Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112947 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andreas Provita Prima
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara konsep diri akademik dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa. Sekelompok mahasiswa S1 reguler di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (N = 107) diberikan dua kuesioner self-report. Kuesioner pertama dirancang untuk mengukur konsep diri dalam empat ranah dasar pendidikan tinggi: Membaca tulisan ilmiah, menulis laporan ilmiah, menggunakan komputer, dan membaca atau berbicara bahasa Inggris. Kuesioner lain merupakan adaptasi dari Procrastination Assessment Scale for Students (PASS) (Solomon & Rothblum, 1994) yang mengukur aspek frekuensi dan aspek masalah dari perilaku prokrastinasi dalam tujuh aktivitas akademik. Ditemukan bahwa konsep diri akademik memiliki hubungan yang signifikan dan bernilai negatif dengan prokrastinasi akademik.
Hasil ini mendukung penelitian-penelitian sebelumnya mengenai perilaku mengerjakan tugas pada subyek yang memiliki konsep diri negatif. Hasil-hasil tambahan menandakan adanya hubungan yang lemah dan bernilai negatif antara prokrastinasi akademik dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), tidak adanya hubungan antara konsep diri akademik dan IPK, dan sedikit perbedaan antar angkatan mahasiswa dalam skor konsep diri akademik dan prokrastinasi akademiknya. Untuk penelitian-penelitian selanjutnya, disarankan untuk melihat pengaruh aktivitas akademik berkelompok dan konsep diri sosial terhadap prokrastinasi akademik.

This present study investigated the relationship between academic selfconcept and academic procrastination in college students. A group of undergraduate students (N = 107) from the Faculty of Psychology, University of Indonesia was administered two self-report questionnaires. One questionnaire is designed to measure self-concept in four basic domains of higher learning: Reading scientific papers, writing scientific reports, using computers, and reading or speaking English language. Another questionnaire is an adaptation of Procrastination Assessment Scale for Students (PASS) (Solomon & Rothblum, 1994) which measures the frequency aspect and the problematic aspect of procrastinating behavior in seven academic activities. Academic self-concept was found to be significantly and negatively related with academic procrastination.
This result was supported by previous studies about task-related behaviors in subjects with negative self-concept. Additional results indicated a weak and inverted relationship between academic procrastination and Grade Point Average (GPA), a lack of correlation between academic self-concept and GPA, and a weak difference between college levels in their academic self-concept and academic procrastination scores. Further studies concerning the effects of group academic activities and social self-concept on academic procrastination were advised.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheren Audina
"Game online merupakan salah satu sarana sumber hiburan yang berkembang pesat seiring dengan meningkatnya penggunaan internet. Banyaknya pengguna game online di berbagai kalangan usia membuat para pemain game online rentan terhadap kecanduan game online. Kecanduan game online dapat menjadi faktor yang mempengaruhi konsep diri individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecanduan bermain game online dengan konsep diri pada mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan, yaitu penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional pada 222 mahasiswa Universitas Indonesia yang bermain game online pada rentang usia dewasa muda 18-23 tahun. Responden didominasi oleh mahasiswa S1 dan angkatan 2019. Instrumen penelitian yang digunakan, yaitu kuesioner Game Addiction Inventory for Adults (GAIA) untuk kecanduan bermain game online dan kuesioner Tennessee Self Concept Scale Second Edition Short Form untuk konsep diri. Temuan pada penelitian ini menggambarkan 59% mahasiswa memiliki tingkat kecanduan game online sedang dan 50,9% mahasiswa memiliki konsep diri sedang. Hasil analisis memperoleh nilai p=0,001, sehingga membuktikan adanya hubungan kecanduan bermain game online dengan konsep diri. Penelitian ini merekomendasikan pelayanan kesehatan untuk menciptakan program dan konseling khusus bagi mahasiswa kecanduan game online.

