properti material yang diperlukan yaitu beton bertulang dan batu bata serta parameter beban gempa yang dikerjakan pada struktur. Beban yang digunakan dalam simulasi adalah beban gempa El-Centro, dengan respons spektrum percepatan yang sudah diskalakan sesuai dengan peraturan gempa di Indonesia. Beban gempa yang digunakan bervariasi besarnya, yaitu gempa dengan spketrum percepatan (Sa) 0.05g, O.lg dan 0.2g. Kekuatan leleh balok dan kolom didesain berdasarkan beban gempa dengan Sa=0.05g dengan menggunakan konsep desain kapasitas dan selanjutnya momen ultimate balok dan kolom yang telah dihitung, diaplikasikan ke dalam model struktur sebagai momen leleh elemen struktur. Data-data tersebut kemudian disatukan menjadi suatu input program komputer dan untuk selanjutnya dilakukan analisa nonlinear struktural dengan menggunakan bantuan program DRAIN-2DX untuk melakukan perhitungan struktur. Selanjutnya diambil sampel hasil perhitungan atas beberapa elemen struktur berupa nilai maksimum dari respons struktur berupa percepatan, perpindahan nodal, gaya-gaya dalam dan energi yang selanjutnya disajikan dalam bentuk grafik untuk diperbandingkan dan dianalisa berdasarkan variasi yang ditinjau.
Analisa atas hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dinding pasangan bata yang dipasang pada struktur ternyata mempengaruhi respons struktur. Periode bangunan, percepatan pada titik, displacement menjadi lebih kecil. Jumlah dinding bata dipasang mempengaruhi gaya-daya dalam elemen struktur. Dinding pasangan bata memberikan pengaruh dalam batas-batas tertentu, dan di luar batas-batas tersebut, pengaruh akibat pemasangan dinding bata dapat membahayakan struktur karena itu, perlu dilakukan antisipasi dalam pendesainan bangunan terhadap pengaruh pemasangan dinding bata ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S34516
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Abstrak Metode Response Surface terdiri dari pemodelan statistik dan optomisasi motode response surface umumnya digunakan untuk mengoptimalkan suatu proses atau respon . Proses (respon) tersebut dipengaruhi oleh beberapa variabel input (faktor) untuk menentukan variabel -variabel input yang mempengaruhi respon, ..."
Universitas Indonesia, 2003
S27381
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rara Agung Rengganis
"Kecacingan merupakan penyakit yang masih mengancam kesehatan. Kecacingan paling umum disebabkan nematoda usus diikuti schistosomiasis dan filariasis. Nematoda usus utama penyebab kecacingan adalah Ascaris lumbricoides. Penyebab utama filariasis adalah Wuchereria bancrofti (90% kasus). Infeksi kedua cacing tersebut dalam tubuh manusia menyebabkan peningkatan aktivitas sel Th2 dalam mensekresi IL-4 dan IL-5 yang akan mengaktifkan sel-sel imun lain untuk mengeliminasi parasit. Kedua jenis cacing ini hidup di tempat yang berbeda di dalam tubuh manusia.
Karena itu, sangat menarik untuk diketahui apakah terdapat perbedaan antara respon imun adaptif selular yang timbul pada infeksi Ascaris lumbricoides yang hidup di lumen usus dan Wuchereria bancrofti yang hidup di jaringan.
Penelitian dilakukan dengan desain cross sectional dengan menggunakan data dari penelitian utama berjudul "Pola Respon terhadap Antigen Tetanus Toxoid dari Bayi yang Lahir dari Ibu dengan Infeksi Cacing". Respon imun selular 3 kelompok penelitian, yaitu terinfeksi Ascaris lumbricoides, Wuchereria bancrofti dan sehat dibandingkan dengan melihat data kadar sitokin IL-5 yaitu sebelum distimulasi, setelah distimulasi antigen BmA dan setelah distimulasi dengan antigen Ascaris lumbricoides.
