Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143722 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Friska Melani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi relasi laki-laki dan perempuan dalam lirik lagu grup band Dewa 19. Lirik lagu dapat menjadi media untuk melanggengkan pandangan-pandangan tertentu tentang perempuan dan laki-laki di masyarakat. Pandangan-pandangan yang sebenarnya memberi stigma buruk pada kaum perempuan menjadi tersamarkan oleh indahnya iringan aransemen musik, serta iramanya yang menghanyutkan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis teks dengan pendekatan semiotika. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan pengambilan sampel purposif yang terstratifikasi, dengan prosedur: (1) mengumpulkan seluruh album yang dihasilkan oleh Dewa 19, (2) memilih lirik lagu yang akan dianalisis, dan (3) melakukan analisis teks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lirik lagu grup band Dewa 19 masih memperlihatkan relasi gender yang timpang antara laki-laki dan perempuan. Representasi laki-laki dan perempuan dalam lirik lagu Dewa 19 tetap melanggengkan stereotipe yang telah terbentuk dalam budaya patriarki tentang laki-laki dan perempuan. Patriarki terbukti sebagai suatu sistem yang membuat perempuan tetap dikuasai oleh laki-laki dengan bermacam-macam cara.
This research is aimed to understand the representation of man and woman relation within the song lyrics of Dewa 19 band. Song lyrics can be a medium through which certain views regarding woman and man in the society are perpetuated. These views which are giving bad stigmas towards woman are disguised under the beautiful music arrangement and drifting melodies. This research employs text analysis method with semiotics approach. Data collecting technique uses stratified purposive sample, which includes (1) collecting all albums produced by Dewa 19, (2) choosing the lyrics to be analyzed, and (3) text analyzing using semiotics approach. The result of this research shows that lyrics of Dewa 19 bands songs are still representing the unequal gender relation between man and woman. The representation of man and woman within Dewa 19?s song lyrics still perpetuates the stereotypes in the patriarchy culture about man and woman. Patriarchy is proven as a system which lets woman remains dominated by man in various ways."
2008
T24072
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rona Cahyantari Merduaty
"Couvade Syndrome adalah beberapa gejala terkait kehamilan perempuan yang dirasakan oleh pria pasangannya, yang berdampak negatif bagi pria yang mengalaminya. Penelitian ini bertujuan mengetahui kejadian Couvade Syndrome, meliputi prevalensi, karakteristik, gejala, dan durasinya. Disain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross-sectional, menggunakan sampel calon ayah di wilayah Depok sebesar 58 responden dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Mens Health During Partner’s Pregnancy Questionnaire sebagai alat pengukuran Couvade Syndrome.
Hasil penelitian menunjukkan 65,5% responden mengalami Couvade Syndrome dengan gejala utama kelelahan fisik, cemas, nyeri punggung, dan gangguan tidur. Tingginya angka kejadian Couvade Syndrome yang ditemukan membuktikan bahwa fenomena ini merupakan fenomena umum yang terjadi di masyarakat sehingga diperlukan asuhan keperawatan yang tepat untuk meminimalisasi dampak negatif yang dirasakan calon ayah.

Couvade Syndrome are symptoms related to women’s pregnancy which are experienced by her partner, who has negative impact for men who experience it. This study aims to determine the incidence of Couvade Syndrome, including prevalence, characteristics, symptoms, and duration. The design of the study is descriptive cross-sectional approach, using sample of expectant fathers in Depok area by 58 respondents with purposive sampling technique. The instrument used is the Mens' Health During Pregnancy Partner's Questionnaire as a measurement tool of Couvade Syndrome.
The results showed 65.5% of respondents experienced Couvade Syndrome with mayor symptoms are physical fatigue, anxiety, pain, and sleep disorders. The high incidence Couvade Syndrome in this study, proves that this phenomenon is a common phenomenon that occurs in the community so that proper nursing care is needed to minimize the perceived negative impact of the expectant father.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Surtiati Hidayat
"Penelitian ini bertujuan memperlihatkan perbedaan antara penulis perempuan dan penulis laki-laki dalam penggunaan bahasa Indonesia. Metode penelitian kualitatif yang khas linguistik digunakan untuk menganalisis data kalimat dan kata yang diperoleh dari korpus berbentuk tulisan dari media massa dan karya ilmiah. Penelitian ini menemukan bahwa perempuan dan laki-laki menggunakan bahasa Indonesia secara berbeda baik dalam pembentukan kalimat maupun dalam pilihan konjungsi. Temuan itu memperlihatkan bahwa penutur perempuan dan penutur laki-laki menggunakan bahasa yang berbeda karena pengasuhan yang menyosialisasikan kedudukan dan peran setiap jenis kelamin yang berbeda.