Online games are a means of entertainment sources that are growing rapidly along with the increasing use of the internet. The large number of online game users of various ages makes online game players vulnerable to online game addiction. Addiction to online games can be a factor that affects individual self-concept. This study aims to determine the relationship between online game addiction and self-concept in college students. The research method used was quantitative research with a cross-sectional research design on 222 University of Indonesia students who played online games in the age range of young adults 18-23 years. Respondents were dominated by the undergraduate student of 2019. The research instruments used were the Game Addiction Inventory for Adults (GAIA) questionnaire for online game addiction and the Tennessee Self Concept Scale Second Edition Short Form questionnaire for self-concept. The findings in this study illustrate that 59% of students have a moderate level of online game addiction and 50.9% of students have a moderate self-concept. The results of the analysis obtained a value of p = 0.001, thus prove there is a relationship between online game addiction and self-concept. This study recommends health services to create special counseling and programs for students who addicted to online games."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Aninditha
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran peran moderasi konsep diri akademik terhadap hubungan antara prestasi akademik dan adaptabilitas karir pada siswa Sekolah Menengah Pertama SMP di Kota Depok. Pengukuran adaptabilitas karir dilakukan dengan alat ukur Career Adapt-Abilities Scale CAAS Savickas Porfeli, 2012 . Prestasi akademik diukur melalui nilai rata-rata rapor semester lima partisipan saat duduk di bangku SMP. Sedangkan, konsep diri akademik diukur menggunakan Academic Self Concept for Adolescence ASCA Scale Ordaz-Villegas, Acle-Tomasini, Reyes-Lagunes, 2013 . Partisipan berjumlah 704 orang yang berasal dari dua sekolah di Kota Depok.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari konsep diri akademik terhadap hubungan antara prestasi akademik dan adaptabilitas karir p = .250, LOS = .05 . Artinya, kuat-lemahnya hubungan antara prestasi akademik dan adaptabilitas karir individu tidak dipengaruhi oleh seberapa positif konsep diri akademik yang ia miliki. Berdasarkan hasil penelitian ini, penting dilakukan pengembangan adaptabilitas karir pada siswa SMP, dengan memperhatikan prestasi akademik dan konsep diri akademik yang dimilikinya.

This study aimed to find the moderating role of academic self concept towards the relationship of academic achievement and career adaptability among Junior High School Students in Depok City. Career adaptability was measured using modification of Career Adapt Abilities Scale CAAS Savickas Porfeli, 2012 . Students rsquo average score of 5th semester report used to measure academic achievement. Academic self concept was measured using modification of Academic Self Concept for Adolescence ASCA Scale Ordaz Villegas, Acle Tomasini, Reyes Lagunes, 2013 . This study involve 704 participants from two schools in Depok City.
The result found that there is no significant effects of academic self concept towards the relationship of academic achievement and career adaptability. It means, the strength of academic achievement and career adaptability rsquo s relationship not affected by how positive a person rsquo s academic self concept. Based on this study, its important for Junior High School Students to develop their career adaptability, regard their academic achievement and academic self concept.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S69442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Danisya Kartohadiprodjo
"Penelitian kali ini bertujuan untuk melihat perbedaan keeratan hubungan antara konsep diri ideal dan konsep diri aktual dengan citra majalah yang menjadi preferensi wanita dewasa muda. Citra majalah diperoleh dari citra pembaca majalah. Terdapat lima majalah wanita yang dilihat di dalam penelitian ini. Jumlah partisipan adalah 68 orang yang keseluruhannya adalah wanita karir berusia 21 sampai 40 tahun. Para responden diminta untuk mengisi skala semantic differential untuk memperoleh konsep diri ideal dan aktual responden. Skala semantic differential juga digunakan untuk memperoleh citra pembaca majalah yang dipersepsikan partisipan. Kemudian, para responden diminta untuk memberikan peringkat majalah yang dipreferensinya. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara konsep diri ideal dengan citra pembaca majalah yang menjadi preferensi utama wanita dewasa muda. Terdapat juga hubungan yang erat antara konsep diri aktual dengan citra pembaca majalah yang menjadi preferensi utama wanita dewasa muda. Namun, hasil penelitian tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan pada keeratan hubungan konsep diri ideal dan aktual dengan citra pembaca majalah yang menjadi preferensi utama wanita dewasa muda.

