Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174754 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"A case study of risk analysis and identification of critical control point in the medium and small scale drinking water industries has been done
...."
JSTA 11:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S9292
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Kusuma
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontaminasi Escherichia coli (E. coli) pada penyajian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) lokal bagi bayi usia 6-12 bulan. Selain itu juga ingin melihat hubungan antara faktor titiktitik kendali kritis, faktor sanitasi lingkungan, faktor karakteristik penjamah makanan dan faktor kondisi sosial ekonomi keluarga, terhadap kontaminasi E. coli pada penyajian MP-ASI lokal serta faktor yang paling berhubungan dengan kontaminasi tersebut.
Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah potong lintang. Objek pengamatan adalah rumah tangga yang menyajikan MP-ASI lokal bagi bayi usia 6-12 bulan pada 21 Jorong di wilayah kerja Puskesmas Selayo Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat. Pemilihan sampel dilakukan secara acak berdasarkan populasi bayi usia 6-12 bulan pada masing-masing Jorong. Analisis bahaya titiktitik kendali kritis dilakukan terhadap MP-ASI lokal setelah proses pemasakan.
Kontaminasi E. coli ditemukan dalam sampel MP-ASI lokal (72,46%), peralatan makan bayi sebesar (74,64%) dan tangan penjamah makanan sebesar (57,97%). Buruknya pengelolaan titik-titik kendali kritis MP-ASI lokal dijumpai pada rentang waktu penyajian yang memakan waktu lebih dari 120 menit (56,5%), suhu penyajian yang berisiko tinggi yaitu dibawah 450C (69,6%), tempat penyimpanan yang berisiko tinggi (68,1%), suhu penyimpanan yang berisiko tinggi (79,7%), suhu pemanasan atau tidak memanaskan (87%). Faktor yang paling berhubungan terhadap kontaminasi E. coli pada penyajian MP-ASI lokal adalah keberadaan hewan yang berkeliaran di dalam rumah (OR=2,954), kontaminasi tangan penjamah makanan (OR=2,813) dan mengeringkan tangan dengan lap yang tidak terjamin kebersihannya (OR=0,282).
Keberadaan hewan berkeliaran di dalam rumah, 3 kali lebih berisiko terhadap kontaminasi E. coli pada penyajian MP-ASI lokal. Tangan penjamah makanan yang terkontaminasi, 3 kali lebih berisiko terhadap kontaminasi E. coli pada penyajian MP-ASI lokal. Mengeringkan tangan dengan kain lap yang tidak terjamin kebersihannya, 0,3 kali lebih berisiko terhadap kontaminasi E. coli pada penyajian MP-ASI lokal. Upaya yang perlu dilakukan adalah mencegah berkeliarannya hewan di dalam rumah, mencuci tangan dengan cara yang benar dan mencuci lap tangan setiap hari untuk menjamin kebersihannya.

This research was carried out to identify Escherichia coli (E. coli) contamination in complementary food serving for 6-12 month old infants. The other aims are to investigate relation of critical control point factors of cooked food, environment sanitation factors, characteristics of food handler factors, and family socioeconomic condition factors to E. coli contamination in the complementary food serving for 6-12 month old infants.
By using cross sectional design this study observed 138 house hold that served complementary food for 6-12 months old infants in 21 villages at Selayo Public Health Centre area Solok District, West Sumatra. Sampling technique used was simple random sampling, based on population of 6-12 month old infants in each villages. Observation of hazard analysis critical control points conducted on cooked complementary food.
It revealed isolation rate of E. coli in complementary food, infant feeding utensils were 72,4%, 74,64%, and 57,97%. High risk handling critical control points found at serving after 120 minutes (56,5%), high risk serving temperature bellowed 44,50C (69,6%). High risk places used for saving cooked complementary food (68,1%), high risk saving temperature (79,7%). High risk reheating temperature or not reheated (87%). Significant relationship factors were found between the existing of pets at home (OR=2,954), food handlers hands with E. coli contamination (OR=2,813), and drying hands with indisposable napkins (OR=0,282).
