Ditemukan 163077 dokumen yang sesuai dengan query
Ari Muladi
"Terjadinya Partial Discharge merupakan indikasi dari suatu kegagalan yang terjadi akibat kondisi dari transformator daya. Indikasi kegagalan dari karakteristik PD yang terjadi disebabkan oleh kesalahan desain/produksi dan penggunaan material yang kurang baik pada transformator daya. Pengidentifikasian kegagalan yang terjadi pada saat ini dilakukan dengan metoda investigasi setelah pengukuran PD. Metode yang digunakan tersebut sering menimbulkan interpretasi yang salah dalam mengatasi masalah yang terjadi sehingga berakibat lamanya pembuatan transformator daya.
Penulisan tesis ini menunjukkan analisis menggunakan metoda berdasarkan kasus dari pengumpulan data karakteristik pola partial discharge yang dihasilkan dari pengujian didapatkan indikasi kegagalan dari kondisi transformator yang kurang baik terdeteksi dari pola pulsa yang muncul pada kuadran 1 dan 3 pada diagram sinusoidal. Selanjutnya dengan dipadukan karakteristik tingkatan hasil pengujian dan pengolahan secara statistik didapatkan kondisi transformator daya yang kurang baik memiliki kecenderungan kenaikan melebihi nilai 200 pC dan korelasi yang kuat antara tegangan dan tingkat partial discharge.
Metoda tersebut juga bisa membedakan indikasi penyebab kondisi yang kurang baik pada transformator daya yang didapat dari analisis karakteristik tingkatan hasil pengujian dan pengolahan data penerapan tegangan dalam interval waktu tertentu dimana kondisi yang kurang baik yang disebabkan oleh kesalahan desain/produksi memiliki kecenderungan kenaikan yang lebih tinggi daripada akibat yang ditimbulkan dari penggunaan material yang kurang baik.
Partial Discharge is an early indication for the condition of power transformer that can make a failure. The failure is detected from PD characteristic could be made from design and material of power transformer. Nowadays failure identification is using investigation after partial discharge test measurement. This method usually makes wrong interpretation for solving problem so it takes along time for producing it. This thesis will show the analyst using Base-Case Reasoning Method from collecting pattern characteristic from PD test measurement is resulting failure indication from bad condition of power transformer is detected from the appearance pulse in 1 and 3 quadrants at sinusoidal diagram. After that allied with level characteristic from testing and statistic processing is resulting indication of bad condition power transformer have a growing trend up to 200 pC and strong correlation between voltage and partial discharge level. This method also can differ cause of bad condition power transformer from the characteristic testing and statistic processing from applying voltage in interval of time where the bad condition cause of wrong design have a rapid growing trend data than bad condition cause of using material."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26020
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Muhammad Aziz
"Transformator daya memiliki peranan penting dalam sistem transmisi energi listrik. Salah satu faktor yang dapat menurunkan efisiensi pada sistem transmisi energi listrik adalah adanya susut transmisi. Efisiensi dapat ditingkatkan dengan menurunkan rugi-rugi pada transformator daya. Rugi-rugi pada transformator terdiri dari rugi tanpa beban, rugi berbeban, dan rugi tambahan. Pengaruh terbesar yang menentukan rugi-rugi pada transformator adalah karakteristik material yang digunakan transformator itu sendiri. Agar mendapatkan efisiensi yang maksimum, maka diperlukan optimasi material pada transformator untuk mendapatkan rugi-rugi terendah. Studi dilakukan dengan melakukan pengukuran rugi-rugi pada transformator daya 60 MVA 150/20 kV dengan spesifikasi yang sudah ditentukan. Selanjutnya material transformator diganti menjadi beberapa jenis dan dilakukan perhitungan ruginya. Hasil perhitungan akan dibandingkan untuk mendapatkan material yang paling efektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam perhitungan rugi tanpa beban, kelas material inti dengan nilai rugi inti terendah adalah NK E-core sebesar 0,49 Watt/kg. Sedangkan dalam perhitungan rugi berbeban, tipe material konduktor dengan nilai rugi terendah adalah CTC.Â
The power transformer has an important role in the transmission system. One factor that can reduce efficiency in transmission system is the transmission loss. Efficiency can be increased by reducing losses in the power transformer. Losses to the transformer consist of no-load losses, load losses, and auxiliary power losses. The biggest influence determining the losses on the transformer is the material characteristics used by the transformer itself. To get maximum efficiency, it is necessary to optimize the material on the transformer to get the lowest losses. The study was conducted by measuring the losses on the 60 MVA 150/20 kV power transformer with the specified specifications. Furthermore, the transformer material is changed into several types and the losses calculation is done. The calculation results will be compared to get the most effective material. The result showed that in the calculation of no-load losses, the core material class with the lowest core loss value is NK E-core of 0,49 Watt/kg. While the calculation of load losses, the winding material type with the lowest loss value is CTC."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Toshihiro Kumagai
