Ditemukan 152461 dokumen yang sesuai dengan query
R. Tri Hasmoro
"Kajian investasi adalah kegiatan analisa untuk menilai manfaat dan biaya dari suatu investasi, dan dapat dijadikan justifikasi investasi. Penilaian investasi yang tradisional menggunakan pendekatan finansial dimana manfaat dan biaya yang ada dikuantifikasi dalam sejumlah nilai uang dan kemudian dibandingkan besar nilainya. Hal inilah yang dilakukan pada metode penilaian investasi dengan NPV, dan ROI. ROV (Real Option Valuation) adalah sebuah alternatif penilaian investasi secara finansial. Berangkat dari filosofi yang sama dengan financial option, ROV memiliki keunggulan dalam menangani fleksibilitas, resiko dan volatilitas yang mungkin terjadi dari sebuah investasi. Dengan demikian ROV dinilai lebih mampu menghargai sebuah investasi yang memiliki karakteristik tersebut. Pada proyek akhir ini ROV diterapkan untuk menilai investasi push e-mail di PT. Rekind (Rekayasa Industri ).
Hasil yang diperoleh dalam proyek akhir ini menunjukkan bukti dari klaim tersebut di atas. Penghitungan NPV dengan ROV menghasilkan nilai lebih besar daripada NPV biasa, yaitu Rp.169.782.000,- melawan Rp.161.350.000,-. Selisih dari kedua angka tersebut diperoleh dari kemampuan ROV dalam menangani resiko dan fleksibilitas.
Investment study is an analytical activity for assessing benefits and expenses of an investment and can be justification for it. The traditional method of investment study uses financial valuation approach where benefits and expenses are quantified into currency value and then compared. This thing is done in investment valuation using NPV and ROI. ROV (Real Option Valuation) is an alternative financial approach in investment valuation. Coming from the same phylosophy of financial option, ROV has an advantage in managing flexibility, risk, and volatility that probably occur in an investment. Thus, ROV might capture more value from investments that have those characteristics rather than traditional method. In this final project, ROV applied to valuate push e-mail investment in PT. Rekind (Rekayasa Industri).The result obtained in this final project has shown the proof of the claim mentioned above. The NPV calculation with ROV yielded bigger value than of the traditional NPV, which is Rp.169.782.000,- against Rp.161.350.000,-. The margin of the two figures came up from the ability of ROV in managing the risk and flexibility."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
R. Tri Hasmoro
"Kajian investasi adalah kegiatan analisis untuk menilai manfaat dan biaya dari suatu investasi, dan dapat dijadikan justifikasi investasi. Penilaian investasi yang tradisional menggunakan pendekatan finansial dimana manfaat dan biaya yang ada dikuantifikasi dalam sejumlah nilai uang dan kemudian dibandingkan besar nilainya. Hal inilah yang dilakukan pada metode penilaian investasi dengan NPV dan ROI. ROV (Real Option Valuation) adalah sebuah alternatif penilaian investasi secara finansial. Berangkat dari filosofi yang sama dengan Financial Option, ROV memiliki keunggulan dalam menangani fleksibilitas, resiko, dan volatilitas yang mungkin terjadi dari sebuah investasi. Dengan demikian ROV dinilai lebih mampu menghargai sebuah investasi yang memiliki karakteristik tersebut. Penilaian investasi dengan ROV lebih mampu mengapresiasi investasi dibanding metode finansial tradisional, seperti yang ditunjukkan hasil NPV ROV pada kasus investasi Push E-mail yang lebih besar daripada NPV biasa. Hal ini disebabkan ROV mampu menghargai fleksibilitas dalam investasi yang memiliki pilihan-pilihan rencana investasi di masa depan."
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Devi Fitrianah
"Pemanfaatan Teknologi Informasi sebagai pendukung pencapaian tujuan dan sasaran organisasi harus diimbangi dengan keefektifan dan efisiensi pengelolaannya. Maka dari itu, audit TI haruslah dilakukan untuk menjaga keamanan sistem informasi sebagai aset organisasi, untuk mempertahankan integritas informasi yang disimpan dan diolah dan tentu saja untuk meningkatkan keefektifan penggunaan teknologi informasi serta mendukung efisiensi dalam organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan terhadap tahap audit TI beserta kontrolnya yang kemudian diaplikasikan pada sebuah organisasi, yaitu Universitas XYZ untuk melihat kinerja TI yang ada. Kerangka kerja yang digunakan sebagai acuan adalah COBIT-ISACA dengan menggunakan 210 detailed control objective yang ada. Penyelenggaraan audit dilakukan dengan menggunakan tahapan-tahapan yang ada pada IT Assurance Guide. Hasil dari evaluasi atau temuan dilakukan analisa root cause sehingga didapat sebuah rekomendasi untuk manajemen TI yang lebih baik lagi."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Wijisaksono
"Penerapan teknologi informasi untuk Manajemen Data Migas diharapkan dapat meningkatkan efisiensi didalam pengelolaan data serta meningkatkan produktivitas bagi para pengguna data. Manfaat-manfaat tersebut secara langsung memberikan dampak ekonomis bagi perusahaan, sehingga mudah teramati. Manfaat yang tidak secara langsung memberikan dampak ekonomis (intangible benefits) akan lebih sulit diukur. Namun untuk memberikan hasil evaluasi Return On Investment yang lebih baik dari proyek Manajemen Data Migas, maka manfaat yang bersifat intangible tersebut perlu di kuantifikasi.
