Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205609 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dyah Ratih Kanestren
"Pelayanan keperawatan sebagai salah satu bentuk pelayanan profesional merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Kinerja perawat akan turut mempengaruhi kinerja Rumah Sakit. Penelitian ini akan membahas mengenai hubungan karakteristik individu dan lingkungan kerja dengan kinerja perawat di unit Rawat Inap RS Pertamina Jaya. Penelitian ini merupakan studi yang bersifat kuantitatif dan memakai desain cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan kinerja perawat adalah variabel karakteristik individu (umur, masa kerja dan tingkat pendidikan). Sedangkan untuk variabel lingkungan kerja tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan kinerja perawat. Terdapat pola hubungan yang positif antara umur, masa kerja, kerjasama dan desain pekerjaan dengan kinerja. Peningkatan kinerja perawat tentu akan memberikan dampak yang positif bagi kualitas pemberian layanan kepada pasien. Oleh karena itu, pihak manajemen perlu melakukan perbaikan dan penambahan fasilitas dan sarana kerja dengan mempertimbangkan prioritas kepentingan dan perkembangan teknologi, peningkatan koordinasi antar unit, pengawasan, serta melakukan evaluasi mengenai struktur pemberian imbalan.

The nursing care as one of the professional service forms could not be separated from the health service in the Hospital. The performance of the nurse will influence the Hospital performance. This research is carry out to learn about relations analysis of the individual characteristics and the work environment with the performance of the nurse in Inpatient department at Pertamina Jaya Hospital. This research is the quantitative study and used the design cross sectional. Results of the research shows that the variables which has significant relations with the performance of the nurse is variable of individual characteristic (the age, the length of work and the level of education). Whereas for the variable of the work environment has not significant relations with the performance of the nurse. There are positive pattern of relations between the age, the length of work, the co-operation and the design of the work with the nurse performance. The increase in the performance of the nurse will certainly give the positive impact for the quality of the service to the patient. Therefore, the management side must carry out the improvement and the increase in facilities and work means by considering the priority in the interests and the development of technology, the increase in the co-ordination between the unit, the supervision, as well as carry out the evaluation about the reward system."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Safrudin
"Perawat pada ruang rawat Inap RS Husada bertanggung jawab atas keberhasitan pelayanan keperawatan yang ditunjukan dengan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan. Keberhasilan pelayanan dipengaruhi oleh manajemen waktu dan karakteristik perawat. Sampai saat ini, masih sedikit penelitian yang berfokus pada pengkajian mengenai hal tersebut.
Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan antara karakteristik perawat dan manajemen waktu dengan dokumentasi asuhan keperawatan perawat pelaksana di Ruang, Rawat Inap RS Husada Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yang bersifat cross sectional. Tempat penelitian adalah Rumah Sakit Husada yang meliputi 19 (sembilan belas) ruang rawat, dengan melibatkan 131 perawat pelaksana sebagai responden.
Data didapat dengan cara mengevaluasi dokumentasi yang di buat responden dengan cara menilai aspek pengkajian, diagnosa, rencana tindakan dan evaluasi. Hasil uji statistik menunjukan 56,5% dokumentasi asuhan keperawatan baik sesuai dengan standar Dep. Kes. 1998. Hasil uji statistik bivariat chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara variabel usia (p=0,004), pendidikan (p = 0,001), lama kerja (p = 0,006) dan manajemen waktu P = 0,013).
Uji statistik regresi logistik dapat dilakukan karena hasil analisis bivariatnya untuk menentukan kandidat seluruhnya memiliki nilai p value < 0,25. Dari keempat variabel tersebut yang paling dominan memiliki hubungan dengan dokumentasi asuhan keperawatan adalah variabel pendidikan setelah dikontrol variabel manajemen waktu.
Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada pimpinan RS Husada untuk melakukan pengkajian ulang terhadap peran dan fungsi perawat sehingga perawat pelaksana mempunyai otoritas dan akuntabilitas yang lebih besar. Selain itu diperlukan peningkatan pendidikan bagi perawat pelaksana tentang manajemen waktu dan dokumentasi asuhan keperawatan. Rekomendasi juga diberikan untuk para peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian tentang dokumentasi asuhan keperawatan perawat pelaksana agar melibatkan lebih banyak variabel yang diteliti dengan desain yang berbeda serta menggunakan instrumen.
Daftar Pustaka: 58 (1991 - 2001)
Nurses at the in-patient wards of Husada Hospital had responsibility on the successfulness of an optimum nursing services which could be revealed by their quality of nursing documentation. This successful of nursing services was influenced by factors such as nurses' characteristic and time management in the Hospital.
Therefore, this research analyzed, the relation between nurses' characteristics and time management with their documentation of nursing care in in-patient ward of Husada Hospital.
The purpose of this research was to identify the relationship between nurses' characteristic and time management with their documentation of nursing. This research was a descriptive correlation which used a cross sectional research design. The place of this research was at Husada Hospital which involving 19 in-patient wards and 131 nursing associates as respondents.
The data were obtained by evaluating the nursing documentation which was developed by the respondents. This documentation, then examined on its quality of the assessment, diagnosis, planning, intervention and evaluation. The result revealed that 56,5% of documentation was good, along with Dep. Kes. 1998 standard of documentation. Hence, the result of bivariate chi-square statistical test show that there was a significant relationship between variables; age (p=O,004), education (p=4,OO1 ), nurse's length of work (p=O,006) and time management (p=4,013 ).
Multivariate test of analysis, using logistic regression, tested that, from these 4 variables above, the education variable was the most dominant variable (p Wald=,001), after controlled by the time management variable (p wald=0,008).
This research recommended to the Hospital manager to do the re-assessment toward the nurses role and function. have more authority and accountability. Recommendation also given to the other researcher to assess the documentation of nursing care variables, different design and instruments.
Bibliography: 58 ( 1991- 2001 )
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T10999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Basmala Gatot
"Kepuasan kerja yang dirasakan perawat diharapkan akan memberikan dampak terhadap kualitas kinerja mereka. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan Karakteristik Perawat, Isi Pekerjaan dan Lingkungan Pekerjaan terhadap kepuasan kerja perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Cirebon. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, dilakukan pada bulan Januari 2004 dengan melibatkan 216 perawat. Data yang telah dikumpulkan dianalisis secara Univariat, Bivariat dan Multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepuasan kerja perawat berkisar antara 30% - 62,9% dan ketidakpuasan kerja perawat berkaitan dengan faktor Kebijakan dan Imbalan. Faktor dominan dari Isi Pekerjaan yang menyebabkan kepuasan kerja perawat yaitu faktor Penghargaan dan Otonomi, sedangkan faktor dominan dari Lingkungan Pekerjaan berkaitan dengan faktor Hubungan dengan Rekan, Hubungan dengan Atasan Langsung dan Kondisi Tempat Kerja. Karakteristik Perawat yang mempunyai hubungan bermakna (p<0,01) dengan kepuasan kerja adalah Status Perkawinan. Faktor yang paling berpengaruh dari Karakteristik Perawat, Isi Pekerjaan dan Lingkungan Pekerjaan terhadap kepuasan kerja perawat adalah faktor Kesempatan Pengembangan Karier dengan p = 0,282 (sig 0,000) dan Hubungan dengan Atasan Langsung dengan p = 0,254 (sig 0,000).

The Relationships of Nurse's Characteristics, Job Content and Job Context to Levels of Work Satisfaction in the Inpatient Care of Gunung Jati Cirebon General Hospital. The nurses work satisfaction is an important factor to achieve high quality of services. This study aimed at finding out the relationships between Nurse's Characteristics, Job Content, and Job Context with the levels of work satisfaction in the Inpatient facilities of RSUD Gunung Jati Cirebon. This is a descriptive quantitative research with cross sectional approach. The data were analyzed using Univariate, Bivariate, and Multivariate analyses. This study was conducted involving 216 nurses who worked in the Inpatient Facilities.
