Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22064 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kristianti Utomo
"Pengelolaan sampah perkotaan di Indonesia tidak dapat lepas dari peran Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Salah satu TPA sampah yang menerapkan sistem sanitary landfill adalah TPST Bantargebang. Perencanaan TPST Bantargebang sudah sesuai dengan prosedur perlakuan landfill, namun pemeliharaan dan monitoring yang dilaksanakan pengelola TPST belum sempurna karena Undi masih keluar dari lingkungan TPST. Peningkatan kinerja lingkungan IPAS IV TPST Bantargebang sangat diperlukan sehingga efluen yang dihasilkan dapat memenuhi standar baku mutu yang telah ditetapkan dan dampak yang ditimbulkan ke lingkungan dapat diminimalkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja IPAS IV dalam hal mengolah Undi; menganalisis pengaruh Undi pada kualitas air sumur penduduk; menganalisis pengaruh Undi pada Sungai Gketing-Sumur Batu. Penelitian untuk mengetahui kualitas Undi dan efisiensi bak pengolahan Undi dilakukan di inlet, outlet, dan masing-masing bak yang ada di IPAS IV. Penelitian untuk mengetahui pengaruh Undi terhadap kualitas air sungai dilakukan di sepanjang Kali Ciketing dan Kali Sumur Batu. Penelitian untuk mengetahui pengaruh Undi terhadap kualitas air sumur penduduk dilakukan dengan pengambilan sampel sumur penduduk yang masih digunakan penduduk untuk keperluan sehari-hari dan berada di sekitar lokasi TPST Bantargebang. Hasil perhitungan menunjukkan persentase penyisihan yang dicapai oleh IPAS TV untuk beberapa parameter kunci masih belum optimal, yaitu SS sebesar 43,78%, COD sebesar 78%, BOD sebesar 76,2%, dan ammonia sebesar 96,06%. Parameter utama yang lain, misalnya nitrit, nitrat, dan besi setelah pengolahan di IPAS IV nilainya bertambah besar. Parameter utama Undi yang mencemari air sungai adalah SS, nitrat, nitrit, COD, dan BOD. Parameter utama Undi yang mencemari air sumur adalah SS, pH, nitrat, dan besi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Kinerja pengolahan IPAS IV TPST Bantargebang masih belum optimal.

Treatment system of urban waste in Indonesia related to Municipal Waste Disposal Site (MWDS). One of MWDS that used sanitary /andfill system is MWDS Bantargebang. MWDS Bantargebang planning has been same with /andfill procedure, but maintenance and monitoring by MWDS manager does not good because leachate still goes outof MWDS area that will be impacted to stream water guaiity and soil water guaiity in around MWDS. Considering the bad impact that was caused, the improvement environment efficiency of leachate treatment plant (LTP) IV is really needed, so efhuent that was produced could pass the Standard o f guaiity that was determined and the Impact could minimized. The goals of this thesis are to know the efficiency of Leachate Treatment Plant IV MWDS Bantargebang to threat leachate, to anafyze the impact of leachate for soil water guaiity especially ground water in around MWDS Bantargebang, and to analyze the impact of leachate for stream water guaiity (Ciketing-Sumur Batu River). The researches of leachate guaiity and the leachate treatment units efficiency located in inlet, outiet, and each unit in Leachate Treatment Plant IV MWDS Bantargebang. The research of leachate impact to stream water guaiity located in throughout Ciketing and Sumur Batu River. The research of leachate impact to soil water guaiity especially ground water by doing take a ground water sample that still in used for dally purpose and located in around MWDS Bantargebang. Calculation result shown the percentage of eliminab'on that was reached by LTP IV for several key parameters still not yet optimal, such as SS is 43,78%, COD is 77,9%, BOD is 76,2%, and ammonia is 96,06%. The value ofthe other parameter, such as nitrit, nitrate, and ferro became increased after treated in LTP IV. The main leachate parameter that pollute the stream water are SS, nitrate, nitrit, COD, and BOD. The main leachate parameters that pollute the ground water are SS, pH, nitrate, and ferro. The conclusions o f this research are the Leachate Treatment Plant IV efficiency is still not yet optimized. LTP IV cannot decllne pollutant load as expected due to lack of installation support to the leachate load."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26911
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Sekarayu Putri Noegroho
"Lindi yang tidak diolah dengan baik dapat memengaruhi kualitas air di sekitarnya. Meskipun sudah ada baku mutu lingkungan, namun pemantauan parameter fisika dan kimia saja belum cukup karena tidak menunjukkan dampaknya pada organisme di lingkungan sekalipun sudah sesuai standar kualitas lingkungan yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis toksisitas air serta korelasinya dengan faktor parameter air di lingkungan TPST Bantargebang meliputi efluen IPAS 3, air Sungai Asem, dan air tanah di area sekitar TPST. Penelitian ini dilakukan dengan menguji kadar parameter pH, COD, TDS, konduktivitas, ammonia, dan dilanjutkan dengan uji toksisitas menggunakan metode The Whole Effluent Toxicity pada Daphnia magna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air Sungai Asem Titik Pantau 3 memiliki nilai toksisitas tertinggi dan terendah berada pada air tanah Perumahan 1 dengan nilai LC50 dan TU sebesar (8,646%; 11,566) dan (115,793%; 0,864). Hasil uji toksisitas menunjukkan bahwa perairan di sekitar TPST Bantargebang melebihi nilai yang diizinkan oleh USEPA (TU 0,3) dan sudah dalam kondisi toksik dengan rentang Slight Accute Toxicity (Class II) sampai High Acute Toxicity (Class IV). Tingkat toksisitas secara signifikan berkorelasi kuat (r > 0,75, p < 0,05) serta memiliki hubungan berbanding terbalik dengan pH, COD, TDS, konduktivitas, dan ammonia. Dengan demikian, diharapkan pihak TPST Bantargebang melakukan pemantauan toksisitas untuk lindi dan perairan di sekitarnya dengan interval waktu setidaknya setiap satu tahun atau dua tahun sekali.

