Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119903 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ronaldo
"Skripsi ini membahas tentang determinasi faktor - faktor apa saja yang dapat mempengaruhi jumlah permintaan uang beredar riil ruang lingkup artian luas ( M2 ) di Indonesia. Faktor-faktor tersebut direpresentasikan oleh beberapa variabel Ekonomi Moneter seperti Tingkat GDP Riil, Tingkat Suku Bunga SBI 3 Bulan, Tingkat Suku Bunga Kredit / Modal kerja; yang dapat mempengaruhi jumlah Permintaan Uang Riil M2 di Indonesia - dengan asumsi yang Penulis gunakan yaitu dalam perekonomian tertutup. Model permintaan uang yang digunakan adalah Model Permintaan Uang Long Run dan Model Permintaan Uang Short Run. Metodologi ekonometrika yang diaplikasikan dalam penelitian ini adalah Error Correction Model (ECM), dikarenakan metode ini dapat mengakomodasi terjadinya suatu disequlibrium di pasar uang yang membutuhkan mekanisme penyesuaian dari kondisi jangka pendek menuju jangka panjangnya.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa telah terjadi suatu proses mekanisme penyesuaian sehubungan dengan koreksi Error Term persamaan jangka pendek yang mempengaruhi kondisi keseimbangan persamaan jangka panjang. Sehingga pengaruh mekanisme penyesuaian tersebut dapat tercermin dari besarnya suatu nilai koefisien Error Correction Term-nya ( ECT ). Kondisi disequlibrium pada permintaan uang M2 juga didukung oleh adanya fenomena Excess Demand dan Excess Supply di pasar uang yang cukup dominan terjadi, terutama pada periode awal krisis moneter di Indonesia. Berdasarkan hasil empiris dan analisis yang menyertai pembahasan penelitian skripsi ini, diharapkan agar para pengambil kebijakan Moneter serta institusi lainnya yang terkait - dapat mencermati kondisi Pasar Uang di Indonesia dengan lebih komprehensif sebelum mengambil keputusan yang dapat berdampak masif bagi stabilitas moneter Indonesia kedepannya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
6128
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
S26363
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rama Yudo Wirawan
"Fokus utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi (determinan) komponen angka pengganda uang di Indonesia. Skripsi ini dikembangkan dari penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Iljas (1997) untuk periode 1988 hingga 1997. Penelitian dilakukan menggunakan software EVIEWS4 dengan metode Two Stage Least Square (TSLS). Hasil penelitian mendapatkan bahwa terjadi perubahan antara variabel determinan angka pengganda uang yang diajukan oleh penelitian sebelumnya dengan keadaan saat ini, khususnya dalam hal penggunaan definisi uang dalam perekonomian Indonesia.

The main focus of this research is to discover the determinants of the money multiplier in Indonesia. This research is developed from an earlier paper of Iljas (1997) for the period 1988 until 1997. Research is done with EVIEWS4 software program using the Two Stage Least Square method. This research discovered that there have been changes in the factors that determine the money multiplier from previous research with current conditions, especially it was discovered that there is a major shift from the use of cash and quasi money to a broader definition of money in the economy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S6138
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suherman
"Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi pengaruh variabel pendapatan nil, suku bunga dan nilai tukar Rupiah terhadap permintaan uang kartal di Indonesia. Data yang digunakan dalam kajian empiris ini merupakan data runtun waktu triwulanan periode 1990:I sampai dengan 2002:IV atau 52 pengamatan yang diperoleh dari berbagai sumber penerbitan. Alat analisis yang digunakan Kointegrasi dan Model Koreksi Kesalahan teknik Two Step Procedure. Estimasi persamaan jangka panjang terhadap permintaan uang dibagi dalam tiga periode yaitu pertama, periode 1990:1 - 2002:IV, kedua, periode 1990:I - 1997:11, dan ketiga, periode 1997:I11 - 2002:IV.
Hasil estimasi untuk ketiga periode tersebut di atas hanya periode pertama yaitu 1990:I - 2002:IV yang layak dijadikan persamaan jangka panjang permintaan uang Indonesia karena tanda yang dihasilkan sesuai dengan hipotesis yang diajukan, di samping residual yang dihasilkan memenuhi syarat teknik "Two Step Procedure" yaitu residual harus stasioner atau stabil pada level I(0).
