Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81845 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jhoniansyah Pura
"Arsitektur TI merupakan rumusan prinsip-prinsip dan keputusan teknologis yang tertuang dalam gambaran struktur komponen-komponen TI, untuk mendapatkan integrasi dan standardisasi teknis dan bisnis yang diharapkan. Tingkat kemapanan arsitektur TI dimanfaatkan untuk mengukur sejauh mana organisasi mapan dalam mengimplementasikan arsitektur TI. Arsitektur TI dimanfaatkan untuk mencapai keselarasan antara strategis bisnis dan kemampuan TI mendukungnya. PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), sebagai salah satu perusahaan BUMN yang memiliki 3 bidang bisnis (industri agro, farmasi dan perdagangan), menjadi bahan studi kasus dan untuk melihat sejauh mana implementasi arsitektur TI pada perusahaan holding.
Rancangan arsitektur menggunakan metodologi Zachman Framework, FEAF dan TOGAF. Serta mengukur tingkat kemapanan arsitektur TI dengan menggunakan teori dari JW Ross dan Peter Weill, dan teori OMB EA Assessment Framework dan NASCIO EA Maturity Model. Sehingga memperoleh gambaran umum sejauh mana penerapannya dalam rancangan arsitektur TI di PT RNI. Hasil Penelitian ini memperlihatkan tingkat kemampuan pengelolaan arsitektur TI di PT RNI belum optimal dan masih berada pada tingkat yang paling rendah. Penelitian ini mengidentifikasi beberapa hambatan untuk menuju tingkat kemapanan pengelolaan arsitektur TI PT RNI pada posisi yang lebih tinggi/optimal.

IT Architecture represents principal formula and technological decision, described in component structure of IT, to get the technical standardization and integration and expected business. Maturity level of IT architecture exploited to measure how well-established an organization is in implementing IT architecture; which is used to reach alignment between business strategic and the IT ability to support it. PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), one of the state-owned companies who does its business in three areas (agro industry, pharmaceutical, and trading), is a good illustration for a case study and to see how far IT architecture is implemented in a Holding Company.
The IT Architecture is using the methodologies of Zachman Framework, FEAF and TOGAF. As to measure the maturity level of IT architecture, theory from JW Ross and Peter Weill, and theory of OMB EA Assessment Framework and NASCIO EA Maturity Model are being exercised; therefore the general picture how IT Architecture applied in PT RNI can be well described. The result of this research has shown that maturity level of IT architecture management at PT RNI not optimal yet and still at the lowest level. This research identifies some resistances to move the maturity level of IT architecture management at PT RNI into the next level/optimal.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
T632
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Dian Kadarsih
"Perusahaan tidak dapat berkompetisi jika strategi bisnis dan TI nya tidak selaras. Oleh karena itu keselarasan strategis menjadi perhatian penting bagi para eksekutif bisnis. Keselarasan ditujukan dalam mencapai keharmonisan antara bisnis dengan TI dan sebaliknya. PT. Nusantara Card Semesta (NCS), sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang jasa pengiriman barang/dokumen menjadikan infrastruktur TI menjadi sebuah alat dalam berkompetisi. Dengan didirikannya infrastruktur TI ini diharapkan proses bisnis yang selama ini berjalan akan jauh lebih baik dan dapat memenuhi tujuan bisnis perusahaan. Namun kontribusi TI dirasakan kurang optimal dalam membantu mewujudkan tujuan bisnis perusahaan. Kolaborasi yang harmonis dari sisi bisnis dan TI masih belum mendukung satu sama lainnya. Penelitian ini membahas pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kematangan keselarasan strategis bisnis dan TI. Metode pengukuran yang digunakan adalah metode pengukuran kematangan penyelarasan strategis Luftman. Penelitian ini akan mengukur tingkat kematangan penyelarasan strategis pada PT. NCS untuk mengetahui posisi keselarasan, cara meningkatkan keselarasan yang akan memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Firms cannot compete if their businesses and information technology strategies are not aligned. Therefore achieving strategic alignment has become an essential thing for business executives. Alignment addressed to achieve harmony between business and IT strategies. PT. Nusantara Card Semesta (NCS) as a delivery service company assign their IT infrastructures as a competitive weapon. Using the IT infrastructures, the business process is expected to be improved and the business goals can be reached. On the other hand, the IT contribution is not optimal enough in achieving the business goals because there is no collaboration between business and IT. This research introduces an approach that can be used to assess strategic alignment maturity between business and IT. The method used to measure maturity in this research is Luftman model. The goal of this research is to assess the maturity of the business-IT alignment in PT. NCS. Knowing the maturity of it is strategic choices and alignment practices make it possible for the firm to see where it stands and how it can improve."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juliardi Indra Ferdianto
"PT. Aplikanusa Lintasarta melakukan transformasi bisnisnya dari penyedia layanan telekomunikasi menjadi penyedia solusi ICT (Information Comunication Technology) sesuai yang tercantum di dalam dokumen IT Strategic Plan tahun 2015. Kategori layanan ICT yang dikelola oleh PT. Aplikanusa Lintasarta saat ini adalah Data Center Services, Cloud Services dan Managed Services, membutuhkan infrastruktur yang handal untuk dapat menjalankan kegiatan operasional setiap harinya.
