Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5261 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"This study examines the formalisation of Islamic attire among Minangkabau people - particularly among school students in Padang, West Sumatra - in the spirit of the regional autonomy of post - Soeharto Indonesia...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Chaidir Yuzi Apriadi
"Penghapusan barang milik negara sub sektor migas merupakan salah satu kegiatan perminyakan yang memerlukan perhatian dari pemerintah. Semakin banyaknya sisa barang proyek perminyakan memberikan dampak yang signifikan terhadap pengelolaan material di kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) sub sektor minyak dan gas bumi. Salah satu bidang usaha yang merasakan dampak ini adalah bidang usaha hulu minyak dan gas bumi. Dalam upaya menata pengelolaan milik negara yang berada di bidang usaha hulu minyak dan gas bumi, pemerintah berusaha untuk mencari alternatif solusi kepada kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) sub sektor minyak dan gas bumi agar permasalahan ini tidak berkelanjutan. Salah satu tindakan yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan melakukan analisis dan evaluasi terhadap desain alur penghapusan barang milik negara. Analisis dan evaluasi desain alur penghapusan barang milik negara bertujuan untuk mencari kekurangan dari desain alur proses penghapusan yang ada untuk kemudian melakukan perbaikan desain ulang alur proses penghapusan barang milik negara agar dapat lebih terformalisasi, komprehensif, informatif dan menjadi solusi yang tepat dalam penghapusan barang milik negara eks kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) sub sektor minyak dan gas bumi.

The writing-off of the state-owned oil and gas sub sector asset is one of government activity that needed careful attention. The increasing number of waste assets left by oil and gas projects gave significant effect in the state-owned asset management by contractors (KKKS) in oil and gas sector. One of oil and gas sector that impacted the most is the downstream oil and gas venture. As an effort to manage the state-owned oil and gas sub sector asset especially in downstream ventures and to prevent problem`s continuation, the government tries to look for alternative solution for contractors (KKKS). One of the actions done by the government is with analyzing and evaluating the business process design of the writing-off the state-owned asset. The analysis and evaluation of business process design of the writing-off the state-owned asset are aimed to seek the default of the existing business process design, and improve the business process design so it can be more formalized, comprehensive, informative, and become an effectual solution for writing-off the state-owned asset that belongs to oil and gas contractors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26533
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mina Elfira
"This article contributes to the discussion on how inter-ethnic relations challenge cultural boundaries, in this case Minangkabau matrilineal-Islamic culture in Padang of West Sumatra, Indonesia. This paper will focus on how Minangkabau people establish relationship with other ethnic groups in Padang, a multi-ethnic city. The paper argues that matrilineal principles (descent and inheritance through the maternal line) and Islam are the defining aspects to be considered by Minangkabau people in maintaining relationship with other ethnic groups. Moreover, there is some interplay between the need to protect Minangkabau Islamic-matrilineal adat in maintaining inter-ethnic relations by Minangkabau people and their assimilation and exclusivity interests."
Depok: Faculty of Humanities University of Indonesia, 2011
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyatni Nizar
"Status gizi kurang di Indonesia masih merupakan masalah gizi utama yang belum tertanggulangi secara tuntas. Data Susenas 1999 menemukan 24,2% wanita usia subur menderita kurang energi kronis yang memberikan indikasi bahwa pada remaja putri masih terdapat gizi kurang khususnya kurang energi protein. Masalah kekurangan energi protein pada remaja khususnya remaja putri belum banyak mendapat perhatian. Dilain pihak remaja putri diharapkan dapat melahirkan generasi penerus yang sehat dan berkualitas.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang status gizi remaja putri dan faktor-faktor yang berhubungan. Penelitian dilakukan pada Sekolah Menengah Umum Negeri dan Madrasah Aliyah Negeri di Kota Padang Propinsi Sumatera Barat. Disain penelitian ini adalah potong lintang (cross sectional), yang dilakukan pada bulan Februari - Maret 2002. Pengambilan sampel dilakukan secara systematic random sampling terhadap siswi dengan jumlah sampel 293 orang, yang sekaligus dijadikan sebagai responden.
Pengumpulan data status gizi dengan cara pengukuran berat dan tinggi badan dan pengukuran variabel bebas seperti persepsi terhadap ukuran tubuh, aktifitas fisik, kebiasaan makan, pengetahuan gizi, riwayat penyakit dan penghasilan keluarga dengan wawancara terstruktur sedangkan konsumsi zat gizi (energi, protein, lemak dan karbohidrat) dengan "recall 24 jam". Status gizi ditentukan dengan Indeks Massa Tubuh dari hasil pengukuran berat dan tinggi badan. Analisis bivariat dilakukan dengan uji Kai-Kuadrat dan analisis multivariat dengan Regresi Logistik Ganda.
