Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186490 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simandjuntak, Hernardi Laurens
"Sistem Kanban yang telah digunakan sejak lama oleh Toyota sebagai salah satu alat untuk mendeteksi masalah di produksi, telah dikembangkan juga di area purna jual, khususnya pada pengadaan suku cadang. Di TAM sendiri sistem Kanban untuk pengadaan suku cadang ini telah diimplementasikan sejak tahun 2006. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi dan menganalisis tingkat efektifitas dan efisiensi dari penerapan sistem Kanban untuk pengadaan suku cadang, yang dapat dilihat dari angka KPI perusahaan, yaitu Service Rate (SR) dan Stock Month (SM). Dari hasil penelitian memang terlihat adanya peningkatan kinerja yang ditandai dengan kenaikan SR dan turunnya SM. Namun pada penelitian lebih lanjut ditemukan bahwa pada beberapa kelompok suku cadang justru mengalami penurunan kinerja, yang ditandai dengan menurunnya SR pada kelompok suku cadang tersebut. Hal ini disebabkan karena dilakukannya pengurangan stok pengaman pada awal implementasi sistem Kanban, tanpa memperhatikan pola permintaan yang berfluktuasi untuk beberapa kelompok suku cadang. Selain itu peningkatan biaya rutin yang timbul akibat penerapan sistem Kanban juga ternyata masih tinggi, sehingga memerlukan beberapa tindakan untuk mengantisipasi lonjakan biaya tersebut.

Kanban syslem has been utilized for years in Toyota as one of tools to detect problems in production side. Recently, this System has been implemented in aftersales area, especially in service pans area. In TAM, Kanban system has been implemented since 2006. This study is intended to evaluate and analyze effectiveness and eficiency rate of Kanban system implementation in Service parts area, which can be monitored from company KPI, Service Rate (SR) and Stock Month (SM). The general result shows there’s increasing in performance, marked by SR increasing and SM decreasing. But from further study, it’s found that performance for some parts group is decreasing, marked by SR decreasing. This is caused by safety stock cutting at the beginning of Kanban system implementation, without any concern of fluctuated demand from customer for certain parts group. Besides, regular cost also increased in monthly operation, so it’s needed some activities to anticipate cost increasing."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26541
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mila Shania
"Perangkat lunak menjadi salah satu komponen penting organisasi, sehingga banyak organisasi yang mengusahakan implementasi perangkat lunak untuk membantu proses bisnis walaupun terkendala dengan resource yang tidak memadai. Mulai banyak organisasi menggunakan metode outsourcing untuk mengatasi masalah ini. Salah satu organisasi yang memfasilitasi hal tersebut adalah PT Mediatrac Sistem Komunikasi. Organisasi sudah menyediakan jasa pengembangan perangkat lunak selama 10 tahun dan dalam dua tahun terakhir menerapkan metodologi Agile dengan kerangka kerja Kanban. Kerangka kerja ini digunakan untuk membantu organisasi menyelesaikan proyek tepat waktu. Namun, pada realitasnya terdapat keterlambatan untuk setiap proyek yang diselesaikan (n=3). Pada penelitian ini, diteliti lebih lanjut terkait penggunaan kerangka kerja Kanban dalam pengembangan perangkat lunak di organisasi dengan menggunakan pengukuran tingkat kematangan CMMI-Dev 1.3. Metode kualitatif menggunakan metode content analysis digunakan untuk proses pengambilan data secara wawancara kepada team leader (n=2), project manager (n=4), dan system analyst (n=4). Data dikodifikasi serta dikelompokkan sesuai process area dalam CMMI dan dipetakan untuk mengukur tingkat capability level menggunakan SCAMPI-C. Hasil penelitian ini adalah capability level pada 6 process area yaitu Requirements Management (REQM), Project Planning (PP), Project Monitoring and Control (PMC), Process and Product Quality Assurance (PPAQ), Organizational Process Definition (OPD), serta Organizational Training (OT) masih berada pada level 0 dan terdapat 32 rekomendasi perbaikannya. Hasil ini juga dapat dijadikan acuan untuk organisasi yang memiliki masalah sejenis. Hasil penelitian juga dapat digunakan bagi akademisi untuk meninjau lebih lanjut terkait penelitian ini terutama terkait aksi perbaikan yang diberikan.

