Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6286 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Radtya
2011
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Carrageenan are natural hydrocoloid which are used as gelling agent, suspending agent,emulsifer and stabilizer
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriani
"Industri es krim Indonesia mempunyai potensi yang besar untuk berkembang. Hal ini ditandai dengan makin banyaknya tempat-tempat dan counter-counter es krim yang tersebar di pusat-pusat perbelanjaan. Diantara Persaingan yang ketat antara produk-produk es krim lokal, terdapat 3 merek yang produknya dikenal luas dan cukup banyak dikonsumsi masyarakat. Ketiga merek es krim ini (Wall?s, Carnpina, dan Meiji Indoeskrim) mempunyai distribusi yang luas untuk produk-produknya, Memenuhi kebutuhan dan kepuasni konsumen adalah tujuan pemasaran perusahaan. Untuk ¡tu penting bagi perusahaan memahami persepsi, preferensi dan keinginan konsumennya.
Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui atnbut-atribut es krim dan tingkat kepentingannya, (2) mengetahui persepsi dan preferensi konsumen terhadap 3 merek es krim (Wall?s, Campina, Meiji Indoeskrim), dan (3) mengetahui atribut yang diinginkan konsumen terdapat pada es krim yang dikonsumsinya.
Pada penetitian ini menggunakan convenience sampling sebagai metode pengambilan sampel, Responden yang diambil sebagai sampel adalah konsumen berusia 13 tahun keatas dan pernah mengkonsumsi ketiga merek es krim (Wall?s, Campina, Meiji Indoeskrim), serta berlokasi di Jakarta dan Depok. Ada 4 metode analisis data yang dipakal, yaltu : analisa deskriptif, analisa asosiatif, analisa inferensial dan analisa faktor.
Dari penelitian eskploratori diperoleh hasil bahwa terdapat 10 atribut es krim yang dipertimbangkan konsumen dalam mengkonsumsi produk ini, meliputi variasi jenis rasa, kesesuaian rasa yang mengacu pada rasa manis dan kombinasi 2 rasa atau lebih, kelembutan, kemudahan memperoleh, bentuk, desain kemasan, harga, iklan, variasi ukuran dan warna. Dan kesepuluh atribut tersebut, maka atribut kesesuaian rasa dan kelembutan dianggap penting oleh responden.
Penelitian terhadap perilaku konsumen dalam mengkonsumsi es krim menghasilkan es krim merek Wall?s sebagai merek yang paling sering dikonsumsi. Alasan kenikmatan merupakan alasan yang terbanyak dipilih responden dalam mengkonsumsi es krim. Konsumen paling sering mengkonsumsi es krim sebagai cemilan dan tempat untuk membelinya paling banyak di warung/toko dekat rumah. Jumlah konsumsi es krim rata-rata responden perbulannya adalah sebanyak 1-2 kali. Dari sekian banyak rasa es krim, maka es krim rasa cokiat adalah menjadi pilihan pertama oleh sebagian responden. Sedangkan untuk bentuk es krim bentuk stik merupakan pilihan pertama untuk dibeli.
Dalam penelitian mengenai persepsi konsumen terhadap 3 merek es krim, maka hasilnya menunjukan Wall?s memiliki citra yang baik bahkan terbaik untuk atribut-atribut variasi jenis rasa, ikian, bentuk cone, kemudahan memperoleh dan kelembutan. Sedangkan es krim merek Campina memiliki kesesuaian rasa yang dianggap telah sesuai dengan yang diinginkan konsumen, produk es krimnya lembut, mudah diperoleh dan variasi jenis rasanya beragam. Dan untuk Meiji lndoeskrim, kesesuaian rasanya sama dengan dengan kedua merek lainnya, namun responden menganggap kelembutannya sedang, kemudahan memperolehnya biasa saja dan variasi jenis rasanya beragam.
Konsumen menginginkan atribut yang ada pada produk es krim yang dikonsumsinya adalah rasa yang kaya unsur alaminya dibandingkan dengan unsur kimianya, kandungan lemak dalam produk rendah dan tidak mudah mencair.
