Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170570 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putu Ayu Esthi Widiatmika
"Peristiwa peledakan bom yang terjadi di Kuta Bali pada tanggal 12 oktober 2002 yang selanjutnya lebih dikenal dengan sebutan Bom Bali I dapat dikatakan sebagai sebuah bencana besar bagi Indonesia, sehingga diperlukan adanya suatu tindakan-tindakan "istimewa" oleh pemerintah, khususnya Polri. Dalam peledakan yang menelan korban terbesar kedua setelah tragedi 11 September 2001 tersebut, Indonesia (khususnya Polri) dibantu oleh banyak negara-negara lain yang peduli akan peristiwa tersebut. Bantuan tersebut datang antara lain dari negara Inggris, Jerman, Jepang, Australia, New Zealand, Amerika, Perancis, Belanda, Swedia dan Singapura. Sementara untuk memfasilitasi koordinasi antar negara tersebut, Australia dipilih sebagai koordinatornya.
Bantuan dari negara-negara tersebut selain berupa bantuan kemanusiaan, juga dengan mengirimkan tenaga-tenaga ahli untuk mereka untuk dapat membantu proses identifikasi, investigasi dan bantuan forensik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada tahun 2002 (khususnya setelah peristiwa 12 Oktober) banyak kerjasama dalam bidang keamanan khususnya mengenai terorisme yang dilakukan oleh Pemerintah dengan negara-negara lain. Salah satunya yang akan dibahas disini adalah kerjasama keamanan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dan Australia melalui Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Australian Federal Police (AFP).
Terkait dengan penulisan ini, berdasarkan uraian singkat tersebut yang akan menjadi pokok permasalahan adalah Bagaimana ruang lingkup serta proses kerjasama Kepolisian Republik Indonesia dengan Australian Federal Police dalam penanganan terorisme di Indonesia (studi tentang pengungkapan kasus Bom Bali I)? Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk menggambarkan tentang ruang lingkup serta proses kerjasama yang dilakukan oleh Polri dengan AFP dalam penanganan terorisme di Indonesia.
Dalam menganalisa permasalahan tersebut, penulis menggunakan konsep kerjasama keamanan yang diungkapkan oleh Albert Zaccor, sementara untuk kerjasama kepolisian digunakan konsep yang dikemukakan oleh Mathieu Deflem. Mengenai terorisme digunakan konsep yang kemukakan oleh beberapa ahli, salah satunya adalah James Andrew Lewis. Adapun metode penelitian yang digunakan untuk membahas permasalahan tersebut adalah deskriptif analitis melalui penelitian kepustakaan atas dokumen-dokumen yang relevan.
Kerjasama yang dilakukan antara Polri dan AFP adalah ditujukan untuk peningkatan kapasitas atau capacity building Polri. Kerjasama tersebut sangat menekankan pada tingkat individu dan kelembagaan, dalam artian disini adalah kerjasama yang dilakukan tersebut adalah untuk meningkatkan kapasitas personil Polri dan lembaga Polri. Kerjasama yang dilakukan tidak menyentuh pada level sistem. Oleh karena itu kerjasama yang telah dilakukan selama ini walaupun telah memberikan kemajuan yang sangat berarti bagi Polri dalam penanganan masalah terorisme namun dirasakan masih belum maksimal.

The bombing that happens in Bali on October 2002, which latter known as 1st Bali Bombing can be categorized as a major incident for Indonesia, were taken as a special case to Indonesian National Police (Polri). That bomb incident costs a lot as they put it the worst incident that cost people?s life next to the 11 September 2001 incident in New York. Indonesian National Police were helped by various countries including England, Germany, Japan, US, France, Sweden and Singapore. In order to facilitate the coordination between countries, Australia were chosen as the coordinator. Various aids were sent to help Indonesia. The aids were related to humanitarian action. They also sent their experts to help the process of identification, investigation and forensic. Related to the aids that given after 12 October 2002, Indonesia has held a lot of cooperation with another countries. This thesis will describe the security cooperation that held by the Indonesian?s government that represented by the Indonesian National Police (Polri) and Australia that represented by the Australian Federal Police (AFP).
The subject of the study is the process of cooperation between Polri and AFP in handling terrorism in Indonesia (a case study of enlightening the first Bali bombing). The objectives of the study is to describe the scope and process of the cooperation between Polri and the AFP in handling the terrorism in Indonesia.
To analyze the subject, writer use the Albert Zaccor?s concept about Security Cooperation. For further explanations, writer use the Mathieu Deflem?s concept that explains Police Cooperation. To asserts the the definition of terrorism into the analysis, writer use various concepts, including the Concept of terrorism from James Andrew Lewis. The research methods that used in this study is an analytic descriptive thorough library study from the relevant documents.