Conclusion n this study found that existing of pet at home are also probabbly risky until 3 time cause E. coli contamination at serving time than no pets at home. Food handlers hands with E. coli contamination, risky untill 3 time to E. coli contamination at serving time than hands without contamination. Drying hand with indisposable napkins also risky until 0.3 time to E. coli contamination at serving time than did not using napkins. The priority recomendation are prevent pets in home, washing food handlers hands with the right steps, and washing the napkins everyday to ensure the cleanline."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
D1267
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yosef Haryadi Daryono
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Rospita
"Studi cross sectional ini bertujuan untuk membuat Iembaran data HACCP dan mengetahui praktek pembuat makanan di Kotamadya Bekasi. Hasil Studi menemukan 10 makanan yang paling sering dikonsumsi oleh anak 6-24 buian adalah sayur bening bayam, sayur sop, nasi, nasi tim, biskuit, bubur ayam, bubur instant, tempe goreng, ikan goreng, dan telur dadar dengan CCP yaitu pemasakan, pendinginan, penyimpanan, pemanasan ulang, pembelian, penyiapan, dan penambahan bahan setelah pemanasan. Praktek pembuat makanan yang diiclentifikasi meliputi tidak memasak secara menyeluruh, tidak segera memakan makanan, tidak memanaskan makanan, tidak membaca tanggal kadaluarsa, tidak memeriksa kondisi kemasan ketika pembelian, dan tidak mencuci tangan dengan benar.

This cross sectional study aimed to develop HACCP data sheet and assess food handler's practices in Bekasi municipality. The study found 10 foods mostly consumed by 6-24 months old children were spinach soup, vegetable soup, cooked rice, nasi tim, biscuit, ready to eat rice porridge, instant porridge formula, fried temps, fried lish, and egg omelet. The CCPS commonly found were cooking, holding, storing, reheating, purchasing, preparation, and addition of ingredients after heat treatment. Food handler's practices identified were not thoroughly cooking; not eating cooked food promptly; not reheating; not reading expiry date; not observing broken package; and improper hand washing."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
T32901
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Utama
"Merek yang kuat tidak selalu menghasilkan loyalitas sebuah merek. Merek dapat menjelma menjadi nama produk yang generik, seperti yang dialami merek Aqua, yang cenderung dikaitkan dengan air minum dalam kemasan dan bukan identitas merek.
Tujuan khusus dilakukannya penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kepuasan keseluruhan terhadap reliabilitas merek, intensi merek, loyalitas merek dan masing-masing reliabilitas merek dan intensi merek terhadap loyalitas merek serta pengaruh loyalitas merek terhadap ekuitas merek Aqua.
Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode kuantitatif. Penelitian ini menggunakan data primer dengan populasi penelitian ini adalah mahasiswali yang pernah mempergunakan air minum dalam kemasan merek Aqua di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia berjumlah 100 orang.
Temuan dari hasil penelitian menyatakan bahwa kepuasan keseluruhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap reliabilitas merek, intensi merek dan loyalitas merek. Sedangkan reliabilitas dan intensi merek sebagai bagian dari kepercayaan merek yang diduga mempengaruhi loyalitas merek, hanya intensi merek yang berpengaruh signifikan secara positif sedangkan reliabilitas merek tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap loyalitas merek. Loyalitas merek memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap ekuitas merek air minum dalam kemasan merek Aqua.
Implikasi dari hasil penelitian ini bahwa loyalitas merek Aqua dapat terus dilakukan untuk membentuk ekuitas merek sebagai substansi dari keunggulan kompetitif.

A strong brand is not always creating a brand loyalty. A brand could become a generic product, like Aqua, which was tend to be related to bottled mineral water, not a brand identity.
The specific objective of doing this research is to investigate the impact of overall satisfaction to the brand reliability, brand intention, brand loyalty and brand trust to the brand loyalty and also to investigate the impact of brand loyalty to the brand equity of Aqua.
This is descriptive research using quantitative method This research also using primary data with total population of 100 students of Economic Faculty, University of Indonesia who have used Aqua, bottled mineral water.
The result of this research explains that overall satisfaction has a positive and significant impact to brand reliability, brand intention, and brand loyalty. While brand reliability and brand intension as a part of brand trust which were hypothesized have the impact to brand loyalty, obviously only brand intention has the positive and significant impact, and brand reliability has not have significant impact to brand loyalty. And brand loyalty has the positive and significant impact to brand equity of Aqua bottled mineral water.