Wall's dapat menjalankan strategi-Strategi baru untuk mempertahankan posisinya sebagai yang terbaik dan tak kalah penting adalah melakukan pengawasan terhadap penerapan strategi tersebut. Untuk Campina., perusahaan sebaiknya melakukan pengembangan produknya, seperti menghasilkari produk yang ditujukan untuk segmen remaja dan dewasa Selain itu dennan melakukan promosi yang gencar dan memperluas pemasaran Sedangkan unluk MCI Indoeskrim dapat melakukan promosi yang menonjolkan diferensiasi produk yang dimilikinya. selain dari inovasi terus-menerus pada produknya dan memperluas distribusi.
Untuk mernenuhi tuntutan konsumen terhadap atnibut yang diinginkan mereka, maka perusahaan dapat melakukan hal-hal, yaitu memerbanyak penggunaan bahan-bahan alami dalam produksinya. seperli pewarna, essence/sari, menghasilkan produk dengan kandungan lemak rendah dan memperluas area pemasaran dengan memperbanyak, freezer-freezer dan armada penjualan keliling serta menggunakan es kering untuk produkriya yang ingin dibawa konsumen ke rumah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T1805
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardita Febrini Asweva
"Dalam melakukan penelitian, Campina akan dipergunakan sebagai subjek penelitian. Hal ini karena Campina sebagai salah satu perusahaan es krim terkemuka di Indonesia, membutuhkan analisis yang kompleks dalam mengembangkan perencanaan pemasarannya. Selain itu, hal lain yang menarik dari Campina adalah luasnya target pemasaran bagi Campina, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji lingkungan eksternal dan internal Campina saat ini dengan menggunakan analisis "SWOT" dan "PESTLE". Selain itu, rencana pemasaan akan dikembangkan berdasarkan temuan ini, dengan menggunakan teori "Marketing Mix". Pada bagian pertama, penjelasan mengenai latar belakang penelitian akan dijabarkan untuk memberikan gambaran kepada pembaca mengenai penelitian ini . Bagian ini akan dibagi menjadi dua, yaitu latar belakang mengenai perencanaan marketing (definisi) dan latar belakang perusahaan. Selanjutnya, teori akan dipaparkan pada bagian selanjutnya. Penelitian ini akan menggunakan tiga teori: analisis "SWOT", analisis "PESTLE" dan "Marketing Mix". Peneliti akan menjelaskan hasil pada bagian berikut berikutnya dan menutup penelitian ini dengan kesimpulan. Kelemahan dan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut juga akan diuraikan pada bagian terakhir.

In examining the research, Campina will be taken into account as the research subject. It is because Campina, as one of the leading ice cream company, potentially require complex analysis in developing the marketing planning. Moreover, it is an interesting point for researcher to examine the variant market that it’s targeting. The purpose of this study is to examine Campina’s current external and internal environment by using SWOT and PESTLE theory. Furthermore, a market plan will be developed based on the findings of assessing the external and internal conditions, using the Marketing Mix theory. On the first part, an overview towards the research background will be elaborated to illustrate the reader about this research. The introduction will be divided into two parts, which are an overview about marketing planning itself and the company’s background. Move to the next part, theories will be described. This research will use three theories: SWOT analysis, PESTLE analysis and Marketing Mix. The researcher will explain the result and discussion in the next following parts and finished with conclusion. Weaknesses and recommendations for further research will also be elaborated in this particular section.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Glenda Triarta Komala
"Industri es krim nasional telah mengalami disrupsi selama lima tahun terakhir akibat masuknya pemain baru. Hal ini memberikan dampak negatif untuk pemimpin industri es krim nasional, Unilever Indonesia (U/LI). Dalam upaya untuk menekan dampak negatif tersebut, ULI membuat bisnis baru dengan pendekatan yang sama dengan para pemain baru. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana diversifikasi melalui unit bisnis sudah tepat ditinjau dari kondisi industri es krim nasional di tahun 2015 – 2018 dengan mengacu dari lima unsur pembentukan industri, tercapainya cost advantages ULI untuk unit bisnis barunya mengacu pada aktivitas pada rantai nilai, serta pengaruh penerapan sanksi distributor mikro terhadap arus kas dengan menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Melalui penelitian ini, ditemukan bahwa diversifikasi melalui Seru tepat dilakukan karena industri yang masih berpotensi untuk tumbuh, masih adanya cost-disadvantages dalam bisnis baru ULI, dan upaya perbaikan cost-disadvantages dengan hold order cukup signifikan dalam memperbaiki arus kas Seru.