The cooperation between POLRI and AFP were meant to enhanced the capacities of Polri. The cooperation also emphasize in individual and institutional level, which are means that the cooperation that been done is to enhance the capacity of Polri?s personnel and the Polri?s institution. The cooperation does not touch the level system. Never less, although the cooperation already give a lot to Polri development, but it is still not enough."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T19227
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunarni
"ABSTRAK
Analisa Sebab - sebab Kecelakaan Fatal pada Kegiatan Well Service dl
PT. X tahun 2005
Well Service atau Perawatan Sumur adalah salah satu kegiatan
penambangan minyak bumi yang tidak terlepas dari kemungkinan untuk
terjadi kecelakaan. Usaha untuk mengurangi kecelakaan_ salah satunya
adalah dengan mencari penyebab - penyebabnya.
Falctor tindakan tidak aman dan keadaan tidak aman dibahas untuk
melihat penyebab - penyebab dari keoelakaan. Dengan diketahuinya
penyebab langsung dan penyebab dasar kecelakaan, maka dapat dibuat
aturan dalam rangka untuk mencegah kecelakaan.
Tujuan dari penelitian adalah untuk mendapaikan penyebab -
penyebab dari kecelakaan. Data - data yang digunakan diambil dari
dokumentasi yang ada di Direktorat Jenderal Minyak Dan Gas Bumi dan
dokumentasi dari perusahaan. Data - data tersebut selanjutnya dianalisa
dengan menggunakan metode Pohon Kegagalan atau Fauit Tree Analysis.
Penelitian dilakukan dengan mengambil data kecelakaan yang
mengakibatkan seorang karyawan PT. X meninggal saat melakukan
pekerjaan Perawatan Sumur Minyk ( We!! Sevice ) yang berlokasi di
Perairan A pada tahun 2005.
Hasii penelitian menunjukan bahwa kecelakaan yang terjadi adalah
akibat dari tindakan tidak aman yang disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan pekerja_
Saran yang dapat dibenkan adatah perbaikan pada alat pengaman
dan peningkatan kemampuan sumber daya manusianya dengan meralui
pelatihan - pelatihan dan atau pendidikan formal sesuai dengan pekerjaan
yang ditanganinya.

ABSTRACT
Analysis on the Causes of Fatal Incidents in Well Service Activities in
PT. X 2005
Well-service activities in petroleum mining cannot be liberated from
the possibilities of incidents. One ofthe efforts to reduce these incidents is by
finding out the causal factors.
Unsafe acts and unsafe conditions are the factors to be studied to find
the causes of incidents. By knowing the direct causes and basic causes of
incidents, hence can be made rules in order to prevent incidents to occur.
`l'his research intends to understand the causes of incidents in well-
servlce activities. The datas used in this research was collected from the
documentations by Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi and company?s
documentations. These datas hereinafter analysed by using Pohon
Kegagalan method or Fault Tree Analysis.
Research conducted by taking example from an incident that caused
the death of PT X's employee while doing well-sewice activities located in
Territorial-Water A (Perairan A) in 2005.
The outcome of this research shows that incidents occur due to
unsafe acts triggered by the lack of worker?s knowledge.
This research suggests to repair safety devices and the improvement
of human resources through trainings and/or formal educations as according
to job handled by each worker.

"
2007
T34508
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Abimanyu
Jakarta: Grafindo Khazanah Ilmu, 2005
303.625 Abi t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Erlita Chairanda
"Tulisan ini membahas mengenai penerapan manajemen sekuriti sebagai upaya pencegahan serangan bom pada Hotel X yang menggunakan merek Barat. Hotel bermerek Barat seringkali dikunjungi oleh pihak-pihak yang biasanya ditargetkan oleh teroris. Serangan pada hotel bermerek Barat juga dianggap mampu memberikan hasil yang setara dengan serangan pada gedung kedutaan (sebagai simbol negara Barat) yang memiliki tingkat pengamanan yang tinggi. Dengan menggunakan data sekunder, tulisan ini menunjukkan bahwa Hotel X telah menerapkan sistem pengamanan yang sesuai dengan fungsi dalam manajemen sekuriti, yaitu perencanaan, pengorganisasian, kepegawaian, pengarahan, dan pengendalian. Tulisan ini juga menggunakan crime triangle untuk menjelaskan penerapan manajemen sekuriti di Hotel X melalui kehadiran petugas sekuriti dan staf hotel, serta didukung dengan penggunaan peralatan sekuriti yang dapat berfungsi untuk melindungi target potensial dan melindungi suatu tempat (lokasi hotel), sehingga dapat berperan sebagai guardian dan manager pada Hotel X.