Hasil penelitian ini mendapatkan proporsi responden yang mempunyai status gizi kurang sebesar 30.7% dengan penyebaran 23.9% dengan status kekurangan gizi tingkat ringan (IMT 17.0 -18.5) dan 6.8% kekurangan gizi tingkat berat (IMT 17.0). Sebagian besar responden mempunyai tingkat konsumsi zat gizi kurang (74.7% tingkat konsumsi energi kurang, 56.0% tingkat konsumsi protein kurang, 68.6% tingkat konsumsi lemak kurang dan 58.4% tingkat konsumsi karbohidrat kurang), sebanyak 49.5% responden mempunyai persepsi terhadap ukuran tubuh kurang, 51.2% mempunyai aktifitas fisik tinggi, 47.1% mempunyai kebiasan makan kurang, 41.3% mempunyai pengetahuan gizi kurang, 30.0% mempunyai riwayat penyakit dan 66.3% mempunyai penghasilan tinggi.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna tingkat konsumsi energi, persepsi terhadap ukuran tubuh dan aktifitas fisik dengan status gizi responden (p<0.05). Persepsi terhadap ukuran tubuh dan tingkat konsumsi energi merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan status gizi responden.
Dari hasil penelitian tersebut disarankan agar lebih dipererat kerjasama antara Dinas Pendidikan Nasional dan Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat, dalam hal penyebarluasan informasi gizi dan kesehatan kepada anak didik melalui kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah serta melakukan monitoring status gizi anak didik secara berkala. Disamping itu juga disarankan untuk memasukkan mata ajaran tentang gizi dan kesehatan dasar secara khusus sebagai muatan lokal. Penelitian tentang masalah gizi remaja perlu diperbanyak agar didapatkan informasi yang lebih banyak pula tentang masalah gizi remaja yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan program gizi pada remaja.

Factors that Related to the Girl Adolescences Nutritional Status at a State Senior High School and State Islamic High School in Padang-West Sumatra Province in 2002Malnutrition in Indonesia still become a main problem in nutrient that haven't covered yet The National Social Economic Survey (1999) found that 24.2 % woman in a fertile age suffer from chronically energy malnutrition. This condition gives indication that adolescences have an undernourished especially protein energy malnutrition. Energy protein malnutrition problem in adolescences especially woman haven't get a lot of attention. In other side, they are expected to birth a quality and healthy generation.
The objective of this research was to obtain illustration about adolescences nutritional status and factors that related to it. This research was conducted in state senior high school and state Islamic senior high school in Padang-West Sumatra Province. The research design was cross sectional that done in February-March 2002. The sample taking done by using a systematic random sampling to girl students and the entire sample were 293 persons that then become a respondent.
Dependent variables of data collecting such as body size perception, physical activity, eating habit, nutrient knowledge, disease background, and family income collected by using a structural questionnaire while nutritional consumption (energy, protein, fat and carbohydrate) using a 24 hours recall. And the nutritional status determined by using calculation Body Mass Index (BMI) was taken from height and weight of each respondent. Bivariat analysis used a Chi-Square Test, and the multivariat analysis use a Multiple Logistic Regression.
The Result of the research showed that 30.7 % respondent were malnutrition with spread of 23.9% respondent were mild malnutrition (BMI 17.0-18.5) and 6.8% were severe malnutrition (BMI < 17.0) almost all respondent get an low nutritional level consumption (74.7% low energy consumption, 56.0% low protein consumption, 68.6% low fat consumption and 58.4% low carbohydrate consumption), 9.5% respondent have a low body size perception, 51.2% had high physical activity, 47.1% had low eating habit, 41.3% had low nutritional knowledge, 30.0% had a disease background and 66.3% have a high income.
The result showed that there is a significant relation between energy consumption, body size perception, and physical activity with a respondent nutrient status (p<0.05). Body size perception and energy consumption is the dominant factor that related to the respondent nutritional status.