"Wireless power transmission is being investigated as a means to operate tiny medical devices such as the capsular endoscope, which is able to exist for a long period during diagnostic procedures within the body. In this paper, we examine the wireless power transmission to a capsular endoscope by electromagnetic waves to show its usability for medical applications. A modified helical antenna inside the endoscope is proposed as a power receiving antenna, operating at 915 MHz. By calculating a maximum received power in the stomach using such antenna, the results show that adequate power can be well received."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2011
UI-IJTECH 2:1 (2011)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Rao, T.S. Madhava
New Delhi: Khanna, 1974
621.314 RAO p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Hasudungan, Alamsyah Jeremy
"Teknologi implant biomedis menjadi salah satu teknologi yang paling banyak digunakan pada saat ini. Teknologi tersebut memanfaatkan sistem WPT untuk mentransmisikan energi nya. Salah satu bagian penting pada WPT adalah PA. Pada skripsi ini, didesain sebuah PA yang beroperasi pada frekuensi kerja 13.56 MHz yang dapat mencapai PAE hingga 80% dan gain hingga 20 dB. Pada PA ini digunakan konfigurasi Kelas A dengan menggunakan titik kerja kelas AB. PA dapat menghasilkan daya output hingga 10 dBm atau sekitar 10 mW. Tahapan desain dimulai dengan melakukan simulasi menggunakan perangkat lunak ADS (Advanced Design System) 2020 untuk menguji dan menganalisis PAE, gain, dan daya output. Berdasarkan hasil simulasi, didapatkan PAE sebesar 87.48%, gain sebesar 41.44 dBm, dan P1dB sebesar 12.39 dBm. Pada tahapan berikutnya, skematik rangkaian PA pada ADS didesain menjadi sebuah layout PCB dengan menggunakan komponen yang tersedia di pasaran. Layout PCB tersebut kemudian dicetak dan diuji. Berdasarkan pengukuran PCB, didapatkan PAE sebesar 14.58%, gain sebesar 39.1 dB, dan P1dB sebesar 12.4 dBm.
Biomedical implant technology is one of the most widely used technologies today. The technology utilizes the WPT system to transmit its energy. One of the important parts of WPT is PA. In this research, a 13.56 MHz PA that can reach PAE up to 80% and gain up to 20 dB has been designed. This PA used Class A configurations with Class AB operation. This PA could produce an output power up to 10 dBm or approximately 10 mW. The design process started from simulation using ADS (Advanced Design System) 2020 to observe and analyze PAE, gain, and output power. Based on simulation, this PA could reach PAE up to 87.48%, gain up to 41.44 dBm, and P1dB of 12.39 dBm. The next step of the design process is designing a PCB layout based on the schematic on ADS 2020 using available components. The PCB layout was printed and tested. Based on the PCB testing result, this PCB could reach PAE up to 14.58%, gain up to 39.1 dB, and P1dB of 12.4 dBm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
George Simon Tongam
"Serat optik merupakan salah satu media transmisi guided yang banyak digunakan pada saat ini karena memiliki berbagai macam kelebihan, antara lain memiliki tingkat keamanan data yang tinggi, memiliki rentang hidup yang panjang dibandingkan dengan media transmisi komunikasi lainnya, dan dapat membawa informasi dalam kapasitas yang besar. Namun, sebagai salah satu media transmisi, serat optik juga mengalami rugi-rugi saat mentransmisikan informasi, terlebih dalam rugi transmisi daya. Salah satu rugi-rugi yang menjadi perhatian adalah rugi macro bend pada serat optik. Penelitian ini akan meninjau seberapa besar pengaruh lengkungan serat optik terhadap transmisi daya menggunakan Optical Light Source (OLS) dan Optical Power Meter (OPM) dengan memvariasikan lekukan pada serat optik, variasi panjang gelombang pada Optical Light Source, serta variasi jenis serat optik yang digunakan, yaitu insensitive/sensitive bend fiber. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa jenis kabel G652 mencapai bending loss sebesar -43.7 dB/unit pada dua lilitan dengan radius bending 0,5 cm, sedangkan jenis kabel G657 mencapai bending loss sebesar -50 dB/unit pada tiga lilitan dengan radius bending 0,5 cm. Bending loss mencapai hasil yang signifikan pada radius bending di bawah 3 cm. Rugi-rugi lengkungan pada serat optik dipengaruhi oleh jenis kabel pada serat optik, panjang gelombang pada sumber optik, jumlah lilitan dan radius bending, dengan faktor rugi-rugi yang paling signifikan dipengaruhi oleh radius bending.