Untreated leachate can adversely affect the water quality in its surrounding area. Although there are environmental quality standards, monitoring only the physical and chemical parameters is insufficient as it does not indicate the impact on organisms in the environment, even if it complies with the established environmental quality standards. This study aims to analyze the toxicity of water and its correlation with water parameter factors in the Bantargebang landfill environment, including IPAS 3 effluent, Asem River water, and groundwater in the area around the landfill. This research was conducted by testing the levels of pH, COD, TDS, conductivity, ammonia, and continued with a toxicity test using the Whole Effluent Toxicity method on Daphnia magna. The result of this study indicates that Asem River at Monitoring Point 3 has the highest toxicity value, while the lowest toxicity is found in the groundwater of Perumahan 1 with LC50 and TU values of (8.646%; 11.566) and (115.793%; 0.864) respectively. The toxicity tests show that the water surrounding Bantargebang landfill exceeds the permissible value set by the USEPA (TU 0.3) and is already in a toxic condition, ranging from Slight Acute Toxicity (Class II) to High Acute Toxicity (Class IV). The toxicity level has a strong significant correlation (r > 0.75, p < 0.05) and an inverse relationship with pH, COD, TDS, conductivity, and ammonia. Therefore, it is expected that Bantargebang landfill authorities will monitor the toxicity of leachate and the surrounding water at least once or twice a year."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindya Vidiasty Heruputri
"Pengolahan sampah pada tempat pembuangan akhir menghasilkan lindi dengan kandungan amonium yang cukup tinggi dan dapat bersifat toksik. Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk menyisihkan amonium pada lindi adalah dengan metode presipitasi yaitu dengan menambahkan Mg2+ dan PO43- ke dalam lindi yang kemudian dilakukan proses flokulasi dan sedimentasi. Struvite yang terbentuk dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dikarenakan kandungan fosfat (PO4) yang terkandung di dalamnya dan bagus bagi tanaman. Tujuan dari dilakukanya penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik lindi di IPAS 3 TPST Bantargebang berdasarkan kondisi eksisting, menganalisis efisiensi penyisihan amonium dengan metode presipitasi pada lindi IPAS 3 TPST Bantarebang, dan untuk menganalisis pengaruh pH dan rasio molar terhadap kinerja penyisihan amonium dengan metode presipitasi. Pada penelitian ini, jar test dilakukan pada kecepatan pengadukan 158 rpm selama 60 menit dan dilanjutkan oleh proses pengendapan selama 30 menit. Penelitian menunjukan bahwa penyisihan terbaik berada pada rasio molar 1,2:1:1,2 dan pada pH 9 dengan efisiensi penyisihan amonium sebesar 95,6%, warna 68,8%, dan COD sebanyak 45%. Variasi dosis sampel terbaik (A2B3) kemudian dilakukan pengujian lanjutan dengan XRF dan XRD. Berdasarkan hasil uji XRF, terbentuk 72% fosforus, 14,7% magnesium, 12% kalium, dan 1,11% aluminium. Kemudian, berdasarkan hasil uji XRD, terbentuk struvite-K sebanyak 7,48% dan cattiite sebanyak 92,52%.

