Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156008 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Syafiq
"Salah satu teori mengenai dividen menyatakan bahwa perubahan dividen dapat merupakan suatu sinyal yang diberikan perusahaan kepada pasar mengenai laba perusahaan, perubahan dividen positif akan diikuti oleh perubahan laba yang positif. Penelitian ini tidak dapat mendukung teori tersebut. Berdasarkan sampel 30 perusahaan yang diambil, perusahaan yang meningkatkan dividen di tahun ke-0 mengalami kenaikan laba yang signifikan di tahun ke-0 tetapi di tahun ke-1 justru mengalami penurunan laba. Begitu juga sebaliknya untuk penurunan dividen, akan tetapi penurunan dividen memiliki dampak yang berbeda dibandingkan perusahaan yang meningkatkan dividen ataupun perusahaan yang menjaga dividennya tetap. Tidak mendukung teori dividend signaling, hasil penelitian ini lebih sesuai dengan model dividen yang dikembangkan Lintner, perubahan dividen lebih menunjukkan pada apa yang telah terjadi. Jika memang dividen memberikan informasi mengenai prospek perusahaan, informasi mengenai perubahan laba lebih bersifat permanen.

One of the dividend theory said that dividend changes can be a signal from company to the market about firm?s earning, positive changes in dividend will be followed with positively changes in earning. This study has low evidence to support that theory. Based on 30 selected sample, dividend increase in year 0 have significant earning increase in year 0 but in year 1 it will be decrease in firm?s earning. It will be the same result for dividend decrease, but dividend decrease have different impact than increasing firm or nonchanging dividend firm. Not supporting the dividend signaling theory, the result of this research support the Lintner model of dividend, dividend changes tells something about what has happened. If changes in dividend provide information about firm?s propect, earning changes information is more permanently."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6571
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erfan Rizki Prabowo
"Studi ini bertujuan menganalisis faktor-faktor seperti ukuran perusahaan, leverage, potensi pertumbuhan, profitabilitas, dividen tahun sebelumnya, likuiditas, arus kas bebas, dan risiko bisnis yang mempengaruhi kebijakan dividen perusahaan konstruksi dan infrastruktur di Indonesia pada periode 2015 hingga 2019. Penelitian ini menggunakan 28 sampel perusahaan konstruksi dan infrastruktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta data yang digunakan bersifat balanced panel data. Metode yang digunakan untuk penelitian yaitu regresi data panel dengan teknik estimasi common effect model atau pooled least square. Penelitian ini menyimpulkan bahwa hanya variabel potensi pertumbuhan, dividen tahun sebelumnya, dan risiko bisnis yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Sedangkan, variabel ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas, likuiditas, dan arus kas bebas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen.

This study aims to analyze factors such as firm size, leverage, growth opportunities, profitability, past dividend, liquidity, free cash flow, and business risk that affect the dividend policy of construction and infrastructure companies in Indonesia within the period of 2015-2019. This study uses a sample of 28 construction and infrastructure companies listed on the Indonesia Stock Exchange and the data used are balanced panel data. The method used for this research is panel data regression with the estimation technique of common effect model or pooled least square. This study concludes that only the variables of growth opportunities, past dividend, and business risk have a significant influence on the dividend policy. Meanwhile, the variables of firm size, leverage, profitability, liquidity, and free cash flow have no significant effect on dividend policy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iffah Fairuz Munzir Busnia
"Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak penurunan tarif pajak dividen terhadap peningkatan dividend payout per saham perusahaan. Selain itu, penelitian juga bertujuan menganalisis pengaruh struktur kepemilikan terhadap probabilitas perusahaan untuk meningkatkan dividend payout per saham pada saat terjadi penurunan tarif pajak. Penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing dengan menggunakan 141 sampel perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 dan 2009.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan tarif pajak berpengaruh positif terhadap probabilitas perusahaan meningkatkan dividend payout di Indonesia. Struktur kepemilikan juga memiliki pengaruh terhadap probabilitas perusahaan meningkatkan dividend payout. Perusahan dengan kepemilikan publik yang tinggi memiliki probabilitas yang lebih tinggi untuk meningkatkan dividend payout perusahaan, sedangkan kepemilikan asing sebaliknya.

