Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42083 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amri Hidayat
"Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengembangkan sebuah sistem Sistem Informasi (SI) KPU untuk menunjang kelancaran pemilihan umum 2004. Arsitektur SI KPU menaungi ± 5000 terminal yang tersebar di seluruh kecamatan, kabupaten/kotamadya, propinsi, dan Pusat (pusat pelayanan informasi KPU). SI KPU menyediakan Frequently Ask Question (FAQ). Jika belum terdapat dalam FAQ disediakan pengelolan permasalahan sistem dan solusinya pada Aplikasi KM Help Desk KPU. Aplikasi KM Help Desk KPU ditujukan untuk mengatasi permasalahan sistem ketika digunakan. Aplikasi ini memfasilitasi komunikasi antara daerah (terminal) dengan Pusat dalam mendeteksi masalah dan solusinya dengan menerapkan knowledge management. Terbagi dalam 2 modul, yaitu modul lokal dan pusat. Aplikasi dikembangkan menggunakan metodologi System Development Life Cycle (SDLC) dan metode berorientasi objek dengan notasi Unified Modelling Language (UML). Laporan ini memuat tahap pengembangan aplikasi KM Help Desk KPU mulai dari analisa sampai dengan evaluasi implementasi. Artifak yang dihasilkan pada tahap analisa dan perancangan antara lain: use case diagram, flow of events, sequence diagram, class diagram, dan data model."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanamal, Jeremias
"Proyek mahasiswa bertujuan untuk mengembangkan prototipe Project Knowledge Management System. Sistem ini merupakan suatu sistem manajemen proyek berbasis Knowledge Management yang didukung oleh antarmuka dan hubungan ke sumberdaya eksternal. Dalam pengembangan protipe sistem, Penulis memakai studi kasus Proyek Komisi Pemilihan Umum (KPU) 2004. Hal ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan KPU untuk memiliki Sistem Informasi yang akan digunakan untuk mendukung segala proses yang berhubungan dengan Pemilu, baik dari segi penghitungan suara, pendaftaran pemilih, keuangan, administrasi maupun persiapan Pemilu yang terangkum dalam Sistem Informasi Komisi Pemilihan Umum (SI KPU). Secara khusus prototipe sistem ini dimaksudkan untuk membantu Project Management Officer (PMO) KPU dalam melaksanakan 5 fase Project Management yaitu Project Origination, Project Initiation, Project Planning, Project Execution & Control dan Project Close Out. Dengan mengimplementasikan Knowledge Management ke dalam Project Management, diharapkan knowledge yang ada sekarang dan yang akan diperoleh nantinya dapat disimpan dan dipelihara untuk dipakai di masa mendatang sehingga organisasi tidak kehilangan aset intelektualnya walaupun proyek (Pemilu) sudah selesai. Terdapat empat faktor yang mempengaruhi kelangsungan suatu proyek, yaitu Cost (Biaya), Procurement (Pengadaan), Quality (Kualitas) dan Time (Waktu). Project Knowledge Management System yang Penulis kembangkan terdiri atas empat modul yang mengelola empat faktor ini, yaitu modul Cost Management, Procurement Management, Quality Management, dan Time Management. Manajemen keempat faktor diatas bukanlah suatu hal yang mudah, karena kegagalan dalam mengendalikan salah satu faktor dapat berakibat besar bagi kelangsungan proyek. Karena itulah sistem ini dinilai pantas untuk dikembangkan."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Sudibyo
"Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara SPAN adalah sebuah sistem yang dirancang dengan mengintegrasikan proses penganggaran, pelaksanaan dan pelaporan keuangan negara. Kepuasan pengguna layanan SPAN masih di bawah target yang ditetapkan 3,54 dari 4,06 . Salah satu penyebabnya adalah kecepatan respon service desk yang masih rendah. Kinerja service desk dipengaruhi kondisi proses manajemen pengetahuan yang belum berjalan optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kesiapan penerapan manajemen pengetahuan di Direktorat Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan SITP dan memberikan rekomendasi berupa strategi perbaikan jika terdapat faktor yang belum siap. Kerangka kerja pengukuran kesiapan manajemen pengetahuan Direktorat SITP menggunakan Knowledge Management Critical Success Factor KMCSF yaitu budaya organisasi, struktur organisasi, sumber daya manusia, teknologi informasi, kepemimpinan dan strategi, dan lingkungan fisik. Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan kuesioner berskala likert survey research yang ditujukan kepada pegawai Direktorat SITP sebagai objek penelitian. Berdasarkan hasil analisis dengan metode statistik deskriptif, Direktorat SITP mempunyai nilai rata-rata sebesar 4.05368 ready but needs a few improvement . itu berarti Direktorat SITP telah siap untuk mengimplementasikan manajemen pengetahuan, namun masih perlu melakukan beberapa perbaikan.

