Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151249 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rikky Wenang Purbojati
"Location based service atau LBS adalah kemampuan untuk mencari lokasi geografis dari mobile device dan menyediakan layanan informasi berdasarkan lokasi keberadaan mobile device tersebut . Implementasi LBS sudah mulai dilakukan di Indonesia, namun dalam skala yang tidak terlalu besar. LBS ini diterapkan dengan menggunakan jaringan GSM yang dipunyai oleh operator GSM. Model penerapan ini memiliki beberapa kelemahan, yaitu mahalnya biaya pengembangan infrastrukturnya, kemampuan pelacakan lokasi yang memiliki tingkat keakuratan rendah (10 Km), dan tidak mampu digunakan di dalam ruangan tertutup. Tugas akhir ini bermaksud untuk mengusulkan sebuah solusi sistem LBS yang tidak memiliki kelemahan-kelemahan tersebut diatas dan sekaligus mampu dioperasikan dalam ruangan tertutup. Solusi yang diajukan adalah sebuah sistem LBS yang menggunakan Bluetooth dan web service. Sensor Bluetooth digunakan untuk mendeteksi keberadaan seseorang yang memiliki telepon seluler, sedangkan metode location sensing atau pelacakan lokasi yang digunakan adalah metode proximity. Teknologi web service digunakan di sisi penyedia layanan informasi. Performa yang diukur selama pengujian ditunjukkan oleh tingkat response time. Response time diukur dari saat pengguna meminta layanan sampai dengan layanan tersebut ditampilkan di layar telepon selulernya. Seluruh pengujian menunjukkan bahwa permintaan layanan informasi dan lokasi dari pengguna berhasil untuk dieksekusi. Pengujian response time yang memiliki hasil paling baik adalah sebesar 20,72 detik. Sedangkan hasil yang paling buruk adalah 44,64 detik. Walaupun pengujian yang dilakukan belum memberikan cerminan lingkungan nyata dengan baik, hasil dari pengujian sistem LBS ini memberikan indikasi baik bahwa sistem ini dapat digunakan di dalam lingkungan tertutup."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triastana Anang Wibawa
"ABSTRAK
Location based service merupakan salah satu layanan tambah yang paling banyak
digunakan saat ini. Dengan menggunakan informasi lokasi maka operator bisa
menawarkan berbagai layanan yang lebih personal kepada pelanggannya.
Layanan LBS Telkomsel telah diluncurkan pada tahun 2008, namun jumlah
penggunaan layanan LBS masih cukup rendah dibandingkan dengan potensi
pelanggan yang dimiliki oleh Telkomsel. Bahkan saat ini jumlah transaksi layanan
ini juga semakin menurun. Padahal bila dilihat dari pasar layanan LBS secara
global, penggunaan layanan ini masih terus menanjak. Dalam tesis ini penulis
melakukan analisa quality function deployment untuk menentukan pilihan
alternatif solusi dalam pengembangan dan perbaikan layanan LBS. Dengan
menggunakan QFD bisa dilakukan identiflkasi terhadap kebutuhan pelanggan dan
melakukan evaluasi bagaimana mewujudkan kebutuhan tersebut. QFD dapat
memberikan analisa kuantitatif berupa kualitas layanan seperti apa yang
diinginkan pelanggan, dan solusi apa yang bisa diprioritaskan untuk
mewujudkannya.
Analisa QFD ini diawali dengan melakukan kano survei dan modelling terhadap
atribut-atribut layanan LBS, seperti kecepatan respon, ketepatan lokasi, konten
dan lain-lain. Dari kano model ini selanjutnya bisa didapatkan customer
requirement yang menjadi input dari tools House of Quality. Dengan tools ini
maka bisa dibuatkan korelasi antara atribut pembentuk persepsi layanan dengan
spesifikasi pengembangan yang akan dilakukan.
Untuk pemenuhan keinginan pelanggan LBS ini diidentifikasikan 12 alternatif
solusi yang bisa digunakan untuk memperbaiki layanan LBS. Selanjutnya dari
analisa critical to quality menyimpulkan bahwa ada beberapa solusi yang layak
untuk dikedepankan untuk pengembangan layanan ini. Alternatif solusi
pengembangan ini adalah perbaikan metode pencarian dengan LCS TDOA dan
juga Cell Identity Timing Advance. Dengan kedua metode ini maka performansi
layanan lokasi ini bisa ditingkatkan dan tetap mempertahankan kompatibilitas
handset. Selain itu pengembangan layanan menuju cloud computing merupakan
salah satu alternatif solusi lain yang bisa digunakan untuk membuat fitur
tambahan.