Software is one of the important components of an organization, so many organizations are trying to implement software to help business processes, even though they are constrained by inadequate resources. Many organizations are starting to use outsourcing methods to overcome this problem. One of the organizations facilitating this is PT Mediatrac Communications System. The organization has been providing software development services for 10 years and in the last two years implemented an Agile methodology with a Kanban framework. This framework is used to help organizations complete projects on time. However, in reality there are delays for each completed project (n = 3). In this study, further research was conducted regarding the use of the Kanban framework in software development in organizations using the CMMI-Dev 1.3 maturity level measurement. Qualitative methods using the content analysis method were used for the data collection process by interviewing the team leader (n=2), project manager (n=4), and system analyst (n=4). The data is codified and grouped according to the process area in CMMI and mapped to measure the capability level using SCAMPI-C. The results of this study are capability levels in 6 process areas, namely Requirements Management (REQM), Project Planning (PP), Project Monitoring and Control (PMC), Process and Product Quality Assurance (PPAQ), Organizational Process Definition (OPD), and Organizational Training (OT) is still at level 0 and there are 32 recommendations for improvement. These results can also be used as a reference for organizations that have similar problems. The research results can also be used for academics to review further related to this research, especially regarding the corrective actions provided."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas ndonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yadrifil
"Dalam satu dasawarsa terakhir ini berbagai pendekatan produksi seperti sistem Kanban dan MRP yang merupakan sistem Produksi Just In Time, sering terdengar telah banyak bermanfaat dalam optimisasi produksi. P.T TAM sebagai salah satu industri otomotif terbesar di Indonesia telah menerapkan sistem kanban pada proses produksinya. Namun pada saat ini masih ditemukan beberapa masalah dalam pelaksanaanmya. Penelilian ini dilakukan untukk menanggulangi masalah yang ada pada pemesanan yaitu dengan cara menghitung stock minimum pada palet, membuat alat yang paraktis bagi pemesanan dan membuat alamat pada kanban."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Andrias Yohanson
"Persaingan dalam menghadapi ora globalisasi semakin terasa dengan semakin tumbuh dan berkembangnya produk-produk baru. Hal ini mendukung para produsen untuk saling meningkatkan kinerjanya untuk persiapan menghadapi era persaingan bebas yang beberapa tahun Iagi akan berlaku. Efesiensi dan Efektifitas momogang peranan penting karena kemenangan bukan lagi diraih kepada kekuatan yang besar melainkan kepada kinerja yang baik dan tems meningkat. Porbaikan socara berkesinambungan ini yang hams dilakukan secara terus menerus agar mencapai pada taraf kesempurnaan.
Makin tajamnya persaingan satu industri, khususnya di bidang automotif, menyebabkan PT. Toyota-Astra Motor harus berupaya mencari terobosan-terobosan secara lebih baik dalam memproduksi barang dengan tingkat kualitas tinggi serta harga bersaing untuk menghadapi lonjakan permintaan yang besar tersebut maka persiapan dan pemecahan masalah harus dilakukan, terlebih lagi sumber daya yang dimiliki sangat torbatas.
Sistom Produksi Toyota yang telah merealisasikan Just In Time dengan alat bantu Kanban, telah berhasil dalam menghadapi era persaingan. Agar sistem ini terus berjalan dan dapat terus menghadapi permintaan dan persaingan maka harus terus dilakukan prinsip yang dikenal sebagai Continuous Improvement atau dalam bahasa Jepang dikenal sebagai Kaizen. Prinsip ini mengharuskan terus dilakukan perubahan demi mencapai tingkat produksi yang lebih efesien dan Iebih efektif.