According to the result, it suggested that the National Education Department and Health Department of West Sumatra Province should make a strong partnership in the way to spread out nutrient and health information to students through School Health Attempt and make a monitoring of students nutrient status periodically. Beside that, it also suggests to put a basic nutrient and health as a subject matter in school. We need a lot of research concern in adolescences problems in order to get more information about adolescences nutrient problems that can be considered in making a nutrient program for adolescences.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T 10736
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermayulis
"ABSTRAK
Penelitian ini mencoba melihat dampak pembangunan terhadap kehidupan masyarakat, terutama dalam sistem kekerabatan pada masyarakat Sumatra Barat, khususnya Kotamadya Padang, sehubungan dengan terjadinya perubahan (pergeseran) pola penguasaan dan pola penggunaan tanah. Penyelenggaraan pembangunan nasional bukan hanya merigakibatkan peningkatan kebutuhan akan lahan untuk mendirikan bangunan, melainkan juga menimbulkan kebutuhan akan aturan yang menertibkan penguasaan tanah.
Telah diketahui bahwa nilai-nilai yang menjadi rujukan dalam manusia mengembangkan interaksi dengan 1ingkungannya tidak statis dan teknologi serta perubahan lingkungan yang terjadi. Dengan demikian ada hubungan timbal balik antara sistem nilai dengan lingkungan. Karena itu kalau lingkungan permukiman berubah karena bencana alam atau karena perubahan manusia, pada akhirnya dapat mempengaruhi sistem nilai masyarakat yang bersangkutan. Sebaliknya dapat menyebabkan terjadinya perubahan terhadap lingkungan, khususnya lingkungan hidup sosial yang terlihat dari timbulnya perubahan hubungan social.
Pengertian perubahan hubungan sosial dalan kajian ini adalah suatu proses pergeseran berupa pengurangan, atau penambahan unsur-unsur sistem nilai baru dalam struktur hubungan kekerabatan. Perubahan hubungan sosial ini dapat terjadi karena adanya dinamika dalam masyarakat dan adanya adaptasi, penerimaan dan inovasi nilai-nilai baru sebagai akibat adanya interaksi dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Kenyataan tersebut terlihat dalam masyarakat Kotamadya Padang, yang banyak dipengaruhi oleh timbulnya nilai baru tentang pemilikan dan pentingnya pemilikan tanah secara pribadi. Hal ini di samping disebabkan oleh diberlakukan dan diterapkan Undang-undang Nomor 5 tahun 1964 dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1961, juga disebabkan oleh dilaksanakan pembangunan fisik tanah. Perubahan pengggunaan tanah dengan dilaksanakan pembangunan, secara langsung atau tidak akan manyebabkan terjadinya perubahan dalam penguasaan tanah telah mengalami perubahan, seperti halnya dalam struktur masyarakat. Namun ada yang beranggapan bahwa perubahan yang mendasar belum terjadi karena adanya hubungan dengan masyarakat lain yang mempnnyai latar belakang budaya yang berbeda. Sehingga mereka berusaha untuk mempertahankan identitas sistem budayanya, sebagaimana yang dikenal?.

ABSTRACT
This research tried to study the impact of development towards community life, particularly in the kinship systems of West Sumatra Community, specifically and utilization pattern of land_ The implementation of national development have not only resulted in the increasing need of land for building constructions but it has also caused the need for regulations dictating land tenure.
It is known that man's values of reference in developing interactions with the environment is not static but keep on growing in accordance with the growth of the community, technological advancement and environmental transformations that occurred. Thus, there is an interrelationship between the value system and the environment. Therefore, should the residential environment change due to natural disaster or man-made, then, eventually, it can influence the value system of the community concerned. Conversely, especially, it can cause changes towards the environment, especially the social living environment, manifested in the occurrence of changes in social relationship.
The meaning of social relationship change in this study is the shifting process in the form of reduction or increase in the element of the new value system in the structure of kinship relationship. This social relationship changes can occur because of the presence and innovations of new values as a result of interactions with the community and the surrounding environment.
Those facts can be seen in the community of Padang Municipality, which is greatly influenced by the presence of new values on ownership and its importance individually. This has occurred, besides the enactment and implementation of Act number 5 year 1960 and Government Regulations number 10 year 1961, due to the implementation of physical development of land as well. The changes in land utilization anda the implementation of development, directly or indirectly, will cause in land tenure.
Several researchers are of the opinion that the Minangkabau Culture has experienced changes like it it the case in the structure of the community. However, there are others who are of the opinion that basic changes has not yet occurred, because of the presence of relationship with other communities that have different cultural backgrounds. Thus, they tried to defend the identity of its cultural system, as is recognized in ?.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Hadi
"ABSTRAK
Angka putus sekolah termasuk tinggi di Kota Padang Panjang, sehingga Pemda merumuskan Kebijakan Publik yang populis sejak tahun 2003 dan diimplementasikan sejak Juni 2009 melalui Perda No. 6 Tahun 2009. Tesis ini membahas langkah Pemda mengimplementasikan kebijakan tersebut; serta hasil evaluasi kebijakan pendidikan gratis tersebut. Hasil penelitian yang menggunakan pendekatankualitatifini menunjukan bahwa Pemda telah melakukan langkah implementasi kebijakan pendidikan gratis berupa membebaskan biaya pendidikan untuk sekolah negeri, memberi stimulus berupa uang kepada siswa sekolah swasta; terkait dengan Evaluasi, kebijakan ini ternyata dinikmati oleh kelas menengah ke atas, selain itusekolah-sekolah belum menghasilkan lulusan 100 dari total siswa, serta kualitas pembelajaran berada pada 30,8 diuji melalui Kriteria Ketuntasan Minimal.

