Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187273 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Yusuf
"Perkembangan sektor ekonomi informal perkotaan sejalan dengan perkembangan usaha penjualan makanan cepat saji dan jajanan. Perkembangan ekonomi informal perkotaan seperti pengelompokan gerai pedagang makanan kaki lima juga mempengaruhi wujud kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran kelompok pedagang makanan kaki lima berdasarkan wilayah yang berpotensi untuk lokasinya, dan dapat memberi gambaran karakteristik dan perkembangan kelompok pedagang makanan kaki lima di Kota Bogor. Dari penelitian ini diketahui bahwa persebaran kelompok pedagang makanan kaki lima di Kota Bogor sesuai dengan wilayah potensial. Kelompok pedagang terbanyak berada di wilayah sangat potensial sekitar Kebon Raya Bogor. Kelompok pedagang makanan kaki lima di Kota Bogor yang berada di wilayah sangat potensial memiliki karakteristik kelompok pedagang pelengkap dan kelompok pedagang semi mandiri, sedangkan di wilayah kurang potensial memiliki karakteristik kelompok pedagang pendukung dan kelompok pedagang mandiri. Kelompok yang berkembang sebelum tahun 1998 didominasi oleh kelompok pelengkap. Perkembangan antara tahun 1998-2005 juga masih didominasi kelompok pedagang pelengkap tetapi kelompok pedagang mandiri berkembang cukup signifikan. Pada perkembangan tahun 2006-2008 yang sangat berkembang adalah kelompok mandiri.

Urban economic development, especially informal sector, can be seen from the distribution and growth of informal food stalls. This distribution such as clustering can influence a city form. The Research objectives are to find out informal food stall?s distribution based on its potential service area and also to describe the characteristics and growth in Bogor City. The distributions of informal food stalls in Bogor City are appropriate with its potential service area. Most of them which located in very potential service area (around Kebun Raya Bogor) are complementary food stalls and partially self-sufficient food stalls. Whereas the sustain food stalls and self-sufficient food stalls are located in less potential service area. Complementary food stalls are mostly developed before 1998. Informal food stalls growth between year 1998 ? 2005 are dominated by Complementary food stalls, but self-sufficient food stalls growth are also significant in this year. Informal food stalls growth between year 2006 ? 2008 are dominated by self-sufficient food stalls."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S34152
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Boy Febrianto
"Fenomena yang dijadikan objek penelitian adalah Kinerja Penataan Pedagang kaki lima di PD. Pasar Jaya Pasar Minggu Jakarta Selatan. Tujuan penelitian adalah untuk mengungkap dan membahas pengaruh Implementasi Kebijakan Penataan Pasar terhadap Kinerja Penataan Pedagang Kaki Lima di PD. Pasar Jaya Pasar Minggu Jakarta Selatan.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan asosiastif kausalitas antar variabel. Pengumpulan data sekunder menggunakan Studi Kepustakaan, pengumpulan data primer menggunakan kuesioner penelitian. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 110 orang. Dengan demikian, maka sampel yang diambil sebanyak 110 orang dengan yaitu dengan menggunakan metode sensus.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan yaitu terdapat pengaruh positif dan signifikan implementasi kebijakan penataan pasar terhadap kinerja penataan pedagang kaki lima di pasar minggu Jakarta Selatan. Signifikansi keterpengaruhan tersebut di tunjukan dengan uji hipotesis/uji t dengan nilai t hitung 14,491. Sedangkan ttabel 1,980 atau H0 ditolak dan H1 diterima yang bermakna terdapat pengaruh yang positif dan signifikan Implementasi Kebijakan Penataan Pasar terhadap Kinerja Penataan Pedagang Kaki Lima di Pasar Minggu Jakarta Selatan. Sedangkan besaran pengaruh Implementasi Kebijakan Penataan Pasar terhadap Kinerja Penataan Pedagang Kaki Lima di Pasar Minggu Jakarta Selatan adalah sebesar 66 persen, sedangkan sisanya 34 persen disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti atau epsilon. Pengaruh Implementasi Kebijakan Penataan Pasar terhadap Kinerja Penataan Pedagang Kaki Lima di Pasar Minggu tersebut bermakna bahwa apabila Implementasi Kebijakan ditingkatkan atau meningkat maka peningkatan tersebut diikuti pula dengan peningkatan Kinerja Penataan Pedagang Kaki Lima di Pasar Minggu Jakarta Selatan. Implikasi manajerial dalam peningkatan kinerja penataan pedagang kaki lima di pasar minggu Jakarta Selatan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan Implementasi Kebijakan Penataan Pasar Minggu.