Cycle Issue merupakan sistem pemesanan yang terdapat dalam Sistem Produksi Toyota. Dampak dari Cycle Issue ini adalah kedatangan pihak pemasok untuk mengirim kan barang sesuai dengan kebutuhan yang ditandai dengan banyaknya jumlah kanban, sehingga barang yang diterima tepat waktu dan tepat jumlah. Masalah yang timbul adalah keterbatasan sumber daya tempat untuk menyesuaikan dengan tingkat produksi yang terus meningkat. Untuk itu pelu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai standar yang berlaku bagi Cycle Issue ini.
Dalam penelitian sebelumnya telah diuraikan berbagai metode yang dapat mengindikasikan ketersediaan sumber daya yang ada dengan tingkat permintaan dan kemampuan pemasok untuk itu perlu dilakukan perhitungan lebih lanjut mongenai jumlah ketersediaan sumber daya tempat yang masih bisa dipergunakan di area produksi PT. Toyota Astra Motor.
Penelitian ini membutuhkan keterampilan dan kemampuan dalam bidang simulasi yang akan mengukur kinerja sistem dan tempat yang masih tersedia Cycle Issue sebagai pemicu jumlah pasokan yang harus ditampung oleh area penerimaan harus diuji terlebih dahulu sebelum diberlakukan untuk memastikan ketersediaan sumber daya yang ada. Pengujian ini berdasarkan data real yang terdapat dilapangan dan hasil yang diperoleh dapat dipergunakan bagi kedua belah pihak yaitu pemasok maupun pihak PT. Toyota Astra Motor sendiri, sebagai dasar pertimbangan penyesuaian keadaan apabila terjadi kenaikan tingkat produksi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49965
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36524
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irvan Maulana
"PT. Kayaba Indonesia merupakan sebuah pabrik komponen manufaktur yang memproduksi shock absorber. Komponen shock absorber tersebut lebih banyak diproduksi untuk memenuhi kebutuhan dari pabrik otomotif. Salah satu pabrik otomotif yang dilayani oleh PT. Kayaba Indonesia adalah PT. Toyota Astra Motor. PT. Toyota Astra Motor sebagai pelopor Just ln Time dengan sistem produksi toyota (TPS Toyota Production System) nya menggunakan sistem kanban, sedangkan PT. Kayaba Indonesia belum menggunakan ststem kanban tersebut Hal itu menyebabkan banyak ket1dakefektifan dan ketidakefisienan. Dalam tugas akhir ini akan digambarkan bagaimana rnenerapkan slstem kanban itu dengan membuat kartu kanhan, serta jumiah kanban yang diperlukan, perencartaan aliran kanban saran pendukung yang dibutuhkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37674
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jusep Putra Kusuma
"Lean system sejak diperkenalkan melalui konsep Toyota Way sebagai salah satu alat dalam Toyota Production System telah menjadi sebuah terobosan baru. Banyak perusahaan yang berusaha untuk mengadaptasi dan mengadopsi lean system ke dalam proses produksi mereka, namun tidak sedikit yang mengalami kegagalan, jika-pun ada yang berhasil setelah dilakukan analisa lebih mendalam ternyata bukanlah lean.Lean system bukanlah sebuah alat atau sarana yang dapat diterapkan dengan begitu saja namun harus terintegrasi dengan budaya dan nilai-nilai perusahaan. Hal inilah yang menyebabkan konsep lean dapat lahir, tumbuh dan berkembang di Jepang yang memiliki nilai-nilai menghargai orang lain dan kerjasama.
