Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 66670 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dananjaya
"Perkembangan teknologi komputer sudah sedemikian cepatnya sehingga implementasi sistem teknologi informasi akan menghasilkan suatu sistem yang rumit, yang tentunya akan membuat rumit pula pemeliharaannya. Sistem tersebut harus selalu di pelihara agar terjaga ketersediaannya dan dapat bermanfaat bagi operasi bisnis suatu perusahaan. Tanpa adanya ketersediaan sistem informasi sangatlah mungkin suatu perusahaan tidak dapat beroperasi sehingga mengalami kerugiaan. Tetapi saat ini banyak perusahaan yang kurang mempedulikan hal-hal yang sebenarnya sangat kritis dalam menjaga ketersediaan dari suatu sistem informasi. Bertambah banyaknya fasilitas dari berbagai vendor untuk memberikan solusi ketersediaan tinggi pada sistem informasi sebagai salah satu sebab diperlukannya suatu analisa dari kebutuhan bisnis perusahaan sampai sejauh mana pentingnya ketersediaan sistem informasi tersebut terhadap kelangsungan bisnis perusahaan. Sehingga solusi ketersediaan tinggi yang diterapkan adalah yang paling optimal. Proyek akhir ini akan membuat suatu analisa perancangan sistem ketersediaan tinggi berdasarkan implementasi aplikasi CIS-RISI pada PT PLN. CIS-RISI adalah suatu sistem informasi yang berfungsi untuk menghasilkan tagihan rekening listrik setiap bulannya kepada pelanggan. Analisa akan dilakukan berdasarkan pengaruh kegagalan aplikasi CIS-RISI terhadap operasi bisnis PT PLN dan juga berdasarkan dari Service Level Agreement yang telah di setujui untuk pemeliharaan aplikasi CIS-RISI. Langkah yang akan dilakukan dalam proyek akhir ini pertama adalah melakukan analisa proses bisnis yang terjadi pada PT PLN terutama adalah proses-proses bisnis yang berhubungan secara langsung dengan aplikasi CIS-RISI, kemudian melakukan analisa terhadap komponen pembentuk dari aplikasi CIS-RISI, komponen ini adalah hal yang harus di lindungi agar aplikasi CIS-RISI selalu tersedia. Untuk mendapatkan pembenaran atas solusi ketersediaan tinggi yang akan di implementasikan, digunakan Business Impact Analysis (BIA) untuk menganalisa seberapa penting ketersediaan aplikasi CIS-RISI dalam pengaruhnya terhadap kelancaran proses bisnis PT PLN. Berdasarkan hasil BIA maka akan dibuat beberapa solusi ketersediaan tinggi berdasarkan kebutuhan PT PLN terhadap aplikasi CIS-RISI."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhindra Kurnianto Anggoro
"Kajian ini bermula dari penunjukkan langsung PT NETWAY UTAMA oleh PT PLN DISJAYA dalam proyek Outsourcing Rollout CIS-RISI. Penunjukkan PT NETWAY UTAMA tersebut dilakukan tanpa melalui proses tender. Oleh KPPU penunjukkan PT NETWAY UTAMA tersebut dinyatakan secara sah dan meyakinkan melanggar`ketentuan pasal 19 d Undangundang Nomor 5 Tahun 1999. Pokok masalah yang dihadapi adalah Apakah penerapan ketentuan pasal 19 d Undangundang Nomor 5 Tahun 1999 dalam Putusan KPPU Perkara Nomor 03/KPPU-L/2006 sudah tepat dan Apakah Direksi PLN mempunyai kewenangan untuk melakukan penunjukkan langsung ditinjau dari Undang-undang Persaingan Usaha.