Dari 286 data wanita hamil yang tersedia dari penelitian utama, didapatkan 82 data yang memenuhi kriteria penelitian dan dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan profil sitokin IL-5 sebelum distimulasi antara kelompok kasus terinfeksi Ascaris lumbricoides dan Wuchereria bancrofti tidak berbeda bermakna (p=0,60). Kadar IL-5 setelah distimulasi antigen BmA dan Ascaris lumbricoides ketiga kelompok penelitian pun tidak berbeda bermakna. (p=0,07;p=0,92). Maka disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara respon imun adaptif selular infeksi Ascaris lumbricoides dan Wuchereria bancrofti pada ibu hamil.

Worm infection is one of diseases which still harm population's health. The most common worm infection is caused by intestinal nematode followed by schistosomiasis, and filariasis. The most common intestinal nematodes causing worm infection is Ascaris lumbricoides. The main cause of filariasis is Wuchereria bancrofti (90% cases). The two nematodes infection in human is marked by increase activity of Th2 cells which secrete IL-5 and IL-4 to activate other cells to eliminate worms. The two nematodes live in different place in human.
Because of that, it is very interesting to know if there were differences of adaptive cellular immune response between the two worms infection. The study design was cross sectional and the data was from study titled ?Immunological Consequence of Vaccination Tetanus Toxoid in Indonesian Children Born to Mothers Chronically Infected with Helminthes?. Adaptive cellular immune response between three groups, infected with Ascaris lumbricoides, infected with Wuchereria bancrofti, and health, were compared using IL-5 profile data before stimulation, after BmA stimulation and after Ascaris lumbricoides antigen.
From 286 data, there were 82 data met the study criteria for analysis. The result showed that there was no significant difference of adaptive cellular immune response, which showed by IL-5 profile between group with infection Ascaris lumbricoides and Wuchereria bancrofti before stimulation (p=0,6). After stimulated by BmA and Ascaris lumbricoides antigen, there was no significant difference of IL-5 profile between the three groups. (p=0,07; p=0,92). In conclusion, there was no significant difference of adaptive cellular immune response between Ascaris lumbricoides infection and Wuchereria bancrofti infection in pregnant women.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwinita Apritasari
"ABSTRAK
Dalam sistem EBF, jarak link memiliki fungsi untuk memberikan
penampang yang lemah pada frame sehingga akan memberikan kapasitas deformasi plastis dan mendisipasi energi yang muncul akibat gempa. Link yang cukup panjang maka disipasi energi diperoleh dari flexural yielding, sementara link tidak terlalu panjang, maka link akan mengalami shear yielding. Shear yielding memungkinkan untuk terjadinya pengembangan deformasi plastis yang besar tanpa adanya
pengembangan strain lokal berlebihan yang muncul pada flexural yielding. Oleh karena itu, sistem EBF dengan shear yielding link lebih stabil dan menunjukkan daktilitas yang lebih baik dibandingkan dengan flexural yielding link.
Dalam perkembangan dunia arsitektur, bangunan tidak hanya dilihat
berdasarkan fungsi dan kekuatannya, namun juga estetika dan seninya. Jika dinilai berdasarkan fungsi dan estetika, frame tanpa bracing lebih baik digunakan untuk penggunaan ruang seperti jendela dan bukaan pada dinding lainnya. Namun, jika dibandingkan dengan sistem bangunan tanpa bracing, sistem bangunan dengan bracing akan menunjukkan kekuatan yang lebih baik terhadap beban lateral.
Sehingga untuk dapat mengimbangi kebutuhan kekuatan dan estetika bangunan, flexural yielding link dapat dijadikan sebagai aternatif solusi karena mampu memberikan ruang yang lebih luas dibandingkan dengan shear yielding link.
Pada penelitian ini, dilakukan eksperimen pada portal baja dengan sistem struktur Eccentrically Braced Frames (EBF) dengan menggunakan flexural link dan menggunakan analisa dinamik dengan menggunakan eccentric mass shaker. Dilakukan juga pemodelan numerik pada portal tersebut dengan software OpenSEES.

ABSTRACT
In an EBF system, the length of a link functions to give a frame a weak section that provides a plastic deformation capacity and dissipates energy that emerges from earthquakes. Longer links dissipate energy through flexural yielding while shorter links dissipate energy through shear yielding. Shear yielding allows for larger development of plastic deformation without experiencing excessive local strain, as is what happens when links experience flexural yielding. For that reason,
shear link EBFs tend to be more stable and more ductile than flexural link EBFs.
