Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56357 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dimas Aenurriza Dwi Zenanta
"Skripsi ini berisi pembahasan tentang ajaran-ajaran moral yang terkandung dalam Dongeng Si Bagus (DSB). Ajaran-ajaran moral disampaikan kepada generasi penerus untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Disampaikan dalam bentuk dongeng yang menarik dengan tujuan agar generasi penerus tertarik untuk membaca kemudian menangkap ajaran-ajaran moral yang berguna bagi kehidupan bermasyarakat serta tidak terkesan menggurui.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ajaran-ajaran moral yang terkandung dalam DSB. Dengan teori hermeneutik penulis menggunakan jalan interpretasi untuk mengungkap ajaran-ajaran serta makna yang terkandung didalam DSB. Hasil analisis menyatakan terdapat sepuluh ajaran-ajaran moral dalam DSB. Ajaran-ajaran moral tersebut masih relevan dengan kehidupan di masa kini.

This undergraduate thesis discusses about moral guidance contained in the Dongeng Si Bagus (DSB). That moral guidance tells to the next generations to be applied in their daily life. It is told under the dongeng or tale format so that it will be interesting for the youth to read and get the moral guidance or lessons which will be useful for them in their social life.
This research's aim is to find the moral lessons contained in the DSB. By using the hermeneutic theory, the researcher has chosen the interpretation way to find the guidance and meanings contained in the DSB. The analysis result explains that there are ten moral lessons in the DSB, and those lessons are still relevant to be applied nowadays."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S11732
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah yang berisi teks yang dikarang oleh Pujaharja ini menceritakan seorang anak bemama Bagus yang haus akan pengetahuan paribasa (Jawa). Kemudian atas prakarsa dari orang tuanya, ia disuruh untuk menemui orang yang ahli dalam paribasa yang bemama Raden Rangga Wangsaraharja (abdi dalem Kanjeng Pangkureran Arya Gandasubrata di Mangkunagaran). Adapun yang menjadi bahan pertanyaan Si Bagus kepada Wangsaraharja adalah paribasa mengenai nglugas-raga dan Ngaru-ngapung. Dalam penjelasannya Wangsarahardja menceritakan sejarah paribasa tersebut. Pada naskah ini disebutkan, bahwa ceritera ini berasal dari ceritera orang-orang tua, berisi tentang paribasa yang kemudian ditulis oleh R.Ng, Pujaharja pada tahun 1914 di Surakarta, dengan tujuan untuk ?mengeti sosorah sakinanthig tiyang sepuh, supados suraosinomg sosorah wau sampun katriwal uwitipun, pinten-banggi saged damel kapirenanipun para maos' R.Ng. Pujaharja telah terkenal karya-karyanya. Adapun mengenai karyanya, antara lain berjudul Serat Swarga Lelana. Lihat deskripsi naskah FSUI/BA.29 untuk informaskumambangi biografi Pujaharja serta judul beberapa karangannya. Oleh staf Pigeaud naskah ini sudah dialihaksarakan, di Yogyakarta, pada tahun 1937. Lihat FSUI/CL.41a untuk salinan ketikan tersebut."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CL.41-A 26.04a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ketikan ini merupakan alih aksara dari naskah FSUI/CL.41 yang dilakukan oleh staf Pigeaud di Yogyakarta pada tahun 1937. Lihat deskripsi naskah CL.41 tersebut untuk keterangan selanjutnya. FSUI memiliki tiga dari empat salinan katikan berkarbon naskah ini, yaitu A 26.04b-d. Museum Sonobudoyo di Yogyakarta seharusnya memiliki salinan keempat, namun kini tidak ditemukan dalam koleksi MSB."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CL.41a-A 26.04b
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Deden Nurodin
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji tentang simbolisasi aspek moral unsur-unsur cerita Anantaswara dalam Dongeng Sato Kewan karya Priyana Panduwinata 1952. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari salah satu cerita yang terdapat dalam buku Dongeng Sato Kewan, yakni Anantaswara. Buku tersebut terdiri dari lima cerita, yaitu Anantaswara, Babon Mardika, Zulfulus, Bagawan Tega Ing Rat, dan Kongres Kagunan Joged. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dan hermeneutika serta menggunakan pendapat aspek moral menurut K. Bertens. Hasil dari penelitian ini adalah simbolisasi aspek moral unsur-unsur cerita Anantaswara dalam Dongeng Sato Kewan yang terdapat dalam judul, latar tempat, tokoh, dan ujaran.

