Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150080 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sarah Puspa
"Analisis ekonomi secara makro merupakan salah satu hal yang diperlukan untuk melakukan keputusan investasi. Keadaan fundamental makroekonomi yang kuat akan meningkatkan kepercayaan investor sehingga merupakan salah satu hal yang dapat menarik para investor untuk melakukan investasi di sebuah negara. Berbagai kebijakan dibuat oleh pemerintah dan institusi terkait untuk memastikan kestabilan makroekonomi di Indonesia. Namun demikian, Indonesia sebagai bagian dari pasar finansial dunia juga harus memperhatikan bagaimana signifikansi faktor global dalam empengaruhi keputusankeputusan investasi di pasar modal Indonesia yang hingga saat ini masih didominasi oleh pemain asing. Penelitian ini memeriksa bagaimana hubungan empiris antara variabel makroekonomi domestik dan faktor global dengan imbal hasil pasar di Indonesia yang direpresentasikan oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Variabel makroekonomi yang digunakan meliputi nilai tukar USD/IDR, tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dengan tenor satu bulan, Manufacturing Production Index, jumlah uang beredar berupa M1, dan faktor global yang direpresentasikan oleh Morgan Stanley Capital International World Index. Dengan menggunakan IRF dan Variance Decomposition, dapat dilihat bahwa dibandingkan variabel makroekonomi domestik, faktor global memberi pengaruh relatif lebih besar terhadap IHSG. Selanjutnya ditemukan juga hubungan ointegrasi (hubungan jangka panjang) antara kurs dan M1. Dan dengan enggunakan speed of adjustment, dapat dilihat diketahui pula seberapa cepat variabel-variabel tersebut kembali ke keseimbangan jangka panjang bila terjadi short term dynamics."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S6092
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Junita
"Kontribusi sektor minyak dan gas bumi mempunyai peran penting dalam pertumbuhan dan pembanglman ckonomi secara global, regionai, maupun nasional khususnya Indonesia. Tetapi kondisi minyak dan gas bumi Indonesia telah mengalami penunman terutama dalam hal eksportir bahan mentah minyak semenjak Indonesia mengalami krisis moneter.
Atas pertimbangan-perlimbangan tersebut, penelitian ini dilakukan guna mengetahui bagaimana pengaruh faktor ekonomi makro Indonesia tcrhadap kinelja saham sektor pertambangan minyak dan gas bumi, dan faktor mana yang sangat berpengaruh terhadap kondisi pertambangan ininyak dan gas bumi. Adapun variabel yang dilibatkan dalam faktor ekonomi makro adalah inflasi, suku blmga SBI, kurs, dan jumlah uang bcredar.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa variabel makro ekonomi berpcngaruh secara simultan terhadap kinezja saham pertambangan minyak dan gas bumi. Dan variabel makro ekonomi yang bcrpengaruh sangat besar terhadap kinerja saham pertambangan minyak dan gas bumi adalah variabel kurs.

The contribution from oil and gas sector has a major rule in the Indonesian economic growth domestically, regional as well as globally. I-Iow ever, the oil and gas reserve and resource and its export contribution &om crude oil has been in the declining stage since the country experienced the monetary crisis in the past.
Base on the above facts and consideration, this research is being conducted to know how the stock's trading performance in oil and gas sector is impacted by macro economic factor condition. Please note that the variables in these macro economic factors are: Inflation rate, SBI rate, Foreign exchange rate and Money supply.
This research explains that the above macro economic factors (in particular, the following foreign exchange rate) have a direct impact on stock's performance in the oil and gas sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T34502
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Maruliana
"ABSTRAK
Skripsi ini b?rtujuan untuk menguji secara empiris pengaruh variabel makroekonomi terhadap likuidit s obligasi p?merintah di pasar sekunder, dimana likuiditas obligasi diukur dengan proksi tunoyer latio. Variabel makroekonomi yang diuji adalah inflasi, ku.s USD/IDR, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) darJ spread l^karta Interbanh Ofered Rate (JIBOR) dalam kurun waktu 2007 sampai dengan 2012, Penelitian ini m?nggunakan sampel yang dipilih dengan metode puposive sampling- Sampel yang dipilih adalah obligasi benchmort lc,tor 10 tahun dan 5 tahun, dikarcnakal paling aktif diperdagangkan di pasar sekunder. Pengujian hiporesis dilakukan dengan mengguakan analisis regresi berganda. Dari hasil pengujian, diperlihatkan bahwa inflasi berpengaruh signifikan terhadap likuiditas obligasi pemerintah pada tenor l0 dan tenor 5 tahun ditingkat kepercayaan 95o/o- Spreod II8'OR yang mer?prcs?ntasikan risiko suku bunga antar banlqbqpengamh signifikan hanya terhadap likuiditas obligasi pernerintah tenor l0 di tingkat kep?raayaar 99olo- Variabel makDekonomi lainnya yang diuji, yaitu kurs USD DR dan IHSG, tidak berpengaruh sigifikan terhadap likuiditas obligasi pemerintah baik pada tenor l0 tahun malpun 5 tahun.

