Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166537 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indriati Kusumaningsih
"ABSTRAK
Citra perawat sebagai pemberi jasa layanan kesehatan dinilai melalui kemampuan perawat memberikan perawatan, memahami klien, dan perilaku perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran bagaimana persepsi masyarakat terhadap citra perawat di Balkesmas Sint Carolus. Desain penelitian yang digunakan yaitu fenomenologi deskriptif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Partisipan merupakan tujuh orang dewasa yang memiliki pengalaman berinteraksi dengan perawat dan mendapatkan pelayanan keperawatan di Balkesmas Sint Carolus. Wawancara mendalam digunakan dalam pengumpulan data dengan bentuk pertanyaan terbuka semi terstruktur. Hasil wawancara direkam menggunakan tape recorder dan handycam, dibuat transkrip verbatim, dan dianalisis dengan metode Colaizzi (1978). Keabsahan data dijamin dengan memenuhi prinsip validitas internal, validitas eksternal, dependability, dan confirmability. Penelitian menghasilkan 10 tema tentang persepsi masyarakat terhadap citra perawat. Persepsi terkait citra pelayanan keperawatan mengidentifikasi proses pelayanan yang memuaskan melalui pelayanan komunikasi, administrasi, dan sikap pelayanan yang berespon terhadap kebutuhan klien. Persepsi terhadap citra perilaku perawat mengidentifikasi identitas perawat dan kinerja yang cukup positif. Persepsi terkait citra peran dan fungsi perawat berdasarkan jenis peran, cara berperan, dan sifat peran masih perlu diberi uraian tugas yang jelas. Makna persepsi masyarakat adalah citra yang positif dalam sikap dan sifat pelayanannya. Hambatan dalam mendapatkan pelayanan keperawatan tidak dialami partisipan. Harapan terhadap perawat meliputi peningkatan proses pendidikan, sikap, komunikasi, tampilan, jumlah, dan kedisiplinan perawat. Harapan terhadap pelayanan keperawatan meliputi target dan cara layanan, serta pelayanan yang lebih baik. Penelitian ini menyimpulkan citra perawat di Balkesmas Sint Carolus Kelurahan Paseban Jakarta Pusat yang positif. Citra keperawatan positif dapat meningkatkan kepuasan masyarakat dan menjadi promosi bagi pelayanan keperawatan.

ABSTRACT
Image of nurses who deliver health care services are seen through their ability to care, their capacity to understand client and also their attitude. The purpose of this study was to explore peoples? perception on nurses? image at Sint Carolus Community Health Services. A phenomenological study using a purposive sampling method was employed to this study. Seven adults who experienced an interaction with the nurse and also used nursing service at Sint Carolus Community Health Services participated in this study. The data were gathered by the use of in-depth interview technique using a semi structured and open ended questionnaires. The interview was tape-recorded using tape recorder, captured by a handy camera, verbatim transcribed and analyzed using Colaizzi methods (1978). The data validity was confirmed with the principle of internal validity, external validity, dependability and also conformability. This study revealed 10 peoples? perception of nurses? image themes. Perception on health care image identified a satisfied service process through communication, service, administration, and service?s attitude responding to clients? need. Perception on nurses? attitude image identified nurses? identity and quite positive performance. Perception on nurses? role and function based on its type, ability to play the role and the kind of performance needed to have more specific job description. The meaning of peoples? perception is the positive image of the service. Most participants did not experience any difficulty in getting the access for nursing service. Expectation for nurses includes the increasing of educational process, attitude, communication, performance, number of nurses and also the discipline. It is concluded that the nurses? image of Sint Carolus Community Health Services at Paseban Village Central of Jakarta is positive enough. Recommended theme that needs to be investigated deeper is the easiness of nursing service access and the use of focus group discussion method. The positive image of nursing services can satisfy and promote the nursing services. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indriati Kusumaningsih
"Citra perawat sebagai pemberi jasa layanan kesehatan dinilai melalui kemampuan perawat memberikan perawatan, memahami klien, dan perilaku perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran bagaimana persepsi masyarakat terhadap citra perawat di Balkesmas Sint Carolus. Desain penelitian yang digunakan yaitu fenomenologi deskriptif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Partisipan merupakan tujuh orang dewasa yang memiliki pengalaman berinteraksi dengan perawat dan mendapatkan pelayanan keperawatan di Balkesmas Sint Carolus. Wawancara mendalam digunakan dalam pengumpulan data dengan bentuk pertanyaan terbuka semi terstruktur. Hasil wawancara direkam menggunakan tape recorder dan handycam, dibuat transkrip verbatim, dan dianalisis dengan metode Colaizzi (1978). Keabsahan data dijamin dengan memenuhi prinsip validitas internal, validitas eksternal, dependability, dan confirmability.