Proyek akhir ini akan mengulas secara rinci komponen-komponen dari metodologi Information Economics untuk mengkuantif kasi intangible benefits, kemudian akan diterapkan untuk mengevaluasi investasi teknologi informasi pada proyek Manajemen Data Migas. Pengumpulan data akan dilakukan dengan cara pengisian kuisioner yang disertai dengan wawancara.
The implementation of information technology for Migas Data Management will improve the efficiency on data management and also increase the productivity of the geoscientist. All that benefits will give economical impact to the company directly, so it can be measured easily. Other benefits which do not directly give economical impact to the company will be more difficult to measure. But in order to get better result of Return On Investment for Migas Data Management project, the intangible benefits should be quantified.This thesis will analyze all the components of the Information Economics method to quantify the intangible benefits.It will be used to evaluate the investment of information technology on Migas Data Management project. Data collection will be done by filling the questionaire followed by interview."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Abdul Rochim
"Kondisi perekonomian dalam negeri Indonesia yang dewasa ini tengah dilanda krisis yang cukup panjang serta gelombang era globalisasi yang semakin terasa, menuntut semua perusahaan di Indonesia untuk dapat bekerja sama dengan lebih erat antara perusahaan dalam negeri atau membuka kerja sama dengan perusahaan di luar negeri. Kamar Dagang dan Industri Daerah Tingkat I Jakarta (Kadin Jaya) yang berfungsi sebagai wadah komunikasi antar perusahaan dituntut untuk menyediakan sarana pertukaran informasi perusahaan sehingga setiap perusahaan dapat saling bertukar informasi sekaligus mempromosikan kelebihan perusahaannya. Pengkoordinasian dan pengolahan informasi ini memerlukan teknologi informasi sebagai alat bantu agar didapat hasil yang efektif dan efisien.
Penerapan teknologi informasi dalam suatu organisasi hams diawali dengan pembuatan perencanaan strategis teknologi informasi. Perencanaan strategis ini bertujuan untuk menetukan arah pengembangan teknologi informasi sehingga organisasi dapat terkonsentrasi dalam melaksanakan penerapan teknologi informasi, konsisten dalam pencapaian tujuan serta fleksibel dalam menjalankan bisnis yang pada akhirnya dapat meningkatkan posisi competitive advantage.
Penulisan ini didasarkan pada penggabungan dua metode yaitu metode Information Engineering (Rekayasa Informasi) yang dikembangkan oleh James Martin dan metode Strategic Planning for Information System (SP4IS) yang dikembangkan oleh Edwin E Tozer. Untuk mendapatkan gambaran umum model dan rancangan sistem informasi yang dibutuhkan perusahaan secara keseluruhan (enterprise-wide basis) digunakan metode Rekayasa Informasi, sedangkan dalam menganalisis teknologi yang digunakan pada sistem yang akan diterapkan digunakan metode SP4IS.