Toyota Way dan Toyota Production System merupakan satu kesatuan pendekatan yang membuat Toyota berhasil menjadi perusahaan manufaktur terhebat di dunia. Dengan menerapkan keduanya, telah terjadi peningkatan produktivitas dan kualitas yang luar biasa di Toyota. Lebih dari itu, Toyota Way juga mengenai pemberdayaan seluruh anggota organisasi untuk melakukan peningkatan berkesinambungan. Semua upaya peningkatan ini ditujukan untuk menghilangkan pemborosan dari sistem produksinya. Dengan demikian, akan tercipta organisasi pembelajar yang lean.
Selama ini konsep dan literatur yang ada lebih mengarah kepada proses lean di perusahaan atau dari sisi manufaktur namun masih menjadi pertanyaan bagaimana menerapkan konsep lean di bagian administrasi atau jasa. Lean system erat kaitannya dengan lean accounting; khususnya dalam system pembelian barang/jasa di Departemen General Affair PT TAM ternyata baru mulai mengkaji penerapan lean system. Fokus lean system dalam hal ini adalah lead time yang semakin cepat dan tepat. Langkah awal dari penerapan lean system ini adalah mengkaji hal apa yang merupakan penambah nilai bagi para customer/user.
Setelah dilakukan pengkajian atas hal-hal yang akan menambah nilai bagi para customer/user maka ditentukan lead time yang cepat dan tepat sebagai fokus utama. Selanjutnya dibentuk cell team dan value stream yang diberi pengukuran atas kinerja masing-masing komponen tersebut, dimana cell team dan value stream merupakan komponen dari lean system itu sendiri. Penerapan lean system di bagian purchasing & cost analysis berada di maturity path stage-1. Pada akhirnya dalam penelitian ini diperoleh kelebihan dan kelemahan dari penerapan lean system yang akan diterapkan oleh PT TAM dalam hal ini Departemen General Affair.

Lean system has been a breakthrough since its inception as one of tools for production system found by Toyota in their Toyota Way. Many companies have been tried to adopt lean system into their production system but failed. If some of them were succeed, the depth analysis found that it is apparently not lean system. Lean system is not a tools or medium that can be adopt immediately. It should be integrated with culture and value within a company. That?s why lean system can be set up, raise, and develops in Japan, which possess a value such as respect to other people and teamwork.
Toyota Way and Toyota Production System is one integrated approach that brings Toyota to be the number one Manufacture Company in the world. By implementing that approach Toyota has an excellent improvement in their quality and productivity. In addition, Toyota Way is also empowering all their resource to persistently improve the way they do their business. All of this effort is to achieve efficiency and reduce wastefulness in their production system. Thus, it will be create lean learning organization.
Up until now, all the concept and literature of lean is only for production and manufacture process. There is still a question about how to implement lean concept in administrative process or services. The intention of this research is to know how the implementation of lean concept in administration PT. TAM, especially in purchasing system at General Affair Department. Lean system closely related to lean accounting. In purchasing system PT TAM, this concept had just been studied, but not yet implemented. Lean system for this department will be focused in lead time, which is faster and more accurate. The first step in the implementation is reviewing what aspect that will add value to customer/user.
After reviewing all the aspect that can add value to customer/user; we form cell team and value stream with each performance evaluation, where cell team and value stream are the components of lean system. The implementation of lean system in procurement section is in the maturity path stage 1. This research tried to analyst the strength and drawback in lean system that will be implemented in PT. TAM."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25762
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hasta Demon Karsono
"Skripsi ini memuat tentang perubahan dari sistem kanban press part pada outer panel Kijang yang dilakukan secara manual menjadi suatu sistem kanban yang terkomputerisasi. Tujuan utamanya yaitu guna mendeteksi urutan prioritas pada gendongan kanban dan pada akhirnya dapat memberikan informasi yang akurat pada sistem produksi di stamping plant.
Guna mencapai tujuan di atas, maka dilakukan pengukuran waktu baku pada masing-masing proses. Pengukuran terhadap waktu baku ini menjadi penting karena akan menentukan waktu pesanan produksi. Pengukuran waktu ini diambil dari perputaran kanban transpor dan kanban produksi. Waktu pada kanban transport meliputi waktu persiapan keberangkatan, waktu transportasi, serta waktu bongkar muat. Sedangkan waktu untuk kanban produksi meliputi waktu pengambilan material, palet, dies, waktu produksi serta waktu penanganan material dari store komponen ke bagian delivery.