ABSTRACT
This research examines symbolization of Anantaswara moral aspect elements inside Dongeng Sato Kewan written by Priyana Panduwinata in 1952. The data used in this study are taken from one of the story in fairy tale book named Dongeng Sato Kewan which is Anantaswara. The book consists of five stories namely Anantaswara, Babon Mardika, Zulfulus, Bagawan Tega Ing Rat, and Kongres Kagunan Joged. The method used in this research based on descriptive analysis and hermeneutics as well as moral aspect according to K. Bertens. The result of this study is symbolization of moral aspect elements inside Dongeng Sato Kewan appeared in the title, the location scene, character play, and utterance."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Rae Santoso
"Penelitian mengenai unsur-unsur pendidikan moral dalam dongeng dilakukan terhadap delapan dongeng Lev Nikolaevic Tolstoj yang terdapat dalam Kumpulan Karya dalam Dua belas Jilid) , tujuannya ialah untuk menganalisis pendidikan moral dan pesan-pesan moral yang terdapat dalam delapan dongeng tersebut. Penelitian dilakukan dengan cara menelusuri sumber-sumber kepustakaan yang berkaitan dengan bahan dan tujuan penelitian. Pertama adalah menjelaskan pengertian dan ciri-ciri dongeng secara umum, lalu dilanjutkan dengan menganalisis unsur-unsur pendidikan moral dalam penokohan, tema, serta amanat dari delapan dongeng yang menjadi bahan penelitian. Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan intrinsik dengan metode penelitian berupa analisis deskriptif. Hasil yang didapat dari penelitian yang telah dilakukan adalah bahwa unsur-unsur pendidikan moral terdapat dalam penokohan, tema dan amanat dongeng."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S14848
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Rahman Zainuddin
"Terlebih dahulu saya memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala atas segala nikmat dan rahmatNya, termasuk kurnia yang memungkinkan kita berkumpul dalam ruangan ini pada pagi ini.
Dalam kesempatan ini, saya ingin membicarakan masalah aspek-aspek moral dalam pemikiran polilik. Saya memperhatikan bahwa dalam waktu-waktu terakhir telah menjadi semacam pendapat yang diterima masyarakat bahwa kata-kata politik itu seringkali diasosiasikan dengan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai moral. Karena itu, politik merupakan sebuah dunia tempat orang memberikan janji-janji yang tidak akan dipenuhi, serta mengucapkan kata-kata yang memang dari semula telah direncanakan untuk memberikan kesan yang tidak benar bagi para pendengar. Dalam politik seperti itu, orang mengadakan perjanjian-perjanjian rahasia yang sama sekali tidak akan dapat diterima masyarakat, apabila mereka mengetahuinya. Dalam politik, orang melakukan segala macam tindakan yang tidak sesuai dengan budi pekerti, moral dan akhlak yang mulia. Kenyataan seperti ini telah menjadikan kata-kata politik memiliki konotasi yang tidak terhormat.
Karena itu, dalam kesempatan ini, saya mengajak agar kita menelusuri kembali perkembangan pemikiran politik itu semenjak dari semula, mulai dari pemikiran yang terdapat di dunia Yunani Kuno. Dengan demikian diharapkan agar kita dapat menempatkan kata-kata politik itu pada tempatnya yang tepat, terutama dalam pemikiran politik kontemporer, termasuk masalah-masalah politik di tanah air kita tercinta ini.