The Treasury System and State Budget SPAN is a system designed to integrate the process of budgeting, implementation and reporting of state finances. User satisfaction SPAN is still below the target set 3.54 from 4.06 . One reason is the speed of response service desk is still low. Performance of service desk is affected by conditions of knowledge management process that has not run optimally. This study aims to measure the level of readiness of implementation of knowledge management in the Directorate of Technology Treasury and Information System SITP and provide recommendations in the form of improvement strategies if there are factors that are not ready. The level of readiness is measured using a knowledge management Knowledge Management Critical Success Factor KMCSF ie organizational culture, organizational structure, human resources, information technology, leadership and strategy, and the physical environment. Research carried out quantitatively using a Likert scale questionnaire survey research , addressed to the employees of the Directorate SITP as research objects. According to analysis by descriptive statistical methods, Directorate SITP has an average value of 4.05368 ready but needs a few improvement . These values indicate that the Directorate of SITP ready to implement knowledge management, but still need to do some improvement
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irvanda Kurniadi Virdaus
"Knowledge management system merupakan sistem yang dibuat untuk mengelola knowledge yang ada, baik yang bersifat tacit, maupun ekplisit. Knowledge management system banyak dibutuhkan dalam organisasi karena knowledge yang ada pada organisasi tersebut harus dikelola agar termanfaatkan dengan baik. Untuk membangun sistem ini digunakan metode Software Development Life Cycle dengan model waterfall sebagai metode Software Engineering. Adapun tahapan SDLC antara lain user requirement, design analysis, implementation, dan testing. Dalam penerapannya, knowledge management system ini dibangun menggunakan Mediawiki sebagai framework untuk membangunnya. Dalam skripsi ini dilakukan tiga pengujian, yaitu unit testing, load testing, dan usability testing. Dari pengujian yang dilakukan didapatkan hasil unit testing keberhasilan sebesar 96,47% yang menunjukkan bahwa fitur-fitur yang terdapat pada sistem sudah berjalan dengan baik. Dari load teting didapatkan hasil rata-rata response time untuk akses halaman utama sebesar 4705,1 ms dan rata-rata response time untuk akses halaman artikel sebesar 2173,5 ms, dimana hasil tersebut menunjukkan response time yang wajar. Untuk load testing dengan variasi virtual user menunjukkan kenaikan response time yang linear. Dari usability testing didapatkan hasil untuk pengguna rata-ratanya sebesar 4,73 dan untuk responden acak menghasilkan nilai rata-rata sebesar 4,14 dari skala 1-6. Hal tersebut menunjukkan sistem yang diterapkan sudah sesuai terhadap perusahaan dan cukup efektif dalam penggunaannya.

