Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167153 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Giani Aldilla
"Rumah Sakit MH Thamrin Internasional Salemba merupakan rumah sakit swasta yang cukup besar dan kompleks yang terdiri dari beragamnya profesi dan karakteristik individu yang ada di rumah sakit RS MH Thamrin Internasional Salemba, khususnya Divisi Umum dan Keuangan, sehingga sangat dibutuhkan pemeliharaan serta pengembangan manajemen sumber daya manusia. Salah satunya adalah melalui pembinaan motivasi kerja karyawan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hubungan faktor ekstrinsik dengan motivasi kierja karyawan Divisi Umum dan Keuangan RS MH Thamrin Internasional Salemba tahun 2009.
Penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian potong lintang atau Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan Divisi Umum dan Keuangan RS MH Thamrin Internasional Salemba sebanyak 74 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran faktor ekstrinsik yang terdiri dari kebijakan perusahaan terbukti memiliki hubungan dengan motivasi kerja, gaji terbukti memiliki hubungan dengan motivasi kerja, tanggung jawab terbukti memiliki hubungan dengan motivasi kerja, kondisi kerja terbukti memiliki hubungan dengan motivasi kerja, hubungan antar pribadi tidak terbukti memiliki hubungan dengan motivasi kerja, gaya kepemimpinan tidak terbukti memiliki hubungan dengan motivasi kerja dan supervisi terbukti memiliki hubungan dengan motivasi kerja. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pihak rumah sakit khususnya manajemen mendapatkan informasi mengenai motivasi kerja karyawan Divisi Umum dan Keuangan, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dan evaluasi bagi motivasi kerja karyawan, yang pada akhirnya akan berdampak terhadap kualitas pelayanan yang lebih baik di RS MH Thamrin Internasional Salemba."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Poeriyanti
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26674
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erina Dwi Anggraeni
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26435
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Ratnasari
"Seiring dengan perkembangan jaman, media infomasi dan telekomunikasi menjadi suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia untuk memperoleh informasi dan saling berkomunikasi melewati batas ruang dan waktu.
Media televisi merupakan media yang dirasakan paling efektif digunakan untuk menyampaikan informasi karena dapat memberikan gambaran secara visual dan audio. Dengan semakin berkembangnya teknologi dan semakin terbukanya kebebasan pers di Indonesia juga memacu pertumbuhan setasiun televisi. Hal tersebut berdampak pada pertumbuhan rumah produksi yang memasok program-program televisi. Salah satunya adalah rumah produksi MD Entertainment yang berusaha untuk menghasilkan sinetron dengan cerita yang menarik dan teknik pembuatan yang berkualitas.
Proses pembuatan sinetron oleh rumah produksi dilaksanakan oleh sebuah unit produksi. Sedangkan hasil sinetron yang telah ditayangkan oleh sebuah setasiun televisi akan dinilai secara internal perusahaan yaitu dari segi teknis dan dari eksternal perusahaan yaitu oleh Nielsen Media Reasearch yang menghasilkan indikator berupa rating yang memberikan informasi kepada rumah produksi dan produsen yang akan memasang iklan produknya pada suatu sinetron tentang diterima tidaknya sinetron tersebut. Jika sebuah sinetron memperoleh rating yang tinggi berarti banyak ditonton sebaliknya jika rating yang dicapai rendah maka penontonnya sedikit.
Metode penelitian tugas akhir ini adalah melalui metode observasi lapangan. Berdasarkan hasil observasi di lapangan, penulis menemukan masalah yang dikeluhkan oleh karyawan unit produksi MD Entertainment bahwa sinetron yang telah mereka hasilkan mencapai rating yang tinggi dan mampu menarik banyak iklan, akan tetapi keuntungan dari hal tersebut tidak dirasakan oleh mereka. Apabila hal tersebut dibiarkan maka dapat mengakibatkan penurunan motivasi kerja yang pada akhimya juga akan menurunkan kinerja yang dapat berakibat menurunnya kualitas sinetron yang dihasilkan dan rating yang diperoleh dan pada akhirnya akan menurunkan pendapatan dari rumah produksi.
Tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui permasalahan yang timbul akibat dari adanya persepsi di kalangan karyawan unit produksi mengenai peningkatan pendapatan rumah produksi MD Entertainment yang tidak dirasakan oleh mereka, menjelaskan tentang kemungkinan terjadinya penurunan motivasi kerja akibat munculnya persepsi tersebut, mengusulkan pemberian reward serta untuk mengetahui reward yang efektif yang mungkin diterapkan dan dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan unit produksi MD Entertainment.
Manfaat yang penulis harapkan dari penyusunan tugas akhir ini adalah, dapat memberikan masukan mengenai timbulnya permasalahan yang berawal dari persepsi karyawan unit produksi tentang peningkatan pendapatan oleh perusahaan yang tidak dinikmati oleh mereka dapat menurunkan motivasi kerja, memberikan masukan tentang hubungan dan manfaat pemberian reward untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan unit produksi dan memberikan masukan mengenai reward yang efektif untuk diterapkan di MD Entertainment.
Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, sebagai tahap awal dan merupakan rencana jangka pendek penulis mengusulkan untuk dilakukan pemberian reward ekstrinsik berupa reward finansial secara langsung dan tidak langsung dan reward non-finansial. Reward finansial secara langsung dalam bentuk insentif diberikan pada saat sinetron hasil produksi sebuah unit produksi dapat mencapai rating yang tinggi dan diberlakukan sistem gradasi yaitu semakin tinggi rating yang dicapai maka insentif yang akan diperoleh juga akan semakin meningkat. Reward finansial tidak langsung dapat diwujudkan dalam bentuk kesempatan untuk mengikuti pendidikan/kursus, pemberian bingkisan, family gathering atau perjalanan wisata. Sedangkan reward non-finansial dapat berupa tinjauan langsung ke lapangan oleh produser dengan memberikan ucapan selamat dan pujian atas hasil memuaskan yang diperoleh dan penyediaan fasilitas penunjang teknis yang baik.
Agar pemberian reward dapat benar-benar meningkatkan motivasi kerja karyawan maka perlu dibuat semacam standar kerja yang harus dicapai untuk dapat memperoleh reward, dan penilaiannya harus terus-menerus dilakukan. Untuk mengetahui apakah pemberian reward tersebut dapat mengeliminir keluhan yang timbul perlu dilakukan penelitian lebih lanjut melalui wawancara atau dengan pengisian quisioner.
Sebagai rencana jangka panjang perlu untuk dikembangkan bentuk reward lain yang juga dibutuhkan oleh karyawan seperti bantuan pendidikan bagi anak¬anak karyawan, asuransi kecelakaan dan kesehatan dan pemberian kredit ringan.
Selain itu juga perlu untuk dibentuk sebuah divisi Research & Development untuk mengetahui selera consumen, untuk mengantisipasi kejenuhan penonton akibat tema sinetron yang monoton dengan mengembangkan tema-tema dan teknik baru yang memungkinkan untuk dibuat dan dapat menjadi trend setter. Adanya divisi Research & Development akan membuat komponen yang ada dalam sebuah unit produksi sinetron dapat terus meningkatkan dan mengembangkan karyanya sehingga bisnis sinetron tidak hanya ditentukan oleh satu sisi saja yaitu consumen dalam hal ini penonton dan pihak setasiun televisi tetapi rumah produksi dapat ikut berperan sehingga motivasi kerja karyawan dan produktifitas kerja dapat tetap terjaga dan program reward dapat dikembangkan.

In accordance with development of the era, media of information and telecommunication are something very important in human's life to get information and to be able to communicate through out the space and time.
Media of television is a media that can be felt effectively to inform the information because it can illustrate by visual and audio. With more and more developing of technology and more open for press freedom in Indonesia as well to drive on TV station growth. Whereas affect to production house growth whom supply TV programs. One of supplier is MD Entertainment production house who try to produce sinetron which have interesting story and have a good quality of technical in making the sinetron.
Process of making the sinetron by production house has done by a production unit. Whereas result of sinetron that already shown on TV station will be rate internally by company in technically and externally by Nielsen Media Research whom produce indicator such rating that can give information for production house and producer who will advertise their product in one of sinetron about it is acceptable or not If sinetron get a high rate it means these sinetron have a lot audience who watched it, in other side if the rate is low it means not many audiences watched these sinetron.
