Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183327 dokumen yang sesuai dengan query
cover
J.C. Pramudia Natal
"Penelitian ini mencoba memaparkan konflik, tema, fokus penceritaan dari cerita Sèh Siti Jenar, dan selanjutnya menggali amanat dari cerita tersebut. Pemaparan konflik dan tema dilakukan melalui analisis struktur cerita, sementara fokus penceritaan ditemukan melalui analisis sudut pandang penceritaan. Pada akhirnya amanat ditemukan melalui analisis yang menggunakan teori catharsis, berdasarkan hasil analisis struktur cerita dan analisis sudut pandang penceritaan. Teks yang digunakan sebagai sumber data untuk penulisan ini adalah teks Sêrat Siti Jênar koleksi Perpustakaan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Teks ini digubah oleh Raden Sasrawidjaja atau Raden Panji Natarata dan diterbitkan oleh Kulawarga Bratakesawa Yogyakarta pada tahun 1958. Teks berbahasa Jawa ini pertama kali diterbitkan oleh H. Buning di Yogyakarta pada awal tahun 1900-an. aksara Latin dibingkai dalam 15 pupuh tembang macapat. Teks Serat Siti Djenar ini memiliki tebal 48 halaman isi. Penggunaan teks SSJ gubahan Raden Sasrawidjaja sebagai sumber data disebabkan oleh 2 hal, yaitu: Hanya teks SSJ yang letak keberadaannya diketahui secara pasti oleh penulis. Selain teks SSJ penulis juga mempunyai teks Suluk Seh Siti Jenar, namun diketahui lebih lanjut bahwa isi keseluruhan teks Suluk Seh Siti Jenar merupakan sebagian dari isi teks SSJ. Oleh karena itu teks SSJ merupakan teks yang lebih lengkap isinya. Penelitian ini menggabungkan beberapa teori. Dalam memaparkan konflik, tema, dan fokus penceritaan penulis menggunakan teori struktur cerita dan sudut pandang penceritaan dari Dr. Panuti Sudjiman, dalam bukunya Memahami Cerita Rekaan. Sementara dalam penggalian amanat penulis menggunakan teori catharsis yang diangkat Budi Darma dalam bukunya Sejumlah Esei Sastra. Pada akhirnya penelitian mengungkapkan hal-hal berikut ini. Dalam teks Serat Siti Jenar dipaparkan konflik agama antara Sèh Siti Jenar dengan Wali Sanga dan konflik sosial-politis antara Ki Ageng Pengging dengan Sultan Bintara. Kedua konflik ini merupakan topik permasalahan yang membungkus tema cerita sebenarnya, yaitu manusia dan dunianya. Walaupun terdapat dua konflik namun yang menjadi fokus penceritaan adalah Sèh Siti Jenar dan ajarannya. Hal ini karena ia merupakan tokoh cerita yang memicu semua konflik terjadi, selain itu pola pikirnya diceritakan secara lebih lengkap dibandingkan dengan tokoh lain. Dari cerita ini dapat dipetik dua amanat yang berlaku universal, yaitu pentingnya penyaringan kemampuan murid dalam suatu proses pendidikan dan adanya peran-peran yang harus dijalani manusia di dalam suatu lingkup sosial, terlepas dari kesetaraan hakikat manusia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku Serat Seh Siti Jenar ini adalah petikan dari Serat Babad Demak. Adapun cerita yang diambil adalah ketika Seh Siti Jenar sarasehan ilmu dengan Kyai Ageng Danuningrat di Pengging."