The research aims to describe the differences of language use in the women and men writing. It used the linguistic specific way of collecting and analyzing data from a corpus of Indonesian articles published in the mass media and academic works. The results show that women author used the different Indonesian from men author in syntaxe and choice of conjunctions. These differences are due the way women author and men author were brought up: nurturing the position and the role of each sex."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pease, Allan
Jakarta: Ufuk Press, 2006
305.3 ALL w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nursiah Lalboe
"Salah satu keinginan yang diperjuangkan oleh gerakan perempuan adalah bertambahnya pemimpin perempuan, terbukanya kesempatan bagi perempuan untuk mengambil bagian dalam pengambilan keputusan, yang selama ini pimpinan atau manajer hampir selalu didominasi oleh laki-laki.
Perempuan memang mempunyai peluang untuk memegang peran melihat jumlahnya yang cukup besar yang bila diikuti dengan kualitas dan kemampuan, akan menjadi suatu potensi pembangunan yang kuat. Namun kenyataanya perempuan masih selalu dianggap sebagai orang kedua (subordinat) dari berbagai bidang. Sementara seorang pimpinan dikatakan baik dan berhasil manakala mampu mengambil keputusan yang rasional dan bijaksana.
Karena pengambilan keputusan merupakan persyaratan keterampilan bagi seorang pemimpin dan menjadi tolok ukur efektivitas kepemimpinan seorang pemimpin apabila mampu dan mahir mengambil keputusan, dan keputusan itu dikatakan baik, apabila memiliki syarat rasional, logic, realistis, dan pragmatis. Keputusan yang realitis dan pragmatis merupakan ciri kaum feminin, (A. Nunuk P. Murniati, Getar Gender, halaman 57).
Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perempuan dalam proses pengambilan keputusan di lingkungan birokrasi Kota Makassar, mengetahui faktor-faktor yang memungkinkan partisipasi perempuan dalam pembangunan, dan mengetahui pengaruh peran perempuan terhadap ketahanan daerah.
Untuk memperoleh informasi tentang peran perempuan dalam proses pengambilan keputusan dan partisipasi perempuan dalam pembangunan dengan kaitannya terhadap ketahanan daerah, dilakukan penelitian dengan metode analisis deskriptif analitik kualitatif terhadap aparat birokrasi di sepuluh instansi Kota Makassar.
Dari basil penelitian diketahui bahwa kurangnya perempuan menduduki jabatan di Kota Makassar karena masih kuatnya faktor budaya, kodrat dan ruang gerak yang masih terbatas, sedangkan perempuan sangat dibutuhkan kehadirannya dalam organisasi. Bahkan dalam ketahanan daerah karena semakin banyak perempuan yang aktif dalam berbagai kegiatan semakin kuat dan aman daerah tersebut. OIeh karena itu pemerintah Kota Makassar sudah saatnya membuka lebar memberikan kesempatan (affirmative action) yang luas terhadap perempuan, dan melibatkan pada setiap pengambilan keputusan, untuk berbagi peran bersama laki-laki dalam berbagai bidang.
Sekaitan dengan ketahanan daerah, Pemerintah Daerah Kota Makassar masih jarang meminta keterangan kepada masyarakat tentang pengawasan dan pengendalian daerahnya. Namun demikian dianggap sudah ada perhatian karena pemerintah daerah setempat sudah pernah melakukan permintaan keterangan kepada masyarakat walaupun itu jarang dilakukan.
Tentang hal penyelidikan ketahanan dan keamanan sudah ada perhatian, namun perlu ditingkatkan, karena apabila hal ini lebih ditingkatkan tentunya mengurangi tindak kriminal dan meningkatkan keamanan yang muaranya peningkatan ketahanan daerah.

One of the struggled wishes by women movement is the increasing women leaders, as well as the opportunity of them to participate in terms of taking place in the decision making process and making decision whereas rational, logical, realistic the Ieader and the manager's position are always dominated by men.
Indeed, women have opportunity for playing a role in many sectors, because the huge number of women, moreover if they have capability and good potency to participate in development, therefore they will become the main player in development. But in fact, women are still recognised as subordinate person for some fields. Meanwhile, a leader can be deemed good and success if he/she makes decision rationally and wisely, because making decision is a requirement based on skill/ capability as a leader and this is a starting point of the efectiveness for the leadership if his/her leadership would be rational, logical, realistic and pragmatic. The real and pragmatic decision is the character of feminism.
For those reasons, this research has the objective to get the information about the role of women in decision making process at bureaucarcy of the city of Makassar and to know how , some factors which may women have the chance to participate in development, as well as the influence of women's role for regional defence.
To obtain the information about the role of women in making a decision and also women participation in development related to regional defence, therefore this research is conducted with descriptive qualitatif analysis over bureaucracy methode of apparatus at ten instancies in the city of Makassar.
