Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146969 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Mufti
"Dokumen kontrak antara kontraktor dan pemilik proyek adalah pedoman dan pengendalian selama masa pelaksanaan konstruksi. Selama masa pelaksanaan, seringkali terjadi perubahan yang harus dilakukan karena ketidaksesuaian antara yang tertera dalam kontrak dengan kenyataan yang ditemui di lapangan. Oleh karena itu, pihak kontraktor berhak mengajukan klaim biaya sebagai kompensasi dari dampak yang ditimbulkan oleh perubahan tersebut. Skripsi ini meneliti kejadian yang menyebabkan kontraktor mengajukan klaim biaya ke pemilik proyek pada beberapa proyek gedung bertingkat di Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab terjadinya klaim biaya dari kontraktor ke pemilik proyek berasal dari pemilik proyek, kebijakan pemerintah dalam bidang moneter, gambar kontrak yang tidak tepat, serta keadaan bawah tanah yang tak terlihat.

Contract made by the contractors and project owners have a role as a guidance and control during the implementation of the construction. During the implementation, there are often changes that must be done because of the inconsistency between the written contract with the fact that in the field. Therefore, the contracting parties have the right make a claim cost as compensation from the impact caused by these changes. This essay examines the events are causing the contractor to make a claim the cost of the project owner on several highrise building project in Jakarta. Results of research show that the cause of the cost of a claim from the contractor to the project came from the owner himself, the government policy in the monetary regulation, the picture is not exactly a contract, and unforeseenable Condition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50536
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Sondang Marihut
"The Influence of Contractors Involvement in Engineering Procurement Phase to Construction Project Cost Performance in IndonesiaThe structure of the construction industry is very complex due to the involvement of a wide range of contractors including main contractors, subcontractors and design consultant. The amount of participants in the actual construction process requires various relationships and joint combination often leading to lower levels of performance in construction projects.
In Indonesia, there are many construction projects that are performed in a traditional manner, where designers and contractors are given work in separate contracts. Contractors generally get involved in the construction phase. After completing planning, design and specifications, the designer embarks on supervision in the construction phase. In 1986, The Construction Industry Institute, in Austin, USA, defined Constructability as the optimum use of construction knowledge and experience in planning, engineering, and procurement and construction field operations to achieve overall project objectives.
This research was carried out in order to complete the requirement of Magister Program Curriculum in The Department of Civil Engineering, Postgraduate Program of The University of Indonesia. It is mainly aimed to investigate the relationship between the contractors personnel involvement in engineering and procurement phases with the construction project cost performance in Indonesia.
Data of the research were obtained through questionnaires returned from contractor companies that performed many kinds of construction projects completed over the last decade between 1987-1997 in Indonesia. The method chosen for the research was a descriptive-analysis type relying on data compiled and verified from the samples of the construction projects. Both quantitative and qualitative analysis utilizing correlation and multiple regression to establish a model of the relationships.
The final model after being subjected to the needed statistical tests provided clear evidence about the influence of constructability variables as in contractor personnel involvement in engineering and procurement phases to construction project cost performance in Indonesia The significant contractor personnel variables were found to be carefully assign appropriate construction personnel who has the required experience and team approach to the project team and make timely input to design to avoid the need for changes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Govino Abdiella Dayanu
"Proyek pengadaan barang dan jasa Pemerintah memiliki skala kompleksitas yang signifikan, mencakup risiko akan kinerja Kontraktor dalam memenuhi kewajiban kontrak terhadap Pemerintah. Alhasil, Pemerintah mewajibkan suatu jaminan untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan oleh Kontraktor, yang salah satunya adalah Surety Bond. Skripsi ini membahas prinsip tanpa syarat dalam surety bond dengan penelitian untuk menganalsa: (1) akibat dan isu hukum yang timbul dari penerapan asas tanpa (2) bukti yang diperlukan dan beban pembuktian dalam proses klaim pencairan dan sengketa hukum yang timbul dari itu, dan untuk memperdalam telaah, Skripsi ini membahas Putusan Mahkamah Agung Nomor 618K/Pdt/2019 untuk menggarisbawahi persoalan hukum isu hukum yang bersangkutan. Skripsi ini merupakan penelitian deskriptif yang menerapkan metode yuridis normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencantuman prinsip tanpa syarat mengakibatkan pencairan surety bond terlepas dari situasi kerugian dan kewajiban untuk menandatangani perjanjian ganti rugi. Masalah hukum yang timbul berkaitan dengan kerentanan terhadap moral hazard dan kerugian terhadap posisi keuangan Principal. Keadaan merugikan Principal kian diperparah karena sifat sepihak dari bukti yang diperlukan dan beban pembuktian untuk klaim pencairan surety bond. Skripsi ini menyarankan penerapan prudential inspection dalam proses underwriting surety bond dan untuk merubah bukti-bukti yang diperlukan untuk klaim pencairan.