Penelitian ini mencoba untuk memberikan solusi perancangan infrastruktur yang handal untuk PT. Aplikanusa Lintasarta dengan menggunakan metodologi Architecture Development Method (ADM) dari The Open Group Architecture Framework (TOGAF) untuk perancangan infrastruktur TI yang adaptif dan dipetakan dengan kerangka kerja Information Technology Infrastructure Library (ITIL) terkait manajemen layanan TI.
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menyusun penelitian ini adalah dengan observasi, wawancara, dan studi literatur. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah cetak biru infrastruktur TI adaptif untuk pengelolaan layanan TI, yang dapat digunakan untuk mengakomodir kebutuhan bisnis PT. Aplikanusa Lintasarta sebagai penyedia solusi ICT.

PT. Aplikanusa Lintasarta now is transforming from telecomunnication service provider into an ICT (Information Communication Technology) service provider as stated in the document IT Strategic Plan 2015. Categories ICT services managed by PT. Aplikanusa Lintasarta is currently the Data Center Services, Cloud Services and Managed Services, require a reliable infrastructure to be able to run operational activities everyday.
This research goal is to provide reliable infrastructure design solution for PT. Aplikanusa Lintasarta using the methodology of Architecture Development Method (ADM) from The Open Group Architecture Framework (TOGAF) for the design of adaptive IT Infrastructure and mapped in the framework of the Information Technology Infrastructure Library (ITIL) management-related IT Services.
Data collection techniques used to compile this research was the observation, interview, and literature study. Results from this research is an adaptive IT Infrastructure blueprint for the management of IT Services, which can be used to accommodate the needs of the business of PT. Aplikanusa Lintasarta as ICT solution provider."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
A. Wahyudi Atmoko
"Kinerja PT Tunaskarya Indoswasta (TI) sebagai perusahaan jasa rekrutmen dilihat dari indikator order menunjukkan penurunan sejak tahun 1996 sampai tahun 2000. Sementara perubahan lingkungan, seperti iklim bisnis global, fluktuasi rupiah terhadap dolar Singapura, krisis ekonomi Indonesia yang mengakibatkan fluktuasi inflasi, dan perkembangan otonomi daerah atau peraturan ketenagakerjaan, menjadi tidak pasti.
Tuntutan untuk melihat kinerja TI secara menyeluruh dan mengevaluasi strategi saat ini dalam menghadapi lingkungan yang terus berubah menjadi masalah penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode Balanced Scorecard untuk melihat kinerja TI dan menggunakan system dynamics untuk mengevaluasi strategi lima tahun ke depan (2001-2005). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek learning & growth mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja total TI. Namun demikian, letak masalah dari lingkungan internal sistem TI justru ada pada pengelolaan sumber daya manusia; atau di dalam aspek learning & growth itu sendiri. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa faktor lingkungan eksternal, iklim bisnis dll., mempengaruhi secara signifikan kinerja total TI. Faktor eksternal dan internal ini membentuk archetype kinerja TI berpola limit to growth, yaitu kedua faktor tersebut menjadi pembatas pertumbuhan kinerja total TI.
Strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi limit to growth tersebut adalah: pertama, melakukan pembenahan terhadap sumber daya manusia; dan kedua, membuka pasar baru di luar pasar lama (kawasan industri BIP & BIE) untuk menaikkan batas pertumbuhan karena faktor lingkungan eksternal.