ABSTRACT
The dropout rate in the Kota Padang Panjang is high, so the local government formulate a populist Public Policy since 2003 and implemented since June 2009 through Regulation No. 6 Year 2009. This thesis discusses local government measures implementing those policies and the evaluation results of the policy of free education. Results of studies using qualitativeapproach shows that the local government has taken the implementation of free education policy in the form of free education for public schools, giving stimulus money to private school students related to the evaluation, this policy turned out to be enjoyed by the upper middle class, in addition to the schools has not resulted in 100 of the total graduate students, as well as the quality of teaching is at 30.8 tested by Criteria Complete Minimal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T46982
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryati
"Data mengenai pelayanan kontrasepsi, khususnya tentang pelaksanaan konseling kontrasepsi oleh PPKBD (Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa) di Kota Padang masih belum mencerminkan informasi yang lengkap dan berkualitas, walaupun data rutin dari laporan-laporan atau studi-studi tentang pelaksanaan konseling kontrasepsi sudah cukup banyak.
Oleh sebab itu dirasa penting untuk mengadakan penelitian tentang pelaksanaan konseling kontrasepsi oleh PPKBD di Kota Padang.
Penelitian telah selesai dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2002 di Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Sumatera Barat. Adapun jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode observasi, wawancara mendalam, kuasioner, dan dokumentasi.
Sebagai informan dalam penelitian ini adalah 6 PPKBD, 1 PPLKB dan 36 Ibu PUS yang berada di Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Sumatera Barat. Untuk mendapatkan informasi tentang pelaksanaan konseling kontrasepsi oleh PPKBD digunakan metode observasi langsung oleh penulis terhadap PPKBD. Sementara itu dilakukan juga wawancara mendalam dengan ke 6 PPKBD dan l PPLKB guna mengetahui tentang karakteristik masing-masing PPKBD. Pengisian kuesioner juga dilakukan oleh 6 PPKBD dan 36 Ibu PUS.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada 5 dari 6 PPKBD yang telah mengikuti pelatihan khusus tentang KK pada tahun 1999 yang dilaksanakan oleh BKKBN Tk.II Padang. Mereka ini juga mengikuti pelatihan pada waktu Rakor Kecamatan selama 1 hari (3-4 jam) setiap 3 bulan. Selama diadakan Rakor, PPLKB juga melakukan kembali pelatihan KK guna mengingatkan kembali kepada PPKBD tentang tekhnik KK SATU TUJU tetapi di dalam kenyataannya di lapangan, pelaksanaan KK itu masih kurang memuaskan.
Selama pelaksanaan KK SATU TUJU di Posyandu, peneliti menemukan hanya 2 dari 6 PPKBD yang hampir betul melakukan semua langkah-langkah KK SATU TUJU dengan benar, sesuai dengan langkah-langkah KK SATU TUJU yang sudah ditetapkan oleh BKKBN.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, disarankan kepada BKKBN Tk.II Padang untuk
1. melakukan supervisi, evaluasi, koreksi, dan mengingatkan kembali PPKBD, tentang prosedur pelaksanaan KK SATU TUJU
2. melakukan evaluasi terhadap kurikulum pelatihan (baik terhadap materi pelajaran maupun terhadap pelatihnya), dan diharapkan dapat ditambah dengan beberapa teori komunikasi dan psikologi wanita dewasa, khususnya psikologi ibu hamil, dan psikologi ibu nifas.
3. melatih PPKBD agar bisa aktif dan kreatif dalam melaksanakan konseling kontrasepsi SATU TUJU dimana saja, tetapi harus selalu di dalam situasi baik, dan mengikuti prosedur yang benar.

Implementing Contraceptive Counseling by Village Family Planning Assistant (PPKBD) At Nanggalo Sub-district, in the City of Padang, West Sumatera, 2002Data collected to add the existing information on the quality of contraceptive services, especially on the implementation of contraceptive counseling by (PPKBD) Village Family Planning Assistant in the City of Padang. Despite the fact that there have been a lot of data generated from routine reports or studies on the implementation of contraceptive counseling there is no good data. Therefore, it is important to conduct a research on the implementation of contraceptive counseling by PPKBD in the City of Padang.