The phenomenon that made the object of research is the arrangement Performance Street vendors in PD. Pasar Jaya, Pasar Minggu, South Jakarta. The research objective is to reveal and discuss the effect of implementation of the Performance Planning Policy Planning Market Street Vendors in PD. Pasar Jaya, Pasar Minggu, South Jakarta. This study uses a quantitative approach asosiastif causality between variables. Secondary data collection using the study literature, primary data collection using the study questionnaire. The population in this study were 110 people. Thus, the samples taken were 110 people with by using census method.
Based on the research results, it is concluded that there is a positive and significant impact on the market structuring policy implementation performance of the arrangement of street vendors in South Jakarta Sunday market. Impact of significance is shown by the hypothesis test / t test t value 14.491. While ttabel 1,980 or H0 is rejected and H1 accepted which means there is a significant and positive effect Implementation Planning Policy to Performance Planning Market Street Vendors in Pasar Minggu, South Jakarta. While the magnitude of the effect of implementation of the Performance Planning Policy Planning Market Street Vendors in Pasar Minggu, South Jakarta is by 66 percent, while the remaining 34 percent are caused by other factors not examined or epsilon. Effect of Implementation Planning Policy to Performance Planning Market Street Vendors at the Sunday Market Policy Implementation means that if increased or increases, the increase is followed by performance improvement Structuring Street Vendor in Pasar Minggu, South Jakarta. Managerial implications in improving the performance of the arrangement of street vendors in South Jakarta Sunday market can be improved by increasing the Pasar Minggu Policy Implementation Arrangement.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandhyani Ellismethia Damayanti
"ABSTRAK
Tingginya cemaran mikrobiologi pada jajanan anak sekolah dikarenakan penjaja pangan tidak
menerapkan praktek keamanan pangan yang baik. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktorfaktor
yang mempengaruhi praktek keamanan pangan penjaja PJAS dengan mengacu teori
sosial kognitif dan Model PRECEDE-PROCEED, menggunakan rancangan penelitian potong
lintang. Data dikumpulkan dari 239 penjaja PJAS dari 50 SDN di Kota Tangerang Selatan.
Hasil penelitian 24,3% penjaja PJAS melakukan praktek keamanan pangan yang baik, 56,5%
memiliki tingkat pengetahuan tinggi, serta 57,1% responden memiliki sikap mendukung
keamanan pangan. Ada hubungan antara pengetahuan, sikap, ketersediaan sarana dan fasilitas
dan adanya kebijakan keamanan pangan di sekolah dengan Praktek Keamanan Pangan Penjaja
PJAS.

ABSTRACT
The severe microbiological contamination in school children snack is likely due to
unimplemented good food safety practice by food vendors. This study aims to determine PJAS
vendors food safety practice influenced factors in relation to social cognitive theory and the
Precede Proceed model. It was a cross sectional study of 239 PJAS vendors from 50 primary
schools in South Tangerang. The results showed that among PJAS vendors 56,5% had high
level of knowledge of good food safety practice and 57,1% had good attitude towards it, but
only 24,3% implemented it. There is a relationship between knowledge, attitudes, and the
availability of facilities and food safety policies at schools with PJAS vendors food safety
practices."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T39367
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizqi
"Penjaja makanan informal menggunakan ruang kota dengan cara yang bermacam-macam. Dengan sifatnya yang informal, penjaja makanan perlu melakukan adaptasi terhadap berbagai macam ruang kota yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu saya mencoba untuk mencari tahu apa yang dilakukan penjaja makanan terhadap ruang kota dengan teori dasar seperti affordances dan tactics. Penelitian ini akan menemukan bagaimana persepsi penjaja makanan terhadap ruang kota dan apa yang dapat dilakukannya terhadap elemen-elemen ruang kota yang dihadapi. Penelitian ini diharapkan membuka wawasan terkait efektifitas ruang kota dengan sudut pandang penjaja makanan informal.

