Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178530 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yanti Sutriyanti
"Pelayanan prima dalam keperawatan diterapkan dengan menggunakan perilaku caring sebagai inti dari praktek keperawatan. Upaya ini penting mengingat indikator pelayanan mutu di RSUD Curup masih dibawah standar Depkes yang ditetapkan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pelatihan perilaku caring perawat terhadap kepuasan pasien dan keluarga di RSUD Curup Bengkulu. Penelitian ini menggunakan desain post test eksperiment, memberikan intervensi pelatihan perilaku caring terhadap perawat. Responden penelitian yaitu pasien serta keluarga yang menunggu pasien di ruang rawat inap RSUD Curup Bengkulu sejumlah 204 orang yang terbagi dalam 3 kelompok yaitu kelompok A adalah responden yang diberi pelayanan perilaku caring oleh perawat yang sudah dilatih dan tanpa dibimbing, kelompok B adalah responden yang diberi pelayanan perilaku caring oleh perawat yang sudah dilatih dan dibimbing 3 kali , dan kelompok C adalah responden yang diberi pelayanan perilaku caring oleh perawat yang sudah dilatih dan dibimbing 6 kali. Instrumen yang digunakan yaitu instrumen kepuasan pasien dan keluarga yang dikembangkan oleh peneliti berdasarkan pada Parasuraman et, al., (1990) dan Anjaswarni, (2002). Data dianalisis dengan menggunakan uji one way anova serta analisis regresi linier.
Penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna kepuasan pasien (p value=0.000) maupun keluarga (p value=0.000) antara kelompok A, B, dan C, dimana kelompok bimbingan 6 kali lebih mendekati kepuasan dibanding kelompok 3 kali dan tanpa bimbingan. Hasil analisis regresi mengidentifikasi bahwa faktor yang dapat digunakan untuk memprediksikan kepuasan pasien adalah perilaku caring dengan dikontrol oleh tingkat pendidikan pasien di RSUD Curup, Sedangkan kepuasan keluarga adalah perilaku caring dengan dikontrol oleh jenis penyakit. Perlu diberikan bimbingan 6 kali untuk meningkatkan perilaku caring perawat setelah diberikan pelatihan serta perlu adanya upaya memelihara budaya perilaku caring dengan supervise untuk menjaga kelangsungan penerapan perilaku caring di rumah sakit di RSUD Curup.

Service excellence was an effort of health care service to improve patients and their families` satisfaction. The service was implemented by caring behavior. It was as a central part of the nursing practice. The behavior and the supervising caring were essential for nurse`s performance as a care giver in increasing patient and his/her family satisfaction in the hospital. The aim of this study was to recognize the influence of caring behavior training to the patient and his/her family satisfaction in Curup District General Hospital, Bengkulu. The research design was a post test experiment. The respondents were 204 persons. They were families` patients who were waiting in the in patient department. They were divided into three groups. Group A was the families` patient who received nursing care from nurses that had been trained and no guidance. Group B was the families` patient who received nursing care from nurses that had been trained and three times guidance. Group C was the families` patient who received nursing care from nurses that had been trained and six times guidance. The research instrument was a researcher development of patient and family satisfaction from Pasuraman et al (1990) and Anjaswarni (2002). The data analyzed by one way ANOVAs and linier regression.
The result showed that there were significance differences of patient and family satisfaction among three groups (p value=0.000, α=0.005). It was also demonstrated that variables of patients` age (p value=0.008, α=0.005), families` sex and disease characteristics had a significance relationship with families` satisfaction (p value=0.012, α=0.005). Having controlled by patients` education, caring behavior was able to predict patients` satisfaction. Concurrently, families` satisfaction could be estimated by caring behavior, having controlled by disease characteristics. It was recommended that caring behavior should be maintained in order to enhance nursing service excellence in Curup Hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Susihar
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan perilaku caring terhadap motivasi perawat dan kepuasan pasien di Instalasi Rawat Inap RS Royal Progress Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental design. Jumlah sampel adalah 32 perawat dan 80 pasien. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan yang signifikan (p value < 0,05) pada penerapan perilaku caring perawat, motivasi perawat dan kepuasan pasien, sesudah perawat mendapatkan pelatihan perilaku caring.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh pelatihan perilaku caring terhadap motivasi perawat dan kepuasan pasien di Instalasi Rawat Inap RS Royal Progress Jakarta. Berdasarkan penelitian ini disarankan agar RS Royal Progress Jakarta meningkatkan terus kemampuan profesional caring perawat dengan pelatihan perilaku caring secara rutin dan menjadikan karatif caring Watson sebagai standar perilaku caring perawat dalam pemberian asuhan keperawatan.

