Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162577 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jumadi Tangko
"This research was aimed gaining intormation wether the aspects of communication have pocitive influence towards productivity and performance of the lectures....."
[s.l.]: [s.n.], 2009
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Adhi Yuniarto L.Y.
"Dalam pengembangan sistem waktu nyata tahap analisis merupakan tahap yang cukup penting. Di tahap ini dilakukan analisis atas kebutuhan sistem dan kinerjanya. Setelah melewati tahap ini baru dapat disimpulkan layak tidaknya suatu sistem untuk dikembangkan baik dilihat dari segi teknis maupun biaya. Tahap analisis sering kali memakan waktu yang lama dengan sendirinya juga akan memakan biaya yang besar. Tesis ini berusaha menelaah teknik analisis dengan mempergunakan simulasi terhadap sistem yang telah diketahui spesifikasinya. Dengan cara simulasi ini diharapkan akan memperceat waktu pengembangan. Perangkat yang dipergunakan untuk simulasi dalam tesis ini adalah RaRaS yaitu suatu perangkat simulasi untuk pengembangan sistem waktu nyata yang mempergunakan metodologi pengembangan perangkat lunak Ward Mellor."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boma Baswara
"Pandemi COVID-19 diikuti dengan fenomena prasangka terhadap tenaga kesehatan dan banjir informasi di media terkait penyakit tersebut. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk melihat efek perbedaan jenis pesan (IV) pada prasangka
terhadap tenaga kesehatan (DV) dengan mediasi persepsi ancaman realistis dan simbolis (M). Pesan dalam penelitian ini dimanipulasi pada aspek format pesan (naratif, statistik) dan ancaman yang ditekankan dalam pesan (realistis, simbolis).
Penelitian dilakukan secara survei-eksperimental daring between-subject. Partisipan penelitian berjumlah 550 orang warga daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Partisipan secara acak dikelompokkan ke dalam salah satu kondisi, yaitu pesan statistikal, naratif ancaman realistis, naratif ancaman simbolis, dan satu kelompok kontrol. Setelah membaca teks stimulus penelitian, dilakukan pengukuran pada tingkat persepsi ancaman COVID-19 dan juga prasangka terhadap tenaga kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok dalam kondisi naratif ancaman simbolis memiliki prasangka terhadap tenaga kesehatan yang lebih rendah secara signifikan jika dibandingkan dengan kelompok lainnya. Selain itu, tidak ditemukan efek perbedaan format pesan dan peran mediasi persepsi ancaman COVID-19 dalam pembentukkan prasangka terhadap tenaga kesehatan. Hasil ini mengindikasikan bahwa pesan tentang penyakit tidak selalu mengaktivasi mekanisme behavioral immune system (BIS), namun juga memiliki potensi untuk mendeaktivasi mekanisme BIS, bergantung pada penekanan gambaran dampak penyakit di dalam pesan.

The COVID-19 pandemic is followed by cases of prejudice against healthcare workers and informations flooding in the media about the disease. This research was conducted to examine the effects of message type (IV) on prejudice against healthcare workers (DV) mediated by realistic dan symbolic threat perceptions (M). Message type was manipulated in two aspects, which were message format (narrative, statistical) and the threats emphasized in the message (realistic,
symbolic). Online between-subject survey-experimental design was employed to 550 participants resided in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi (Jabodetabek) areas. Participants were randomly assigned into one of four conditions which were statistical message, realistic threat-narrative message, symbolic threat-narrative message and control gorup. After reading the stimulus, their COVID-19 threat perception and prejudice level on healthcare workers were measured. Result showed that the group exposed to symbolic threat-narrative message had significantly lower prejudice compared to the other conditions. Moreover, there was no significant difference between message format. The mediating role COVID-19 threat perception in forming prejudice against healthcare workers did not showed as well. This result indicates that information about diseases can both activate behavioral immune system mechanism (BIS) and deactivate the mechanism, depending on the emphasis put on the disease impacts pictured in the message.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Fitri
"Pada skipsi ini dibuat dirancang bangun perangkat yang dapat mendeteksi ketinggian di ombak, temperatur dan kelembaban di laut dengan menggunakan layanan fasilitas SMS sebagai bentuk komunikasi. Alat ini terdiri dari GPS dan sht11 yang merupakan perangkat sensor yang kemudian diolah oleh mikrorontroler yang selanjutnya data dikirim melalui telepon selular. Dimana GPS akan menghasilkan ketinggian posisi, sedangkan SHT akan menghasilkan keluaran berupa besaran temperatu dan kelembaban ruang sekitar. Data GPS dan SHT11 diterima mikrokontroler untuk diolah untuk dibentuk dalam format SMS. Format SMS ini digunakan komunikasi AT-Command HP yang selanjutnya akan diolah Komputer untuk dapat ditampilkan berupa ketinggian posisi, kelembababan dan temperatur dari perangkat sensor tadi.
Dari hasil percobujicoba didapatkan data yang berbeda ha ini disebabakan antaralain: dari jumlah satelit yang tidak pernah sama setiap data yang ditangkap receiver GPS, factor tingkat keakurasian yang membedakan data sntara receiver GPS dengan data yang ada di telepon selular. Untuk menetralisi hal tersebut diperlukan differensial dan dibutuhkan GPS yang nilai keakurasianya lebih tinggi.