Pokok Permasalahan tersebut dijawab dengan menggunakan metode penelitian normatif yang menghasilkan kesimpulan bahwa penerapan ketentuan pasal 19 d Undang-undang Persaingan Usaha dalam Putusan KPPU Perkara Nomor 03/KPPU-L/2006 sudah tepat karena PT PLN terbukti telah memberikan suatu perlakuan istimewa kepada PT NETWAY UTAMA yang menyebabkan terjadinya praktek diskriminasi terhadap pelaku usaha lain dan bahwa Direksi PLN mempunyai kewenangan dalam melakukan penunjukkan langsung dalam pengadaan barang/jasa di lingkungan PLN ditinjau dari Undang-undang Persaingan Usaha karena persyaratan mekanisme penunjukkan langsung yang diatur dalam SK Direksi PLN Nomor 038.K/920/DIR/1998 sudah sesuai dengan ketentuan Undang-undang Persaingan Usaha."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007
S23176
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rensius Manulae
Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tito Abdullah
"Pengelolaan Pengetahuan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan menjadi salah satu aspek penting di dalam mengukur keberhasilan perusahaan di era neweconomy saat ini. Perusahaan yang dapat mengelola Pengetahuan dengan baik memiliki peluang untuk dapat meningkatkan nilai kompetitif yang merupakan muara dari aspek efisiensi dan efektifitas kerja serta kepuasan pelanggan. Pada perusahaan yang bergerak dalam bidang industri solusi teknologi informasi, penerapan Knowledge Management menjadi suatu proses yang seharusnya menyatu di dalam aktivitas para spesialis pada saat memberikan layanannya kepada pelanggan. Untuk menerapkan sistem Knowledge Management diperlukan usaha-usaha yang akan menjadi aktivitas inisiatif untuk menjalankannya. Inisiatif ini perlu disusun cermat dengan tujuan agar penerapan Knowledge Management memiliki landasan yang jelas.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun program inisiatif penerapan Knowledge Management pada industri solusi infrastruktur teknologi informasi dengan memilih studi kasus pada PT. Astragraphia - IT Solution, Service Delivery Group.
Panduan utama dalam melakukan analisis tahapan-tahapan tersebut adalah KM Building Blocks yang disusun oleh Karl M. Wiig dengan beberapa rincian teknis penerapan komponen dad building block tersebut diambil dari beberapa panduan praktis seperti yang diusulkan oleh beberapa peneliti dan praktisi KM Penelitian ini telah menyediakan rekomendasi aktivitas yang harus segera dijalankan oleh organisasi sebagai inisiatif yang diprioritaskan untuk mulai menjalankan KM. Inisiatif ini walaupun spesifik untuk industri solusi infrastruktur TI, namun sistematika dan metode di dalam penelitian ini dapat digunakan untuk kasus industri lain, dengan tetap memperhatikan penggerak utama inisiatif KM yang menjadi ciri unik untuk setiap kasus , yaitu Sasaran KM.
Penelitian ini juga memberikan rekomendasi rancangan arsitektural berupa rangka kerja dan kumpulan teknologi dan produk untuk mendukung dijalankannya KM.

Knowledge Management will be an important aspect to measure corporate success in the new-economy era. The corporate that have sufficient capabilities in managing knowledge will have an opportunity to enhance its competitive value as a result of work efficiency, effectiveness and customer satisfaction. In IT Solution provider business, implementation of Knowledge Management should be an integrated process in every specialist activity to deliver the service to the customer. The implementation of knowledge management system requires efforts that will become initiative activity to deploy it. These initiatives should have to be accurately developed to give certain basic platform in implementing knowledge management.
The objective of this research is to compose initiatives program in implementing knowledge management on IT infrastructure solution industries with case study at PT. Astragraphia - IT Solution, Service Delivery Group. Main reference for analysing the research was Karl M. Wiig's KM Building Blocks with some technical details taken from practical guidance provided by some researchers and KM practise expert.
This research provide recommended activities that should be performed by the organization as a priority initiatives to initiate KM. Although these initiatives are IT industry speci fie, but the method and systematic could also be used in another industry case. KM Objectives will remain the focus of main KM initiative driver that become the unique aspect of every case.
This research also give recommendation on architectural design in term of work frame and technology set and product to support KM process.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
T40397
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Samsie
"ABSTRAK
Investasi di bidang Teknologi Informasi akan dihubungkan dengan biaya yang akan dikeluarkan dan keuntungan yang akan didapatkan dari investasi Teknologi Informasi itu. Biaya dapat dengan mudah dihitung sebaliknya keuntungan, khususnya yang tidak nampak (intangible) susah untuk dihitung. Dengan memfokuskan perhitungan pada keuntungan yang nampak (tangible) saja dan mengesampingkan keuntungan yang tidak nampak (intangible) tentu akan menurunkan nilai ekonomis investasi Teknologi lnformasi suatu perusahaan.