The results showed that the levels of work satisfaction ranged between 30%-62.9%. Salary and Policy were dissatisfaction factors of the nurses. Corcerning Job Content, Awards, Appointment and Otonomy were dominant satisfaction factors, and concerning Job Context were Relationship with Colleague, Relationship with Supervisor and Work Place Condition. Marietal Status had a significant relationship with work satisfaction (p<0.01). There were significant relationships between Nurse's Characteristic, Job Content, Job Context with Work Satisfaction, i.e.: Career Development with p = 0.282 (sig 0.000) and Relationship between Nurse and Supervisor with p = 0.254 (sig 0.000)."
Rumah Sakit Muhammadiyah ; Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rochyatun
"Tesis ini membahas hubungan kualitas kehidupan kerja dan stress kerja berkaitan dengan kepuasan kerja dan pencapaian kinerja. Tesis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan empat komponen quality of work life (pengembangan karir, kompensasi yang seimbang, keselamatan, keterlibatan karyawan, keselamatan lingkungan kerja) dan stres kerja (informasi dan kejelasan peran dan tugas, supervisi atasan dan beban kerja), dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi.
Metode penelitian dengan menggunakan desain kuantitatif dan pendekatan cross-sectional pada 130 perawat pelaksana. Digunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan uji statistik chi-square dan regresi linear.
Hasil penelitian hanya satu komponen dalam beban kerja yaitu persepsi perawat tentang sering disalahkan atas kesalahan yang bukan menjadi tanggung jawabnya yang berhubungan dengan kinerja perawat.
Persepsi akibat dari sering disalahkan atas pekerjaan yang bukan menjadi tanggung jawabnya ternyata akan meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian perawat sehingga akan meningkatkan pencapaian hasil kinerja.
Saran untuk manajemen RSUP Dr. Kariadi perlu dibentuk mekanisme komunikasi dalam satu tim kesehatan dalam pengelolaan pasien yang melibatkan semua profesi yang terkait diharapkan dapat menyelesaikan konflik yang terjadi pada tim kesehatan.

This thesis explores the relationship quality of work life and job stress related to job satisfaction and performance achievement. This thesis aims to determine the relationship of the four components of quality of work life (career development, equitable compensation, employee participation, save environment) and work stress (information and clarity of roles and tasks, supervision and workload), with performance of nurses in the inpatient Doctors Kariadi’s General Hospital.
Design research methods using quantitative and cross-sectional approach in 130 nurses. Used univariate, bivariate, and multivariate statistical chi-square test and linear regression.
The result is only one component of the workload on nurses perceptions are often blamed for mistakes that are not its responsibility relating to the performance of nurses.
Perception is often blamed for the result of the work turned out not to be his responsibility will increase alertness and caution nurses that will enhance the achievement of performance results.
Suggestions for management of the department Dr. Kariadi communication mechanisms should be put in the patient's health care team in the management involving all relevant professions are expected to resolve the conlict on the healthcare team.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38259
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Masitoh
"Kinerja perawat sangat penting untuk dikaji karena jumlah tenaga keperawatan pada umumnya merupakan jumlah tenaga terbesar di setiap rumah sakit. Menurut model teori perilaku dan kinerja oleh Gibson (1987 dalam Ilyas, 1999) bahwa ada tiga variabel yang mempengaruhi kinerja seseorang antara lain variabel individu diantaranya faktor demografis dan variabel organisasi. RSAB Harapan Kita Jakarta sebagai rumah sakit rujukan nasional khusus kasus anak dan ibu hamil/bersalin perlu mengetahui bagaimana kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap dan hubungannya dengan karakteristik demografis dan karakteristik organisasi.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sampel 156 responden. Variabel independen yang diteliti adalah karakteristik demografis perawat meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan dan masa kerja. Karakterisatik organisasi mencakup kepemimpinan, struktur organisasi, imbalan dan desain pekerjaan. Variabel dependen yaitu kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel dari karakteristik demografis tidak ada hubungan dengan kinerja perawat, sedangkan ada dua variabel dari karakteristik organisasi yaitu kepemimpinan kepala ruangan (p = 0,023) dan struktur organisasi (p = 0,0001) berarti ada hubungan signifikan dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap berdasarkan analisis bivariat dengan uji kai-kuadrat. Pada analisis multivariat dari dua variabel tersebut menunjukkan bahwa struktur organisasi merupakan variabel yang mempunyai hubungan paling bermakna dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap dengan nilai p = 0,0021 dan odds rasio sebesar 3,15 dengan menggunakan uji regresi logistik.