The current study was conducted to explore the magnitude difference of the relationship of ideal and actual self concept with the magazine image of young adult female?s preference. The magazine image was derived from the image of the magazine readers. There were five different magazines selected for the study. Subjects consisted of 68 working women, with the age of 21 to 40 years old. Participants were asked to fill out a questionnaire, consisted of semantic differential scales to measure their ideal and actual self concept, and also their perception towards the magazine reader?s image. In addition, participants were asked to rank their preference of the five magazines. Findings of this study suggest that there were a significant relationship between both ideal and actual self concept with the magazine reader image of young adult female?s preference. However, the results did not show any significant difference between the degree of the relationship of ideal self concept and the magazine image of young adult female?s preference and the relationship between actual self concept and the magazine image of young adult female?s preference.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Dewi Apriliawati
"Dalam suatu organisasi tidak bisa lepas dari unsur manusia, baik yang berkedudukan sebagai pimpinan maupun sebagai bawahan faktor sumber daya manusia tersebut mempunyai peran central dalam organisasi. Penelitian ini bermaksud mengungkap kontribusi konsep diri instruktur dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja instruktur BLK se JABOTABEK Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. PopuIasi penelitian adalah seluruh instruktur BLK se JABOTABEK dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan (angket). Dalam analisis data dilakukan dengan teknik korelasi dan regresi.
Dari penelitian tersebut menunjukkan hasil:
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan kepuasan kerja instruktur.
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara budaya organisasi dengan kepuasan kerja instruktur.
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan budaya organisasi.
4. Terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dare budaya organisasi dengan kepuasan kerja instruktur.
5. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, untuk meningkatkan kepuasan kerja, disarankan perlunya pengembangan konsep diri instruktur dan tetap dipertahankannya budaya organisasi seperti kerjasama yang baik di antara sesama pegawai, di antara unit organisasi dan lain sebagainya.
6. Terdapatnya hubungan atau koefsien korelasi tersebut di atas, bukan berarti hanya variable konsep diri dan budaya organisasi yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja instruktur di BLK se JABOTABEK, namun masih ada variabel lain yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja instruktur. Karena itu perlu diadakan penelitian mengenai variable-variabel lain yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja instruktur. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T736
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Utami Sulistianingtyas
"ABSTRAK

Sekolah merupakan sebuah lingkungan sekunder bagi seorang remaja setelah lingkungan keluarga. Siswa memiliki anggapan bahwa dunianya adalah sekolah, tugas sekolah. Gambaran dan penilaian seorang siswa tentang diri sendiri pada saat sekarang akan berpengaruh pada apa yang terjadi di masa mendatang saat pengerjaan tugas sekolah. Konsep diri yang dimiliki oleh siswa dapat memengaruhi tingkah laku siswa untuk menentukan cara untuk menyelesaikan tugas sekolah dan mendapatkan prestasi yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan konsep diri dengan menyontek pada siswa di Sekolah Menengah Kejuruan. Partisipan penelitian ini terdiri dari 93 orang pada siswa yang berada di Sekolah Menengah 1 Palopo. Penelitian ini menggunakan alat ukur TSCS (William H.Fitts), untuk mengukur konsep diri, dan Pattern of Adaptive Learning Scales (PALS, dari Midgley 2000), untuk mengukur tingkah laku menyontek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan skor yang signifikan antara konsep diri dan tingkah laku menyontek.


ABSTRACT

School is adolescent’s secondary environment, after family. Students think that school was their world. Students judgment and perception about themselves will affect how they do shoolwork, and their future. Students self-concept could affect their behavior in doing schoolwork and getting academic achievements. This study aims to discover the relationship between self-concept behavior on high school students. Participants of this study consists of 93 high school students from Palopo high school. Measurments used in this study was TSCS for measuring self-concept and PALS to measure cheating behavior. Results showed that there’s a significant score relationship between self-concept and cheating behavior.