The purpose of this research was to identify the effect of training on caring behavior to nurses motivation and patient satisfaction in Installation of Hospitalization Royal Progress Hospital Jakarta. This research used preexperimental design method. The total sample were 32 nurses and 80 patients. The result research showed the implementation of the nurses-caring behavior, nurses motivation and pateint satisfaction significant increase (p value < 0,05) after getting the caring behavior training.
The conclusion of this research: there was an effect of training on caring behavior to nurses motivation and patient satisfaction at intallation of Hospitalization Royal Progress Hospital Jakarta. Based on this research, it was suggested that the Royal Progress Hospital should continue to improve the nurses caring professional ability through training related to caring behavior regularly and make Watson's carative factors as a nurses caring behavior standard in the provision of nurse care to patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Fatmawati
"Perilaku caring perawat dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan kepuasan pasien. Perawat yang berperilaku caring meningkatkan hubungan saling bantu dan percaya antara perawat-pasien sehingga mempercepat penyembuhan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan perilaku caring perawat yang dipersepsikan oleh pasien dengan kepuasan pasien di RSUD Tarakan Jakarta Pusat. Metode penelitian menggunakan deskripsi korelasi dengan pendekatan cross sectional melibatkan 145 pasien yang dipilih secara consecutive sampling. Data dianalisis dengan chi square, uji t, dan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara perilaku caring perawat yang dipersepsikan oleh pasien dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap (p<0,05; CI 95%). Faktor caritas yang paling berhubungan dengan kepuasan pasien adalah cinta kasih (OR = 0,320; CI 95%) dan mengambil keputusan (OR = 0,154; CI 95%) setelah dikontrol pendidikan. Hasil ini merekomendasikan manajer keperawatan untuk melakukan supervisi komunikasi terapeutik, penilaian kinerja komunikasi perawat, meningkatkan pendidikan formal maupun informal, dan memotivasi perawat agar berperilaku caring sehingga dapat meningkatkan kepuasan pasien.

Nurse caring behavior can improve the quality of nursing care and patient satisfaction. Nurses who behave caring improving mutual aid relationship and trust between the nurse-patient so as to accelerate the healing. This study aim to identify the relationship of nurse caring behaviors perceived by the patient and patient's satisfaction in Tarakan Hospital in Central Jakarta. The research method using descriptive correlation with cross sectional study involving 145 patients were selected by consecutive sampling. Data were analyzed with chi square, t-test, and logistic regression.
The results showed relationship between nurse caring behaviors perceived by the patient and patient's satisfaction at the inpatient unit (p <0.05; CI 95%). Caritas factors most associated with patient satisfaction is love (OR = 0.320; CI 95%) and a decision (OR = 0.154; CI 95%) after controlling for education. This result suggests a nursing manager to supervise therapeutic communication, evaluation of nurse communication performance, improving nursing education in both formal and informal, and motivating nurses to caring that can improve patient satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T47159
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Surbakti
"Caring merupakan ciri khas perawat yang menentukan kualitas sebuah layanan. Namuntidak semua perawat memiliki perilaku caring yang baik. Salah satu penyebabrendahnya perilaku caring adalah rendahnya efikasi caring perawat yang menyebabkankurangnya keyakinan dan kemampuan diri untuk membina hubungan caring dalammemberikan asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhpelatihan efikasi caring terhadap perilaku caring perawat. Penelitian ini menggunakandesain kuantitatif dengan metode quasi eksperimen dengan pendekatan pre-post testdesign with control group. Partisipan adalah 50 perawat pada kelompok intervensi diRSUD Kota Dumai dan 50 perawat pada kelompok control di RSUD Kecamatanmandau.
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh pelatihan efikasi caring terhadapperilaku caringperawat dengan nilai p = 0,0001, ada perbedaan bermakna pada nilaiperubahan perilaku caring baik di kelompok intervensi p = 0,0001 maupundikelompok kontrol p = 0,021 dengan ? = 0,005 dan pengetahuan memiliki hubunganbermakna dengan perilaku caring perawat. Pelatihan mampu meningkatkan efikasicaring sehingga perilaku caring perawat juga meningkat. Manajer perlu memikirkanupaya untuk mempertahankan perilaku caring yang telah dicapai terutama denganmeningkatkan pengetahuan perawat mengenai efikasi caring.