ABSTRACT
One of the value added services that widely used today is the location based
service. Location based services is the personalized service that based on the
location ofthe users' mobile device. Telkomsel LBS service had been launched in
2008, but the number of LBS services transaction is still quite low compared to
potential customers owned by Telkomsel. Even today the number of service
transactions is still declining. If no action taken for service improvement, then
this service will no longer bring in benefit for the company. On the other hand
LBS services market globally continue to increase. Many factors may contribute
in the Telkomsel LBS trafic declining. This thesis implemented quality function
deployment method to find alternative solution for improvement of location based
services. QFD enable team of developers to identify customer needs' and evaluate
how to achieve those needs. QFD can give quantitative analysis of products that
customers want, and which solution should be prioritize to achieve those.
This QFD analysis begins by conducting kano survey and modelling to LBS
service attributes, such as response speed accuracy of location, content and
others. Kano modelling result on attributes that can be categorized as influential
factor on LBS services. Then, analysis is carried out by using statistical analysis
tools of House of Quality. With these tools correlation between the perception of
the attributes and the specification development services can be identified
Based on what LBS customer needs, there are I2 alternative solutions that can be
used to improve this kind of service. Critical to quality analysis performed
concluded some viable solutions to be prioritized for the development of this
service. The alternative solution is the development of improved positioning
methods using TDOA LCS and Cell Identity Timing Advance. These two methods
will greatly improve this location service performance and maintained the
handset compatibility. In addition the development of cloud computing services is
one of the solutions that also can be prioritized to enrich the feature of the
service."
2012
T30949
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gartner, Georg, editor
"This book gives a general picture of research-driven activities related to location and map-based services. The interdisciplinary character of the topic leads to a variety of contributions with backgrounds from academia to business and from computer science to geodesy. While cartography is aiming at efficient communication of spatial information, the development and availability of technologies like mobile networking, mobile devices or short-range sensors lead to interesting new possibilities of achieving this aim. By trying to make use of the available technologies, a variety of related disciplines looks specifically at user-centered and context-aware system development, especially in wayfinding and navigation systems."
Heidelberg : Springer, 2012
e20401917
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Saleha Yuli Estiani
"ABSTRAK
Lokasi merupakan faktor yang sangat penting bagi keberlangsungan suatu usaha. Pemilihan lokasi untuk menjalankan kegiatan bisnis harus dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Tujuan pada penelitian ini yaitu memilih tempat untuk relokasi serta pembelian aset gedung kantor cabang pada bank. Penelitian ini menggunakan metode AHP untuk mencari nilai bobot pada masing-masing kriteria dan alternatif. Bobot yang telah didapatkan kemudian digunakan sebagai matriks keputusan awal untuk dilakukan pemilihan keputusan menggunakan metode TOPSIS. Berdasarkan hasil penelitian, proiritas alternatif yang dipilih dari pengurutan menggunakan metode TOPSIS adalah Gedung BPD dengan nilai sebesar 0,974975. Faktor yang memiliki bobot tertinggi untuk kriteria pemiilhan lokasi pada relokasi dan pembelian aset gedung kantor cabang bank adalah Aspek Bisnis (0,45115) dengan bobot subkriteria yang tertinggi yaitu Lokasi Perkantoran (0,63219).

