Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94310 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Damanik, Polhan Benny
"Tesis ini mengkaji permasalahan dalam efektifitas penggunaan endorser di dalam komunikasi untuk pelumas kendaraan bermotor roda dua. Desain penelitian cksploratori dengan menggunakan metode kualitatif dan pilot survey Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh pemahaman yang lebib mendalam mengenai tantangan komunikasi pemasaran di industri pelumas kendaraan bermotor roda dua dengan menemukan fenomena ena yang ada di sekitar konsumen, Hasil penelitian menyarankan di penelitian lanjutan secaa kuantitatif atas beberapa fenomena yang ditemukan sehubungan dengan perilaku konsumen pelumas kendaraan roda dua
The focus of this study is to analyse the effectiveness of the use of an endorser in marketing communication for motorcycle lubricants. The research design is an exploratory research by using qualitative and pilot survey methods. The purpose is Focusedon getting a deeper understanding regarding the challenges in marketing communication of the motorcycle lubricants industry by finding phenomenon and
behaviour amongst intended consumers. The result suggested a more deeper and detailed work in quantitative method for some phenomenons found related to consumer behaviour and segments.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Popy Marlina
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi yang tepat dalam pembuatan kompon untuk ban dalam kendaraan bermotor roda dua dengan menggunakan nanokomposit silika karbida sebagai bahan pengisi, sehingga mempunyai spesifikasi kompon ban dalam kendaraan bermotor roda dua sesuai spesifikasi yang ada di pasaran. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 (dua) faktor, yaitu ukuran partikel nanokomposit silika karbida (Ukuran partikel 40-60 nm, ukuran partikel 80-100 nm dan ukuran partikel 100 mesh (tanpa ukuran nano) dan waktu vulkanisasi (30 menit dan 40 menit), dengan 3 (tiga) kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi ukuran nano komposit silika karbida dan waktu vulkanisasi berpengaruh nyata terhadap sifat fisik kompon karet yaitu kekerasan, tegangan putus, ketahanan kikis dan ketahanan usang kompon ban dalam kendaraan bermotor roda dua. Perlakuan terbaik adalah kombinasi perlakuan P2W, (ukuran partikel nanokomposit silika karbida kisaran 80-100 nm dan waktu vulkanisasi 30 menit) dan memenuhi spesifikasi pasaran dengan karakteristik kompon karet meliputi, kekerasan 56 Shore A, tegangan putus 145 kg/cm2, ketahanan kikis 240 DIN mm, ketahanan usang untuk kekerasan 57 Shore A, tegangan putus 140 kg/cm2."
Jakarta: Jurnal Dinamika Penelitian Industri, 2012
JDPI 23:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Herwanto Sidik Prabowo
"Industri alat angkut telah menjadi kebutuhan untuk mendukung pembangunan ekonomi Indonesia, termasuk juga industri Kendaraan Bermotor Roda Dua (KBRD). Sebelum tahun 1999 industri kendaraan bermotor atau otomotif sangat di regulasi dan dilindungi -yang menurut banyak pihak berlebihan-terhadap persaingan usaha yang ideal.
Sebagian karena kehendak internal untuk membangkitkan kembali ekonomi Indonesia dari krisis, sebagian lagi karena desakan IMF dan Bank Dunia, maka pada tahun 1999, melalui kebijakan pemerintah tentang Industri Kendaraan Bermotor Tahun 1999, industri otomotif Indonesia Iebih di buka kepada persaingan. Kebijakan ini memperkenankan perusahaan-perusahaan baru di bidang otomotif, termasuk perusahaan KBRD, untuk berkiprah di Indonesia.
Penelitian dalam tesis ini mengkaji pengaruh kebijakan deregulasi industri KBRD Indonesia -dengan adanya kemudahan entri bagi pelaku baru-pada struktur, kinerja dan persaingan usaha. Dari indikator jumlah produksi, jumlah . penjualan, jumlah tenaga kerja pasca deregulasi menunjukkan adanya kenaikan kinerja industri. Menurut paham aliran Harvard School penghitungan rasio konsentrasi dapat menjadi indikator intensitas persaingan usaha. Indeks pengukuran yang di pakai dalam pene!itan ini adalah CR3 dan Herfindahl Hirschmann Index. Sebagai pelengkap, penelitian ini juga menggunakan studi kasus pada perusahaan entrant dan incumbent untuk dapat rnemberi gambaran yang Iebih jelas mengenai persaingan usaha di industri.
