Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136266 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Priadhana Edi Krshna
"Penelitian mengenai perbandingan metode estimasi dan evaluasi kurvatur ini dilandasi oleh pembuatan sistem CAM yang saat ini sedang dikembangkan. Dalam sistem tersebut, perlu dilakukan optimalisasi lintasan pahat sesuai dengan bentuk permukaan bidang dari model faset yang menjadi inputnya. Bentuk permukaan bidang, secara umum terbagi menjadi bentuk cembung (convex), cekung (concave), datar (flat), dan sadel. Untuk menentukan bentuk permukaan tersebut, diperlukan sebuah metode perhitungan kurvatur.
Dalam penelitian ini, dilakukan perbandingan antara tiga buah metode perhitungan kurvatur, yaitu Spherical Image, Gauss-Bonnet scheme, dan Paraboloid Fitting. Model yang menjadi objek penelitian ini adalah model faset 3D, yaitu sebuah model yang tersusun atas segitiga-segitiga dalam membentuk sebuah permukaan bidang. Penelitian ini akan menghasilkan informasi mengenai metode yang paling sesuai untuk diimplementasikan dalam sistem CAM berdasarkan analisis terhadap masing-masing metode."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Egi Yanes Asmara
"Pemesinan lima axis sudah sangat luas digunakan dalam industri, alasan dari penggunaan pemesinan lima axis adalah fleksibilitas yang ditawarkan oleh pemesinan lima axis itu sendiri. Fleksibilitas itu disebabkan karena kemampuan dari pemesinan lima axis untuk merubah posisi dan orientasi pahat, sehingga penggunaan pahat akan lebih efisien dan ini juga akan menyebabkan pengurangan waktu set-up. Perubahan posisi dan orientasi pada pemesinan lima axis dapat dilakukan dengan constant tool-orientation dan varying optimal tool-orientation.
Pada constant tool-orientation posisi dan orientasi pahat dirubah dengan tetap mempertahankan sudut inklinasi atau sudut antara sumbu pahat dengan sumbu-T (hasil perkalian silang normal vektor dengan vektor arah pemotongan dari cc-point). Sedangkan pada varying optimal tool-orientation, sudut inklinasi pahat dirubah secara dinamis sepanjang lintasannya untuk tetap mempertahankan penghindaran interferensi antara pahat dengan permukaan benda dan juga mempertahankan posisi pahat sedekat mungkin dengan permukaan benda. Dari kedua metode perubahan posisi dan orientasi pahat yang ditawarkan oleh pemesinan lima axis penghindaran interferensi dapat dilakukan dengan constant tool-orientation melalui pengangkatan pahat dan varying optimal tool-orientation melalui perubahan sudut inklinasi serta perubahan sudut screw.
Dalam skripsi ini penghindaran interferensi dilakukan dengan menerapkan perubahan posisi dan orientasi melalui constant tool-orientation dan varying optimal tool-orientation pada tipe pemesinan peripheral. Pada pemesinan peripheral sudut inklinasi dirotasikan terhadap vektor arah pemotongan cc-point dan sudut screw dirotasikan terhadap normal vektor cc-point. Penghindaran interferensi antara pahat dan model faset dilakukan berdasarkan modus-modus interferensi yang terjadi antara pahat dan permukaan faset tersebut. Penghindaran interferensi ini diterapkan pada kedua metode perubahan posisi dan orientasi pahat.

Five-axis machining is widely used in industry, the reason using this five axis machining is the flexibility offered by this land of machine. This flexibility is caused by the capability of five-axis machining to change tool position and orientation, so the employment of the tool can be much more efficient and this also cause reduction of set-up process. Five-axis machining may be performed with constant tool orientation and varying optimal tool orientation.
When applying constant tool orientation the position and orientation are changed by keeping the inclination angle, the angle between tool axis and T-axis (cross product between normal vector and feed direction vector) constant. On the other hand, when applying varying optimal tool orientation the tool inclination angle is dynamically optimised in order to avoid gouging/interference and maintain the tool to be as close as possible to the surface. On both method of tool position and orientation, gouging elimination is done with constant tool-orientation by tool lifting and varying optimal tool-orientation by inclination and screw angle.