ABSTRACT
Location is very important factor for sustaianability for a business. Location selection to run business activity must be doing with some consideration. The aim of this research is to selecting site for relocation and purchased the assets of the building for bank branch office. This research is using AHP method to determine weighting value of each criteria and alternatives. The value then used as decision matrix to make a decision selection using TOPSIS method. Based on the results of the study, the alternative priority chosen from the ranking using TOPSIS method is Gedung BPD with a value of 0,974975. The factor that has the highest weighting for location selection criteria in relocation and purchased assets of the building for bank branch office is Business Aspect (0,45115) with the highest subcriteria weight is Office Location (0,63219)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Vika Damayanti
"Adanya fenomena emisi Gas Rumah Kaca (GRK) serta keterbatasan sumber daya bahan bakar fosil menjadi tantangan bagi sektor transportasi di Indonesia. Kendaraan listrik menjadi salah satu alternatif dalam mengatasi dampak GRK dan konsumsi minyak, terutama motor listrik. Dalam mendorong ekosistem motor listrik, diperlukan juga percepatan penyediaan infrastruktur pengisian listrik, salah satunya adalah Battery Swapping Station (BSS) motor listrik. Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk menentukan lokasi optimal BSS sehingga dapat menghemat biaya konstruksi awal serta operasional BSS. Penelitian ini dilakukan di beberapa kecamatan di Kota Depok, diantaranya adalah Kecamatan Cinere, Limo, Beji dan Cimanggis. Metode yang digunakan adalah Analytical Hierarchy Process (AHP). Survey terhadap pengguna motor listrik dilakukan untuk menggambarkan potensi pasar motor listrik di wilayah penelitian berdasarkan karakteristik demografi dan kebiasaan berkendara pengguna motor listrik. Area-area pemukiman dan sekitaran jalan di Kecamatan Cimanggis dan Beji cenderung memiliki potensi adopsi motor listrik yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan penukaran baterai, dilakukan analisis lokasi optimal BSS. Penelitian ini menggunakan pendekatan demand side dan supply side dengan kriteria diantaranya adalah tingkat aktivitas jalan, karakteristik pengguna, amenitas dan aksesibilitas. Kriteria-kriteria tersebut dianalisis menggunakan Multi-Criteria Decision-Making (MCDM) berbasis SIG hingga didapatkan kesesuian area untuk lokasi optimal BSS. Area yang paling sesuai untuk pengadaan BSS terdapat di sekitaran ruas-ruas jalan seperti Jalan Margonda Raya dan Jalan Cinere Raya yang memiliki potensi adopsi motor listrik yang tinggi dan POI yang mudah untuk diakses akan tetapi kurang banyak tersedia BSS. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam pengambilan kebijakan penentuan lokasi optimal BSS sehingga dapat meningkatkan kenyamanan pengendara motor listrik.

The phenomenon of Greenhouse Gas (GHG) emissions and limited fossil fuel resources are challenges for the transportation sector in Indonesia. Electric vehicles, particularly electric motorcycles, offer a viable solution to mitigate the effects of GHG emissions and reduce oil dependency. In encouraging the electric motorcycle ecosystem, it is also necessary to accelerate the development of charging infrastructure, such as Battery Swapping Stations (BSS) for electric motorcycles. This study aims to identify optimal locations for BSS to minimize initial construction and operational costs. This study was conducted in several sub-districts in Depok City, including Cinere, Limo, Beji and Cimanggis Districts. The method used is the Analytical Hierarchy Process (AHP). The survey of electric motorcycle users was conducted to illustrate the market potential for electric motorcycle in the research area based on the demographic characteristics and riding habits of electric motorcycle users. Residential areas and surrounding roads in Cimanggis and Beji sub-districts tend to have higher potential for electric motorcycle adoption compared to other areas. To address battery swapping needs, an analysis of optimal BSS locations was conducted. This study adopted both demand-side and supply-side approaches with criteria including road activity level, user demographics, amenities and accessibility. GIS-based Multi-Criteria Decision-Making (MCDM) techniques were utilized to evaluate area suitability for BSS placement. The most suitable areas for establishing BSS are around road segments such as Margonda Raya and Cinere Raya, which have high potential for electric motorcycle adoption and easily accessible POIs, but there are relatively few BSS available. The results of this study are expected to serve as input for policy-making in determining optimal BSS locations, thereby enhancing the convenience of electric motorcycle users."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Wibisurya
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai pengaruh unsur location based advertising yaitu: content appeal, interactivity, control, attitude toward advertising in general, customization, dan intrusiveness terhadap attitude toward location based advertising dan pengaruhnya terhadap purchase intention pelanggan. Penelitian ini merupakan penelitian konklusif dengan desain deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui survey secara tatap muka dan memperoleh responden sebanyak 160 data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur content appeal, control, dan customization berpengaruh positif secara signifikan terhadap attitude toward location based advertising pelanggan. Attitude toward location based advertising juga berpengaruh positif secara signifikan terhadap purchase intention pelanggan. Moderasi timing memperkuat pengaruh positif customization terhadap attitude toward location based advertising. Moderasi timing juga memperkuat pengaruh attitude toward location based advertising terhadap purchase intention.

ABSTRACT
This study discusses the effect that features location based advertising which are content appeal, interactivity, control, attitude toward advertising in general, customization, and intrusiveness on attitude toward location based advertising and its effect on customer rsquo s purchase intention. This study is a conclusive research with descriptive design. Data collection was done through offline survey resulted in 160 respondent rsquo s data. The study result shows content appeal, control, and customization significantly have positive effects on attitude toward location based advertising. Attitude toward location based advertising also significantly has positive effect on customer rsquo s purchase intention. Timing moderation enhances customization rsquo s positive effect on attitude toward location based advertising. Timing moderation also enhances attitude toward location based advertising rsquo s positive effect on purchase intention."