System dynamics, dengan beberapa archetype yang sudah disederhanakan dari kompleksitas pola perilaku sosial dan kerumitan matematika, melalui program simulasi (seperti Powersim) dapat menciptakansebuah learning laboratory untuk learning from the future yang murah bagi perusahaan atau organisasi manapun. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T771
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asya Husein
"ABSTRAK
Tidak memadainya suatu organisasi Teknologi Informasi (TI) dalam menyediakan layanan TI kepada bisnisnya dapat menghambat pencapaian suatu tujuan organisasi, hal ini akan diperburuk apabila tingkat ketergantungan terhadap TI semakin tinggi dan penggunaan sistem TI sudah berjalan pada proses bisnis utama organisasi.
ASDP sebagai salah satu BUMN yang bergerak dalam industri transportasi perairan melihat bahwa diterapkannya sistem TI dapat menekan biaya operasional, memberikan nilai tambah bagi operasional organisasi, dan menutup celah-celah terjadinya kecurangan atau fraud yang merugikan perusahaan, namun kebutuhan masing-masing Unit bisnis yang tidak dapat terlayani oleh Divisi TI saat ini membuat beberapa implementasi sistem TI atas inisiatif Unit Bisnis mengalami kegagalan. Hal tersebut mendorong diperlukannya penguatan organisasi TI ASDP baik dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM), proses, maupun teknologi yang digunakan.
Pada penelitian ini Penulis mencoba mengangkat penguatan organisasi TI ASDP dari struktur dan formasi SDM TI, yaitu evaluasi rencana perubahan struktur organisasi TI dan rekomendasi jumlah ideal SDM TI, hal ini dikarenakan sulitnya meyakinkan pihak manajemen tanpa didasari suatu penelitian secara komprehensif. Penelitian ini menggunakan metode evaluasi efektivitas struktur organisasi dari aspek fungsionalitasnya beserta metode Focus Group Discussion (FGD) untuk mendukung pengambilan data, sedangkan evaluasi kecukupan SDM TI dilakukan dengan menggunakan metode Full Time Equivallent (FTE).

ABSTRACT
Inadequate IT organization in providing IT services to the business may impede the achievement of organization objectives, this will be exacerbated if it has higher dependence on IT and if the use of IT systems already running on main business processes of the organization.
ASDP as one of the national companies that involved in the marine transportation industry to see that the implementation of IT systems can reduce operating costs, provide added value to the organization, and closing knavery loopholes that inflict a financial loss to the company, however the incompetence of IT division in ministering the necessity of each business unit currently making some implementations of IT systems at the initiative of the business unit has failed. This has prompted the need for strengthening the ASDP IT organizations both in human resources, processes, and technology.
In this study the author attempt to promote the ASDP IT organizational strengthening on structure and formation of IT human resources, that is the evaluation of the organizational structure proposition of the IT and recommendations of IT human resource ideal number, this is due to the difficulties of convincing the ASDP management without based on a comprehensive Study. This research uses the functional model to analyze the effectiveness of organizational structure and laterally with FGD method to support data retrieval, while the analysis of human resources were performed with FTE approach."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fronita
"Proyek di bidang TI (Teknologi Informasi) seringkali menyita banyak nilai investasi dalam pelaksanaannya namun jarang sekali menghasilkan kesuksesan seperti yang diharapkan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kesuksesan proyek di bidang TI. Berdasarkan pada kasus yang terjadi di lokasi penelitian dan analisis dari penelitian-penelitian sebelumnya, penelitian ini akan memaparkan faktor kritikal yang mempengaruhi kesuksesan proyek dari perusahaan yang bergerak di bidang TI sebagai pemberi solusi ICT (Information Communication Technology) dengan difokuskan pada proyek Teknologi Informasi. Dalam penelitian ini, factor kesuksesan diturunkan dari beberapa domain permasalahan besar. Domain atau kategori permasalahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Top Management Support & Commitment, Supplier & Partner Management, Process Management, dan Project Team Competencies. Keempat domain tersebut dijabarkan dalam butir-butir yang lebih mendalam untuk bisa diujikan. Proses pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan survei. Peneliti melakukan penyebaran angket yang berisi keempat domain tersebut kepada pihak yang terkait dalam pelaksanaan proyek. Hasil yang diperoleh adalah data mengenai faktor-faktor kesuksesan proyek Teknologi Informasi yang ada di PT. ABC. Peneliti juga memberikan rekomendasi perbaikan yang bisa dilakukan untuk mencapai dan meningkatkan kesuksesan proyek Teknologi Informasi di PT. ABC.