Caring is a characteristic of nurses that determine the quality of a service. But not allnurses have good caring behaviors. One of the causes of low caring behavior is the lowefficacy of caring that leads to lack of confidence and self ability to foster caringrelationships in providing nursing care. This study aimed to determine the effects ofcaring efficacy training on caring behavior of nurses. This research used quantitativedesign with quasi experimental method with approach of pre post test design withcontrol group. Participants were 50 nurses in the intervention group at RSUD Dumaiand 50 nurses in the control group at RSUD Mandau.
The results showed that there wasan effect of caring efficacy training on caring nurse behavior with p value 0.0001,there was significant difference in the value of caring behavior change in bothintervention group p 0.0001 and control group p 0,021 with 0.005 andknowledge have significant relationship with caring behavior of nurse. Training canimprove caring efficiency and increasescaring nurse behavior. Managers need to thinkabout efforts to maintain caring behavior that has been achieved primarily byincreasing the nurse's knowledge aboutcaring efficacy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T51536
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Lisna Yuliawati
"Perilaku caring merupakan bentuk dukungan emosional perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang merupakan komitmen moral untuk melindungi, meningkatkan martabat manusia, dan merupakan inti dari keperawatan yang membedakan perawat dengan profesi lain. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode survey deskriptif, yang bertujuan untuk melihat sejauh mana perilaku caring perawat di Ruang Rawat Inap Umum RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor berdasarkan penilaian dari pasien. Sampel sebanyak 108 pasien yang sedang menjalani perawatan yang diambil dengan cara stratified random sampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah CBA (Caring Behaviour Assessment) yang telah dimodifikasi oleh peneliti. Hasil Penelitian menunjukan 98,1% responden menilai perilaku caring perawat sudah baik. Peningkatan pengetahuan dan menciptakan iklim motivasi untuk menerapkan perilaku caring menjadi rekomendasi dari penelitian ini.

Caring is an emotional support in providing nursing care to protect patiens, enhance human dignity, and it was the core which made a difference from other professions. This is quantitative study that used descriptive survey methods. The purpose of this study was to know behavior of nursing care in non psychiatric ward Marzoeki Mahdi Hospital, based on patient valuation. Samples used in this study were 108 patients being treated, taken by stratified random sampling. The instrument of this study used CBA (Caring Behavior Assessment Tool) which has been modified by researchers. The results showed 98.1% of respondents high nurse caring behavior. Increase of knowledge and creating the motivation that support nurses to apply the nurse caring behavior, that had recommendations of this study."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43435
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Veronika Martauli S
"Perilaku caring perawat merupakan indikator penting dalam memberikan pelayanan keperawatan pada pasien. Penelitian ini mengidentifikasi perilaku caring perawat diruang rawat inap bedah dan penyakit dalam rumah sakit "T" Jakarta. Peneliti menggunakan pendekatan potong lintang (cross-sectional) dengan total sampling ketenagaan perawat diruangan bedah dan penyakit dalam rumah sakit "T" Jakarta dengan jumlah 50 responden yang mengikuti penelitian. Penelitian menggunakan kuesioner dari Wolf (1988) yang terdiri dari 42 item pertanyaan.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa tidak ada perbedaan perilaku caring perawat diruang rawat inap bedah dan penyakit dalam rumah sakit "T" Jakarta dengan nilai (p=0,733; α=0,05). Perilaku caring perawat diruang bedah dan penyakit dalam memiliki perilaku caring keduanya dengan hasil sangat baik.
Penelitian ini diharapkan perawat profesional kedepannya perlu menjiwai profesinya dengan perilaku caring dalam melakukan pelayanan kesehatan karena perilaku caring merupakan inti dari keperawatan.

Nurse caring behavior is an important indicator in providing nursing cared to patients. This study identified the nurse caring behavior inpatient surgical and hospital medicine "T" Jakarta. Researchers used cross-sectional sampling with a total workforced of nurses and disease in the surgical room of the hospital "T" Jakarta with 50 respondents who followed the study. The study used a questionnaire of the Wolf (1988) which consists of 42 question items.
The results of the study showed that there was no differenced in the behavior of the nurses caring inpatient surgical and internal medicine in "T" Jakarta Hospital with values (p=0,733; α=0,05). Surgical nurses and internal medicine has an excellent cared behavior.
