Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 214726 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firmansyah
"Estimasi biaya merupakan hal penting dalam dunia industri konstruksi. Ketidakakuratan dalam estimasi dapat memberikan efek negatif pada seluruh proses konstruksi dan semua pihak yang terlibat. Salah satu metodes yang digunakan untuk melakukan estimasi biaya penawaran konstruksi adalah menghitung secara detail harga satuan pekerjaan berdasarkan nilai indeks atau koefisien untuk analisis biaya bahan dan upah kerja. Saat ini para estimator di Indonesia masih banyak mengacu pada BOW (Burgerlijke Open bare Werken) yang ditetapkan tanggal 28 Pebruari 1921 pada jaman pemerintah Belanda. Sudah ada upaya yang dilakukan oleh Puslitbang Pemukiman, Departemen Kimpraswil untuk memperbaharui BOW tersebut dengan membuat Standar Nasional Indonesia (SNI) pada tahun 2002, meskipun belum mencakup seluruh jenis pekerjaan. Sedangkan tingkat akurasi estimasi biaya konstruksi dapat juga dilihat pada tahap desain. Selain itu ada revisi yang dilakukan terhadap SNI 2002 yang kemudian disahkan pada tahun 2007 dan kemudian disebut sebagai SNI 2007.
Penulisan ini akan membandingkan analisa biaya konstruksi dari acuan tersebut di lapangan. Sehingga akan terlihat tingkat akurasi perkiraan biaya proyek yang dilakukan konsultan untuk diajukan dalam dokumen kontrak dengan perhitungan Analisa Harga Satuan dengan menggunakan Analisa BOW, Analisa Biaya Konstruksi SNI 2002, dan SNI 2007 terhadap perkiraan biaya proyek yang dilakukan Kontraktor.
Analisis yang dilakukan adalah mempelajari penggunaan analisa biaya kontruksi BOW, SNI 2002 dan SNI 2007 untuk pembangunan perumahan. Metode yang digunakan adalah studi kasus yang dilakukan di salah satu proyek pembangunan perumahan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengumpulan dokumen yang tersedia, kemudian dilakukan analisa terhadap data tersebut. Analisa dilakukan dengan membandingkan harga satuan pada beberapa item pekerjaan untuk membangun perumahan berdasarkan hasil perhitungan konsultan, menggunakan BOW, SNI 2002 dan SNI 2007. Sehingga didapat perbandingan Analisa Biaya Konstruksi antara BOW dengan SNI 2002 serta SNI 2007 terhadap tingkat akurasi perkiraan biaya proyek yang dilakukan konsultan.
Hasil penelitian ini adalah bahwa pengunaan Analisa Biaya Konstruksi SNI 2002 serta SNI 2007 pada perhitungan estimasi biaya untuk harga satuannya pada tahap desain memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan analisa BOW.

Cost estimation is important thing in industrial world of construction. Unaccuracy in estimation can give negative effect at all construction process and all stakeholders. One of methode applied to do estimation expense of offer of construction is calculate in detail work unit price based on index value or coefficient for material cost analysis and labourage. Now the estimator in Indonesia still many referring to BOW (Burgerlijke Open bare Werken) what specified date of 28 February 1921 at government era of Dutch. There are effort by Puslitbang Pemukiman, Department Kimpraswil to innovate BOW with making National Standard of Indonesia ( SNI) in 2002, though has not included all work type. While level of accuration of estimation expense of construction earns also is seen design phase. Besides there are revision to SNI 2002 which then ratified in 2007 and then is conceived of SNI 2007.
This writing will compare analysis expense of construction from the reference in field. So will seen level of accuration of cost estimation of project by consultant to be submitted in document of contract with calculation unit price analysis by using BOW methode, SNI 2002, and SNI 2007 to cost estimation of project by contractor.