Research method of this Final Paper is through the field observation method. Based on result of the field observation, the writer found a case that being complaint by the production unit employee at MD Entertainment that sinetron which already produce by them get a high rate and able to draw a lot of commercial, but the profit from that sinetron can not be felt by them. If these still happen and can not be stop it will affect to decrease of working motivation which finally will decrease of working performance and affect to decrease of the quality of sinetron that will be produce and the rate that will get, finally will be decrease the income of production house.
The purposes of arrange series this Final Paper are to know the problem that come up because there is a perception from the production unit employee about increasing income at MD Entertainment production house that can not be felt by them, to explain about decreasing possibility of working motivation because of these perception, proposition to give reward and also to know the effective reward that might be used and can increase the working motivation of production unit employee at MD Entertainment.
The Purposes that the writer expect from these Final Paper are to give an input about what makes the problem come up which started from production unit employee perception about increasing profit that company get can not be felt by the production unit employee that can decrease their working motivation, to give an input about relations and purpose of giving reward to increase working motivation of production unit employee and to give an input about effective reward to be used in MD Entertainment.
To anticipate these case, for the start and as the short-term planning writer give proposition to do the extrinsic reward such as financial reward as a direct compensation and indirect compensation and non-financial reward. Direct compensation as financial reward such as incentives have to be given when sinetron from the unit of production which already produced get a high rate and turn on the system of gradation is more higher the rate can be reach more higher the incentive that can get. Indirect compensation as financial reward; such as the chance to get training or courses, gifts or parcels, family gathering or traveling. In other side, Non-financial reward such as direct research to field by producer by giving congratulation and praise for their excellent result that they get and willingness of support facility for good technical.
In order to give a reward truly can increase working motivation of employee, therefore need to create such as standard of working that have to be reach to get a reward, and evaluation have to be done continuously. To know that the reward is can cover the case that come up need more research that have to be done through interview or filling questioner.
As a long-term planning need to develop others reward, which needed by the employee such as education support for employee's children, accident and healthy insurance also light credit.
Besides that need to form a Research and Development Division to know consumer wants, to anticipate audience satisfaction because of sinetron themes that being watched by expanding themes and new technique to be able to create and can be a trend setter. The existence of Research and Development Division will make component in a sinetron of production unit can be continue increasing and expanding their creativity, so that the business of sinetron not only determine in one side of consumer it means audience and TV station but production house has a role also, so that the working motivation of employee and working productivity can be kept awakened and reward program can be expand.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18749
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meiriana
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S25521
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Supriyanto
"Faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah kemampuan dan motivasi kerja yang dimilikinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kemampuan dan motivasi kerja dengan kinerja karyawan secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama.
Penelitian ini menggunakan metodologi survey dengan mengambil seluruh populasi sebagai sampel yaitu sebanyak 74 orang karyawan operator dan administrasi di Departemen Produksi CP-2. Sedangkan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data kinerja dengan menilai langsung kinerja karyawan tersebut yang dilakukan oleh leader karyawan dan Kasie yang menjadi atasannya, dan pengumpulan data kemampuan dengan menggunakan kuesioner berbentuk essay yang berjumlah 14 pertanyaan, sedangkan pengumpulan data motivasi karyawan menggunakan kuesioner dengan skala likert yang berjumlah 19 pertanyaan.
Teknik analisis data meliputi antara lain : (a) Analisis korelasi parsial, (b) Analisis regresi linear sederhana, (c) Analisis regresi berganda.
Dari analisis data mengungkapkan bahwa :
Pertama : Terdapat hubungan positif antara variabel kemampuan dengan kinerja sebesar 0,563 dan hubungan ini bermakna bahwa semakin tinggi tingkat kemampuan seorang karyawan maka semakin tinggi kinerjanya, sedangkan harga korelasi determinasi (R2) sebesar 0,317 artinya variabel kemampuan menjelaskan variabel kinerja sebesar 31,7% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain.
Kedua : Terdapat hubungan positif antara variabel motivasi kerja dengan variabel kinerja sebesar 0,316 dan hubungan ini bermakna bahwa semakin tinggi motivasi kerja seorang karyawan maka semakin tinggi tingkat kinerjanya, sedangkan harga koefisien determinasi (R2) sebesar 0,100 artinya variabel motivasi kerja menjelaskan variabel kinerja sebesar 10 % dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain.
