Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31781 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ivan Eka
"Analisa pelumas adalah bagian dari kegiatan pemeliharaan prediktif yang dilakukan secara rutin pada banyak industry karena lebih efektif dan efisien untuk mencegah kemungkinan kerusakan lebih dini dan pemborosan dalam biaya pemeliharaan. Sehingga pada Penelitian ini dikembangkan prototype sensor berbasis near infra red untuk menganalisa sisa umur pelumas. Sensor mendeteksi gugus N-H pada bilangan gelombang 9000-10000 cm-1 yang merupakan hasil dari proses degradasi pelumas.
Hasil penelitian menunjukkan sensor near infra read dapat mendeteksi perubahan sisa umur pelumas dan menunjukkan kecenderungan yang sama dengan p.

Lubricant analysis is part of routine predictive maintenance in many industry because more effective and efficient to avoid possible engine failure and unnecessary cost. So in this research was developed a prototype near infra red sensor to analysis remaining useful lubricant life. This sensor detected N-H spectrum at 9000-10000 cm-1 where is lubricant degraded.
The result was shown near infra red detected the change of remaining useful lubricant life and shown similar trend with the change of lubricant viscosity, lubricant acidity (Total Acid Number), and FTIR spectrum."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T25867
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Remote controlling tools often make our life better and easier.We can control our instruments remotely without any place problem...."
004 CJTK 1:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38422
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chantry, George W.
London: Academic Press, 1984
535.012 CHA l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Chantry, George W.
London : Academic Press, 1984
535.012 CHA l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Mikrokantilever mulai dilirik oleh para peneliti untuk diaplikasikan sebagai biosensor dalam dunia kesehatan, biologi,
kimia dan lingkungan hidup. Mekanisme dan prinsip kerja mikrokantilever sensor ini terus digali untuk memperdalam
pengetahuan sistem sensor dan aplikasinya pada target obyek tertentu. Makalah ini memaparkan simulasi deteksi
mikrokantilever sensor berbasis persamaan Euler-Bernoulli dan perancangan sistem sensor berbasis piezoresistive
mikrokantilever. Pada studi simulasi, perubahan frekuensi resonansi sebagai deteksi keberadaan obyek dihitung dengan
menggunakan mikrokantilever yang mempunyai panjang 110 μm, lebar 50 μm, dan tebal 1 μm. Massa mikrokantilever
adalah 12,815 nanogram (sudah termasuk massa receptor-nya). Target obyek yang dideteksi adalah bakteri, di mana
massa untuk satu bakteri diasumsikan 0,3 pikogram. Saat terdeteksi, satu massa obyek bakteri menyebabkan nilai
defleksi sebesar 3,05355×10-11 m dan nilai frekuensi resonansi sebesar 118,90 kHz, sedangkan untuk empat obyek
bakteri menyebabkan nilai defleksi sebesar 3,05445×10-11 m dan nilai frekuensi resonansi sebesar 118,68 kHz. Hasil ini
menunjukkan bahwa bertambahnya massa bakteri akan menyebabkan naiknya nilai defleksi dan turunnya nilai
frekuensi resonansi. Hasil ujicoba sistem mikrokantilever sensor juga menunjukkan bahwa sistem bekerja normal dan
dapat digunakan untuk ujicoba terhadap target obyek tertentu."
621 ELIT 2:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Arif Ramdan
"Sensor network adalah suatu sistem sensor dimana sensor, microcontroller, dan network interface dirangkai dalam satu papan tunggal. Pemodelan mini http server untuk sensor network pada penelitian ini menggunakan Emulator Z80 untuk bahasa pemograman assembly dan Simulator Simili untuk bahasa pemograman VHDL(VHSIC Hardware Descriptions Language). Mini http server untuk sensor network ini didesain agar dapat langung terhubung dengan jaringan internet tanpa sistem operasi.