scale of complexity, encompassing risks on the performance of the Contractor in fulfilling its contractual obligations beholden to the Government. Accordingly, the Government requires a form of guarantee to assure the performance of procurement work by the Contractor, one of which is Surety Bond. This thesis discusses the principle of unconditionality in surety bond with research objectives to analyze: (1) the legal consequences and impediments arising from the application of unconditional principle, (2) the required evidence and burden of proof in the process of claiming disbursement and the legal disputes arising thereof and to further provide insight, this thesis avails in the vivisection of Putusan Mahkamah Agung Nomor 618 K/Pdt/2019 to underline the relevant legal issues. This thesis is a descriptive research implementing normative juridical methods. The results exhibit that the inclusion of unconditional principle results in the immediate disbursement of surety bond regardless of situation of loss and the subsequent obligation to sign indemnity agreement. The ensuing legal issues concern with the susceptibility to moral hazard and the principal's detrimental financial position. The detrimental position of the principal is further aggravated due to the unilateral nature of required evidence and burden of proof to claim surety bond disbursement. This thesis suggests the implementation of prudential inspection in the process of underwriting surety bond and to amend the required evidence to claim for disbursement."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanihuruk, Bertinus
"Era globalisasi di Indonesia di mulai pada tahun 2003. Era globalisasi terjadi pada semua industri termasuk industri konstruksi. Perusahaan kontraktor sebagai salah satu pelaku dalam industri konstruksi harus segera mempersiapkan diri dan harus mengidentifikasi kesiapannya dengan mengetahui faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) agar dapat bersaing dalam era globalisasi. Perusahaan kontraktor Indonesia harus mempersiapkan diri untuk menghadapi era globalisasi. Dengan menentukan parameter dari faktor-faktor internal dan eksternal dari kajian literatur, yang selanjutnya dengan metoda statistik, analisa faktor-faktor internal dan eksternal serta Analytical Hierarchy Process (AHP) maka akan dapat diketahui kondisi kesiapan perusahaan kontraktor Indonesia dan faktor-faktor internal dan eksternal yang dominan yang mempengaruhi kesiapan kontraktor Indonesia dalam era globalisasi.
Dari hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa perusahaan kontraktor Indonesia tidak siap menghadapi persaingan pada era globalisasi dan ketidaksiapan terbesar terjadi dari sisi faktor internal kontraktor Indonesia. Untuk secara keseluruhan, faktor-faktor internal dan 'eksternal dominan yang menyebabkan ketidaksiapan adalah perencanaan visi dan misi perusahaan dalam jangka pendek, menengah dan panjang, kurangnya kepemilikan sertifikat ISO-9000, kurangnya pengalaman perusahaan dalam proyek internasional, terbatasnya jumlah sumber daya manusia perusahaan yang terampil, professional, dan tersertifikasi, kondisi ekonomi nasional Indonesia, lokasi pasar (proyek) di dalam negeri, kondisi stabilitas politik di Indonesia, lemahnya pelaksanaan aturan dan peraturan yang berubah-ubah, budaya KKN dalam tender di Indonesia, besarnya kredit bunga bank yang berlaku di Indonesia, dan kurangnya kebijakan kredit dan dukungan Pemerintah dengan pemberian kemudahan fasilitas kredit, asuransi dan lain-lain. Semua faktor ini harus diperbaiki untuk dapat meningkat persaingan pada era globalisasi.

Era globalization in Indonesia started in 2003. Era globalization occurred to all industries included construction industry. Contractor company as one as doer in construction industry that must preparing itself as soon as possible and must identify preparing itself with to know internal (strengths and weakness) and external (opportunities and threats) factors in order to can competitive in era globalization. Indonesia contractor companies must prepare themselves to fight in era globalization. With determine parameters of internal and external factors from literature study, then with statistic, analysis internal and external factors and Analytical Hierarchy Process (AHP) so the factors are able to will knew the condition of Indonesia contractor companies preparing and dominant internal and external factors that impact to Indonesia contractor companies in era globalization.