This evaluation research was completed in July, 2002 at Nanggalo Sub-district. in the City of Padang, West Sumatera. The design of the study was qualitative study using observation, in-depth interview, short questionnaire, and documentation.
The sources of information for this research were 6 PPKBD, l PPLKB (Family Planning Field Supervisor) and 36 WUS Women of Reproductive Age (WRA) at Nanggalo Sub-district, the City of Padang, West Sumatera.
The method of direct observation was used to collect information on the implementation of contraceptive counseling by PPKBD. Meanwhile, in-depth interviews with 6 PPKBD and 1 PPLKB were used to collect information on the characteristics of the informant. The questionnaires were filled in by 6 PPKBD and 36 WRA.
From this research, it can be concluded that 5 from 6 PPKBD have participated in the contraceptive counseling training held by the City of Padang's BKKBN in 1999. They also attended a one day (3-4 hours) Sub-district Coordinating Meeting (Rakor) held every 3 months. During the Rakor, the PPLKB also provided training to PPKBD to remind of the counseling contraceptive techniques, but the implementation of contraceptive counseling in the fields was still unsatisfactory.
During the contraceptive counseling at Posyandu, the researcher was found the almost correct implemented the "GATHER" procedure for counseling SATU TUJU only 2 from 6 PPKBDs.
Based on the above results the following recommendations were made to the City of Padang's BKKBN to perform the following:
1. To evaluate and correct the implementation of the existing the "GATHER" procedure.
2. To evaluate the training curriculum (e.g. subject and trainer qualification) and its supervision mechanism, add communication theories and adult woman psychology, in the Antenatal and Postnatal Psychology courses.
3. To provide training to the PPKBD to be more active and creative in implementing the "GATHER" approach regardless of the physical environment complying with the correct "GATHER" procedure."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T 10783
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariya Dwi Saputra
"Tesis ini membahas mengenai pengaruh fasies dan diagenesis terhadap kualitas batugamping untuk bahan baku semen portland. Fasies dan diagenesis batugamping diketahui dengan analisis petrografi berdasarkan komposisi batugamping. Penentuan kualitas batugamping diketahui dengan analisis XRF (X-ray Fluorescence) untuk mengetahui kandungan senyawa CaO. Korelasi dilakukan setelah fasies dan diagenesis serta kualitas batugamping diketahui. Fasies batugamping kristalin memiliki kadar CaO lebih tinggi karena tersusun dari mineral kalsit dan minim pengotor. Lalu fasies wackestone yang memiliki kandungan CaO lebih rendah diakibatkan oleh dominasi mud supported pada fasies ini. Diagenesis batugamping berada pada Zona Marine Phreatic, Zona Burial, dan Zona Meteoric Phreatic. Hal ini diketahui dari tipe diagenesis yang ditemukan berupa sementasi, dll. Tipe diagenesis disolusi dan neomorfisme diduga mempengaruhi kualitas dari batugamping untuk bahan baku semen portland. Menggunakan acuan kualitas batugamping dari PT. Semen Padang bahwa kualitas batugamping daerah penelitian sudah memenuhi kriteria karena kandungan senyawa CaO rata-rata yaitu 52%.

This thesis discusses the effect of facies and diagenesis on the quality of limestone as raw material for portland cement. Limestone facies and diagenesis are known by petrographic analysis based on limestone composition. Determination of the quality of limestone is known by XRF (X-ray Fluorescence) analysis to determine the content of CaO compounds. Correlation was carried out after the facies and diagenesis as well as the quality of the limestone were known. The crystalline limestone facies has a higher CaO content because it is composed of the mineral calcite and has minimal impurities. Then the wackestone facies which has a lower CaO content is caused by the dominance of mud supported in this facies. Limestone diagenesis is in the Marine Phreatic Zone, Burial Zone, and Meteoric Phreatic Zone. This is known from the type of diagenesis found in the form of cementation, etc. The type of dissolution diagenesis and neomorphism is thought to affect the quality of limestone as raw material for portland cement. Using limestone quality reference from PT. Semen Padang that the quality of the limestone in the study area met the criteria because the average content of the CaO compound was 52%."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sismai Herni
"Indonesia sebagai negara berkembang, dalam era globalisasi pada abad 21 ini, mengalami berbagai persaingan baik dalam bidang ekonomi, hukum, ilmu pengetahuan dan teknologi, maupun dalam dunia pendidikan. Untuk memenuhi tuntutan persaingan tersebut sangat dibutuhkan Sumber daya manusia yang betu|~betul berpotensi dan ahli di bidangnya, agar dapat bersaing dengan bangsa lain dalam membangun bangsa Sumber daya manusia yang berpotensi akan melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa, calon para ahli tersebut antara lain diperoleh dari anak berbakat, yang sekarang sedang da1am proses belajar di sekolah dan dikelompokkan di kelasl sekolah unggul. Khusus di Sumatera Barat proses tersebut dilaksanakan di kelas unggu1. Pelaksanaan pendidikan di kelas unggul tingkat SLTP ini sebagian besar baru dalam rangka pengelompokan, dan belum melakukan perlakuan sesuai kebutuhan anak berbakat, sehingga prosesnya sama dengan kelas reguler.