Informal mobile street vendors might use urban spaces with various ways. With its informal properties, mobile street vendors might have to adapt for different kinds of urban spaces with various properties. With that in mind, I tried to explore what might mobile street vendors do with urban spaces based on theory of affordance, strategy, and tactic. This research will find the perception of mobile street vendors to urban sapces and what they might do to urban elements they faces. The purpose of this research is to give insight related to effectivity of existing urban spaces from the perspective of informal mobile street vendors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: Routledge, 2016
381.456 4 FOO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mela Oktavia
"Skripsi ini membahas implementasi program rintisan model pengembangan pedagang kaki lima kuliner di Kota Bogor tahun 2011-2012. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dimana peneliti berusaha untuk menggambarkan fenomena atau gejala tentang implementasi program rintisan model pengembangan pedagang kaki lima pangan/kuliner di Kota Bogor tahun 2011-2012. Implementasi program dilaksanakan melalui empat kegiatan utama, yaitu; penataan aspek legalisasi dan kelembagaan, peningkatan akses permodalan dan pemasaran, perbaikan sarana dan prasarana usaha serta perbaikan sanitasi lingkungan usaha. Kegiatan ini dilaksanakan oleh kelompok kerja sesuai dengan Surat Keputusan Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK No 01/KEP/Dep.7/III/2011. Dalam pelaksanaan, terdapat faktor penghambat kegiatan yakni; ketiadaan SOP, koordinasi yang kurang baik antar kelompok kerja, ketegasan pemerintah daerah dalam mengatasi masalah, perilaku pihak yang terlibat, pembayaran yang kurang lancar, pembinaan koperasi dan premanisme.

This Thesis about the Implementation of program stub development model street vendors food/culinary in the Bogor City at 2011-2012. This is a descriptive research with the qualitative approach, in which researcher tried to describe phenomenon and fact abaut the Implementation of program for the development of food/culinary street vendors in Bogor City at 2011-2012. The program implementation will be applied by four main activities, which are: structuring the institutional aspects of legalization, increasing access to capital and marketing, improving the infrastructure and the improvement of environmental sanitation efforts. This activity is carried out by the Working Group base on Surat Keputusan Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK No 01/KEP/Dep.7/III/2011. In implementation, there are several inhibiting factors, such as the absence of standart operating procedure, poor coordination among working group, firmness of the local government in solving the problem, payment of substandard, fostering cooperative and thuggery."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Elzadinita
"Bakteri Escherichia coli (E.coli) merupakan jenis organisme coliform yang digunakan sebagai indikator adanya pencemaran dan kondisi sanitasi tidak baik terhadap makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontaminasi bakteri E.coli pada makanan di warung makan di wilayah Dramaga. Penelitian menggunakan desain cross sectional, sampel sebanyak 40 warung makan, penentuan adanya bakteri E.coli dengan metode TPC (Total Plate Count), variabel independen diukur melalui wawacara dan checklist kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan 65% warung makan terkontaminasi bakteri E.coli. perilaku pengolahan, perilaku higiene, fasilitas sanitasi, dan kondisi warung berhubungan dengan kontaminasi bakteri E.coli pada makanan di warung makan. Fasilitas saintasi dan kondisi warung merupakan faktor yang dominan berhubungan dengan kontaminasi bakteri E.coli pada makanan di warung makan.

Escherichia coli (E.coli) is a type of coliform organism that is used as an indicator of contamination and unsanitary conditions for food. This study aims to determine the contamination of E.coli in food in food stalls in the Dramaga area. The study used a cross sectional, a sample of 40 food stalls, the determination of the presence of E.coli using the TPC (Total Plate Count) method, the independent variables were measured through interviews and a checklist of questionnaires. The results showed that 65% of food stalls were contaminated with E.coli bacteria. processing behavior, hygiene behavior, sanitation facilities, and condition of stalls are related to E.coli in food in food stalls. The scientific facilities and the condition of the stalls are the dominant factors related to E.coli in food in food stalls."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Yasmin
"Jalan dapat disebut sebagai ruang publik apabila disekitarnya manusia dapat melakukan berbagai macam kegiatan, seperti berjalan, menggunakan kendaraan bermotor, bersosialisasi maupun berkegiatan komersil. Pedagang kaki lima makanan adalah salah satu contoh dari masyarakat kota yang melakukan kegiatan komersil di jalan. Kehadiran mereka di jalan dan trotoar telah menjadi fasilitas pemenuh kebutuhan makan dan minum untuk para pengguna jalan. Pedagang kaki lima makanan juga berperan dalam menghidupkan suasana kawasan disekitar jalan. Namun pada kenyataannya, kehadiran pedagang kaki lima makanan justru menganggu fungsi utama jalan dan trotoar. Hal tersebut menyebabkan terhampasnya hak pengguna jalan lainnya. Oleh karena itu, penempatannya tidak semuanya berada di jalan dan trotoar tetapi juga ditempatkan di lokasi khusus, seperti lokasi penampungan pedagang kaki lima makanan. Dimana jika mereka diletakkan di trotoar, maka trotoar tersebut harus memiliki lebar minimal 4 meter atau 5 meter dan peletakkannya diletakkan di sudut- sudut trotoar tidak diseluruh bagian trotoar. Sehingga, keberadaan mereka tidak menganggu fungsi ruang publik.