Penelitian menghasilkan 10 tema tentang persepsi masyarakat terhadap citra perawat Persepsi terkait citra pelayanan keperawatan mengidentifikasi proses pelayanan yang memuaskan melalui pelayanan komunikasi, administrasi, dan sikap pelayanan yang berespon terhadap kebutuhan klien. Persepsi terhadap citra perilaku perawat mengidentifikasi identitas perawat dan kinerja yang cukup positif. Persepsi terkait citra peran dan fungsi perawat berdasarkan jenis peran, cara berperan, dan sifat peran masih perlu diberi uraian tugas yang jelas. Makna persepsi masyarakat adalah citra yang positif dalam sikap dan sifat pelayanannya. Hambatan dalam mendapatkan pelayanan keperawatan tidak dialami partisipan. Harapan terhadap perawat meliputi peningkatan proses pendidikan, sikap, komunikasi, tampilan, jumlah, dan kedisiplinan perawat. Harapan terhadap pelayanan keperawatan meliputi target dan cara layanan, serta pelayanan yang lebih baik. Penelitian ini menyimpulkan citra perawat di Balkesmas Sint Carolus Kelurahan Paseban Jakarta Pusat yang positif. Citra keperawatan positif dapat meningkatkan kepuasan masyarakat dan menjadi promosi bagi pelayanan keperawatan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26586
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianti Wulandari
"ABSTRAK
Keperawatan adalah inti dalam organisasi rumah sakit karena perawat menduduki posisi terbesar dalam pola ketenagaan di rumah sakit. Hal ini menyebabkan perlu dibentuk wadah untuk perawat yang berfungsi menjembatani antara staf perawat fungsional dengan jalur struktural. Dimana Komisi Keperawatan ini dibentuk untuk membahas pengembangan mutu sumber daya keperawatan, pembinaan etik profesi, penyusunan standar pelayanan dan penelitian keperawatan. Komisi Keperawatan ini dalam struktur organisasi rumah sakit merupakan wadah non struktural, dimana pola kegiatan dari Komisi Keperawatan ini sangat dinamis sehingga dapat menciptakan stabilitas dan nilai-nilai sosial.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang pengorganisasian Komisi Keperawatn di Pelayanan Kesehatan Sint Carolus dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan metode wawancara mendalam (indepth interview). Variabel yang diukur adalah struktur organisasi, peran dan fungsi, tugas dan tanggung jawab, serta kegiatan yang dilakukan.
Dari hasil wawancara mendalam dan pengamatan dokumentasi sebagai triangulasi data teridentifikasi bahwa Komisi keperawatan telah dapat menjalankan fungsinya dengan baik, terbukti dengan adanya kebijakan tertulis dari Direktur Keperawatan meskipun Departemen Kesehatan Republik Indonesia sendiri belum ada kerangka acuannya serta dokumen-dokumen lain yang mendukung bahwa kegiatan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Pada akhirnya dengan adanya Komisi Keperawatan di PKSC telah membantu perawat dalam mengembangkan diri baik secara individu maupun secara profesional.
Perbedaan dengan konsep terutama terjadi pada struktur organisasi dimana struktur organisasi Komisi Keperawatan PKSC masih berbentuk struktural sehingga pengorganisasian Komisi Keperawatan masih sangat tergantung kepada manajemen puncak, tidak ada hubungan langsung dengan pelaksana asuhan. Sedangkan pelayanan keperawatan sudah diakui sebagai pelayanan profesional. Sekiranya dapat disarankan untuk pengorganisasian Komisi Keperawatan agar dirubah dengan menganut poly pengasuhan bersama "Shared Governance", suatu organisasi yang memajukan profesional keperawatan, seharusnya organisasi Kornite Keperawatan di Rumah Sakit dilindungi oleh undang-undang tidak hanya dilindungi oleh pimpinan rumah sakit.