ABSTRACT
The purpose of this studyis to examine empirically the effect of macro?conomics variables to liquidity of Govemment Bonds in Secondary Marke,which the liquidity is measured by tumover ratio, Some macroeconomics variables examined are inflation, currency exchange rate USDIDn" Jakarta Conposite lndex (JCl), and spread Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) in the period 2007 to 2012. This study us?s samples which selected by sampling puposive method, The samples are selected namely benchmark govemment bond series matured in l0 years and 5 years due to most actively tnded in secondary market. Hypothcsis testing is done using multiple iegresion analysis. The result is inflation having si$ificant influance to liquidity of Covemment Bonds matured in l0 ye{rs and 5 yeanin 95% confidance level,Spresd JIBOR which reflect of interbar* intercst having signilicant influanc? in 99elo confidance level toliquidity of Govemment Bonds mah.r?d l0 years Government Bonds. The other macro?aonomics variables, namely currency exchange rate USD/IDR and JCI, do not havc signilicant to liquidity ofGovernrnent Bonds neith?r maturcd in l0 years normatured in 5 yea$ Govemment Bonds."
2013
S46338
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farouq Widya Pramana
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh shock kondisi makroekonomi Indonesia dan tingkat bunga internasional terhadap imbal hasil Obligasi Negara dalam US Dollar. Penelitian dengan metode Vector Error Correction Model (VECM) menggunakan data bulanan yang terdiri dari imbal hasil Obligasi Negara dalam US Dollar, tingkat bunga domestik, tingkat harga, nilai tukar riil, dan tingkat bunga internasional periode bulan Januari 2006 sampai dengan Desember 2013. Hasil penelitian menunjukkan variabel tingkat bunga domestik, tingkat harga, nilai tukar riil dan tingkat bunga internasional secara signifikan berpengaruh positif terhadap imbal hasil Obligasi Negara dalam US Dollar dan terjadi mekanisme koreksi dalam model imbal hasil Obligasi Negara dalam US Dollar yang mengindikasikan adanya kointegrasi.

This study analyzes the effect of Indonesia macroeconomic condition and international interest rate shocks on yield of the Government Bond in US Dollar. It applies Vector Error Correction Model (VECM) using monthly data consist of yield of the Government Bond in US Dollar, domestic interest rate, price level, real exchange rate, and international interest rate in the period of January 2006 to December 2013. The results show that domestic interest rate, price level, real exchange rate, and international interest rate have significantly positive impact on yield of the Government Bond in US Dollar and confirm the presence of error correction mechanism in the yield of the Government Bond in US Dollar model that indicates the existence of cointegration.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T41799
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Yohani Aziza
"ABSTRAK
Perubahan Makroekonomi akan mempengaruhi perekonomian suatu negara dan seluruh industri yang ada. Pasar modal menjadi penggerak ekonomi nasional melalui perannya sebagai sumber pembiayaan perusahaan dan alternatif bagi investor untuk berinvestasi. Didalam pasar modal, Indeks Pasar Saham sangat berperan penting karena indeks ini bisa menjadi barometer kesehatan ekonomi di suatu negara. Perubahan pada inflasi, nilai tukar, aktivitas ekonomi dan tingkat suku bungaakan mempengaruhi harga saham yang pada akhirnya akan berdampak pada pengembaliannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan faktor makroekonomi dan Imbal Hasil Indeks Saham di negara Brazil, Indonesia, Jepang dan Amerika Serikat. Metode analisis menggunakan pendekatan kausalitas dan kointegrasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bulanan periode 2009 - 2015. Hasil pengujian menyatakan semua variabel makroekonomi memiliki hubungan jangka panjang dengan Imbal Hasil Indeks Saham.

