Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8436 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aditia Rahman Insan Kamil
"Skripsi ini berusaha menjelasakan faktor-faktor yang mempengaruhi tabungan masyarakat Indonesia. Dengan mengadopsi model Prema-Chandra Athukorala dan Kunal Sen (2003) pada penelitiannya yang dilakukan di India. Tujuan lain dari penelitian ini adalah melihat bagaimana pengaruh terjadinya krisis yang terjadi pada tahun 1997-1999 dan apakah ada perbedaaan faktor yang mempengaruhi tabungan masyarakat antara periode krisis dan periode sebelum krisis. Dengan menggunakan data kuartalan BPS-CEIC dan Bank Indonesia dengan jangka waktu 1990-2006, ditemukan bahwa faktor tingkat pertumbuhan pendapatan per kapita (per capita income growth, GY) mempunyai hubungan positif terhadap tingkat tabungan masyarakat. Tingkat inflasi (INF) memiliki hubungan negatif dengan tingkat tabungan masyarakat. Tingkat suku bunga tabungan (saving interest rate, RID) mempunyai hubungan positif dengan tingkat tabungan masyarakat dan Krisis (DUM1) mempunyai hubungan negatif dengan tingkat tabungan masyarakat. Selain itu juga ditemukan bahwa yang paling mempengaruhi tabungan masyarakat pada periode sebelum krisis adalah tingkat inflasi dan faktor yang paling mempengaruhi pada periode setelah krisis adalah tingkat pertumbuhan pendapatan disposibel."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rizkia
"Tesis ini membahas mengenai penyelamatan General Motors oleh pemerintahan Obama pada saat resesi ekonomi terjadi di Amerika Serikat tahun 2008 silam melalui pemberian dana bailout bernama TARP. Fokus dari penelitian ini adalah menunjukkan bahwa dalam upaya penyelamatan ini, terdapat faktor-faktor yang menjadi bargaining power General Motors, sehingga membuat korporasi ini tidak mungkin dibiarkan collapse. Faktor tersebut antara lain kekuatan SDM General Motors serta kekuatan ekonomi GM. Buruh yang tergabung dalam UAW ini merupakan salah satu pressure group yang berpengaruh. Dari sisi politik, buruh GM adalah basis dukungan bagi demokrat. Sedangkan dari segi ekonomi, GM merupakan industry otomotif iconic yang menopang perekonomian Amerika dengan ratusan ribu buruh yang dipekerjakan. Dapat disimpulkan bahwa penyelamatan GM merupakan hal yang harus dilakukan pemerintah Obama untuk menyelamatkan kepentingan pereknomian nasional, serta kepentingan politik Obama dan demokrat secara khusus.

This thesis discusses the rescue of General Motors by the Obama Administration during the economic recession in the United States in 2008 through bailout called TARP. The focus of this study is to show that in this rescue effort, there are factors that became General Motors bargaining power, thus making these corporation may not be allowed to collapse. These factors include the strength of human resources and the strength of economic that own by General Motors. GM labor who are members of the UAW is one of the influential pressure groups in America. From the political side, the GM workers is a base of support for the Democrats. From the economy side, GM as iconic automotive industry, supporting American economy with hundreds of thousands of workers employed. It can be concluded that the GM rescue is something that must be done by Obama administration in order to save national economic interest, and in order to save political interests of Obama and democrats in particular."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Verlyani Aprilia Koerniawan
"ABSTRAK
Pasar Bersama Uni Eropa terbentuk dengan tujuan adanya perdagangan bebas di antara negara anggota. Hal tersebut mengantarkan Eropa pada masa kejayaan ekonomi, khususnya Prancis berada pada masa Les Trente Glorieuses. Kejayaan Pasar Bersama akhirnya mengalami banyak hambatan saat negara-negara Arab menghentikan impor minyak ke Eropa tahun 1973. Saat itu pula terjadilah La Crise Petroliere atau krisis minyak yang berdampak krisis ekonomi besar-besaran di Eropa. Banyak pabrik dan industri yang ditutup karena terjadi resesi ekonomi. Hal tersebut secara otomatis menghambat progres Pasar Bersama. Oleh karena itu Pasar Bersama harus direvisi menjadi Pasar Tunggal. Dalam merevisi integrasi pasar tersebut, Prancis memiliki peran penting yang diwakili oleh Val ry Giscard D rsquo;Estaing, Presiden Prancis pada masa itu. Ia menyumbangkan sejumlah kebijakan demi keberlangsungan Pasar Bersama dan Eropa yang kemudian terciptalah mata uang tunggal Euro, Dewan Eropa, dan juga Bank Sentral Eropa.