The implication of this research prove that the brand loyalty of Aqua bottled mineral water should be maintained and leveraged in order to create a sustainable brand equity as the core of competitive advantage.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17838
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arga Hananto
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19356
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhimatun Nisa
"Ion fluorida dibatasi jumlahnya karena mempunyai efek buruk pada gigi yang berupa fluorosis gigi yang tidak dapat diobati. Namun disamping pengaruh buruk tersebut, ion fluorida mempunyai manfaat dalam menurunkan angka caries pada gigi bila digunakan dalam konsentrasi tertentu. Oleh karenanya, konsentrasi ion fluorida dalam air minum yang optimum adalah yang dapat memberikan manfaat menurunkan caries gigi tetapi tidak menimbulkan fluorosis pada gigi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengukur kadar ion fluorida pada sampel air minum dalam kemasan. Analisis kuantitatif kadar ion fluorida dilakukan secara spektrofotometri visible pada panjang gelombang maksimum 576 nm menggunakan pereaksi sodium 2-parasulfofenylazo 20-1,8-dihidroksi-3,6- naftalen disulfonat (SPADNS)-asam zirkonil.
Hasil validasi metode menunjukkan batas deteksi 0,0550 mg/L, batas kuantitasi 0,1833 mg/L, dan koefisien variasi 0,34%. Perolehan kembali ion fluorida pada sampel air minum dalam kemasan berada dalam rentang 80-110%. Hasil penelitian menunjukkan kadar ion fluorida pada air minum dalam kemasan masih dalam batas kadar yang diizinkan. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia, batas maksimum kadar fluorida yang diperbolehkan sebesar 1,0 mg/L dan berdasarkan FDA (Food and Drug Administration), kadar maksimum ion fluorida adalah 1,5 mg/L. Rata-rata kadar ion fluorida pada sampel air minum dalam kemasan yang diuji masih dalam batas normal yakni antara 0,1 mg/L sampai 0,46 mg/L.

Fluoride ion was restricted due to its health effects on dental fluorosis that could not be repaired. But in addition to adverse effects, fluoride ion has benefits in reducing dental caries when used in certain concentration. Therefore, the concentration of fluoride ion in drinking water is the optimum that can provide the benefits of reducing dental caries, but did not cause dental fluorosis.
The aim of this research was to identify and measure the levels of fluoride ion in bottled drinking water samples. Quantitative analysis of fluoride ion concentration visible spectrophotometry with maximum wavelength 576 nm using acid zirconylsodium 2-parasulfofenylazo 20-1,8-dihidroksi-3,6-naftalen disulfonat (SPADNS) reagent. The limit of detection, limit of quantitation, and coefficient of variation for fluoride ion were 0,0550 mg/L, 0,1833 mg/L, and 0,34%, respectively. Recovery of fluoride ion in samples of bottled drinking water were in the range of 80-110%.
The result showed levels of fluoride ion in bottled drinking water is still within the limits permitted. In the Indonesian national standard, the maximum permitted concentration of fluoride ion 1.0 mg/L and according to the FDA (Food and Drug Administration), the maximum levels of fluoride ion is 1,5 mg/L. The average level of fluoride ion in bottled drinking water samples tested within normal range between 0,1 mg/L until 0,46 mg/L.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S33167
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Inoy Trisnaini
"Pada simpul lingkungan terdapat beberapa media yang dapat menjadi
transmisi penularan penyakit, salah satunya melalui makanan. Bola-bola
daging dengan bahan utama daging sapi merupakan salah satu makanan
yang dibuat di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr.