This paper discussed security management applications as an effort to prevent bomb attacks at X Hotel, a Western brand hotel. Western-branded hotels are frequently visited by people who are usually targeted by terrorists. An attack on Western-branded hotels is considered to provide substantial impact as it is capable of providing impact equivalent to attacks on embassy buildings (as a symbol of Western countries) that have a high level of security. Based on the secondary data, this paper finds that X Hotel has implemented a security system that correlates with the functions in security management, such as planning, organizing, staffing, directing, and controlling. Utilizing crime triangle perspectives, this paper examined the application of security management aspects at X Hotel, carried out through the presence of security officers, hotel staff, and is supported by the use of security equipment. Their presence plays a role in protecting potential targets and protecting a place (hotel location). Hence, they also act as a guardian and manager at X Hotel."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bergas Fadhil Widyadhana
"Serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada 1945 merupakan sebuah peristiwa yang cukup berpengaruh terhadap kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Jepang. Gambaran peristiwa tersebut masih banyak ditemukan dalam kehidupan di Jepang, termasuk dalam media populer seperti anime dan manga. Anime yang berupa animasi dan manga yang berupa komik merupakan hal yang dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat Jepang dan seringkali dinilai identik dengan sifat imut. Akan tetapi, anime dan manga tetap dapat merefleksikan realita peristiwa tersebut serta sikap masyarakat Jepang terhadap peristiwa tersebut, hal itulah yang ingin ditemukan dalam penelitian ini. Budaya populer seperti keduanya dapat merefleksikan realita dan kerangka geopolitik suatu negara, dan dalam fokus penelitian ini adalah sikap anti-perang dan dukung perlucutan senjata nuklir. Hal tersebut dapat dipelajari lewat geopolitik populer yang merupakan studi bagaimana media menyebarkan nilai atau ide seperti batas atau ancaman negara terhadap khalayak penontonnya. Nilai yang dibawa tersebut merupakan realita kerangka geopolitik yang dapat ditemukan di antara masyarakat dan pemerintah Jepang sehingga manga dan anime dapat memberikan refleksi representasi geopolitik Jepang. Penelitian ini menggunakan studi geopolitik populer dan studi semiotika untuk membedah refleksi nilai pasifisme dan anti-persenjataan nuklir Jepang yang dapat ditemukan dalam berbagai anime dan manga pasca-perang. Ditemukan bahwa manga dan anime dapat merefleksikan kerangka pasifis geopolitik Jepang serta menyorot perkembangan visi geopolitik tersebut. Manga dan anime yang berasal dari generasi perang menunjukkan penderitaan dan tragedi bom atom secara detil dan manga dan anime dari generasi pasca perang mengambil pendekatan sentimen anti-perang dan anti-persenjataan nuklir yang lebih pasif dan tidak kritis. Hasil termuan tersebut menunjukkan posisi pasifis netral geopolitik pasca perang Jepang yang terepresentasikan dalam manga dan anime.

The Atomic bomb attack on Hirsohima and Nagasaki in 1945 is an event that left a big impact on the life of society and the state in Japan. Depictions of the event are still widely found in Japanese life, including in popular media such as anime and amnga. Anime or animation and manga or comic are things that are enjoyed by various groups of Japanese society and are often considered synonymous with cuteness. However, anime and manga can still reflect the reality of that event and the attitude of the Japanese society towards it, this is what this research wants to find. Popular culter like manga and anime can reflect the reality and geopolitical framework of a country, and in this research focus is anti-war attitude and support for nuclear disarmament. his can be studied through popular geopolitics which is the study of how the media spreads values or ideas such as state boundaries or threats to its audience. The value that is brought is the reality of the geopolitical framework that can be found among the people and government of Japan so that manga and anime can provide a reflection of Japan's geopolitical representation. This research uses popular geopolitical studies and the semiotic approach to look at the reflection of Japanese pacifism and anti-nuclear weapons attitudes that can be found in post-war anime and manga. It was found that manga and anime can both reflect Japan's geopolitical pacifist framework and highlight the development of their geopolitical vision. Manga and anime from the war generation show the agony and tragedy of the atomic bomb in detail and manga and anime from the post war generation take a more passive and uncritical approach to anti-war and anti-nuclear weapons sentiments. The findings show that postwar geopolitically neutral pacifist positions of Japan are represented in manga and anime."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengeboman bunuh diri yang dilakukan di sebuah masjid yang berada di Markas Kepolisian Resort Kota