From research result can concluded that Indonesia contractor companies do not prepare in competition in era globalization and the biggest prepare less occurred from internal factors of Indonesia contractor companies section. For all of dominant internal and external factors that cause prepare less are planning of companies vision and mission in short, middle, and long time, ownership less of ISO 9000 certificate, experience less of companies in international project, limited sum human resources of companies that have experiences, professional and have certificate, condition of Indonesian economic, market (project) location in Indonesia. condition of Indonesian politic not stable, the weakness of implementation of regulation and regulation that changed, culture of corruption, collusion, and nepotism in Indonesian tender, high interest credit bank in Indonesia, and less of credit policy and government support in make facilities credit easier. insurance. etc. All of these factors must be improve to increase competition in era globalization.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14688
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farras Ammar Muhammad
"Pembangunan jalan tol tengah sangat gencar dilakukan oleh pemerintah dan pembangunannya pun sangat diutamakan, ditandai dengan status Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mengawalnya. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mempercepat dan meningkatkan daya tarik adalah dengan menggunakan skema kontrak Contractor Full Pre-Fianance (CPF). Namun, di sisi lain skema kontrak CPF membebani kontraktor dengan risiko – risiko yang sebelumnya merupakan risiko pemilik proyek. Melalui pandapat pakar penelitian ini memvalidasi 22 indikator risiko yang terbagi ke dalam 5 kategori risiko (Politik, Ekonomi, Konstruksi, Kontrak, dan Manajemen Proyek) pada proyek jalan tol dengan skema CPF yang berpengaruh terhadap kinerja biaya. Kemudian, diidentifikasi indikator – indikator risiko dominan melalui studi kasus item pekerjaan sisa pada Proyek Jalan Tol XYZ yang kemudian diketahui indikator risiko dominan tersebut berpengaruh terhadap tingkat Cost Overrun proyek sebesar 18,41%, 21,56%, 23,03%, dan 24,08% berdasarkan analisis PERT dan simulasi Monte Carlo pada confident level p = 80%, 90%, dan 95%. Untuk mengurangi tingkat risiko tersebut dilakukan strategi pelaksanaan yang diidentifikasi terdapat 16 tindakan preventif dan 13 tindakan korektif terhadap item pekerjaan “vital few” dengan potensi dapat mengurangi tingkat Cost Overrun proyek menjadi sebesar 11,01%, 13,28%, 14,46%, dan 15,35%.

The construction of the toll road is currently being carried out very intensively by the government and its construction is also highly prioritized, marked by the status of the National Strategic Project (PSN) which oversees it. One of the efforts made to accelerate and increase attractiveness is to use the Contractor Full Pre-Fianance (CPF) scheme. However, on the other hand, the CPF contract scheme burdens the contractor with risks that were previously the risk of the project owner. Through expert opinion, this research validates 22 risk indicators which are divided into 5 risk categories (Politics, Economics, Construction, Contracts, and Project Management) in toll road projects with CPF schemes that affect cost performance. Then, the dominant risk indicators were identified through case studies of remaining work items on the XYZ Toll Road Project. It was later discovered that these dominant risk indicators had an effect on the project's Cost Overrun rate of 18.41%, 21.56%, 23.03%, and 24 .08% based on PERT analysis and Monte Carlo simulation at the confidence level p = 80%, 90%, and 95%. To reduce the level of risk, an implementation strategy was carried out which identified 16 preventive actions and 13 corrective actions for "vital few" work items with the potential to reduce the project's Cost Overrun rate to 11.01%, 13.28%, 14.46%, and 15.35%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heni Lestari
"Berbicara mengenai lingkungan dalam perkembangan kepribadian seorang anak, tentunya yang pertama kali kita ingat adalah lingkungan keluarga di mana anak itu hidup dan tinggal sejak ia dilahirkan ke dunia ini.
Terkait dengan pembentukan karakter anak, keteladanan dan kasih sayang orang tua merupakan dua unsur yang diperlukan dalam membimbing dan mengarahkan anak agar mereka dapat bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai moral yang dianut agama dan masyarakatnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan keteladanan dan kasih sayang orang tua dalam pembentukan karakter anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada empat orang murid di SDIT Insan Mandiri Jakarta. Keteladanan merupakan metode efektif dalam mengajarkan nilai-nilai moral kepada anak, karena sifat anak yang peniru. Teori social learning (belajar sosial) Bandura menyebutkan bahwa sebagian besar dari yang dipelajari manusia terjadi melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh perilaku (modeling). Menurut Bandura, usia mempengaruhi dalam proses belajar seorang anak. Apabila fisik dan mental sudah matang, panca indera sudah siap menerima stimulus-stimulus dari lingkungan. Oleh karena itu, dalam hal pemberian stimulus kepada anak berupa keteladanan, maka harus diperhatikan perkembangan ranah kognitif anak. Sebab ranah kognitif adalah ranah kejiwaan yang berkedudukan di otak, yang dalam perspektif psikologis merupakan sumber sekaligus pengendali ranah-ranah kejiwaan lainnya, yakni ranah afektif (rasa) dan ranah psikomotor (karsa).