Mempertimbangkan hasil penelitian bahwa variabel struktur organisasi yang mempunyai hubungan paling signifikan dengan kinerja perawat, maka upaya peningkatan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap tidak terlepas dari sosialisasi struktur organisasi yang ada disamping pengaruh berbagai faktor lainnya baik karakteristik demografis maupun karakteristik organisasi.

An Analysis on Executing Nurse's Work and Its Correlation with Demographic Characteristic and Organizational Characteristic at Inpatient Unit of Harapan Kita Maternal Hospital RSAB JakartaTo study executing nurse's work is very important because they commonly constitute the biggest personnel in number in every hospital. According to Gibson's behavior and work theory (1987 in Ilyas, 1999), there are three variables that influence someone's work. Among of them is individual variable that consists of demography and organizational variable. Harapan Kita Maternal Hospital RSAB Jakarta as national reference maternal hospital should understand executing nurse's work at inpatient unit and its relation with demography and organizational characteristic.
This research used cross sectional design with 156 samples of respondents. The researched independent variable was demography characteristics of nurses covering age, sex, marital status, education and tenure. Organizational characteristic involved leadership, structure of organization, rewards and work design. And the dependent variable was executing nurses' work at inpatient unit of the hospital.
The findings indicated that there was no relation between the entire variables of demography characteristics with nurses' work. Meanwhile there were two variables of organizational characteristic, that were unit manager's leadership (p = 0.023) and structure of organization (p 0.0001), indicated a significant relation with executing nurses' work at inpatient unit based on bivariat analysis with chi-square test. The multivariat analysis of the two variables implied that the structure of organization was the variable that had the most significant relation with their work at inpatient unit with p = 0.0021 and odds ratio as much 3,15 with logistic regression test.
Considering the findings that structure of organization had the most significant relation with nurses' work, so the improvement of their work at inpatient unit could not be separated with socialization of organization structure and some influences of other factors either demography characteristic or organizational one.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T4742
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reflita
"Peningkatan kualitas pelayanan keperawatan diupayakan melalui pemberdayaan tenaga kepemwatan. Kepala ruangan melalui fungsinya bertanggung jawab mengelola sumber daya tenaga keperawatan dengan cam melakukan pembinaan, pemeliharaan dan pengembangan diri perawat pelaksana Salah satu iimgsi manajemen kepala nmngan adalah melalcukan pengendalian atau pengawasan yang kita kenal dengan istilah supcrvisi_ Proses supervisi meliputi kegiatan membezikan pcngajaran, pengarahan, observasi dan cvaluasi oleh manajer kepada staf (Kron dan Gray, 1987).
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang hubungan supervisi kepala ruangan dengan kjnelja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUP Dr. M. Djamil Padang. Desain penelitian ini adalah Descriptive Corelational dan cam pengumpulan data secara cross sectional.
