Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134977 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fita Swastiani
"PT. IGLAS (Persero) mengalami kerugian selama beberapa tahun terakhir menjadikan kelangsungan hidup perusahaan ini terancam. Pemerintah merencanakan akan melakukan langkah penyehatan bagi perusahaan ini. Berdasarkan road map 2008-2009, Pemerintah memiliki lima (5) langkah penyehatan bagi BUMN yang tidak sehat. Tesis ini membahas tentang permasalahan yang dihadapi perusahaan, analisis alternatif restrukturisasi yang akan diterapkan serta langkah pelaksanaan strategi tersebut. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebaiknya eksistensi perusahaan tetap dipertahankan dengan menggunalan restrukturisasi operasional dan finansial.

Losses that PT. IGLAS (Persero) suffers for the last five years threatened the company's going concern. Government will do several actions to improve the company's performance. According to the Government's 2008-2009 road map, government have five (5) actions to do it. This thesis will discuss about the problems that company's faced, analysis about the alternatives to restructure the company, also the action that need to be taken to execute the strategy. The study shows that the Government's decision to keep the company's existence is appropriate since the restructuring strategy will increase the value of the company."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27179
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tris Stiadi
"Kehadiran perusahaan distribusi pada saluran pemasaran menimbulkan banyak pertanyaan akibat tingkat persaingan dan keadaan sosial. "Perusahaan distribusi layaknya matahari di sore hari," ujar seorang karyawan sebuah perusahaan distribusi. Dan untuk mempertahankan sinarnya maka diperlukan strategi yang tepat dan implementasi yang berhasil. Di mana implementasi strategi kemudian sangat berpengaruh kepada kehadiran sebuah perusahaan. Namun demikian Implementasi strategi bukanlah perkara ringan dan tidak kecil pengaruhnya. Banyak yang hilang tanpa bekas karena implementasi yang gagal, namun tak sedikit yang tumbuh dan berkembang karena keberhasilan implementasi yang berkesinambungan Karena itu Skripsi ini akan mencoba menjelaskan ten tang bagaimana sebuah perusahaan distribusi yang hingga saat ini masih teruji kehadirannya. Yang sedikit banyak dipengaruhi oleh kemampuannya mengimplementasikan strategi. Akan dijelaskan pula bagaimana lingkungan yang dihadapi oleh perusahaan distribusi terutama di Indonesia. Serta bagaimana perusahaan tersebut mampu menghadapinya. Di dalamnya terkandung bagaimana perusahaan mengelola 'infrastruktur' yang diperlukan dalam mengimplementasikan strategi, yakni Perencanaan dan Alokasi Sumber Daya, Struktur Organisasi, Kebijakan Manajemen Sumber Daya Manusia, dan Pengelolaan Budaya Perusahaan pada perusahaan distribusi tersebut, yakni PT Wicaksana Overseas International Tbk. Selamat mengikuti."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
S19300
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tengku Ezni Balqiah
Depok: Jasatama Teguh Jaya Buana, 2017
330 UI-SEAM 11:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bennis, Warren G.
Jakarta: Libri, 2009
658.4 BEN t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Raja Muhamad Irfan
"ABSTRAK
Kantor pusat dan anak perusahaan, terutama dalam hal perhatian, telah mendapat perhatian besar pada penelitian
di bidang bisnis internasional selama beberapa tahun terakhir. Berdasarkan metode tinjauan literatur, makalah
ini akan membahas konsep-konsep yang berkaitan dengan jarak budaya dan perhatian, serta temuan dan
mengusulkan konsep baru tentang bagaimana jarak budaya mempengaruhi perhatian baik positif dan negatif
(kontrol) yang diberikan oleh kantor pusat terhadap anak perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
pengaruh jarak budaya pada jumlah perhatian yang diberikan terhadap anak perusahaan. Namun, penelitian
lebih lanjut diperlukan untuk memahami hubungan antara jarak budaya dan perhatian.

ABSTRACT
Headquarters and subsidiary relationships, especially in terms of attention, have received increasing research
attention in the field of international business during recent years. Based on the literature review method, this
paper will discuss concepts related to cultural distance and attention, as well as finding and proposing new
concepts on how cultural distance affects both positive and negative attention (control) exerted by headquarters
towards a subsidiary. The research shows that there is an effect of cultural distance on the amount of attention
given towards a subsidiary. However, further research is needed to understand the relationship between cultural
distance and attention."