Apabila kita telusuri pemikiran politik semenjak dari asal usulnya di dunia Yunani Kuno itu, kita dapati bahwa apa yang dipikirkan para pemikir seperti Socrates dan Plato adalah upaya untuk mendirikan sebuah negara, atau persemakmuran, atau polis, yang akan dapat memberikan kesempatan kepada manusia untuk berkembang sesuai dengan potensi yang terdapat di dalam dirinya. Mungkin karena di masa itu, dunia politik di bagian dunia itu telah ditandai oleh kekacauan dan peperangan yang berkepanjangan, maka tampak bahwa yang menjadi obsesi Plato dalam tulisan-tulisannya, yang dikemukakan dengan perantaraan mulut Socrates, adalah mendirikan sebuah negara yang stabil, aman dan makmur, dan setiap orang memiliki kesempatan untuk mengembangkan potensinya demi untuk kebaikan bersama.
Namun karena demikian hanyutnya Plato dalam utopianya, maka apa yang terlampaui olehnya adalah memikirkan apakah masalah yang direnungkannya itu dapat ditegakkan di alam nyata atau tidak. Upaya pendidikan yang ingin ditegakkannya dalam persemakmuran atau negaranya itu adalah demikian sentralnya, sehingga tidak begitu jauh panggang dari api apabila kita katakan bahwa pendidikan dan ilmu pengetahuan itu pada pendapatnya menjadi syarat mutlak bagi kemajuan negara yang dicita-citakannya itu.
Pendapat para pakar tentang diri dan pemikiran Plato, serta motivasinya dalam menulis buku-bukunya, juga bermacam-macam. Bagi Popper (1980) jelas bahwa Plato merupakan musuh dari masyarakat yang terbuka. Baginya Plato adalah musuh demokrasi dan lambang dari kesewenang-wenangan penguasa. Ia mengatakan bahwa program politik Plato jangankan akan menjadi lebih unggul secara moral daripada totalitarianisme, ia malah pada dasarnya sama dengannya."
Jakarta: UI-Press, 1995
PGB 0479
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Andra Hidayat
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang tema dan amanat yang terdapat pada kumpulan
cerita Dongeng Sato Kewan karya Priyana Panduwinata. Dongeng Sato Kewan
terdiri dari lima cerita, yakni Anantaswara, Babon Μardika, Zulfulus, Bagawan
Tega Ing Rat, dan Konggres Kagunan Joged. Dalam menganalisis cerita
menggunakan struktur pada alur, tokoh dan penokohan, dan latar, kemudian
menentukan tema dan amanat. Penelitian ini menghasilkan tema dan amanat dari
masing-masing cerita yang terdapat dalam Dongeng Sato Kewan.

ABSTRACT
This thesis discussed about theme ang moral value from Dongeng Sato Kewan by
Priyana Winduwinata. Dongeng Sato Kewan consist of five stories, Anantaswara,
Babon Μardika, Zulfulus, Bagawan Tega Ing Rat, and Konggres Kagunan Joged.
This study using a structure analysis to analyze the plot, character and
characterize, background, themes and moral value of the story. This study to find
the themes and moral value from every story in Dongeng Sato Kewan."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57459
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Ulfa Dewi
"Skripsi ini membahas aspek moral yang terdapat dalam naskah pesisiran berjudul Serat Jatikusuma melalui pendekatan alur. Pendekatan alur digunakan untuk mengetahui aspek moral yang terkandung dalam berbagai peristiwa yang diceritakan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan. Dari analisis yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa aspek moral terdapat di dalam setiap episode Serat Jatikusuma. Kehadiran aspek moral tersebut dipengaruhi oleh alur cerita yang terdapat pada Serat Jatikusuma.