Instrumen penelitian meuggunakan lcuisioner. Kuisioner untuk mengukur pelaksanaan supervisi kepala zuangan dikembangkan da:-I konsep Kron dan Gray (1987) dan Tappen (1998). Kuisioner untuk mengulcur kincxja perawat pelaksana dikembangkan daxi Gillies (1989), Swansburg dan Swansburg (1999) dan Dep Kes RI (1999). Uji validitas dan reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach memperoleh basil Alpha masing-maulng 0,81 dan 0,84. Sampcl penelitian adalah perawat pelaksana di 4 unit rawat inap yang beljumlah 136 orang. Analisis data menggunakan Pearson Product Moment dan t-tes: Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa secara statisuk ada hubungan yang signifukan antara supervisi kepala ruangan dengan kinerja pemwat pelaksana (p = 0001), hubungan kuat (r = 0,5]5) dan memiliki hubungan linier positif Analisis multivariat memperoleh hasil bahwa sub vadabel pengarahan dan observasi kepala ruangan bcrhubungan dengan lcinerja pemwat pelaksana. Adapun yang paling dominau hubungannya dengan kinerja Aperawatpelaksanaada1ah.pengarahan-kepa1a-ruangan-(p--=~0;0005)f-< A -~ - A
Saran dalam penelitjan ini adalah perlunya ciilakukan penambahan pcngctahuan rnelalui pendidikan format dan pelatihan. Selanj utnya perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan disain dan variabel yang lcbih kompleks.

The improvement of nursing service quality is carried out through empowerment of hospital attendant. Head of unit through its timction is in charge of managing human resources of nursing personnel by organizing training, maintening, and self- developing of executing nurses. One ofthe iiinctions ofthe head of unit is to control or to supervise that is well known as supervisory iiinction. The process of supervisory involved some activities such as educating, directing, observing and evaluating by the manager as the head of stais (Kron and Gray, 1987) This research is to gain information on relation between the head of unit?s supervisory and the work of executing nurses at inpatient unit of DK M. Djamil Hospital Padang. The design of this research was descriptive correlational and the data collecting was cross sectional.The research instrument was quesioner_ The quesioner to measure the head of unit?s supervisory implementation was developed from Kron and Gray?s concept (1999) as well as Tappen?s (1998). Quesioner to measure work of the patient-faced nurses was developed from Gillies? concept (1998), Swansburg?s (1999) and the Health Department of Republic of Indonesia (1999). Test of validity and reliability utilized Agoha Cronbach and got results Alpha 0.81 and 0.84 respectively. The sample of the research was executing nurses at 4 inpatient units involving 136 people. The data analysis used Pearson Product Moment and t-!eSi.
The results of bivariat analysis indicated that there was statistically significant relation between head of unit?s supervisory and the work of executing nurses (p = 0.001), strong connection (r = 0.5l5) and had |inear~positive relation. The multivariate analysis attained out puts that sub variable of directing and head of unit?s observing were related with executing nurses. And the most dominant connection with the work of the executing nurses was head of unit?s directing (p = o_ooo5) '
The research conductor recommended that it is urgent to enhance nurse's knowledge and skill through formal education and training. And further research should be carried out with more complex design and more complete variable."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T 6521
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veronika Ratnasih
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T24878
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Sari Andayani
"Anak yang dirawat di rumah sakit sering mengalami ketakutan, kecemasan dan stress karena adanya perubahan aktifitas dari yang biasa dilakukan dan merasa tidak nyaman pada saat dirawat di rumah sakit. Sikap regresi merupakan fenomena pada anak yang sedang mengalami rawat inap di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik dengan tingkat pengetahuan perawat tentang perawatan atraumatik pada anak. Desain penelitian deskriptif korelatif ini melibatkan 66 perawat dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner tentang perawatan atraumatik pada anak.
Analisis univariat menyimpulkan mayoritas responden memeliki pengetahuan baik (95%) tentang perawatan atraumatik pada anak. Analisis bivariat menjelaskan tidak ada hubungan yang signifikan antara usia,jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan dengan nilai p berturut-turut (p=0,41, p=0,3, p=0,35, dan p=0,89). Pengetahuan perawat tentang perawatan atraumatik perlu ditingkatkan melalui perilaku caring kepada anak, sehingga anak tidak merasa terbebani secara psikologis ketika berhadapan dengan tim kesehatan khususnya perawat.

