Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55529 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alrizni Nadia Febritianti
"Skripsi ini membahas keterkaitan antara batu giok yang merupakan salah satu jenis batuan mulia yang banyak digunakan di dunia dengan kebudayaan cina. Meskipun banyak suku atau bangsa yang juga melibatkan batu giok dalam kebudayaan mereka, tapi Cina adalah negara yang paling sering diasosiasikan dengan batu giok. Masyarakat Cina menganggap batu giok memiliki nilai-nilai moral tertentu di dalamnya dan mengnggap batu giok lebih bernilai tinggi dibandingkan emas. Batu giok memiliki peran yang cukup penting dalam kebudayaan Cina. Giok sudah menjadi bagian dari seni, filosofi, dan kepercayaan dari Bangsa Cina sejak ribuna tahun lalu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12500
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gondomono
Jakarta: UI-Press, 1997
PGB 0467
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Gondomono
"This paper attempts to trace the identity construction of the Chinese from cultural anthropology perspective. It argues that the constructed identity is always changing and very much influenced by socio, economic, political and cultural aspects. By looking at the society, the language, the kinship and belief systems, it comes to a conclusion that the identity is not as simple as it looks. In fact, it often embodies a misperception of what it this to be Chinese. In this context, emphasies the needs for further development of chinese studies in Indonesian universities."
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2002
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gondomono
"This paper attempts to trace the identity construction of the Chinese from cultural anthropology perspective. It argues that the constructed identity is always changing and very much influenced by socio, economic, political and cultural aspects. By looking at the society, the language, the kinship and belief systems, it comes to a conclusion that the identity is not as simple as it looks. In fact, it often embodies a misperception of what it this to be Chinese. In this context, emphasies the needs for further development of chinese studies in Indonesian universities."
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2002
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siauw, Giok Tjhan
"Contribution of Siauw Giok Tjhan to Indonesia, Chinese Indonesian, leader of Baperki, Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia, a Chinese political organization to promote understanding of Indonesian citizenship and oppose discrimination, founded in 1954, dissolved during the Soeharto government"
Jakarta: Hasta Mitra, 2000
928 SIA s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fitri Erlinawati
"
ABSTRAK
Sejak jaman dahulu Cirebon telah menjadi salah satu kota pelabuhan di pesisir utara pulau Jawa. Perdagangan yang ramai antara kerajaan-kerajaan Nusantara dengan berbagai negara di dunia menyebabkan banyak kapal asing yang singgah di Cirebon dan banyak bangsa asing yang kemudian tinggal menetap di kota tersebut, termasuk bangsa Cina.
Bangsa asing yang tinggal menetap tesebut kemudian berbaur dan melakukan kegiatan sebagaimana masyarakat Cirebon lainnya, yang antara lain berkecimpung dalam pembatikan. Batik, sebagai salah satu seni budaya khas Cirebon lambat laun mendapat pengaruh budaya Cina, terutama pada motifnya. Banyak lambang-lambang yang digunakan dalam kebudayaan Cina yang dipakai sebagai motif kain batik Cirebon, terutama flora dan fauna.
Berbagai kemungkinan yang menyebabkan lambang-lambang kebudayaan Cina terdapat pada kain batik Cirebon diteliti, termasuk peran Puteri Ong Tien sebagai seorang isteri penguasa Cirebon. Kabut, yang merupakan salah satu lambang yang digunakan dalam kebudayaan Cina dan dikenal sebagai motif khas batik Cirebon, memperkuat adanya pengaruh budaya Cina pada motif batik Cirebon.
"
1997
S12941
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanti Azmah Ulya
"Latar belakang penelitian ini adalah untuk menjelaskan makna lampion merah dalam kebudayaan Cina di Jakarta. Setiap negara memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Dalam kebudayaan Cina setiap warna memiliki maknanya masing-masing. Masyarakat Cina sangat percaya mengenai makna dari setiap warna, salah satunya adalah warna merah. Dalam kebudayaan Cina merah merupakan warna keberuntungan. Warna merah identik dengan hari-hari besar di Cina. Begitu pula dengan orang-orang Cina yang datang dan menetap di Indonesia, khususnya Jakarta. Kebanyakan masyarakat Cina memakai pakaian berwarna merah pada saat hari-hari besar, seperti pada saat perayaan tahun baru Imlek. Demikian pula oranamen-ornamen yang digunakan, seperti lampion merah. Lampion merah yang biasanya di gantungkan di depan pintu pada saat perayaan Imlek tidak hanya sebagai hiasan untuk memeriahkan perayaan Imlek saja, tetapi juga sebagi tanda keberuntungan dan kemakmuran.

The background of this research is to explain the meaning of red lanterns in Chinese culture in Jakarta. Every country have different culture. In Chinese culture, every colour has a meaning. Chinese people strongly belief regarding the meaning of each colour, one of them is red. In Chinese culture, red is a colour of fortune. Red identically with the major holidays in China. Likewise the Chinese people who came and lived in Indonesia, especially in Jakarta. Most of Chinese people wear red cloth during their major holidays, such as during the celebration of the Lunar new year. Likewise ornaments are used, such as red lanterns. Red lanterns that usually hung on the door during Chinese New Year celebrations are not just as decoration for the celebration of Chinese New Year, but also as a sign of fortune and prosperity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan ini didasarkan atas survey Antropologi Museum ke Nias Selatan pada tahun 1980. Pada waktu itu penulis bersama-sama dengan Drs. Sulaiman Yusuf, Dra. Suwati Kartiwa, Drs. M. Yamin Data, dan Drs. I Made Seraya..."
BARK 6 (1-2) 1985
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>