Cirebon yang sedang digunakan untuk sholat jumat pada tanggal 21 April 2011 adalah pola pengeboman
yang baru pertama di Indonesia. Sebelumnya pengeboman bunuh diri dilakukan tidak di masjid, atau
pengeboman di masjid tapi tidak dengan menewaskan pelaku. Walaupun pertama, namun jika dikaitkan
dengan pengeboman yang lain yang pernah muncul di Indonesia, pengeboman masjid di Cirebon
terdapat kesamaan. Kesamaan ini dapat dilihat dari hubungan antar pelaku dan latar belakang organisasi
yang diikuti pelaku. Untuk mengkaji kesamaan tersebut, tulisan ini menggunakan teori differential
association dan general strain. Tujuan dari paper ini adalah untuk memahami tentang teori differential
association dan general strain sehingga dapat menganalisa pengeboman masjid di Cirebon tersebut dari sisi kirminologi. "
340 ARENA 6:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah berhasil diukur kalor bakar dari beragam merek mie instan (MI) menggunakan kalorimeter bom shimadzu jenis CA-4P. MI diambil secara acak dari pasar, meliputi merek: supermi, indomie, sarimi, salam mie, Mi ABC, dan mi president baik jenis goreng ataupun rebus, pada sejumlah rasa. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh besarnya permintaan pasar terhadap produk mi, dan diperlukannya informasi yang lebih lengkap dan presisi tentang produk itu. Informasi itu meliputi: komposisi bahan, batas kadaluarso, kekhalalan, dan kandungan (kalori bakar) per bungkus pada mi. penelitian dilakukan dengan menempatkan 2 gram komponen mi pada sebuah panci. Panci dimasukkan ke dalam bom yang berisi oksigen kadar 80% pada tekanan 20-25 atm. Kemudian, sampel dibakar sempurna (tanpa sisa). Nilai kalor bakar dari sampel yang terukur dikalibrasi dengan pengukuran kalor bakar asam bensoat yang telah diketahui nilai kalor bakar per gramnya. Akhirnya, nilai ukur kalor bakar per bungkus sejumlah merek dan jenis mi dapat ditentukan. Nilai terbesarnya adalah ''MI ABC' jenis mie goreng yaitu (480+_5) kkal, dan terkecil 'supermi' rasa ayam (364+_4)kkal. "
JURFIN 11:26 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Windchy, Eugene G.
New York: Doubleday & Co., 1971
959.704 WIN t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2008
899.240 9 KAM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Inas Fathyasyifa Shabrina
"ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis hal-hal apa saja yang dipertimbangkan saat Amerika Serikat memutuskan untuk menjadikan kota Hiroshima sebagai target utama dijatuhkannya bom atom. Berdasarkan banyaknya penelitian yang sudah ada mengenai Perang Dunia II, terdapat banyak pendapat dari para ahli mengenai alasan Amerika Serikat untuk menjatuhkan kedua bom atom di Jepang. Meskipun Jepang memiliki banyak kota besar, awalnya Amerika Serikat memilih lima kota sebagai target untuk mengakhiri perang, yakni: kota Kyoto, kota Hiroshima, kota Kokura, kota Yokohama, dan kota N?gata. Namun, kota Kyoto yang merupakan kota terpenting bagi kebudayaan Jepang, akhirnya digantikan oleh kota Hiroshima sebagai target utama. Dengan mengetahui pertimbangan apa saja yang diambil oleh Amerika Serikat mengenai kota Hiroshima sebagai target utama serangan bom atom, dapat disimpulkan bahwa Amerika Serikat tidak hanya melihat dari sisi kepentingan politik dan militer saja, namun Amerika Serikat ternyata masih mempertimbangkan dari sisi kepentingan budaya.

ABSTRACT
This study analyzes what matters were considered when the United States decided to make Hiroshima as a prime target for the dropping of atomic bomb. Based on many existing studies on World War II, there are many opinions from the experts on why the United States dropped both atomic bombs in Japan. Although Japan has many major cities, the United States initially chose five cities as the targets to end the war Kyoto, Hiroshima, Kokura, Yokohama and N gata. However, Kyoto which has been the most important city for Japanese culture, eventually was replaced by Hiroshima as the main target. By knowing what matters were taken into account by the United States about Hiroshima which was selected as the main atomic bomb target, it can be concluded that the United States did not only consider the political and military interests, but the United States also considered the cultural interests."
2017
S68406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>