Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5023 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Menjelaskan kebijakan terigu selama kurang lebih 40 tahun, kebijakan dirumuskan dalam kebijakan diversifikasi pangan berbasis tepung non beras dan non terigu, terutama yang bersumber dari dalam negeri. Walaupun tujuan semula pengenalan terigu untuk mengurangi permintaan beras, tetapi impor gandum sebagai bahan baku terigu saat ini jumlahnya cukup besar dan diperlukan devisa cukup banyak. Oleh karena itu, sudah saatnya ada upaya untuk mengerem laju pertumbuhan kenaikan impor gandum.
Salah satu kebijakan yang perlu ditempuh adalah dengan menaikkan bea masuk impor gandum dan terigu pada tingkat yang merangsang berkembangnya bahan baku tepung dalam negeri baik dari gandum domestik maupun dari tanaman nongandum. Untuk menunjang kebijaksanaan tersebut perlu didukung oleh gerakan masyarakat pengembangan bahan baku tepung baik yang berasal dari biji-bijian dan umbi-umbian, maupun dari tanaman pohon-pohonan dan buah-buahan. Indonesia kaya akan sumber bahan baku tepung, maka dengan komitmen semua pihak, baik pemerintah, DPR maupun masyarakat diharapkan terwujud gerakan masyarakat pengembang bahan baku tepung nonterigu."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Choirunnisa Maharani Fauzi
"Dengan meningkatnya konsumsi dan pertumbuhan industri frozen food mendorong pemerintah untuk memperhatikan kehalalan dari produk frozen food. Penelitian ini berupaya untuk menganalisis kesasaran halal generasi Z tentang pengetahuan rantai pasokan halal terhadap niat membeli produk frozen food halal. Penelitian ini mengumpulkan data primer melalui survey yang disebarkan secara online ke seluruh Indonesia. Data yang diolah menggunakan metode PLS-SEM dengan menggunakan software SmartPLS 3. Ditemukan bahwa halal supply chain knowledge (HSC) dengan sertifikasi halal memberikan pengaruh positif siginifikan terhadap niat beli produk frozen food halal di kalangan generasi Z, sedangkan Religiusitas (R) tidak memberikan pengaruh secara signifikan. Variabel Halal Awareness (HA) yang memoderasi pengaruh variabel yang diuji ditemukan bahwa Halal Awareness (HA) dapat memoderasi pengaruh Halal Supply Chain Knowledge (HSC) dan Sertifikasi Halal (SH) terhadap Niat Beli (NB). Sedangkan dalam konstelasi pengaruh antara Religiusitas (R) terhadap Niat Beli(NB), Halal Awareness (HA) tidak memoderasi secara signifikan.

With the increasing consumption and growth of the frozen food industry, it encourages the government to pay attention to the halalness of frozen food products. This study seeks to analyze Generation Z's halal intentions about halal supply chain knowledge on the intention to buy halal frozen food products. This research collects primary data through surveys distributed online throughout Indonesia. The data were processed using the PLS-SEM method using SmartPLS 3 software. It was found that halal supply chain knowledge (HSC) with halal certification had a significant positive effect on the purchase intention of halal frozen food products among generation Z, while Religiosity (R) did not have a significant effect. The Halal Awareness (HA) variable which moderates the influence of the tested variables found that Halal Awareness (HA) can moderate the influence of Halal Supply Chain Knowledge (HSC) and Halal Certification (SH) on Purchase Intention (NB). Meanwhile, in the constellation of the influence between Religiosity (R) on Buying Intention (NB), Halal Awareness (HA) does not moderate significantly."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Florentinus Gregorius Winarno
Jakarta : Gramedia, 1994
664 WIN s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bisma Khairifadil
"Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan merupakan kasus keracunan yang melibatkan lebih dari dua korban keracunan. Biasanya pada kasus-kasus yang terjadi, tidak kurang korban keracunan mencapai puluhan atau bahkan ratusan. Berkaitan dengan kasus keracunan makanan, hukum tanggung jawab produk atau product liability dimaksudkan untuk memberikan jaminan terhadap hak-hak konsumen, khususnya hak atas keselamatan, keseshatan, dan hak untuk mendapatkan ganti kerugian terhadap konsumen, dimana kedudukannya masih lemah dibandingkan pelaku usaha. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis tentang bagaimana tanggung jawab produk atas pangan yang sudah teracun dan kemudian meracuni konsumennya. Dari hasil penelitian ini didapat bahwa Hukum Tanggung Jawab Produk masih merupakan hal yang masih harus menjadi perhatian serius, demi menjamin adanya kepastian hukum konsumen terhadap pelaku usaha.

Extra ordinary foodborne disease is the poisoning cases that involving more than two victims of poisoning. Usually in cases that occurred, at least more than hundred victims of poisoning is possible. In term of foodborne disease, product liability laws or product liability is intended to provide a guarantee of consumer rights, particularly their right to safety, health, and the right to claim over the injuries. The consumer position is still weak compared to manufacturer. This study aims to describe and analyze on how the responsibilities for food liability that have been poisoned. From the results of this study, found that the Product Liability Law is still the case that should be a serious concern, it is in order to ensure legal certainty of consumers over manufacturer."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S46449
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wendy Febrianty Mardhiyah
"Rantai pasok pangan segar berkaitan dengan masalah kompleks seperti sifat komoditas yang mudah rusak, interaksi dengan banyak pemangku kepentingan, dan pengaruh antar sektor yang dapat memicu food loss. Food loss mengacu pada penurunan kuantitas pangan pada rantai pasok pangan sebelum tahap konsumsi. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang strategi penanganan food loss sektor holtikultura pada rantai pasok produk pangan segar. Penelitian ini mengidentifikasi 15 faktor penyebab food loss dari data yang dikumpulkan melalui wawancara dengan sekelompok ahli terpilih. Selain itu, untuk menganalisis faktor-faktor yang teridentifikasi, digunakan Interpretative Structural Modeling (ISM) dan MICMAC. Semua elemen berada pada sektor Linkage yang memiliki daya pengaruh yang tinggi sekaligus ketergantungan yang tinggi pula. Karakteristiknya adalah bahwa setiap tindakan pada elemen tersebut akan memiliki efek pada variabel di atas tingkat mereka dan efek umpan balik pada elemennya sendiri. Berdasarkan hasil diskusi analisa ISM-MICMAC dengan para ahli, maka faktor penyebab utama food loss yang harus dikaji adalah kelima belas elemen tersebut. Rekomendasi strategi untuk kelima belas elemen dapat diimplementasikan dengan melibatkan berbagai pihak yaitu pemerintah, perusahaan swasta, serta institusi pendidikan.

Food supply chain deals with complex issues such as perishable commodities, interactions with many stakeholders, and inter-sectoral influences that can trigger food loss. Food loss refers to a decrease in the quantity of food in the food supply chain before the consumption stage. The purpose of this study is to design a strategy for handling food loss in the horticultural sector in the supply chain of fresh food products. This study identified 15 factors causing food loss from data collected through interviews with experts. In addition, to analyze the identified factors, Interpretative Structural Modeling (ISM) and MICMAC were used. All elements are in the Linkage sector which has high influence and high dependence. The characteristic is that any action on the element will have an effect on the variables above their level and a feedback effect on the element itself. Based on the results of ISM-MICMAC analysis discussions with experts, the main factors causing food loss that must be studied are the fifteen elements. The strategic recommendations for the fifteen elements can be implemented by involving various parties, which are the government, private companies, and educational institutions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>