Dari penelitian studi kasus tergambar adanya diferensiasi produk dalam bentuk anggaran ikian atau advertising yang cukup signifikan yang dilakukan oleh incumbent untuk masing-masing varian produknya. Hal ini menjadi hambatan masuk bagi entrant karena dalam pasar yang produknya terdiferensiasi konsumen cenderung akan memilih produk KBRD dengan merek atau brand yang sudah dikenal dan mudah diperoleh balk produk maupun distribusi layanan purna jual, balk suku cadang maupun layanan perbengkelan yang eksklusif merek tertentu saja. Dengan begitu entrant harus melakukan investasi dan promosi yang signifikan besar jika ingin dapat Iebih bersaing. Dalam industri juga terjadi upaya diferensiasi produk dari sisi besaran kapasitas mesin, dari kelas 100-115 cc menjadi kelas 116-125 cc. Demikian juga hal-nya dengan Skala ekonomis dan persyaratan modal atau kapital dan aspek manajemen yang lain. Hal ini ditunjang oleh perilaku strategis incumbent untuk melakukan ekspansi usaha dengan meningkatkan kapasitas produksi dan upaya untuk meningkatkan diferensiasi produk dan jaringan distribusi penjualan dalam memenuhi permintaan pasar.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan-perubahan pada struktur, kinerja dan persaingan usaha di industri Kendaraan Bermotor Roda Dua Indonesia pasca deregulasi. Akan tetapi tren pertumbuhan kinerja industri yang balk tidak dibarengi dengan perubahan indeks konsentrasi yang menurun secara signifikan. Terjadi penurunan indeks CR3 pasca deregulasi yang kecil yaitu 0,80 prosen, sedangkan nilai rata-rata nya adalah 95,98 prosen untuk pra deregulasi dan 96,11 prosen pasca deregulasi. Sementara itu dari nilai Herfindahl Hirschmann Index rata-rata pra deregulasi adalah 3657,92 dan nilai rata-rata pasca deregulasi adalah 3867,78. Dari kedua nilai balk CR3 maupun Herfindahl Hirschmann Index menunjukkan bahwa industri KBRD Indonesia adalah termasuk dalam kategori yang terkonsentrasi tinggi dan asimetris. Hal ini juga mengindikasikan bahwa pengaruh dari deregulasi perdagangan Iebih cenderung mengarah hanya pada perubahan struktur pasar dari jumlah produsen saja, dimana sebagian besar perusahaan entrant cenderung hanya sebagai produsen perakit atau pedagang saja, ketimbang sebagai produsen manufaktur yang mengembangkan kemampuan desain produk di industri KBRD secara efisien dan terencana-yang antara lain ditunjukkan dengan adanya divisi R&D atau riset dan pengembangan yang berdaya saing dan mempunyai kemampuan manufaktur yang memadai untuk melakukan inovasi terus menerus."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17108
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widdy Tama Cahya Murianto
"Masalah polusi yang paling utama dikota besar adalah karbon manoksida (CO) yang mana gas ini tidak berbau, tidak berwarna dan mempunyai density yang sama dengan udara. Karbon monoksida adalah gas yang berbahaya ketika dihirup, menggantikan oksigen dalam aliran darah sehingga metabolisme dalam tubuh tidak dapat berfungsi secara tepat. Konsentrasi karbon monoksida dalam jumlah yang sedikit ketika dihirup akan memperlambat aktifitas fisik dan mental dan konsentrasi karbon monoksida tersebut dapat menyebabkan sakit kepala, dengan konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan kematian. Hydro-carbon yang dihasilkan dari bahan bakar yang tidak terbakar sempurna yang dikeluarkan dari exhausts juga berbahaya untuk kesehatan. Analisis yang dilakukan adalah melihat hubungan antara kecepatan laju kendaraan bermotor dengan emisi gas buang kendaraan bermotor. Metode yang digunakan adalah pengambilan data secara langsung pada laboratorium uji emisi. Diharapkan dengan mengetahui analisa ini dipenelitian mendatang dapat di fokuskan pada pengurangan pada kecepatan tertentu untuk penanganan masing ? masing gas buang (CO & HC) yang menghasilkan banyak emisi gas buang.