Analysis study usage of BOW methode, SNI 2002 and SNI 2007 for housing development. Method applied is case study in one of project of housing development. Data collecting with interview and gathering of available document, then analysis to the data. Analysis with comparing unit price at some work items to build housing based on result of calculation consultant, BOW method, SNI 2002 and SNI 2007. So is gotten comparison of cost construction analysis between BOW method, SNI 2002 and SNI 2007 to level of accuration of cost estimation of project by consultant.
Result of this research is that use SNI 2002 and SNI 2007 at calculation cost estimation of the unit price at design phase has level of higher level accuration compared to analysis BOW.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35322
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Ketidakakuratan dalam estimasi dapat memberikan efek negatif pada seluruh proses konstruksi dan semua pihak yang terlibat. Salah satu metode yang digunakan untuk melakukan estimasi biaya penawaran konstruksi adalah menghitung secara detail harga satuan pekerjaan berdasarka nilai indeks atau koefisien untuk analisis biaya bahan dan upah kerja."
UI-JURTEK 23:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Latief
"Ketidakakuratan dalam estimasi dapat memberikan efek negatif pada seluruh proses konstruksi dan semua pihak yang terlibat. Salah satu metode yang digunakan untuk melakukan estimasi biaya penawaran konstruksi adalah menghitung secara detail harga satuan pekerjaan berdasarkan nilai indeks atau koefisien untuk analisis biaya bahan dan upah kerja. Penulisan ini akan membandingkan analisa biaya konstruksi dengan mempelajari penggunaan analisa biaya kontruksi BOW, SNI 2 002 dan SNI 2007 untuk pembangunan perumahan. Metode yang digunakan adalah studi kasus yang dilakukan di salah satu proyek pembangunan perumahan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengumpulan dokumen yang tersedia, kemudian dilakukan analisa terhadap data tersebut. Analisa dilakukan dengan membandingkan harga satuan pada beberapa item pekerjaan untuk membangun perumahan berdasarkan hasil perhitungan konsultan, menggunakan BOW, SNI 2002 dan SNI 2007. Sehingga didapat perbandingan Analisa Biaya Konstruksi antara BOW dengan SNI 2002 serta SNI 2007 terhadap tingkat akurasi perkiraan biaya proyek yang dilakukan konsultan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan oleh konsultan perencana untuk memilih penggunaan analisa biaya konstruksi mana yang lebih akurat.

Un-accuracy in estimation can give negative effect at all construction process and all stakeholders. One of methode applied to do estimation expense of offer of construction is calculate in detail work unit price based on index value or coefficient for material cost analysis and labourage. This writing wil compare analysis expense of construction by analysis study usage of BOW methode, SNI 2002 and SNI 2007 for housing development. Method applied is case study in one of project of housing development. Data collecting with interview and gathering of available document, then analysis to the data. Analysis with comparing unit price at some work items to build housing based on result of calculation consultant, BOW method, SNI 2002 and SNI 2007. So is gotten comparison of cost construction analysis between BOW method, SNI 2002 and SNI 2007 to level of accuration of cost estimation of project by consultant. Result of this research is that use SNI 2002 and SNI 2007 at calculation cost estimation of the unit price at design phase has level of higher level accuration compared to analysis BOW. Results of this research can be a reference by consultant to select the use of construction cost analysis is more accurate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Geraldie Lukman Wijaya
"Indonesia termasuk daerah dengan tingkat risiko gempa yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena wilayah Indonesia berada di antara empat lempeng tektonik yang aktif yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, lempeng Filipina, dan lempeng Pasifik. Pada tahun 2011 pemerintah menyusun peraturan perencanaan bangunan tahan gempa yang baru, yaitu SNI 03-1726-2011, untuk menggantikan peraturan sebelumnya SNI 03-1726-2002. Objek pada penelitian ini adalah bangunan tingkat rendah di Jakarta. Struktur dimodelkan secara tiga dimensi dengan menggunakan program ETABS ver. 9.5, dan dengan beban gempa yang diperoleh dari peraturan perencanaan bangunan tahan gempa maka akan diperoleh gaya geser dasar gempa dan simpangan antar lantai bangunan.