2015
S60939
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
O`Toole, William
Jakarta: PPM, 2006
658.404 OTO ct
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Arafat, Wilson
"Tanpa strategi, sebuah organisasi bagaikan kapal tanpa kemudi, berputar-berputar dalam lingkaran. Organisasi yang demikian seperti pengembara tanpa arah dam tujuan yang jelas. Setali tiga uang ketika mengimplementasikan GCG; tanpa mengagas dan/atau mengeksekusi strategi secara cerdas = menegakan benang basah. Buku ini memaparkan paparan argumentasi, analisis dan kristalisasi pengalaman panjang penulis, serta didukung contoh-contoh membumi berdasarkan faktafakta empiris, diracik menjadi Smart Strategy for 360 Degree GCG yang sungguh powerful."
Jakarta: Skyrocketing, 2009
658.4 WIL s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Setiana Nugraha
"ABSTRAK
Kondisi ekonomi dan moneter yang memburuk melanda negara-negara regional Asia
Pasifik sejak awal tahun 1997 dan pada bulan Juli 1997 baru melanda Indonesia ini
sangat besar pengaruhnya terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Kecenderungan
kenaikan biaya operasional perusahaan secara umum sangat mempengauhi kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban. Melemahnya mata uang Rupiah dan tingkat
suku bunga kredit yang tinggi serta inflasi yang sangat tinggi menurunkan permodalan
perusahaan dan sekaligus mengakibatkan perusahaan mengalami kesulitan likuiditas.
Dampak krisis ini mengakibatkan PT A mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban
kepada Bank dan ada kecenderungan kebun menjadi terbengkalai akibat kekurangan dana
pemeliharaan. Sehingga sangat diperlukan langkah-langkah penyelamatan baik terhadap
kredit maupun kebunnya mengingat kondisi kebun perusahaan masih tergolong Kebun
Kelas A dan masih memiliki prospek yang baik.
Restrukturisasi keuangan perusahaan akan sangat menguntungkan kedua belah pihak baik
bank maupun perusahaan. Adapun keuntungan yang diperoleh perusahaan adalah
perusahaan dapat bergerak kembali untuk melakukan kegiatan usahanya dan sekaligus
dapat memenuhi kewajiban pengembalian pokok kredit yang dananya berasal dari
kegiatan usaha perusahaan bukan dari pihak ketiga.
Adapun dampak positif yang akan diterirna pihak bank, yaitu bank menerima
pembayaran untuk bunga berjalan dan dengan meningkatnya kolektibilitas perusahaan
dan Macet menjadi kolektibilitas yang lebih baik akan membuat bank menyediakan
PPAP yang lebih kecil dan sekaligus membuat pembukuan bank menjadi lebih baik
apalagi pada saat ini Bank Mandiri sedang dalam proses IPO.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T5209
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferinton
"Kondisi ekonomi dan moneter yang memburuk melanda negara-negara regional Asia Pasifik sejak awal tahun 1997, pada pertengahan bulan Juli 1997 melanda Indonesia. Dampak krisis yang berkelanjutan ini sangat besar terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Kecenderungan kenaikan biaya pendanaan yang tinggi secara umum sangat mempengaruhi kegiatan operasional dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban. Rupiah yang melemah sebagai akibat exchange rate yang sangat fluktuatif dan tinglat inflasi yang sangat tinggi menurunkan kapasitas permodalan perusahaan sehingga memerlukan strategi untuk terapi keuangan dengan melakukan restrukturisasi keuangan.
Dampak krisis yang berkelanjutan ini sangat besar terhadap kelangsungan hidup perusahaan, sehingga PT. X sangat perlu untuk mengambil langkah restrukturisasi kredit dengan pertimbangan sebagai berikut:
1. Agar kegiatan operasional dan pemenuhan kewajiban perusahaan tetap berkesinambungan
2. Prospek perusahaan masih cukup baik dengan pendapatan valas dan penjualan ekspor dapat dipergunakan langsung membayai kewajiban kredit dan kredit lain dalam valas.
3. Laporan keuangan perusahaan kurang mencerminkan keadaan perusahaan secara ril karena dibuat dengan menggunakan peraturan Pemyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang terlalu kaku.