PT. Oto Multiartha secara bertahap, mengembangkan infrastruktur Wide Area Network (WAN) yang akan menghubungkan semua kantor cabang dengan pusat. Pengembangan WAN tentu akan menghasilkan beberapa manfaat yang dapat diidentifikasikan, tetapi sejalan dengan berkembangnya waktu, dampak sebenamya dari pengembangan WAN itu akan muncul dan ini yang sering tidak dapat diprediksi. (bagaiman kesan orang yang memakai sistem itu dalam organinsasi ?)
Penulis melakukan justifikasi dengan menggunakan pendekatan Information Economis (fokus pada pendekatan finansial dan non-finansial) terhadap investasi infrastruktur WAN pada PT. Oto Multiartha dan mendapatkan hasil perhitungan ROI sederhana sebesar 107, 7 5. Karena proyek ini proyek tunggal, maka hasil tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak manajemen terhadap investasi yang telah dilakukan dengan memperhatikan hasil perhitungan masing-masing value dalam metodologi ini. Perhitungan menggunakan metodologi ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis dari investasi tersebut dan pada akhirnya akan meningkatkan keunggulan bersaing.

ABSTRACT
Cost and revenue will be always considered in all kind of investments, including investment in Information Technology. The cost can be easy to calculated, but not for revenue, especially the intangible revenue. Focusing only on tangible revenue caused the decrease of the economic value of a company investment on Information Technology.
PT. Oto Multiartha develops the infrastructure of WAN that connecting all the branch offices with head office. The development will raise identified advantages, but on the other side, it will give unidentified effects that unpredictable. (what do the people think using the system in their organization ?)
Writer here doing justification using Information Economics methodology (focusing on financial and non-financial affinity) to the infrastructure investment of WAN on PT. Oto Multiartha and get the result of simple ROI about 107.75. This is a single project, so that the result can be useful for the management as a consideration on investment by giving notice on the result of every values.
Using this methodology hopefully could increased the economic value from the investment and raised the competition."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
T40534
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Syukur Sumantri
"PT XYZ telah berkembang menjadi salah satu penyedia infrastruktur TIK (teknologi informasi dan komunikasi) terkemuka di Indonesia. Kategori layanan yang diberikan PT XYZ kepada pelanggan saat ini adalah Data Center and Cloud Infrastructure, Enterprise Collaboration, Big Data & Analytics, Digital Business Management, Adaptive Security Architecture, dan Service yang memanfaatkan layanan TI (teknologi informasi). Permasalahan yang dihadapi PT XYZ adalah waktu pemulihan layanan TI ketika bencana belum sesuai dengan ekspektasi perusahaan. Hal ini dikarenakan kondisi infrastruktur TI belum bisa memenuhi kebutuhan layanan TI perusahaan.
Penelitian ini memfokuskan pada perancangan infrastruktur TI yang sesuai dengan kebutuhan pengelolaan layanan TI PT XYZ dengan menggunakan metodologi Architecture Development Method (ADM) dari The Open Group Architecture Framework (TOGAF). Teknik pengumpulan data untuk menyusun penelitian ini adalah dengan observasi, wawancara, dan studi literatur. Metodologi penelitian untuk menyusun penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan hermeneutics. Hasil dan kesimpulan dari penelitian ini adalah rancangan infrastruktur TI yang sesuai dengan kebutuhan pengelolaan layanan TI PT XYZ."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Fachruddin
"Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Undang-Undang Nomor 15 tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan, dan diganti dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan, maka pada tahun 1990 sudah ada beberapa ketentuan Pemerintah dan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) yang diterbitkan sebagai aturan untuk melaksanakan perlindungan konsumen pada jasa ketenagalistrikan.