Streets can be referred to as public space when people can perform various activities on its surrounding, such as walking, riding vehicles, interacting with others and doing commercial activities. Street food hawker is one example of people that perform commercial activities on the street. Street food hawker rsquo s existence on streets and sidewalks has become a facility of the streets as they provide amenities for streets users which are foods and drinks. They also play a role in making the streets and its surrounding more lively. However, in fact, the existence of street food hawkers actually disturb the main functions of streets and sidewalks. This causes the deprivation of other street users 39 rights. Therefore, street food hawkers should not be placed all on the streets or sidewalks, but also placed in specific place, such as food centers or markets. Street food hawkers only allowed to use the sidewalks with approximately 4 metre or 5 metre width and placed at the corner of sidewalks. Thus, their existence does not disturb the function of public space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S69465
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Safitri
"Fenomena keberadaan penyakit chikungunya di Kecamatan Bogor Tengah
ini menyebabkan timbulnya beberapa permasalahan. Adapun masalah yang akan
dibahas adalah bagaimana pola persebaran penderita penyakit chikungnya dan
faktor-faktor apa yang mempengeruhi pola tersebut. Analisis yang digunakan
adalah dengan menggunakkan korelasi peta persebaran penderita penyakit
chikungunya dengan kepadatan penduduk, kerapatan bangunan, aksesibilitas,
sumber air, musim, dan jumlah tempat pelayanan kesehatan. Adapun hasil dari
penelitian ini adalah pola wilayah persebaran penderita penyakit chikungunya di
kecamatan bogor tengah pada tahun 2008 tersebar di bagian utara dengan
persebaran penderita tinggi dan sedang. Sedangkan persebaran penderita
chikungunya rendah terdapat di bagian selatan dari wilayah penelitian."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S33890
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Billy A.
"Pengembangan sub-sektor peternakan terutama peternakan sapi di Kota Dumai menjadi
salah satu hal yang sangat diperhatikan oleh pemerintah sebagai contoh dapat terlihat dari
program-programnya yang dibuat untuk membantu rakyat kecil dengan memberi bantuan ternak
sapi bantuan dan juga pengecekan kesehatan sapi dari penyakit menular. Salah satu penyakit
yang cukup merebak dan menjadi prioritas pemerintah Kota Dumai pada tahun 2008 yaitu
penyakit menular parasit darah. Penyakit menular parasit darah ditularkan oleh vektor seperti
nyamuk, lalat penghisap darah, dan caplak. Habitat vektor menjadi unsur variabel penting
sebagai pedoman untuk mengetahui dimana wilayah rawan penyakit. Hal ini diketahui melalui
situs habitat vektor penular seperti pemukiman, tutupan vegetasi, dan genangan air. Tujuan dari
penelitian ini adalah ingin mengetahui persebaran jumlah sapi terinfeksi maupun yang tidak
terinfeksi penyakit parasit darah dengan basis kandang dihubungkan dengan wilayah rawan
habitat vektor penyakit parasit darah di Kota Dumai. Menggunakan metode pendekatan
keruangan dan deskriptif dengan mengelompokan penyebaran wilayah rawan penyakit parasit
darah ke dalam 3 kelas, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Hasil yang didapat dari penelitian ini
yaitu persebaran jumlah sapi terinfeksi penyakit parasit darah per titik kandang dihubungkan
dengan wilayah rawan habitat vektor dan iklim sebagai variabel."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34202
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>