From the result of the research is knowed that the lack of number of women who are in higher level in the city of Makassar is caused by many factors i.e : strong culture, destiny and also opportunity from men tc women nevertheless their partcipation are needed in organisation actively, and the condition of region would be safer.
However, it is time for the government of the city of Makassar to give as much as possible opportunity (affirmative action) for women to involve in decision making process and to shift the role as will as men in development.
Related to regional defence, the government of the city of Makassar doesn't involve the community actively in controlling and supervision their area.
Nevertheless, the government has already involved the community to participate in development regarding to defence and secure, but not much enough. If there's increasing the number of the women in participation in terms of save and secure from the crime condition in this area, if will reduce the crime cases and increase the regional defence.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T19334
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Alifa
"ABSTRAK<>br>
Makalah non-seminar ini membahas sejauh mana penggunaan konsep citra tubuh positif pada MPR sebuah brand pakaian dalam perempuan berdampak pada tingkat penjualannya. Penulis menggunakan metodologi studi literatur dan pengamatan konten media sosial baik objek dan subjek penelitian. Hasil dari pengamatan ini adalah bagaimana brand pakaian dalam perempuan yang menerapkan konsep MPR dan citra tubuh positif mengalami kenaikan penjualan dibandingkan dengan yang tidak menerapkannya. Hal ini terjadi karena penggunaan model dengan tubuh yang lebih realistis dinilai lebih relatable dengan konsumen dan akan mendorong niat beli dari calon konsumen yang terpapar produk pemasaran tersebut.

ABSTRACT<>br>
This study examines how far body positivity on a women rsquo s lingerie MPR effects the sales rate. This study conducted by document research and observing social media content of both subject and object of this study. The result has shown that lingerie brand which implemented MPR and combined it with body positivity issue has better sales than brands that don rsquo t implement these marketing tactics. This happens because displaying models with more realistic body is more appreciated and will encourage better purchase intention from potential customers who are exposed by the marketing products that have models with realistic body."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rubinstein, Renate
Amsterdam: Meulenhoff, 1991
BLD 839.36 RUB m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Pramesti Wulandari
"ABSTRAK<>br>
Karya akhir ini dibuat bertujuan untuk mengetahui bagaimana hegemoni maskulinitas dalam suatu Perda diskriminatif dapat mengopresi perempuan. Penulis melakukan analisis wacana kritis dengan menggunakan data sekunder dari Kajian Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan serta dianalisis berlandaskan pada teori kriminologi feminis dan feminist legal theory. Hasil karya akhir ini menunjukan bahwa hegemoni maskulinitas dan pemikiran patriarki dalam masyarakat Indonesia menjadikan faktor munculnya Perda diskriminatif. Selain itu, Perda merupakan sebuah instrumen pemerintah yang dijadikan untuk mengontrol tubuh perempuan. Melalui Perda, laki-laki dapat mengopresi perempuan melalui teks dan implementasi Perda diskriminatif tersebut. Kata Kunci : Perda diskriminatif, hegemoni maskulinitas, opresi, tubuh perempuan,teori kriminologi feminis, feminist legal theory.

ABSTRACT<>br>
This thesis aims to find out how hegemonic masculinity, through discriminative regional regulations, can oppressed women. Through critical analytical text method, this research was conducted by using a secondary data from National Commission on Violence Against Women 39 s research, analyzed based on feminist criminological theory and feminist legal theory. The result shows that hegemonic masculinity and patriarchal perspective that deeply ingrained in Indonesian society became the emergence of factors of any discriminative regional regulation. Moreover, the regional regulations act as governmental instruments to control women 39 s body. The oppression of women by men, thus, is done through the text and the implementation of these harmful regional regulations. Keywords discriminative regional regulation, hegemonic masculinity, oppression, women 39 s body, criminological feminist theory, feminist legal theory."