KMS is built to manage knowledge, either tacit or explicit knowledge. KMS is needed to manage knowledge so that organization can use their knowledge properly.( versi lain: Many organization need KMS because their knowledge need to be managed so that the knowledge can be used properly ). Software Engineering Development Life Cycle with Waterfall model was used in the KMS developing process of this research. The SDLC phase of Waterfall model consists of user requirement gathering, design analysis, implementation, and testing phase. In the implementation phase, Mediawiki was used as the framework to build the KMS. Three kind of testing was used in this research, which were unit testing, load testing, and usability testing. It can be derived from unit testing that the success rate to use the system was 96,47% which means the system features was running well. From load testing, showed that the average response time to access the main page was 4705,1 ms and the average response time to access article page was 2173,5 ms, which means the system had acceptable response time. Load testing with virtual user variation showed that there was linear response time escalation. The result of usability testing was 4,73 for average user and 4,14 for random respondents in 1-6 scale. In conclusion, the testing result showed that the system had been implemented properly according to corporate needs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1835
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Indriyati
"Dalam rangka tercapainya tata kelola pemerintahan yang baik, Kementerian Pekerjaan Umum telah berkomitmen untuk melaksanakan reformasi birokrasi sebagaimana diamanatkan pada Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025. Salah satu aspek penting untuk keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi di Kementerian Pekerjaan Umum adalah sumber daya aparatur.
Pada beberapa tahun terakhir ini, jumlah pegawai Kementerian Pekerjaan Umum yang memasuki masa purna bakti cukup signifikan, sementara itu pegawai yang baru direkrut sejak beberapa tahun terakhir belum memiliki pengalaman yang memadai untuk menempati kekosongan tersebut. Oleh karena itu, dipandang perlu adanya suatu knowledge management system sebagai sarana untuk berbagi pengetahuan di antara seluruh pegawai Kementerian Pekerjaan Umum.
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun suatu model dan strategi knowledge management system pada Kementerian Pekerjaan Umum. Langkah-langkah dalam mengembangkan model dan strategi knowledge management system ini mengacu pada Soft Systems Methodology (SSM). Perangkat pendukung yang digunakan terdiri dari value chain analysis dan PEST analysis untuk analisis kondisi internal dan eksternal organisasi yang mempengaruhi model dan strategi knowledge management system yang akan disusun.

In order to obtain good governance, Ministry of Public Works has committed to perform bureaucracy reformation as mentioned in President Regulation Number 81 Year 2010 about Grand Design of Bureaucracy Reformation 2010-2025. One important aspect influenced the success of bureaucracy reformation in Ministry of Public Works is human resources.
In the last few years, the number of employee in Ministry of Public Works who will pass retirement period is quite significant, meanwhile new employees, who were recruited in the last few years, still lack of knowledge and experience for the replacement. Therefore, it is important to develop a knowledge management system as a facility for knowledge sharing among all of employees in Ministry of Public Works.
This research has purpose to develop model and strategy of knowledge management system in Ministry of Public Works. The steps using in the development of model and strategy of knowledge management system are based on Soft System Methodology. The supportive tools consist of value chain analysis and PEST analysis to analyze internal and external condition of the organization which will influenced the model and strategy of knowledge management system.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eduardus Dimas Arya Sadewa
"Manajemen pengetahuan banyak digunakan di perusahaan karena memiliki pengaruh signifikan terhadap strategi inovasi dan efektifitas perusahaan. Institusi pendidikan yang merupakan bentuk dari knowledge business merupakan tempat yang tepat bagi perkembangan manajemen pengetahuan. Pendidikan tinggi vokasi yang lebih banyak melakukan praktek dan kerjasama industri dalam meningkatkan kompetensi siswanya memiliki sumber pengetahuan sebagai aset intangible institusi. Dari hasil penelitian sebelumnya, manajemen pengetahuan di pendidikan tinggi vokasi belum terstruktur. Penelitian ini fokus pada pengembangan model sistem manajemen pengetahuan di pendidikan tinggi vokasi. Model menunjukkan hubungan antara faktor lingkungan dan infrastruktur berpengaruh dalam sistem pembelajaran untuk membentuk aliran pengetahuan. Hasil assessment level dan bentuk aliran pengetahuan membentuk strategi manajemen pengetahuan guna merancang program manajemen pengetahuan yang tersusun dalam peta jalan manajemen pengetahuan institusi. Model diujicobakan di institusi Polman astra.

