Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10011 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Batam: Batam Industrial Development Authority, 2009
R 338.95981 BAT d
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Meleis, Afaf Ibrahim
Philadelphia: Lippincott, 2007
610.73 MEL t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Meleis, Afaf Ibrahim
Philadelphia: Lippincott , 1985
610.73 MEL t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Meleis, Afaf Ibrahim
Philadelphia: Lippincott , 1997
610.73 MEL t (1);610.73 MEL t (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Banerji, Hrishikes
The Hague: Universities Foundation, 1956
330 Ban t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: United Nations Bureau of Social Affairs , 1955
301 UNI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Krooss, Herman Edward, 1912-1975
Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall, 1966
330.973 KRO a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Agricultural Census 2013 shows agricultural sector as a provider of food, as well as
livelihoods of majority of Indonesian people. The various agricultural sub—sectors
develop mainly in Java and Bali, particularly food crops, horticulture, plantation,
and animal husbandries. Most of the agricultural processing and services are also
concentrated here. Social exclusion of smallholder households, as well as centralizing
control of big land, are simultaneously happened, also lowest layers of the ruler of the
land of the most marginalized. Meanwhile, about 45 percent of land (O45-30 hectares)
are owned by only 11 percent of affluent households. Clearly agricultural development
trajectory for peasant is still far away to reach."
JORI 1:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rafqi
"Anak usia sekolah yang sehat merupakan asset pembangunan bangsa. Keberadaan makanan di sekolah sangat penting, karena akan memenuhi 25-36% kebutuhan energi harian anak. Kebiasaan makan yang tidak sehat (kurang gizi) dapat menyebabkan stunting (perlambatan pertumbuhan anak); penyakit kardiovaskuler, kanker, diabetes dan osteoporosis, sementara untuk jangka pendek dapat menyebabkan dental caries, anemia, overweight dan obesitas. Hasil pengujian Badan POM tahun 2008-2010, menunjukkan 40-44% jajanan anak sekolah secara nasional tidak memenuhi syarat keamanan pangan. Kebijakan Aksi Nasional menuju pangan jajanan anak sekolah (PJAS) yang aman bermutu dan bergizi, merupakan salah satu upaya meningkatkan mutu pangan jajanan anak sekolah dengan cara memberdayakan komunitas sekolah secara mandiri mengawasi pangan jajanan di lingkungannya.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan Aksi Nasional PJAS di kota Batam beserta efektifitasnya dengan menggunakan analisa implementasi kebijakan dari Mazmanian dan Sabatier. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan studi dokumen.
Hasil dari penelitian memperlihatkan bahwa implementasi kebijakan Aksi NAsional PJAS di kota Batam sudah terlaksana cukup baik, namun tidak berjalan efektif karena ketidaktepatan dalam menentukan indikator kinerja, tidak ada NSPK terkait peran, tugas dan tanggung jawab kelompok pelaksana, tidak ada strukturisasi pelaksanaan kebijakan tersebut, dan tidak ada dukungan langsung dari DPRD dan Pmerintah kota Batam. Komitmen dari Pemerintah daerah kota Batam masi kurang, karena pengawasan pangan jajanan anak sekolah ini belum menjadi proritas dalam pembangunan kota Batam.

Healthy school-age children is a nation-building assets. The presence of food in schools is very important, because it will meet 25-36% of daily energy needs children. Unhealthy eating habits (malnutrition) may cause stunting (slowing the growth of children); cardiovascular disease, cancer, diabetes and osteoporosis, while in the short term can lead to dental caries, anemia, overwight and obesity. Test results of Badan POM RI (National Agency of Drug and Food control) in 2008-2010, showed 40-44% of school children nationwide snacks do not meet food safety requirements. National Action policy toward food snacks schoolchildren (PJAS) quality safe and nutritious, is one effort to improve the quality of food hawker school children by empowering school community independently oversee hawker food in the environment.
This study aims to look at the factors that influence the implementation of the National Action policy PJAS in Batam city and along efektitasnya by using analysis of policy implementation Mazmanian and Sabatier. The study was conducted with qualitative methods, data collection is done through in-depth interviews and document.
Results of the study showed that the implementation of the National Action policy PJAS in Batam city has done quite well, but is not effective, because of inaccuracy in determining the performance indicators, no NSPK related roles, duties and responsibilities of the executive, there is no structuring the implementation of the policy, and there is no direct support from the parliament and the Government of the city of Batam. The commitment of the local government of Batam city is still lacking, because the snack food supervision of school children has not been a priority in the development of the city of Batam."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
T42992
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Mulia Rindo
"Perumahan atau papan adalah salah satu aspek kebutuhan pokok manusia selain lapangan kerja, sandang, pangan, pendidikan dan kesehatan. Masalah perumahan adalah masalah yang kompleks, bukan semata aspek fisik membangun rumah, tetapi terkait sektor yang amat luas dalam pengadaannya, seperti pertanahan, industri bahan bangunan, lingkungan hidup dan aspek sosial, ekonomi, budaya masyarakat dalam upaya membangun aspek-aspek kehidupan masyarakat yang harmonis. Program pembangunan perumahan di Kota Batam, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah menghadapi permasalahan yang sangat kompleks, seperti keterbatasan lahan, meningkatnya kebutuhan perumahan bagi MBM dan MBR, keterbatasan sumber pembiayaan pemerintah, rendahnya daya beli (affordability) masyarakat terhadap pcrumahan, kebutuhan infxastruktur penunjang pengembangan perumahan. Dengan demikian, program peningkatan pembangunan pcrumahan di Kota Batam akan berpacu dengan laju pertumbuhan jumlah penduduknya. Disamping itu, peningkatan sektor industri di wilayah Kota Batam, secara otomatis akan meningkatkan kebutuhan lahan, sekaligus menurunkan alokasi lahan bagi sektor lainnya termasuk pemmahan.