For the last five years, several new market players have significantly disrupted Indonesia ice cream industry. This also brought a negative impact to the industy’s market leader, Unilever Indonesia (ULI). In order to lessen the severity of the impact, ULI has created a new business with a similar approach. This study is done to analyze how the industry has developed from 2015 -2018 in accordance to the five driving forces of industry, cost advantages of the new unit business with in accordance to value chain, and the impact of sanction, hold order, towards the micro distributors with Wilcoxon Signed Rank Test. From this study, researcher found that the diversification through Seru is in parallel with the industry’s condition, found there are several cost-disadvantages on ULI’s new business, and the implementation of hold order as a sanction to Juragan is significant to lessen ULI’s debt.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fahrul Rizal
"Penjagaan kualitas dari produk obat menjadi peran penting apoteker dalam pengiriman oleh PBF karena waktu yang ditempuh berbeda-beda tergantung pada jarak tujuan dan jenis transportasi yang digunakan. Salah satu parameter kualitas produk obat adalah suhu yang harus tetap berada pada rentang 8 – 25oC yang sedang diusahakan oleh PT Enseval Putera Megatrading DC3 Cikarang dengan melakukan validasi pengiriman menggunakan kemasan Polyurethane Insulated Container. Jarak tujuan yang ditempuh hingga 3 hari dengan transportasi darat menyebabkan waktu penjagaan kualitas selama 22 jam dengan kemasan tersebut menjadi tidak relevan sehingga dilakukan optimasi media pendingin dalam kemasan menggunakan konfigurasi Ice Gel Pack 6 Beku dan 4 Beku-4 Dingin melalui proses penyiapan Ice Gel Pack beku dan dingin, conditioning hingga suhu target 8 – 25oC, pengkonfigurasian Ice Gel Pack dan produk dummy, penempatan Insulated container pada area staging, monitoring suhu selama 4 hari, serta penyajian diagram garis dan pengolahan data minimum, maksimum, dan rata-rata. Berdasarkan proses tersebut, kedua konfigurasi Ice Gel Pack tersebut belum mampu mempertahankan suhu target sehingga perlu adanya optimasi lanjutan.

Maintaining the quality of drug products is an important role of pharmacist in shipping by Pharmaceutical Wholesalers because the time taken varies depending on the destination distance and the type of transportation used. One of the quality parameters of drug products is the temperature that must remain in the range of 8-25oC which is being endeavored by PT Enseval Putera Megatrading DC3 Cikarang by validating shipments using Polyurethane Insulated Container packaging. The destination distance traveled up to 3 days by land transportation causes the 22-hour quality maintenance time with that packaging to be irrelevant so that the optimization of the cooling media in the packaging using the Ice Gel Pack 6 Frozen and 4 Frozen-4 Cold configuration through the process of preparing frozen and chilled Ice Gel Pack, conditioning to the target temperature of 8-25oC, configuring Ice Gel Pack and dummy products, placing the Insulated container at staging area, monitoring the temperature for 4 days, and presenting line diagrams and processing minimum, maximum, and average data. Based on this process, the two Ice Gel Pack configurations have not been able to maintain the target temperature so further optimization is needed."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuar Indah Pratiwi
"Krim berbasis setil alkohol-stearil alkohol memiliki resiko tinggi mengalami pengembangan yang ditandai dengan adanya gelembung udara pada bulk. Tujuan dari pengamatan ini adalah untuk mengetahui waktu pengaplikasian vakum yang optimal terhadap kejadian pengembangan krim berbasis setil alkohol-stearil alkohol. Sampel pengamatan terdiri dari enam produk dengan variasi waktu vakum selama lima dan delapan menit. Pengamatan dilakukan di bawah kaca objek dengan pengambilan sampel pada saat basis krim telah memadat (pada suhu 50°C) sebelum divakum; basis krim setelah divakum; setelah vakum ke-2 (pencampuran zat aktif ke basis krim); setelah pencampuran akhir (ad purified water); sampel bulk dinaikkan ke hopper dan sampel bulk setelah diaduk selama 30 menit. Produk dengan waktu vakum lima menit tidak mengalami kendala berarti yang mengganggu proses penurunan bulk ke wadah penyimpanan maupun saat akan difilling. Sementara produk dengan waktu vakum delapan menit didapati masalah baru yaitu bulk krim sulit turun untuk dipindahkan ke wadah penyimpanan. Gelembung udara yang dihasilkan pada bulk yang divakum selama delapan menit berukuran lebih kecil dan lebih sedikit dibandingkan dengan pengaplikasian vakum selama lima menit. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pengaplikasian vakum selama lima menit lebih direkomendasikan.