Ketiga : Terdapat hubungan positif antara variabel kemampuan dan variabel motivasi kerja dengan variabel kinerja secara bersama-sama sebesar 0,596, hubungan ini bermakna bahwa semakin tinggi kemampuan dan motivasi kerja yang dimiliki seorang karyawan maka semakin tinggi tingkat kinerjanya. Sedangkan harga korelasi determinasi (R2) sebesar 0,356 artinya variabel kemampuan dan variabel motivasi kerja secara bersama-sama menjelaskan variabel kinerja sebesar 35,6 % dan sisanya 64,4 % dijelaskan oleh variabel lain.
Dalam rangka menghadapi perdagangan bebas dunia yang sangat kompetitif maka perlu adanya peningkatan kinerja karyawan, yang nantinya dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Peningkatan kinerja lebih baik mengutamakan peningkatan kemampuan karyawan dari pada motivasi kerja, karena peningkatan kemampuan karyawan memberikan manfaat yang lebih besar pengaruhnya terhadap perusahaan."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T8752
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuri Arti
"Globalisasi menuntut persaingan yang ketat di segala bidang pekerjaan, baik perusahaan industri maupun jasa, milik swasta maupun milik pemerintah. Persaingan yang ketat dialami berbagai organisasi termasuk Universitas Terbuka sebagai lembaga pendidikan yang melayani kepentingan publik. Sebagai lembaga pemenntah, UT memiliki banyak karyawan berstatus pegawai negeri sipil (PNS) yang harus melaksanakan berbagai pekerjaan administrasi. Pekerjaan pelayanan jasa pendidikan jarak jauh yang meliput seluruh wilayah Nusantara ini menuntut kesiapan kerja yang tinggi dari karyawannya. Dengan kata lain menuntut motivasi kerja yang tinggi. Sebagian masyarakat berpendapat bahwa PNS cenderung kurang bermotivasi kerja tinggi. Hasil penelitian Purwanto dan Fadillah mengmmgkapkan beberapa pekerjaan di UT tidak selesai pada waktunya.
Motivasi kerja merupakan pendorong timbulnya perilaku kerja yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Kecanggihan peralatan dan teknologi tidak akan memiliki arti bila sumber daya manusia dalarn organisasi tidak memiliki motivasi kerja yang cukup tinggi. Faktor-faktor yang diduga mendukung motivasi kerja yang tinggi adalah iklim organisasi dan komitmen terhadap organisasi. Artinya, iklim organisasi yang kondusif (yang dipersepsikan secara positif) dan komitmen karyawan yang tinggi terhadap organisasinya akan mendukung motivasi kerja yang tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi terhadap iklim organisasi dan komitmen terhadap organisasi dengan motivasi kerja karyawan administrasi pegawai negeri sipil (PNS) golongan III di Universitas Terbuka (UT). Karyawan adminislrasi golongan IH adalah pembantu pimpinan dan memiliki jumlah terbesar di antara karyawan administrasi golongan lainnya di UT. Diharapkan bahwa hasil penelitian ini dapat memperkaya khazanah pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan non eksperimental. Alat pengumpul data yang digunakan berupa kuesioner untuk mengukur persepsi responden terhadap iklim organisasi yang dibuat berdasarkan unsur-unsur iklim organisasi yang dikemukakan Denison yang terdiri dari tujuh unsur yaitu organisasi kerja, arus komunikasi, penekanan pada orang, pembuatan keputusan, pengaruh dan pengawasan, kelancaran administrasi dan koordinasi, ditambah dengan dua unsur' yang dianggap penting yaitu tantangan dan tanggung jawab serta imbalan dan sanksi (James & James, 1989; Gibson dalam Santosa, 2001; Locke, dalam Murphy,l99O; Randolph & Blackburn, 1089) sehingga menjadi sembilan unsur. Kuesioner untuk mengukur komitmen terhadap organisasi didasarkan atas teori Meyer dan Allen yang mengemukakan adanya tiga aspek komitmen organisasi yaitu komitmen afektif, komitmen kontinuans, dan komitmen nonnatif. Sedangkan kuesioner untuk mengukur motivasi kerja dibuat berdasarkan unsur-unsur yang dianggap sangat berperan dalarn proses motivasi menurut teori motivasi integratif dari Randolph dan Blackburn yang mengemukakan adanya lima unsur yaitu kebutuhan individu, sifat pekerjaan/pekerjaan itu sendiri, sistem informasi, sistem imbalan, dan hubungan dengan atasan langsung dan teman kerja. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan teknik regresi berganda metode stepwise dengan bantuan program SPSS for windows 11.0.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa secara bersama-sama ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi terhadap iklim organisasi dan komitmen organisasi dengan motivasi kerja karyawan administrasi golongan IH di UT. Artinya ada sumbangan yang bermalcna dari persepsi terhadap iklim organisasi dan komitmen organisasi terhadap motivasi kerja karyawan. Tetapi bila dilihat per unsur, dari ketiga unsur komitmen organisasi, hanya komitrnen afektif yang memiliki hubungan positif dan signifikan dengan motivasi kerja karyawan di Universitas Terbuka. Sementara itu dari sembilan unsur iklim organisasi hanya unsur imbalan dan sanksi yang mernpunyai hubungan dengan motivasi kerja. Hubungan kornitmen organisasi dengan motivasi kerja lebih kuat daripada hubungan antara iklim organisasi dengan motivasi kerja. Hal ini berarti bahwa komitmen organisasi dapat menjadi mediator bagi hubungan antara persepsi terhadap iklim organisasi dengan motivasi kerja karyawan.