Sedangkan kasih sayang orang tua, rnerupakan sumber bagi sehatnya lahir dan batin seorang anak, karena anak yang dididik dengan penuh kasih sayang akan tumbuh menjadi manusia dewasa yang sehat lahir dan batin. Fromm mengiklasifikasikan cinta dalam lima tipe, yaitu cinta persaudaraan, cinta keibuan, cinta erotis, cinta diri sendiri, dan cinta kepada Tuhan. Cinta keibuan, menurut Erich Fromm adalah penguatan cinta tanpa syarat terhadap hidup dan kebutuhan anak-anaknya. Sedangkan Mubarok, memasukkan cinta orang tua kepada anak termasuk dalam cinta rahmah dan cinta kulah, di mana dalam kedua cinta ini terdapat kasih sayang yang tulus dan kesadaran untuk mendidik anaknya.
Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa orang tua yang dapat memberikan keteladanan dan kasih sayang yang tulus dengan disertai kesadaran untuk mendidik anaknya terbukti dapat membentuk 9 karakter anak.

Talking about environment in the personal development of children, the first thing comes up to our mind is family circumference where children have lived and stayed since they were born in the world.
With respect to children's character development, parents' modeling and affection are the two elements needed to guide and direct children so they can behave in accordance with the moral values in their religion and community.
The objective of this research is to find out the role of parents' modeling and affection in developing children's character. This research makes use of qualitative method using case study approach to four students of SDIT (Integrated Islamic Elementary School) Insan Mandiri Jakarta. Good modeling is an effective method for teaching moral values to children for their characteristic as imitators. Bandura's social learning theory states that most of the things human beings learn occur through imitating and modeling. According to Bandura, age affects a child's learning process. When physic and mental are already mature, the five senses are ready to receive stimulus from the environment. Therefore, in giving a child stimulus in the form of good modeling, we must pay attention on the development of child's cognitive domain. This is true since cognitive domain is a spiritual domain located in the brain, which is in the perspective of psychology constitutes a source and at the same time controller of the other spiritual domains, namely affective domain (feeling) and psychomotor domain (intention).
Meanwhile, parents' affection is the source physical and spiritual health of a child. Therefore, a child educated with full affection will grow to become an adult human being that is healthy physically and spiritually. Fromm classifies Love into five types, namely brotherhood love, motherhood Love, erotic love, love to one self and love to God. Motherhood love, according to Erich Fromm, is reinforcement to love without condition to the lives and needs of her children. While Mubarok includes love of parents to their children in rahmah love and kulfah love, in which there exist a sincere affection and consciousness to educate their children.
The outcome of this research shows that parents that are able to provide good model and sincere affection accompanied with consciousness to educate their children prove to be able to form 9 characters of children."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20762
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Gezha Setiawan
"Penerapan material beton berkelanjutan di Indonesia penting dan sangat bermanfaat bagi pembangunan infrastruktur dalam aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Struktur beton yang berkelanjutan adalah struktur yang didesain sehingga dampak total selama seluruh siklus hidupnya minimal. Merancang dengan pondasi yang berkelanjutan termasuk menentukan konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang. Setiap pemangku jabatan di dunia konstruksi bertanggung jawab untuk memastikan prinsip berkelanjutan termasuk kontraktor yang memimpin keterlibatan dalam pelaksanaan konstruksi berkelanjutan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami kesadaran dan pengetahuan kontraktor tentang implementasi material beton berkelanjutan di proyek infrastruktur Indonesia. Kesadaran kontraktor terhadap implementasi material beton yang berkelanjutan akan meningkatkan minat mereka dan secara langsung mempengaruhi tingkat pengetahuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi ahli terhadap variabel penelitian, pilot survey dan survey kuesioner pengetahuan dan tingkat kepentingan mengenai indikator material beton berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontraktor di Indonesia sudah mengetahui dan memahami tentang material beton berkelanjutan. Namun mereka tidak menyeimbangkan ketiga pilar keberlanjutan.