Waste processing in landfills produces leachate with a high ammonium content and can be toxic. One method that can be done to remove ammonium in leachate is the struvite precipitation method, by adding Mg2+ and PO43- to the leachate which is then flocculated and sedimented. The struvite can be used as fertilizer due to the phosphate (PO4) content in it and is good for plants. The purpose of this research is to analyze the characteristics of leachate in IPAS 3 TPST Bantargebang based on existing conditions, analyzing ammonium removal efficiency by struvite precipitation method in leachate IPAS 3 TPST Bantarebang, and analyze the effect of pH and molar ratio on ammonium removal performance by struvite precipitation method. In this study, jar tests were conducted at a stirring speed of 158 rpm for 60 minutes and continued by the precipitation process for 30 minutes. The study showed that the best removal was at a molar ratio of 1,2:1:1,2 and at pH 9 with ammonium removal efficiency of 95.6%, color of 68.8%, and COD of 45%. The best sample dosage variation (A2B3) was then subjected to further testing with XRF and XRD. Based on the XRF test results, 72% phosphorus, 14.7% magnesium, 12% potassium, and 1.11% aluminum were formed. Then, based on the results of the XRD test, struvite-K was formed as much as 7.48% and cattiite 92.52%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Stephanie Saulina
"TPST Bantargebang menampung 7.500 – 8.000-ton sampah dari wilayah layanan Provinsi DKI Jakarta. Berdasarkan studi komposisi sampah yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2017, sampah plastik di TPST Bantargebang telah mencapai 35,28% atau setara dengan 13,7 juta ton. Banyaknya sampah plastik yang masih berada di sekitar lahan titik buang TPST Bantargebang mengindikasikan keberadaan mikroplastik tersebar di sekitar lingkungan TPST Bantargebang dan mencemari lingkungan perairan. Selain itu, dilakukan pengujian terhadap parameter kualitas air seperti TSS, COD, pH dan suhu. Parameter-parameter ini nantinya akan dianalisis terkait antarhubungan dengan mikroplastik. Identifikasi mikroplastik dilakukan dengan menggunakan larutan NaCl 10%, H2O2, dan mikroskop optilab. Proses pengambilan sampel sendiri dilakukan selama dua hari di enam lokasi berbeda. Konsentrasi mikroplastik di lingkungan perairan TPST Bantargebang berkisar antara 255-1937.5partikel/L. Bentuk dan warna mikroplastik yang dominan di lingkungan perairan sekitar TPST Bantargebang adalah fragmen dan warna hitam. Korelasi antara mikroplastik dan COD memiliki nilai 0.66 (Hari-1) dan 0.75 (Hari-2). Dari hasil tersebut dapat diperoleh bahwa korelasi antara COD dengan mikroplastik adalah signifikan dan cenderung berbanding lurus. Korelasi antara mikroplastik dan TSS adalah 0.18 (Hari-1) dan 0.35 (Hari-2). Hasil ini menunjukkan bahwa antara kedua parameter memiliki hubungan yang tidak terlalu signifikan namun cenderung berbanding lurus. Korelasi antara mikroplastik dan pH adalah -0.20 (Hari-1) dan -0.21 (Hari-2). Hasil ini menunjukkan bahwa korelasi antara kedua parameter tidak signifikan dan cenderung berbanding terbalik. Tingginya tingkat mikroplastik di lingkungan perairan TPST Bantargebang mengindikasikan perlunya beberapa langkah strategis yang diperlukan dalam mengelola kualitas perairan di sekitar TPST.