In this thesis gouging elimination is done by constant tool orientation and varying optimal tool orientation in peripheral machining. In peripheral machining inclination angle is rotate according feed direction vector ofcc-point and the screw angle is rotate according the normal vector ofcc-point. Gouging between tool and faceted surface are eliminated according to interference modes that happen between tool and faceted surface and gouging elimination are applied on both orientation method.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37871
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ko Matias Adrian Kosasih
"Model faset STL merupakan salah satu format CAD yang sering dipakai dalam industri manufaktur, namun file STL tidak memiliki informasi hubungan bentuk atau topologi apapun terhadap fitur dari model tersebut. Dalam penelitian ini dikembangkan sebuah metode identifikasi fitur dan pengaplikasiannya dalam proses pembuatan toolpath dari model faset semi-open impeller. Dimulai dari membaca file STL, membuat struktur data, proses identifikasi fitur impeller, daerah ruang lingkup (bounded volume) hingga proses pembuatan toolpath secara otomatis menggunakan fitur tersebut. Metode yang dikembangkan telah diimplementasikan ke dalam program dalam bahasa C++ dan dapat mengidentifikasi berbagai fitur impeller seperti blade, shroud, hub dan lain-lain pada impeller dan menghasilkan toolpath secara otomatis.

STL file format is one of the most used CAD formats in manufacturing industry, but this format doesn’t contain any topological information about the relationships between features in it. This research developed a method to identify the features of semi-open impellers in such faceted models and to generate toolpath using that features. The method spans from reading the STL files, making data structure, identifying features, determining bounded volumes to generating toolpaths automatically using those features. The developed method is implemented to a program and able to reliably identify many features including blade, shroud, hub, etc of the impeller and able to generate toolpath automatically.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Arif Syaefudin
"Untuk mencapai proses efisiensi milling, salah satunya dengan menggunakan strategi pemesinan peripheral milling karena material removal rate (mrr) yang besar terutama bila diaplikasi pada permukaan planar. Peripheral milling menemukan banyak kendala saat mengerjakan jenis permukaan sculptured dan memerlukan bentuk tool khusus yang menyesuaikan bentuk permukaan. Selain itu upaya efisiensi dapat dilakukan dengan mengurangi setup tool pada setiap tahapan proses (single setup tool) dengan menggunakan parameter tool yang sama misalnya silindrical cutter. Namun peripheral milling menggunakan tool silinder pada permukaan sculptured memerlukan metode dan strategi khusus, karena akan menemukan banyak interference antara tool dengan permukaan tergantung pada parameter tool dan initial tool orientation-nya. Sehingga problem dalam menentukan metode dan strategi pemesinan peripheral milling pada sculptured surface menggunakan tool silinder menjadi menarik untuk diteliti lebih lanjut dan menjadi keterbaharuan dalam penelitian ini. Posisi tool pada setiap cc-point mengandung nilai Normal vector (N), Feed direction vector (F) dan Tool Vector (T). Penetilian ini menghasilkan mengembangkan metode inisial orientasi tool peripheral, metode pendeteksian dan penghindaran interference peripheral, metode inisialisasi area non-machinable peripheral, dan pengembangan strategi diantaranya startegi tool orientasi alternative peripheral, strategi penghindaran intereference, startegi milling area non-machinable peripheral, strategi efektifitas terhadap arah pemakanan, strategi end milling sebagai solusi milling area non-machinable dan terakhir startegi hybrid milling (gabungan peripheral dengan end milling) menggunakan single parameter tool. Hasil pengembangan metode dan strategi kemudian divalidasi dengan simulasi milling pada model uji sculptured surface. Setelah diaplikasi pada beberapa model uji sculptured
surface berbasis model faset, membuktikan metode dan strategi pemesinan yang dikembangkan telah berhasil disimulasikan pada seluruh area sculptured surface.