"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56669
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
California: Western Psychological Services, 1971
155.2 SEL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Heman Elia
"Penelitian ini berawal dari masalah penyalahgunaan zat psikoaktif yang telah menjadi masalah keluarga, sosial, dan nasional. Ingin diketahui dalam penelitian ini, bagaimana hubungan antara konsep diri penyalahguna zat psikoaktif dengan persepsinya terhadap orangtua, dan juga bagaimana hubungan antara konsep diri penyalahguna zat psikoaktif dengan daya tahannya terhadap stres.
Topik penelitian ini dibahas melalui studi kepustakaan yang ada, dan kemudian dirumuskan dalam 2 hipotesis.
Subyek penelitian adalah 33 orang penyalahguna zat psikoaktif dan 33 orang sebagai kelompok kontrol. Cara penelitian adalah ex post facto dengan metode penelitian survai.
Analisis data dilakukan dengan korelasi ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua hipotesis ini dapat diterima secara signifikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep diri penyalahguna zat berhubungan secara signifikan dengan daya tahan terhadap stres. Selain itu, konsep diri penyalahguna zat juga berhubungan secara signifikan dengan persepsi mereka terhadap orangtua.
Selain itu, dari hasil analisis uji-t, ditemukan pula perbedaan yang sangat signifikan antara konsep diri penyalahguna zat bila dibandingkan dengan kelompok kontrol. Konsep diri penyalahguna zat lebih buruk dibandingkan kelompok kontrol."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Melinda Kusumawati
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kcnsep dir Orang dengan HIV/AIDS pada saat sebelum dan sesudah diagnosa HIV/AIDS serta reaksi psikolcgis Odha ketika mengetahul diagnosa HIV/AIDS. Kcnsep diri pada Odha penting daiam memberikan gambaran tentang siapa dirinya. Hal ini tidak hanya meliputi perasaan terhadap diri sendiri, tatanan moral, sikap-sikap dan ide-ide, tetapi juga mencakup nilai-nilai yang mendorong seseorang untuk bertindak (Mappiare, 1992). Konsep diri pada Odha meimpengaruhi kemampuannya dalam membuat keputusan atau rencana hidupnya baik di masa depan, masa kini maupun di masa depan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan observasi. Subyek dalam penelitian ini be.jumlah 3 orang yang diambil secara incidental sampling. Lokasi penelitian dilakukan di Sanggar Kerja Yayasan Pelita llmu, sebagai satu-satunya Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak dalam upaya penganggulangan HIV/AIDS yang memiliki shelter (rumah singgah) bagi Odha.
Hasil penelitian menunjukkan, ada perubahan pada 6 dimensi konsep dir Odha. Ke enam dimensi konsep diri tersebut adalah konsep diri fisik, konsep dir etik moral, konsep diri personal, konsep diri keluarga, konsep diri masyarakat (social) dan konsep diri ideal (Pitts, 1971). Pada konsep diri fisik, munculnya pe ubahan fisik yang mulai tampak pada tubuh akibat serangan penyakit infeksi oportunistik merupakan hambatan bagi Odha untuk beraktivitas atau memulai us jha baru. Odha menjadi cepat lelah dan hal ini berpengaruh pada pemilihan jeris kegiatan yang tidak banyak menguras tenaga. Selain itu, munculnya pe ubahan fisik mendorong Odha untuk melakukan berbagai tindakan preventif mcupun kuratif untuk mencegah sedini mungkin serangan penyakit infeksi oportunistik tersebut. Pola hidup sehat dan tetap berpikir positif merupakan kunci uts ma untuk menjaga kondisi tubuh dari serangan penyakit infeksi oportunistik semaksimal mungkin. Sementara itu, tidak ada perubahan dalam persepsi Odha utama untuk menjaga kondisi tubuh dari serangan penyakit infeksi oportunistik semaksimal mungkin. Sementara itu, tidak ada perubahan dalam persepsi Odha tehadap penampilan pada saat sebelum dan sesudah diagnosa HIV/AIDS. Odha tetap menganggap penampilan fisik panting dalam bergaul atau bersosialisasi.