Had designed and constructed the equipment can be measure the sea height wave, and the sea humidity the SMS facility for communication. The equipment was consisting of GPS andSHT11 there is the sensor equipment mix microcontroller and couple of all telephone cellular. GPS produce height position and the SHT11 generate temperature and humidity circumstance. The GPS data and SHT data the receive microcontroller and process them to the SMS format. Set format terminal cellular phone using the SMS facility to receiving HP. Using the AT-Command the data SMS receive by computer and the computer send the regarding level height, temperature and the sensor equipment.
The experiment result capture the level the real measure and measuring GPS and computer once difference in others. The problem happen due to of the GPS satellite on also accurate GPS receives.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40418
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Irianto
"Dalam konteks hubungan antara SMS dan penyedia konten, ada dua cara yang digunakan untuk menyampaikan pesan, yaitu Pull dan Push. Dalam skenario Pull pengguna akan mengirim keycode tertentu kemudian sistem milik penyedia konten akan merespon dengan mengirimkan konten yang diminta. Sedangkan pada skenario Push penyedia konten akan melakukan broadcast konten ke kumpulan nomor yang terdaftar.
Kebanyakan penyedia konten akan mem-broadcast konten mereka begitu saja tanpa memiliki mekanisme untuk mengontrol proses, status pengiriman, serta tingkat kesuksesan pengiriman itu sendiri. Berkaitan dengan hal tersebut maka skripsi ini dibuat yaitu untuk merancang bangun suatu sistem yang mempunyai kemampuan untuk mengendalikan proses push/broadcast, sehingga saat kondisi jaringan di sisi operator sedang sibuk broadcast dapat dihentikan sementara untuk dapat dilanjutkan kemudian saat kondisi memungkinkan.
Dari hasil skripsi ini tergambar bahwa tingkat keberhasilan proses broadcast (push) ditentukan oleh beberapa kondisi, diantaranya adalah cara broadcast serta waktu saat broadcast dilakukan. Dua hal ini adalah parameter yang bisa dimonitor dan dikendalikan. Dari hasil pengujian dan analisa didapat bahwa proses push tanpa delay (cara broadcast dilakukan, waktu idle antara dua proses pengiriman yang berurutan) yang dilakukan pada peak-hour (waktu saat broadcast dilakukan) hanya memiliki success-push-rate rata-rata sebesar 37%, sedangkan jika cara yang sama dilakukan diluar peak-hour maka success-push-rate akan meningkat menjadi rata-rata 96%. Jika cara broadcast diubah dengan menambahkan delay 1 detik saja, maka success-push-rate akan meningkat menjadi 100%, dan hasil ini tidak terpengaruh oleh waktu saat broadcast dilakukan, saat peak-hour atau diluar peak-hour.