ABSTRACT
Nursing of the core of hospital organization because nurse has the biggest position in hospital labour. Because of this, we need organization for nurse to be a mediator between fungsional and structural nurse. Where nursing committee is made for talking about human resources quality developrtient, building profesion, ethic, arranging serve sign and nursing research. Nursing committee at hospital is non structural institution, where activity model for system nurse is very dynamic until it can stability creative and social value.
This research purpose is to get information about nursing organization committee in Sint Carolus Health Service with qualitative research approach. Collecting data is done with in depth interview. Variable measured are organization structure, characteristic function, duty and responsibility including acting who was done.
From in depth interview and documentation observation as a date triangulation, were identified that nursing committee has carried out its function well. It is proved with approach approval from nursing director although Indonesia Health Ministry is not yet give framework that support activity appropriate schedule. Finally with nursing committee in structure health service can help in developing self individually and professionally. Differences with concept especially occurred on organization structure where organizational structure of Sint Carolus Health Services nursing committee still structured model with the result that nursing committee organization still depend on top management. There is no relationship with direct care giver, while nursing services has recognized as a professional.
This result suggested that Sint Carolus Health Services to change nursing committee organization to "Shared Governance" an organization to advancing professional nursing. Nursing Committee should method the hospital should be protected by law of Indonesian government not only be protected by the board of trustees of the hospital."
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Huruswati
"ABSTRAK
Rumahsakit merupakan suatu lembaga dan tingkah-laku dilembagakan, dalam arti bahwa rumahsakit merupakan pat di mana masyarakat yang hidup di dalamnya dengan ngkah laku-tingkah laku yang dimilikinya, mempunyai ke_dayaan sendiri yang berbeda dengan masyarakat dan kebu-aan umumnyat ini disebut oleh Foster dan Anderson seba sub-kebudayaan. Paling sedikit ada dua macam sub-kebudayaan dalam ru-Eahsakit, yakni: (1) pasien sebagai penghuni rumahsakit,ian (2) tenaga-tenaga profesional sebagai orang-orang yang ekerja dalam rumahsakit (Foster & Anderson, 1978: 166). `erawat merupakan salah satu dari tenaga rofesional terse-but.Sebelum terjun ke bidang ini, para perawat adalah orang_orang yang bukan ahli, tidak mengetahui sedikit pun mengenai bidang kesehatan. Satu hal yang mereka ketahui, profesi pe_rawat adalah profesi yang dianggap mulia. Berdasarkan moti

"
1985
S12802
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Katarina Siena Vania Hendianto
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26587
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Martha Sutriska S.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26829
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Linda
"Kepemimpinan kepala ruangan sangat berpengaruh etrhadap kinerja perawat yang merupakan cerminan dari mutu pelayanan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan karakteristik individu, kepemimpinan transformasional dengan kinerja perawat di P.K. St. Carolus Jakarta. Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional terhadap 116 perawat.
Hasil penelitian mendapatkan hubungan yang signifikan antara kepemimpinan transformasional (karisma, konsiderasi individu, simulasi intelektual) dan kepemimpinan transaksional (manajemen eksepsi) dengan kinerja perawat ( p value <0,05). Tidak ada hubungan karakteristik individu meliputi usia, tingkat pendidikan, masa kerja, status perkawinan dan imabalan kontinjen dengan kinerja perawat ( p value>0,05). Variabel yang dominan berhubungan dengan konerja perawat adalah manajemen eksepsi (p value=0,006).

The Leadership of head of nurse is very influential on the performance of nurses who are a reflection of the quality of hospital services. The purpose of this study was to identify the relationship between individual characteristics, transformational and transactional leadership to the performance of nurses in nursing service quality control programmes in Health Services Sint Carolus Jakarta. This study used a cross-sectional descriptive correlation design by 116 nurses.