TPST Bantargebang accommodates 7,500 – 8,000-tons of waste from the DKI Jakarta Province service area. Based on a waste composition study conducted by the DKI Jakarta Provincial Environmental Office in 2017, plastic waste at the Bantargebang TPST has reached 35.28% or equivalent to 13.7 million tons. The large amount of plastic waste that is still around the Bantargebang TPST disposal point indicates the presence of microplastics scattered around the Bantargebang TPST environment and polluting the aquatic environment. In addition, tests were carried out on water quality parameters such as TSS, COD, pH and temperature. These parameters will later be analyzed for interrelationships with microplastics. Microplastic identification was carried out using a 10% NaCl solution, H2O2, and optilab microscopy. The sampling process itself was carried out for two days in six different locations. The concentration of microplastics in the aquatic environment of the Bantargebang TPST ranges from 255-1937.5 particles/L. The shape and color of microplastics that are dominant in the aquatic environment around the Bantargebang TPST are fragments and black color. The correlation between microplastics and COD has values of 0.66 (Day-1) and 0.75 (Day-2). From these results, it can be obtained that the correlation between COD and microplastics is significant and tends to be directly proportional. The correlation between microplastics and TSS was 0.18 (Day-1) and 0.35 (Day-2). These results show that between the two parameters have a relationship that is not too significant but tends to be directly proportional. The correlation between microplastics and pH is -0.20 (Day-1) and -0.21 (Day-2). These results show that the correlation between the two parameters is insignificant and tends to be inversely proportional. The high level of microplastics in the aquatic environment of the Bantargebang TPST indicates the need for several strategic steps needed in managing the quality of the waters around the TPST."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Tanama
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ade Ferynata
"Timbulan sampah pada area terbuka dapat menghasilkan lindi dengan kandungan fosfat yang berbahaya bagi lingkungan. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam penyisihan fosfat adalah presipitasi kimia dengan penambahan MgCI2 sebagai presipitan. Presipitat yang dapat terbentuk berupa struvite, newberyite, dan cattite yang memiliki potensi pemanfaatan sebagai pupuk tanaman karena adanya kandungan makronutrien (P) dan satu mesonutrien (Mg) untuk pertumbuhan tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variasi pH dan rasio molar yang efektif dalam penyisihan fosfat dengan metode presipitasi dan menganalisis jumlah fosfat yang dapat tersisihkan dengan metode presipitasi. Pada penelitian ini digunakan jar test dengan kecepatan pengadukan 158 rpm selama 60 menit dan kemudian didiamkan selama 30 menit. Penyisihan optimum ditemukan pada rasio molar 3:1:1 dan pH 7 dengan efisiensi penyisihan fosfat sebesar 86,14%, kekeruhan 83,63%, dan warna sebanyak 77,71% Presipitat yang terbentuk dari variasi penyisihan terbaik tersebut (C2) menjalani pengujian lanjutan berupa XRF dan XRD. Hasil pengujian XRF menunjukkan bahwa presipitat terbentuk oleh 12% magnesium, 41% aluminium, 38% silika, 0,78% fosfor, 5.6% sulfur, dan 2,5% kalium. Hasil uji XRD pada sampel C2 menunjukkan grafik yang sesuai dengan cattiite pada data Crystallography Open Database (COD) 4027799. Metode presipitasi kimia untuk menyisihkan fosfat berpotensi baik bila diimplementasikan di IPAS 3 TPST Bantargebang karena mampu menyisihkan fosfat hingga memenuhi standar baku mutu, dapat dimanfaatkan sebagai pupuk, dan memiliki lahan yang cukup untuk membangun unit pengolahannya.

Waste generation in open areas can produce leachate with phosphate content that is harmful to the environment. One method that can be used in phosphate removal is chemical precipitation with the addition of MgCI2 as a precipitant. Precipitates that can be formed in the form of struvite, newberyite, and cattite have the potential to be used as plant fertilizer due to the content of macronutrients (P) and one mesonututrient (Mg) for plant growth. The purpose of this study is to analyze the effect of pH variation and effective molar ratio in phosphate removal by precipitation method and analyze the amount of phosphate that can be removed by precipitation method. In this study, a jar test was used with a stirring speed of 158 rpm for 60 minutes and then allowed to stand for 30 minutes. Optimum removal was found at a molar ratio of 3:1:1 and pH 7 with a phosphate removal efficiency of 86.14%, turbidity of 83.63%, and color of 77.71% The precipitate formed from the best removal variation (C2) underwent further testing in the form of XRF and XRD. XRF test results showed that the precipitates were formed by 12% magnesium, 41% aluminum, 38% silica, 0.78% phosphorus, 5.6% sulfur, and 2.5% potassium. The XRD test results on sample C2 show a graph that matches the cattiite in Crystallography Open Database (COD) data 4027799. The chemical precipitation method for phosphate removal has good potential when implemented at IPAS 3 TPST Bantargebang because it is able to remove phosphate to meet quality standards, can be used as fertilizer, and has sufficient land to build the treatment unit.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadid Sukmana
"