In relationship between SMS and content provider, there is two ways that related to how a content delivered to end user, Pull and Push. Pull process is initiated by end-user as they send specific-and-predefined keycode to content provider system, the system will reply back with requested information. In Push scenario, system will initiate the process to broadcast a content to several registered number.
Most of content providers are directly broadcast their contents as it is without having a mechanism that could monitor the process itself. In that context this paper come up with the idea to design and implement the system with such capability. So during broadcast contents when network condition going unpredictably-high traffic the system can hold the push process temporarily and resume the process later, when the network traffic in more acceptable condition.
Result from this paper give some quantitive figure that shows that the level of succesfulness of broadcast/push process is tightly-related with several conditions, two of them are how the push process executed and when push process executed. These are two parameters that can be monitored and controlled. From some testing and data analysis it revealed that a push process without a delay (idle time between two consecutives send message, related to how push executed) during a peak-hour (related to when the push executed) suggested averagely 37% in success-push-rate, but when the same way of push is executed during a non peak-hour time then the success-push-rate positively increase to averagely 96%. If we change the way of push process is being executed by adding 1 second delay, the success-push-rate would stay at 100% regardless when the push is executed, during peak-hour or not."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40404
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihite, Alfonso Brolin
"ABSTRAK
Pemilu konvensional memiliki banyak kekurangan, beberapa di antaranya adalah perhitungan real count yang lama, biaya pencetakan kertas surat suara dan biaya distribusinya baik dari pusat ke daerah maupun sebaliknya yang besar, kemungkinan terjadinya kekurangan kertas suara saat pemilu berlangsung, kemungkinan terjadinya kecurangan terjadi karena satu orang memberikan suara lebih dari satu kali, dan lain-lain. Melihat hal tersebut, penggunaan teknologi e-voting dalam proses pemilihan umum (pemilu) diyakini dapat membuat penyelenggaraan pemilu menjadi efektif dan efisien. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan skema verifikasi dan validasi e-voting yang dapat mengatasi masalah-masalah yang mungkin terjadi dalam pemilu konvensional tersebut dan tetap memenuhi asas-asas yang terdapat dalam pemilu di Indonesia, yaitu Luber Jurdil (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil). Sistem e-voting dilengkapi dengan e-recap yang juga berfungsi untuk verifikasi suara sehingga seluruh masyarakat dapat melihat, memeriksa, dan mengontrol hasil dari sistem e-voting ini. Skema e-voting dan e-recap ini berbasis penerapan Message Authentication Codes (MAC) dan Public Key Infrastructure (PKI) dengan tujuan pada hasil rekapitulasi, tidak tercantum siapa pemilih dan suara yang diberikan sehingga tetap memenuhi asas rahasia dalam pemilu, namun seluruh suara dapat terkumpul dan terverifikasi kebenarannya. Pemilih sendiri bisa melakukan verifikasi terhadap suara yang telah diberikan agar tidak ada modifikasi suara saat masuk ke sistem e-recap sehingga pemilu tetap dapat berlangsung transparan, akuntabel, dan dapat diuji oleh publik. Penelitian ini melakukan pembuktian skema dengan menerapkan algoritma HMAC yang dikonstruksi dengan fungsi hash SHA3. Hal ini dilakukan sebagai pembuktian apakah terdapat collision pada skema e-voting dan e-recap yang menggunakan algoritma HMAC SHA3-256. Hasil pembuktian menyatakan bahwa dengan 10 juta sampel yang digunakan, tidak ditemukan collision pada skema e-voting dan e-recap yang menggunakan algoritma HMAC SHA3-256. Hal tersebut menunjukkan bahwa skema verifikasi dan validasi pada e-voting dan e-recap ini tidak akan menimbulkan collision sehingga masing-masing pemilih akan mendapatkan vote code yang unik. Dengan begitu, diharapkan dengan skema verifikasi dan validasi pada e-voting dan e-recap ini, pemilu secara konvensional dapat diganti dengan sistem e-voting, namun tetap memenuhi asas-asas yang terdapat dalam pemilu, yaitu Luber Jurdil (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil). Selain itu, pemilu tetap dapat berlangsung transparan, akuntabel, dan dapat diuji oleh publik.

ABSTRACT
Conventional elections have many shortcomings, some of them are the calculation of a real count that takes a long time, the big costs of printing ballot papers and distribution costs both from the center to the regions and vice versa, the possibility of ballot paper shortages during the election, the possibility of fraud occurs because one person votes more than once, et cetera. Seeing this, the use of e-voting technology in the general election process is believed to be able to make the election effective and efficient. This research aims to develop an e-voting verification and validation scheme that can solve these problems that might occur in conventional elections and still fulfill the election principles of Indonesia, namely Direct, General, Free, Confidential, Honest, and Fair. The e-voting system is equipped with an e-recap system which has a function for ballot verification so that all of the people can see, examine, and control the results of this e-voting system. This e-voting and e-recap scheme is based on the application of Message Authentication Codes (MAC) and Public Key Infrastructure (PKI) with the aim is in the recapitulation results, there is not listed who the voters are and the votes given so that they still fulfill the confidential principles in elections, but all votes can be collected and verified. The voters themselves can verify the vote that has been given, so that there is no vote modification when entering the e-recap system. Thus, the election can be transparent, accountable, and can be examined by the public. This research proves the scheme by applying the HMAC algorithm which is constructed with the SHA3 hash function. This is done as a proof whether there is a collision in the e-voting and e-recap scheme using the HMAC SHA3-256 algorithm. The results show that with 10 million samples used, no collision was found in the e-voting and e-recap scheme using the HMAC SHA3-256 algorithm. This shows that the verification and validation scheme in e-voting and e-recap will not cause collisions so that each voter will get a unique vote code. Thus, it is expected that with this verification and validation scheme on e-voting and e-recap, conventional elections can be replaced with an e-voting system, but still fulfill the election principles of Indonesia, such as Direct, General, Free, Confidential, Honest, and Fair. In addition, the election can still be transparent, accountable, and can be examined by the public."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhan Afwan Mutasodirin
"