The main pollutan in urban air is carbon monoxide (CO) whitch is colourless odourless gas of about the same density as air. Carbon monoxida is a poisonous gas which, when inhaled, replaces the oxygen in the blood stream so that the body?s metabolism cannot function correctly. Small amounts of carbon monoksida concentrations when breathed in, slow down physical dan mental activity dan produces headaches, while large concentration will kill. Hydro carbon (HC) derived from unburnt fuel emitted by exhausts also harmful to health. Analyse taken relation of between fast speed of motor vehicle with emission of exhausts motor vehicle. Method used is take of data directly at laboratory test emission. Expected given the this analysis is research come earning focussed at reduction at a speed of certain for handling of exhausts ( CO & HC) yielded from residue of combustion."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37956
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasa Pramadani
"Fenomena penggunaan selebriti sebagai endorser dalam komunikasi produk menjadi sebuah tren dan acuan bagi pemasar dalam berkomunikasi dengan konsumen melalui media iklan. Namun membuat konsumen menyukai merek yang diiklankan dan bahkan membuat efek perilaku konsumen melalui atensi untuk membeli bukanlah perkara yang mudah. Sehingga faktor pemilihan selebriti dalam komunikasi produk menjadi hal yang sangat vital karena hal ini menyangkut budget yang akan dikeluarkan oleh perusahaan yang tentunya dalam jumlah nominal yang tidak sedikit.
Strategi dengan menggunakan selebriti dalam banyak penelitian terdahulu memang terbukti secara empiris dapat memberikan efek positif terhadap attitude konsumen. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana scorang selebriti dapat meningkatkan efek positif melalui Attitude Toward the Ad (AAD), Attitude Toward the Brand (AAB). dan Purchase Intention (PI) konsumen. Selanjutnya penelitian ini juga mencoba untuk membuktikan dan mengkaji model penelitian sebelumnya mengenai model sekuen Perceived Celebrity Endorser, AAD dan AAB melalui uji statistik efek mediasi AAD. Dalam penelitian ini juga dibahas mengenai perilaku konsumen pada kategori produk yang berbeda (product involvement)
Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bersifat kausal. Subjek penelitian menggunakan 92 orang mahasiswa MM Universitas Indonesia kelas reguler sebagai responder. Objek penelitian terdiri dari empat buah iklan cetak yang menggunakan stimulus selebriti dalam hal ini selebriti yang digunakan adalah Tora Sudiro yang cukup dikenal luas oleh masyarakat khususnya di kalangan anak muda dengan kategori produk yang berbeda dengan merek Frestea (teh dalam kemasan) mewakili low involvement dan Suzuki APV (mobil) mewakili produk high involvement.
Berdasarkan pengujian Independent Samples-Z Test diketahui bahwa penggunaan celebrity endorser terbukti secara signiftkan mempunyai perbedaan kearah positif AAD, AAB dan PI dibandingkan tanpa menggunakan celebrity endorser. Terkait dengan kategori produk, dengan metode pengujian yang sama diketahui bahwa AAD dan AAB pada kedua kategori produk tidak terbukti secara signifikan berbeda, perbedaan secara signifikan hanya terjadi pada nilai PI. Hal ini membuktikan kebenaran model Hierarchy Involvement Process dan teori Elaboration Likelihood Model (ELM) bahwa perbedaan utama kategori produk low involvement dan high envolvement terletak pada sifut evaluatif konsumen (affective), di mana pada kategori produk low involvement peran behavior melalui intensi untuk mencoba/trial purchasing (conative) terbentuk terlebih dahulu setelah unsur cognitive. Berbeda dengan kategori high involvement, berlaku model standard learning hierarchy melalui sebuah sekuen yaitu cognitive, affective baru kemudian conative. Konsumen akan berupaya mencari informasi mengenai fitur dari produk serta membandingkan dengan produk lainnya, hingga konsumen merasa yakin akan produk tersebut kemudian membeli sebagai awal dari behaviour.
Berdasarkan uji One Way Anova dan Scheffe Test ditemukan bahwa nilai AAD, AAB, dan PI pada keempat stimuli terbukti berbeda secara signifikan. Hasil Scheffe Test diketahui bahwa pada kategori low involvement akan memiliki perbedaan yang signifikan atas nilai AAD, AAH dan PI kearah positif, sehingga peran celebrity endorser disini sangat panting untuk menimbulkan efek trial dari konsumen. Namun pada high involvement perbedaan hanya terjadi pada nilai AAD, AAB, tidak terbukti pada PI. Dengan demikian peran celebrity endorser hanya sebagai penarik konsumen agar aware dengan iklan dan merek namun tidak dapat menarik atensi konsumen untuk membeli.
