Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18019 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"knowledge of moisture content is crucial in assessing spatial and temporal movenment of water through the unsaturated zone. Moistura storage . Moisture storage is also important for monitoring the soil water balance and for validation of water balance models...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dan Dustriarto Dalame
"Penelitian ini dilakukan untuk melakukan kalibrasi pressure transducer merk Firstrate FST800 buatan China guna mengetahui karakteristik dan mendapatkan konstanta kalibrasi serta membuktikan nilai keakurasian dan konsistensi output pressure transducer dengan rentang 4-20 mA dengan membandingkan alat ukur tekanan dengan alat ukur lainnya secara empirik. Adanya dugaan bahwa hasil pengukuran tekanan oleh pressure gauge yang kurang akurat sehingga menjadi salah satu faktor penyebab keingintahuan terhadap pengukuran dengan menggunakan pressure transducer. Adanya ketidakpercayaan terhadap produk China terutama untuk alat ukur dan tidak ada standard yang tercantum dalam spesifikasi juga menjadi pertimbangan dalam memilih alat ukur yang diuji. Kalibrasi ini menggunakan alat ukur pembanding sebagai pengukur tekanan yang dimasukkan ke pressure transducer yaitu dengan rentang tekanan yang diberikan antara 0 barg sampai 5 barg dengan memakai pressure gauge merk Schuh EN837-1 SS250 buatan Jerman dan merk Migishita buatan Jepang yang memiliki nilai akurasi 1.6% FS dan sudah memiliki standard JIS untuk Bourdon tube Migishita dan standard DIN untuk Bourdon tube Schuh EN837-1 SS250 sehingga dapat dipercaya sebagai alat ukur pembanding. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengulangan data, menaikkan dan menurunkan tekanan sehingga dapat diketahui nilai ketidakpastian pressure transducer tersebut yang meliputi level of consistency, level of convidence, histeresis, non linierity, dan non repeatability.

This research conducted to calibrate pressure transducer Firstrate FST800 made in China to determine the characteristics and gain calibration constants and prove the value of accuracy and consistency of pressure transducer output range 4-20 mA by comparing pressure measurement device with each other empirically. Allegations that the result of the less accurate pressure gauge so that it becomes one of the factors causing the curiosity of measurements using a pressure transducer. Their distrust of China products especially for measuring and no standards set forth in the specification is also a consideration in choosing a measuring instrument tested. This calibration uses as a benchmark measuring instrument that is inserted into a pressure gauge pressure transducer is supplied with a pressure range between 0 barg to 5 barg pressure gauge using Schuh EN837-1 SS250 made in Germany and Migishita made in Japan which has a value of 1.6% FS accuracy and already has standards for Bourdon tube Migishita JIS and DIN standards for Schuh EN837-1 SS250 Bourdon tube so that it can be trusted as a measure of comparison. This research was conducted by the method of repetition of data, raising and lowering the pressure so that it can be seen that the value of the uncertainty of pressure transducer which includes the level of consistency, level of convidence, hysteresis, non linierity, and non-repeatability.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60851
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugraha Pancasaputra
"Dewasa ini sudah banyak sensor-sensor yang dapat langsung terhubung ke mikrokontroler untuk memperhitungkan nilai kelembaban secara langsung. Namun sensor-sensor yang ada tersebut dibuat dan dirancang untuk pengukuran pada kondisi lokasi saat sensor tersebut dibuat yang akan menyebabkan penyimpangan hasil pada lokasi lain. Oleh karena itu harus diketahui bagaimana karakteristik dari sensor DHT ini di wilayah tropis Indonesia serta perlu dilakukan kalibrasi pada kondisi lokal yang diinginkan. Pengkalibrasian ini dilakukan dengan membandingkan nilai kelembaban pada sensor dengan nilai kelembaban yang didapatkan dari pengukuran manual dengan metode ASTM E337-84 yang diambil pada saat bersamaan. Keunggulan dari sensor DHT22 ini adalah harganya yang relative murah dan barangnya yang mudah didapatkan melalui pembelian online.
Dari kumpulan pengambilan data tersebut, dibuat suatu persamaan untuk merekayasa output dari sensor sehingga nilai yang terbaca pada DAQ sudah mengeluarkan hasil nilai kelembaban yang sudah mendekati nilai kelembaban dengan metode ASTM E337-84. Terlihat bahwa sensor DHT22 ini memiliki karakteristik yang berbeda dari spesifikasi yang ada pada data sheet, dan metode kalibrasi ini dapat memperbaiki kinerja sensor DHT22 ini yang nantinya sensor ini akan digunakan pada incubator grashoff milik Universitas Indonesia.