Optical fiber is one of the guided transmission media that is widely used today because it has various advantages, including having a high level of data security, having a long life span compared to other communication transmission media, and being able to carry information in a large capacity. However, as a transmission medium, optical fiber also suffers losses when transmitting information, especially in power transmission losses. One of the losses of concern is the macro bend loss in optical fiber. This study will discuss how much influence optical fiber has on power transmission using Optical Light Source (OLS) and Optical Power Meter (OPM) by varying the optical fiber, length variations on Optical Light Source, and optical variations used, namely insensitive/sensitive bend. fiber. The results obtained indicate that the G652 cable type achieves a bending loss of -43.7 dB/unit in two turns with a bending radius of 0.5 cm, while the G657 cable type achieves a bending loss of -50 dB/unit in three turns with a bending radius of 0.5. cm. Bending loss achieves significant results at bending radii below 3 cm. Bending loss in optical fiber is influenced by the type of cable in the optical fiber, the wavelength of the optical source, the number of turns, and the bending radius, with the most significant loss factor being influenced by the bending radius."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nikita Kusuma
"Transfer daya nirkabel atau wireless power transfer (WPT) memiliki banyak aplikasi terutama untuk charging berbagai divais elektronika seperti implan-implan biomedik dan perangkat elektronik baik berdaya kecil (smartphone dan smart watch) ataupun berdaya besar (electronic vehicle). WPT yang memiliki topologi sederhana masih berupa tantangan karena banyak WPT yang sudah dikembangkan memiliki rangkaian elektronika yang rumit terutama dengan ditambahnya DC-DC konverter seperti kelas E. Penelitian ini menghadirkan sebuah WPT dengan metode IPT (Inductive Power Transfer) sebagai jembatan antara pemancar dan penerima yang kumparannya dibuat dengan tangan. Hasil simulasi dari desain dalam penelitian ini dengan komponen ideal menghasilkan sebuah pemancar dengan efisiensi rata-rata 77.25%, simulasi dengan komponen pasaran rata-rata 46.17%, dan hasil uji coba rangkaian pada protoboard rata-rata 41.62% dengan efisiensi tertingginya adalah 45.90%.
Wireless power transfer (WPT) has many applications especially for elctronic devie charging such as biomedic implants, low powered devices (smartphone and smart watch), and high powered devices (electronic vehicles). Although, a WPT with simple design that provides decent efficiency is still a challenge because most of developed WPT has complexity added to its circuit with the addition of DC-DC converters such as Class E converters. This research presents a WPT using IPT method as a bridge between transmitter and receiver which coils are made by hands. The simulation with ideal components resulted with an average efficiency of 77.25%, simulation with non-ideal comonents resulting in 46.17%, and the designed circuit on a protoboard with 41.62% average efficiency with the highest point in 45.90%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hutauruk, T.S.
Jakarta: Erlangga, 1985
537.6 HUT t
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Woodruff, L.F.
New Delhi: Wiley Eastern, 1938
621.319 WOO p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Still, Alfred
New York: McGraw-Hill, 1927
621.319 STI e
Buku Teks Universitas Indonesia Library