Berdasarkan hasil analisis Simple Regression dan Multiple Regression, diperoleh bahwa penggunaan celebrity endorser terbukti secara signifikan dapat mempengaruhi secara langsung AAD dan AAB namun dalam pembentukan AAB efek penggunaan celebrity endorser merupakan sebuah efek mediasi AAD sehingga disimpulkan bahwa penggunaan selebriti dalam komunikasi produk hanya akan dapat terakomodasi pada sebuah media iklan sebagai penghubung pembentukan attitude konsumen terhadap merek.

The phenomenon of using celebrities as endorsers in product communication has become a trend and benchmark for marketer to communicate with consumers through advertising media. In making consumer interest in the advertised brand and even creating consumers behavior through attention to buy are not an easy deal, As a result, the factors to choose celebrities in product communication become a vital one because it concerns the high budget that will be spent by the company.
From the previous research, strategy to use celebrity empirically proven could give a positive effect toward consumers? attitude. This research is conducted to find how far a celebrity could increase positive effect through consumers Attitude Toward the Ad (AAD), Attitude Toward the Brand (AAB) and Purchase Intention (PI). Another purpose is to prove and to review the previous research model about Perceived Celebrity Endorser sequence, AAD, AAB and PI through statistic test mediation effect of AAD. This research is also describing the consumers? behavior in different product categories.
The type of this research is causal research. The subjects are 92 MMUI regular class student as respondent. The object consist of four printed ads which using celebrities stimulus, these ads are using Tora Sudiro who is renown by a lot of people especially young people with different product categories ; Frestea (packaging tea/bottled tea) represent low involvement product and Suzuki APV (cars) represent high involvement product.
Based on Independent Samples-Z Test, the result shows that celebrity endorser stimulus has significantly positive effect toward AAD, AAB and PI compared with not using celebrity endorser. Related to product categories, with the same test shows that AAD and AAB on both product categories are not significantly different, significant difference only happens on PI result. The result prove model theory of Hierarchy Involvement Process and Elaboration Likelihood Model (ELM) that the main difference of low involvement and high involvement product category is on evaluation behavior of consumers (affective), where in low involvement product behavior through intention to buy/trial purchasing (conative) is happens first after cognitive. Different with high involvement product, standard learning hierarchy model works through a sequence cognitive, affective and conative, Consumers try to look and searching the information about feature on product also compared it with other products, until consumers sure/ believes with the product and buying for the first stage of behavior.
Based on One Way Anova and Selene Test, the result show that AAD, and AAB on four stimuli is significantly different. Based on Scheffe Test show that on low involvement categories will be different significantly in AAD, AAB and PI, but is not proved on PI value high involvement categories. With this result celebrity endorse in high involvement product categories just for increasing awareness with the ad and brand but can't improve attention buying of consumers.
Based on Simple Regression and Multiple Regression, the result show that using of celebrity endorser prove significantly influences directly to AAD and AAB but in to build AAB celebrity endorser effect is mediating of AAD effect. With this result conclude that using celebrity endorser on product communication just accommodated in ads media.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18260
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stevanie Claucia Ariany
"Salah satu permasalahan yang sering terjadi pada distribution center adalah ketidakpastian permintaan yang menyebabkan ketidakuratan dalam manajemen persediaan. Persedian merupakan salah satu aset perusahaan yang penting karena memiliki komposisi yang signifikan terhadap total aset perusahaan. Keberhasilan manajemen persediaan merupakan salah satu kunci keberhasilan pengelolaan profit perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan klasifikasi produk menggunakan ABC Analysis, menentukan metode peramalan dan manajemen persediaan yang tepat bagi PT X. Metode peramalan akan dibandingkan adalah Linear Trend dan Exponential Smoothing with Trend. Pemilihan metode peramalan yang tepat dilakukan dengan membandingkan nilai MAD, MSE dan MAPE. Model manajemen persediaan yang digunakan adalah continuous review system dan periodic review system. Penentuan model manajemen persediaan dilakukan dengan membandingkan total biaya persediaan terkecil.