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Rasyida Adriani
"Laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan kecenderungan gaya resolusi konflik yang
digunakan dalam menyelesaikan konflik perkawinan, dan hal tersebut dapat
mempengaruhi kepuasan perkawinan. Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah
terdapat pengaruh yang signifikan gaya resolusi konflik terhadap kepuasan perkawinan
pada laki-laki dan perempuan pada 5 tahun pertama perkawinan, serta mengetahui apakah
terdapat perbedaan yang signifikan tingkat kepuasan perkawinan dan penggunaan gaya
resolusi konflik pada kedua kelompok tersebut. Uji independent sample t test dan
multiple regression dilakukan kepada 625 partisipan (171 laki-laki dan 454 perempuan)
berusia 20 - 40 tahun yang sedang menjalani hubungan perkawinan dengan usia
perkawinan sama dengan atau kurang dari 5 tahun. Resolusi konflik diukur dengan CRSI
(Conflict Resolution Styles Inventory) dan kepuasan perkawinan diukur dengan QMI
(Quality of Marriage Index). Hasilnya, ditemukan perbedaan tingkat kepuasan
perkawinan dimana laki-laki memiliki tingkat kepuasan perkawinan yang lebih tinggi
dibandingkan perempuan. Selain itu, juga ditemukan perbedaan yang signifikan gaya
resolusi konflik yang cenderung digunakan laki-laki dan perempuan, dimana laki-laki
lebih sering menggunakan gaya positive problem solving dan compliance, sedangkan
perempuan lebih sering menggunakan gaya conflict engagement. Kemudian, juga
ditemukan terdapat pengaruh yang signifikan gaya resolusi konflik conflict engagement,
withdrawal, dan positive problem solving terhadap kepuasan perkawinan, dimana gaya
conflict engagement dan withdrawal berpengaruh secara negatif terhadap kepuasan
perkawinan, sedangkan gaya positive problem solving berpengaruh secara positif
terhadap kepuasan perkawinan. Lalu, gaya resolusi konflik yang paling dapat
memprediksi tingkat kepuasan perkawinan pada laki-laki maupun perempuan adalah
positive problem solving. Disarankan bagi individu yang telah menikah untuk
menerapkan gaya resolusi konflik yang memberikan pengaruh positif agar mereka dapat
mempertahankan atau meningkatkan kepuasan perkawinan mereka.

Men and women have differences in conflict resolution styles that tend to be used to
resolve their marital conflicts, and this can affect their marital satisfactions. This study
was conducted to examine whether there is a significant effect of conflict resolution
styles on marital satisfaction in men and women in the first 5 years of marriage, and also
to know whether there is a significant differences of level of marital satisfaction and the
use of conflict resolution styles between men and women. Independent sample t test and
multiple regression tests were conducted on 625 participants (171 men and 454 women)
aged 20-40 years who were in marital relationships with marital duration equal to or less
than 5 years. Conflict resolution was measured by CRSI (Conflict Resolution Styles
Inventory) and marital satisfaction was measured by QMI (Quality of Marriage Index). It
was found that there was a difference in the level of marital satisfaction that men have a
higher level of marital satisfaction than women. It was also found a significant difference
in conflict resolution styles that tend to be used by men and women, where men more
often use positive problem solving and compliance styles, while women more often use
conflict engagement styles. Then, it was also found that there was a significant effect of
conflict engagement, withdrawal, and positive problem solving style on the level of
marital satisfaction, where conflict engagement and withdrawal styles negatively affected
marital satisfaction, whereas positive problem solving style positively affected marital
satisfaction. Finally, conflict resolution style that can best predict the level of marital
satisfaction in both men and women was positive problem solving. It is recommended for
married individuals to apply a conflict resolution style that has a positive influence so that
they can maintain or increase their marital satisfaction
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gratianus Prikasetya Putra
"Skripsi ini membahas mengenai keabsahan daripada Surat Perdamaian dalam Masalah Rumah Tangga, dimana bentuk-bentuk Surat Perdamaian itu terdiri atas Surat Pernyataan Perdamaian, Surat Perjanjian Perdamaian, dan Surat Kesepakatan Perdamaian. Kemudian setelah diketahui perihal keabsahan daripada Surat-surat perdamaian itu maka penting untuk diketahui mengenai kekuatan mengikat bagi keduabelah pihak yang merupakan Para Pihak dalam surat perdamaian tersebut. Selain itu dalam skripsi ini selain dibahas mengenai perlindungan hukum bagi istri yang akan ditinjau dari sudut pandang filosofis. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dimana berdasarkan studi kepustakaan dan beberapa hasil wawancara dengan berbagai narasumber mengatakan bahwa Surat-surat Perdamaian sebagaimana terlampir adalah sah sebagai sebuah perjanjian seperti yang diatur dalam Buku III KUHPerdata. Namun apabila ditinjau dari sudut pandang filosofis surat perdamaian sebagaimana dimaksud dalam penelitian ini kurang dapat memberikan perlindungan hukum bagi istri.
This thesis is discussed about the validity of the Reconciliation Letter in Domestic Issues, which is comprised of Reconciliation Statement, and Reconciliation Agreement. After knowing about the validity of the Reconciliation letter, furthermore, this thesis is explained about the strength of binding to both parties which are the Parties of the Reconciliation Letter. This thesis also is discussed about the legal protection for the wife from the philosophical point of view. The research is a qualitative research which is based on literature studies and some interviews with various interviewees who said that the Reconciliation letter which is enclosed is an agreement as set out in Book III of the Civil Code. However, according to the philosophical point of view, the Reconciliation Letter which is mentioned in this thesis provides less legal protection for wives."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S53463
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>