Cetyl alcohol-stearyl alcohol-based creams have a high risk of development, characterized by the presence of air bubbles in the bulk. The purpose of this observation was to determine the optimal vacuum application time for the development of cetyl alcohol-stearyl alcohol-based creams. The observation sample consisted of six products with variations in vacuum time of between five and eight minutes. Observations were made under the glass object by sampling at a time when the cream base had solidified (at 50°C) before vacuum; cream base after vacuum; after the 2nd vacuum (mixing of the active substance into the cream base); after final mixing (ad purified water); the bulk sample is raised to the hopper and the bulk sample is stirred for 30 minutes. Products with a vacuum time of five minutes do not experience significant problems that interfere with the process of lowering bulk to storage containers or when they will be filled. While products with a vacuum time of eight minutes found a new problem, bulk cream was difficult to go down to be moved to storage containers. The air bubbles produced in bulk vacuuming for eight minutes are smaller and less dense than those produced in vacuuming for five minutes. Therefore, it can be concluded that the application of a vacuum for five minutes is more recommended."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yafi Rahmad Oktafian
"Ice slurry merupakan media pendingin ikan dengan kualitas pendinginan yang merata, partikel es yang tidak merusak ikan,dan suhu pendinginan dibawah 0 derajat. Hal ini membuat nelayan dapat menjaga kualitas ikan agar tetap segar dan tidak mengalami pembusukan selama berada di atas kapal. Penelitian kali ini akan bertujuan untuk mengimplementasikan ice slurry generator untuk kapal ikan 25 GT. Penelitian ini mencakup penggambaran layout untuk peletakan Ice slurry generator dan analisa investasinya dengan mencari nilai break even point, net present value, dan internal rate of return. Pemasangan ice slurry generator bertujuan untuk memenuhi kebutuhan es pada kapal ikan 25 GT sebanyak 465 kg/hari. Kapal pada penelitian ini memiliki panjang 16.5 m, lebar 4.47 m dan tinggi 1.69 m dengan displacement 50104 Ton. Kapal ini terdiri dari 2 palkah ikan yang nantinya akan diisi ikan yang didinginkan oleh ice slurry. Hasil dari penelitian ini adalah gambar layout peletakan ice slurry generator di kapal ikan dan hasil analisa investasinya. Dari hasil analisa investasi didapat bahwa pemilik kapal ikan 25 GT dengan ice slurry generator dapat mencapai titik break even point pada trip ke 88 atau selama 2 tahun 6 bulan dari awal investasi dilakukan. Nilai net present value dengan bunga 12 % yang didapatkan sebesar Rp.1.946.895.697 yang berarti investasi layak dilakukan (NPV>0). Nilai IRR yang didapat dari penelitian ini sebesar 35.58 % yang artinya investasi layak dilakukan karena lebih besar dari pada bunga pinjaman (12%).

