Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111146 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fauziah Rasad
"Negarawan merupakan karakter yang sangat penting bagi kepemimpinan nasional Indonesia. Kepemimpinan negarawan diharapkan dapat dikembangkan pada pemimpin pemuda Indonesia yang seharusnya mengemban peran kepemimpinan nasional. Upaya mengembangkan kepemimpinan negarawan pada pemimpin pemuda ini menjadi tanggung jawab berbagai pihak. Penelitian ditujukan untuk menjawab dua permasalahan. Pertama, apakah karakter negarawan disampaikan oleh berbagai stakeholders kepada para pemimpin pemuda? Dan kedua, bagaimana komparasi pengembangan kepemimpinan negarawan pada pemimpin pemuda yang dilakukan oleh berbagai stakeholders? Penelitian ini menggunakan dua teori sebagai pisau analisis. Pertama, teori negarawan untuk menganalisis kepemimpinan negarawan pada pemimpin pemuda. Dan kedua, teori life-long learning leader (4-L) untuk menganalisis pengembangan kepemimpinan negarawan pada pemimpin pemuda oleh berbagai stakeholders. Peneliti menyimpulkan dua hal pada penelitian ini. Pertama, stakeholders telah menyampaikan karakter negarawan kepada para pemimpin pemuda yang dibinanya. Kedua, terdapat perbedaan pengembangan kepemimpinan negarawan pada pemimpin pemuda yang diselenggarakan oleh stakeholders.

Statesmanship is a very important character for Indonesian national leadership. Statesmanship leadership is expected to be developed on Indonesian youth leaders who are supposed to play role in the national leadership. Some parties are responsible in making efforts to develop such leadership on the youth leaders. This research is aimed at answering two following problems. firstly, has the statesmanship character been presented in youth leaders by the stakeholders? And secondly, how was the comparison statesmanship leadership development in youth leader carried out by the stakeholders? The research used two theories as means of analysis. The first, statesmanship theory to analyze statesman leadership on youth leaders. And the second, life-long learning leader (4-L) theory to analyze statesmanship leadership development on youth leaders. The researcher made two conclusions from the research. The first is that the stakeholders have presented the statesmanship character in youth leaders. And the second, there are some differences the statemanship leadership development in youth leader which caried out by the stakeholders."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziah Rasad
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T27137
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Komarudin
"Fokus penelitian ini adalah Revitalisasi Program Pengembangan Kepemimpinan Pemuda pada Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga terkait erat dengan program-program yang dilaksanakan oleh Deputi Bidang Pengembangan Kepemimpinan Pemuda sejak tahun 2005. Revitalisasi ini tidak terkait dengan adanya perubahan struktur dan manajemen organisasi Deputi Bidang Pengembangan Kepemimpinan Pemuda pada Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga saat ini. Penelitian ini menggunakan teori revitalisasi dan Gouillart dan Kelly (1995) yang diarahkan untuk lebih mendekatkan program dengan lingkungan stakeholders yaitu pemuda dan organisasi kepemudaannya melalui Pencapaian Fokus Pasar, Penciptaan Bisnis Baru, dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Berdasarkan penelitian yang penul is lakukan, ditemukan bahwa Program Pengembangan Kepemimpinan Pemuda diharapkan mampu membentuk pemuda yang kritis, peduli terhadap permasalahan-permasalahan bangsa, dan mampu berfikir global/internasional. Kedua, Program Pengembangan Kepemimpinan Pemuda harus memiliki sistem dan parameter yang jelas akan keberhasilan program. Ketiga, Program Pengembangan Kepemimpinan Pemuda seharusnya mampu menjangkau lebih luas lagi pemuda-pemuda di daerah sebagai peserta program. Evaluasi program selama ini adalah bahwa peserta lebih banyak didominasi oleh pemuda yang berasal dari Jakarta atau Pulau Jawa. Selanjutnya Program Pengembangan Kepemimpinan Pemuda lebih mudah diakses oleh pemuda melalui penyebaran dan sosialisasi program yang lebih luas dengan menggunakan teknologi informasi agar lebih cepat dan efektif. Menggunakan metode analisis SWOT dalam penelitian ini, didapatkan bahwa strategi "Ekspansi" dalam memenuhi harapan stake holders terhadap Program Pengembangan Kepemimpinan Pemuda dapat dilakukan dengan (a). Mempertajam program kepemimpinan pemuda untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan pemuda. (b). Meningkatkan program agar memiliki sistem dan parameter keberhasilan yang jelas. (c). Mengoptimalkan narasumber berkompeten mengenai kepemimpinan pemuda. (d). Memperbanyak program-program kepemimpinan pemuda tingkat nasional maupun daerah. (e). Meningkatkan kerjasama sinergi dengan departemen yang memiliki program kepemudaan. (f). Meningkatkan sosialisasi program dengan teknologi informasi agar lebih luas,. cepat dan efektif. Revitalisasi Program Pengembangan Kepemimpinan Pemuda menjadi sebuah prioritas sehingga proses pembinaan dan pengembangan kepemimpinan pemuda lebih terarah dan tepat sasaran berlandaskan kebutuhan dan harapan pemuda sebagai pemimpin saat ini dan masa depan."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T24970
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Luthfi
"Kepemimpinan pemuda menjadi landasan berfikir Makmun Ibnu Fuad sebagai Bupati Bangkalan, penulis juga berupaya menjabarkan konsep penguatan budaya pada generasi milenial di Kabupaten Bangkalan, serta membuktikannya dengan produk kebijakan Bupati Bangkalan yang berkenaan langsung dengan penguatan budaya pada generasi milenial, hal tersebut menjadi fokus dan tujuan dari penelitian berikut.