Hasilnya dipresentasikan dalam prosentase kemampuan peripheral milling dan hasil akhir berupa toolpath simulasi hybrid milling. Hasil pengembangannya pada metode dan startegi peripheral milling ini dapat dijadikan sebagai acuan pengembangan strategi milling 5-axis selanjutnya

To achieve the milling efficiency process, one of them is by using a peripheral milling machining strategy because high of the material removal rate (mrr), especially when applied to a planar surface. Peripheral milling encountered many obstacles when working on sculptured surface types and required a special form of tool to adjust the surface shape. In addition, efficiency efforts can be made by reducing the setup tool at each stage of the process (single setup tool) by using the same tool parameters such as a cylindrical cutter. However, peripheral milling using the tool cylinder on the sculptured surface requires a special method and strategy, because it will find a lot of interference between the tool and the surface depending on the tool parameters and the initial tool orientation. So that the problem in
determining the method and strategy of peripheral milling machining on sculptured surfaces using tool cylinders becomes interesting for further research and becomes a novelty in this study. Tool position at each cc-point contains Normal vector (N), Feed direction vector (F) and Tool Vector (T) values. This research resulted in
developing initial peripheral tool orientation methods, detection and avoidance methods for peripheral interference, methods for identification non-machinable peripheral areas, and developing strategies including alternative orientation tool peripheral strategies, interference avoidance strategies, non-machinable peripheral area milling strategies, effectiveness strategies for feed direction, end milling strategy as a solution for milling non-machinable areas and finally hybrid milling strategy (combination of peripherals and end milling) using a single parameter tool. The results of developing methods and strategies were then validated by simulating milling on the sculptured surface test model. After being applied to several sculptured surface test models based on the faceted model, it was proven that the developed machining methods and strategies has been simulated successfully on the entire sculptured surface area. The results are presented in the percentage of peripheral milling capabilities and the final result is a hybrid milling simulation toolpath. The results of its development on this peripheral milling method and strategy can be used as a reference for the development of the next 5-axis milling strategy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amira Adlifiani
"Pengelolaan infrastruktur yang selalu meningkat setiap tahunnya di Indonesia yang dilakukan untuk menunjang kebutuhkan rakyatnya sebagai negara berkembang. Penting untuk melaukan pengelolaan infrastuktur yang baik untuk mencegah insiden yang disebabkan oleh pekerjaan bawah permukaan, hal ini dapat dilakukan dengan melakukan pemetaan utilitas seperti, pipa, saluran air, kabel, dan gas. Metode Ground Penetrating Radar (GPR) merupakan metode yang aman dengan non-destructive yang dapat digunakan secara efektif untuk penyelidikan bawah permukaan dan mampu mendeteksi dan menemukan utilitas bawah permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi bawah permukaan pada lokasi penelitian berdasarkan respon sinyal GPR, mengidentifikasi objek utilitas bawah permukaan, serta melakukan pemetaan utilitas bawah permukaan. Pengukuran pada penelitian ini menggunakan instrumen RD1500 dengan frekuensi 250 MHz. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 8 objek utilitas pada lokasi penelitian. Kedelapan objek utilitas ini merupakan sebuah pipa. Kedalaman utilitas yang terkubur pada lokasi penelitian ini berada pada 0.3 m hingga 1.4 m di bawah permukaan.