Hasil yang diperoleh adalah nilai normalisasi gaya geser SNI 03-1726- 2011 lebih besar 31,65% dibandingkan nilai normalisasi gaya geser SNI 03-1726- 1989, dan nilai normalisasi gaya geser SNI 03-1726-2011 lebih kecil 21,18% dibandingkan nilai normalisasi gaya geser SNI 03-1726-2002. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini hanya berlaku untuk bangunan tingkat rendah dengan struktur beton bertulang yang berada di Jakarta dengan kondisi tanah lunak.

Indonesia is one of the areas with high level of seismic risk. The reason is because Indonesia is located between four active tectonic plates, namely Eurasian plate, Indo-Australian plate, Philippine plate, and the Pacific plate. In 2011, the government of Indonesia formulated SNI 03-1726-2011, the new regulation of earthquake-resistant buildings planning to replace the previous regulation, SNI 03-1726-2002. The object of this research is low-level buildings in Jakarta. The stucture is modeled in 3 dimension by using ETABS ver. 9.5. The model is loaded by earthquake load which is obtained from the regulation of earthquake-resistand buildings. The seismic base shear and the story drift is then obtained by the analysis of ETABS.
The results obtained are the average normalized shear force value of SNI 03-1726-2011 has the greater value of 31.65% compared to the average value of SNI 03-1726-1989 normalized shear force, and the average normalized shear force of SNI 03-1726-2011 is smaller by the value of 21.18% compared to the value of the normalized shear force of SNI 03-1726-2002. The results obtained in this study are only applicable to low-level buildings with reinforced concrete structure located in Jakarta with soft soil conditions.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1062
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Ferdian
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor - faktor apa saja dari keenam faktor berikut, yaitu harga material, harga upah pekerja, upah turun material, uang keamanan proyek, akses dan biaya mobilisasi, yang dapat mengakibatkan perbedaan terbesar pada biaya penawaran pelaksanaan dan seberapa besar pengaruhnya pada proyek perumahan yang tipikal di tiga lokasi yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif melalui analisa perhitungan biaya satuan pekerjaan dan pengumpulan informasi melalui kuesioner.
Dua dari keenam faktor yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu faktor harga material dan harga upah pekerja, dianalisa menggunakan teknik analisa yang diolah ke dalam beberapa sub item pekerjaan yang memiliki presentasi komponen lebih besar dari 15% terhadap keseluruhan nilai proyek, seperti pekerjaan struktur, pekerjaan pasangan dan pelapis dinding. Keempat faktor lainnya dianalisa menggunakan teknik tabulasi frekuensi melalui kuesioner.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor harga material memiliki kontribusi terbesar pada perbedaan biaya penawaran pelaksanaan. Selain itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa faktor harga material memiliki pengaruh terbesar terhadap proyek perumahan yang tipikal pada tiga lokasi yang berbeda. Hal tersebut tampak melalui adanya perbedaan yang signifikan dalam biaya penawaran proyek perumahan yang dikerjakan oleh perusahaan jasa kontraktor, PT. Kartika Eka Jaya Abadi terhadap tiga developer yang berbeda.
Lebih jauh lagi, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa PT. Hasana Damai Putra (developer dari proyek perumahan Royal Residence) memiliki biaya penawaran yang paling tinggi dibandingkan dua developer lainnya, yaitu PT. Artaland Karyamaju dan PT. Cibubur Country. Hal tersebut disebabkan karena PT. Hasana Damai Putra memiliki harga material tertinggi dibandingkan dengan dua developer lainnya. Berdasarkan hasil - hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang positif antara harga material dengan biaya penawaran. Semakin tinggi harga material, semakin tinggi pula biaya penawaran.