Anak berbakat itu adalah anak yang mempunyai kemampuan luar biasa, merupakan aset nasional yang harus dipersiapkan sedini mungkin untuk meningkatkan sumber daya manusia yang akan berkiprah melaksanakan pembangunan bangsa. Berhubung Pedoman Khusus untuk pelaksanaan pendidikan di kelasl sekolah unggul tingkat SLTP ini belum ada secara tertulis,maka penulis ingin melihat bagaimana hubungan antara latar belakang orangtua dengan prestasi belajar anak berbakat di kelas unggul di SLTP N Padang, Padang Panjang dan Bukittinggi, Sumatera Barat.Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana hubungan antara latar belakang keluarga dengan prestasi belajar anak berbakat di kelas unggul SLTPN. Padang, Padang Panjang dan Bukittinggi Sumatera Barat. Alasan pemilihan di kota ini adalah karena sistim kekeluargaan yang berlaku didasari oleh garis keturunan ibu (matrilineal), berbeda dengan sistem patrilinear di daerah lain di Indonesia dan dalam kehidupan sehari-hari masih banyak dipengaruhi oleh adat istiadat.
Penelitian ini dilakukan pada 50 orang siswa dan orangtua anak berbakat pada tujuh SLTP N di kota Madya Padang, Bukittinggi dan Padang Panjang Sumatera Barat. Alat untuk mengidentiflkasikan siswa berbakat dengan memberikan tes TIKI-M Bentuk Pendek untuk mengukur intelegensi,TKV P 1 untuk mengukur kreativitas dan Task Commitment untuk mengukur keterlibatan diri terhadap tugas Kepada 338 orang siswa kelas 2 di delapan SLTP N.Penentuan siswa berbakat berpedoman pada konsep Renzulli, yaitu intelegensi di atas rata-rata, kreativitas dan task commitment tinggi. Penelitian ini juga menggunakan kuesioner tentang status sosial ekonomi , peranan dan sikap orangtua siswa berbakat dan daftar isian. Kesemua kuesioner ini diuji cobakan pada orangtua siswa berbakat di SLTP Lab School IKIP Jakarta dan orangtua siswa berbakat di SLTP Al-lzhar Pondok Labu Jakarta Selatan, serta telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Kuesioner dan daftar isian ini diberikan pada orangtua siswa berbakat melalui anak-anak mereka. Data tentang NEM ketika tamat SD dan prestasi siswa berbakat ketika kelas 1 SLTP diminta kepada Kepala Sekolah.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat; 1) gambaran siswa berbakat sesuai dengan karakteristik keluarga anak berbakat; 2) gambaran orangtua siswa berbakat sesuai dengan karakteristik keluarga anak berbakat; 3) hubungan antara pendidikan ayah dengan prestasi anak berbakat; 4) hubungan antara pendidikan ibu dengan prestasi anak berbakat; 5) hubungan antara tingkat status ekonomi orangtua dengan prestasi siswa berbakat; 6) hubungan antara peranan orangtua dengan prestasi siswa berbakat; 7) hubungan antara sikap orangtua dengan prestasi siswa berbakat; 8) Hubungan antara pendidikan ayah,pendidikan ibu, tingkat status ekonomi, peranan dan sikap orangtua dengan prestasi belajar anak berbakat; 9) sumbangan dari pendidikan ayah, pendidikan ibu, status ekonomi, peranan dan sikap orangtua pada prestasi anak berbakat Ada tujuh hipotesis yang dikemukakan pada pe-nelitian ini yaitu: 1) Terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan ayah dengan prestasi belajar AB; 2) Terdapat hubungan yang bemuakna antara pendidikan ibu dengan prestasi belajar anak berbakat; 3) Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat status ekonomi orangtua dengan prestasi belajar anak berbakat, 4) Terdapat hubungan yang bermakna antara peranan orangtua dengan prestasi belajar anak berbakat; 5) Terdapat hubungan yang bermakna antara sikap orangtua dengan prestasi belajar anak, berbakat; 6) Terdapat hubungan yang bermakna secara bersama antara pendidikan ayah, pendidikan ibu, status ekonomi, peranan dan sikap orangtua dengan prestasi belajar anak berbakat; 7) Terdapat sumbangan yang bermakna secara bersama-sama maupun secara masing-masing dari pendidikan ayah, pendidikan ibu, status ekonomi, peranan dan sikap orangtua dengan prestasi belajar anak berbakat. Untuk membuktikan hipotesis ini, data diolah dengan menggunakan SPSS versi 7.5. Pembuktian hipotesis satu sampai lima digunakan korelasi Multiple Regression, menguji hipotesis keenam, digunakan korelasi Partial dan pengujian hipotesis ketujuh digunakan Multiple Regression.