2017
T49860
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murphy, Joe
London: Facet, 2012
025 MUR l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Taryudi
"Sistem pemantauan posisi dan tingkat pencemaran udara, merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk mengetahui posisi dan tingkat pencemaran udara pada suatu tempat, baik dalam keadaan diam maupun bergerak dengan menggunakan sistem komunikasi tanpa kabel. Sistem ini terdiri atas dua buah sub sistem, yaitu sub sistem transmitter dan sub sistem receiver. Pada bagian transmitter terdiri atas sensor gas, sensor suhu, sensor kelembaban, modul SIM 508 dimana di dalam modul SIM 508 sudah terdapat sebuah Global Positioning System (GPS) dan modul Global System for Mobile Communication (GSM), serta sebuah mikrokontroler sebagai pemproses data-data sensor dan data posisi dari GPS, untuk dikirimkan ke PC melalui Short Message Service (SMS). Pada bagian receiver terdiri atas modul GSM SIM 300CZ, RS 232, dan PC sebagai pemproses data yang diterima dari transmitter dan menampilkan data posisi pada peta digital dan data sensor pada monitor komputer.
Implementasi dan uji kinerja sistem pemantauan posisi dan tingkat pencemaran udara ini dilakukan mulai dari pembuatan Printed Circuit Board (PCB) masing-masing sub sistem, perakitan komponen, pemrograman sistem, sampai pada tahap pengujian sistem. Pencapaian yang didapat dari implementasi sistem ini, sistem sudah dapat memantau posisi dan memantau kondisi udara di sekitar sistem pemantau diletakan, terutama suhu, kelembaban, dan tingkat pencemaran udara. Tingkat akurasi posisi hasil pengukuran tergantung pada tingkat akurasi dari GPS, tingkat akurasi hasil pengukuran suhu mencapai ± 0.34° Celcius, sedangkan tingkat akurasi pengukuran kelembaban mencapai ±2.9 % RH. Tingkat polusi udara yang ditampilkan terdiri atas tiga tingkatan, yaitu rendah, sedang dan tinggi, yang didasarkan pada perbandingan nilai resistansi sensor pada saat udara bersih dan nilai resistansi sensor pada saat ada kontaminasi udara.

Mobile Positioning and Air pollution levels monitoring system, is a system which is used to monitor the position and air pollution?s level in certain location, either at rest or moving by wireless communication system. It consists of two subsystems, a transmitter subsystem and receiver subsystem. In the transmitter section consists of a gas sensor, temperature sensor, humidity sensor, the SIM 508 module which is has a Global Positioning System (GPS) and a Global System for Mobile Communication (GSM) module, and also a microcontroller for processing sensor data, and position data from the GPS and then sent it to the receiver subsystem via Short Message Service (SMS). The receiver consists of a SIM 300CZ module, RS 232, and Personal Computer (PC) for processing data as received from the transmitter subsystem, to display on the monitor of PC as a point on the digital map and showing the results of measurement of sensor data.
Implementation and performance test of positioning and Air pollution level monitoring system begin from manufacturing the Printed Circuit Board (PCB) of each sub system, component assembly, system programming, until the system testing phase. Achievement gained from the implementation of this system, the system is capable of monitoring position and condition of surrounding air monitoring system was placed, especially temperature, humidity, and air pollution levels. Accuracy of positioning measurements depends on the accuracy of GPS, the accuracy of temperature measurement is ± 0.34 ° Celsius, while the accuracy of humidity measurement is ± 2.9% RH. There are three levels of Air pollution which displays those are low, medium and high, based on the comparison of sensor resistance value in fresh air and the sensor resistance in displayed gases at various concentrations (Rs/Ro)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26771
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ety Nurhayati
"ABSTRAK
Di Kabupaten Bogor terdapat 5 (lima) terminal namun kurang dimanfaatkan secara optimal terlihat dari supir dan penumpang yang memilih beraktivitas di luar terminal. Lokasi yang tidak tepat merupakan salah satu penyumbang utama kurangnya terminal dimanfaatkan secara optimal. Sebagai fasilitas transfer (perpindahan), lokasi terminal harus ditempatkan secara tepat agar sesuai dengan tata ruang kota dan kebutuhan pengguna. Untuk itu diperlukan kriteria dalam penentuan lokasi terminal agar lokasi tersebut tidak menimbulkan gangguan lalu lintas dan terminal dapat di manfaatkan secara optimal.
Penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif dengan metode studi kasus yang berangkat dari permasalahan prasarana transportasi (Terminal) di Kabupaten Bogor. Data yang digunakan adalah data primer berupa wawancara dan observasi, wawancara dilakukan kepada 5 (lima) stakeholder yaitu Bappeda Kab. Bogor, Dinas LLAJ Kab. Bogor, Dinas Tata Ruang dan pertanahan Kab. Bogor, Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. Bogor dan dari akademis, sedangkan data sekunder diperoleh melalui buku bacaan, dokumen penelitian, artikel atau melalui kajian literature. selain itu data diambil dari instansi pemerintah. Untuk teknik analisis data menggunakan analisis Delphi dan SWOT.
Dengan metode Delphi didapatkan kriteria penentuan lokasi terminal berupa 5 (lima) variabel yaitu lokasi Mixed-use, jaringan jalan, jaringan trayek, jaringan transportasi lain dan volume lalulintas. Selanjutnya dari kriteria tersebut dihasilkan 3 (tiga) alternatif lokasi untuk Terminal Cibinong dengan melihat peta dan data. Dari nilai pembobotan yang paling tinggi lokasi yang paling ideal adalah di lokasi eksisting yaitu di Lingkar Pasar Cibinong Jl. Raya Bogor. Hasil analisis SWOT didapat beberapa strategi pengembangan Terminal Cibinong diantaranya yaitu memperluas areal terminal cibinong dan pembangunan secara vertikal, melengkapi fasilitas dan insfrastruktur serta peningkatan pelayanan terminal terhadap para pengguna jasa terminal, pengaturan rute dan jarak agar tingkat pencapaian lebih mudah sehingga dapat membangkitkan arus pergerakan, peningkatan koordinasi antara instansi, antara pengusaha dan antar operator angkutan.

ABSTRACT
In Bogor regency there are 5 (five) terminals but not optimally utilized visible from the driver and passengers who choose activities outside the terminal. Improper location is one of the main contributors to the lack of terminal used optimally. As a transfer facility (displacement), the location of the terminal must be placed precisely to fit the needs of the city's layout and user. It required criteria in determining the location of the terminal so that the location does not interfere with traffic and terminal can be utilized optimally.
This research is quantitative and qualitative descriptive case study method that departs from the problems of transport infrastructure (terminals) in Bogor regency. The data used are primary data in the form of interviews and observations, interviews conducted for 5 (five) stakeholders namely Bappeda Kab. Bogor, LLAJ District Office. Bogor, Department of Spatial Planning and Land District. Bogor, Department of Highways and Irrigation District. Bogor and from the academic, while secondary data obtained through reading books, research papers, articles or through the study of literature. other than that the data taken from government agencies. For data analysis techniques using Delphi and SWOT analysis.
With the Delphi method obtained terminal siting criteria in the form of (five) variables are Mixed-use location, road network, route network, other transportation networks and traffic volumes. The next of these criteria produced three (3) alternate location for Terminal Cibinong by looking at maps and data. Of the highest weighted value of the most ideal locations are at the existing location at Market Circle Cibinong Jl. Raya Bogor. SWOT analysis of the results obtained several strategies including the development of Terminal Cibinong cibinong expand the terminal area and vertical development, complete infrastructure facilities and services and improving the user terminal to terminal services, order routing and distance much easier attainment levels so as to evoke the movement of currents, increased coordination between agencies, between employers and between transport operators."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendy Eka Saputra
"Perangkat dalam lingkungan ubiquitous memiliki memori dan daya proses yang terbatas, sehingga mereka tidak dapat menyediakan layanan secara utuh bahkan dalam lokasi yang tepat sekalipun.Teknologi mobile agent dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi sumber daya. Tujuan dari paper ini adalah untuk melihat penerapan teknologi mobile agent pada lokasi berbasis layanan printer. Sistem ini terdiri dari empat bagian: (1) mobile agent server, (2) lokasi yang berbasiskan layanan server, (3) layanan printer, (4) klien. Hal ini menunjukkan bahwa mobile agent menawarkan banyak keuntungan untuk pengaturan komputasi ubiquitous dan mobile.

Most devices in ubiquitous network environment have limited memory and processing power, thus they can’t provide all services even when in suitable locations. Mobile agent technology could be implemented to improve resource efficiency. The goal of this paper is to implement mobile agent technology for location-based printer service. The system consists of four parts: (1) mobile agent server, (2) location-based service server, (3) printer service, (4) client. It is observed that mobile agent offers many advantages for ubiquitous and mobile computing settings."
Bogor: Bogor Agricultural University, Faculty of Mathematics and Natural Science, Laboratory of Net-Centric Computing, 2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>