The aim of this study is to find out about which factor, from the six factors: material cost, fare of employees, fare of loading, fare of safety, access and fare of mobilization that causes the biggest difference in the real quotation cost and how far its effect to a typical housing project at three different locations. This study use quantitative descriptive method by analyzing unit price calculation and collecting information through questioners.
Two of the six factors, material cost and fare of employees, are analyzed by calculating that factors in more detail to some of sub item tasks which have component presentation bigger than 15%, such as structural tasks, brick pair task and wall covering. The other factors are analyzed by using tabulation of frequency through the questioner.
The result of this study shows that the material cost has the biggest contribution to make a difference in the real quotation cost. It also shows that the material cost caused the biggest effect to a typical housing project at three different locations. It is proven by a significant difference in a housing project's quotation cost which was made by a contractor company, PT. Kartika Eka Jaya Abadi toward three different developers.
Moreover, this study also shows that PT. Hasana Damai Putra (Royal Residence's developer) has the highest quotation cost among the other developers, PT. Artaland Karyamaju and PT. Cibubur Country. The reason behind it is because PT. Hasana Damai Putra has the highest material cost among the others. It can be summarized that the material cost and a quotation cost have a positive correlation. The higher material cost, the higher quotation cost.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50458
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Tanama
"ABSTRAK
Rekonstruksi tempat tinggal pasca bencana tsunami adalah prioritas utama dimana hal ini mengarah pada metode konstruksi dan desain tempat tinggal yang dapat cepat dilakukan dan metode prefab menjadi salah satu alternative. Namun dengan masih jarangnya penggunaan metode prefab pada konstruksi perumahan menjadikan studi risiko yang terdiri dari identifikasi risiko, analisa dan respon terhadap risiko dirasa cukup penting khususnya bagi PT. KJ guna meningkatkan kinerja proyeknya. Dalam penelitian ini digunakan analisa AHP dan analisa statisitik dengan menggunakan SPSS v16 dimana dihasilkan 4 risiko dominan yang berkorelasi dengan kinerja biaya proyek.

ABSTRACT
Housing reconstruction after the tsunami was the first priority that leads to effort of trying to find a fast construction method which prefab method is an alternative. The using of prefab method in housing construction is still rare which makes the study of risk related to it from identification, analysis and response is so important especially for PT.KJ in its effort to increase the performance of its project costs . In this research the writer used AHP and statistic analysis using SPSS v16 which in the process resulted in 4 dominant risk variables which are correlated to the project cost.
"
2008
T40746
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Dengan semakin seringnya bencana gempa bumi terjadi di Indonesia akhir-akhir ini sehingga menyebabkan banyak sekali korban akibat tertimpa bangunan yang hancur, dan melihat wilayah Indonesia yang terletak di daerah rawan gempa, yang memungkinkan untuk kembali terjadi gempa, maka para ahli berusaha menetapkan metode untuk mengevaluasi pengaruh gempa tidak hanya untuk perencanaan bangunan baru tetapi juga terhadap bangunan yang sudah berdiri atau bangunan eksisting untuk diberi perkuatan agar dapat mengurangi resiko akibat gempa tersebut.