One of the main problems that often occured in distribution centers is the uncertainty of demand which causes inaccuracies inventory management. Inventory is one of the company's important assets because it has a significant composition of the company's total assets. Inventory management is one of the success keys to improve the company profits. The purpose of this study is to classified products using ABC Analysis, determine the appropriate forecasting and inventory management methods for PT X. The forecasting methods to be compared are Linear Trend and Exponential Smoothing with Trend by comparing the values of MAD, MSE and MAPE. The inventory management model used are continuous review system and periodic review system by comparing the smallest amount of total inventory cost."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Wibowo
"Campuran Bensin Biru dan Napthalena, dimungkinkan penggunaannya sebagai terobosan untuk menjadi altematif bensin ramah lingkungan yang bebas timbal, dan tetap memilki kualitas yang baik dan ekonomis. Dari hasil uji kualitatif campuran tersebut didapatkan pada kornposisi napthalena hingga 0.14 % berat (1 gr napthalena/liter bensin biru), tidak terjadi perubahan fisik yang terjadi pada campuran. Selain itu, sampai komposisi napthalena 0.75 gr/liter bensin biru, kinerja mesin motor masih sangat baik, tenaga penggas cukup baik dan penyalaan mesin cukup bagus saat di start. Di atas itu, pada komposisi 1 gr/liter kinerja mesin menunjukan bunyi ketukan pada mesin yang cukup keras terdengar.
Dari uji kuantitatif didapatkan, penggunaan napthalena memberikan dampak penghematan terhadap konsumsi bahan bakar sampai 30 %. Jika hanya menggunakan bensin biru, konsumsi bensin bim 1: 29.8 km/liter. Sedang menggumakan campuran bensin biru dan napthalena, kosurnsinya sampai 1 : 38.7 km/liter. Untuk uji Dari hasil pengujian penyerapan gas buang dengan empat macam absorben, terjadi peningkatan penyerapan mol gas sampel yang diserap pada komposisi 0.5 gram naparhalena per satu liter bensin biru. Khusus untuk Absorben H2SO4 dan Absorber; Cu2SO4 B Napthol pada komposisi 0.6 gr/liter dan 0.75 gr/liter tidak mengalami banyak perubahan fraksi mol yang terserap yaitu 0.629 untuk absorben H2SO4 dan 0.696 untuk absorben Cu2SO4 B Napthol.
Sementara persentase mol penyerapan gas buang secara umum adalah Absorben KOH : 39.2%-40.3%; Absorben Pyrogallol : 52.3%-53.4%; Absorben HZSO4 62.2%-62.9%; Absorben Cu2SO4 B Napthol :69.23%-69.6% Secara umum peningkatan jumlah mol gas buang yang diserap absorben tidak terlalu basar, artinya emisi gas buang masih bisa ditolelir. Jika dibandingkan dengan penggunaan premium pada komposisi yang sama masih lebih kecil emisinya. Untuk uji peningkatan angka oktan, tidak terjadi peningkatan yang berarti, kemungkinan disebabkan penguapan napthalena dan perubzhan struktur kirnia hidrokarbon bensin biru. Tetapi masih memberikan akselerasi maksimal untuk tenaga motor. Untuk itu perlu dilakukan kajian dan penelitian lebih mendalam."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S50843
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mirza S. Mashudi
"Jumlah komunitas kendaraan roda dua saat ini semakin meningkat, namun komunitas-komunitas hanya sedikit memperoleh dukungan dari pihak produsen. Hal ini sangat berbeda dengan yang dilakukan oleh produsen Harley Davidson yang mempergunakan komunitas pelanggan untuk meningkatkan keterlibatan konsumen terhadap produk dan Ioyalitas pelanggan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas pelanggan dalam komunitas terhadap Ioyaiitas pelanggan. Tipe penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif.
Profil anggota komunitas digunakan untuk memperoieh gambaran tentang demografi anggota komunitas pada segmen 100 s.d. 125 cc. Perilaku pelanggan diukur dengan variabel Perceived Used Value (PUV) untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap produk, dan variabel Customer Bonding untuk mengetahui respon konsumen terhadap aktititas produsen yang melibatkan customer.
Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah komunitas pelanggan yang memiliki kendaraan sejenis yaitu, Honda Karisma, Yamaha Jupiter, dan Suzuki Shogun 125. Teknik pengambilan sampei secara insiden kritis sehingga diperoleh jumlah responden sebanyak 100 orang.
Dari hasil perhitungan PUV dimensi global diperoleh skor perfomance sebesar 6,28, durability 6.35, feature sebesar 5,89, consistency sebesar 5,67, design sebesar 6,06, service reliability sebesar 5,97, responsiveness sebesar 6,05, tangible sebesar 5,68, estetika sebesar 5,87, seif expressive value sebesar 5,78, dan kemudahan sebesar 6,07.
Hasil perhitungan pada community bonding diperoleh skor total sub variabel awarennes bonding sebssar 4,20, relationship bonding sebesar 4,09, community bonding sebesar 4,23 dan advocacy bonding sebesar 4,09.