Langkah-langkah sistematis proses restrukturisasi untuk menghadapi dainpak negatip dan krisis perekonomian dan moneter sebagai benikut:
1. Faktor intern dan ekstem dianalisa menggukan TOWS, keunggulan kompetitip dan opportunity yang ada dimanfaatkan serta memperkecil weakness dan threat.
2. Past Performance keuangan dianalisa sebagai dasar untuk menentukan asumsi-asumsi yang dipergunakan untuk proyeksi keuangan dan ratio-ratio proyeksi keuangan sebagai pedoman kemarnpuan keuangan perusahaan membayar seluruh kewajiban dimasa yang akan datang.
3. Dana yang seharusnya untuk membayar pokok kewajiban, setelah dilakukan restrukturisasi (rescheduling dan reconditioning) dapat dipergunakan untuk modal kerja operasional perusahaan.
Restrukturìsasi kredit akan sangat menguntungkan pihak perusahaan sebagai debitur maupun bank sebagai kreditur. Keuntungan restrukturisasi kredit terhadap perusahaan sebagai berikut:
1. Kewajiban perusahaan untuk membayar pokok kredit yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat dapat diundur dengan direschedule kembali.
2. Kewajiban perusahaan hanya membayar bunga yang timbul pada setiap akhir bulan.
3. Dana yang seharusnya untuk membayar kewajiban pokok kredit dapat dipergunakan terlebih dahulu untuk keperluan yang mendesak dalam perusahaan terutama untuk keperluan yang produktip seperti modal kerja perusahaan.
4. Cash flow perusahaan dapat menjadi lebih baik.
Keuntungan restrukturisasi kredit terhadap bank sebagal berikut:
1. Pembayaran bunga menjadi lebih lancar.
2. Kolektibilitas Perusahaan yang menjadi debitur tetap lancar.
3. Penyediaan Penyisihan Aktiva Produktif (PPAP) menjadi lebih kecil yang berpengaruh terhadap ATMR yang merupakan komponen menghitung CAR."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T1893
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Kartika Susatyo
"Terjadinya krisis keuangan dan ekonomi yang melanda Indonesia telah mengakibatkan banyak perusahaan mengalami kesulitan likuiditas. Selain diakibatkan dari peningkatan bunga pinjaman dan melemahnya rupiah, perusahaan juga mengalami penurunan pendapatan yang cukup besar. Berhentinya fasilitas modal kerja dan fasilitas kredit perdagangan dari sektor perbankan menyebabkan tingkat produksi menurun dengan sangat drastis, meningkatkan inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat. Dengan kondisi tersebut, perusahaan mengalami kesulitan dalam pembayaran bunga dan pokok pinjaman yang dimiliknya sehingga terjatuh kedalam resiko kebangkrutan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengungkapkan restrukturisasi yang dilakukan oleh PT. Astra International, Tbk terhadap resiko kebangkrutan yang dihadapinya ketika mengalami keadaan kesulitan keuangan (financial distress). Penelitian dilakukan dengan cara menganalisa laporan keuangan dan menganalisa proses restukturisasi hutang yang terjadi. Untuk menganalisa laporan keuangan digunakan pendekatan rasio keuangan.
Dari hasil analisa didapatkan bahwa setelah dilaksanakannya program restrukturisasi hutang, perusahaan cenderung terlihat lebih sehat dari sebelum diadakannya program restukturisasi hutang. Tetapi juga ditemukan bahwa PT. Astra International, Tbk bukanlah perusahaan yang stabil dan pembayaran atas hutang berasal dari penjualan aset, investasi dan saham perusahaan.

Economics and financial crisis that happened in Indonesia have resulted in company's illiquidity. llliquidity came from the increase of interest rate, depreciation of Rupiah and decreasing of earnings. Working capital and trading credit shortage cause decreasing in productivity, higher inflation and decreasing purchasing power. With all that condition, companies fell into bankruptcy risk.
The purpose of this research is to know and to show the restructuring of PT. Astra International, Tbk?s to face their risk of bankruptcy when they fell into financial distress. This research is analyzing annual report through financial ratio and analyzing the restructuring process.
The result of analysis after the debt restructuring program, company tends to seen healthier than before implementing the debt restructuring program. Payments of debt come from selling asset, selling investments, and selling stocks."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15803
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>