Karena itu, dalam penulisan seminar skripsi ini, penulis mencoba untuk menganalisa gempa untuk bangunan eksisting berdasarkan Peraluran Muatan Indonesia 1970 (PMTTO) yang akan dievaluasi dengan menggunakan peraturan Standar Nasional Indonesia (SNI 03-1726-2002)."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37286
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratika Riris Putrianti
"ABSTRAK
Studi Perbandingan Analisa Riwayat Waktu Dan Respons Spektrum Untuk Bangunan Tinggi Dengan Denah Berbentuk U Berdasarkan SNI 1726-2012 Pada saat ini gedung bertingkat tinggi semakin banyak diminati karena jumlah lahan yang tersedia semakin terbatas. Salah satu bentuk denah gedung yang sering digunakan adalah denah gedung berbentuk huruf U. Denah berbentuk U ini sering digunakan pada gedung apartemen dan hotel karena dianggap efektif dalam menampung luas area bangunan yang diinginkan pada tanah yang tidak terlalu luas namun semua sisi ruang pada gedung tetap mendapatkan akses pemandangan ke arah luar. Gedung yang dianalisa pada tesis ini adalah gedung yang memiliki denah berbentuk U yang memiliki ketidakberaturan horizontal yang divariasikan terhadap perbandingan panjang dan lebar denah gedung serta juga terhadap ketinggiannya, yaitu H:D = 5:5, 4:5 dan 2,25:5 dengan ketinggian 20 dan 30 lantai. Variasi sudut dalam panjang dan lebar denah dibuat lebih dari 15 dari ukuran terbesar denah struktur gedung dalam arah sisi yang ditinjau. Evaluasi studi perbandingan bangunan tinggi dengan denah berbentuk U dengan metode analisa riwayat waktu dan analisa respons spektrum, dimana analisa riwayat waktu memberikan hasil yang lebih kecil dalam segi rasio penulangan dan presentase berat tulangan, story drift, story shears, base reaction, jika dibandingkan dengan analisa respons spektrum.Efek ketidakberaturan sudut yang terjadi akibat bentuk denah yang digunakan memberikan pengaruh terhadap elemen kord dan kolektor yang digunakan dalam analisa riwayat waktu yang lebih kecil daripada analisa respons spektrum. Bangunan yang dianalisa dengan analisa dinamik Time History menghasilkan berat tulangan yang lebih sedikit rata-rata hampir 10 dibandingkan dengan analisa dinamik Respons Spektrum pada semua model. Untuk berat tulangan shear wall pada analisa Time History kurang lebih hampir sama dengan berat tulangan pada analisa Respons Spektrum, hanya lebih kecil 3 dari analisa Respons Spektrum.

ABSTRACT
Study Comparison of Time History Analysis and Spectrum Responses Analysis to High Rise Building with a U Shaped Plan Based On SNI 1726 2012 Multistories building is now become popular since the available space of land is being limited. One type of shape are often used is U shapped plan.U shapped plan usually applied for apartement and hotel building that considered effective to accommodate required building are on limited land space without reducing access to obtain landscape for all room on building. Building that will be analyzed on this thesis has horizontal irregularities of U shapped plan which is varying in term of length and with of plan and building hight, that is H D 5 5, 4 5 and 2,25 5 and height of 20 and 30 floor.Variation of reentrant corner in term of length and width of plan is 15 of greather plan dimension of building on considered side. Evaluation of high rise comparative studies with U shaped plan with time history analysis and spectrum response analysis, where time history analysis gives smaller result in terms of repeatability ratio and weight percentage of reinforcement, story drift, story shears, base reaction, when compared with analysis response spectrum.The corner irregularity effect due to the shape of the floor plan used to influence the chord and collector elements used in the time history analysis is smaller than the spectrum response analysis. Buildings analyzed by Time History dynamic analysis resulted in fewer reinforcement weight averaging nearly 10 compared to dynamic analysis of Spectrum Response on all models. For shear wall weights in Time History analysis approximately equal to the reinforcement in Spectrum Response analysis, only less than 3 of Spectrum Response analysis."