Rekomendasi dari penelitian ini, yaitu diperlukan peningkatan kualitas produk, aktivitas customer bonding, dukungan pada komunitas pengguna, serta reorganisasi pada komunitas pengguna.

Amount of community of motorcycle in this time progressively mount, but scanty community get support from producer. This is matter very differing from which done by Harley Davidson producer utilizing customer community to increase involvement of consumer to customer loyality and product.
This research aim to know customer activity in community to customer loyality. This Research type is descriptive analysis with quantitative approach. Member community profile used to get picture about community member demography at segment 100 to 125 cc. Behavioral of customer measured with Perceived Used Value variable (PUV) to know consumer perception to product, and Customer Bonding variable to know consumer respond to producer activity entangling customer.
Population which is used in research is customer community owning vehicle of a kind that is. Honda Karisma. Yamaha Jupiter, and Suzuki Shogun 125. Technique intake of sampel incidently critical is so that obtained by the amount of responder counted 100 people.
From result of calculation of obtained by global PUV dimension of performance score equal to 6.28, durability 6.35. feature equal to 5.89, consistency equal to 5.67. design equal to 6.06, reliability service equal to 5.97, responsiveness equal to 6.05, tangible equal to 5.68. esthetics equal to 5.87, value expressive self equal to 5.78. and amenity equal to 6.07.
Result of calculation at community bonding obtained by total score of awarennes bonding variable sub 4,20. relationship bonding equal to 4.09, community bonding equal to 4.23 and advocacy bonding equal to 4.09.
Recommendation from this research, that is needed bythe make-up of the quality of product, customer bonding activity, support at consumer community, and also reorganization at consumer community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22264
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darma Setiawan
"ABSTRAK
Piston, sebagai salah satu komponen utama kendaraan bermotor, mempunyai fungsi yang sangat penting untuk menghasilkan kinerja kendaraan bermotor agar prima. Melalui upaya pelapisan celup panas (coating by hot dipping), kinerja piston dapat ditingkatkan sebagai akibat berkurangnya gaya gesekan dengan Binding silinder ruang bakar, terlebih untuk kendaraan bermotor baru. dengan mencelupkan piston yang telah melalui proses pembersihan ke dalam fluida pelapis, terdiri dari campuran yang ditakar komposisinya antara : air (liter) + potasium stanat (gram) + potasium hidroksida (cc) dan diatur antara waktu pelapisan dengan temperatur fluida pelapis, diperoleh kondisi piston baru dengan berbagai ketebalan lapisan pelapis. Uji gaya gesek melalui pendekatan teori Mekanika Fluida menunjukkan bukti bahwa, gaya gesek semakin mengecil dengan semakin menebalnya lapisan pelapis. Begitu pula terhadap kekerasan mikro lapisan pelapis, semakin mengecil dengan semakin menebalnya lapisan pelapis. Kondisi minimum didapat baik untuk gaya gesek maupun kekerasan mikro pada kombinasi pengaturan waktu pelapisan selama 195 detik, dan temperatur fluida pelapis sebesar 95 derajat Celcius. Kontribusi penelitian ini memberikan basil nyata memastikan pelapisan piston yang terbaik setelah dibandingkan dengan yang diterapkan di perusahaan tempat penelitian ini dimulai, dengan temperatur fluida pelapis 8d derajat Celcius dan waktu pelapisan 95 detik. Hal ini membuktikan bahwa pelapisan piston kendaraan bermotor penting.

ABSTRACT
Piston, as main component of vehicle has the important function to make the vehicle performance is prime. Through the coating by hot dipping, the performance of piston can be increased by the drop of friction force with the cylinder wall of combustion chamber, especially for new vehicle. By dipping the piston which has been cleaned in the coating fluid, composed from water (liter) stannate potassium (gram) + hydroxide potassium (cc), and set up between time of coating with the fluid coating temperature, we will have new piston with various thickness of coating. The experiment approach of friction farce by Fluid Mechanic theory, shows that the friction force is getting smaller as well as the coating Is getting thicker. Minimum condition can be get for friction force or micro hardness gn the combination of time switch of coating for 105 seconds, and coating of fluid temperature by 95 degrees Celcius. The result of this experiment contribute to make sure which piston coating is the best one, after being compared with the one applied in the company where this experiment started, with temperature of fluid coater is 80 degrees Celcius and time of coating is 95 seconds. The evidence shows that piston coating of vehicle is important.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>