Penelitian ini bertujuan untuk: (I) Bagaimana kondisi dan masalah penyédiaan perumahan di Kota Batam? (2) Bagaimana tingkat pertumbuhan penduduk dan kebutuhan perumahan untuk kunm waktu 20 tahun ke depan? (3) Bagaimana strategi pcmbangunan perumahan dan model kemitraan dalam penyediaan perumahan di kota Batam Metodc yang digunakan dalam penclitian ini adalah metode quasi melalui data kualitatif yang bersifat deskriptif dari respondcn ahli dengan pendekatan kucsioner. Sedang analisa data menggunakan metode lcuantitatif melalui pendekatan analisis SWOT (Strengfhs, Weakness, Opporlunity dan Nzrears) untuk memperoleh strategi pembangunan perumahan, yang selanjutnya dianalisa dengan mctodc Analytical Hierarchy Process (AHP) guna merancang kebijakan atau rencana strategi dalarn pembangunan perumahan di Kota Batam.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa program pembangunan perumahnn di Kota Batam memiliki kriteria lokasi, keterjangkauan dan ketersediaan iniiasu-uktur, sedang indicator pendukung criteria meliputi jarak dari tempat kerja, haingga, ketersediaan fasilitas umum dan fasilitas social serta tipe rumah (apakah bersusun atau tidak bersusun). Sementara kendala yang muncul dalam pembangunan perumahan di Kota Batam dapat dikelompokkan dalam 4 (cmpat) bagian yang meliputi ketersediaan lahan, koordinasi antar lembaga yang berkompeten, keterbatasan anggaran pemeriutah serta peraturan yang berhubungan dengan pembangunau perumahan Untuk mengatasi berbagai kendala yang ada, di usulkan berbagai kebijakan yang dapat dikembangkan dalam rangka optimalisasi pembangunan perumahan, di Kota Batam sebagai jawaban atas segala tantangan yang di hadapi Kota Batam di masa yang akan dataug, yaitu: penyusunan peratman penmdang-undangan yang komprehensif; penyusunan masterplan dengan mcmpertimbangkan indikator, seperti jarak, harga, tersedianya fasilitas umum/social dan tipe rumah; keterh`batan seluruh stakeholder dengan kordinasi yang terintegmsi; pembentukan dewan pemmahan; menyusun pola kemitraan dalam implementasi pcmbangunan perumahan dan mengintensifkan program-program pendukung.

Housing has been, is and will always be one of human being?s basic nerxis in addition to employment, clothing, food, education and healthcare. Housing problem, however, consists of complex and wide range of aspects such as land registry, building material industries, environment, and social, economy and culture in order to develop a harmonic society life rather than merely building a physical construction. Housing development program in Batam City, particularly for lower income society, faces various problems including limited land, increasing housing needs for lower and middle income societiw, limited state fund resources, low housing affordability and supporting infrastructure provision. Hence, housing development program in Batarn City should be able to keep up with the population growth. Worse yet, the growing industry in Batam City will raise the demand for land while at the same time reduces land available for housing purpose.
This study aims to explain the following: (1) The objective condition and problems of housing provision in Batarn City; (2) The population growth and housing demand in 20 years period; and (3) The proper strategy for housing development and partnership model for housing provision in Batam City. The study employs quasi method using qualitative and descriptive data collected from experts through questionnaires. Furthermore, two quantitative methods are also employed to analyze the data, namely SWOT analysis to obtain the best housing development strategy and Analytical Hierarchy Process (AI-IP) method to further design the proper policy for housing development in Batam City.
The research finds that housing development program in Batam City incorporates location, atfordability and infrastructure availability criteria, Moreover, the indicator includes distance from workplace, price, public and social facilities availability and house type (vertical or landed). Meanwhile, the hindrances faced by the program can be classified into land availability, coordination among competent institutions, state budget limitation and regulation eonccming housing development. In order to overcome those hindrances, a range of policies are proposed to optimize housing development in Batam city to answer the current and fixture challenges, among which arc: comprehensive regulation design; master plan that takes into account various indicators including distance, price, public and social facilities availability and housing type; participation of stakeholders under integrated coordination; housing board formation, and partnership model design for the implementation of housing development and intensification of supporting programs.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33416
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>