2017
T49761
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rian Setianto
"ABSTRAKPerencanaan sebuah jembatan haruslah diperhitungkan dengan baik. Analisa gempa merupakan bagian yang cukup penting dalam proses perencanaan jembatan. Terlebih Indonesia termasuk ke dalam wilayah yang memiliki potensi gempa bumi yang besar. Gempa bumi besar yang mengguncang Indonesia beberapa tahun silam membuat diperlukannya peninjauan ulang terhadap peta gempa Indonesia. Hasilnya peta gempa Indonesia terbaru terkandung dalam RSNI 2833:201x. Sebelumnya dalam analisa gempa pada jembatan, digunakan peta gempa yang terkadung dalam SNI 2833:2008. Analisa gempa jembatan cable-stayed berdasarkan kedua peraturan tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruh analisa gempa berdasarkan SNI 2833:2008 dan RSNI 2833:201x terhadap gaya dalam pada pylon serta pier dan reaksi pondasi jembatan cable-stayed di Ambon, Provinsi Maluku yang menjadi objek penelitian ini. Hasilnya, gaya dalam yang dihasilkan analisa gempa berdasarkan RSNI 2833:201x lebih besar dibanding SNI 2833:2008. Sedangankan untuk reaksi pondasi menunjukkan kebalikkannya.

ABSTRACT
A bridge design must be calculated properly. Seismic analysis is a fairly important part in the design process of the bridge. Moreover, Indonesia is located in the area that have a huge potential of earthquakes. The massive earthquake that happened a few years ago makes a review of the Indonesian seismic map is needed. The result is a lastest seismic map which contained in RSNI 2833:201 x. Before that, the bridge seismic analysis use seismic map contained in SNI 2833:2008. Seismic analysis of cable-stayed bridges based on both the regulation needs to be done to determine the effect of seismic analysis based on SNI 2833:2008 and RSNI 2833:201x to the internal forces in the pylon and pier and foundation reactions of cable-stayed bridge in Ambon, Maluku which became the object of the research. As a result, the internal forces generated by the seismic analysis based on RSNI 2833:201x are greater than the SNI 2833:2008. In the other hand, the foundation reactions shows the other way."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57209
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johanes William Chandra
"Struktur podium dan tower seringkali dimodelkan secara terpisah dan diasumsikan terjepit di atap podium untuk memudahkan perhitungan. Pada penulisan ini akan dilakukan analisis dinamik 3D pada struktur podium multi tower secara utuh dan terpisah dengan bantuan program ETABS untuk mengetahui karakteristik dinamik dari struktur tersebut. Metode respons spektrum digunakan untuk mengetahui gaya geser pada bagian dasar dan setiap lantai yang diakibatkan oleh gempa berdasarkan peraturan SNI 1726:2012. Pada penelitian ini dibuat struktur podium dengan dua tower, tiga tower, dan empat tower dengan bentuk tipikal dan memiliki keteraturan yang baik. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa periode getar struktur podium multi tower lebih ditentukan oleh periode getar dari sub-struktur tower yang tertinggi atau struktur yang memiliki kekakuan lebih kecil. Hasil analisis juga menunjukkan nilai gaya geser pada analisis utuh nilainya lebih besar dibandingkan dengan analisis secara terpisah. Distribusi gaya geser per lantai juga memiliki pola yang berbeda antara analisis utuh dan terpisah. Pada analisis utuh, distribusi gaya geser per lantai menunjukkan pola yang tidak beraturan dan terjadi penurunan gaya geser pada beberapa lantai tertentu. Hal ini disebabkan karena kontribusi dari mode yang tinggi (higher mode) yang lebih dominan dibandingkan dengan mode lainnya.

A mixed-use building concept in structural can be interpret as a podium with several towers, which common in analyzing modeled separately by means the towers assumed to be fixed at podium?s roof level. In this study, 3D dynamic analysis will be performed by ETABS program to find out the dynamic charasteristics and shear force from each of tower with response spectrum method according to SNI 1726:2012. The structure consists of podium with two towers, three towers, and four towers which have typical form and good regularity. The analysis results show that the period of vibration of multi tower structure more dominate by the period of vibration from the sub-structure that have the highest tower or from the structure that have small stiffness. The shear force from the complete analysis bigger than the separate analysis. The story shears in complete analysis also have an irregular pattern and decreasing in certain story. This irregular pattern in story shears is caused by the higher mode of the structure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>