Penelitian mendapatkan basil tambahan yang menunjukkan bahwa jaminan pensiun merupalcan alasan utama scseorang menjadi pcgawai negeri sipil. Penelitian ini memiliki ruang lingkup yang sangat terbatas, untuk itu disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam dengan variabel yang lain pada ruang lingkup yang lebih luas sehingga dapat diperoleh gambaran yang lebih baik tentang faktor-faktor yang dapat mendukung tingginya motivasi kerja karyawan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T38116
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djewaladi
"ABSTRAK
Ada masalah kekurangan tenaga di RSU Bayukarta Karamang ,terutama tenaga medis dan paramedis. Untuk memenuhi kekurangan tersebut dalam waktu dekat ini belum mungkin karena keterbatasan anggaran dan langkanya tenaga yang dapat direkrut.
Salah satu tindakan yang dapat dilakukan adalah
Meningkatkan fungsi motivasi dalam manajemen ketenagaan. Untuk itu
diperlukan gambaran yang lebih jelas tentang motivasi kerja para
karyaman RSU Bayukarta dak faktor-faktur yang berhubungan dengan
motivasi kerja tersebut.
Untuk tujuan tereebut dilakukan penelitian berupa studi
korelasi dengan Pancangan cross-sectional. Populasi adalah semua
karyawan RSU Bayukarta yang telah bekerja secara purna waktu tiga
bulan lebih kecuali tenaga-tenaga media.
Dengan mengambil seluruh populasi sebagai objek penelitian,
dilakukan pengambilan data-data primer tentang besarnya motivasi
kerja dengan instrumen berupa kuesioner dan data-data sekunder
tentang faktor-faktor yang secara teoritis mempunyai pengaruh
terhadap motivasi kerja dengan instrumen berupa daftar isian. Faktor-faktor tersebut adalah jenis kelamin, Latar belakang pendidikan,masa kerja, status kepegawaian,statue perkawinan, jenis pekerjaan,tingkat partisipasi, tingkat tanggungjawab, daerah kerja
dan besar insentif khusus.
Analisa data memakai metode statistik non-parametrik yang
bertujuan menghitung koefisien korelasi yang cocok dengan skala da-
ta-data yang diolah. Gambaran yang Iebih jelas dari motivasi kerja
didapatkan dengan analisa deskriptif dari data-data tentang motivasi kerja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang erat antara faktor-faktor latar belakang,status perkawinan ,tingkat partisipasi, tingkat tanggungjawab dan besar insentif khusus dengan motivasi kerja. Faktor-faktor status kepegawaian dan jenis pekerjaan mempunyai hubungan tetapi tanpa keeratan yang berarti dengan motivasi kerja.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut ada beberapa saran
yang direkomendasikan bagi upaya peningkatan motivasi kerja para
karyawan RSU Bayukarta Karamang antara lain yaitu peningkatan
partisipasi, perluasan tanggungjawab secara fungsional ataupun
struktural. Pengembangan sistim insentif khusus yang meliputi seluruh karyawan, dan pengangkatan pegawai pada saat yang tepat.