The study's result showed a significant relationship between transformational leadership, charisma individual consideration, intellectual stimulation, transformational leadership, and management of exceptions to the performance of nurses (p value <0.05). There is no relation between the individual characteristics such as age, education level, occupation, marital status and benefits contingent with the performance of nurses (p value > 0.05). The most dominant variable associated with the performance of nurse is a management of exception (p value = 0.006)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28414
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Indra Setiadi
"ABSTRAK
Rumah Sakit Sint Carolus Jakana merupakan RS swasta dengan tipe Madya milik Perhimpunan St Carolus. Dari Iaporan tahunan RS. Sint Carolus , diketahui bahwa pada periode tahun 2008 rata rata presentase pasien drop out dirawat sebesar 15 %.
Hal ini menjadi perhatian pihak manejemen RS Sint Carolus karena angka BOR di RS Sint Carolus belum mencapai angka yang optimal, rata rata selama 5 tahun terakhir adalah 60 - 62 %. Sehingga perlu dilakukan Analisis Keputusan Pemilihan
Tempat Perawatan di RS Sint Carolus Jakarta. Beberapa hal yang akan diteliti adalah karateristik responden, persepsi responden dan faktor pendukung. Penelitiaan ini dilakukan di bagian pelayanan administrasi pasien pada periode bulan Maret tahun
2009. Rancangan penelitian ini adalah bersifat analitik dengan pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Disain penelitian adalah survei Cross Sectional urmlk menganalisa faktor faktor yang berhubungan dengan Keputusan Pemilihan Tempat Perawatan di
RS Sint Carolus dan untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam dilakukan juga penelitian Kualitatif dengan cara Wawancara Mendalam kepada responden yang memutuskan memili htempat perawatan di RS Sint Carolus maupun di luar RS Sint Carolus. Populasi penelitian ini adalah semua pasien yang dianjurkan rawat inap oleh
dokter di RS Sint Carolus pada periode bulan Maret tahun 2009. Sampel pada penelitian ini adalah sebagian dari pasien yang dianjurkan rawat inap di RS Sint Carolus dengan kriteria inklusi pasien yang dianjurkan rawat inap oleh dokter dan telah mendapat surat pengantar perawatan, pasien atau keluarga pasien yang
mengurus kebagian pelayanan administrasi pasien serta mampu menjawab pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan masih terclapat pasien yang memutuskan
memilih tempat perawatan diluar RS. Sint Carolus. Pada penelitian ini diketahui juga bahwa faktor faktor secara statistik terbukti berhubungan dengan Keputusan
Pemilihan Tempat Perawatan di RS. Sint Carolus adalah Frekwensi Dirawat (p Value = < 0,0001), Persepsi Ketersedian Kamar (p Value = < 0,0001) dan Penanggung Jawab Biaya Perawatan (p Value = < 0,0001). Hasil analisis multivariat memperlihatkan
bahwa faktor yang paling dominan berhubungan adalah faktor Persepsi Ketersediaan Kamar. Sedangkan dari hasil Wawancara Mendalam diperoleh informasi bahwa
Persepsi Tarif sudah wajar dan bersaing, Persepsi Ketersediaan Kamar tidak cukup, Persepsi Failitas kurang memadai, Sikap Dokter ramah tapi waktu yang disediakan untuk berkomunikasi kurang, Sikap Perawat ramah tapi waktu yang disediakan untuk
berkomunikasi kurang dan Sikap Pernberi Informasi kurang ramah, kurang informative. Dengan Penelitian ini pihak manajemen RS Sint Carolus perlu melakukan intervensi terhadap Ketersediaan Kamar dengan adanya kebijakkan
flesibilitas kelas atau ruang perawatan, untuk meningkatkan loyalitas pasien perlu adanya perbaikan dalam hal : Kenyamanan, Keramahan dan Komunikasi sedangkan untuk Penaggung Jawab Biaya Perawatan perlu penyusunan strategi segmentasi
pelanggan dengan meningkatkan kerja sama dengan perusahaan atau asuransi kesehatan.