The management of infrastructure that always increases every year in Indonesia is carried out to support the needs of the society as a developing country. It is important to carry out a good infrastructure management to prevent incidents caused by subsurface work, this can be done by mapping utilities such as pipes, sewer, cables, and gas. The Ground Penetrating Radar (GPR) method is a non-destructive method that can be used effectively for subsurface investigations and can detect and discovering subsurface utilities. This study aims to determine the subsurface conditions in the study based on the GPR signal response, identify subsurface utility objects, and perform subsurface utility mapping. This study used measurements RD1500 instrument with a frequency of 250 MHz. The results of this study indicate that there are 8 utility objects at the research location. These eight utility objects constitute a pipe. The depth of buried utilities at the research site is at 0.3 m to 1.4 m below the surface."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Himawan Hadi Sutrisno
"Penelitian mengenai pendeteksian terhadap ruang terbatas proses pemesinan awal 5 Axis, merupakan salah satu bagian dalam pengembangan sistem CAM yang berbasis model faset 3D. Ruang terbatas dibedakan menjadi 2 bagian yaitu ruang terbatas terbuka dan ruang terbatas tertutup. Perbedaan ruang terbatas terbuka dan ruang terbatas tertutup yaitu perlunya orientasi pahat untuk proses pengerjaan ruang terbatas tertutup.
Dalam penelitian ini pendeteksian ruang terbatas dilakukan dengan mendeteksi kebertumpukan segitiga dalam bidang x dan y dan perbedaaan arah vektor normal terhadap sumbu radius pahat. untuk mendapatkan hasil deteksi pahat pada ruang terbatas, penulis mengembangkan algoritma-algoritma dalam mengolah data yang berupa STL file. Metode yang telah dikembangkan ini kemudian di uji terhadap beberapa model produk dan mampu memberikan informasi mengenai adanya ruang terbatas dan areanya.

The research concerning of bounded volume detection method for roughing process in multi-axis milling is one of a section to develop CAM system wich based on faceted model 3D. The bounded volume have 2 part wich very important, that is close boundary volume and open Boundary volume. The differences of open boundary volume and close boundary volume is tool oriented needed in machining process for close boundry volume.
In this research. Boundary volume will be get with detection of stacking of triangle and the differences of normal vector with normal angle of radius tool. To get bounded volume detection result, The writer develop algorithms to processing of STL file. The method which have been developed will be test to some models product and can give information regarding the existence of bounded volume area.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24454
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Arif Syaefudin
"Proses manufaktur memerlukan fungsi CAM yang dapat berinteraksi antara mesin dan computer, dimana visualisasi dari bentuk benda diperoleh dari software CAD . Dalam prosesnya dari sistem CAD memerlukan metode penghubung yaitu CAM agar mesin dapat berfungsi. Contohnya adalah mesin CNC (Computer Numerical Controlled). Perkembangan hingga saat ini sudah sampai tahap pemesinan 5 axis. Salah satu bagian penting dan harus ada dalam sebuah sistem CAM adalah pendeteksian dan penghindaran interferensi (gouging) antara pahat dengan model.
Dalam penelitian ini, diimplementasikan metode pendeteksian dan penghindaran interferensi untuk pemesinan 5 axis. Banyak metode yang berkembang guna penyempurnaan 5-wris machining. Dan penelitian ini dikhususkan hanya pada kasus lekukan surface yang diindentifikasi sebagai ruang terbatas. Dalam pemesinan 5 axis, vektor orientasi mata pahat yang bergerak sepanjang lintasan pada sebuah material tidak hanya berposisi tegak sejajar sumbu z, namun vektor orientasi pahat sesuai dengan vektor normal titik dimana pahat bisa melakukan inklinasi pada kasus pemakanan bidang Iengkung (non planar) yang dimaksud dan mendeteksi bidang terbatas tertutup. Penelitian Iebih difokuskan bagaimana cara pahat untuk mendeteksi alur yang melengkung tersebut dan berinklinasi sesuai dengan bidang ye makanannya.