Hasil estimasi Model Koreksi Kesalahan memberikan informasi bahwa seluruh variabel yang digunakan menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap permintaan uang. Nilai t statistik koefisien Error Correction Term (Residual) signifikan dengan tanda negatif. Hal ini membuktikan bahwa spesifikasi model koreksi kesalahan sudah layak. Koefisien ECT sebesar -0.4245 dapat diinterpretasikan bahwa pelaku ekonomi menentukan berapa besar uang kartal yang dipegang dalam jangka panjang, berdasarkan kebutuhan transaksi, namun dalam jangka pendek, mereka menyesuaikan kebutuhannya sekitar 42% terhadap deviasi keseimbangan triwulan lalu.
Uji diagnostik yang dilakukan terhadap model koreksi kesalahan yaitu uji korelasi serial, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinieritas menunjukkan bahwa model koreksi kesalahan tidak terdapat korelasi serial di antara residual, mempunyai varians yang sama atau homoskedastisitas dan tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen.
Dad penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel yang digunakan untuk menjelaskan permintaan uang kartal Indonesia stabil pada first difference I(1) dan berkointegrasi atau terdapat hubungan keseimbangan yang erat dalam jangka panjang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T12586
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Febrianti
"Kalau kita perhatikan perkembangan ekonomi mulai tahun 1981 dan 1982, resesi dunia kembali mengoncang perekonomian Indonesia, yaitu dengan melemahnya pennintaan terhadap minyak bumi dan merosotnya harga-harga barang komoditas non-oil secara tajam, yang merupakan barang-barang ekspor Indonesia di luar migas. Terganggunya keseimbangan eksternal karena penerimaan devisa berkurang sedangkan permintaan barang impor meningkat.
Krisis perbankan yang terjadi pada September 1984, diawali dengan adanya deregulasi perbankan tanggal 1 Juni 1983 yang memaksa bank-bank pemerintah menanggung kredit macet dan telah diberikan kebebasan untuk menetapkan sendiri tingkat bunganya, balk suku bunga deposito berjangka maupun suku bunga kredit. Peningkatan tingkat bunga deposito mengakibatkan naiknya jumlah deposito berjangka, khususnya deposito jangka pendek (Nasution, 1987).
Kemudian dana deposito tersebut dipergunakan untuk investasi jangka menengah dan jangka panjang yang akhimya menimbulkan kesulitan likuiditas perbankan tahun 1984. Krisis perbankan tersebut mencerminkan kurangnya modal yang dimiliki bank, kurang baiknya manajemen bank dan pengawasan Bank Indoneia terhadap perbankan. Disamping itu, tindakan Bank Indonesia dalam mengelola kurs rupiah telah ikut menambah ketidakpastian yang menyulut spekulasi dalam masyarakat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20331
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pertumbuhan ekonomi sebagai salah satu tujuan kebijakan moneter dapat ditunjukkan oleh tingkat pertumbuhan investasi di sektor rill. Perkembangan kegiatan di sektor riil tersebut pada dasarnya sangat tergantung pada perkembangan likuiditas dan suku bunga di pasar keuangan. Skripsi ini mencoba untuk mempelajari pendekatan moneter terhadap tingkat suku bunga yang terjadi khususnya suku bunga PUAB dengan menggunakan model dasar yang dipergunakan oleh Bambang Hermanto (2002) dalam studi empirisnya, digunakan dalam skripsi ini dengan data time series bulanan yang terdiri suku bunga PUAB, suku bunga SBI, volume lelang / OPT, dan jumlah uang beredar. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif dengan menggunakan model ekonometrikan dan diuji oleh beberapa alat analisis regresi. Perhitungan statistiknya menggunakan formulasi koefisien determinasi, uji t, uji f, uji autokorelasi (Durbin-Watson) dan uji multikolinearitas dengan menggunakan alat bantuan perhitungan SPSS. Hasil studi ini menunjukkan terdapat dugaan yang kuat berlakunya pengaruh variabel pasar uang antar bank (PUAB) terhadap tingkat suku bunga PUAB yang terjadi di Indonesia. Hasil pengujian t statistik menunjukkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh yan signifikan dari variabel PUAB (suku bunga SBI, volume lelang / OPT, dan jumlah uang beredar) terhadap tingkat suku bunga PUAB. Hasil pengujian F statistik menunjukkan bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel PUAB (suku bunga SBI, volume lelang / OPT, dan jumlah uang beredar) terhadap tingkat suku bungan PUAB."