This thesis discusses about moral values in a coastal manuscript under the title Serat Jatikusuma by using plot approach. Plot approach is used to analyse moral value in every event which told by the story. The research Method used is descriptive qualitative through literary surveys. From the analysis, moral values of Serat Jatikusuma are found in every episode. The moral values are influenced by the plot of story in Serat Jatikusuma.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Indah Ariani
"ABSTRAK
Krisis kepemimpinan di Indonesia sudah lama terjadi. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pendidikan karakter yang ditanamkan pada anak sejak dini. Pendidikan karakter merupakan upaya pembentukan watak seseorang. Salah satu cara penanaman watak, yaitu melalui bacaan anak. Dalam bacaan anak terdapat amanat-amanat yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu bacaan anak yang mementingkan pembentukan karakter adalah Kumpulan Dongeng Pembentuk Karakter Pemimpin karya Dian Kristiani. Penelitian ini berisi kajian terhadap amanat pembentuk karakter pemimpin dalam Kumpulan Dongeng Pembentuk Karakter Pemimpin karya Dian Kristiani. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan amanat dalam sepuluh cerita dari Kumpulan Dongeng Pembentuk Karakter Pemimpin. Dari dua puluh cerpen yang diamati, hanya sepuluh cerpen yang dijadikan bahan analisis. Kesepuluh cerpen dipilih berdasarkan keberadaan tiga amanat dominan yang terdapat dalam kumpulan cerpen. Ketiga amanat dominan tersebut, yaitu tolong-menolong, tidak egosis, dan mengakui kesalahan pribadi. Penelitian ini menggunakaan metode kualitatif analisis-deskriptif. Hasil dari penelitian ini ditemukan sebanyak tiga belas amanat, termasuk tiga amanat dominan. Ketiga belas amanat tersebut disampaikan secara implisit dan eksplisit.Krisis kepemimpinan di Indonesia sudah lama terjadi. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pendidikan karakter yang ditanamkan pada anak sejak dini. Pendidikan karakter merupakan upaya pembentukan watak seseorang. Salah satu cara penanaman watak, yaitu melalui bacaan anak. Dalam bacaan anak terdapat amanat-amanat yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu bacaan anak yang mementingkan pembentukan karakter adalah Kumpulan Dongeng Pembentuk Karakter Pemimpin karya Dian Kristiani. Penelitian ini berisi kajian terhadap amanat pembentuk karakter pemimpin dalam Kumpulan Dongeng Pembentuk Karakter Pemimpin karya Dian Kristiani. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan amanat dalam sepuluh cerita dari Kumpulan Dongeng Pembentuk Karakter Pemimpin. Dari dua puluh cerpen yang diamati, hanya sepuluh cerpen yang dijadikan bahan analisis. Kesepuluh cerpen dipilih berdasarkan keberadaan tiga amanat dominan yang terdapat dalam kumpulan cerpen. Ketiga amanat dominan tersebut, yaitu tolong-menolong, tidak egosis, dan mengakui kesalahan pribadi. Penelitian ini menggunakaan metode kualitatif analisis-deskriptif. Hasil dari penelitian ini ditemukan sebanyak tiga belas amanat, termasuk tiga amanat dominan. Ketiga belas amanat tersebut disampaikan secara implisit dan eksplisit.

ABSTRACT
The leadership crisis in Indonesia has long been happening. It happens because of the lack of character education implanted in children early on. The education of character is the way to build a character. One of internalization of character is reading. In children 39 s reading there are the moral messages that can be applied in everyday life. One of the children 39 s reading that emphasizes character formation is Kumpulan Dongeng Pembentuk Karakter Pemimpin by Dian Kristiani. This thesis discusses the moral messages on the characters of a leader delivered in Kumpulan Dongeng Pembentuk Karakter Pemimpin, a compilation of stories authored by Dian Kristiani. This study aims to describe the moral messages in ten stories of the compilation. Out of twenty short stories observed, there are only ten short stories which are used as the materials of analysis in this study. Those ten short stories were selected based on three dominant moral messages which generally exist in a short story collection. Those three dominant messages are to help each other, to be not selfish towards another, and to acknowledge individual mistakes. This thesis uses descriptive qualitative method of analysis. The results of this study found as many as thirteen moral messages, including three dominant moral messages.The messages were delivered implicitly and explicitly in the compilation of stories. "
2017
S70151
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>