Knowledge management extensively applied in enterprise because it significantly effect on enterprise effectiviness and innovation strategy. Education institution as a knowledge business is a suitable form for a knowledge management development. Vocational education with practical approach methods and strong industrial relationship in order to improve their student skills, have plenty of knowledge sources to create knowledge as institutions intangible asset. From prior study, knowledge management system in vocational education is unstructurized. This study focused on knowledge management system model development in higher vocational education institution. The model shown that relation between organization environment and KM infrastructure effect on knowledge flow. KM assessment level and knowledge flow configurate KM strategy to establish KM roadmap. The model tested on Polman Astra institution."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48764
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel
"Dewasa ini, semakin banyak perusahaan baru yang bergerak dalam bidang pengembangan aplikasi. Ketika perusahaan mulai berkembang, yang ditandai banyaknya proyek, bertambahnya jumlah pegawai baru, pembagian divisi perusahaan yang semakin kompleks, serta platform baru yang digunakan, maka manajemen pengetahuan yang semulanya dikesampingkan harus sudah mulai untuk dipikirkan. Pengetahuan yang diperoleh dapat menjadi tidak teroganisir atau bahkan hilang seiring berjalannya waktu. Padahal pengetahuan yang diperoleh bisa saja berguna untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat solusi, model sistem, dan prototipe manajemen pengetahuan yang cocok dan dapat diterapkan pada perusahaan software house, di mana yang menjadi studi kasusnya adalah PT. Altrovis Tekno Global yang juga merupakan perusahaan startup. Solusi manajemen pengetahuan yang dihasilkan bertujuan untuk mengelola pengetahuan yang ada dan meningkatkan efisiensi penggunaannya dalam kegiatan perusahaan sehari-hari.
Penelitian ini menemukan bahwa proses utama manajemen pengetahuan yang dibutuhkan oleh PT. Altrovis Tekno Global adalah sosialisasi, pertukaran, internalisasi, dan kombinasi. Berdasarkan penemuan tersebut kemudian dibuat model dari sistem manajemen pengetahuan yang terdiri dari lima fitur. Kemudian dibuat prototipe sistem manajemen pengetahuan yang menerapkan kelima fitur tersebut dengan menggunakan mockup desain tampilan sistemnya.

Nowadays, a lot of new companies are working on developing applications as their main business. When such companies grow larger, usually hinted by the increasement of projects, new employees, complex structure of division, and utilitzing new platforms, they would have to consider about managing their knowledge. Acquired knowledge could get unorganized, or gone without a trace. It would be unfortunate since that knowledge could have increased.
This research aims to develop knowledge management solution, model, and system, with its prototype as the output, that is suitable and applicable for a software house company. The case study is PT. Altrovis Tekno Global, a startup company and a software house. The goal of the resulting knowledge management solution is to manage existing knowledge and increase its utilization within the company's daily activities.
The result is that the required knowledge management process for PT. Altrovis Tekno Global are socialization, exchange, internalization, and combination. Based on those processes, a knowledge management system was developed which include five features. Finally, a prototype of the system was made by using mockup to show how it would have looked like.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chipta Perdana
"Indonesia sebagai internasional telah tujuan pembangunan internasional. Agar dapat mewujudkan komitmen ini, kapasitas pembangunan internal Indonesia harus diperkuat terlebih dahulu. Oleh karena itu, diperlukan sebuah organisasi negara untuk mengelola pengetahuan yang tersebar di banyak lokasi di Indonesia dan menyebarkannya ke lokasi lain untuk direplikasi. Pada gilirannya, pengetahuan yang telah direplikasi di banyak tempat dan menjadi center of excellence Indonesia dapat dibagikan ke lingkungan internasional. Organisasi semacam ini disebut oleh Bank Dunia sebagai Country- Led Knowledge Hubs (CLKH).