Jasa ketenagalistrikan yang diberikan kepada konsumen listrik harus berdasarkan Undang-Undang tentang Perlindungan Konsumen dan Undang-Undang tentang Ketenagalistrikan, dan perundang-undang lainnya. Ada beberapa hal yang dibahas dalam penulisan ini, yaitu bagaimana tanggung jawab PT PLN (Persero) berdasarkan kontrak terhadap konsumen listrik ?, dan bagaimana praktek penyelesaian sengketa konsumen listrik ?.
Dalam penelitian yang bersifat yuridis normatif ini, yang gunanya untuk mengetahui dan memahami bagaimana tanggung jawab PT PLN (Persero) berdasarkan kontrak terhadap konsumen listrik, dan faktor-faktor apa yang saja menyebabkan timbulnya suatu sengketa antara konsumen dengan PT PLN (Persero), dan bagaimana praktek penyelesaian sengketanya?.
Dari hasil penelitian di PT PLN (Persero) didapat data bahwa PT PLN (Persero) bertanggung jawab dalam melaksanakan pelayanannya kepada konsumen listrik adalah berdasarkan kontrak yang disebut Surat Peijanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak yang tidak mengandung klausa Eksonarasi , dan PT PLN (Persero) telah berusaha menerapkan 13 (tiga belas) indikator tingkat mutu pelayanan yang berdasarkan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 08LK/010/DIR/ 2002 tanggal 25 Juni 2002 , sedangkan praktek penyelesaian sengketa dilakukan melalui class action.B anyak konsumen listrik yang bukan sebagai pelanggan listrik, karena konsumen listrik tersebut bukanlah sebagai pihak yang menanda tangani kontrak, sehinga mereka bukanlah pihak yang berhak menggugat PT PLN (Persero) yang mengakibatkan gugatannya ditolak di Peradilan."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T36612
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jaya Pramadesa
"[Health Professional Education Quality Project (HPEQ) adalah proyek di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) yang bertujuan pada pencapaian peningkatan layanan kesehatan melalui peningkatan kualitas penyedia jasa kesehatan; seperti dokter, dokter gigi, perawat, dan bidan. Dalam mewujudkan tujuan ini, HPEQ membuat 4 komponen utama proyek. Salah satu komponen tersebut adalah komponen 2 "Sertifikasi lulusan menggunakan ujian berbasis standar nasional". Untuk mewujudkan komponen ini, dibentuklah Badan Uji Nasional untuk Pendidikan Tinggi Tenaga Kesehatan, yang diberi nama Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes). LAM-PTKes adalah organisasi/lembaga yang mengurus akreditasi perguruan tinggi di bidang kesehatan. Saat ini LAM-PTKes baru beroperasi sekitar 1 tahun. Dengan waktu operasi yang relatif baru, banyak infrastruktur yang belum sepenuhnya tersedia, sementara kebutuhan operasional telah ada. Dengan keadaan ini, pemenuhan kebutuhan operasional dilakukan ketika ada kebutuhan dalam waktu dekat. Pemenuhan kebutuhan yang bersifat adhoc ini mengancam ketersediaan layanan TI tidak tersedia pada saat dibutuhkan. Sementara LAM-PTKes menetapkan target agar kemampuan pengelolaan informasi, seperti sistem informasi akreditasi, keuangan, dan kepegawaian, tersedia sejak tahun 2014. Penelitian ini mengulas salah satu akar permasalahan ketersediaan layanan TI, yaitu mengenai perancangan infrastruktur TI. Penelitian ini membahas mengenai perancangan infrastruktur TI. Perancangan dilakukan dengan menggunakan teori dan metodologi yang berdasarkan TOGAF ADM. Dari hasil perancangan, didapatkan infrastruktur TI yang sesuai dengan tujuan strategis organisasi dan kebutuhan stakeholder. Dari perancangan infrastruktur, terdapat 13 infrastruktur yang terus dipertahankan, 6 infrastruktur yang perlu ditingkatkan, dan 6 infrastruktur yang perlu dibuat baru.