JEKOBIS 6:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pertumbuhan ekonomi sebagai salah satu tujuan kebijakan moneter dapat ditunjukkan oleh tingkat pertumbuhan investasi di sektor rill. Perkembangan kegiatan di sektor riil tersebut pada dasarnya sangat tergantung pada perkembangan likuiditas dan suku bunga di pasar keuangan. Skripsi ini mencoba untuk mempelajari pendekatan moneter terhadap tingkat suku bunga yang terjadi khususnya suku bunga PUAB dengan menggunakan model dasar yang dipergunakan oleh Bambang Hermanto (2002) dalam studi empirisnya, digunakan dalam skripsi ini dengan data time series bulanan yang terdiri suku bunga PUAB, suku bunga SBI, volume lelang / OPT, dan jumlah uang beredar. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif dengan menggunakan model ekonometrikan dan diuji oleh beberapa alat analisis regresi. Perhitungan statistiknya menggunakan formulasi koefisien determinasi, uji t, uji f, uji autokorelasi (Durbin-Watson) dan uji multikolinearitas dengan menggunakan alat bantuan perhitungan SPSS. Hasil studi ini menunjukkan terdapat dugaan yang kuat berlakunya pengaruh variabel pasar uang antar bank (PUAB) terhadap tingkat suku bunga PUAB yang terjadi di Indonesia. Hasil pengujian t statistik menunjukkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh yan signifikan dari variabel PUAB (suku bunga SBI, volume lelang / OPT, dan jumlah uang beredar) terhadap tingkat suku bunga PUAB. Hasil pengujian F statistik menunjukkan bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel PUAB (suku bunga SBI, volume lelang / OPT, dan jumlah uang beredar) terhadap tingkat suku bungan PUAB."
JEKOBIS 6:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Himawan Wiratama
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari variabel ekonomi makro (inflasi, kurs, IHSG, SBI), volume perdagangan, time to maturity, price variability, dan peringkat utang terhadap variabel terikat yaitu yield SBSN di pasar sekunder. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda dengan program EVIEWS. Penelitian ini mengolah data secara bulanan dengan urutan waktu atau time series dari September 2008 sampai dengan Oktober 2012.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada α=5%, variabel volume trading, inflasi, kurs, dan IHSG berpengaruh negatif namun tidak signifikan. Sedangkan time to maturity berpengaruh positif yakni jika terjadi penurunan selama 1tahun pada time to maturity maka akan menyebabkan penurunan sebesar 0,0889% pada yield SBSN di pasar sekunder, SBI berpengaruh positif yakni jika terjadi kenaikan sebesar 1% pada SBI maka akan menyebabkan kenaikan sebesar 0,3861% pada yield SBSN di pasar sekunder, price variability berpengaruh positif yakni jika terjadi kenaikan sebesar 1% price variability maka akan menyebabkan kenaikan sebesar 0,5310% pada yield SBSN di pasar sekunder, dan peringkat utang berpengaruh positif yakni jika terjadi kenaikan sebesar 1 grade peringkat utang maka terdapat kenaikan sebesar 0,0363% pada yield SBSN di pasar sekunder.

The purpose of this research is to analyze the effect of macroeconomy variable (inflation, exchange rate, IHSG, interest rate of bank indonesia certificates (SBI)), trading volume, time to maturity, price variability, and credit rating on the dependent variable is SBSN/Sukuk Negara in the secondary market. This research used multiple linear regression analysis with EVIEWS. This research process data on a monthly basis with the time sequence or time series from September 2008 until October 2012.