The long lasted unfavorable economic condition in Indonesia and the era of globalization demand all Indonesian companies to work together nationally and internationally. Jakarta Industrial Chamber and Commerce (Kadin Jaya), as coordinating constitution for communication among companies, is supported to provide opportunities for those companies to exchange information and at the same time to promote the advantage of their product. The coordinating and processing of the information needs a kind of information technology in order to get an effective and efficient result.The implementation of information technology in particular organization should start with a strategic planning to get an optimal result. This information technology strategic planning is intended to give direction to the development of information technology, so that the organization could concentrate on its implementation. Consistently, to reach the goal and flexibility in running the business, that will result in a better position of competitive advantage.This study will apply a combination of two methods : Information Engineering method proposed by James Martin and Strategic Planning for Information System -SP4IS method developed by Edwin E. Tozer. Information Engineering method is used to get an overview of model enterprise and information technology planning in enterprise-wide basis. In the other hand, SP4IS method is used to analyze technology that would be implemented in information system."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1999
T6535
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Siregar, Ismail Radiansyah
"PT XYZ adalah perusahan yang menyediakan layanan transaksi antar bank secara real time online. Untuk mengelola operasional layanan berbasis teknologi Informasi PT XYZ membentuk beberapa divisi diantaranya ITD, OS dan FS. Namun pada kenyataannya, dalam menjalankan fungsinya sebagai pengelola teknologi informasi, ada beberapa proses bisnis yang tidak dijalankan dengan baik. Akibatnya kemungkinan terjadinya gangguan akan meningkat. Jika gangguan terjadi maka transaksi akan gagal, padahal pendapatan perusahaan berasal dari fee untuk setiap transaksi yang berhasil. Salah satu penyebabnya adalah belum adanya deskripsi kerja yang jelas disetiap unit kerja Untuk menyusun deskripsi kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan maka digunakan dokumen proses bisnis perusahaan dan informasi tugas dan aktivitas yang didapatkan dari wawancara yang dilakukan ke kepala divisi pengelola teknologi informasi. Dokumen proses bisnis adalah sebuah dokumen yang menjelaskan serangkaian aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya. Dokumen ini disahkan oleh managemen perusahaan. Data hasil wawancara digunakan untuk mendapatkan gambaran kegiatan yang dilakukan di lapangan. Kedua data tersebut kemudian dibandingkan untuk mendapatkan daftar kegiatan sesungguhnya yang dibutuhkan oleh PT XYZ dalam mengelola teknologi informasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada setiap departemen di bahaw divisi dibentuk tim-tim kecil yangbertugas untuk mengerjakan detail tugas departemen. Selain itu terjadi beberpa penyesuaian aktivitas seperti pemindahan proses monitoring dari operasional ke helpdesk 24 jam dan penambahan proses penanganan gangguan tingkat pertama di helpdesk 24 jam.
PT XYZ is a realtime online inter banking transaction service provider.The system that manage by PT XYZ is an information technology based system. PT XYZ form ITD, OS and FS division to manage the information technology. In the reality, not every job is done well by the IT management division. Consequently, possibility of interference will be increase. The income of company will be stalled due to interference because mainly revenue comes from the success transactions . We found that there was no obvious work description.. To construct the tailored job description to the PT XYZ bussiness needs, this research use bussiness process document and activity and task information that collected from management interview. Bussiness process document is a legal document that containing information about the arranged company activity to get the specific result. Activity and task information that collected from management interview, give us the real picture of bussiness process it self. The analysis do by comparing both the data to get tailored job description information. From the research, known that there formed small team for each department that do the department specific task. Moreover, there will be adjustment activity and adding new activity like monitoring activity is moved from operational to 24 hour?s helpdesk. There are adding first level handling activity in 24 hour?s helpdesk."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
"The goal of this study is to identify factors that influence lecturer's intention to adopt e-learning technology..."
MOJUEKB
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Akmaluddin
"Outsourcing teknologi informasi adalah suatu perjanjian kontraktual dimana organisasi eksternal memegang tanggung-jawab untuk melaksanakan . semua atau sebagian dari fungsi teknologi informasi. Outsourcing mungkin melibatkan pengalihan sebagian atau seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan seperti pegawai, hardware, software, dan lain-lain. Tesis ini berisi penelitian kelayakan (feasibility study) dari berbagai macam model pelaksanan outsourcing Departemen Teknologi lnformasi Jakarta General Services (TI-JGS) di PT. Caltex Pacific Indonesia (CPI) pada kantor pusat Jakarta. Tinjauan kelayakan outsourcing TI-JGS akan dilihat dari berbagai aspek, baik dari aspek finansial maupun non-finansial. Penelitian ini juga mengkaji keputusan outsourcing, insourcing atau keputusan manajerial lainnya. Metodologi yang digunakan adalah "Tujuh Tahapan Outsourcing yang Berhasil" atau "The Seven Steps to Successful Outsourcing". Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah berupa skenario atau model yang paling cocok untuk outsourcing TI-JGS dan capital budgeting untuk mendukung kelayakan dari model tersebut. Selain dari pada itu, hasil lain yang juga akan diperoleh adalah berupa besar pengurangan biaya yang bisa didapatkan CPI, resiko yang akan dihadapi, pengaruh outsourcing TI-JGS terhadap operasi perusahaan, dan pemilihan provider yang cocok. Kesimpulan utama yang akan diajukan adalah berupa pernyataan bahwa outsourcing TI-JGS akan menguntungkan CPI sebesar satuan unit moneter tertentu sehingga outsourcing TI-JGS layak untuk diteruskan.