"
1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iin Inayah
"Peningkatan kualitas pelayanan keperawatan diupayakan melalui pemberdayaan tenaga keperawatan. Tenaga perawat pelaksana merupakan tenaga kerja yang berinteraksi 24 jam dengan klien. Dalam pelayanannya diperlukan manajemen waktu yang berasal dari motivasi kerja seorang perawat pelaksana tersebut. Sehingga penelitian ini dibuat bertujuan untuk : 1) mendapatkan gambaran motivasi kerja : kebutuhan berprestasi, kebutuhan mempengaruhi, kebutuhan afiliasi dan manajemen waktu, 2) melihat hubungan antara motivasi kerja : kebutuhan berprestasi, kebutuhan mempengaruhi dan kebutuhan afiliasi dengan manajemen waktu, dan 3) melihat hubungan yang paling signifikan antara aspek motivasi kerja dengan manajemen waktu yang dapat dikontrol oleh karakteristik perawat. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan cara pengumpulan data cross sectional. Analisis univariat menggunakan uji deskriptif, bivariat dengan menggunakan chi square dan multivariat dengan menggunakan regresi logistik ganda. Tempat penelitian adalah instalasi rawat inap RSU PMI Bogor dengan jumlah sampel 138 perawat pelaksana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian perawat pelaksana mempunyai motivasi kerja : kebutuhan berprestasi yang tinggi (51,4%), kebutuhan mempengaruhi yang tinggi (69,6%) kebutuhan berafiliasi yang tinggi (67,4%). Kebutuhan berprestasi dan kebutuhan mempengaruhi mempunyai hubungan yang bermakna dengan manajemen waktu. Kebutuhan berafiliasi tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan manajemen waktu. Kebutuhan mempengaruhi mempunyai hubungan paling dominan dengan manajemen waktu. Perawat pelaksana dengan kebutuhan mempengaruhi yang tinggi mempunyai peluang 5,7 kali melakukan manajemen waktu yang lebih baik daripada yang kebutuhan mempengaruhi yang rendah. Perawat pelaksana dengan kebutuhan berprestasi yang tinggi mempunyai peluang 2,7 kali melakukan manajemen waktu yang baik daripada yang kebutuhan berprestasinya rendah. Perawat pelaksana dengan kebutuhan mempengaruhi yang tinggi dengan dikontrol kebutuhan berprestasi yang tinggi mempunyai peluang manajemen waktu yang baik sebesar 78%.
Berdasarkan basil penelitian ini maka bidang keperawatan disarankan untuk 1) segera melakukan program jenjang karir untuk meningkatkan motivasi kerja : kebutuhan berprestasi, 2) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui peningkatan pendidikan formal untuk meningkatkan motivasi kerja kebutuhan mempengaruhi, 3) mengoptimalkan acara kekeluargaan perawat untuk meningkatkan motivasi kerja : kebutuhan berafiliasi, dan 4) membuat pelatihan manajemen waktu secara terjadwal untuk meningkatkan manajemen waktu perawat dalam melaksanakan pelayanan dan dokumentasi asuhan keperawatan. Saran lain juga bagi peneliti lain dalam membuat penelitian hubungan motivasi kerja dengan manajemen waktu di rumah sakit lain secara kuasi eksperimen maupun eksperimen guna melihat kuat dan lemahnya hubungan yang terjadi antara variabel motivasi kerja dengan manajemen waktu perawat.

Improvement of nursing services quality strived to enableness of nurse sources or empowerment of nursing personnel. Nurse as a personnel where represent of service of treatment which have 24 hour interaction with client (patient). In its service delivery needed time management that corning form work motivation of a nurse. Therefore, this research was proposes in order to 1) obtain the description of work motivation aspect are need of achievement, need of power, need of affiliation with time management, 2) to see relationship of work motivation need of achievement, need of power, need of affiliation with time management and 3) to see who has most significant relationship between work motivation and time management was controlled with nurse characteristics. Instrument of this research was using questioners measurement by description correlation data based questioners cross sectional. Univariat analysis based on description analysis, Bivariat based chi squire and multivariat used double logistic regression. The research was taking place in hospitalized patient at PMI Hospital Bogor with 138 nurses as sample.