ABSTRACT
EU Common Market was formed with the goal of free trade among country members. This led Europe to the heyday of the economy, particularly during the French Les Trente Glorieuses. The triumph of the Common Market ultimately faced many obstacles later when Arab countries had to stop the oil imports to Europe in 1973. During that time, there arose La crise Petroliere or oil crisis impacting massive economic crisis in Europe. Many factories and industries were closed due to the economic recession. It automatically impeded the progress of the Common Market. Therefore, the Common Market should be revised to the Single Market. In revising the integration of those markets, France has an important role represented by Val ry Giscard D 39 Estaing, the President of France at that time. He contributed a number of policies for the continuation of the European Common Market which later created the single currency Euro, European Council, and also the European Central Bank.Keywords EU Common Market the oil crisis of 1973 the economic recession the policy of Val ry Giscard D 39 Estaing"
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Heidy Ruswitasari
"Skripsi ini membahas perilaku tabungan negara-negara ASEAN 5+3 yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Jepang, Cina dan Korea, periode 1991-2007 dan implikasinya terhadap masalah ketidakseimbangan global. Indikator determinan tabungan diantaranya adalah demografi, fiskal, makroekonomi, dan perkembangan finansial serta institusional. Penelitian ini juga ingin mengetahui apakah krisis keuangan Asia 1997-1998 mempengaruhi perilaku tabungan nasional di kawasan tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan regresi data panel fixed effect. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa indikator yang terbukti secara statistik signifikan mempengaruhi tabungan adalah indikator fiskal belanja pemerintah, indikator makroekonomi suku bunga dan inflasi, serta indikator perkembangan finansial kredit domestik swasta dan kapitalisasi pasar saham. Sementara itu indikator yang tidak terbukti secara statistik mempengaruhi perilaku tabungan diantaranya adalah indikator demografi angka rasio ketergantungan, indikator makro pertumbuhan ekonomi dan terms of trade, indikator perkembangan finansial dan institusional berupa tingkat keterbukaan finansial dan indeks persepsi korupsi tidak terbukti secara statistik mempengaruhi perilaku tabungan. Krisis keuangan Asia 1997-1998 terbukti secara statistik mempengaruhi tingkat tabungan di negara ASEAN 5+3. Implikasinya terhadap ketidakseimbangan global adalah stabilitas makroekonomi melalui stabilitas inflasi dan suku bunga serta pengembangan institusi keuangan selain pasar saham serta penguatan fungsi institusi perbankan sebagai penyalur kredit dalam penyesuaian secara perlahan untuk mendorong proses rebalancing global melalui redistribusi tabungan dunia.

The focus of this study is to examine national saving behaviour in ASEAN 5+3 namely Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, Philippines, Japan, China, Korea during 1991-2007 and its implication toward global imbalances. Determinant indicators of national saving are demography, fiscal, macro economy, and financial development. This Study also would examine whether Asian financial crisis 1997-1998 affect the national saving in these countries. This study is quantitative which use regression of panel data fixed effect. The results of this study show the indicators which have statistically significant effect are fiscal government expenditure; macro economy interest rate and inflation; and financial development domestic credit to private sector and market capitalization. While indicators which have no effect are demography dependency ratio; economic growth; terms of trade; capital openness and corruption perception index. Asian financial crisis significantly affect ASEAN 5+3?s saving behaviour. The implication toward global imbalances is that macro stability with inflation and interest rates stability, then financial institution development besides stock market, and also banking institution deepening as a credit intermediary for smoother adjustment to push global rebalancing through redistribution global saving glut."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S6714
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Tri Harnoko
"Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk membuktikan adanya pengaruh akumulasi utang luar negeri pemerintah terhadap tabungan nasional, investasi domestik dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode regresi. Dan model yang diterapkan adalah Foreign Debt Accumulation Model yang dikembangkan oleh Fry (1989). Model yang berupa persamaan simultan tersebut akan diuji deugan menggunakan metode regresi TSLS. Dari hasil pengujian model tersebut menunjukkan bahwa rasio stok utang luar negeri pemerintah mempunyai pengaruh yang nyata terhadap rasio tabungan nasional dan rasio investasi domestik, baik secara linear maupun nonlinear. Selama periode yang diteliti (1971-1992), secara linear, rasio stok utang luar negeri pemerintah terhadap GNP mempunyai pengaruh yang negatif terhadap rasio tabungan nasional (SNY) maupun rasio investasi domestik (IY). Sementara, secara nonlinear (dengan menggunakan rasio stok utang pemerintah terhadap GNP dalam bentuk kuadrat/pangkat dua), rasio stok utang luar negeri mempunyai pengaruh yang positif terhadap rasio tabungan nasional maupun rasio investasi domestik. Pengaruh positif rasio utang luar negeri pemerintah terhadap rasio tabungan nasional dan rasio investasi domestik melebihi (outweigh) pengaruhnya yang negatif pada rasio utang melebihi sekitar 0,4. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya ketidakefektifan dan inefisiensi dalam penggunaan utang luar negeri yang dilakukan oleh pemerintah, sehingga menurunkan pengaruh positif dari investasi terhadap pertumbuhan ekonomi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18888
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Sudarmo
"Perubahan peran BRI Unit yang semula sebagai penyalur kredit BIMAS yang bersifat supply leading menjadi lembaga keuangan yang bersifat self financing menuntut BRI Unit untuk mampu secara mandiri melakukan mobilisasi dana dan menyalurkan pinjaman. Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis variabel-variabel yang mempengaruhi dan variabel yang paling dominan terhadap besarnya penghimpunan dana Simpedes di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Data penelitian ini adalah jumlah pekerja di BRI Unit, suku bunga Simpedes dan nilai tambah sektor pertanian dan sektor perdagangan hotel dan restoran dan krisis ekonomi tahun 1997 dan 1998 (variabel dummy) sebagai variabel bebas, serta besamya penghimpunan dana Simpedes sebagai variabel terikat. Periode data adalah tahun 1989 sampai dengan tahun 2003 dan diperoleh dari sumber intern BRI, Badan Pusat Statistik, BI maupun laporan publikasi. Untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat; mengunakan regresi linier berganda dengan metode GLS untuk data kelompok Kanwil BRI dan OLS untuk data seluruh Indonesia dan menggunakan bantuan software Eviews. Untuk pengujian kelompok Kanwil BRI menggunakan metode pool data dengan data cross section yaitu data Kanwil BRI di Jawa dan Kanwil BRI di Luar Jawa, sedangkan data nasional menggunakan data time series. Pengujian yang dilakukan adalah uji asumsi klasik yaitu uji multikolonieritas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas dan uji statistik, yaitu: uji-t statitistik, uji-F statistik dan uji koefisien determinasi dengan tingkat kepercayaan 95 %. Pengujian dilakukan terhadap 3 model, yaitu model variabel-variabel yang mempengaruhi penghimpuan dana Simpedes di BRI untuk Kanwil BRI di pulau Jawa, Kanwil BRI di luar pulau Jawa dan model seluruh Indonesia (nasional).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan jumlah pekerja di BRI Unit mempunyai pengaruh positif terhadap peningkatan penghimpunan dana Simpedes dan bersifat elastis. Peningkatan suku bunga Simpedes tidak berpengaruh positif terhadap peningkatan penghimpunan dana Simpedes. Perbedaan suku bunga di BRI Unit dimana suku bunga Simaskot lebih tinggi dibandingkan suku bunga Simpedes mengakibatkan terjadinya proses substitusi dari Simpedes ke Simaskot. Peningkatan nilai tambah sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel, restoran berpengaruh positif terhadap peningkatan penghimpunan dana Simpedes dan bersifat inelastis. Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 dan 1998 mempunyai pengaruh negatif terhadap penghimpunan dana Simpedes. Hasil uji-F statistik, menunjukkan bahwa ketiga model tersebut signifikan menjelaskan penghimpunan dana Simpedes. Ketiga model mempunyai koefisien determinasi 99.97 % untuk Kanwil BRI di Jawa, 99.97 % untuk Kanwil BRI di Luar Jawa dan 99.41 % untuk data nasional.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu manajemen BRI dalam merumuskan kebijakan untuk BRI Unit khususnya kebijakan yang menyangkut instrumen Simpanan di BRI Unit."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15325
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferinda Putri Utami
"Latar belakang: Kebiasaan merokok merupakan faktor risiko periodontitis kronis. Penelitian mengenai perbedaan kedalaman poket dan resesi gingiva pasien periodontitis kronis perokok dan bukan perokok belum banyak dilakukan.
Tujuan penelitian: Mengetahui perbedaan kedalaman poket dan resesi gingiva pasien periodontitis kronis perokok dan bukan perokok.
Metode: Penelitian potong lintang pada masing-masing 101 subjek periodontitis kronis perokok dan bukan perokok yang diambil dari rekam medik klinik integrasi RSKGM FKG UI tahun kunjungan 2010-2015.
Hasil: Berdasarkan uji Mann-Whitney terdapat perbedaan bermakna p < 0,05 rerata kedalaman poket dan resesi gingiva antara perokok dan bukan perokok.
Kesimpulan: Rerata kedalaman poket dan resesi gingiva perokok lebih besar daripada bukan perokok.