The implementation of sustainable concrete material in Indonesia is important and greatly benefits the infrastructure development in economic, social and environmental aspects. A sustainable concrete structure is one that is constructed so that the total impact during its entire life cycle is minimal. Designing with sustainable foundation includes determine in short term and long term consequences. Each stakeholder take responsibility to ensure the sustainable principle including contractor that lead the involvement on the implementation of sustainable construction. Therefore, the aim of this study is to understand the contractor’s awareness and knowledge on sustainable concrete material implementation in indonesia infrastructure project. The contractor’s awareness on sustainable concrete material implementation will increase their interest and directly affect the knowledge level. The method used for the research are expert validation on the research variable, pilot survey and survey questionarie of knowledge and level of importance regarding sustainable concrete material indicator. The result shows that contractors in Indonesia already aware and understand regarding sustainable concrete material. But they not balance the three pillar of sustainability."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berutu, Griesch Alles
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang penentuan standar kriteria evaluasi teknis pemilihan kontraktor jasa keamanan, di salah satu perusahaan minyak dan gas bumi di Indonesia.Terdapat 4 kriteria yang digunakan di dalam evaluasi, yaitu: personil kunci, rencana pelaksanaan jasa, kinerja pengamanan dan program HES (Health, Environment & Safety). Metode yang digunakan adalah Analytic Network Process (ANP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pengamanan mendapatkan bobot tertinggi, diikuti dengan personil kunci, rencana pelaksanaan jasa dan program HES dan subkriteria yang paling berpengaruh adalah konsultansi security.

ABSTRACT
This thesis discusses about the determination of technical evaluation standard of criteria of security contractor selection in oil and gas company in Indonesia. There are 4 criteria proposed which are: key personnel, work planning, performance of work and HES (Health, Environment & Safety) program. The method used is Analytic Network Process (ANP). The result of this study shows that performance of work got the highest weight, followed consecutively by key personnel, work planning and HES program; while the most influential sub criteria is security consultation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53539
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keisar
"Suring dengan ben alannya waktu dan perkembangan yang tedadi, dapat dilihat disekeliling adanya pembangunan dan perkembangan yang ter'ad-. Pembangunan yang paling sering ditemui yaitu banyaknya bangunan-bangunan dan gedung-gedung. Agar sebuah bangunan dapat berdiri maka dibutuhkan proses uantuk mendirikan bangunan tersebut. Proses pembangunan tersebut biasa disebut dengan proyek Konstruksi. Berbicara mengenai Proyek Konstruksi maka tidak dapat terlepas dari semua hal-hal dan faktor serta tahapan yang ada didalamnya. Seining dengan kemaluan teknologi maka peker aan proyek konstruksi semakin terstruktur dan lebih mudah direncanakan bila dibandingkan dengan sebelumnya. Salah sate tahapan yang memegang peranan penting dalarn terlaksananya proyek yaitu di.perlukan adanya monitoring dan evaluasi. Monitoring dan evaluasi secara tidak langsung menentukan tercapai atau tidaknya semua kriteria yang ditetapkan pada perencanaan awal serta sukses tidaknya suatu proyek konstruksi. Hal ini mengacu pada kenyataan bahwa manusia tidaklah dapat terlepas dari kesalahan, maka peranan monitoring dan evaluasi yang merupakan bagian dan sistem pengendalian proyek secara umum menjadi penting dalam mengindentifikasi kesalahan 1 penyimpangan yang mungkin ter adi pada pelaksanaan proyek, dan menentukan tindakan koreksi yang perlu diambil. Berkaitan dengan pelaksanaan proyek maka dapat disimpulkan bahwa monitoring dan evaluasi akan memberikan pengaruh terhadap kinerja waktu Bari pelaksanaan proyek konstruksi. Dewasa ini, peranan monitoring dan evaluasi sering tidak diberikan perhatian khusus, pelaksana proyek lebih cenderung untuk melkkukan pekerjaan proyek dengan sistem trial and error dimana kesalahan atau penyimpangan yang ada lebih sering dibiarkan tedadi dahulu dan bukannya melakukan pengawasan yang berkala sehingga sebeiurn penyimpangan atau kesalahan tersebut ter adi dapat dilakukan tindakan antisipasi dan koreksi terlebih dahulu. Beberapa faktor yang memiliki potensi dalam mempengaruhi kinerja waktu telah diteliti dan diolah dengan menggunakan beberapa metode analitis untuk mendapatkan faktor-faktor mana sajakah yang memiliki prioritas terbesar dan besar signifikansinya terhadap penurunan kinerja waktu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35251
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>