Nowadays, there are many sensors that can be directly connected to the microcontroller to calculate the value of relative humidity immediately. However, the existing sensors are made and designed to measure the conditions of location where the sensor is made, which will cause deviation of the results at other locations. Therefore, it should be known what the characteristics of DHT22 sensor is in tropical region as well as necessary calibration on the desired local conditions. This calibration is done by comparing the relative humidity value on the sensor with the relative humidity value obtained from the manual measurement by ASTM E337 84 method that taken at the same time. The advantages of DHT22 sensor are relatively cheap price and easily obtained through online purchases.
Data collected would be made an equation to manipulate the output of the sensor so that the detected value on DAQ will generate humidity value that is close to the humidity value with ASTM E337 84 method. In conclusion, DHT22 sensor has different characteristics than the existing specifications in the data sheet, and this calibration method can improve the performance of this DHT22 sensor that this sensor will be used at testing of grashof portable incubator made by University of Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadus Herdi Sirenden
"[ABSTRAK
Jaminan mutu atas keakuratan alat ukur di bidang kesehatan merupakan kebutuhan yang
mutlak diperlukan pada masa ini. Salah satu alat yang perlu dikalibrasi adalah infusion pump
analyser. Alat ini berfungsi menguji pompa infus yang bekerja pada aliran rendah, yang
digunakan di rumah sakit apakah masih layak pakai atau tidak. Sebagai peralatan uji, infusion
pump analyser harus terkalibrasi untuk menjamin keakuratan hasil pengujiannya. Pada
penelitian ini akan dikembangan sistem kalibrasi yang beroperasi pada laju aliran rendah.
Sistem terdiri dari aktuator linear yang menggerakan siringe dari gelas kaca. Aktuator linear
terdiri dari ulir bola, linear guide way, rangkaian roda gigi yang terhubung ke motor d.c.
Kecepatan motor d.c. dikendalikan oleh FPGA dengan menggunakan metode pulse width
modulation. FPGA juga digunakan untuk membaca keluaran rotary encoder yang terhubung
ke poros roda gigi untuk memantau kecepatan aktuator. Untuk mengkarakterisasi sistem,
pertama osilator FPGA dikalibrasi terhadap universal counter untuk menvalidasi pengukuran
waktunya. Kemudian aktuator dikalibrasi menggunakan kaliper untuk menverifikasi
pergerakan linearnya. Dalam proses ini diamati efek dinamis dari faktor kalibrasi enkoder,
yang membawa kepada penentuan kecepatan intrinsik dari sistem. Dengan menggunakan
kecepatan intrinsik dan faktor alat, maka volume dan laju alir yang dibangkitkan oleh sistem
dapat ditentukan. Selanjutnya sistem diuji secara gravimetri berdasarkan ISO/FDIS 8655-1,
dan didapatkan hasil ketidakpastian pengukuran yang tidak memenuhi syarat. Setelah
melakukan penyelidikan lanjut dengan simulasi pada perhitungan pengukuran, didapatkan
bahwa kapasistas silinder perlu diperbesar agar ketidakpastian pengukuran yang dibutuhkan
dapat dicapai.

ABSTRACT
Quality assurance of the accuracyof measuring instruments in the health industry is
necessary. One of the instruments that need to be calibrated is Infusion pump analyzer. This
instruments is used to test infusion pumps used in hospital at low flow rate. As test
equipment, infusion pump analyzer must be calibrated to ensure the accuracy of test results.
In this study, a low flow rate calibration system is developed. The system consist of linear
actuator to move a glass syringe. The linear actuator consist a linear ball screw, linear guide
way, and gear box connected to d.c. motor. The motor controlled by FPGA using pulse
width modulation method. FPGA also use to read rotary encoder that connected to gearbox
shaft to monitor actuator speed. To characterized the system, first the FPGA oscilator is
calibrated to universal counter to validated the time measurement. Then the actuator is
calibrated using caliper to verify its linear movement. In this porocess a dynamic efect of
encoder meter factor are discovered. This dynamic effect lead to determining intrinsic speed
of the system. The intrinsic speed together with meter factor are used to determine volume
and flowrate generated by the system. The system then tested using gravimetric method base
up on ISO/FDIS 8655-1 and the result of measurement uncertainty is not satisfying. After
further investigation using simulation on measurement calculation, it is found that the
capacity of syringe should be increased to achieve required uncertainty.;Quality assurance of the accuracyof measuring instruments in the health industry is
necessary. One of the instruments that need to be calibrated is Infusion pump analyzer. This
instruments is used to test infusion pumps used in hospital at low flow rate. As test
equipment, infusion pump analyzer must be calibrated to ensure the accuracy of test results.