This study is expected in the future need to be a professional nurse by profession animating caring behavior in the health service.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57367
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurbaeti Amilia
"ABSTRAK
Kepuasan kerja perawat merupakan indikator mutu pelayanan keperawatan yang dapat mempengaruhi kinerja. Perilaku caring merupakan kinerja perawat yang menjadi inti dari praktik keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kepuasan kerja dengan perilaku caring perawat pelaksana di RSUD Cibinong. Desain penelitian adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah perawat pelaksana di ruang rawat inap sebanyak 108 orang dengan teknik proportional sampling. Uji bivariat menggunakan chi-square menunjukkan adanya hubungan antara kepuasan kerja dengan perilaku caring perawat pelaksana (p=0,000, CI 95%). Perawat yang merasa puas mempunyai peluang 4,7 kali untuk berperilaku caring. Uji regresi logistik menyatakan bahwa kepuasan kerja intrinsik merupakan faktor yang paling dominan yang mempengaruhi kepuasan kerja. Manajer keperawatan harus melakukan monitoring kepuasan kerja perawat pelaksana serta melakukan pengarahan dan pengawasan pelaksanaan caring. Perawat yang kurang berperilaku caring harus diberikan pembinaan, sedangkan untuk rekrut perawat baru perlu melakukan psikotes untuk mengkaji faktor intrinsik calon perawat baru.

ABSTRACT
Nurse job satisfaction is an indicator of the quality of nursing care and affects performance. Caring behavior as the performance of nurse which become the core of nursing practice in providing quality of nursing care. Caring is the essence of nursing practice that reflects the quality of nursing care. This study aims to identify the relationship of job satisfation with caring behavior of nurses in Cibinong Hospital. This study was a descriptive correlation with cross sectional approach. The research sample were taken nurses in the inpatient unit as many as 108 people with a stratified sampling technique. Bivariate test using a chi-square showed no relationship between job satisfaction and nurses caring behavior (p < 0.05). Nurses who were satisfy have the opportunity to practice caring 4.7 times. Logistic regression analysis stated that intrinsic job satisfaction is the most dominant factor. Nursing managers should be monitoring job satisfaction as well as the direction and supervision of the implementation of caring. Nurse who practice caring less should be given guidance. For new nurses in recruit nurses should emphasize the intrinsic factor this would include making psikotes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iklima Sabila
"Perilaku caring dapat dipengaruhi faktor individual, salah satunya adalah kepuasan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dan perilaku caring perawat rawat inap di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional yang melibatkan 154 perawat ruang rawat inap di satu RSUD wilayah Kota Bandung. Pengambilan sampel menggunakan teknik saturation sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Caring Behaviors Inventory (CBI-24) dan Job Satisfaction Scale (JSS-10). Uji korelasi Spearman mendapatkan hasil ada hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dengan perilaku caring perawat (p=0,001, ±=<0,05) dengan tingkat kekuatan korelasi adalah hubungan yang cukup kuat dan positif (r=0,414). Kepuasan kerja berkontribusi mempengaruhi perilaku caring sebesar 17% dengan kolega dan rekan kerja, serta kesempatan menggunakan keahlian sebagai dimensi kepuasan kerja dengan skor tertinggi yang memberi kepuasan kerja. Kesimpulan: kepuasan kerja berhubungan dengan perilaku caring, semakin tinggi kepuasan kerja akan semakin baik perilaku caring. Perilaku caring perawat perlu terus dipertahankan dan dikuatkan dengan meningkatkan kepuasan kerja yang di antaranya didapat dari hubungan yang baik dengan kolega dan rekan kerja, serta pemberian kesempatan kepada perawat untuk menggunakan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Caring behavior can be influenced by individual factors, one of which is job satisfaction. This study aims to determine the relationship between job satisfaction and caring behavior of inpatient nurses at the hospital. This study used a correlation analytic design with a cross-sectional approach involving 154 inpatient nurses at a regional hospital in the city of Bandung. Sampling using saturation sampling technique. The measurement tools used are the Caring Behaviors Inventory (CBI-24) and the Job Satisfaction Scale (JSS-10). Spearman's correlation test found that there was a significant relationship between job satisfaction and nurse caring behavior (p=0.001, α=<0.05) with the strength of the correlation being quite strong and positive (r=0.414). Job satisfaction contributes to influencing caring behavior by 17% with colleagues and co-workers, as well as the opportunity to use skills as a dimension of job satisfaction with the highest score giving job satisfaction. Conclusion: job satisfaction is related to caring behavior, the higher the job satisfaction, the better the caring behavior. Nurses' caring behavior needs to be maintained and strengthened by increasing job satisfaction, which can be obtained from good relationships with colleagues and co-workers, as well as providing opportunities for nurses to use and develop their potential."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismar Agustin