Secara keseluruhan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan ayah dengan prestasi belajar anak berbakat dengan dengan r = .350, 2) Terdapat hubungan antara tingkat status ekonomi orangtua dengan prestasi belajar anak berbakat dengan r = .329; 3) Terdapat hubungan yang bermakna antara peranan orangtua dengan prestasi belajar anak berbakat dengan r = .309; 4) Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu dan sikap orangtua dengan prestasi belajar anak berbakat. Bila dilihat hubungan secara Parsial: 1) Terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan ayah dengan prestasi belajar anak berbakat, r = .353 dengan p = .013; 2) Terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu dengan prestasi belajar anak berbakat, r = .300 dengan p = .036; 3) Terdapat hubungan yang bermakna antara peranan orangtua dengan prestasi belajar anak berbakat r = .308 dengan p = .031. Tetapi status ekonomi dan sikap orangtua tidak berhubungan secara bermakna.
Dari lima variabel yang dikemukan, ditemukan sumbangan yang bermakna dari pendidikan ayah dan peranan orangtua pada prestasi betajar anak berbakat, sebesar 22,5%. Tetapi pendidikan ibu, tingkat status ekonomi, sikap orangtua tidak memberikan sumbangan yang bermakna pada prestasi belajar anak berbakat. Bita dilihat hasil analisis regresi setiap variabet, ditemukan bahwa pendidikan ayah memberikan sumbangan yang bermakna 12,2%, tingkat status ekonomi orangtua1O,8% dan peranan orangtua 9,5% pada prestasi belajar anak berbakat. Tetapi pendidikan ibu dan sikap orangtua tidak memberikan sumbangan yang bermakna pada prestasi belajar anak berbakat.
Saran yang diajukan adalah 1) Penempatan anak-anak di kelas unggul, perlu dilakukan dengan menggunakan tes TIKI M Bentuk Pendek, TKV Paralel 1, Task Commitment, dan NEM, agar diperoleh siswa yang betul-betul unggul dan berbakat sehingga kemampuannya dapat dikembangkan secara khusus dan optimal; 2) Pemerintah sudah saatnya membuat sekolah unggul tingkat SLTP di tiga kota madya ini, karena diperkirakan minimal ada 20 orang anak berbakat di kelas unggul SLTP N pada setiap kota madya karena NEM siswa tidak menjamin bahwa mereka berbakat dan unggul; 3) Perlu dibuat Kurikulum SLTP beserta petunjuk Teknis Pengelolaan Kelas/Sekotah Unggul, dimana dalam kurikulum ini,ditambahkan kerjasama antara sekolah dengan orangtua anak berbakat dan masyarakat; 4) Perlu pembinaan orangtua anak berbakat melalui pelatihan untuk orangtua anak berbakat agar dapat membantu anak dalam mengembangkan bakatnya di rumah. Hal ini karena peranan orangtua cukup banyak memberikan sumbangan pada prestasi belajar anak berbakat; 5) Perlu dilakukan penelitian lanjutan dilihat dari aspek pengasuhan orangtua pada anak berbakat, konsep diri, motivasi dan emosi anak berbakat dihubungkan dengan prestasi belajarnya di kelas/sekolah unggul untuk semua tingkat sekolah.

Indonesia as a developing country, at the dawn of globalization in the 21st century finds various competitions in economy, law, science and technology as well as in education. lt also needs potential and competency human resources to develop its nation. They will be the future leaders. They are gifted students who are now in the process of leaming and are grouped in 'smart classes" which is particularly found in West Sumatera. These classes are still at a grouping stage, and are not yet given special treatment.