Menggunakan metode penelitian kualitatif guna menghasilkan data penelitian untuk disampaikan secara deskriptif yang diperoleh dari kata-kata lisan maupun teks tertulis serta tingkah laku dari orang-orang yang sedang diteliti, Kabupaten Bangkalan dipilih menjadi lokasi penelitian dengan subjek kepemimpinan Bupati Bangkalan pada tahun 2013-2018, data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan menggabungkan studi pustaka sebagai data sekunder.
Temuan penelitian menghasilkan tiga fokus budaya yang penting untuk generasi milenial, yakni Stratifikasi dan tingkatakan bahasa Madura, Kultur pemilihan kepala desa/klebun dan Bangkalan sebagai kota dzikir dan shalawat. Bupati Bangkalan mengeluarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan nomor 06 tahun 2015 tentang penyelenggaraan pendidikan yang salah satunya mengatur materi muatan lokal termaktub pada pasal 47, juga peraturan daerah tentang Bangkalan kota dzikir dan shalawat yang masih dalam tahap pembahasan. Temuan lain menyampaikan bahwa kepemimpinan Makmun Ibnu Fuad menunjukkan pola kepemimpinan yang bisa masuk pada beberapa bentuk dan macam pola kepemimpinan.

Youth leadership became the foundation of Makmun Ibnu Fuad thinking as Bangkalan Regent, the author also tried to describe the concept of strengthening culture in the millennial generation in Bangkalan Regency, as well as proving it with the Bangkalan Regent's policy products that are directly related to strengthening culture in the millennial generation. the purpose of the following research.
Using qualitative research methods to produce research date to be presented descriptively obtained from oral and written text as well as the behavior of the people being studied, Bangkalan Regency was chosen as the location of the research with the subject of Bangkalan Regent leadership in 2013-2018, Primary data is obtained from interviews and combining literature studies as secondary data.
The research findings resulted in three important culture focuses for the millennial generation, namely Stratification and improvement of Madurese language, Culture of village head/klebun and Bangkalan election as a city of dzikir and shalawat. Bangkalan Regent issued Bangkalan District Regulation No. 06 of 2015 concerning the implementation of education, one of which is to arrange material for local content precisely article 47, as well as regional regulations on Bangkalan in the city of dzikir and shalawat which are still under discussion. Another finding stated that Makmun Ibnu Fuad leadership showed a leadership pattern that could fit in several forms and types of leadership patterns."
T52943
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayah Sukmaraga
"Dalam mewujudkan cita-cita Nasional yang terdapat di dalam pembukaan UUD 1945 maka Indonesia membutuhkan Pemimpin Bangsa yang memiliki Ideologi yang sesuai dengan Konstitusi dan mewarisi nilai-nilai yang diamanatkan oleh para Pendiri Bangsa. Pemuda sebagai Calon Pemimpin Masa Depan harus dipersiapkan untuk mewujudkan hal tersebut. Untuk mendapat nilai-nilai yang dapat dijadikan dasar Pengembangan Kepemimpinan Pemuda ini, maka dilakukan analisis terhadap Pidato Sukarno 1 Juli 1945 tentang "Lahirnya Pancasila". Nilai-nilai ini diharapkan dapat ditanamkan pada generasi muda dan dapat menjadi dasar dalam Pengembangan Kepemimpinan Pemuda di Indonesia sehingga dapat menggantikan nilai-nilai (liberalisme,individualisme dan kapitalisme) yang merupakan pengaruh dari Globalisasi saat ini.