Indonesia memiliki potensi pengumpulan Zakat, Infak, dan Sedekah (zis) yang besar. Namun, potensi tersebut belum dapat dimaksimalkan dengan baik. Kurangnya kesadaran masyarakat dan kepercayaan kepada pengelola zis menjadi penyebab rutinitas membayar zis belum terbangun di masyarakat. Salah satu upaya untuk meningkatkan pembayaran zis adalah memberikan pesan pengingat untuk membayar zis. Penelitian ini menganalisis pengaruh message framing, media richness, dan message evidence pada pesan pengingat terhadap pembayaran zis. Lingkup penelitian ini meliputi pembayaran zis pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sebagai lembaga resmi yang berwenang mengelola zis tingkat nasional. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan factorial design 2 (message framing : religious value vs social value) x 2 (media richness : text vs text + image) x 2 (message evidence : high evidence vs low evidence). Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara online. Pengolahan data dilakukan pada 200 data responden dengan menggunakan metode analysis of variance. Penelitian ini mengungkapkan bahwa pemberian pesan religious value memiliki pengaruh lebih tinggi terhadap intensi untuk loyal dibandingkan pesan social value.  Pesan dengan text + image lebih meningkatkan kepercayaan terhadap organisasi dibandingkan pesan dengan text. Selain itu, pesan high evidence meningkatkan kepercayaan terhadap organisasi dibandingkan pesan low evidence. Lebih lanjut, pengaruh pesan dengan text + image dan high evidence memberikan pengaruh lebih besar pada kepercayaan terhadap organisasi. Pemberian pesan religious value, text + image, dan high evidence memiliki pengaruh lebih tinggi dari pesan social value terhadap intensi untuk loyal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap organisasi dapat meningkatkan intensi untuk loyal secara signifikan dan sebagai mediasi keseluruhan pengaruh media richness terhadap intensi untuk loyal. BAZNAS dapat menerapkan hasil penelitian ini sebagai upaya meningkatkan loyalitas pembayaran zis.


Indonesia has the big potential to obtain Zakat, Infaq and Alms (zis). However, this potential cannot be maximized properly. Lack of public awareness and trust in the management of zis is the reason for the routine of paying zis, which has not yet been developed in the community. One effort to increase zis payment is to provide a reminder message to pay zis. This study analyzes the effect of message framing, media richness, and message evidence on reminder messages on zis payments. The scope of this research includes the payment of zis at the National Amil Zakat Agency (BAZNAS) as an official institution authorized to manage zis at the national level. This study uses an experimental method with factorial design 2 (message framing: religious value vs. social value) x 2 (media richness: text vs. text + image) x 2 (message evidence: high evidence vs. low evidence). The study was conducted by distributing questionnaires online. Data processing was performed on 200 data respondents using the analysis of variance method. This study reveals that giving religious values has a higher influence on intention to loyal than social value messages. Text + image messages increase trust to organization more than text messages. In addition, high evidence messages increase trust to organization compared to low evidence messages. Furthermore, the effect of messages with text + image and high evidence gives a greater influence on trust to organization. The delivery of religious value, text + image, and high evidence messages has a higher influence than the message of social value on the intention to loyal. The results showed that trust to organization could significantly increase intention to loyal and mediate the overall effect of media richness on intention to loyal. BAZNAS can apply the results of this study as an effort to increase zis payment loyalty.