A look from the perspective of the world of architecture denotes that a
structure is not only seen from its function and strength, but also its aesthetic and artistry. Functionally and aesthetically speaking, unbraced frames are better utilized for windows and other wall openings. However, braced frames have been known to show better resistances to lateral loading when compared with unbraced frames. To resolve this issue between strength and aesthetics, flexural link EBFs proves to
be a viable alternative because of its ability to provide larger clearance space than shear link EBFs.
In this research, an experiment will be conducted on a steel frame utilizing the flexural link Eccentrically Braced Frame (EBF) system. A dynamic analysis using an eccentric mass shaker will be conducted. The frame will also be numerically modelled on OpenSEES."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eifel Faheri
"Latar Belakang: Kanker Nasofaring (KNF) salah satu pilihan terapinya adalah kemoterapi neoajuvan. Respon kemoterapi ini, di pengaruhi oleh Epidermal Growth Factor Receptor(EGFR), faktor yang berperan pada pertumbuhan dan invasif tumor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan tingkat ekspresi EGFR dengan respon kemoterapi neoajuvan dan tingkat ekstensif tumor primer. Penelitian ini merupakan studi potong lintang deskriptif, dilakukan penilaian respon kemoterapi neoajuvan dan tingkat ekstensif tumor primer, pada pasien KNF yang telah mendapat kemoterapi dan dilakukan pemeriksaan ekspresi EGFR.
Hasil penelitian: Proporsi ekspresi EGFR pada kanker nasofaring untuk ekspresi negatif, positif dan kuat, berturut-turut sebesar (10%), (70%) dan (20%). Pasien yang respon terhadap kemoterapi neoajuvan adalah 23 pasien (76,6%) dan tidak respon 7 pasien (23,4%). Kelompok pasien yang memberikan respon terhadap kemoterapi, 15 pasien ( 50%) memiliki intensitas EGFR yang lemah. Pasien dengan tingkat ekstensif T3-T4 , mempunyai ekspresi EGFR lebih besar dibandingkan T1-T2 tumor.
Kesimpulan : Proporsi ekspresi EGFR pada kanker nasofaring di Indonesia sebesar 90 persen. Kemoterapi neoajuvan lebih respon pada tumor dengan ekspresi EGFR positif dan intensitas EGFR yang lemah. Tumor dengan tingkat ekstensif yang lebih tinggi, mempunyai ekspresi EGFR lebih tinggi.

Background: Neoadjuvan chemotherapy is one option of treatment for nasopharyngeal cancer (NPC). The response of chemotherapy influenced by EGFR expression. EGFR is important factor for the growth and tumors invasion. Purpose of the study is compare of the EGFR expression level with response of neoadjuvan chemotherapy and extensive level of the primary tumor. The methods is cross-sectional descriptive study that assessment of response to neoadjuvan chemotherapy and extensive level of the primary tumor. The NPC patients who have received chemotherapy is examined of EGFR expression.
Result of the study is the proportion of EGFR expression in NPC for negative, positive and strong expression is 10%, 70%, and 20% respectively. Patients who responses to neoadjuvan chemotherapy are 23 patients(76.6%) and non-responses 7 patients (23.4%). The group patients who responses to chemotherapy, 15 patients (50%) have EGFR weak intensity. Patients with T3-T4 tumors (56,6%) have EGFR expression is greater than T1-T2 tumors(44,4%).