The results showed at α=5%, volume trading, inflation, exchange rate, IHSG has negative influence but not significant to SBSN yield. Time to maturity has positif influence which is indicated if the time to maturity decrease 1 year, would decrease by 0.0889% the yield of SBSN in the secondary market, SBI has positif influence which is indicated if the SBI increase 1%, would increase by 0.3861% the yield of SBSN in the secondary market, price variability has positif influence which is indicated if the price variability increase 1%, would increase by 0.5310% the yield of SBSN in the secondary market, credit rating has positif influence which is indicated if the credit rating increase 1%, would increase by 0.0363% the yield of SBSN in the secondary market.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boyke W Riantoputra
"Pada intinya, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana proses mekanisme transmisi kebijakan moneter berjalan di Indonesia. Pendekatan yang dipakai bukan menggunakan dua pendekatan utama yang telah lama ada dalam teori moneter tetapi menggunakan model Peter J. Montiel : Keseimbangan Umum Mekanisme Transmisi. Periode penelitian dimulai dari 1970 kuartal I sampai dengan kuartal IV tahun 1977, karena spesifikasi model yang disyaratkan Montiel. Dari empat macam instrumen kebijakan moneter yang ditulis Montiel, hanya tiga yang relevan karena instrumen rrr tidak pernah berubah selama periode penelitian. Karena Montiel belum menjalankan / run modelnya, maka studi ini bersifat menguji hipotesa yang disampaikannya. Seluruh hipotesanya teruji kecuali untuk instrumen tingkat bunga yang mempunyai perilaku yang terbalik. Dugaan penyebabnya adalah terjadinya currency substitution, laju tingkat inflasi yang fluktuatif dan cenderung meningkat sehingga mendorong masyarakat untuk melakukan berbagai tindakan inflation hedging, atau unsur-unsur lain seperti sifat / mental / budaya masyarakat. Untuk itu diperlukan studi lanjutan. Hasil lain adalah adanya time lag satu kuartal yang berarti baru setelah tiga bulan terlihat respon dari suatu perubahan kebijakan moneter."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S19090
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Badjuri
"Penelitian yang berjudul Permintaan Uang di Indonesia Tahun 1978 - 1993 (Pendekatan Kointegrasi), Pada umumnya konsep permintaan uang selalu memegang peranan penting dalam analisis ekonomi moneter. Hal ini karena permasalahan penawaran uang relatif masih bisa dikendalikan oleh otoritas moneter melalui kebijakan kebijakan pemerintah melalui variabel-variabel yang langsung dikuasai. Sedangkan permintaan uang sejak awal menjadi karena perdebatan antara teori kuantitas dan teori Keynes dan mungkin akan terus berlanjut serta tidak tidak mudah untuk dipecahkan. Hal ini karena kedua pendekatan pada dasarnya berkiblat pada teori keseimbangan dan idiologi keduanya berbeda.
Pendekatan kointegrasi merupakan suatu model dinamis yang pada umumnya membahas pengujian terhadap perilaku data time series. Tujuan utama dari uji kointegrasi adalah untuk mengkaji : "Apakah residual regresi kointegrasi stasioner atau tidak" ?. Pengujian ini penting guna pengembangan model dinamis selanjutnya, khususnya Model Koreksi Kesalahan (ECM).
Diduga bahwa model permintaan uang di Indonesia dipengaruhi oleh variabel Gross Domestic Income (GDY); Tingkat Bunga Dalam Negeri ; Tingkat Bunga Luar Negeri dan Inflasi yang diharapkan.
Hasil uji akar-akar unit menunjukan bahwa semua variabel yang diamati stasioner pada deferensi pertama. Hal ini memungkinkan untuk dilakukannya uji kointegrasi. Berdasarkan hasil uji Kointegasi dari Engle-Granger menunjukkan bahwa hubungan jangka panjang elastisitas permintaan uang baik dalam arti sempit (Ml) maupun luas (M2) ditentukan oleh GDY, tingkat bunga dalam negeri, tingkat bunga luar negeri dan expected inflation. Untuk M1, GDY sebesar 1,309; tingkat bunga dalam negeri sebesar -0,201; tingkat bunga luar negeri sebesar - 0,017 dan inflasi yang diharapkan sebesar -0.03. Untuk M2, GDY sebesar 2,034; tingkat bunga dalam negeri sebesar -0,162; tingkat bunga luar negeri sebesar - 0,294 dan inflasi yang diharapkan -0.01.
Berdasarkan hasil uji Error Correction Model menunjukkan bahwa dalam jangka pendek elastisitas permintaan uang dalam anti sempit (Ml), GDY sebesar 0,1; suku bunga dalam negeri sebesar - 0,07; suku bunga luar negeri sebesar - 0,05 dan inflasi yang diharapkan sebesar - 0.003 Sedangkan elastisitas permintaan uang dalam arti luas (M2), Gill sebesar 0,02; suku bunga dalann negeri sebesar - 0,05; suku bunga luar negeri sebesar - 0,06 dan inflasi yang diharapkan sebesar - 0,009.
Berdasarkan hasil uji dengan prosedur Barriren. menunjukkan bahwa dalam jangka panjang permintaan uang dalam arti sempit maupun luas hasilnya tidak jauh berbeda dengan Engle - Granger. Hal ini menunjukkan bahwa hasil uji cukup memuaskan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>