This study aims to analyze the impact of the dividend tax reduction to increase the dividend payout per share of the company. In addition, the study also aims to analyze the effect of ownership structure on the probability of firms to increase dividend payout per share at the time of dividend tax reduction. This study uses hypothesis testing method by using 141 samples of listed companies in Indonesia Stock Exchange in 2008 and 2009.
The results showed that dividend tax reduction has a positive effect on the probability of the company increased the dividend payout in Indonesia. Ownership structure also has an impact on the probability of the company increased the dividend payout at the time dividend tax reduction occur. Companies with higher public ownership have a higher probability to increase the dividend payout, while foreign ownership otherwise."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S45117
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaenal Arifin
"ABSTRAK
Bursa Efek Jakarta (BEJ) mulai menampakkan gairah pada tahun 1988, setelah pemerintah mengeluarkan serangkaian paket kebijaksanaan. Namun karena pasar modal masih merupakan hal yang baru bagi investor maka keputusan beli mereka kurang didasari oleh analisis-analisis fundamental tentang prospek perusahaan. Hal ini mengakibatkan harga saham tidak mencerminkan kondisi obyektif perusahaan.
Di pasar modal yang sudah mapan, harga akan mencerminkan kondisi obyektif perusahaan. Jika ada informasi baru, maka harga akan dengan cepat menyesuaikan. Misalnya, jika perusahaan memberi informasi akan menaikkan besar dividen maka harga saham dengan cepat mengalami kenaikan. Demikian jugs sebaliknya jika perusahaan mengumumkan penurunan dividen, maka harga saham akan turun. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan perilaku dividen antara pasar modal yang sudah mapan(efisien) dengan perilaku dividen di BEJ yang belum mapan.
Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan perilaku dividen. Perusahaan-perusahaan di BEJ cenderung tidak berusaha mempertahankan besar dividen tahun sebelumnya, dimana di pasar modal yang sudah mapan berupaya mempertahankan besar dividen. Faktor laba dan dividen sebelumnya memang merupakan faktor-faktor yang signifikan menentukan besar perubahan dan besar dividen. Namun kalau hanya faktor-faktor tersebut ternyata belum cukup besar untuk menjelaskan besar perubahan dan besar dividen. Masih banyak faktor selain laba dan dividen tahun lalu yang mempengaruhi dividen. Perusahaan-perusahaan di BEJ juga tidak memanfaatkan sinyal pengumuman dividen ketika akan menawarkan saham baru, seperti yang dilakukan perusahaan-perusahaan di Pasar modal yang sudah mapan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Eko Togi
"Dividen sebagai salah satu dari bentuk keuntungan investor di pasar modal memerlukan suatu pola kebijakan pembayaran yang tepat, baik bagi kepentingan perusahaan maupun investor. Namun, selain berhubungan dengan kebijakan manajemen, dividen berkaitan erat dengan keuntungan perusahaan sebagai sumber utama pembayarannya. Penelitian-penelitian sebelumnya tentang dividen menunjukkan adanya hubungan yang berkorelasi positif dengan keuntungan pada periode setelah terjadinya pembayaran dividen. Hubungan ini sering disebut information content atau signaling dividen tentang keuntungan perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tingkat perubahan dividen pada suatu periode dengan tingkat perubahan keuntungan pada periode sebelumnya, yang sama dan berikutnya pada emiten-emiten BEJ yang membayar dividen pada tahun 2003 dan LQ-45 balk secara umum maupun secara individual dengan menggunakan 2 proxy dividen yaitu Dividend Per Share (DPS) dan Dividend Payout Ratio (DPR) serta 2 proxy keuntungan perusahaan yaitu Earning Per Share (EPS) dan Earning Before Income and Taxes (EBIT) dalam 4 range waktu perubahan keuntungan dari t-1 hingga t+2 terhadap periode t perubahan dividen.