IT projects often takes a lot of investment value in its execution but rarely result in success as expected. There are many factors that affect the success rate of IT projects. Based on the location of study case that occurred and analysis of previous studies, this thesis describe the critical factors that influence the success of a project of a company engaged in the field of IT as a provider of ICT solutions with a focus on Information Technology project. In this thesis, success factors derived from several big problem domain. Domain or category of problem that will be used in this research is the Top Management Support & Commitment, Supplier & Partner Management, Process Management, and Project Team Competencies. The four domains will be spelled out in beads of depth to be tested. The data collection process will be done by observation and survey. Researchers conduct questionnaire which contains the forty one factor from fourth domain to the relevant department parties in the Information Technology of the project such as Project Management, Business Solution, Solution Architect, and Implementation. The result is data on project success factors Information Technology in PT. ABC. Researchers also provide recommendations for improvements that can be done to achieve and increase the success of the project Information Technology in PT. ABC.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan
"Peran teknologi informasi (TI) sebagai bagian dari sistem informasi (SI) telah mengalami perubahan secara dramatis. Saat ini, TI tidak hanya diharapkan sebagai perangkat pembantu kegiatan organisasi, tetapi sudah merupakan bagian strategi dari suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Yang menjadi masalah adalah bagaimana menyelaraskan antara strategi bisnis dan strategi teknologi. Untuk menjawab tantangan tersebut, organisasi harus merencanakan arsitektur TI perusahaan sebagai kerangka untuk membuat keputusan TI jangka panjang yang tepat dengan mempertimbangkan kepentingan organisasi secara keseluruhan. Salah satu kerangka yang dapat digunakan adalah The Open Group Architecture Framework (TOGAF).
Institusi perguruan tinggi sudah selayaknya menggunakan TI dalam membantu berbagai proses bisnis di dalamnya. Selama ini, dunia pendidikan sudah bersentuhan dengan sesuatu yang berbau digital, hanya saja masih terbatas pada layanan administrasi. STMIK-Mikroskil sebagai salah satu perguruan tinggi ilmu komputer terkemuka di kota Medan juga belum memanfaatkan TI di setiap proses bisnisnya. Untuk itu dimodelkan suatu arsitektur TI sebagai cetak biru bagi STMIK-Mikroskil untuk menuju kampus digital. Metoda pemodelan arsitektur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Architecture Development Method (ADM) yang merupakan komponen utama dalam TOGAF.
Laporan tesis ini menguraikan aktifitas-aktifitas pada lima fase pertama dari ADM, yaitu visi arsitekur, arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi (mencakup arsitektur data dan aplikasi), arsitektur teknologi, serta peluang dan solusi. Pada akhir tahap pemodelan arsitektur, diuraikan analisis gap serta strategi implementasinya. Hal-hal apa yang telah dilakukan dan apa yang belum dilakukan pada penelitian ini diulas pada bagian akhir tesis ini.

The role of information technology (IT) as part of information system (IS) has changed dramatically. Now, not only is IT expected to help staff organize their activities, but is also part of organization strategy in order to achieve the organization?s goal. The problem is how to align business strategy and technology strategy. To answer this challenge, organization needs to plan IT architecture as a framework for making appropriate long term IT decisions that considers the overall needs of the organization. The Open Group Architecture Framework (TOGAF) is one of several frameworks that can be used.
A higher education institution needs to exploit IT to support various business processes in its organization. Today, higher education has known such digitalization, but unfortunately, only within administration services boundary. STMIK-Mikroskil, one of the best computer science higher education institution in Medan city, also has not used IT in its overall business processes. To achieve it, IT architecture is modeled as a blue print for STMIK-Mikroskil to become a digital campus. The architecture modeling method that is used in this research is the Architecture Development Method (ADM), the main component of TOGAF.
This thesis explains the activities within the five phases of the ADM, i.e. architecture vision, business architecture, information system architecture (includes data and application architecture), technology architecture, opportunities and solutions. At the last step of architecture modeling, gap analysis is performed and implementation strategies are formulated. What has been done and what has not been done through this research are discussed in the last part of this thesis."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brian Tristiadi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kapabilitas Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Pengukuran berfokus pada tata kelola teknologi informasi Hasil pengukuran akan berupa tingkat kapabilitas Kerangka COBIT menyediakan alat pengukuran terhadap kinerja Tata Kelola Teknologi Informasi dengan menghasilkan tingkat kapabilitas Alat pengukuran ini akan menguji 37 proses yang telah didefinisikan oleh COBIT 5
Hasil tingkat kapabilitas berada pada tingkat managed Perpustakaan Nasional Republik Indonesia memiliki 3 proses berada pada tingkatan incomplete 6 proses berada pada tingkatan performed 12 proses berada pada tingkatan managed 14 proses berada pada tingkatan established dan 2 proses berada pada tingkatan predictable.