In realizing national ideals contained in the preamble to UUD 1945, Indonesia requires a leader who has the ideology of the Nation in accordance with the Constitution and the inherited values that are mandated by the Founders of the Nation. Youth as Future Leaders Candidates should be prepared to make this happen. To get the values that can be used as the basis of the Youth Leadership Development, then performed an analysis of the July 1, 1945 Sukarno's speech on "Lahirnya Pancasila". These values are expected to be inculcated in young people and can be the basis of the Youth Leadership Development in Indonesia so it can replace the values (liberalism, individualism and capitalism) which is the effect of globalization today.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suzie Sri Suparin S. Sudarman
[Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia], 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lilik Puji Rahayu
"Tantangan bangsa Indonesia di masa depan membutuhkan hadirnya konsorsium kepemimpinan nasional dalam 3 (tiga) kelompok yaitu kelompok pemimpin politik, pemimpin masyarakat, dan pemimpin ekonomi. Kepemimpinan pemuda sebagai solusi dengan OKP sebagai iron stock mensyaratkan sistem pengembangan kepemimpinan yang komprehensif pada OKP. Sistem pengembangan kepemimpinan tersebut dilakukan untuk memenuhi kompetensi kepemimpinan pemuda. Kepemimpinan pemuda adalah konsorsium kepemimpinan yang memiliki karakteristik dan sifat yang idealis, dinamis, kreatif, proaktif dan responsif terhadap perubahan dalam kelompok kepemimpinan politik, kepemimpinan masyarakat, dan kepemimpinan ekonomi. Proses pengembangan kepemimpinan pemuda dilaksanakan dengan berbagai jalur pendidikan, pelatihan dan pengembangan baik formal, informal maupun aktivitas di lapangan. Model pengembangan yang utama dalam proses pengembangan kepemimpinan tersebut adalah melalui pelatihan yang didesain secara khusus. Model pengembangan tersebut mengacu pada model pelatihan kepemimpinan pemuda. Berdasarkan studi dokumen dan wawancara, dirumuskan kompetensi kepemimpinan pemuda yang dikelompokkan dalam 3 (tiga) dimensi yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Setiap dimensi mengandung unit kurikuler yang dikembangkan untuk mencapai kompetensi kepemimpinan pemuda. Dirumuskan pula 10 materi dalam pelatihan yaitu ideologi, kepemimpinan, manajemen, organisasi, komunikasi, resolusi konflik, wawasan kebangsaan dan nasionalisme, wawasan internasional, dan kewirausahaan. Proses pelatihan kepemimpinan pemuda di gambarkan dalam model pelatihan kepemimpinan pemuda yang dilaksanakan dalam 3 (tahapan) yaitu tahap "kesadaran", tahap "interaksi", dan tahap "integrasi". Analisis terhadap 3 (tiga) OKP yaitu HMI, GMNI, dan GMKI menunjukkan bahwa secara umum sistem perkaderan di OKP masih menitikberatkan proses perkaderan yang menghasilkan kepemimpinan di bidang politik dan kemasyarakatan. Pengembangan kepemimpinan pemuda pada kelompok kepemimpinan ekonomi belum optimal.

The future challenge of Indonesia needs the concepts of national leadership divided into three groups; they are the politic leaders, society leaders, and economic leaders. Youth Leadership, as a solution, by using The Youth Leadership Organization as the iron stock requires the development of comprehensive leadership system in The Youth Leadership Organization. Those development leadership systems are realizable for filling the youth leadership competence. The youth leadership is a leadership consortium, which has characteristics and idealistic quality, dynamic, creative, proactive, and responsive of the changing in a politic leadership group, society leadership group, and economic leadership group. The process of development youth leadership is enforceable by using many education paths, trainings, and informal as well as formal development activities in the field. The main development model uses the specific designed training in the process of the leadership development. The model tends to the youth leadership-training model. Based on the documents research and interviews, the competence of youth leadership consists of three dimensions; they are cognitive, affective, and psychomotoric. Every dimension contains curricular units that developed to gain the youth leadership competency. It also explains ten subjects in the training; those are ideology, leadership, management, organization, communication, conflict resolution, nationality concept and nationalism, international concept and entrepreneurship. The model of leadership training illustrates the youth leadership inauguration, it is enforceable through three steps: "awareness", "interaction", and "integration". The analysis of three Youth Leadership Organization such as HMI, GMNI, and GMKI generally shows the system of cadre in Youth Leadership Organization still focuses on its process which is producing leadership in politics and society. The development of youngster leadership in the economic leadership group has not been optimum yet."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkifli Akbar
"Salah satu tujuan pembangunan nasional Indonesia adalah bahwa Indonesia berperan serta aktif dalam upaya mewujudkan ketertiban dunia, pedamaian abadi dan keadilan sosial.
Indonesia adalah salah satu dari sepuluh negara ASEAN The Association of Southeast Asian Nations, organisasi geopolitis dan ekonomi yang berdiri sejak 8 Agustus 1967. Pentingnya kawasan Asia Tenggara di masa depan karena secara geopolitis terletak dalam jalur aktif perdagangan dunia, membuat kedudukan negara-negara ASEAN yang semula terdiri dari Indonesia, Malaysia, Fillipina, Singapura dan Thailand diperhitungkan di mata dunia. Salah satu yang tertarik untuk menjalin kerjasama dengan ASEAN adalah Jepang.