Abstract
Hospital Sint Carolus Jakarta is a private hospital with Madya type and under
wing of Perhimpunan Sint Carolus. In The Sint Carolus Hospital Annual Report, known, that in 2008 period the precentation of patient decision not to use in Sint Carolus Hospital is 15%, this condition becomes Sint Carolus Hospital
management attention, because number of Bed Occupancy Rate in Sint Carolus Hospital has not reached optimal number, during five years is 60 - 62 %. There is a need to analyze of Decision in Choosing Place Inpatient Service in Sint Carolus Hospital Jakarta. Several thing that will be studied is responder caracteristic, responder perseption, and supplementary factors. This study is conducted in patient administrative service at period on March in 2009. This study is analitical study with quantitative and qualitative approach. The design of Study is cross sectional survey to analyze several factors that related to Decision in Choosing Place Inpatient Service in Sint Carolus Hospital and to getting the more information is also conducted study qualitative approach with indept interview method to responder the Decision Choosing Place Inpatient Service in Sint Carolus Hospital and responder that drop out patient is taken care in Sint Carolus Hospital. Population of this study are all patient that suggested by doctor to hospitalize in Sint Carolus Hospital at period on March in 2009. Sampel are some of patient that suggest by doctor to hospitalize in Sint Carolus Hospital with inclusion criteria are patient that suggested by doctor to hospitalize and has got hospitalize letter, patient or patient family that manage in patient administration
service and can answer questionary. Informan to study qualitative approach are five informan from responder the Decide Choosing Place Inpatient Service in Sint Carolus Hospital and responder that drop out patient is taken care in Sint Carolus Hospital. Result of this study indicates that precentation of drop out patient is taken care in Sint Carolus Hospital is 18,1 %. At this study factors that statistically proven relate to Decision in Choosing Place Inpatient Service in Sint Carolus Hospital is Hospitalize Frequency (p Value = < 0,0001), Perception to Availabel Room (p Value = < 0,0001), and Cost Responsibility to Hospitalize (p Value = < 0,000l1). Multivariate analysis result shows that the most dominant correlating factors is Perception to Available Room. Whereas result from indept interview indicates that Perception to Price has been fair and competitive, Perception to Available Room is not enough, Perception to Facility less acceptable, Perception to Physician Attitude is friendly but available time for communication less, Perception to Nurse Attitude is friendly but available time for
communication less and Perception to Administration Employee is less friendly and less informative. With this study it is recommended to Sint Carolus Hospital Management to conduct intervention to Available Room with existence of policy of flexibility class or flexibility room, for increase to Patient Loyality must existence of repair of freshness, friendliness and communication. Whereas for Cost Responsibility to Hospitalize must compilation of customer segmentation by improve with company or health insurance."
2009
T29377
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriela Ere Badjo
"Peran kolaborasi perawat primer dengan dokter dan klien pada metode keperawatan primer masih belum berjalan dengan baik sehingga dalam pengobatan dan perawatan klien beluin optimal. Kondisi ini menyebabkan efektifitas dan efisiensi tindakan keperawatan pada klien juga belum optimal.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kontribusi karakteristik perawat primer dan pengetahuan tentang metode keperawatan primer terhadap kolaborasi perawat primer dengan dokter dan klien di unit rawat inap.
Penelitian ini dilaksanakan di unit penyakit dalam dan bedah P.K. Sint Carolus pada bulan Juli 2003.
Disain penelitian menggunakan deskriftif korelasional dengan metode pendekatan cross seesianul. Populasi adalah semua perawat primer di unit penyakit dalam - bedah di 12 unit rawat inap. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi dimana responden yg memenuhi kriteria penelitian adalah 109 perawat primer. Pengumpulan data menggunakan angket yang terdiri atas isian mengenai karakteristik perawat (umur, tingkat pendidikan, status perkawinan, lama kerja), kuesioner pengetahuan tentang metode keperawatan primer dan kuesioner pelaksanaan kolaborasi perawat primer dengan dokter dan klien didapatkan pada persepsi perawat primer. Uji analisis hubungan atau kontribusi menggunakan uji korelasi dari Spearman.
Hasil penelitian didapatkan hubungan atau kontribusi variabel independen yaitu umur (rs= .0,203, p = 0,034), sistem penugasan (rs= 0,322,p = 0,001), tindakan keperawatan primer (rs= 0,369, p = 0,0001), otonomi dalam pengambilan keputusan (rs= 0,477, p= 0,0001) dan total metode keperawatan primer ( rs= 0,494, p= 0,0001) terhadap variabel kolaborasi perawat primer dengan dokter dan klien. Penelitian ini juga mendapatkan model bahwa otonomi perawat primer dalam pengambilan keputusan (Beta = 3,329), dan tindakan keperawatan komprehensif (Beta =2,713) ditambah konstanta (38,091) merupakan prediktor utama terhadap pelaksanaan kolaborasi perawat primer dengan dokter dan klien.