Kesimpulan yang didapatkan ialah information content dividen mengenai perubahan keuntungan perusahaan baik secara umum maupun individual secara umum hanya didapati hanya pada periode yang sama (periode t) dengan perubahan dividen. Selain itu didapati bahwa DPS menjadi proxy terbaik untuk dividen, dan perubahan keuntungan secara umum lebih rendah dari pada perubahan dividen. Dan tidak ditemui adanya hubungan antara perubahan keuntungan di masa lalu dengan perubahan dividen. Serta tidak ditemui adanya signaling dividen mengenai perubahan keuntungan di masa depan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20370
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan penelitian ini untuk mengatasi kebijakan deviden dan pengaruhnya pada perusahaan otomotif."
657 MANDIRI 9:1 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Emil Indra Subekti
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari beberapa faktor internal perusahaan, antara lain last year cash dividend paid, firm size, cash flow per share, free cash flow, profitability, leverage, earnings per share, growth, dan liquidity terhadap cash dividend paid. Sampel terdiri dari 69 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan secara berturut-turut membagikan dividen pada periode 2007-2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa free cash flow, growth in total asset, dan leverage memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap cash dividend paid. Sementara, profitability, firm size, last year cash dividend paid, dan liquidity memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap cash dividend paid. Namun, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa earnings per share dan cash flow per share tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap cash dividend paid.

ABSTRACT
The purpose of this research is to examine the effects of a company rsquo s internal factors such as last year cash dividend paid, firm size, cash flow per share, free cash flow, profitability, leverage, earnings per share, growth, and liquidity on their dividend policy. This research includes a sample of 69 companies that always made dividend payments in the year 2007 2016. The results showed that free cash flow, growth in total asset, and leverage have significantly negative effect towards cash dividend paid. On the other hand, profitability, firm size, last year cash dividend paid, and liquidity are discovered to have significantly positive effects towards cash dividend paid. However, the results also indicate that earnings per share and cash flow per share do not have significant effect towards cash dividend paid."
2017
S67546
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hesti Ariswati
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis relevansi dividen dengan biaya agensi. Kebijakan dividen dapat menjadi salah satu cara mengurangi biaya agensi yang timbuI akibat konflik antar agen di dalam perusahaan (Jensen&Meckling, 1976). Karenanya guna memberikan tarnbahan bukti empiric terhadap penelitian yang telah ada sebelumnya (seperti : Rozeff, I982; Cruthley dan Hansen, 1989; Mollah, Keasey, Short, 2000), penelitian pengaruh biaya agensi terhadap dividen dilakukan mengambiI kasus pada perusahaan-perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta pada periode 1993 - 2000 dengan sampel sebanyak delapan puluh sembilan perusahaan.
.Biaya agensi yang diproksi dengan sejumlah karakteristik perusahaan (growth opportunity, hutang, floatation cost, size, kepemilikan saham pubik, dan kepemilikan mayoritas) dianalisa dengan menggunakan model estimasi pooled Generalized Least Square (GLS) untuk rnenjelaskan pengaruhnya terhadap dividen di Indonesia. Juga diteliti apakah dampak periode krisis ekoromi yang terjadi (1997-2000) dapat mempengaruhi karakteristik perusahaan tersebut sehingga memberikan pengaruhnya terhadap dividen.
Hasil penelitian mengindikasikasikan bahwa hanya hutang dan floatation cost yang berhubungan negatif secara konsisten dan signifikan terhadap dividen. Hal ini konsisten dengan penelitian Crutchley dan Hansen (1989) dan Rozeff (1982). Karakteristik perusahaan lainnya yaitu : growth opportunity dan kepemilikan saham mayoritas memberikan arah hubungan positif dan signifikan terhadap dividen, sedangkan size dan kepemilikan publik memberikan arah hubungan negatif dan signifikan terhadap dividen. Dan dummy waktu yang dipakai untuk memperlihatkan pengaruhnya terhadap kebijakan dividen pada periode sebelum dan krisis memberikan pengaruh negatif yang signifikan.