Children admitted to hospital often experience fear, anxiety and stress due changed from the usual activities, uncomfortable when hospitalized or called with atraumatic care . Attitude was a phenomenon or regression in children who were experiencing inpatient in the hospital. Descriptif correlation study design involving 66 respondents had a good knowledge 95% about atraumatic care in children . Bivariat analysis expalined that there was no relationship between age, sex, education, and years of service with the level of knowledge (p=0,8, p=0,3, p=0,89, p= 0,9). Knowledge of atraumatic care nurses need to be enhanced through child caring behavior to the patient, so that the child does not feel overwhelmed when dealing with psychological health team particularly nurses."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47799
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Indiyah Supriyanti
"Kinerja adalah hasil yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan (Asaad,2000). Di Institusi pelayanan kesehatan yang telah menerapkan metode keperawatan primer, peran perawat primer menjadi sangat penting untuk keterlaksanaan pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas. Dengan demikian gambaran kinerja perawat primer penting untuk diketahui. Menurut Gibson(1996), kinerja individu dipengaruhi oleh variabel individu, variabel psikologik dan variabel organisasi.
Dalam penelitian ini ingin diketahui, bagaimana hubungan antara karakteristik individu dan organisasi dengan kinerja perawat primer di unit interna-bedah P.K. Sint Carolus.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan disain deskriptif korelasional yang dilakukan secara cross sectional untuk menganalisis hubungan antara karakteristik individu dan organisasi dengan kinerja perawat primer di Pelayanan Kesehatan Sint Carolus. Sebagai populasi dari penelitian ini adalah 177 perawat primer yang berada pada berbagai jenjang fungsional dan yang memiliki latar belakang pendidikan D3 Keperawatan dan S1 Keperawatan. Sedangkan penentuan sampel berdasarkan proportionate stratified random sampling dan besar sampel dihitung berdasarkan estimasi proporsi. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 130 perawat primer. Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner yang berbentuk rating scale (1-5).Untuk menentukan validitas dan reliabilitas instrumen telah dilakukan uji coba instrumen terhadap 30 perawat di rumah sakit Sumber Waras Jakarta.
Pengolahan dan analisis data dikerjakan menggunakan bantuan komputer berupa analisis univariat, bivariat dan multivariat. Analisis univariat dilakukan melalui distribusi frekuensi untuk mengetahui gambaran tentang variabel dependen dan independen. Analisis bivariat untuk mengidentifikasi hubungan antara variabel dari karakteristik individu dengan kinerja perawat primer dilakukan dengan uji t, uji ANOVA dan uji Mann Whitney. Sedangkan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik organisasi dengan kinerja perawat primer dilakukan uji korelasi Pearson Product Moment dan uji regresi linier sederhana. Selanjutnya dilakukan analisis multivariat untuk menentukan variabel independen yang berpengaruh terhadap ;variasi kinerja dengan menggunakan uji regresi linier ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja perawat primer berada dalam katagori baik dengan tingkat pencapaian 83.2 %. Berdasarkan analisis uji korelasi variabel-variabel karakteristik individu dengan kinerja tidak ada satupun variabel yang berhubungan secara bermakna dengan kinerja perawat primer pada a M 0.05. Sedangkan pada variabel-variabel karakteristik organisasi, secara keseluruhan berhubungan signifikan dengan kinerja perawat primer pada a = 0.05. Pada uji regresi linier ganda diperoleh hasil bahwa 58.5% variasi kinerja dipengaruhi secara positif maupun negatif oleh tujuh variabel dari karakteristik organisasi. Variabel yang mempunyai pengaruh positif paling besar adalah variabel hubungan interpersonal dengan koefisien Beta 0.316.