Information technology outsourcing implies commissioning an external IT supplier to performa whole or in part of information technology functions. Outsourcing may include transfering a whole or in part of company's resources such as IT staff, hardware, software, and other assets. This thesis contains feasibility study of various model in outsourcing Information Technology Department - Jakarta General Services (TI-JGS) at PT. Caltex Pacific Indonesia (CPI), Jakarta Office. Measurement of the oursourcing feasibility used is measurement in the financial and non-finansial aspects. This research will also explore about decision to choose among the outsourcing, insourcing or other management tools. Methodology we apply is "The Seven Steps to Successful Outsourcing". The results of this research are the best model or scenario that is considered fit to TI-JGS outsourcing and capital budgeting technique to support those models. In addition, the other output of this thesis are cost reduction and risk of outsourcing TI-JGS, implications of outsourcing to company operations, and selection of the best provider. The main conclution we will propose is the statement about whether or not TI-JGS oursourcing will provide benefit to company in a monetary unit, so that it is feasible to continue."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
T40339
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Kennis Kendrasti
"Pada beberapa perusahaan, rencana investasi dan implementasi Teknologi Informasi (TI) yang ditujukan untuk kemajuan perusahaan dapat menjadi sangat berisiko. Risiko muncul seiring dengan jalannya proyek. Untuk mencegah kegagalan dan menghasilkan keuntungan dari investasi, tiap keputusan investasi harus direncanakan dan diputus kan dengan hati-hati. Salah satu cara untuk mengatasi risiko dan me maksimalkan nilai dari investasi adalah dengan menerapkan kerangka kerja OBRiM (Options-Based Risk Management). Kerangka kerja OBRiM menawarkan cara mudah untuk mengidentifikasi risiko atau potensi halangan keberhasilan dari proyek, dan menerapkan berbagai macam respon atau options untuk meminimalkan risiko tersebut dan men distribusikannya sepanjang waktu hidup proyek. Options tersebut dapat berupa strategi keluar yang membolehkan manajemen untuk menilai ulang pendekatan terhadap rencana investasi tersebut dan mentransfer risiko dengan melakukan alih daya ke pihak ketiga. Dalam investasi TI yang melibatkan banyak risiko akan ditemukan banyak cara untuk mengkonfigurasi rencana investasi dengan menggunakan beberapa rangkaian options.
Skenario investasi dibuat dengan mengkonfigurasi beberapa kombinasi options yang menawarkan fleksibilitas pada manajemen untuk memutuskan jalur skenario mana yang dapat memaksimalkan nilai dari investasi.Intisari dari penelitian ini adalah bagaimana cara meng-evaluasi rencana eksekusi investasi MRP-II pada PT. TOA Galindra elektronik (TGE). Rencana investasi tersebut terdiri atas dua jalur skenario, yaitu, rencana untuk membangun proyek percontohan yang diikuti pembangunan proyek keseluruhan, dan rencana untuk menunda investasi sembari mempelajari kemunculan risiko yang diikuti pengembangan proyek yang terbagi menjadi tiga tahap.
Berdasarkan valuasi nilai Real Options (RO) dari masing-masing jalur skenario, skenario untuk membangun proyek percontohan yang diikuti pembangunan proyek keseluruhan memberikan nilai investasi yang paling maksimal dengan ditandai oleh nilai RO tertinggi. Jalur skenario penundaan investasi yang diikuti oleh pengembangan bertahap tidak memberikan nilai yang maksimal dikarenakan adanya variabel x%, yaitu nilai kesempatan yang hilang ketika investasi ditunda atau dihentikan. Bagaimanapun, manajemen masih memiliki fleksibilitas untuk merubah jalur skenario tersebut dengan mengkaji ulang dan memanipulasi parameter-parameter ROV.
In some companies, investing and implementing Information Technology (IT) projects that is aimed to drive the company forward can be very risky. Risk happens along the life of the project?s investment. Therefore, in order to avoid the pitfall and reap the investment benefit, every investment decision should be planned and decided carefully. One way to overcome the risk and maximize the value of the investments is by applying OBRiM (Options-Based Risk Management) Framework. OBRiM framework offers a simple way to identify the potential barriers to success in a project (the risks) and apply various responses (the options) to minimize those risks or distribute them throughout the life of a project. Options can include embedding exit strategies that will allow management to reassess its approach in the face of new information and transferring risk to outside vendors by outsourcing aspects of the project. Moreover, when an IT investment involves multiple risks, there could be numerous ways to reconfigure the investment using different series of cascading (compound) options. Investments scenarios are made by configuring various combinations of options that offer management flexibility to decide which path that can maximize value of the investment. The context of this research is to evaluate the plan of executing new MRPII technology investment at PT. TOA Galindra Electronics (TGE). The plans include two different scenario paths, which are, plans on building a pilot-project that followed by a full-scale projects, and plans on deferring the project while learning the risk that followed by a three-phase project development. Based on the real options valuation of each path, the scenario on building a pilotproject that is followed by a full-scale project implementation given the most value of the investment (signed by the highest real options values). The other scenarios failed on giving their maximal value because of the emerging of opportunity lost percentage (x %) when the plan on deffering or abandoning the project is executed. However, management is still offered the flexibility to change the course of the path by reviewing and manipulating the options parameter."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library