Nurofik
"Reaksi oksidasi senyawa organik merupakan salah satu reaksi kimia yang penting. Maka dari itu dibutuhkan katalis (terutama yang bekerja ramah lingkungan) dalam menurunkan energi aktivasi reaksi tersebut. Pada penelitian ini, dilakukan sintesis katalis TiO2-Al2O3 dengan dua cara, yaitu TiO2-Al2O3 (1:1) - U dan TiO2-Al2O3 (1:1) - PEG. Sumber Ti berasal dari TiCl4 dan sumber Al dari Al(NO3)3.9H2O, dengan perbandingan mol TiCl4 : Al(NO3)3.9H2O = 1:1. Karakterisasi katalis hasil sintesis ini dilakukan dengan alat XRD, XRF dan BET. Kedua katalis ini kemudian diuji daya katalitiknya dalam reaksi oksidasi katalitik gugus OH sekunder pada 2-butanol menjadi 2- butanon. Reaksi dilakukan dengan variasi berat katalis, waktu reaksi dan volume metanol, pada suhu 65-70oC dengan penambahan H2O2 sebagai oksidator. Produk hasil reaksi dianalisis dengan alat GC dan FTIR. % konversi optimum 2-butanon menggunakan TiO2-Al2O3 (1:1) - U dicapai pada 32,90 %, dan menggunakan TiO2-Al2O3 (1:1) - PEG dicapai pada 45,30 % dengan kondisi keduanya sama (0,75 g katalis, 3 jam waktu reaksi dan 7,5 mL metanol)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S30476
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Visti Ulyani
"Reaksi katalisis oksidasi vanili menjadi asam vanilat merupakan salah satu reaksi yang penting dalam industri kimia. Reaksi oksidasi secara konvensional membutuhkan pereaksi yang tidak ramah lingkungan, sehingga penggunaan katalis heterogen lebih disukai. Pada penelitian ini digunakan katalis TiO2?Al2O3 (1:1)-PEG 6000, yang disintesis dari Al(NO3)3.9H2O dan TiCl4 dengan perbandingan mol 1:1. Katalis dikarakterisasi menggunakan XRD. Katalis ini diuji daya katalitiknya pada reaksi oksidasi vanili dengan O2 sebagai oksidator. Reaksi katalisis dilakukan dengan beberapa variasi, yaitu variasi berat katalis (0,5 ? 2 g), waktu reaksi (1 ? 4 jam), dan suhu reaksi tetap yaitu (55 ? 60 ºC)[18] yang merupakan suhu optimal oksidasi vanili menjadi asam vanilat. Produk reaksi dianalisis secara kualitatif menggunakan KLT dan FTIR dan secara kuantitatif menggunakan HPLC. Hasil konversi tehadap asam vanilat optimum, yaitu sebesar 87% .Hasil konversi optimum kedua katalis ini diperoleh dengan bantuan 1,5 g katalis selama 4 jam reaksi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S30373
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Nurhayanti
"Reaksi katalisis oksidasi olefin menjadi aldehida merupakan salah satu reaksi yang penting dalam industri kimia. Reaksi oksidasi secara konvensional membutuhkan pereaksi yang tidak ramah lingkungan, sehingga penggunaan katalis heterogen lebih disukai. Pada penelitian ini digunakan katalis TiO2?Al2O3 (1:1)-U dan TiO2?Al2O3 (1:1)-PEG, yang disintesis dari aluminium nitrat dan TiCl4 dengan perbandingan mol 1:1. Katalis dikarakterisasi menggunakan XRD, XRF, dan BET. Kedua katalis diuji daya katalitiknya pada reaksi oksidasi stirena dengan O2 sebagai oksidator. Reaksi katalisis dilakukan dengan beberapa variasi, yaitu variasi berat katalis (0,5 - 2 g), waktu reaksi (1 - 4 jam), dan suhu reaksi (50 - 80°C). Produk reaksi dianalisis menggunakan kromatografi gas dan GC-MS. Hasil konversi tehadap benzaldehida optimum, yaitu sebesar 35,44%, yang diperoleh pada reaksi dengan katalis TiO2?Al2O3 (1:1)-PEG. Sedangkan dengan katalis TiO2-Al2O3 (1:1)-U, dihasilkan konversi sebesar 21,59%. Hasil konversi optimum kedua katalis ini diperoleh dengan bantuan 1,5 g katalis pada suhu 70°C selama 4 jam reaksi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S30407
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
"Katalis neterogen y-Al_2_O_3_-TiO_2_ clipreparasi clengan clua Cara berbecla
Katalis pertama yaitu y-Al_2_O_3_-TiO_2_(TTIP), clengan mereaksikan larutan
Al_2_(SO_4_)_3_ clan larutan NH_4_OH sampai terbentuk gel boenmita Gel boenmite
kemuclian clitambankan sol-gel Titanium tetraisopropoksicla (TTIP) yang
berasal clari niclrolisis TTIP clengan H20 clan HNO_3_ pel
yaitu katalis y-Al_2_O_3_-TiO_2_ (1:1)-U, clibuat clengan mereaksikan Al_2_(SO_4)_3_ clan
Kristal TiO_2_ anatase dengan perbanclingan 1:1, larutan H_2_SO_4_, clan
clienclapkan clengan penambanan urea. Gel boenmite-TlO_2_ yang cliclapat clari
keclua preparasi ini kemuclian cli-aging clan clikalsinasi Karakterisasi katalis
clilakukan clengan alat clifraktometer sinar-X. Keclua katalis yang telan
clisintesis cliuji claya katalitiknya dalam reaksi oksiclasi katalitik gugus alkonol
sekuncler senyavva Quinine clan clilakukan perbanclingan clengan reaksi yang
menggunakan katalis y-Al_2_O_3_-TiO_2_ terclanulu yang telan teruji claya
l
brom, selanjutnya penambanan H_2_O_2_ clan 1 gram katalis pacla sunu 50°C-
7O,°,C selama 4 jam. Procluk yang clinasilkan clikarakterisasi clengan
Kromatografi Lapis Tipis (TLC), Spektrofotometer FT-IR, clan
spektrofotometer UV-Visible. Hasil reaksi masin berupa campuran antara
senyavva keton Quinine nasil oksiclasi clengan senyavva avval Quinine, clan
didapat perbanclingan % berat enclapan nasil ternaclap berat senyavva awal
yang ciireaksikan sebesar 72.87% dengan katalis y-A|.2.O.3.-TiO.2. (121)-U,
64.49% ciengan katalis y-A|.2.O.3.-TiO.2.(TT|P), dan 67.11% ciengan katalis y-
A|.2.O.3.-TiO.2.. Dengan membandingkan konsentrasi produk oksidasi dari data
absorbansi pada spektrum karbonil FT-IR, katalis y-A|.2.O.3.-TiO.2.(TT|P)
menghasllkan produk Quininon paling banyak, kemudian diikuti dengan
katalis y-A|.2.O.3.-TiO.2., sedangkan dengan katalis y-A|.2.O.3.-TiO.2. (1 :1)-U tidak
terlihatnya peak karbonil yang muncul."