Background: Smoking is one of the risk factors of chronic periodontitis. Studies that shows the difference of pocket depth and gingival recession of chronic periodontitis patient between smokers and nonsmokers are still rare.
Objective: Knowing the difference of pocket depth and gingival recession between smokers and nonsmokers chronic periodontitis patient.
Methods: A cross sectional study was conducted using medical records of 101 smokers and 101 nonsmokers who suffered chronic periodontitis in integration clinic RSKGM FKG UI during 2010 2015.
Results: Mann Whitney test showed that there were significant differences in the average of pocket depth and gingival recession (p<0,05) between smokers and nonsmokers.
Conclusions: The average of pocket depth and gingival recession in smokers is higher than nonsmokers.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shula Zuleika Sumana
"Latar Belakang: Subepithelial connective tissue graft SCTG dan acelullar dermal matrix ADM seringkali digunakan dalam perawatan resesi gingiva.
Tujuan Penelitian: Mengevaluasi kondisi klinis jaringan periodontal setelah perawatan resesi gingiva antara menggunakan SCTG dengan ADM.
Metode: Data resesi gingiva, tingkat perlekatan klinis gingiva, dan lebar gingiva cekat sebelum perawatan diambil dari rekam medik. Pasien dihubungi untuk pengambilan data setelah perawatan.
Hasil: Penggunaan SCTG dan ADM memberikan hasil yang signifikan. Perbandingan antara kedua kelompok tidak menunjukkan perbedaan signifikan.
Kesimpulan: Perawatan resesi gingiva dengan SCTG dan ADM memberikan hasil yang serupa.

Background: Subepithelial connective tissue graft SCTG and acellular dermal matrix ADM are frequently used in treatment of gingival recession.
Objectives: To evaluate periodontal clinical conditions after treatment of gingival recession using SCTG and ADM.
Methods: Pre operative data of gingival recession, clinical attachment level, and attached gingiva were retrieved from medical records. Patients were recalled and post operative data were recorded.
Results: Application of SCTG and ADM yield significant changes. Comparisons between the two groups showed no statistically significant differences.
Conclusion: Treatment of gingival recession with SCTG and ADM yield similar outcomes.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Janice Esta Hanrahan
"Latar belakang. Resesi gingiva memiliki prevalensi yang tinggi pada berbagai populasi di dunia serta dapat menimbulkan berbagai komplikasi seiring meningkatnya keparahan resesi. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan adanya variasi tingkat keparahan resesi gingiva pada populasi yang berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh etiologi resesi gingiva yang kompleks dan bersifat multifaktorial, sehingga studi distribusi faktor risiko resesi gingiva pada suatu populasi penting untuk dilakukan sebagai dasar penyusunan strategi pencegahan dan kontrol dari resesi gingiva pada populasi tersebut. Tujuan. Memperoleh distribusi faktor risiko terjadinya resesi gingiva pada gigi pasien RSKGM FKG UI tahun 2017-2019 berdasarkan tingkat keparahan resesi. Metode penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang menggunakan data sekunder dari rekam medis RSKGM FKG UI tahun 2017-2019 yang memenuhi kriteria inklusi, pengambilan sampel dengan teknik consecutive sampling, serta dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian.Hasil analisis dari 402 sampel resesi gingiva menunjukkan resesi gingiva ringan (67,9%) memiliki frekuensi tertinggi pada pasien RSKGM FKG UI serta 92% sampel terpapar oleh lebih dari satu faktor risiko dalam penelitian ini Kesimpulan. Pasien RSKGM FKG UI tahun 2017-2019 mayoritas mengalami resesi gingiva ringan dengan etiologi yang bersifat multifaktorial.

Introduction. Gingival recession has a high prevalence among different populations in the world and could cause various complications as the recession becomes more severe. Previous studies have shown that gingival recession varied in different populations. This could be influenced by the complex and multifactorial aetiology of gingival recession. Therefore, it is important to study the distribution of gingival recession risk factors in a population as a basis to develop strategies on preventing and controlling gingival recession progression. Objectives. To obtain the distribustion of gingival recession risk factors on RSKGM FGKUI patients’ teeth in 2017-2019 based on the severity of the recession. Methods. This study used a cross-sectional, descriptive, secondary data analysis design. Secondary data was taken from RSKGM FKG UI medical records in 2017-2019 that met the inclusion criteria with consecutive sampling technique. Results. 402 samples of gingival recession were analyzed and showed that mild gingival recession had the highest frequency in RSKGM FKG UI patients, with 92% of the samples were exposed to more than one risk factor in this study. Conclusion. The majority of patients at RSKGM FKG UI in 2017-2019 experienced mild gingival recession with a multifactorial etiology."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>