Sebagai kesimpulan penelitian ini adalah bahwa tingkat kinerja perawat primer di P.K.Sint Carolus tidak dipengaruhi oleh karakteristik individunya tetapi dipengaruhi secara bermakna oleh 7 (tujuh) variabel karakterisitik organisasi khususnya yang dominan adalah variabel hubungan interpersonal. Dengan demikian masih ada faktor lain sebanyak 41.5% yang turut mempengaruhi kinerja perawat primer antara lain oleh faktor psikologik. Upaya memelihara dan meningkatkan aspek hubungan interpersonal dan memperhatikan aspek karakteristik organisasi lain yang ditemukan berpengaruh pada unit kerja pelayanan keperawatan akan berdampak tingkat kinerja perawat menjadi lebih baik.
Daftar Pustaka 55 (1981-2000 ).

"Analysis of Relationship between Individual and Organizational Characteristics and Performance of Primary Nurses in the Medical Surgical Unit in Sint Carolus Hospital Jakarta"
Individual performance is a result obtained by someone based on measures which are prevailed to ones job (Asaad, 2000). In the hospital institution where primary nursing method have been applied, the roles of primary nurses become so important in administering quality of nursing care. For this reason performance of primary nurses is necessary to be measured periodically. According to Gibson (1996), the individual performance is influenced by individual characteristics, psychological and organizational variables. This research is brought about to examine relationship between individual and organizational characteristics and performance of primary nurses in the medical-surgical unit in Sint Carolus Hospital.
This research was a correlational descriptive study with cross-sectional design which was carried out to analyze the relationship between individual and organizational characteristics and performance of primary nurses in Sint Carolus Hospital. The population for this research were 177 primary nurses from various functional level who were graduated from D-III of Nursing and S-1 of Nursing. While the samples were determined based on proportionate stratified random sampling technique, the quantity of samples count was based on proportional estimation. Quantity of samples within this research were 130 primary nurses. Collection of primary data was accomplished by having rating scale (1-5) questionnaire instrument. To detennine validity and reliability of instrument, on-site tests were carried out among 30 nurses in Sumber Waras Hospital Jakarta.
Data processing and analysis were worked out with the support of computerized programmes for univariat, bivariat, and multivariat analysis. Univariat analysis was carried out through frequency ( similar to respondent) distribution to identify illustration with regards to the dependent and independent variables. Bivariat analysis to identify the relationship between the variables of individual characteristics and performance of primary nurses was carried out by t-test, ANOVA-test, and Mann Whilney-test. Whereas to identify the relationship between the organizational characteristics and the performance of primary nurses then a Pearson
Product Moment correlation-test and simple Tinier regression analysis was carried out. Then multivariat analysis was done to determine dependent variables which were influencing performance variants by using multiple linear regression analysis.
The result of this research showed that performance of primary nurses could be categorized as fairly good with the achievement level 83.2 %. Based on analysis of correlation tests on variables of individual characteristics and performance, no meaningful variable that was the experience of primary nurses correlated with the performance of primary nurses at a = 0.05. While from the variables of organizational characteristics, in a whole correlated significantly with the performance of primary nurses at a = 0.05. From the multiple linear regression analysis there was a result obtained that 58.5% of performance variance were related either positively or negatively to seven variables of organizational related. The variable that had most positive influence was the variable of interpersonal relationship with the coefficient of Beta 0.316.
This research concluded that performance level of primary nurses in Sint Carolus Health Service Institution was not influenced by its individual characteristics but was related meaningfully to seven variables of organizational characteristics especially the most dominant variable was interpersonal relationship. As such, there were many other factors around 41.5% that were influencing also to the performance of primary nurses for instance the psychological factor. The efforts to maintain and to improve the aspect of interpersonal relationship and to take care of another organizational characteristic aspects which were found to be much influencing in the working unit of nursing services will somehow turn out in better ,zmpact to the performance of nurses.
Bibliography, 55 (1981 -2000)
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T 8238
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoyo Haryono
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T24824
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>