Air lindi TPST Bantargebang akan mempengaruhi kualitas air tanah dengan tingkat pencemaran yang berbeda-beda pada jarak tertentu. Perilaku sanitasi lingkungan hingga perilaku sosial dan perilaku ekonomi warga menjadi faktor yang harus dipertimbangkan untuk meningkatkan kualitas air tanah warga sekitar. Tujuan riset adalah menganalisis kualitas air tanah dan perilaku sanitasi lingkungan serta sosial ekonomi pada permukiman pemulung sekitar TPST Bantargebang Bekasi. Riset menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk melakukan perhitungan analisis kualitas air menggunakan instrumentasi laboratorium dan melakukan analisis deskriptif dari kuisioner maupun data penduduk lainnya. Parameter fisik seperti kekeruhan di titik 2 jarak 300 meter belum memenuhi baku mutu, secara parameter kimia semua memenuhi baku mutu, secara parameter mikrobiologi semua belum memenuhi baku mutu. Tidak terdapat hubungan antara jarak permukiman pemulung ke TPST Bantargebang dengan kualitas air tanah. Penerapan perilaku sanitasi lingkungan pada permukiman pemulung sekitar TPST Bantargebang tergolong tinggi. Perilaku sosial pada permukiman pemulung sekitar TPST Bantargebang masuk kedalam kategori rendah. Perilaku ekonomi pada permukiman pemulung sekitar TPST masuk kedalam kategori sedang. Riset ini dapat berkontribusi untuk memberikan saran dalam tata kelola pelestarian air tanah Di TPST Bantargebang

 


Leachate Bantargebang TPST will affect the quality of groundwater with different levels of pollution at a certain distance. The problem of environmental sanitation to socio-economic is a factor that must improve the water quality of citizens Bantargebang TPST. The aim of the research was to analyze groundwater quality and environmental and socio-economic sanitation behavior in the scavenger settlements around Bantargebang TPST Bekasi. This research uses quantitative methods. Quantitative methods are used to perform water quality analysis calculations using laboratory instrumentation and conduct descriptive analysis of questionnaires and other population data. Physical parameters such as turbidity at point 2, distance of 300 meters does not meet the quality standard, all chemical parameters meet the quality standard, chemical parameters meet the quality standards, in all microbiological parameters have not met the quality standard. There is no correlation between the distance between scavenger settlements to Bantargebang TPST and groundwater quality. The application of environmental sanitation behavior to the scavenger settlements around Bantargebang TPST is high. The social behavior in the settlements of scavengers around Bantargebang TPST falls into the low category. The economic behavior in the scavenger settlements aroundaround TPST falls into the medium category. This research can contribute to providing information on building sanitation and the environment in Bantargebang TPST

 