Berdasarkan perhitungan dan analisa waktu pesanan produksi di atas, kemudian dibuatlah program komputer dengan menggunakan software AS / 400 versi 4.1. Dengan bantuan program ini maka dilakukan penyusunan urutan produksi berdasarkan urutan batas kanban yang lebih dulu turun dari store komponen. Selain itu dengan program ini meminimalkan hilangnya kanban transpor diperjalanan serta mengefisienkan proses inventori dan pembuatan surat jalan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37250
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Nur Ramadhan
"

Petir merupakan fenomena alam yang sambarannya dapat terjadi sewaktu-waktu dan tidak dapat dicegah kedatangannya. Sambaran petir memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi manusia dan bangunan tinggi. Terlebih lokasi geografi dari Indonesia menjadikan negara memiliki tingkat curah hujan dan sambaran petir yang tinggi. Oleh karena diperlukan instalasi sistem proteksi petir eksternal yang sesuai standar untuk menjamin kehandalan dari sistem proteksi petir eksternal dalam melindungi manusia dan bangunan dari bahaya sambaran petir. Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem proteksi petir eksternal yang telah terpasang pada kawasan pabrik Karawang Plant PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia agar dapat sesuai dengan standar.

Analisis kebutuhan bangunan terhadap proteksi petir eksternal memberikan hasil bahwa lokasi membutuhkan level proteksi kelas I. Kondisi sistem proteksi eksisting menggunakan sistem non konvensional yang diatur pada standar NF C 17-102 dengan jumlah masing-masing 12 ESEAT, 12 konduktor penyalur, dan 12 titik pentanahan. Hasil evaluasi adalah dengan menambah jumlah komponen menjadi 18 ESEAT, 31 konduktor penyalur, dan 25 titik pentanahan. Penulis juga memberikan opsi untuk melakukan evaluasi dengan menggunakan standar konvensional (IEC 62305, SNI 03-7015-2004, NFPA 780) dengan mengganti seluruh ESEAT menjadi 473 terminasi udara batang konduktor, 290 konduktor penyalur, dan 25 titik pentanahan dengan konduktor horizontal mengelelilingi setiap bangunan.


Lightning is a natural phenomenon whose strikes can occur anytime and cannot be prevented. Lightning strikes have a very dangerous impact on humans and tall buildings. Moreover, the geographical location of Indonesia makes the country have a high level of rainfall and lightning strikes. Therefore, it is necessary to install an external lightning protection system that meets the standards to ensure the reliability of the external lightning protection system in protecting people and buildings from the dangers of lightning strikes. Aim of this final project is to evaluate the external lightning protection system that has been installed in the factory area of Karawang Plant PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia so that it complies with the standards.

Analysis of building requirements for external lightning protection shows that the location requires a class I protection level. The condition of the existing protection system uses a non-conventional system regulated by the NF C 17-102 standard with 12 ESEAT each, 12 down conductors, and 12 ground points. The evaluation result is to add the number of components to 18 ESEAT, 31 down conductors, and 25 grounding points. The author also provides an option to evaluate using conventional standards (IEC 62305, SNI 03-7015-2004, NFPA 780) by replacing all ESEAT with 473 air termination conductor rods, 290 down conductors, and 25 grounding points with horizontal conductors surrounding each building.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gross, John M.
"Kanban is a revolutionary "just in time" manufacturing theory originally developed at Toyota to ensure that parts and supplies are ordered as needed. "Kanban Made Simple" takes what can be a complicated topic and translates it into easy-to-understand language, leading readers through the entire Kanban process."
New York: [American Management Association, ], 2003
e20438110
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>