Mohammad Hoesin Palembang. Bahan pangan hewani merupakan sumber
utama bakteri penyebab infeksi dan intoksikasi termasuk Salmonella sp.
dan Escherichia coli. Bola-bola daging rentan mengalami kontaminasi oleh
bahaya fisik, biologi, maupun kimia. Tujuan dari penelitian ini ialah analisis
bahaya dan titik kendali kritis terhadap proses pengolahan bola-bola da-
ging. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber infor-
masi terdiri atas enam orang informan. Penelitian dilakukan dengan metode
wawancara mendalam dan observasi. Instrumen yang digunakan ialah per-
alatan pengujian angka paling mungkin Escherichia coli dan Salmonella sp.,
pedoman wawancara mendalam, checklists, dan kamera. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa titik kendali kritis dalam proses pengolahan bola-bola
daging terletak pada tahap penerimaan daging giling, penyimpanan bahan
makanan basah, pengadonan dan pembentukan adonan, perebusan,
penirisan, serta penyajian. Meskipun hasil penelitian menunjukkan bahwa
secara fisik bola-bola daging dinilai baik dan kandungan Escherichia coli
dan Salmonella sp. pada bola-bola daging ialah negatif, yang menjadi titik
tekan adalah potensi bahaya biologi berupa bakteri patogen dan bahaya
kimia nitrit nitrat.
In the knot environment there are some medias that could transmit disease,
one of them is food. Meatballs with beef as main ingredient is one of food
that is made in The Installation Nutrition RSUP dr. Mohammad Hoesin
Palembang. Meats are the main source of bacteria that cause infections and
intoxications, such as Salmonella and Escherichia coli. Meatballs are so vulnerable to get contaminated by physical, biological, or chemical hazards.
The purpose of this research is hazard analysis and critical control point at
meatballs making. This research is descriptive qualitative research.
Sources of information consists of six informants. Methods of research con-
ducted is in-depth interview and observation. The instrument used is the test
equipment NER Escherichia coli and Salmonella, in-depth interview guide-
lines, checklists, and camera. The results showed that the critical control
points in meatballs making is acceptance of minced beef, wet food storage,
kneading and forming the dough, boiling, draining, and presentation.
Although based on the observation and interviews indicated that physically
meatballs were good and E. coli and Salmonella in meatballs were nega-
tive, the stress point is the potential dangers of biological pathogens and
chemicals nitrite nitrate."
Universitas Sriwijaya, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Bagian Kesehatan Lingkungan, 2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Firdaus Eka Putra
"Permintaan air minum dalam kemasan (AMDK) yang terus meningkat memiliki dampak negatif sebagai konsekuensi dari melonjaknya jumlah produksi. Sebagai produk yang memiliki banyak varian dengan daerah persebaran yang luas tentunya membutuhkan proses logistik yang panjang dan rumit. Salah satu masalah yang terjadi adalah tingginya tingkat kerusakan (defect) karton kemasan air minum selama proses logistik berlangsung. Penelitian ini mencoba melakukan analisa secara integratif melalui pendekatan ergonomi mikro dan ergonomi makro khususnya yang berkaitan dengan mikroergonomi dan teori organisasi. Beberapa hipotesis akan dikembangkan untuk mengetahui pengaruhatau hubungan variabel ergonomi mikro dan ergonomi makro yang berbasis pada pengkategorian sistem level organisasi terhadap permasalahan pada kerusakan karton kemasan. Penggunaan metode regresi berganda (multiple regression) sebagai alat dalam menglah data diyakini lebih efektif untuk mengetahui hubungan dan pengaruh dimensi-dimensi tersebut terhadap permasalahan yang ada di industri air minum dalam kemasan (AMDK). Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi teoritis, implikasi manajerial dan kebijakan terkait dengan penyelesaian masalah baik teknis maupun non teknis di industri AMDK sebagai salah satu upaya untuk turut serta dalam membangun perekonomian Indonesia.

Increasing demand of bottled drinking water (bottled water) has a negative impact as a consequence of the production inrease. As a product that has many variants with a wide distribution area certainly requires a long and complicated logistics process. One of problem that occurs is the high level of damage (defect) for carton packaging drinking water during the logistics process takes place. This study tried to perform an integrative analysis approach, especially with regard to ergonomi mikro dan ergonomi makroc theory that has mikroergonomic concepta nd organizational theory. Several hypotheses will be developed to determine the relationship between ergonomi mikro dan ergonomi makroc variables based on the organization level system on the packaging carton problem. The use of multiple regression analysis is believed more effective to determine the relationship of these dimensions to the existing problems of bottled drinking water industry. The results of this study are expected can give theoretical contribution, managerial implications and policy that can solve the problems both technical and non-technical in the bottled water industry as a way to participate in building the economy of Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42188
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>