"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Alifah Umairah
"Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan pemasaran influencer telah meningkat secara eksponensial. Penelitian ini mengadopsi studi terdahulu untuk memahami mekanisme pemasaran influencer yang memengaruhi konsumen melalui media sosial. Dengan mengusulkan model nilai pengaruh media sosial untuk menjelaskan peran nilai iklan dan kredibilitas sumber, penelitian ini mengelola survei daring di antara 270 orang pengguna media sosial yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) berdomisili di wilayah Indonesia, beragama Islam, dan mengikuti setidaknya selama 6 bulan, 1 atau lebih akun Instagram dan/atau YouTube social media influencer muslim (bukan selebriti/tokoh publik media tradisional) yang sering mempromosikan produk-produk halal dengan jumlah pengikut minimal 1.000. Hasil pemodelan jalur partial least square (PLS) menunjukkan bahwa nilai keinformatifan dari konten yang dihasilkan influencer, keahlian, sifat dapat dipercaya, dan daya tarik influencer secara positif memengaruhi kepercayaan konsumen pada konten promosi produk halal, yang kemudian memengaruhi kesadaran merek dan niat pembelian.

In the past few years, the use of influencer marketing has increased exponentially. This study adopts previous studies to understand the influencer marketing mechanism that influences consumers through social media. By proposing a social media influence value model to explain the role of message value and source credibility, this research manages an online survey among 270 social media users who are Indonesian citizens who live in Indonesia, are muslims, and have been following for at least 6 months, 1 or more Instagram and/or YouTube account(s) of muslim social media influencers (not celebrities/public figures from traditional medias) who often promote halal products with a minimum number of followers of 1.000. The results of partial least square (PLS) path modeling show that the informativeness value of the content produced by influencers, expertise, trustworthiness, and attractiveness of influencers positively influence consumer trust towards halal product promotional content, which then influences brand awareness and purchase intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risa Andiani
"Menurut Kahneman dan Tversky dalam Prospect Theory (1979), manusia menempatkan nilai yang lebih besar untuk menghindari kerugian daripada menerima keuntungan. Ada dua message framing yang digunakan sebagai alat promosi dalam pemasaran: loss-framed message yang menekankan kerugian seseorang untuk tidak melakukan suatu tindakan dan gain-framed message yang berfokus kepada manfaat dari melakukan tindakan tertentu.
Kedua message framing disini diterapkan pada kasus pemasaran kartu kredit, dimana lossframed message dan gain-framed message dibandingkan dalam hal seberapa baik mereka untuk mempengaruhi intensi responden promosi untuk mendaftar kartu kredit. Lalu, intensi untuk mengajukan permohonan kartu kredit dibawah loss-framed message atau gain-framed message diukur menurut tingkat financial literacy dan risk-attitude seorang responden.
Studi ini mengumpulkan sampel di Indonesia dan Amerika Serikat. Setiap responden diberi simulasi pesan promosi dengan gain-framed atau loss-framed dan kemudian diminta untuk mengisi kuesioner tentang intensi untuk mendafta, tingkat financial literacy, risk-attitude, dan pertanyaan tambahan tentang kartu kredit. Ditemukan bahwa loss-framed message berhasil untuk mendapatkan intensi untuk mendaftar yang lebih tinggi di Indonesia tetapi pesan gain-framed message mendapatkan intensi untuk mendaftar yang lebih tinggi di Amerika Serikat. Dalam analisa dan diskusi, terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas loss-framed message dan gain-framed message.

According to Kahneman and Tversky?s Prospect Theory (1979), people place a greater value upon avoiding loss than upon receiving gain. There are two types of message framing used in product promotion: the loss-framed message that emphasizes the losses a person may incur for not performing an action and the gain-framed message that focuses on the benefits of performing a specific action.
These two types of message framing are here applied to the case of credit card marketing, where a loss-framed promotion message and a gain-framed promotion message are compared in terms of how well they influence intention of the promotion respondents to apply for a credit card. Additionally, the intention to apply for a credit card under a loss-framed or gain-framed message is assessed with reference to the respondents? financial literacy level and risk-attitude level.
The study collected samples in Indonesia and the USA. Each respondent was given a credit card promotion simulation message with a loss-framed and a gain-framed message and then asked to complete a questionnaire on intention to apply, financial literacy, risk attitude, and additional questions about credit cards. It is found that loss-framed message is shown to obtain more intention to apply in Indonesia but the gain-framed message engendered greater intention to apply in the USA. In the discussion and analysis, we specified factors that may influence the effectiveness of a loss-framed message and gain-framed message."
Depok: Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2015
S60706
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>