Secara etik moral, konsep diri yang dimiliki Odha setelah diagnosa HIV menunjukkan adanya perubahan yang positif. Odha menjadi lebih balk dalam menjalankan kehidupan beragama setelah didiagnosa HIV/AIDS. Odha merasa bahv/a sekaranglah waktunya untuk lebih mendekatkan diri pada Tuhan setelah sebelumnya sempat jauh atau bahkan menyangsikan keberadaan Tuhan. Dalam konsep diri personal, umumnya Odha merasa tidak lagi optimis dan mempunyai semangat dalam memulai suatu usaha/kegiatan dan dalam merencanakan kehidupannya. Odha mempersepsikan bahwa usahanya akan sia-sia saja, mengingat usia mereka yang tidak akan bertahan lama lagi. Sementara Odha yang merasa bahwa mereka lebih optimis dalam melanjutkan kehidupannya mengaku, peranan keluarga sangat besar pengaruhnya dalam merrbangkitkan, mendorong dan memberi dukungan bagi Odha. Odha merasa lebih optimis dalam merencanakan kehidupan selanjutnya.
Pada dimensi konsep diri keluarga, menunjukkan bahwa tidak ada perubahan pada gambaran diri Odha terhadap keluarga. Odha menggambarkan keluarga tidak memberikan perlakuan khusus sehingga hal tersebut tidak mempengaruhi gambaran diri mereka dalam keluarga, pada saat sebelum mauDun sesudah diagnosa HIV/AIDS. Namun, Odha yang merasa diperlakukan istimawa oleh keluarga menyatakan tidak nyaman dengan perubahan perlakuan keluarga tersebut.
Pada konsep diri masyarakat (sosial), Odha menjadi lebih selektif dan membatasi diri dalam bergaul dengan masyarakat. Hal ini disebabkan karena Odh a masih takut dengan adanya stigma negatif dan tindakan diskriminatif masyarakat terhadap mereka. Odha menjadi sangat menjaga kerahasiaan iden itas diri sebagai Odha.
Pada konsep diri ideal, Odha berharap dapat hidup lebih panjang sehingga dapat mendampingi anak-anak hingga dewasa dan dapat men.berdayakan diri lewat kegiatan-kegiatan sosial dalam upaya mencegah penyebaran HIV/AIDS lebih banyak lagi.
Sementara respon psikologis Odha terhadap hasil tes diagnosa HIV men-injukkan reaksi yang sama, antara lain: bingung, terkejut, marah, putus asa dan tidak semangat untuk melanjutkan kehidupannya. Konsep diri Odha sebelum diagiosa HIV/AIDS tidak mempengaruhi bentuk respon psikologis yang ditaripilkan. Odha menunjukkan respon psikologis yang sama ketika didiagnosa HIV positif meskipun konsep diri yang dimiliki sebelum diagnosa HIV beragam.
Sedangkan Odha mempunyai pikiran yang sama saat dinyatakan positif HIV antara lain akan segera mati, ingin mengakhiri hidup dan berpikir untuk men jiarkan virus pada orang lain. Konselor HIV/AIDS mempunyai peranan penting dalam membantu menyembalikan dan mempertahankan konsep diri yang positif pada Odha, sehii igga Odha dapat membuat rencana atau tindakan bagi kehidupan selanjutnya. Demikian pula, peranan keluarga dan relawan (Ohida) dalam men berikan dukungan dan dampingan bagi Odha berpengaruh pada lamanya waktu yang dibutuhkan Odha untuk dapat menyesuaikan diri dengan statusnya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S2909
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trivita Damayanti
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>