In this study, a low flow rate calibration system is developed. The system consist of linear
actuator to move a glass syringe. The linear actuator consist a linear ball screw, linear guide
way, and gear box connected to d.c. motor. The motor controlled by FPGA using pulse
width modulation method. FPGA also use to read rotary encoder that connected to gearbox
shaft to monitor actuator speed. To characterized the system, first the FPGA oscilator is
calibrated to universal counter to validated the time measurement. Then the actuator is
calibrated using caliper to verify its linear movement. In this porocess a dynamic efect of
encoder meter factor are discovered. This dynamic effect lead to determining intrinsic speed
of the system. The intrinsic speed together with meter factor are used to determine volume
and flowrate generated by the system. The system then tested using gravimetric method base
up on ISO/FDIS 8655-1 and the result of measurement uncertainty is not satisfying. After
further investigation using simulation on measurement calculation, it is found that the
capacity of syringe should be increased to achieve required uncertainty., Quality assurance of the accuracyof measuring instruments in the health industry is
necessary. One of the instruments that need to be calibrated is Infusion pump analyzer. This
instruments is used to test infusion pumps used in hospital at low flow rate. As test
equipment, infusion pump analyzer must be calibrated to ensure the accuracy of test results.
In this study, a low flow rate calibration system is developed. The system consist of linear
actuator to move a glass syringe. The linear actuator consist a linear ball screw, linear guide
way, and gear box connected to d.c. motor. The motor controlled by FPGA using pulse
width modulation method. FPGA also use to read rotary encoder that connected to gearbox
shaft to monitor actuator speed. To characterized the system, first the FPGA oscilator is
calibrated to universal counter to validated the time measurement. Then the actuator is
calibrated using caliper to verify its linear movement. In this porocess a dynamic efect of
encoder meter factor are discovered. This dynamic effect lead to determining intrinsic speed
of the system. The intrinsic speed together with meter factor are used to determine volume
and flowrate generated by the system. The system then tested using gravimetric method base
up on ISO/FDIS 8655-1 and the result of measurement uncertainty is not satisfying. After
further investigation using simulation on measurement calculation, it is found that the
capacity of syringe should be increased to achieve required uncertainty.]"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam, 2014
T42851
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Anwar
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S27954
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ericska Kariman
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S27940
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Anggraeni
"Telah dilakukan sebuah studi perbandingan metode kalibrasi silang detektor plane paralel Markus terhadap detektor silindris Farmer antara protokol IAEA TRS 381 dan TRS 398. Pengukuran dilaksanakan pada medium udara dan air menggunakan kamar ionisasi tipe Farmer PTW 30013 kedap air dan kamar ionisasi plane paralel Markus PTW 233343 kedap air. Hasil pengukuran faktor kalibrasi dosis dalam air adalah NppD,air = 0.4338 Gy/nC dan NppD,w = 0.4967 Gy/nC. Hasil pengukuran faktor kalibrasi dosis di udara adalah NppK = 0.4474 Gy/nC dan NppD,air = 0.4394 Gy/nC. Faktor kalibrasi yang diperoleh kemudian digunakan untuk mengukur dosis dan menghasilkan deviasi dosis cukup kecil (0.52%).

A study on comparation beetwen IAEA protocols TRS 381 and TRS 398 on cross calibration method of Markus plane parallel chamber and Farmer cylindrical chamber has been done. Measurements were done both in air and water phantom using water tight Markus plane parallel chamber PTW 233343 and water tight Farmer cylindrical chamber PTW 30013. Dose calibration factors in water were found to be NppD,air = 0.4338 Gy/nC and NppD,w = 0.4967 Gy/nC. Dose calibration factors in air were found to be NppK = 0.4474 Gy/nC and NppD,air = 0.4394 Gy/nC. These factors were then used to determine dose in water resulting in acceptably small deviation within 0.52%.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S29105
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amsori
"Pengukuran dosis permukaan pada fantom telah dilakukan dengan menggunakan TLD (Thermo Luminescent Dosimeter). Penelitian dilaksanakan di Instalasi Radioterapi Rumah Sakit Persahabatan Jakarta, menggunakan pesawat teleterapi Cobalt-60. Energi foton yang dipancarkan oleh pesawat ini yaitu 1,17 MeV dan 1,33 MeV. Teknik penyinaran dengan kondisi SSD 80 cm dan luas lapangan radiasi 10 cm x 10 cm. Jenis TLD yang digunakan untuk pengukuran ini adalah TLD 100 LiF chip dengan faktor kalibrasi 3,15 x 10-4 Gy/nC. Penelitian dengan variasi sudut gantri dari 0o sampai dengan 70o mengakibatkan dosis permukaan berubah dari 0,453 Gy sampai dengan 0,567 Gy. Hasil pengukuran menunjukkan dosis permukaan pada fantom cenderung meningkat terhadap kenaikan sudut gantri sebesar 4,167 % pada skala 50.