A sensor network is an infrastructure comprised of sensing, computing and communications elements that made on the single board. The modeling of simple http server in this research used Z80 Emulator with assembly and Simili Simulator with VHDL(VHSIC Hardware Descriptions Language). The simple http server designed for internet connection without operating system.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S28908
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Nuruddin
Bandung: ITB Press, 2011
681.2 NUR s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Harmesa
"Elektroda AuNp-BDD dan Au-BDD dikembangkan sebagai elektroda kerja untuk pengukuran biochemical oxygen demand (BOD) menggunakan Rhodotorula mucilaginosa UICC Y-181 terimobilisasi pada Na-alginat. Pengukuran BOD dilakukan dengan mengamati perubahan konsentrasi oksigen akibat proses oksidasi senyawa organik dalam larutan oleh mikroorganisme. Glukosa dan galaktosa digunakan sebagai model senyawa organik. Teknik multi pulse amperometry pada potensial reduksi oksigen -670 mV vs Ag/AgCl digunakan untuk mendeteksi oksigen sisa yang tidak digunakan oleh mikroorganisme. Waktu tunggu optimum adalah 10 menit dan ketebalan lapisan imobilisasi adalah 2 mm. Karakterisasi elektroda dengan XPS menunjukkan rasio Au/C untuk Au-BDD dan AuNp-BDD adalah 0.0553 dan 0.2084. Pada pengukuran oksigen, elektroda AuNp-BDD ditemukan lebih sensitif dibandingkan elektroda Au-BDD maupun elektroda Au. Sedangkan sensor BOD dengan mikroorganisme terimobilisasi ditemukan memiliki waktu pengukuran lebih cepat, sensitifitas lebih tinggi, repeatbility lebih baik dan limit deteksi lebih rendah dibandingkan sensor dengan mikroorganisme bebas. Kelinieran yang baik (R2 = 0.994) ditunjukkan untuk glukosa pada retang konsentrasi 0.1 ? 0.9 mM (ekuivalen dengan 10 - 90 mg/L BOD) dan limit deteksi 0.46 mg/L BOD. Kestabilan arus yang baik ditunjukkan oleh nilai RSD 3.35% (n=8 pengukuran). Laju konsumsi oksigen dengan sumber karbon glukosa lebih tinggi dari galaktosa menandakan bahwa khamir Rhodotorula mucilaginosa lebih mudah mendegradasi glukosa. Keberadaan ion Cu2+ memberikan pengaruh pada sel khamir Rhodotorula mucilaginosa dengan penurunan konsumsi oksigen.

NanoGold-modified boron doped diamond (AuNp-BDD) and Golddeposited boron doped diamond (Au-BDD) electrodes were used as working electrodes for measuring biochemical oxygen demand (BOD) using Rhodotorula mucilaginosa UICC Y-181 immobilized in a Na-alginate matrix. BOD measurement is done by observing the changes in oxygen concentration due to oxidation of organic compounds in solution by microorganisms. Glucose and galactose were used as model organic compounds. Multy-pulse amperometry technic at -0.67 V (vs Ag/AgCl) of oxygen reduction potensial was used to detect the remaining of oxygen which is not used by microorganisms. An optimum waiting time was observed to be 10 min and thickness of immobilization matrix is 2 mm. Ratio of Au/C 0.0553 and 0.2084 was obtained by XPS for Au-BDD and AuNp-BDD electrodes, respectively. Dissolved oxygen detection, AuNp-BDD electrode is more sensitive than Au-BDD or Au electrodes. The BOD sensor using immobilized microorganism was found to have a faster measurement time, higher sensitivity, better repeatbility and lower detection limit compared to the sensor using free microorganisms. Good linierity (R2 = 0.994) was shown in the range of glucose concentration of 0.1 - 0.9 mM (equivalent to 10 ? 90 mg/L BOD) and detection limit of 0.46 mg/L BOD. Good stability of currents were shown by an RSD of 3.35%(n=8). The rate of oxygen consumption to glucose is higher than of galactose, indicating that glucose is a better substrate for Rhodotorula mucilaginosa than that of galactose. The presence of Cu ions influence the yeast cells with a decreasing in oxygen consumption.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T42473
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Hendrarini
"Game theory merupakan algoritma yang mencari solusi permasalahan dengan menganalogikan masalah seperti permainan, kemudian diselesaikan dengan pendekatan matematis. Varian karakter dalam Game theory sangat beragam, dan pada perkembangannya selain diimplementasikan pada bidang sosial ekonomi, ternyata dapat diimplementasikan pada jaringan nirkabel. Pada penelitian ini Game theory dikembangkan dengan diimplementasikan pada jaringan sensor nirkabel sebagai metode optimasi . Jaringan sensor nirkabel sebagai pendukung sistem monitor membutuhkan dukungan jaringan yang andal dan stabil. Kondisi ini sangat membutuhkan ketersediaan energi. Karena keterbatasan ketersediaan energi maka semua proses bisnis jaringan harus dilakukan secara efektif dan efisien. Hal yang dilakukan adalah optimasi dengan pengelolaan jaringan yang baik. Optimasi yang dilakukan pada penelitian ini terkait dengan proses lokalisasi berbasis pengklasteran. Alasan pemilihan metode ini karena pengklasteran umumnya tidak memperhatikan permasalahan gangguan lingkungan terhadap sinyal, sementara lokalisasi adalah penempatan node dengan metode memanfaatkan informasi kekuatan sinyal yang diterima. Lokalisasi yang memanfaatkan informasi pengklasteran berupa konfigurasi sensor node berbasis ketersediaan energi, membantu proses pelacakan sensor node, karena dimulai dengan cluster head dengan tingkat ketersediaan energi yang lebih tinggi dibanding sensor node. Oleh karena itu, pada langkah selanjutnya, node yang dilacak dapat menjadi node referensi untuk node lain yang tidak diketahui. Game theory sebagai algoritma optimasi akan membantu menentukan koalisi anchor node. Pemilihan node sebagai anggota koalisi menggabungkan pendekatan geometris dengan Game theory. Konsep yang diusulkan ini akan divalidasi menggunakan simulator yang dibangun di atas platform Matlab. Akurasi adalah salah satu indikator kinerja lokalisasi, dan Root Mean Square Error (RMSE) dipilih sebagai parameter pengukuran untuk menunjukkan tingkat akurasi. Hasil simulasi menunjukkan bahwa jumlah sensor node mati dapat ditunda sekitar 1000 siklus jika dilakukan lokalisasi dengan Game theory. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa kinerja jaringan cenderung meningkat setelah proses lokalisasi berbasis pengklasteran. Hal ini diindikasikan dengan peningkatan jumlah paket data yang dikirim dan masa hidup sensor node yang lebih lama. Hasil simulasi memvalidasi bahwa pada skenario pengujian pengiriman data terjadi peningkatan paket data yang dikirim sekitar 20%. Lokalisasi sendiri dalam implementasinya dapat mengalami kendala berupa interferensi . Interferensi sinyal radio dapat mengurangi akurasi hasil lokalisasi target node. Kondisi ini dapat mempengaruhi kualitas informasi yang diambil oleh sensor node terutama ketika jaringan mendukung sistem penginderaan jauh atau pemantauan yang nilai informasi sangat krusial. Gangguan ini timbul karena transmisi terjadi secara simultan pada suatu kanal transmisi, atau karena letak sensor yang kurang tepat. Oleh karena itu perlu dijadwalkan transmisi selama lokalisasi dan mengatur posisi anchor node. Pengaturan jadwal transmisi direpresentasikan dalam komputasi probabilitas transmisi node menggunakan pendekatan Game theory dengan mempertimbangkan energi sisa. Probabilitas transmisi untuk menghindari interferensi membentuk skema penjadwalan transmisi node. Komunikasi data yang lancar akan membuat kualitas proses lokalisasi baik. Hal ini ditandai dengan nilai RMSE yang rendah. Berdasarkan hasil eksperimen, probabilitas keberhasilan transmisi meningkat sekitar 20%. Terdapat korelasi yang kuat antara realibilitas dan parameter throughput.

Game theory is an algorithm that overcomes problems by analogizing games and then solving them with a mathematical approach. Variants of characters in Game theory are very diverse, and in their development, apart from being implemented in the socio-economic field, it can actually be implemented in wireless networks. In this study, Game theory was developed and implemented on a wireless sensor network as an optimization method. Wireless sensor network as a monitoring system support requires reliable and stable network support. This condition really requires the availability of energy. Due to the limited energy availability, all network business processes must be carried out effectively and efficiently. What is done is optimization with good network management. The optimization carried out in this study is related to the clustering-based localization process. The reason for choosing this method is that clustering generally does not pay attention to environmental interference problems to the signal. Localization is the placement of nodes by utilizing the received signal strength information. Localization that utilizes clustering information in sensor node configurations based on energy availability helps the sensor node tracking process. This is because it starts with the cluster head with a higher energy availability level than the sensor node. Therefore, the tracked node can be a reference node for other unknown nodes in the next step. Game theory as an optimization algorithm will help determine the anchor node coalition. The selection of nodes as coalition members combines a geometric approach with Game theory. This proposed concept will be validated using a simulator built on the Matlab platform. Accuracy is an indicator of localization performance, and Root Mean Square Error (RMSE) was chosen as a measurement parameter to indicate the level of accuracy. The simulation results show that the number of dead sensor nodes can be delayed by approximate 1000 cycles if localization is carried out with Game theory. The experiment results show that network performance tends to increase after the clustering-based localization process. This is indicated by an increase in the number of data packets sent and a longer sensor node lifetime. The simulation results validate that there is an increase in data packets sent by about 20% in the data delivery test scenario. Localization itself in its implementation can experience obstacles in the form of interference. Radio signal interference can reduce the accuracy of the target node localization results. This condition can affect the quality of information retrieved by sensor nodes. This happens especially when the network supports remote sensing or monitoring systems where information is valuable. This disturbance arises because the transmission coincides on a transmission channel or the sensor is not located correctly. Therefore, it is necessary to schedule transmissions during localization and set anchor node positions. The transmission schedule arrangement is represented in the computation of the node transmission probability using a Game theory approach by considering the residual energy. The transmission probability of avoiding interference forms a node transmission scheduling scheme. Smooth data communication will make the quality of the localization process good. A low RMSE value characterizes it. Our experiments show that the probability of successful transmission increases by 20%, as shown by the graph. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>