"Caring dalam keperawatan adalah hal yang sangat mendasar, caring merupakan "heart" profesi, artinya sebagai komponen yang fundamental dan fokus sentral serta unik dari keperawatan. Fenomena di lapangan mengindikasikan adanya kecenderungan perawat tidak caring dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien yang berdampak pada kualitas asuhan yang pada akhirnya mempengaruhi kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan khususnya dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh. Berkaitan dengan itu maka penelitian ini bertujuan untuk rnengetahui gambaran perilaku caring perawat dan hubungannya dengan tingkat kepuasan klien. Rancangan penelitian adalah cross sectional, populasi penelitian adalah seluruh klien pasca bedah yang dirawat sebanyak 299 orang, dengan sarnpel 101 orang. Data yang dikumpulkan adalah data primer, melalui angket. Perilaku caring perawat dan tingkat kepuasan klien diidentifikasi dengan instrumen yang merupakan modifikasi A Care Q-Questionnaire terdiri dari 6 komponen caring yaitu ; kesiapan membantu; penjelasan dan kemudahan; kenyamanan; tindakan antisipasi; membina hubungan saling percaya dengan klien; pemantauan dan pengawasan. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan perangkat lunak komputer. Analisa data rnenggunakan analisis univariat (distribusi frekuensi), bivariat (kai-kuadrat), dan multivariat (regresi logistik). Dari karakteristik klien diketahui proporsi wanita dan pria relatif seimbang (54,5%, 45,5%), lebih dari separuh berusia diatas 35 tahun (56,5%), sebagian besar pendidikan rendah (62,3%), bekerja (63,4%), dirawat dikelas III (62,4%). dan biaya perawatan ditanggung (ASKES dan 3PS) 55,4%. Hampir separuh perawat dinilai tidak caring (48.5%), secara umurn caring perawat termasuk kategori cukup (X - 5.94). Komponen caring yang cukup baik adalah kesiapan membantu ( X 6,77), sedangkan penjelasan dan kemudahan memiliki nilai terendah (X - 5,51). Sebagian besar klien tidak puas terhadap perilaku caring perawat (79,2%). Komponen yang memberikan kontribusi terbesar terhadap kepuasan adalah kesiapan membantu (X 20,35) dan terendah penjelasan dan kemudahan (X 14,73), namun secara proporsi menunjukkan kecenderungan semakin baik caring perawat akan meningkatkan proporsi kepuasan klien. Uji multivariate menunjukkan kesiapan membantu merupakan komponen yang paling dominan memberikan kepuasan kepada klien (OR 3,9516), dan karakteristik klien bukan merupakan confounder terhadap komponen kesiapan membantu (perbedaan < 10%). Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa perawat belum sepenuhnya berperilaku caring dalam memberikan asuhan keperawatan, dan tingkat kepuasan klien masih sangat rendah. Dari keenam komponen caring, hanya kesiapan membantu yang berhubungan secara bermakna dengan kepuasan klien (p value 0.015). Beberapa saran yang dapat direkomendasikan kepada pihak yang berkepentingan adalah manajerial Perjan RSMH Palembang agar mengupayakan peningkatan sikap dan perilaku caring perawat. Bagi institusi pendidikan untuk melatih dan menanamkan sikap dan perilaku caring, organisasi profesi melakukan pembinaan secara intensif terhadap anggotanya. Bagi perawat sendiri agar menjadi role model bagi lingkungan, dan bagi peneliti lain agar menggunakan desain dan metoda yang berbeda seperti quasi eksprimen atau metoda kualitatif

Caring in nursing is a matter of foundation of nursing services. It is the heart of nursing profession. Caring becomes a fundamental component and central focus, and also unique of nursing care. The phenomena in the clinical field showed that there was a tendency of nurses who were not caring when they gave services. The Nursing care of the patient will influence the quality of caring, finally affected to patient satisfaction, especially in the entirely health service. This study aims to determine the description of behavior on caring'snurses and its relationships to patient satisfaction level. The study's design used cross-sectional, the population of this study is 299 post operative patient s at in-patient's wards. With the sample number is 101 patients. The data source was obtained from primary data, which were collected through questionnaire. The caring behavior nurses and the level of patient satisfaction is classified using instrument which is modified from A care - Q questionnaire. It consists of six components of caring, they are accessible; explains and facility; comfort; anticipates; trusting relationship; monitor and follows. The