ABSTRACT
Macroeconomic changes will affect the economy of a country and the rest of the existing industries. Capital markets pushed the national economy through its role as an alternative source of financing for companies and investors to invest. In the capital market, The Stock Market Index is a very important role because this index can be a barometer of economic health in a country. The movement of inflation, exchange rates, economic activity and interest rate will affect the price of shares that will ultimately have an impact on its return. This study aims to examine the relationship of macroeconomic factors with stock market return in Brazil, Indonesia, Japan and the United States. The method of analysis is using the approach of causality and cointegration and the data used in this study is the monthly data from 2009 2015. The test results stated all macroeconomic variables have a long term relationship with the return of stock index."
2017
S66727
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alamsyah Pradana
"Skripsi ini membahas mengenai pengaruh variabel makroekonomi terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel makroekonomi berupa inflasi, suku bunga SBI, jumlah uang beredar (M2), dan nilai tukar Rupiah (Rp) terhadap Dolar Amerika (USD). Penelitian ini menggunakan metode regresi dengan OLS yang dilanjutkan dengan ARCH/GARCH karena ditemukannya masalah heteroskedastisitas pada data yang diolah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah variabel nilai tukar Rupiah (Rp) terhadap Dolar Amerika (USD), jumlah uang beredar dan suku bunga SBI berpengaruh secara signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia selama periode 2001-2012 sedangkan variabel inflasi tidak berpengaruh secara signifikan.

This study investigate the influence of macroeconomic variables on Jakarta Composite Index in the 2001-2012 period. The purpose of this study is to analyze the influence of macroeconomic variables to Jakarta Composite Index such as inflation rate, SBI interest rate, money supply, Rupiah exchange rate to USD. The finding of this study based on regression model with OLS method and ARCH/GARCH method is that exchange rate variables, money supply and SBI rate significantly influence the Jakarta Composite Index and the inflation rate variables is not influence the Jakarta Composite Index significantly. This implies that beside the exchange rate, money supply and SBI rate variables there should be another macroeconomic variables that significantly influence the Jakarta Composite Index."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhistira Ardana
"ABSTRACT
Non Performing Financing is the most important issue for banks to survive. This study aims to analyze the determination of internal and external factors on Non Performing FInancing on Sharia Banking in Indonesia. This study uses Error Correction Model analysis techniques. The results show that in the short term the variables that have a significant effect on Non Performing Financing on Sharia Banking in Indonesia are inflation variables, while the Exchange Rate, Bank Indonesia Certificate of Wadiah, Industrial Production Index, Financing Deposite Ratio, and Capital Adequacy Ratio variables have no significant effect. In the long run the variables that are influential are Exchange Rate, Bank Indonesia Certificate of Wadiah, Financing Deposite Ratio, and Capital Adequacy Ratio, while Inflation and Industrial Production Index have no significant effect."
Jakarta: Fakultas Ekonomis dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah, 2019
650 ESENSI 9:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kinnata Nikko Arjuna
"Pergeseran dari sistem nilai tukar mengambang menjadi sistem mengambang penuh sejak 14 Agustus 1997 telah memberikan perubahan mendasar dalam kebijakan makro ekonomi Indonesia. Sejak diberlakukannya kebijakan mengambang bebas, Rupiah terus terdepresiasi serendah Rp 14.900/USD pada bulan Juni 1998. Ketika ketidakpastian menurun dan serangan spekulatif telah memudar, seiring dengan penguatan fundamental makroekonomi, Rupiah naik secara konsisten hingga mencapai kondisi stabilitas di tingkat kisaran Rp 8.600 - Rp9.000/USD sejak Mei 2000. Fluktuasi nilai tukar Rupiah selama rezim nilai tukar mengambang dapat dijelaskan oleh Dornbusch Exchange Rate Overshooting Model. Dengan menggunakan metode kointegrasi untuk menganalisis struktur jangka panjang dan Error Correction Model untuk menganalisis struktur jangka pendek, hipotesis overshoot nilai tukar di Indonesia dapat diterima dari periode pengamatan dari bulan September 1997 hingga Desember 2012.

The shift of the floating exchange rate system into a full floating system since August 14, 1997 has provided a fundamental change in Indonesia's macroeconomic policy. Since the enactment of the policy free floating, the Rupiah continues to depreciate as low as Rp 14.900/USD in June 1998. When the uncertainty decreased and speculative attacks has faded, along with the strengthening of macroeconomic fundamentals, Rupiah rose consistently until it reaches the condition of stability in the range level of Rp 8.600 - Rp9.000/USD since May 2000. The fluctuation of the Rupiah during floating exchange rate regime can be explained by the Dornbusch Exchange Rate Overshooting Model. By using the method of Cointegration to analyze long-term structure and Error Correction Model to analyze short-term structure, exchange rate overshooting hypothesis in Indonesia can be accepted from the observation period from September 1997 to December 2012.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47195
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dornbusch, Rudiger
Jakarta: Erlangga, 1992
339 DOR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dornbusch, Rudiger
Jakarta: Erlangga, 1997
339 DOR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>