no place: no publisher, no year
BKL.0416-CI 16
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan RI, 1981
899.222 IND s (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Panji Natarata
"Mengisahkan Seh Siti Jenar berguru kepada Kyai Ageng Dayangingrat di Pengging. Kisah ini mengambil sumbernya dari Babad Demak. Daftar pupuh sebagai berikut: 1. Sinom; 2. Asmarandana; 3. Dhandhanggula; 4. Sinom; 5. Dhandhanggula; 6. Pangkur; 7. Asmarandana; 8. Dhandhanggula; 9. Sinom; 10. Asmarandana; 11. Pangkur; 12. Asmarandana; 13. Sinom; 14. Maskumambang; 15. Dhandhanggula."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.16-KS 75
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Sih Baksono
Depok: Universitas Indonesia, 1991
S11716
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah yang berisi teks Seh Siti Jenar menceritakan tentang pembangkangan Siti Jenar kepada para wali sanga mengenai cara mengajarkan agama Islam kepada masyarakat, khususnya tentang konsep manunggaling kawula gusti. Dalam teks diceritakan ketika Seh Siti Jenar meninggal, ia tidak sekarat sewaktu jenazahnya dibawa ke masjid Demak untuk disembahyangkan, tercium bau harum sekali. Orang-orang di masjid disuruh pulang kecuali sembilan wali saja. Ketika kain kafan dibuka, para wali terperanjat karena jenazah bersinar bagai bulan. Para wali mengecupi jenazah sampai ke ujung kaki, kemudian ditutup lagi. Seh Maulana memerintahkan agar jenazah dimakamkan di bawah pimpinannya, sedang mayat dalam keranda jenazah diganti dengan mayat anjing dan malam itu juga dikuburkan dengan sangat rahasia. Asal koleksi milik R. M. Sayid. Daftar pupuh sebagai berikut: 1. Dhandhanggula; 2. Asmarandana; 3. Sinom; 4. Maskumambang; 5. Sinom; 6. Asmarandana; 7. Dhandhanggula; 8. Sinom; 9. Dhandhanggula; 10. Durma; 11. Asmarandana; 12. Dhandhanggula; 13. Sinom."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.12-KS 40
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Rosdalina
"Permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimanakah pengarang memanipulasi sudut pandang dengan memanfaatkan unsur-unsur linguistik dan bagaimanakah peranannya dalam mengungkapkan penokohan, konflik dan tema. Adapun tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa pengarang menggunakan pilihan unsur-unsur linguistik untuk memanipulasi sudut pandang dan untuk menunjukkan bahwa pilihan unsur-unsur itu juga mengungkapkan unsur penokohan, konflik dan tema.
Data diambil dari cerita pendek The Rivals karya George Garrett. Cerita Pendek ini dipilih sebagai korpus data karena dalam penyajiannya banyak menyorot keadaan batin tokohnya sehingga pemanfaatan sudut pandang, balk fiksional maupun wacana, terlihat sangat jelas.
Dasar teoritis yang digunakan dalam menganalisis data adalah teori stilistika dan teori-teori lain seba gai penunjang, yaitu teori gaya dan sudut pandang. Untuk menganalisis unsur-unsur bahasa digunakan teori tata bahasa fungsional dan teori penyajian ujaran dan pikiran.
Hasil yang didapat hanya berlaku untuk cerita pendek yang dijadikan korpus data dan tidak dapat dite_rapkan kepada cerita lain. Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari analisis data yang telah dilakukan adalah: Sudut pandang ditentukan oleh pilihan pronomina, dan reflektor ditentukan oleh pilihan klausa, keterangan waktu dan tempat, penyajian pikiran. Penokohan dapat diungkapkan dengan pilihan verba. Pengungkapan konflik dilihat dari pilihan adjektiva, nomina serta penyajian ujaran dan pikiran."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S14093
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eti Septiani
"Rihlah Ibnu Batutah merupakan karya prosa nonfiksi. Rihlah dapat digolongkan ke dalam kajian sejarah, geografi dan juga sastra. Dalam kajian sastra, rihlah termasuk ke dalam teks-teks naratif. Penelitian terhadap rihlah Ibnu Batutah di Kota Iskandariyah bertujuan untuk memaparkan unsur-unsur narasinya, yaitu dari segi sudut pandang, penyajian cerita serta pendeskripsiannya. Dalarn rihlah Ibu Batutah, pengarang identik dengan pencerita. Sebagai pencerita Ibu Batutah menggunakan sudut pandang orang pertama, yang mengacu pada dirinya sendiri dan disebut dengan pencerita akuan. Dalam pencerita akuan Ibu Batutah kadang terlibat dalam cerita dan kadang tidak ikut berperan, hanya sebagai penonton. Hal lain yang menarik adalah dari penyampaiannya yang menggunakan bentuk kisahan dan cakapan. Dalam kisahan, kadang diselingi oleh cakapan baik baik yang berupa dialog antar tokoh maupun monolog. Pendeskripsian dalam rihlah Ibnu Batutah terdiri dari pendeskripsian tempat dan orang. Pendeskripsian tempat dipaparkan dengan mendetail, yang terdiri dari beberapa alinea dan terpisah dari jalinan cerita. Sedangkan pendeskripsian orang, dipaparkan tenting aktivitas-aktivitasnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S13146
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Langkah laku keagamaan Syekh Siti Jenar memang dianggap menyimpang. Hal ini disebabkan oleh perbedaan pemaknaan atas simbol dan ajaran agama secara internal. Di balik itu semua, sesungguhnya terdapat pula aspirasi sosial politik yang ingin disuarakan melalui ajarannya. Hanya saja seringkali gagasan dari pihak penguasa menjadi sulit untuk dinyatakan salah, dapat dilihat bagaimana posisi Syekh Siti Jenar mengemukan pandangannya tentang cara hidup beragama. Terutama dalam konteks sejarah muslim di Jawa, kehadirannya menjadi kritik atas permainan kekuasaan di Kerajaan Demak."
DRI 36:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sunyoto
Yogyakarta: Pustaka sastra LKiS, 2004
297.4 AGU s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>