data analyzing used computer software, by univariate (frecuency distribution), bivariate (chi-square), and multivariate (multiple regretion logistic) analysis. The patients characteristics were found male and female sexes are balancing (54.5%; 45.5%), most of them > 35 years old (56,5%), lower education (62.3%), working (63.4%), hospitalized at economics-class (62.4%), and pay the hospital fee insurance 55,4% (Askes & JPS). Based on univariate analysis it is known that almost a half nurses are not performing caring behavior (48.5%), and in general the categorized of nurses caring behavior is enough ()-5.94). The accessible component in caring is good (X 6.77), however the component of explains and facility has the lowest score (X 5.51). The most of patients were not satisfaction to caring behavior of nurses (79.2%). The component that most contribute to patient satisfaction is accessible (X 20.35), and the lowest is explains and facility (14.73). However purposively other components showed to tend positive. The more nurses performed caring behavior, the most patient satisfaction will be achieved. In multivariate analysis the component which has dominant relationship to patient satisfaction is accessible (OR 3,9516). After controlled by explains and facility components, and trusting relationship, the characteristic of patients are not confounded to accessible (different < 10%). Based on this study, it can be concluded that nurses in giving nursing care is not performing optimal caring behavior. The level of patient satisfaction to nursing care is still low. Out of six components, accessible is the component that having significant relationship to patient satisfaction (p value 0.015). Some suggestions that can be recommended to stake holders are the managerial of RSMH, public service enterprise of Palembang should provide improvement on attitude and caring behavior of their nurses. For education Institution to train and educate the attitude and caring behavior to their students, to the profession organization should give guidance intensively to their members. For nurses themselves should be a Role Model for their environment. For other researchers should develop other designs and different methods such as quasi experimental or qualitative method.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T442
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frilly Chintya Audina
"Perilaku caring adalah kunci penting untuk meningkatkan layanan kesehatan. Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi. Beberapa perawat rawat inap sering mengeluhkan rasa kantuk dan kurang konsentrasi saat bekerja secara shift. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas tidur dan perilaku caring perawat terhadap pasien di rawat inap. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatiif dengan pendekatan deskriftif, sampel penelitian berjumlah 95 perawat. Metode non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan kuisioner the pittsburgh sleep quality index (PSQI) 19 item dan caring behaviors inventory sebanyak 42 item. Hasil penelitian perawat rawat inap RSUP Fatmawati mayoritas memiliki kualitas tidur buruk 87 orang (91,6%) dan lebih banyak perawat memiliki perilaku caring rendah 50 orang (52,6%) dengan mean (141,84) (SD 16.459). Rekomendasi berkaitan dengan penelitian ini diharapkan pihak manajemen rumah sakit dapat mengadakan evaluasi mengenai perilaku caring dan kualitas tidur perawat sehingga dapat didiskusikan mengenai program peningkatan perilaku caring dan kualitas tidur. Kemudian penelitian selanjutnya dapat menghubungakan perilaku caring dengan kualitas tidur dengan faktor-faktor terkait.

Caring behavior is an important key to improving healthcare. Sleep is a basic human need that must be fulfilled. Some inpatient nurses often complain of drowsiness and lack of concentration when working in shifts. This study aims to determine the description of sleep quality and caring behavior of nurses towards patients in hospitalization. This research is a quantitative study with a descriptive approach, the research sample amounted to 95 nurses. Non probability sampling method with purposive sampling technique. This study used the Pittsburgh sleep quality index (PSQI) questionnaire of 19 items and caring behaviors inventory of 42 items. The results of the study Fatmawati Hospital inpatient nurses the majority had poor sleep quality 87 people (91.6%) and more nurses had low caring behavior 50 people (52.6%) with a mean (141.84) (SD 16.459). Recommendations related to this study are that hospital management can conduct an evaluation of the caring behavior and sleep quality of nurses so that they can discuss programs to improve caring behavior and sleep quality. Then further research can connect caring behavior with sleep quality with related factors."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia;Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia;Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>