"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Kajian Ilmu Lingkungan,
T52310
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kebutuhan air minum untuk kota Depok seiring dengan perkembangan penduduk yang mencapai pertumbuhan 3,23% pertahun. Untuk dapat memenuhi perkembangan kebutuhan air minum diperlukan evaluasi dan optimalisasi kinerja dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Citayam yang mensuplai kebutuhan air minum wilayah pelayanan Cabang I, Kota Depok. Kinerja IPA dapat diketahui melalui evaluasi dengan meninjau kebutuhan air, kuantitas dan kualitas air baku, kapasitas pengolahan IPA dan kualitas air produksi yang dihasilkan IPA Citayam. Tahap awal berupa pengumpulan data primer dan sekunder, observasi lapangan, serta wawancara dan diskusi dengan pengelola IPA Citayam yang meliputi Instalasi Kedasih dan Degremont.Tahap evaluasi kinerja berupa menghitung proyeksi kebutuhan air penduduk serta dimensi unit bangunan dengan membandingkan dengan kriteria disain yang ada, dan tahap optimalisasi kerja dengan memberikan solusi pemecahan masalah. Dari hasil evaluasi, diketahui bahwa efektifitas pengolahan instalasi sekitar 40% dan diperlukan perbaikan teknis pada unit intake, koagulasi, flokulasi, filtrasi dan desinfeksi. Dari hasil optimalisasi kapasitas desain pengolahan (kapasitas produksi), instalasi Kedasih dapat ditingkatkan kapasitasnya sebesar 30% dari 100 lt/dt menjadi 130 lt/dt. Sedangkan instalasi Degremont dapat ditingkatkan sebesar 50% dari 10 lt/dt-paket menjadi 15 lt/dt-paket. Maka total peningkatan kapasitas IPA Citayam adalah 37,5% dari 160 lt/dt menjadi 220 lt/dt, sehingga masih dapat memenuhi kebutuhan air sampai tahun 2015.
"
540 LTR 4:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maulina Anindita
"Sampah merupakan permasalahan yang perlu ditangani dengan baik terkait dengan dampak yang ditimbulkannya. Upaya Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta dalam rangka kegiatan pengelolaan sampah kota secara terpadu menuju zero waste dengan pendekatan 3R Reuse, Reduce, Recycle di skala kawasan yakni dengan dibentuknya Tempat Pengolahan Sampah Terpadu TPST . Salah satu TPST yang telah beroperasi di DKI Jakarta diantaranya TPST di Rawasari, Jakarta Pusat. Metode penelitian dilakukan dengan survey lapangan dan wawancara. Untuk pengukuran timbulan dan komposisi sampah dilakukan berdasarkan SNI 19-3964-1994. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian aspek teknis penyediaan TPS dibandingkan dengan peraturan yang berlaku. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh komposisi sampah di TPST Rawasari yaitu 60,02 sampah organik, 36,64 sampah anorganik dan 3,34 sampah B3. Timbulan yang dihasilkan yaitu 0,792 kg/orang/hari atau 3,805 L/orang/hari. Nilai recycling rate eksisting dan nilai recovery rate eksisting sebesar 12,756 dan 67,297 kemudian potensi recycling rate didapatkan sebesar 21,181 dan potensi recovery rate sebesar 81,202.

Waste is a problem that needs to be handled properly associated with the impact it produces. Efforts of DKI Jakarta Provincial Government in the framework of integrated city waste management activities towards zero waste with 3R approach Reuse, Reduce, Recycle at the regional scale with the establishment of Material Recovery facility. One of the MRF that has been operating in DKI Jakarta are TPST in Rawasari, Central Jakarta. The research method is done by field survey and interview. The evaluation was conducted to determine the conformity of the technical aspects of the provision of MRF compared to the prevailing regulations. For the measurement of waste generation and composition in accordance with SNI 19 3964 1994. Based on the results of the research, the composition of garbage in MRF Rawasari is 60,02 organic waste, 36.64 of inorganic waste and 3,34 of B3 waste. The resulting generation is 0.78 kg person day or 3,805 L person day. Value of existing recycling rate and recovery rate is 12,756 and 67,297 .with potential of recycling rate is 21,181 and potential of recovey rate is 81,202."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sani Harjono
"Dalam era globalisasi ini, perusahaan-perusahaan harus bersaing baik antara satu sama lainnya maupun dengan perusahaan bisnis kelas dunia. Untuk dapat bersaing dan bertahan hidup dalam persaingan yang keras maka perusahaan harus dapat berpacu dengan waktu, efisiensi dan produktivitas serta kemampuannya dalam mencapai standar yang baik.
Pada tesis ini akan diukur kinerja unit instalasi pengolahan air bersih dan kemudian dianalisa untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja perusahaan baik berdasarkan data kinerja lingkungan dan instalasi pengolahan air bersih. Matriks obyektif digunakan sebagai perangkat untuk mempresentasikan kinerja perusahaan.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa instalasi pengolahan air bersih di Perusahaan XYZ sudah berjalan dengan baik dan hasilnya telah memenuhi standar kualitas air minum, tetapi perlu dilakukan peningkatan kinerja instalasi lagi agar mencapai sasaran yang telah ditetapkan sehingga diharapkan akan memberikan kepuasan yang lebih kepada pelanggan melebihi harapannya.

In this globalization, each company will compete with the other company or with the world-class business company. Each company should optimize their time, efficiency, productivity and capability in achieving the better standard for survive in hard world competition.
The performance of water treatment plant unit will measured in this thesis then will be analyzed to improve the company performance based on environmental performance data from that unit. Objective matrix will be used as a tool for represent the company performance
The result shows that water treatment plant unit in XYZ company has been work done and produce the water quality that fulfilled the drinking water standard quality. Plant performance improvement still need to improve to achieve the company objective. This improvement is expected to give customer satisfaction more than the customer expectation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T2861
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>