Measurement of phantom surface dose have been done by using TLD (Thermo Luminescent Dosimeter). Research executed in Radiotherapy Instalation of Hospital of Friendship Jakarta, using typical Cobalt-60 unit. Photon energy transmitted by this unit is 1,17 MeV and 1,33 MeV. Irradiating technique with condition SSD 80 cm and wide of field radiation 10 cm x 10 cm. Used Type TLD for this measurement was TLD 100 LiF Chip with calibrate factor 3,15 x 10-4 Gy/nC. Research with variation of gantry angle from 0o up to 70o resulting surface dose change from 0,453 Gy up to 0,567 Gy. Result of measurement show that phantom surface dose was increase to gantry angle equal to 4,167 % at scale 50."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S29191
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Subchansyah
"Pada tugas akhir ini ini penulis melakukan analisa terhadap permasalahan yang terjadi pada Unit Rontgen Shimadzu ED150L yang ada di Lab, Rontgen Jurusan Radiodianostik dan Radiotherapy Poltekes Jakarta II. Permasalahannya adalah kualitas gambar yang bcrbeda tajam ketika suatu objek disinar-x dengan faktor penyinaran yang sama (kV dan mAs sama tetapi dengan variasi mA dan s berbeda). Langkah pertama adalah penulis menjabarkan unit rontgen itu sendiri secara umum dan sistem kalibrasinya. Kemudian secara khusus menjabarkan unit rontgen Shimadzu ED150L meliputi cara kerja dan penjelasan schematic diagramnya. Kemudian penulis melakukan kalibrasi terhadap parameter-parameternya, meliputi nilai kVp, mA dan s. Hasil kalibrasi dianalisa untuk diketahui nilai error calibration unit. Hasil analisa didapatkan nilai error pada beberapa parameter melebihi batas toleransi yang diizinkan. Kemudian denyan menganalisa schematic diagram, penulis melakukan error adjustment sampai didapatkan nilai yang dikehendaki. Setelah dilakukan error adjustment, penulis melakukan kalibrasi ulang dan data kembali dianalisa, Hasilnya ditampilkan dalam bentuk grafik kalibrasi. Hasil akhir sebagai laporan kalibrasinya disampaikan ke pemakai untuk dijadikan panduan pemakaian terbaru pada unit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40203
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Andreas
"Bilik ionisasi tipe pensil atau bilik pensil adalah alat ukur dosis radiasi pada pesawat CT Scan. Bilik ionisasi tersebut penting untuk selalu ada dalam kondisi terkalibrasi, dengan tujuan dosis radiasi pesawat CT Scan dapat diketahui dengan pasti. Dilakukan pengujian kalibrasi terhadap 2 bilik ionisasi tipe pensil pada fasilitas Laboratorium Dosimetri Standar Sekunder (SSDL) BATAN, Jakarta. Pelat kolimator berbahan Pb dibuat sebagai sarana kalibrasi bilik ionisasi tipe pensil tersebut. Bacaan dari kerma di udara bilik ionisasi tipe pensil acuan dan bacaan dari bilik ionisasi tipe pensil lapangan digunakan sebagai perbandingan untuk mendapatkan faktor kalibrasi, yang kemudian akan dikoreksi. Pengujian metode kalibrasi bilik pensil dilakukan dengan berdasarkan acuan IAEA, TRS #457. Hasilnya, didapat faktor kalibrasi dari bilik pensil lapangan, juga diketahui bacaan bilik pensil acuan lebih baik dari pada bacaan bilik pensil lapangan. Bilik pensil lapangan mengalami over bacaan dari volume efektifnya.

Pencil ionization chamber or pencil chamber is equipment used as a measurement tool for measure radiation dose on Computed Tomography. Pencil ionization chamber is important to be on calibrated condition. At Secondary Standard Diagnostic Laboratory (SSDL) BATAN, Jakarta, 2 Pencil ionization chamber was tasted to be calibrate. Collimator plate made from Timbel used for calibration tool, the plate used to calibrate pencil ionization chamber. The reading of KERMA on air pencil ionization chamber reference and the reading of pencil ionization chamber field were compared to achieve calibration factor and later will be corrected. Study of this calibration method was plan and research base on IAEA, TRS #457. The result, corrected factor for ionization chamber field was made, also known the reading of pencil ionization chamber reference are better than field. Pencil ionization field had over reading from his effective volume standard."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>