Gifted children are the ones who have extraordinary abilities and who are considered as a national asset. They should be prepared as early as possible to improve human resources in the developing of the country. Due to the lack of written guidelines to can'y out the education of these smart children, the author tries to see the correlation between the family background and the leaming achievement of gifted students in smart classes in Padang, Padang Panjang and Bukittinggi. The reasons in choosing these cities are based on the matrilineal system, which is different from patrilineal systems and traditions in other places in Indonesian.
The study was conducted at seven SLTPS N in Padang, Padang Panjang and Bukittinggi with a sample of 50 gifted children besides their parents. The instruments used in this study to identify gifted children, were TIKI-M Short Form to measure intelligence, TKV P 1 to measure creativity, and Task Commitment to measure self involvement to task. The tests were given to 338 students of grade two in eight SLTPNs.
RenzulIi's concepts were used to determine the above average intelligence, creativity and high task commitment. Questionnaires were also used for social economic status, roles and attitude of gifted' children's parents. These questionnaires had been tried out to the gifted children parents at SLTP Lab School of UNJ and Al-Azhar Pondok Labu to test the validity and reliability of instruments. These questionnaires were given to 50 parents of gifted children. NEM and Report were given and were asked when they were in grade 1 by principal of the school. The objectives of the research were to see: 1) the description of the gifted children in accordance with their family characteristics; 2) the description of the gifted children's parents in accordance with the gifted children?s family characteristics; 3) the correlation between father's education and gifted children leaming achievement; 4) the correlation between mothers education and gifted children leaming achievement; 5) the relationship between economic status of parents and leaming achievement; 6) the relationship between the roles of the parents and leaming achievement; 7) parents' attitude and leaming achievement; 8) the correlation between father's education, mothers education, economic status, parents' roles and attitude simultaneously and gifted children leaming achievement; 9) father's and mothers education contribution, economic status, parents roles and attitude toward the leaming achievement.
The hypotheses in this study are: 1) there is a significant correlation between father's education and leaming achievement: 2) there is a meaningful relationship between mothers education and leaming achievement; 3) there is a meaningful correlation between the parents economic status and leaming achievement; 4) there is a meaningful correlation between the roles of the parents and leaming achievement; 5) there is a meaningful correlation between the parents' attitude and leaming achievement; 6) there is a meaningful relationship between fathers? and mothers? education, economic status, the rules and attitude of parents simultaneously and leaming achievement; 7) there is a meaningful contribution of fathers' education, mothers' education, economic status. the rules and attitude of parents to learning achievement To prove this hypothesis the computer SPSS version 7.5 was used. Multiple Regression was used to prove hypothesis 1-5, Partial Correlation was used to test hypothesis 6 and Multiple Regression was used to test hypothesis 7.
The results of the research reveal that: 1) there is a meaningful correlation between the education of the father and leaming achievement with r = .350; 2) there is a meaningful relationship between the parents' economic status and learning achievement with r = .329; 3). There is a meaningful relationship between the parents roles and learning achievement with r = .309; 4). But there is no meaningful correlation between mothers? education, attitude of parents and leaming acchlevement. Viewed from Partial simultan Correlation; 1) there is a significant correlation between the fathers' education and leaming achievement of gifted children with r = .353 an p = .013; 2) there is a meaningful relationship between mothers education and leaming achievement with r = .300 and p = .036; 3) there is a meaningful relationship between the role of the parents and leaming achievement with r = . 308 and p = .O3?l. But there is no significant relationship between the economic status and attitude of parents and leaming achievement.
It is found that, there is a meaningful contribution of the parents? role and contribution of the fathers' education 22,5%, yet mothers' education, economic status, and attitude of parents do not give meaningful contributions to the leaming achievement of gifted children in smart class. lf each variable is analised it is found there is a meaningful contribution of father education 12,2%, the economic status 10,8 % and role of parent 9.5 %. But mothers? education, attitude of parents do not give meaningful contribution to leaming achievement of gifted children in smart classes. Some suggestions are as follows: 1) It is necessary to use TlKl-M Short Form Test, TKV-P1, Task Commitment and NEM to place the children in a "smart class", so that we will get the real smart and gifted children whose abilities can be particularly and optimally developed; 2) lt is time for the govemment to establish -?i smart- classes 'finthe cities mentioned above; 3) lt is necessary to create a curriculum and guidance for this kind of class to manage technically and cooperatively with the school principals,parents and society; 4) It is also necessary to guide the parents to help their children at home in developing their talents; 5) lt would be better to have a further study on this matter viewed from other aspects to improve the potential human resources.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
T37854
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>