The result was indicated that most of nurse have work motivation about 51.4% need of high achievement, about 69.6% nurse have work motivation need of power and nurse who have work motivation need of affiliation about 67.4% . A. need of achievement and need of power have significant relationship as work motivation with time management, while need of affiliation doesn't have significant relationship with time management. A nurse who have motivation need of power ability had 5.6 better in time management than nurse who have less motivation need of power. Nurses who have work motivation need of achievement had 2.7 better time management than a nurse who has less motivation need of achievement. While a nurse who have motivation need of power and controlled by need of achievement in working had 78% better quality time management.
Based on this research nurse board as an element of hospital are recommended 1) to make multilevel career program in order to increase nurse motivation : need of achievement, 2) to increase formal education nurse as motivation : need of power, 3) to have family gathering nurse board to bring inspire new spirit motivation : need affiliation and also recommended 4) to have management trainee schedule regularly for time management in service delivery of nursing and documentation nurse care. A following up research is advised other hospital to use quassi experiment method or experiment to see strength and weakness of relationship occurring between work motivation variable and time management.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18665
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Supriatna Nata Saputra
"Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain analisis korelasional yang bertujuan untuk menguji hubungan antara budaya organisasi dan kepuasan kerja dengan motivasi kerja perawat di Rumah Sakit Karya Bhakti Kota Bogor. Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana di Rumah Sakit Karya Bhakti Kota Bogor. Besar sampel dalam penelitian ini adalah total populasi sebanyak 136 perawat pelaksana. Uji hipotesa yang digunakan adalah Korelasi Pearson`s dan Regresi Linier Sederhana. Uji hipotesa ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara budaya organisasi dengan motivasi kerja, hubungan kepuasan kerja dengan motivasi kerja, dan hubungan budaya organisasi dengan kepuasan kerja perawat pelaksana. Faktor penentu kepuasan kerja adalah pekerjaan itu sendiri, gaji/imbalan, promosi, supervisi, rekan sekerja dan lingkungan kerja. Uji hipotesa Regresi Linier Ganda juga digunakan untuk mengetahui variabel yang paling dominan berhubungan dengan motivasi kerja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat pelaksana rata-rata motivasi kerjanya belum optimal, budaya organisasi yang dipersepsikan oleh perawat pelaksana masih banyak yang belum setuju, Kepuasan kerja yang paling tinggi adalah kepuasan terhadap rekan sekerja. Hasil analisis korelasi dengan a = 0,05 menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan budaya organisasi dengan motivasi kerja, hubungan kepuasan kerja dengan motivasi kerja, dan hubungan budaya organisasi dengan motivasi kerja perawat pelaksana. Budaya organisasi, kepuasan kerja terhadap pekerjaan, dan kepuasan kerja terhadap supervisi merupakan variabel dominan yang berhubungan dengan motivasi kerja perawat pelaksana. Budaya organisasi merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan motivasi kerja perawat pelaksana. Pihak manajemen rumah sakit perlu meninjau kembali penetapan gaji (salary) bagi seluruh karyawan khususnya perawat pelaksana serta perlu dilakukan pelatihan tentang supervisi bagi perawat manajer dan lebih mengedepankan menjadi role model bagi bawahannya sehingga motivasi kerja perawat pelaksana dapat meningkat.

This study was a correlation analysis with cross-sectional design that aims to examine the relationship between organizational culture and job satisfaction with work motivation associate nurses in Karya Bhakti Hospital. The population was all associate nurses in Karya Bhakti Hospital. The sample size was 136 associate nurses. To examine the relationship between organizational culture with work motivation, relationship between job satisfaction with work motivation, and relationship between organizational culture with job satisfaction Pearson's Correlation Coefficient and Simple Linier Regression was used. Determinant factor job satisfaction was task, salary, career promotion, supervision, peer group and work environment. To examine the dominant variable relationship with work motivation Multiple Linier Regression was used.
The result of study, showed that associate nurses level was fairly work motivation and organizational culture percepts by associate nurses was not agree. Associate nurses job satisfaction score with peer group as highest. The result correlation analysis with a = 0,05 there were significant relationship organizational culture with work motivation, relationship job satisfaction with work motivation, and relationship organizational culture with job satisfaction. Organizational culture, job satisfaction with task, and job satisfaction with supervision was dominant variable relationship with work motivation. Top manager in hospital, need to review and improve employee (nurses) salary. Therefore the Institution to facilitation In house training supervision for nurses in Karya Bhakti Hospital, The nurse manager could be leadership role model for nurses; therefore the associate nurses work motivation could be increased.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18664
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>