Health Professional Education Quality Project (HPEQ) is a project held at Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI), which its purpose is to improve national health services by improving quality of health services provider, e.g. doctor, dentist, and nurses. To achieve this purpose, HPEQ design 4 project main components. One of components is component number 2 "Graduate certification using examination which based on national standard". To implement this component, National Examination Body for Health Provider Higher Educaiton was established, named Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes). LAM-PTKes is a body/organization which main business is to manage higher education accrediation services related to health area of education. At this moment, LAM-PTKes was just established and going operational for 1 year. With its relatively short operational duration, infrastructures are not fully available, while the needs are there. With this circumstances, some of infrastructure needs is procured in relatively short time. This nature of adhoc procurement method endanger IT services availability. Meanwhile LAM-PTKes has already set targets regarding information management capabilities, such as accrediation, finance, and human resources information system, to be ready since 2014. This study try to eradicate the IT services availability issue, by having a proper design of IT infrastructure to be inline and fully support the IT services. This study discuss about design of IT Infrastructure. The design was conducted based on theory and methodology rooted from TOGAF ADM. As a result, IT infrastructure, which in line with organization strategic purpose and user requirements, is presented. In IT infrastructure design, there are 13 infrastructures that need to be maintained, 6 infrastructures that need be improved, and 6 new infrastructures that need to be made., Health Professional Education Quality Project (HPEQ) is a project held at Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI), which its purpose is to improve national health services by improving quality of health services provider, e.g. doctor, dentist, and nurses. To achieve this purpose, HPEQ design 4 project main components. One of components is component number 2 “Graduate certification using examination which based on national standard”. To implement this component, National Examination Body for Health Provider Higher Educaiton was established, named Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes). LAM-PTKes is a body/organization which main business is to manage higher education accrediation services related to health area of education.
At this moment, LAM-PTKes was just established and going operational for 1 year. With its relatively short operational duration, infrastructures are not fully available, while the needs are there. With this circumstances, some of infrastructure needs is procured in relatively short time. This nature of adhoc procurement method endanger IT services availability. Meanwhile LAM-PTKes has already set targets regarding information management capabilities, such as accrediation, finance, and human resources information system, to be ready since 2014. This study try to eradicate the IT services availability issue, by having a proper design of IT infrastructure to be inline and fully support the IT services.
This study discuss about design of IT Infrastructure. The design was conducted based on theory and methodology rooted from TOGAF ADM. As a result, IT infrastructure, which in line with organization strategic purpose and user requirements, is presented. In IT infrastructure design, there are 13 infrastructures that need to be maintained, 6 infrastructures that need be improved, and 6 new infrastructures that need to be made.]"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Sulistyanto, Author
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2003
T40381
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wijang Widhiarso
"Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi berkembang sangat pesat. Salah satu teknologi yang berkembang pesat dan jamak digunakan adalah SMS (Short Message) yang dapat digunakan melalui telepon selular. Dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada civitas akademika khususnya mahasiswa serta prosentase jumlah mahasiswa STMIK MDP yang menggunakan telepon selular (+ 90% ) memberikan peluang untuk memberikan layanan melalui sebuah aplikasi sistem informasi akademik menggunakan teknologi SMS. Pengguna dalam hal ini mahasiswa dapat mengakses seluruh informasi yang disediakan dengan hanya menggunakan sebuah identifikasi unik misalnya nomor pokok mahasiswa (NPM). Fitur pelayanan dan informasi yang dapat diberikan oleh aplikasi ini antara lain informasi untuk mahasiswa baru, registrasi, kalender akademik, jadwal kuliah dan daftar nilai mahasiswa (DNS). Perancangan aplikasi sistem informasi akademik berbasis teknologi SMS ini diharapkan dapat memberikan pelayaanan cepat dan prima yang muaranya adalah kepuasan pengguna khususnya mahasiswa.

Communication and information technology improves very fast. One of the technology that improves very fast and widely used is SMS (Short Message Service) that uses cellular phone. For the sake of giving good service to Especially the students of STMIK MDP who in big big percentage (+90%) uses cellular phone make an opportunity to give a service through an application of academic information system using SMS Technology. The user, ini this case the students, can acces the whole information provided by only using a unique identification number. The informations can be provide ar an information for new students, registration, academic calendar, course schedule and ??. The design of the SMS based application of academic information system is subjected to provide a quick and good services for the sake of user satisfication, especially students."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>