Penelitian ini bertujuan untuk membuat solusi, model sistem, dan prototipe manajemen pengetahuan yang dapat membantu CLKH Indonesia dalam mengelola pengetahuan pembangunan demi memperkuat kapasitas pembangunan dalam negeri dan menyebarkannya ke lingkungan internasional. Pada penelitian ini ditemukan bahwa proses manajemen pengetahuan yang dibutuhkan oleh CLKH Indonesia adalah externalization, routines, internalization, dan exchange. Selanjutnya, proses manajemen pengetahuan ini diwujudkan dalam bentuk model sistem manajemen pengetahuan yang terdiri dari 14 fitur utama. Prototipe dari 14 fitur ini disajikan sebagai hasil penelitian dalam bentuk screen design sistem manajemen pengetahuan CLKH Indonesia.

Indonesia as one of the countries that have actively participated in international activities has stated its commitment to taking part in realizing international development goals. In order to realize this commitment, Indonesia has to increase its internal development capacity. Therefore, the existence of a state organization that governs the knowledge from every corner of the country and disseminates it to other location to be replicated is needed. In turn, knowledge that has been replicated in many locations and has become Indonesia?s center of excellence can be disseminated to international neighborhood. This kind of organization is called by World Bank as Country-Led Knowledge Hubs.
The goal of this research is to design the knowledge management solution, knowledge management system model, and knowledge management system prototype that help Indonesia?s CLKH govern the development knowledge in order to increase internal development capacity and help disseminate the knowledge to international neighborhood. In this research, it is found that knowledge management processes needed by Indonesia?s CLKH are externalization, routines, internalization, and exchange. These processes are realized as knowledge management system model in the form of 14 main features. Prototypes of these 14 features are presented as result of the research in the form of Indonesia?s CLKH knowledge management system?s screen design.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Asri Meidyasari
"Penentuan model KMS yang sesuai di Sekretariat Kementerian Pemuda dan Olahraga dibutuhkan karena banyak data dan informasi yang tersimpan masih dalam bentuk tacit knowledge pada pegawai tidak tetap. Selain itu, banyak sumber pengetahuan yang ada belum diubah menjadi pengetahuan, menyulitkan pegawai dalam mencari informasi dalam waktu yang singkat yang dibutuhkan untuk mendukung kinerja, turn over pegawai kementerian yang cukup tinggi, menuntut proses pembelajaran yang lebih cepat agar pencapaian tujuan organisasi tidak terhambat. Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana model KMS yang sesuai di Sekretariat Kemenpora. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi yang dikembangkan oleh Fernandez. Hasil penelitian ini adalah prioritas utama pengembangan proses-proses knowledge management system di sekretariat Kemenpora adalah knowledge discovery, internalisasi dan eksternalisasi. Prioritas proses KM ini nantinya didukung oleh proses KM yang lain yaitu, sosialisasi untuk knowledge sharing, routines, exchange, kombinasi dan direction. Fitur yang mendukung proses KM tersebut adalah pengelolaan dokumen, knowledge management, forum diskusi, chatting, pencarian pengetahuan dan pencarian dokumen.

Determination an appropriate model of KMS in the Ministry of Youth and Sport Secretariat needed because lot of data and information is still stored in the form of tacit knowledge in the non-permanent employees. In addition, many sources of knowledge that have not yet transformed into knowledge, difficult employee in finding information in a short time is needed to support the performance, employee turnover is quite high ministry, demanding a faster learning process that is not hindered achievement of organizational goals. The problem in this research is how to model the appropriate KMS Kemenpora Secretariat. The methodology used in this research is a Fernandez methodology. Results of this research a top priority the development of the processes of knowledge management system in the secretariat Kemenpora is knowledge discovery, internalization and eksternalization. Priority KM process later supported by other KM processes, knowledge sharing, routines, exchange, combination and direction. Features that support the KM process is a document management, knowledge management, discussion forums, chat, document search and knowledge search."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tiwana, Amrit
Upper Saddle River: Prentice-Hall, 2000
658.403 8 TIW k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>