Conclusion: The proportion of EGFR expression in NPC in Indonesia is 90 percent. Neoajuvan chemotherapy is more response in tumors with positive EGFR expression and weak intensity. Tumors with high extensive levels have higher EGFR expression.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neni Herlina Rafida
"Kebakaran merupakan masalah yang sangat krucial yang perlu penanganan serius mengingat sampai saat ini banyak sekali kejadian kebakaran yang terjadi di DKI Jakarta, dimana evaluasi proteksi aktif dan pasif dan penanggulangan kedaruratan menjadi penting dilakukan untuk melakukan tindakan pencegahan agar tidak terjadi kebakaran yang pada akhirnya dapat mengurangi angka kejadian kebakaran. Penelitian ini membahas tentang evaluasi proteksi aktif (sprinkler, detector, alarm, hidran, pompa dan APAR serta sarana penyelamatan diri) dan pasif (konstruksi bangunan, kompartemenisasi, segregasi bahaya, interior finish dan proteksi atrium) dan penanggulangan kedaruratan kebakaran pada gedung Puskesmas Kebon Jeruk. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini bahwa dari proteksi aktif hanya ada beberapa point yang tidak sesuai diantaranya belum adanya sprinkler, penunjuk arah keluar dan tempat berkumpul dan untuk proteksi pasif hanya pada point segregasi bahaya yang belum dipenuhi secara optimal. Dan untuk penanggulangan kedaruratan semuanya tidak sesuai dengan ketentuan karena belum terbentuk tim penanggulangan kebakaran dan belum ada tentang tata laksana bila terjadi kebakaran.

Fire is a very krucial problem that needs serious attention given to this day a lot of fires that occurred in Jakarta, where the evaluation of active and passive protection and the fire emergency response becomes important to take precautions to prevent fires, which in turn can reduce the numbers of fires. This study discusses the evaluation of active protection (sprinkler, detector, alarm, hydrants, pumps and a fire extinguisher and the mean of escape) and passive protection (building construction, compartmentalization, segregation hazards, interior finish and protection atrium) and the fire emergency response at the Pusksmas Kebon Jeruk. Results obtained from this study that of active protection are only a few points that do not fit among them the lack of a sprinkler, a direction out and gathering place and for passive protection only at the point of segregation of hazard that has not met optimally. And for emergency response are all not in accordance with the provisions because they have not formed team of emergency response fire and there is no Standart Operating Procedure of Fire.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S59514
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ndaru Andri Damayanti
"Introduction: Constant exposure to a variety of microorganisms in domestic environment plays an important role in the shaping of individual immune response mechanism, which can affect one's susceptibility to the diseases. The aim of the study to get an understanding how the exposure of microorganisms in the the different area where the people living might give a contribution to the profile and the regulation of the immune respons after stimulated to malaria, vaccine BCG and oxLDL antigents in PBMC and whole blood cultures, and to evaluate the character of T reg as a mediator to suppress the cell proliferation.
Methode: It is an in vitro experimental study performed at Laboratorium Terpadu, Faculty of Medicine Univertas Indonesia, Jakarta in 2013 2014. As a model of infectious diseases is used pathogenic antigents such as Plasmodium falciparum infected red blood cells malaria and bacille calmette gu rin BCG vaccine, and as a modell of inflammatory disease is used non a patonegic antigen, low density lipoprotein LDL . Whole blood cultures is done for 80 blood samples to know how the regulation of immune respons from people living a rural populatin. PBMC cultures is also done to explore macrophages after stimulated to malaria, BCG and LDL. PHA stimulated to the PBMC culture with and without T reg cells to evaluate the character of T reg. T regulatory cells perhaps play the important roles to suppress the immune respons to microorganisms was also done.
Results: The profile of the immune respons of the people living in the unslum area is significantly more inflamatif than that in the slum area. The ratio of pro anti inflammation cytokines TNF IL 10 of the people living in the unslum area is significantly higher than that in the slum area. This is marked by increasing of oxLDL accumulationis that is the important point of the low protection to oxLDL of the people living in the unslum area p 0.01 . T regulatory cell may suppress the proliferation in the PBMC culture for the people living in the slum area marked by increasing not only the expression of IL 10 cytokines but also the sum of T regulatory sells p 0.01 significantly.
Conclusion: The immune respons of the people living in the unslum area is more inflamatif and responsive to malaria, BCG vaccine and oxLDL. The character of macrophage of the people living in the slum area is marked by the low ratio of pro anti inflammation cytokines TNF IL 10 to malaria, BCG vaccine and oxLDLstimulations. T regulatory cell may suppress the proliferation in the PBMC culture for the people living in the slum."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>