The purpose of this study is to measure capability level in the National Library of the Republic of Indonesia The measurement focuses on information technology governance The measurement results will be a capability level COBIT framework provides a measuring tools for the performance of the IT Governance that produces capability level This measurement tool will test 37 processes that has been defined by the COBIT 5
The result of capability level is managed The National Library of Indonesia has had a level 3 process incomplete 6 processes at the level performed 12 processes at the level of managed 14 processes at the level established and 2 processes are at predictable levels.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wijisaksono
"Penerapan teknologi informasi untuk Manajemen Data Migas diharapkan dapat meningkatkan efisiensi didalam pengelolaan data serta meningkatkan produktivitas bagi para pengguna data. Manfaat-manfaat tersebut secara langsung memberikan dampak ekonomis bagi perusahaan, sehingga mudah teramati. Manfaat yang tidak secara langsung memberikan dampak ekonomis (intangible benefits) akan lebih sulit diukur. Namun untuk memberikan hasil evaluasi Return On Investment yang lebih baik dari proyek Manajemen Data Migas, maka manfaat yang bersifat intangible tersebut perlu di kuantifikasi.
Proyek akhir ini akan mengulas secara rinci komponen-komponen dari metodologi Information Economics untuk mengkuantif kasi intangible benefits, kemudian akan diterapkan untuk mengevaluasi investasi teknologi informasi pada proyek Manajemen Data Migas. Pengumpulan data akan dilakukan dengan cara pengisian kuisioner yang disertai dengan wawancara.

The implementation of information technology for Migas Data Management will improve the efficiency on data management and also increase the productivity of the geoscientist. All that benefits will give economical impact to the company directly, so it can be measured easily. Other benefits which do not directly give economical impact to the company will be more difficult to measure. But in order to get better result of Return On Investment for Migas Data Management project, the intangible benefits should be quantified.
This thesis will analyze all the components of the Information Economics method to quantify the intangible benefits.It will be used to evaluate the investment of information technology on Migas Data Management project. Data collection will be done by filling the questionaire followed by interview.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Tri Hasmoro
"Kajian investasi adalah kegiatan analisa untuk menilai manfaat dan biaya dari suatu investasi, dan dapat dijadikan justifikasi investasi. Penilaian investasi yang tradisional menggunakan pendekatan finansial dimana manfaat dan biaya yang ada dikuantifikasi dalam sejumlah nilai uang dan kemudian dibandingkan besar nilainya. Hal inilah yang dilakukan pada metode penilaian investasi dengan NPV, dan ROI. ROV (Real Option Valuation) adalah sebuah alternatif penilaian investasi secara finansial. Berangkat dari filosofi yang sama dengan financial option, ROV memiliki keunggulan dalam menangani fleksibilitas, resiko dan volatilitas yang mungkin terjadi dari sebuah investasi. Dengan demikian ROV dinilai lebih mampu menghargai sebuah investasi yang memiliki karakteristik tersebut. Pada proyek akhir ini ROV diterapkan untuk menilai investasi push e-mail di PT. Rekind (Rekayasa Industri ).
Hasil yang diperoleh dalam proyek akhir ini menunjukkan bukti dari klaim tersebut di atas. Penghitungan NPV dengan ROV menghasilkan nilai lebih besar daripada NPV biasa, yaitu Rp.169.782.000,- melawan Rp.161.350.000,-. Selisih dari kedua angka tersebut diperoleh dari kemampuan ROV dalam menangani resiko dan fleksibilitas.

Investment study is an analytical activity for assessing benefits and expenses of an investment and can be justification for it. The traditional method of investment study uses financial valuation approach where benefits and expenses are quantified into currency value and then compared. This thing is done in investment valuation using NPV and ROI. ROV (Real Option Valuation) is an alternative financial approach in investment valuation. Coming from the same phylosophy of financial option, ROV has an advantage in managing flexibility, risk, and volatility that probably occur in an investment. Thus, ROV might capture more value from investments that have those characteristics rather than traditional method. In this final project, ROV applied to valuate push e-mail investment in PT. Rekind (Rekayasa Industri).
The result obtained in this final project has shown the proof of the claim mentioned above. The NPV calculation with ROV yielded bigger value than of the traditional NPV, which is Rp.169.782.000,- against Rp.161.350.000,-. The margin of the two figures came up from the ability of ROV in managing the risk and flexibility.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>