Upaya Jepang untuk kembali diterima oleh komunitas ASEAN dan mampu mewujudkan tujuan diplomasi tahap kedua salah satunya adalah melakukan berbagai kegiatan yang merangkul bangsa ASEAN dalam bidang kebudayaan dan pendidikan. Salah satunya melalui kerjasama antar pemuda yang kita kenal dengan program kapal ASEAN.Program ini menitik beratkan pada persahabatan dan kerjasama antara pemuda sesama negara ASEAN melalui perlatihan kompetensi kepemimpinan menuju penciptaan kader pemimpin yang berwawasan internasional Pemerintah Indonesia memberikan perhatian yang besar terhadap program pengembangan kepemimpinan ini dan bahkan menjadikan program ini sebagai salah satu program unggulan.
Selama Perjalanan tiga dekade program SSEAYP ini menarik minat peneliti untuk melihat jauh sejauhmana program SSEAYP masih relevan memenuhi harapan stakeholdernya yaitu pemuda.
Hasil simpulan peneliti menunjukkan bahwa harapan stakeholder dalam pelaksanaan program SSEAYP antara lain delegasi Indonesia mampu berperan aktif dan menjadi leader selama kegiatan, peserta mampu menjaga hubungan baik dengan peserta lain secara jangka panjang, program memiliki nuansa yang religius, program bertahan dan kualitasnya meningkat.
Beberapa strategi yang bisa dilakukan dalam memenuhi harapan stakeholder antara lain adalah sosialisasi diperluas (provinsi, OKP, media, kampus, workshop) dan rentang waktu sosialisasi hingga pendaftaran diperpanjang, Indonesia sebagai salah satu peserta yang berhak memberi masukan selalu mengevaluasi secara aktif dan berani memberi masukan yang membangun dan Peningkatan kualitas peserta, meningkatkan standar kualifikasi peserta agar tidak hanya menonjol dalam performance art tetapi juga dalam diskusi intelektual (contoh salah satu materi seleksi adalah English speech dan English debate).

One of Indonesian development goals is having active participation in creating peacefull and social equality in this world.
Indonesia is one of the members of The Association of Southeast Asian Nations, the geopolitical and economic organization since 8 August 1967. The important role of south east area in future because geopolitiocally lies in active world trading area made some of Soth East country which consist of Indonesia, Malaysia, Fillipina, Singapura dan Thailand apressiated in the international community. One of the country which interested in having relationship with the ASEAN is Japan.
Japan tried to be accepted again in the community of ASEAN. One of the efforts of Japan is by becoming main sponsor of SSEAYP program. This program concerns in friendship between the country and leadership training for youth in ASEA N. Indonesian goverment pays big attention to this leadership development program and regards it as priority program This program has been running for three decade sine 1974 so reasearcher interested to khow if the program still meet the stakeolder needs.
Researher found that stakeholder expectation in holding SSEAYP consist of: Indonesian delegation are able to be a leader both in performance art and intelectual discussion, are able to keep well the relationship with other counbtry delegations for long period, yhe p[rogram has religius atmosphere and the quality of the program is increased.
Some strategic have to be done to meet the stakjholdres need are: enlarging the socialitation of the program, increasing the quality of delegation and having active participation in suggesting some ideas for better and more qualified program."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rosmalita
"Tesis ini membahas tentan hubungan antara aspirasi karir terhadap proses pengembangan kepemimpinan pemuda dengan menjadikan objek penelitian pada empat Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), yaitu Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Pusat, Youth Leadershp Center (YLC), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Depok, dan Jaringan Pemuda Remaja Masjid Indonesia (IPRMI). Dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dan metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner ditemukan bahwa hubungan hubungan aspifasi karir dalam proses pengembangan kepemimpinan adalah signiiikan. Sehingga dalam menciptakan kepemimpinan yang terus berkesinambungan peneliti menyarankan agar penerapan aspirasi karir dapat diperhatikan oleh para pemimpin OKP.

This thesis discuss the relation of the career aspiration toward the process of the youth leadership development program by using four youth organizations as the research object, which are the national- board of the Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Youth Leadership Center (YLC), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) in Depok, and Jaringan Pemuda Remaja Masjid Indonesia (JPRMD. With quantitative approach and questionnaire method in gathering the data, it is concluded that the relation of the career aspiration toward the process of the youth leadership development program is significant. Therefore, in creating a sustainable leadership, the researcher suggests that the application of the career aspiration can be concerned by the leaders of the youth organizations."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T29427
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>