Dampak krisis temyata memberi pengaruh terhadap karakteristik perusahaan sebagai proksi biaya agensi yaitu growth opportunity, floatation cost dan kepemilikan saham publik. Sedangkan proksi biaya agensi lainnya yaitu hutang, size dan kepemilikan saham mayorilas tidak rentan terhadap pengaruh krisis.

This research purpose to analyze relevancy of dividend policy and agency costs. Dividend policy is an alternative solution to reduce agency costs that arise from conflict between agents in a company (Jensen & Meckling, 1976). Thus in order to give empiric evidence support previous result (e.g : Rozeff, 1982; Cruthlcy dan Hansen, 1989; Mullah, Keasey, Short, 2000), research was done to examine the influence of the agency costs on dividend policy in Jakarta Stock Exchange for period 1993 - 2000 with eighty nine public firms.
Agency costs that proxy with several firm characteristics (growth opportunity, debt, floatation cost, size, public shareholder, and majority shareholder) was analyzed by pooled estimation model Generalized Least Square (GLS) to explain its influence to dividend in Indonesia. And also we analyze during the crisis period (1997-2000) to detect its influence to the firm characteristics that affected dividend policy.
The results indicate that only debt and floatation costs which have negatively related and significant to dividend. These results are consistent with Crutchley and Hansen (1989) and Rozeff (1982). Other firm characteristics like: growth opportunity and majority shareholders have positively and significant to dividend, size and public shareholders have negatively related and significant to dividend. And time dummy was used to perform its influence to dividend in prior crisis period and crisis period, have negatively related and significant. In fact, crisis effect has influence to firm characteristics that was being as proxy agency costs: growth opportunity, floatation cost, and public shareholders. Others proxies like: debt, size, and majority shareholders are not influenced by crisis."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T20629
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Guntur Irianto
"ABSTRAK
Beberapa peneliti di beberapa negara yang meliputi Amerika, Eropa, Australia dan Asia telah menggunakan Model Lintner untuk mengestimasi Target Dividend Payout Ratio (TDPR) dan Speed of Adjustment (SOA).
Sehubungan dengan hal di atas, penulis mencoba menerapkan Model Lininer di Indonesia untuk mengestimasi TDPR dan SOA dalam kurun waktu penelitian tahun 1986 sampai dengan 1993. Dari data yang diperoleh penulis mencoba mengelompokan kedalam 1) Periode, 2) Tingkat DER, 3) Tingkat Resiko dan 4) Jenis Industri.
* Hasil penelitian di Indonesia dibandingkan dengan hasil penelitian beberapa peneliti di luar negeri menunjukkan :
- Rata-rata SOA di Indonesia lebih besar dari rata-rata SOA hasil penelitian beberapa peneliti di luar negeri kecuali hasil penelitian Shelvin di Australia.
- Rata-rata TDPR di Indonesia lebih besar dari rata-rata TDPR hasil penelitian beberapa peneliti di luar negeri kecuali penelitian Roy dan Cheung di Amerika dan Ryan di Inggris.
* Hasil penelitian pada kurun waktu 1986 s/d 1989 dibandingkan kurun waktu 1990 s/d 1993 menunjukkan :
- Rata-rata SOA kurun waktu 1986 s/d 1999 lebih besar dari rata-rata SOA kurun waktu 1990 s/d 1993.
- Rata-rata TDPR kurun waktu 1986 s/d 1989 lebih besar dari rata-rata TDPR kurun waktu 1990 s/d 1993. Berdasarkan pengamatan penulis hasil tersebut disebabkan faktor dari dalam perusahaan :
Rata-rata DER kurun waktu 1986 s/d 1989 lebih rendah dari kurun waktu 1990 s/d 1993.
Rata-rata ROE kurun waktu 1986 s/d 1989 lebih tinggi dari kurun waktu 1990 s/d 1993.
Faktor dari luar perusahaan :
o Pada kurun waktu 1986 s/d 1989 investor masih dividend oriented dan pendapatan bebas resiko relatif tinggi.
oPada kurun waktu 1990 s/d 1993 investor telah capital gain oriented.