Process of Manufacture needs CAM interaction function able to between and machine of computer, where visualization of object form obtained from CAD software. In course of him of system of CAD need link method that is CAM so that machine can function. The example is machine of CNC (Computer Numerical Control). Growth till in this time has until phase of machining 5 axes, One part of the important and there must be in a CAM system is detection and evasion of interference ( gouging) between chisel with model
In this research, detection method implementation and evasion of interference for machining 5 axis. Much method expanding to utilize completion 5-axis machining. And this research is majored only at hollowing case of surface which identification as volume bounded. In machining 5 axis, vector orient peripatetic chisel eye as long as trajectory at a material do not only have parallel straightening position of z tinder, but orientation vector chisel as according to normal vector of dot where chisel can conduct inclination at tortuous area accrue case ( such non-planar) and detect area of closed bounded volume. Research more focused how to chisel to detect the tortuous path and inclination as according to it's accrue area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24422
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fendy Murphy Anakotta
"Format STL, merupakan suatu bentuk representasi dari suatu obyek solid 3D. Format ini diperoleh dari hasil proses triangulasi, baik itu terhadap suatu bentuk solid 3 dimensi maupun bentuk parametrik surface. Format ini banyak dimanfaatkan dalam proses Rapid Prototyping. Akan tetapi, selain pemanfaatan format STL untuk proses tersebut, format ini juga kemungkinan dapat dipergunakan untuk pembuatan lintasan pahat untuk membuat benda, karena format STL ini berisi koordinat-koordinat dari benda yang representasikannya. Dengan dasar inilah maka dilakukan penelitian terhadap format STL ini dengan tujuan untuk memanfaatkannya guna memperoleh koordinat panduan pembuatan lintasan pahat. Untuk memperoleh titik lintasan pahat dari format STL, perlu adanya proses-proses tertentu yang diperlakukan terhadap format STL tersebut, diantaranya dengan menentukan seberapa besar ukuran obyek yang diwakilkan oleh format STL ini, sehingga kita dapat menentukan ruang kerjanya berbentuk balok yang akan dibagi-bagi menjadi bidang-bidang potong. Penentuan bidang potong terhadap faset yang terdapat di dalam format STL juga perlu dilakukan, disini akan dipilih bidang pemotong yang berupa persegiempat. Kemudian dilakukan proses pemotongan/slicing, untuk mendapatkan titik potong antara pemotong yang berupa bidang potong persegiempat dengan faset, yang mana proses slicing ini dilakukan dengan mengikuti pola parallel yang bekerja seperti sistem scanning. Rangkaian proses ini dibuat dalam suatu tool/alat bantu yang berupa program, yang bertugas untuk melakukan penanganan format STL dengan melakukan proses-proses di atas. Dari hasil output program yang dibuat ini, diperoleh titik-titik perpotongan antara pemotong yang berpola parallel tadi dengan faset-faset dari format STL, yang mana setelah dilakukan pengujian, titik-titik ini ternyata memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai panduan pembuatan lintasan pahat bagi pembuatan obyek yang diwakilkan oleh format STL tersebut."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Nurul Yasin
"Berdasarkan Vocabulary Of International Metrology (VIM), kalibrasi merupakan serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen (alat) ukur atau nilai observasi, dengan nilai yang sudah diketahui atau nilai aktual yang berkaitan dengan besaran yang diukur dalam kondisi tertentu. Salah satu metode yang digunakan untuk menaksir nilai aktual adalah metode classic.
Ekspansi Deret Taylor digunakan untuk menunjukkan bahwa taksiran nilai aktual pada metode classic merupakan taksiran yang asimtotik unbiased. László J. Naszódi melakukan modifikasi penaksir nilai aktual dari metode classic. Dengan Ekspansi Deret Taylor ditunjukkan bahwa taksiran tersebut merupakan taksiran yang asimtotik unbiased namun lebih efisien.

Based on the Vocabulary of International Metrology (VIM), calibration is a series of activities that forms the relationship between values indicated by the measurement instrument (tool) or the observation value, with a known value or actual value related to the quantity that is measured under certain conditions. One method that is used to estimate the actual value is the classic method.
The Taylor series expansion is used to indicate that the estimated actual value on the classic method is an asymptotically unbiased estimate. László J. Naszódi modified the estimated actual value of the classic method. By the Taylor series expansion, it is shown that these estimates are asymptotically unbiased estimates, but more efficient.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S843
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>