Ice slurry is a fish cooling media with an even cooling quality, ice particles that do not damage fish, and cooling temperatures below 0 degrees. This makes the fishermen can maintain the quality of the fish so that it remains fresh and does not experience decay while on the boat. This research will aim to implement an ice slurry generator for 25 GT fishing vessels. This study includes a description of the layout for the laying of the Ice slurry generator and investment analysis by finding the break even point value, net present value, and internal rate of return. The installation of the ice slurry generator aims to meet the needs of ice on a 25 GT fishing vessel totaling 465 kg / day. The ship in this study has a length of 16.5 m, width 4.47 m and height 1.69 m with displacement of 50104 tons. This ship consists of 2 fish hatches which will later be filled with fish which are cooled by ice slurry. The results of this study are the layout picture of laying ice slurry generator on a fishing vessel and the results of investment analysis. From the investment analysis it is found that the owner of a 25 GT fishing vessel with an ice slurry generator can reach the break even point on trip 88 or for 2 years and 6 months from the initial investment. The net present value with an interest of 12% is Rp. 1.946.895.697 which means that the investment is feasible (NPV> 0). The IRR value obtained from this study is 35.58% which means the investment is feasible because it is greater than the loan interest (1).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Permana
"Energi merupakan syarat bagi kehidupan manusia.Dengan persediaannya yang terbatas serta terikat dengan dampak negatif akibat Penggunaannya,usaha pengembangan energi alternatif dan konservasi energi akan sangat dibutuhkan.Salah satu sumber energi aplikatif dan produktif saat ini adalah ice slurry.Ice slurry merupakan campuran atau suspensi dari kristal-kristal es, air, dan suatu zat aditif,seperti glycol, garam, maupun alkohol. Ice slurry banyak digunakan terutama sebagai media pendinginan alternatif menggantikan penggunaan refrigerant,media pengawetan,dan juga diaplikasikan dalam bidang kedokteran.Kebutuhan yang tinggi akan ice slurry ini karena ice slurry memiliki luas permukaan yang besar sehingga meningkatkan efektif perpindahan panas, bersifat layaknya liquid sehingga dapat dipompa melalui suatu sistem pemipaan atau bahkan disimpan dalam suatu storage.Untuk itulah perlu dikembangkan ice slurry generator sebagai alat penghasil ice slurry, yang menggunakan sistem refigerasi dimana efek pendinginan yang dihasilkan digunakan untuk membuat bahan baku tertentu menjadi ice slurry.Penelitian dilakukan untuk mengkarakterisasi sistem yang telah dirancang bangun,dengan menggunakan bahan baku utama air,ditambah dengan aditif seperti diethylene glicol dan cream.Dalam pelaksanaannya,dilakukan perhitungan coeffisient of performance sistem,analisa perancangan sistem beserta Komponennya.Dari karakterisasi diperoleh bawah dengan menggunakan air,dan ditambah aditif DEG 6% -10%,dan cream diperoleh COP antara 3,14 -3,51, dengan derajat superheat yang diperoleh antara 23°C-27°C sedangkan derajad superheat yang diperoleh antara 3°C - 5°C. Volume bahan baku ideal yang disarankan untuk pembuatan ice slurry ini adalah 6 liter sampai 9 liter.

Energy, one of most important thing in human life. With the limitation of source and based on effect will be carried out, the development of alternative energy and also conservative energy is needed. One of them is ice slurry. Ice slurry is suspension of crystal, water, and additive like glycol, salt, or alcohol to reduce freezing point of solution. Ice slurry is available used as secondary cooling replacing the used of refrigerant, for storage, and also used in medical treatment. The need of ice slurry based on its properties, such as high fluidizat ion of contact that maximize heat transfer, looks alike liquid that can be pumped and storage. That's why, ice slurry generator is needed to produce ice slurry using a refrigeration system. The aim of this research is to characterize the system, with water and additive like diethylene glycol (DEG) and cream to produce ice slurry. Research done by calculating coefficient of performance (COP), analyzing the design include components of system. Using water, DEG 6% until 10%, and cream as raw substance, known that COP system between 3,14 - 3,51. degree of superheat 23°C - 27°C, and subcooled 3°C - 5°C. The ideal volume of raw substance of ice slurry for this system is 6-9 liter."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>