Hasil ini sekaligus MENERIMA HIPOTESA yang menyatakan bahwa TDPR perusahaan secara umum pada kurun waktu 1990 s/d 1993 lebih kecil dari TDPR kurun waktu 1986 s/d 1989.
* Hasil penelitian Kelompok DER Rendah dibandingkan Kelompok DER Tinggi menunjukkan :
Rata-rata SOA Kelompok DER Rendah lebih rendah dari rata-rata SOA Kelompok DER Tinggi.
Rata-rata TDPR Kelompok DER Rendah lebih tinggi dari rata-rata TDPR Kelompok DER Tinggi. Berdasarkan pengamatan penulis hasil ini disebabkan :
o Kelompok DER Rendah mempunyai kernampuan lebih tinggi dibandingkan Kelompok DER Tinggi dalam menjamin hutangnya dari laba yang diperoleh. Kemarnpuan menaamin hutang dari laba yang diperoleh dicerminkan oleh besarnya Ratio ROE Terhadap DER.
Hasil ini sekaligus MENERIMA HIPOTESA yang menyatakan bahwa TDPR Kelompok DER-Rendah lebih tinggi dari TDPR Kelompok DER Tinggi.
Hasil penelitian Kelompok Resiko Rendah dibandingkan Kelompok Resiko Tinggi.
Rata-rata SOA Kelompok DER Rendah lebih rendah dari Kelompok DER Tinggi.
Rata-rata TDPR Kelompok DER Rendah lebih rendah dari Kelompok DER Tinggi. Hasil ini bertentangan dengan pernyataan beberapa penulis yang menyatakan perusahaan yang mempunyai resiko (standard deviasi ROE) tinggi cenderung membagikan dividen yang rendah.
Dari pengamatan penulis hasil tersebut disebabkan pertimbangan tingkat DER dan tingkat ROE dalam menetapkan kebijaksanaan dividen di Indonesia lebih dominan dari pada pertimbangan tingkat resiko.
Hasil ini sekaligus MENOLAK HIPOTESA yang menyatakan bahwa TDPR Kelompok Resiko Rendah lebih besar dari TDPR Kelompok Resiko Tinggi.
Perbandingan hasil penelitian antar Kelompok Industri.
- Rata-rata BOA tertinggi adalah Kelompok Industri Lain-lain, disusul Kelompok Industri Manufaktur dan terendah adalah Kelompok Industri Keuangan.
- Rata-rata TDPR tertinggi adalah Kelompok Manufaktur, disusul Kelompok Industri Lain-lain dan terkecil adalah Kelompok Industri Keuangan.
Hasil ini disebabkan Kelompok Industri Manufaktur mempunyai Ratio ROE Terhadap DER terbesar disusul Kelompok Industri Lain-lain dan terkecil Kelompok Industri Keuangan."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel Phohan
"Skripsi ini membahas tentang pengaruh dividen tunai terhadap imbal hasil saham dengan memperhitungkan faktor kondisi pasar yaitu pada saat kondisi pasar menguat dan kondisi pasar melemah. Penelitian ini ditujukan untuk melihat apakah ada perbedaan imbal hasil saham pada perusahaan dengan dividen dan perusahaan tanpa dividen, selain itu untuk melihat apakah ada perbedaan jika dividen dibagikan pada kedua kondisi pasar tersebut. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa perusahaan dengan dividen ternyata memiliki imbal hasil saham yang kurang menguntungkan dibanding perusahaan tanpa dividen dan dividen hanya berpengaruh pada saat kondisi pasar sedang menguat.

This thesis mainly discusses about the effect of cash dividends on stock returns affected by market conditions, whether at the time of advancing market and declining market. This study aimed to see if there is a difference in the company's stock returns that with dividends and firms without dividend, furthermore to see if there is a difference if the dividend distributed either on advancing market or declining market. The research concludes that companies with dividend yields turns out to have a disadvantage stock return compared to companies without dividends and dividends only affect when the market is at advancing conditions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>