Dari hasil penelitian ini disarankan agar perawat primer diberi penambahan pengetahuan dan pemahaman tentang otonomi dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan tindakan keperawatan komprehensif.
Daftar Pustaka 69 (1975 - 2443)

"The Contribution of Nurses Characteristics and Primary Nursing Method to the Collaboration of Primary Nurse -- Doctor - Client at the Medical - Surgical unit of St. Carolus Health Service". The role of Primary Nurse with the doctor and the client on the primary nursing method was not implemented well, thus the medical intervention and nursing intervention were also not optimal.
The study was conducted to identify the contribution of the characteristics of primary nurse the knowledge about primary nursing method to the collaboration process of Primary Nurse - Doctor and Client.
Using a descriptive - correlational, especially cross - sectional method, the researcher selected 109 participants from 12 wards of medical-surgical wards of PKSC, Jakarta in July, 2003. The data were gathered by using the distribution of three questionnaires, there are the nurse's characteristic data sheet (age, educational level, marital status, length of work), the knowledge about primary nursing method and the process of collaboration between the nurse - doctor and client which is based on primary nurse perception. The statistical treatment used where Spearman's correlation test and Mann - Whitney test.
The findings indicated that the relationship between the nurse's characteristics : age and the collaboration process was high with the following results; (rs=0,203, pri,034 for age. In term of primary nursing method with collaboration process, the results as follows: tasking system (rs 0,322, p=0,001; Nursing Process (1-0 ,369, p-:1.0001; autonomy in decision making (rs=0,477, p=0,0001) and the total of primary nursing method (rs,494. p=0,00010. The finding also showed that the nurse's autonomy indecition making (12,713) with constant value of the primary nurse -- doctor - client collaboration.
This findings recommend that the primary nurses need to Improve to loo given some additional knowledge and understanding about autonomy in decision making and comprehensive nursing intervention.
Biliography 69 (1975 - 2003)
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T10988
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Demam berdarah dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat di Jakarta Pusat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kepadatan dan penyebaran Aedes aegypti setelah penyuluhan DBD di Kelurahan Paseban, Jakarta Pusat. Penelitian menggunakan desain cross sectional dan pengambilan data dilakukan satu bulan setelah penyuluhan yaitu tanggal 21 Juni 2009. Survei dilakukan di semua container di 100 rumah dengan single-larval method, yaitu mengambil satu larva dari setiap container lalu diidentifikasi menggunakan mikroskop. Data yang didapat dianalisis dengan chi-square test. Hasil survei menunjukkan house index sebesar 29%, container index sebesar 7,6%, dan breteau index sebesar 35. Hasil tersebut menunjukkan angka kepadatan dan penyebaran DBD di Kelurahan Paseban tergolong tinggi karena melebihi indikator standar (house index >10%, container index >5%, breteau index >50) walaupun warga telah diberikan penyuluhan. Dari chi-square test (p=0,018) didapatkan perbedaan bermakna antara keberadaan larva di bak mandi dan ember dengan jenis container lainnya. Disimpulkan kepadatan dan penyebaran vektor DBD di Paseban Timur masih tinggi walaupun telah diberikan penyuluhan.

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a public health problem in Central Jakarta. The purpose of this study was to determine the distribution and density of Aedes aegypti in Paseban Village, Central Jakarta after health education. Using a cross-sectional study design, data collection was done one month after the health education about DHF (June 21, 2009). The survey was conducted in all the containers in 100 houses with a single-larval method, which takes the larvae from each container and then identified using a microscope. The data were analyzed by chi-square test. The results showed, house index was 29%, container index was 7.6%, and breteau index was 35. Ae. aegypti distribution and density was high, exceeding the standard indicators (house index> 10%, container index> 5%, Breteau index> 50), although residents have been given health education. The chi-square test (p = 0.018) showed significant differences between the presence of larvae in the ?bak mandi? and buckets with other container types. To conclude, DHF vector distribution and density in Paseban Village is still high, although it has been given health education."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>